Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN AMANDEMEN TANAH


Amandemen tanah adalah pemberian bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
memperbaiki suasana tanah, baik fisika, kimia, ataupun biologi. Bahan-bahan tersebut
mencakup mulsa (pengawetan leungas tanah), pembenah tanah (soil
conditioner;memperbaiki struktur tanah), kapur pertanian (menaikkan pH yang terlalu
rendah atau melawan racun Al atau Mn), tepung belerang (menurunkan pH yang
terlalu tinggi), dan gips (menurunkan kegaraman tanah yang terlalu tinggi).
Amandemen tanah juga dapat dilakukan dengan cara pemberian legum dan kotoran
hewan/kandang. Pemberian amanden tanah berkaitan dangan pemupukan. Pemupukan
juga dirtikan sebagai pemberian bahan kepada tanah dengan maksud memperbaiki
atau meningkatkan kesuburan tanah. Namun, dalam hal amandemen tanah lebih
dikhusukan bahan yang diperlukan oleh suatu jenis tanah tertentu (Notohadiprawiro et
al., 2006).

B. BAHAN AMANDEMEN TANAH


Bahan amandemen tanah terdapat banyak jenisnya. Bahan tersebut bergantung
pada kebutuhan hara pada tanah tertentu dengan maksud untuk memperbaiki sifat-
sifat tanah. Seperti halnya tanah yang pH-nya terlalu tinggi maka bahan amanemen
yang dibutuhkan adalah gips. Begitu pula sebaliknya, apabila pH tanah terlalu rendah
maka tanah membutuhkan kapur pertanian. Berikut ini adalah beberapa macam bahan
mandemen tanah :
A. Gips
Gips dipakai sebagai bahan amandemen tanah garaman. Potensial reduksi yang
terlalu rendah ditingkatkan dengan jalan pengolahan tanah dalam dan pengatusan
untuk meningkatkan aerasi. Usaha ini sekaligus berguna untuk menghindarkan
kehilangan N dari pupuk nitrat dari denitrifikasi. Pemupukan N pada tanah yang
rentan akan ketumpahan air, seperti yang berada pada dataran banjir, cekungan, delta
dan rawa, dan pada tanah yang sengaja dibuat tergenang selama waktu lama (sawah),
hendaknya menggunakan N dalam bentuk amonium atau dalambenyuk yang
mengurai menjadi amonium (urea). Hal ini untuk menghindari terjadinya denitrifikasi.
Kemungkinan nitrifikasi amonium dapat dicegah, berarti mencegah kemungkinan
denitrifikasi nitrat, dengan menambahkan pada tanah suatu senyawa pencegah
nitrifikasi (misalnya N serve (2-chloro-6-trichloromethyl pepidine)) (Notohadiprawiro
et al., 2006).
B. Kapur Pertanian
Kaptan atau kapur pertanian, adalah kondisioner tanah untuk menurunkan
derajat keasaman yang terbuat dari batuan kapur telah diolah atau dihancurkan
terlebih dahulu menjadi debu atau kadang disebut juga kapur dolomit. Cara kerja
kapur pertanian adalah dengan melarutkan serta melepaskan zat-nya yang
menurunkan keasaman tanah. Fungsi kapur pertanian memberikan keuntungan
bagi para petani, untuk menyeimbangkan pH tanah dengan cara yang sederhana
serta biaya yang murah. Dengan mengaplikasikan KAPTAN saat olah tanah
diharapkan perbaikan kondisi serta menurunkan keasaman pada lahan pertanian.
Aplikasi pemberian kapur saat olah tanah untuk mencegah keasaman berlebih
(dimana ia mengurangi hasil produksi) dengan memanfaatkan KAPTAN pada
lahan pertanian adalah praktek manajemen terbaik. Penggunaan yang tepat dari
kapur merupakan salah satu komponen yang paling penting untuk langkah
pengelolaan tanaman dalam rangka meningkatkan hasil, karena tanah yang tinggi
kadar keasaman-nya sangat mempengaruhi baik jangka pendek, jangka panjang
dan produktivitas tanaman. Pentingnya pemberian kapur pertanian atau dolomit
pada saat olah tanah adalah karena sebagian besar kondisi tanah atau lahan
pertanian itu sendiri memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih asam / Acid
karena berbagai faktor. Adapun faktor yang memicu terjadinya keasaman tanah
antara lain seperti erosi, penggunaan pupuk-pupuk kimia berlebihan, pencucian
dan dekomposisi bahan-bahan organik (Organikilo, 2017).
C. Sulfur
Sulfur adalah salah satu hara esensial tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan
kalium yang berkontribusi dalam meningkatkan hasil tanaman melalui tiga cara
berbeda yaitu memberikan hara secara langsung,memberikan hara secara tidak
langsung sebagai bahan tambahan/perbaikan tanah terutama untuk tanah alkalis,
dan meningkatkan efisiensi penggunaan unsur hara tanaman esensial lainnya
terutama nitrogen dan fosfor.
Sulfur (S) bersama dengan kalsium dan magnesium merupakan hara tanaman
sekunder. Hal ini berarti S dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak tetapi lebih
sedikit dari unsur Nitrogen (N), Phosphosr ( P), dan kalium (K). Menurut
Goeswono Soepardi (1983) S merupakan penyusun asam amino metionin dan
sistein. Struktur protein dalam tanaman sebagian besar ditentukan oleh gugusan S.
Unsur ini juga dikenal sebagai hara penting yang diperlukan untuk produksi
khlorofil (Abireza, 2017).
D. Abu serbuk gergaji
Abu serbuk gergaji sering digunakan pada tanah gambut karena penggunaan abu
sebagai bahan amandemen tanah selain dapat mengurangi degradasi tanah gambut
juga dapat menyupai hara. Pemberian abu serbuk gergaji sebanya 10 ton per
hektar memberikan peningkatan kejenuhan basa hingga 18.5%. Selain itu,
penggunaan kapur pada dosis yang sama juga meningkatkan Ph, ketersediaan Ca
dan Mg, KB serta menurunkan KTK tanah gambut (Nazli et al., 2016).

C. HUBUNGAN KERJA SAMA BAHAN PUPUK DENGAN AMANDEMEN


Kerjasama antara bahan pupuk dalam arti khusus dan amandemen berguana
meningkatkan dan memperbaiki keterserapan hara pupuk melalui peranan bahan
amandemen dalam menempankan keragaan (perfomance) akar tanaman dapat
menyerap hara pupuk. Keterserapan hara pupuk dapat ditentukan secara nyala pula
oleh sifat bahan pupuk sendiri. Bahan pupuk amandemen sendiri berkemampuan
memperbaiki penyerapan bahan asli tanah, sehingga tanpa disertai pemupukan yang
menambahkan hara, kesuburan tanah sudah dapat ditingkatkan. Dalam hal ini bahan
amndemen mendorong pelepasan ion hara dari ikatan mineral atau organik yang
kompleks (menggiatkan proses hidrolisis lewat optimalisasi penambahan lengas tanah
atau soil moisture retention), atau melancarkan proses pertukaran ion. Pemupukan
denagn pupuk hijau atau kandang sering lebih mempan, karena bahan pupuk itu
berfungsi rangkap, yaitu menambahkan unsur hara dan sekaligus mengamandemen
tanah (Notohadiprawiro et al., 2006).

D. FUNGSI AMANDEMEN TANAH


Secara umum amandemen tanah berfungsi untuk memmperbaiki suasana tanah, baik
fisika, kimia, ataupun biologi. Namun secara khusus amandemen tanah berfungsi
untuk :
1. Meningkatkan pH tanah yang terlalu rendah.
2. Menurunka pH tanah yang terlalu tinggi.
3. Meningkatkan penyerapan unsur-unsur hara.
4. Mengawetkan leungas tanah.
5. Menurunkan kegaraman tanah yang terlalu tinggi.
6. Melawan racun Al atau Mn dan lain sebagainya.

Organikilo. 2017. Kapur Pertanian. Artikel.


http://8villages.com/full/petani/article/id/5890046a17d1315321b5dfb4

Abireza. 2017. Fungsi Sulfur Bagi Tanaman. Artikel pertanian. https://www.dictio.id

Nazli et al. 2016. “Pengaruh Berbagai Jenis Bahan Amandemen Tanah Terhadap
Beberapa Sifat Kimia Gambut”. Jurnal Kawista. 1(1) : 15-22.

Notohadiprawiro et al. Pengelolaan Kesuburan Tanah dan Peningkatan Efisiensi Pemupukan.


Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai