Anda di halaman 1dari 5

Pasar Barang dan Pasar Keuangan

A. Pasar Keuangan
1. Definisi Pasar uang
Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-
surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan
dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan.
2. Tujuan-tujuan memegang uang
Permintaan uang untuk transaksi
Permintaan uang untuk berjaga-jaga
Permintaan uang untuk spekulasi
3. Keseimbangan pasar uang
Keseimbangan pasar uang ditunjukkan oleh kesamaan antara permintaan agregat
(MD) dengan penawaran agregat (MS) atau kurva LM. Atau dalam persamaan matematis
L(r) = M/P
4. Dampak ketidakseimbangan pasar uang dalam bisnis
Apabila MD > MS maka tingkat suku bunga cenderung meningkat. Kondisi ini akan
berpengaruh terhadap meningkatnya biaya modal (cost of capital) bagi perusahaan dan
pada akhirnya akan mengurangi laba atau bahkan dapat menciptakan kerugian bagi
perusahaan-perusahaan. Kondisi ini akan mengakibatkan menurunnya investasi pada
sektor rill maupun tingkat keuntungan innvestasi pada pasar uang cenderung meningkat.
Sebaliknya apabila MD < MS maka tingkat suku bunga cenderung menurun.
Kondisi ini akan berpengaruh terhadap menurunnya tingkat keuntungan dan investasi
pada pasar uang cenderung menurun.
B. Pasar Barang
Pasar barang merupakan pasar untuk barang-barang dan jasa-jasa, dimana
menggambarkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan barang atau jasa-jasa
dengan seluruh barang dan jasa yang diproduksi atau ditawarkan.
Sisi penawaran di pasar barang ini menggambarkan kemampuan perekonomian
menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu. Sedangkan sisi permintaannya
menggambarkan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga,
perusahaan, pemerintah dan luar negeri.
Stabilitas ekonomi makro dilihat dari keseimbangan antara permintaan agregat
(AD) yang ditunjukkan oleh total pengeluaran dan penawaran agregat (AS) yang
ditunjukkan oleh kemampuan perekonomian tersebut menghasilkan barang dan jasa yang
terjadi di pasar tersebut.
Untuk lebih memahami lagi mengenai keseimbangan di sektor riil (pasar barang)
ini, terebih dahulu kita harus mengetahui mengenai variabel-variabel sebagai indikator
dalam perekonomian makro, seperti pengeluaran konsumsi rumah tangga yang
dilambangkan (C), investasi perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan pengeluaran
luar negeri netto (X-M). Untuk memudahkan pemahaman uraian mengenai keseimbangan
sektor riil ini digunakan perekonomian sederhana, terutama dalam analisis yang
menggunakan grafik, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut

Gambar di atas menunjukkan bahwa keseimbangan perekonomian dapat dicapai


apabila AD = AS yang digambarkan oleh titik E dimana keseimbangan Pendapatan
Nasional dicapai pada titik 𝑌𝐸 . Apabila pendapatan Nasional tyang dicapai dalam
perekonomian lebih rendah dari pendapatan keseimbangan (𝑌 < 𝑌𝐸 ) maka akan terjadi
kesenjangan inflasi (inflationary gap) karena AD = AS. Sebaliknya, apabila pendapatan
nasional yang dicapai dalam perekonomian lebih tinggi dari pendapatan keseimbangan
(𝑌 > 𝑌𝐸 ) maka akan terjadi kesenjangan deflasi (deflationary gap) karena AD < AS.

1. Analisis Keseimbangan Sektor Riil


Pengeluaran konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh pendapatan. Secara
matematis, hubungan fungsional antara pengeluaran konsumsi rumahtangga (C) dan
pendapatan (Y) dapat dinyatakan pada persamaan berikut.
𝐶 = 𝑓(𝑌)
Investasi perusahaan sangat tergantung pada tingkat bunga, makin tinggi tingkat
bunga, maka semakin kecil investasi yang dilaksanakan, dan sebaliknya. Oleh karena itu
hubungan matematisnya ditunjukkan pada persamaan berikut.
𝐼 = 𝑓(𝑖)

Dimana: ∆𝐼 ⁄∆𝑖 < 0


Secara eksplisit bentuk persamaan investasi ditunjukkan pada persamaan berikut.

𝐼 = 𝐼𝑜 − 𝑘. 𝑖
Ket: Io = Besarnya pengeluaran investasi pada tingkat bunga sama dengan nol
i = Tingkat bunga umum
k = Adalah koefisien tingkat bunga

Dalam analisis keseimbangan di sektor riil, kondisi keseimbangan


perekonomian dapat digambarkan ke dalam sebuah kurva disebut kurva IS.
Keseimbangan di pasar barang terjadi jika I = S, maka:
Io + ai = -Co + (1-b) Y
(1-b) Y = Io + Co + ai,
maka:

IS atau Y = [{Co + Io / (1-b)} + { a / (1-b)}i]


Kurva IS adalah tempat kedudukan titik-titik yang menghubungkan tingkat bunga
(i) dan Pendapatan Nasional (Y), dimana pasar barang berada dalam kondisi
keseimbangan. Untuk memperoleh kurva IS bagi suatu perekonomian melalui analisis
grafik dapat dilakukan dengan menyediakan empat buah grafik yang masing-masing
grafik menggambarkan keadaan pada sektor riil (pasar barang). Pertama-tama kita buat
empat buah diagram yang masing-masing diberi nama diagram I, II, III, IV (dimulai dari
diagram kanan bawah berputar kebalikan dengan jarum jam). Perhatian cara menurunkan
kurva IS seperti ditunjukkkan pada gambar berikut.
2. Dampak Ketidakseimbangan Pasar Barang dalam Bisnis
Apabila terjadi ketidakseimbangan pasar barang maka akan menimbulkan :
Inflasi, kecenderungan harga barang atau jasa akan menjadi tinggi sehingga
akan menurunkan daya beli masyarakat terhadap sektor riil. Kondisi ini akan
berpengaruh terhadap menurunnya permintaan barang dan jasa pada sektor riil
sehingga mengurangi pendapatan pada sektor riil dan pada akhirnya akan
mengurangi laba atau bahkan dapat menciptakan kerugian bagi perusahaan.
Deflasi, kecenderungan harga barang atau jasa akan menjadi rendah sehingga
akan mengurangi pendapatan pada sektor riil sementara baiya-biaya relatif
konstan dan pada akhirnya akan mengurangi laba atau bahkan dapat
menciptakan kerugian bagi perusahaan.
C. Keseimbangan IS – LM
Keseluruhan bagian dari model IS LM dapat disimpulkan sebagai berikut.

Y=C(Y–T)+I(r)+G = IS
M/P=L(r,Y) = LM

Keseimbangan IS–LM dapat diterapkan pada model perekonomian 2 sektor,3


sektor, dan 4 sektor. Pada model perekonomian 2 sektor hanya ada fungsi konsumsi (C)
dan investasi (I). Pada model perekonomian 3 sektor selain fungsi konsumsi (C) dan
investasi juga dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah (G). Sedangkan pada model 4
sektor ditambah ekspor (X) dan impor(M).
Oleh karena itu, keseimbangan perekonomian adalah titik dimana kurva IS dan
LM berpotongan. Titik ini memberikan tingkat bunga (r) dan tingkat pendapatan (Y)
yang memenuhi kondisi untuk keseimbangan baik dalam pasar barang maupun pasar
uang.
Grafik Keseimbangan IS – LM
Keseimbangan di pasar barang menunjukkan bahwa peningkatan tingkat suku
bunga 0i’ ke 0i” akan mendorong terjadinya penurunan output dari 0Y ke 0Y’.
Keseimbangan di pasar uang menunjukkan bahwa peningkatan output 0Y ke 0Y” akan
mendorong peningkatan tingkat suku bunga 0i ke 0i”.
Ketika kurva IS berpotongan dengan kurva LM maka akan terjadi keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai