Brain Tumor
Brain Tumor
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, di
samping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak ini dapat berupa
tumor yang sifatnya primer ataupun yang merupakan metastasis dari tumor
pada tumor otak agak berbeda dengan tumor lain karena efek yang
sistem saraf pusat, berupa gangguan motorik, sensorik, panca indera, bahkan
kemampuan kognitif. Selain itu efek massa yang ditimbulkan 2 rata survival
rate pasien tumor otak maligna dewasa adalah 18,7%. Prognosis penderita
tumor otak primer beragam, pada tumor otak primer yang maligna median
survivalnya ± 12 bulan.
Pada penelitian lain yang mengukur survival rate pasien brain tumor
didapatkan survival rate dalam 5 tahun pasien tumor otak yang terburuk adalah
74% (Wahjoepramono, 2006; Arber, 2010; Sloan 2002). Pada pasien dengan
semua tipe tumor otak yang dirawat di bagian neuroonkologi telah lama
didapatkan dan dilaporkan adanya simtom fatigue pada pasien dengan semua
tipe tumor otak. Fatigue ini mulai dikeluhkan dari pasien terdiagnosis tumor
dan sepanjang perjalanan penyakit, dan ternyata merupakan salah satu gejala
utama yang ditemukan dapat menurunkan kualitas hidup pasien tumor otak.
1
gejala spesifik seperti fatigue, gangguan tidur, nyeri, seizure, gangguan mood
dan gangguan kognitif. Beberapa penelitian pada pasien high grade glioma
maupun low grade glioma, fatigue ditemukan sebagai simtom yang paling
banyak dihadapi (Winningham, 1994; Osaba, 2000; Brow, 2006; Sallo, 2002).
Prevalensi fatigue pada tumor dan kanker selama dekade terakhir ini
tumor dan kanker, fatigue dapat muncul mulai dari saat terdiagnosis,
selesai terapi. Sekitar 3 60% sampai lebih dari 80% penderita tumor
mengeluhkan fatigue sebagai simtom yang umum. Fatigue pada kanker dapat
disebabkan oleh kanker itu sendiri atau karena efek. Tujuan setiap pengobatan
tidur dan nyeri merupakan simtom yang paling banyak dikeluhkan pada pasien
low grade glioma dan 45% di antaranya mempunyai kualitas hidup secara
keseluruhan yang rendah sedangkan pada pasien High Grade Glioma, fatigue
2
4. Apa saja klasifikasi tumor otak pada anak ?
5. Bagaimana penatalaksanaan tumor otak pada anak?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang tumor otak pada anak?
7. Apa saja komplikasi yang muncul pada anak dengan tumor otak ?
8. Bagiamana asuhan keperawatan pada anak dengan tumor otak?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui defenisi tumor otak pada anak
2. Untuk mengetahui etiologi tumor otak pada anak
3. Untuk mengetahui patofisiologi tumor otak pada anak
4. Untuk mengetahui klasifikasi tumor otak pada anak
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan tumor otak pada anak
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang tumor otak pada anak
7. Untuk mengetahui komplikasi yang muncul pada anak dengan tumor otak
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada anak dengan tumor otak
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tumor otak anak adalah massa atau pertumbuhan sel abnormal yang
terjadi di otak anak atau jaringan dan struktur yang ada di dekatnya. Ada
berbagai jenis tumor otak pada anak-anak ada yang non-kanker (jinak) dan
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna)
pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun
metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri disebut
tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase) seperti
kanker paru, payudara, prostate, ginjal, dan lain-lain disebut tumor otak
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti.
Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau (Anna, 2011 dalam Purba, 2014),
yaitu :
1. Herediter
Faktor keturunan memainkan peran kecil dalam penyebab tumor otak.
4
retinoblastoma, multiple endocrine neoplasma bisa meningkatkan resiko
yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada
neoplasma.
2. Sisa-Sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)
dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Tetapi ada kalanya sebagian dari
sel embrional tertinggal dalam tubuh, menjadi ganas dan merusak sel di
3. Radiasi
Radasi jenis inonizing radition bisa menyebabkan tumor otak jenis
5
C. Patofisiologi Tumor Otak
disebabkan oleh dua faktor yaitu gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan
penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi atau invasi langsung pada
jaringan otak. Akibatnya terjadi kehilangan fungsi secara akut dan dapat
sirkulasi CSS. Tumor ganas menyebabkan edema dalam jaringan otak yang
penyerapan cairan tumor. Obstruksi vena dan edema yang disebabkan oleh
bulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tidak berguna apabila tekanan
6
Herniasi unkus timbul jika girus medialis lobus temporalis bergeser ke
inferior melalui insisura tentorial karena adanya massa dalam hemisfer otak.
menekan saraf otak ke-3. Pada herniasi serebellum, tonsil serebellum tergeser
pernapasan.
operasi.
2. Jenis – jenis Tumor otak berdasarkan WHO 2000, tumor otak dibagi
menjadi :
a. Tumors of the Neuroepithelial tissue :
1) Astrocytic tumor terdiri dari :
a) Pilocytic astrocytoma (grade I)
b) Diffuse Astrocytoma (grade II)
7
c) Anaplastic astrocytoma (grade III)
d) Glioblastoma multiforma (grade IV)
2) Oligodendroglioma tumors :
a) Oligodendroglioma (grade II)
b) Anaplastic oligodendroglioma (grade III)
3) Glioma campuran :
a) Oligoastrocytoma (grade III)
b) Anaplastic oligoastrocytoma (grade III)
b. Ependymal tumors
c. Choroid plexus tumors
d. Pineal Parenchymal tumors
e. Embryonal tumors :
1) Medulloblastoma
2) Primitive neuroectodermal tumors (PNET)
f. Meningeal tumors : Meningioma
g. Primary CNS Lymphoma
h. Germs cell tumors
i. Tumors of the sellar region
j. Brain metastase of the systemic cancers.
8
Tabel skema untuk mengklasifikasi Tumor Otak
Tipe Tumor Kriteria
Astrositoma Peningkatan jumlah astrosit;astrosit matang; astrosit yang
berkembang dengan normal.
Astrositoma Peningkatan jumlah astrosit yang kurang matur; kemungkinan
anaplastik ada gambaran mitotic (gambaran mitotic menunjukkan
peningkatan pembelahan sel dan perubahan keganasan).
Glioblastoma Peningkatan jumlah sel astrotis;astrotis imatur;adanya
multiformis gambaran mitosis;perdarahan;nekrosis, pembengkakan dan
batas tumor yang tidak jelas.
dari sel selubung saraf pada kompleks nervus VIII pada region
9
lain yang dapat mengenai sudut serebelopontin termasuk
lebih sering terkena dari pada laki-laki. Tumor ini sering kali
10
hipofisis dapat mengalami infark akut. pasien menunjukkan gejala
tidak tegas dan jarang berkapsul. Pada umumnya, tumor ganas diberi
nama sesuai dengan asal jaringan saat embrio. Tumor ganas yang
11
sering terjadi tetapi dapat terjadi di setiap bagian fosa ventrikularis.
letak anatomi tumor. Makin muda usia pasien maka makin buruk
progmosisnya.
4) Metastase Tumor Otak
Tumor dengan lokasi utama di luar otak. Kanker paru, payudara,
dan ginjal, serta melanoma ganas adalah sumber utama kanker otak
dalam otak itu sendiri atau di meningen yang melapisi otak itu
12
4. Berdasarkan Lokasi Tumor
sel yang melapisi ruang cairan otak dan sumsum tulang belakang.
Astrositoma sering bersifat kistik, dalam hal ini mereka sangat mudah
dihilangkan sepenuhnya.
c. Glioma saraf optik adalah tumor yang tumbuh lambat yang terbentuk di
pilocytic.
d. Glioma batang otak , yang terletak di batang otak, dapat tumbuh lambat
umum, tumor batang otak lebih sering terjadi pada anak-anak daripada
13
tumor ini, dan radiasi dan kemoterapi harus digunakan sebagai
gantinya.
dari sel-sel yang membuat mielin yang mengisolasi serat saraf. Mereka
terletak di belahan otak, terutama lobus frontal dan temporal, dan pada
sekelompok sel saraf). Mereka paling sering terjadi pada anak-anak dan
dewasa muda.
remaja.
14
E. Manifestasi Klinik
1. Gejala umum
dengan tumor lobus frontal atau temporal. Bila tidak ditangani dapat
mual.
15
2. Gejala klinik lokal
b. Tumor lobus temporalis, gejala tumor pada lobus ini adalah disfungsi
bersifat fokal dan episodik bila terkena cahaya senter dan warna.
d. Tumor pada ventrikel III dan regio pineal tumor pada daerah ini akan
16
1. Pasien dengan peningkatan TIK atau tanda-tanda fokal, diterapi dengan
dengan fraksi beberapa arah dengan dosis 5000-6000 Gy, akan mampu
adanya tanda fokal yang menunjukkan adanya progresi. Tumor jenis ini
17
3. Imunoterapi merupakan pengobatan terbaru yang masih perlu diteliti lebih
tumor.
1. Anak-anak dengan tumor otak harus dilihat di pusat kesehatan anak multi-
disiplin, dikelola dengan tim berikut: ahli bedah saraf pediatrik, ahli saraf
onkologi anak, hem-onc anak, ahli saraf radiologi anak, dan ahli saraf
pediatrik. Menurut NCI PDQ, terapi radiasi tumor otak anak secara teknis
dan prognosis spesifik tergantung pada jenis, tingkat, dan lokasi tumor.
multi-disiplin.
18
dalam lapisan yang berurutan. Bayangan yang dihasilkan memberi
difoto. Lesi-lesi pada otak terlihat sebagai variasi kepadatan jaringan yang
indikasi kemungkinan adanya massa tumor, infark otak dan atrofi kortikal.
Oleh karena itu, CT Scan merupakan alat diagnostik yang penting dalam
pada basis kranil. Gambaran CT Scan pada tumor otak, umumnya tampak
hiperdens. Beberapa jenis tumor akan terlihat lebih nyata bila pada waktu
1. Hipodens
19
c. Klasifikasi, perdarahan
1. Edema perifokal
Gambar 5 Pemeriksaan CT scan pada Tumor Otak (Pearce, 2009 dalam Sukartini dkk,
2016).
dalam sebuah cincin dan seri-seri yang dihasilkan berupa gambar dua
20
memungkinkan pengukuran aliran darah, komposisi jaringan, dan
daerah otak dan dapat mendeteksi perubahan penggunaan glukosa. Uji ini
serta penyebab lain dari demensia. Hasil yang didapatkan seperti pada
(Gambar 2-6).
Gambar 6 Positron Emmision Tomography (PET) (Pearce, 2009 dalam Sukartini dkk,
2016).
sagital dengan gambaran yang sangat baik pada fosa posterior, karena
penyakit otak yang difus atau fokal, atau salah satu tanda spesifik dari
21
sindrom atau gejala-gejala tumor. Kadang sulit membedakan tumor dari
abses ataupun proses lainnya. Pada keadaan tumor otak ini akan nampak
warna yang kontras dengan warna organ normal dan terjadi penebalan
jaringan otak.
Gambar 7 Hasil MRI pada Tumor Otak (Pearce, 2009 dalam Sukartini dkk, 2016).
4. Elektroensefalografi
Elektroensefalografi (EEG) merekam aktifitas umum eletrik di
dari pola normal irama dan kecepatan. Pemeriksaan ini pada tumor otak
22
Gambar 8 Contoh Gambaran EEG pada Tumor Otak (Pearce, 2009 dalam Sukartini dkk,
2016).
5. MR-Spectroscopy
MR-Spectroscopy (MRS) mampu membedakan berbagai lesi pada
high grade glioma dan abses serebri dimana puncak konsentrasi choline
dapat tidak muncul karena adanya proses nekrosis. Berbagai cara tertentu
0,9 ppm adalah karakteristik khusus untuk abses. Pada diffusion weight
23
intensity. Pada abses biasanya menunjukkan hipoperfusi sedangkan pada
6. Angiografi Serebral
Menegaskan adanya tumor. Memberikan gambaran pembuluh
darah serebral dan letak tumor serebral. Pada tumor otak ini pembuluh
darah pada siklus Willis di cabang arteri otak yang kecil akan mengalami
Gambar 10 Hasil Pemeriksaan Angiografi Serebral pada Tumor Otak (Pearce, 2009
24
Menunjukan peningkatan cairan serebrospinal (CSS), yang
melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker tumor. Tetapi pemeriksaan
ini tidak rutin dilakukan terutama pada pasien dengan massa di otak yang
Gambar 11 Pemeriksaan Lumbar Pungsi (Pearce, 2009 dalam Sukartini dkk, 2016).
Sukartini dkk, (2016) komplikasi yang dapat terjadi pada tumor otak antara
lain:
faktor yang terdiri dari massa otak, aliran darah ke otak serta jumlah cairan
25
Peningkatan cairan otak yang berlebih terakumulasi disekitar lesi
b. Hidrosefalus
adanya gangguan sirkulasi dan absorbsi CSS. Pada tumor otak, massa
terjadinya hidrosefalus.
c. Herniasi Otak
2. Epilepsi
Epilepsi diakibatkan oleh adanya perangsangan atau gangguan di dalam
selaput otak (serebral cortex) yang disebabkan oleh adanya massa tumor
adalah khas bagi suatu tumor ganas (Wim, 2002 dalam Sukartini dkk,
2016). Penurunan fungsi neurologis ini tergantung pada bagian otak yang
terkena tumor.
4. Ensefalopati radiasi
5. Metastase ke organ lain.
6. Kematian
26
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Menurut Laurent (2017), pengkajian pada kasus tumor otak adalah
sebagai berikut:
1. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan
a. Riwayat keluarga tumor
b. Terpapar radiasi berlebih
c. Adanya riwayat masalah visual-hilang ketajaman penglihatan dan
diplopia
d. Kecanduan alkohol
e. Perokok aktif/pasif
f. Gangguan kepribadian
2. Pola nutrisi metabolik
a. Riwayat epilepsi
b. Nafsu makan hilang
c. Adanya mual, muntah selama fase akut
d. Kehilangan sensasi pada lidah, pipi dan tenggorokan
e. Kesulitan menelan
3. Pola eliminasi
a. Perubahan pola berkemih
b. Buang air besar
c. Bising usus negatif
4. Pola aktivitas dan latihan
a. Gangguan tonus otot terjadinya kelemahan otot
b. Gangguan tingkat kesadaran
c. Risiko trauma karena epilepsi
d. Hemiparase, ataksia
e. Gangguan penglihatan
f. Merasa mudah lelah, kehilangan sensasi (hemiplefia)
5. Pola tidur dan istirahat
Sulit untuk beristirahat atau mudah tertidur.
6. Pola persepsi kognitif dan sensori
a. Pusing
b. Sakit kepala
c. Kelemahan tinitus, afasia motorik
d. Hilangnya rangsangan sensorik kontralateral
e. Gangguan rasa pengecapan, penciuman dan penglihatan
f. Penurunan memori, pemecahan masalah
g. Kehilangan kemampuan masuknya rasang visual
h. Penurunan kesadaran sampai dengan koma
i. Tidak mampu merekam gambar
j. Tidak mampu membedakan kanan/kiri
7. Pola persepsi dan konsep diri
27
a. Perasaan tidak berdaya dan putus asa
b. Emosi labil dan kesulitan untuk mengekspresikan
8. Pola peran dan hubungan dengan sesama
a. Masalah bicara
b. Ketidakmampuan dalam berkomunikasi
9. Reproduksi dan seksualitas
a. Adanya gangguan seksualitas atau penyimpangan seksualitas
b. Pengaruh / hubungan penyakit terhadap seksualitas
10. Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
a. Adanya perasaan cemas, takut, tidak sabar atau marah
b. Mekanisme koping yang biasa digunakan
c. Perasaan tidak berdaya dan putus asa
d. Respon emosional klien
e. Orang yang membantu dalam pemecahan masalah
f. Mudah tersinggung
11. Sistem kepercayaan
Kegiatan ibadah terganggu atau tidak.
28
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada anak dengan brain tumor
menurut Herdman & Kamitsuru (2015) adalah sebagai berikut:
1. Nyeri akut
2. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
3. Hipertermi
4. Ketidakefektifan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
5. Risiko Infeksi
6. Ansietas
7. Defisiensi pengetahuan
29
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
No
Keperawatan
1 Nyeri akut NOC: Kontrol Nyeri NIC : Manajemen Nyeri 1. Pengakajian nyeri secara
berhubungan 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif dapat
Outcome Dipertahanka Ditingkatkan secara komprehensif
dengan agen injury mengetahui nyeri yang
n meliputi lokasi,
biologis Mengenali dirasakan klien
karakteristik, awitan dan
kapan nyeri 2. Tanda nonverbal dapat
durasi, frekuensi,
terjadi kualitas, intensitas atau memperkuat nyeri yang
Menggambarkan keparahan nyeri dan dilaporkan klien
faktor penyebab factor presipitasinya 3. Informasi akan
Menggunakan 2. Observasi isyarat menambah pengetahuan
tindakan nonverbal klien mengenai apa yang
pencegahan ketidaknyamanan, sedang klien rasakan
nyeri khususnya pada mereka 4. Distraksi dapat
Menggunakan yang tidak mampu mengalihkan rasa nyeri
tindakan nyeri berkomunikasi efektif
yang disakan oleh klien
tanpa analgesik 3. Berikan informasi tentang
5. Analgetik merupakan
Melaporkan nyeri, seperti penyebab
nyeri yang nyeri, berapa lama akan obat yang digunakan
terkontrol berlangsung. untuk mengurangi rasa
Melaporkan 4. Ajarkan penggunaan nyeri
gejala yang teknik nonfarmakologi
tidak terkontrol (relaksasi, distraksi,
pada profesional terapi)
kesehatan 5. Berikan analgetik
Keterangan :
30
1 = Tidak pernah menunjukkan
2 = Jarang menunjukkan
3 = Kadang-kadang menunjukkan
4 = Menunjukkan
5 = Secara konsisten menunjukkan
5 = Tidak Ada
31
2 Hipertermi NOC: Termoregulasi (hlm 564) NIC : Pengaturan Suhu
Outcome Dipertahankan Ditingkatkan 1. Monitor suhu dan warna 1. Suhu sebagai indikator
Menggigil kulit. hipertermi
saat panas 2. Monitor dan laporkan 2. Jika ada kegawatan akan
Peningkatan adanya tanda dan gejala ditangani dengan segera
suhu kulit dari hipotermia dan 3. Antiperitek merupakan
Melaporkan hipertermia. intervensi penurun suhu
kenyamanan 3. Berikan pengobatan
antipiretik. secara farmakologi
suhu 4. Peningkatan cairan akan
Sakit kepala 4. Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi yang adekuat segera menggantikan
Keterangan : cairan yang menguap
5. Edukasi pada pasien dan
1 = Sangat terganggu
keluarga tentang karena hipertermi
2 = Banyak terganggu
pentingnya termoregulasi 5. Keluarga akan segera
3 = Cukup terganggu
dan kemungkinan efek melapor jika ada maslah
4 = Sedikit terganggu
samping dari demam dengan termoregulasi
5 = Tidak terganggu
yang berlebihan
32
4. Mandi dengan air hangat
akan membuka pori-pori
tubuh
3 Risiko NOC: Perfusi Jaringan: Serebral NIC: Manajemen Edema
ketidakefektifan Serebral
perfusi jaringan Outcome Dipertahanka Ditingkatkan
n 1. Monitor tanda-tanda
otak dengan faktor 1. Mengetahui keadaan umu
Sakit kepala vital
risiko tumor otak 2. Monitor pola pernafasan pasien
Kegelisahan 2. Pola nafas dapat
Kelesuan 3. Monitor status neurologi
dengan ketat mengetahui oksigen
Kecemasan
4. Monitor adanya mencukupi kebutuhan
yang tidak
kebingungan, perubahan tubuh atau tidak
dijelaskan
pikiran, keluhan pusing, 3. Mengetahui fungsi
Agitasi
pingsan
Muntah neorologi
5. Monitor nilai
Demam 4. Mengetahui gangguan
laboratorium
Penurunan 6. Kurangi stimulus dalam fungsi neurologi
kesadaran lingkungan pasien 5. Mengetahui kompikasi
Keterangan: 7. Posisikan kepala tempat dari hasil lab
1 = Berat tidur 30 derajat 6. Mengurangi stressor
2 = Cukup berat
3 = Sedang pasien
4 = Ringan 7. Mengurangi peningkatan
TIK
5 = Tidak Ada
4 Ketidakefektifan NOC: Status Nutrisi: Asupan Makanan dan Cairan NIC: Manajemen Nutrisi
nutrisi: kurang dari 1. Identifikasi adanya 1. Mengurangi terjadinya
33
kebutuhan tubuh Outcome Dipertahanka Ditingkatkan alergi atau intoleransi alergi pada klien
berhubungan n makanan
Asupan 2. Anjurkan kepada 2. Menambah napsu makan
dengan faktor
makanan secara keluarga untuk klien
biologis membawa makanan
oral
Asupan cairan favorit pasien sementara 3. Mencukupi kebutuhan
secara oral pasien di rumah sakit makan klien dengan
Asupan cairan atau fasilitas perawatan, adekuat
secara iv yang sesuai
Asupan nutrisi 3. Atur diet yang 4. Mengurangi kuman yang
parental diperlukan masuk bersama dengan
Keterangan : 4. Ciptakan lingkungan
makanan
1 = Tidak adekuat optimal pada saat
2 = Sedikit adekuat mengkonsumsi
5. Indikator penegakan
3 = Cukup adekuat makanan (misal bersih,
santai, bebas dari bau diagnosa
4 = Sebagian besar adekuat
5 = Sepenuhnya adekuat menyengat)
6. Menentukan kebutuhan
5. Monitor kecenderungan
terjadinya penaikan atau makanan klien
NOC: Status Nutrisi: Asupan Nutrisi penurunan berat badan
6. Anjurkan pasien atau
Outcome Dipertahanka Ditingkatkan keluarga untuk
n memonitor kalori dan
Asupan kalori intake makanan
Asupan protein
Asupan lemak
Asupan
karbohidrat
Asupan serat
Asupan vitamin
34
Asupan mineral
Asupan zat besi
Asupan kalsium
Asupan natrium
Keterangan :
1 = Tidak adekuat
2 = Sedikit adekuat
3 = Cukup adekuat
4 = Sebagian besar adekuat
5 = Sepenuhnya adekuat
35
frekuensi akan menambah
pernapasan informasi klien
Keterangan: 7. Dukungan keluarga
1 = Berat dapat menambah
2 = Besar
NIC: Terapi Trauma: Anak kekuatan klien
3 = Sedang
4 = Ringan 1. Eksplorasi trauma dan
5 = Tidak ada maknanya bagi anak
2. Gunakan bahasa yang 1. Mengetahui trauma
sesuai dengan tahapan dimasa lalu
perkembangan untuk 2. Anak dapat bercerita
bertanya mengenai secara terbuka
trauma 3. Mengurangi perasaan
3. Bantu mengidentifikasi
cemas klien
dan mengatasi perasaan
4. Gunakan seni dan 4. Anak dapat
bermain untuk mengekspresikan apa
meningkatkan ekspresi yang ia rasakan
5. Edukasi orangtua dalam 5. Orang tua mengetahui
rangka proses terapi dan penanganan yang tepat
respon anak terhadap kepada anak
trauma
6. Meningkatkan
6. Bantu anak untuk
membangun kembali kepercayaan diri klien
rasa aman dan hal yang
dapat diramalkan dalam
hidupnya
6 Defisiensi NOC: Pengetahuan: Proses Penyakit NIC: Pengajaran: Proses
pengetahuan Outcome Dipertahanka Ditingkatkan Penyakit
berhubungan n 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui edukasi
pengetahuan pasien yang tepat untuk klien
36
dengan kurang Karakter terkait dengan proses 2. Klien dapat mengetahui
informasi spesifik penyakit yang spesifik bagian tubuh mana yang
penyakit 2. Jelaskan patofisiologi sakit
Faktor-faktor penyakit dan bagaimana 3. Mengetahui apalah
penyebab hubungannya dengan klien mengenali
Tanda dan gejala anatomi dan fisiologi
sesuai kebutuhan. penyekitnya
penyakit
3. Kenali pengetahuan 4. Klien akan melapor jika
Proses
perjalanan pasien mengenai ada tanda gejala yang
penyakit kondisinya parah
biasanya 4. Jelaskan tanda dan 5. Pasien mengetahui
Strategi untuk gejala yang umum dari tentang keparahan
meminimalkan penyakit, sesuai penyakit yang ia derita
perkembangan kebutuhan 6. Pasien mengetahu sebab
penyakit 5. Jelaskan mengenai ia sakit
Potensial proses penyakit, sesuai 7. Menjalani gaya hidup
komplikasi kebutuhan
sehat bagi klien
penyakit 6. Identifikasi
8. Sesuai kehendak klien
Keterangan: kemungkinan penyebab
7. Diskusikan perubahan dan keluarga
1 = Tidak ada pengetahuan 9. Untuk mendapatkan
2 = Pengetahuan terbatas gaya hidup yang
mungkin diperlukan penanganan segera
3 = Pengetahuan sedang
4 = Pengetahuan banyak untuk mencegah
5 = Pengetahuan sangat banyak komplikasi dimasa yang
akan datang dan
mengontrol proses
penyakit
8. Diskusikan pilihan
terapi/penanganan.
9. Edukasi kepada pesien
mengenai tanda dan
37
gejala yang harus
dilaporkan kepada
petugas kesehatan
7 Risiko infeksi NOC: Keparahan Infeksi NIC: Kontrol Infeksi
dengan faktor risiko Outcome Dipertahankan Ditingkatkan 1. Pantau hasil 1. Mengetahui infeksi
prosedur invasif Demam laboratorium (hitung yang terjadi di dalam
Malaise darah lengkap, hitung tubuh
Peningkatan granulosit, absolute, 2. Memutus rantai infeksi
leukosit hitung jenis, protein 3. Antibiotik mematikan
Menggigil serum, albumin) kuman penyebab infeksi
Keterangan : 2. Ajarkan kepada 4. Mengurangi paparan
1 = Berat pengunjung untuk kuman
2 = Cukup berat mencuci tangan sewaktu
5. Mengurangi paparan
3 = Sedang masuk dan meninggalkan
ruang pasien kuman
4 = Ringan 6. Mengurangi kuman
5 = Tidak Ada 3. Berikan terapi
antibiotic, (kecuali masuk melalui saluran
ambroxol) IV
4. Pertahankan tehnik
isolasi, bila diperlukan
5. Batasi jumlah
pengunjung, bila
diperlukan
6. Pastikan penanganan
aseptic dari semua
saluran IV.
( Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013 dan Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013)
38
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah tahap aplikasi dari perawat tentang rencana asuhan
keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu klien
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmadi, 2008). Tindakan perawatan
mencakup tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi. Tindakan mandiri adalah
aktivitas perawat yang didasarkan pada kesimpulan atau keputusan sendiri dan
bukan merupakan petunjuk atau perintah dari petugas kesehatan lain. Sedangkan
tindakan kolaborasi adalah tindakan yang didasarkan hasil keputusan bersama,
seperti dokter dan petugas kesehatan lain (Tarwanto dan Wartonah, 2015).
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah penilaian terakhir proses keperawatan didasarkan pada
tujuan keperawatan yang ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan
keperawatan didasarkan pada perubahan perilaku dari kriteria hasil yang telah
ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada individu (Nursalam, 2008). Menurut
Tarwanto dan Wartonah (2015), evaluasi pada dasarnya adalah membandingkan
status keadaan kesehatan pasien dengan tujuan atau kriteria yangsudah
ditetapkan.
39
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumor Otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada otak. Tumor otak
adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna)
membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum
primer. Walaupun tipe sel yang berkembang menjadi tumor sering kali dapat
diketahui. Penyebab tumor otak terjadi karena herediter, sisa sel embrional,
jenis tumor. Tumor otak dapat ditatalaksana dengan terapi konsevatif dan terapi
kortikostreoid yang bertujuan untuk memberantas edema otak. Selain itu terapi
jam. Untuk tumor otak metode utama yang digunakan dalam penatalaksaannya,
40
B. Saran
penyakit tumor otak ini untuk diterapkan ditempat kerja. Dan juga diharapkan
pula perawat dapat menerapkan konsep asuhan keperawatan pada pasien tumor
41
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. 2013. Nursing
Interventions Classification (NIC). United States of America: Elsevier.
Herdman, H. T., & Kamitsuru, S. 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi &
Klasifikasi 2018-2020 . Jakarta: EGC.
Laurent, 2017. Askep Pasien dengan Tumor Otak. [Online] Available at:
http://braintumorcenter.id/wp-content/uploads/2017/12/Ns-Laurent-Materi-
Sympo-Asesmen-Keperawatan-Pasien-dengan-Tumor-Otak.pdf[Diakses 16
April 2018].
MayoClinic.org,. 2019. Pediatric Brain Tumors. Artikael. Mayo Foundation for
Medical and Research.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC). United States of America: Elsevier.
Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik.
Jakarta: Salemba Medika
Purba, I,. M. 2014. Analisis Keperawatan Masyarakat Perkotaan Pada Tn. A Dengan
Tumor Otak Post Kraniotomi Di Lantai V Bedah RSPAD Gatot Soebroto.
Karya Ilmiah Akhir. Fakultas Ilmu Keperawatan Program Profesi Ners
Universitas Indonesia.
Sukartini, T. Lailaturrohmah, K. Fajar, E., S,. P. Nila, S., I,. F. Thoriq, H., M.
Wahyuni, P. 2016. Asuhan keperawatan klien dengan tumor otak
(gliosblastoma, meningioma, dan cerebral metastase). Makalah keperawatan
neurobehaviour II. Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya.
Syarif, I. Fitri, R. 2009. Fibrillary Astrocytoma. Jurnal Kedokteran Andalas No.1.
Vol.33. Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas
Tarwanto., Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1366&bih=608&ei=kCrJXIW2JYzGvQSK1ZaYDw&q=prevalensi
+tumor+otak+di+indonesia&oq=pre+tumor+otak&gs_l=psy-
ab.1.0.0i7i30j0i7i5i30l2.272279.276129..278429...2.0..0.277.1727.0j7j3......0....1..gw
s-wiz.......0i71j0i67j0j0i13.o40rJz1f1mM# diakses pada tanggal 1 mei pukul 12.30
WIB.
42