Anda di halaman 1dari 19

Purnama Sari Blog

SELASA, 08 MARET 2011

Tugas Kewirausahaan : Evaluasi Usaha

Evaluasi Usaha

I. Pendahuluan

Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha
prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan
dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.

Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar
bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain
dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.

Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah mengalami kemandegan
dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap
orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan
dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus
mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu,
persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain.
Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah
rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan
evaluasi dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap
usaha yang sudah dilaksanakan.

Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan
berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang
dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang
sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar
dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru
mencapai sukses bisnis.

II. ANALISIS SOSIAL

Adalah analisis untuk melakukan kajian secara mendalam tentang dampak sosial yang ditimbulkan usaha
tersebut.

Evaluasi Lingkungan

• Biaya dan manfaat sosial

• ANDAL

Evaluasi sosial masyarakat

• Hubungan dengan masyarakat

• Hubungan dengan pemerintah

ETIKA

Keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah dan tindakan yang baik dan yang buruk yang
mempengaruhi hal lainnya

PERILAKU ETIS

Perilaku yang sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan
tindakan tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan

PERILAKU TIDAK ETIS

Perilaku yang tidak sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum
sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan

ETIKA BISNIS

Perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh seorang manajer atau majikan suatu organisasi

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam
lingkungannya, yang meliputi konsumen,bisnis lain, karyawan dan investor

SIKAP OBSTRUKTIF

Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan seminimal mungkin dan mungkin
melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang dilakukan

SIKAP DEFENSIF

Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan, hanya memenuhi persyaratan
hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungansosialnya

SIKAP AKOMODATIF

Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, dengan

melakukannya, apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum, dalam

komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

SIKAP PROAKTIF

Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara aktif mencari peluang
untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok dan

individu dalam lingkungan sosialnya

Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha


Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan
pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti
yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: (1) Memandu pemilik dana
untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya, (2) Memperkecil resiko kegagalan investasi
dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (Umar : 2003)

Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha

Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek yaitu: aspek pemasaran, aspek
teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek lingkungan. Dalam kenyataan tidak semua aspek harus
diteliti, hanya aspek yang dibutuhkan saja yang perlu dianalisis lebih lanjut. Untuk kasus ini hanya
meneliti aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial saja.

III. Monitoring Dan Evaluasi Usaha

Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia mampu untuk
maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu tiket untuk sukses sudah
didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by doing).
Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis?

1. Posisi Keseluruhan Usaha

Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan
usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah
hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan
bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi,
biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi Usaha secara
menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya.

2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha

Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah
usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan , selanjutnya melakukan
evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara
mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya
(biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3
bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).

3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan

Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan untuk
melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun. Dimana
kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya,
dan bisa segera melakukan ‘penyehatan’ agar usaha Anda kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi
keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan janglah ‘cepat puas’
dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan usaha Anda lebih
tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan,
Anda harus bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha
mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda
harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda.

4. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya

Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai merencanakan target
pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang
mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai
target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda
melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi
saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami kerugian
yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya
seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya Anda
melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?

•Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda berpergian ketempat asing tanpa peta atau
petunjuk jalan.

•Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda tanpa adanya evaluasi.
•Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda sekarang ataupun untuk menjad ipatokan
dalam mengembangkan usaha.

•Pengembangan Evaluasi usaha dengan Kelayakan Usaha

Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan
penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi berkaitan dengan pengeluaran dana di

saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima di masa mendatang, maka investasi berhadapan
dengan resiko dan diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap pelaksanaan investasi tersebut, yang
dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi sedang berjalan. Penilaian kelayakan investasi dalam
periode sedang berjalan (proyek sedang berlangsung) disebut dengan evaluasi kelayakan investasi.

1. Analisa Aspek Pasar

Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya
permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar
bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari
produk yang bersangkutan.

a. Penentuan Pasar

Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam penentuan
pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran,
yaitu :

a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu
penawaran pasar.

b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses
penawaran pasar tertentu

c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki
perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a)

b. Peramalan Permintaan

Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :

1. Metode Kuantitatif

Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan metoda
eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif

Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan yaitu

metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik asal

pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari

kondisi ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.

3. Peramalan Tanpa Data Statistik

a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai

b. Memperhatikan faktor-faktor politik

c. Evaluasi akhir ukuran pasar

2. Analisa Aspek Teknis

Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan

kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi

antara lain:

1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan pasar
atau konsumen.

2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks yang
ekonomis.

3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli,
pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali
keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi
perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.

4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk
pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.

5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat
lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik.

Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis
pada Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan pelanggan,

kenyamanan rumah makan, dan kemudahan akses. (Chumaidiyah : 2004a)

3. Analisis Aspek finansial

Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu

perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat ditentukan
bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk
memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan
untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi
diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat
pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu
untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau
penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa
manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan
dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin
menurun baik secara fisik maupun fungsinya.

Pentingnya Evaluasi :

- Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%

- Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24%

- Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%

- Target Usaha andaSelanjutnya. 10%

Metoda Evaluasi Usaha :

1. Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah.

2. Menggunakan laporan kinerja organisasi.

3. Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi resiko pada masing-


masing tahap.

4. Inspeksi langsung.
5. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.

6. Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.

7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.

8. Melakukan analisis lingkungan (ansos)

Aspek Evaluasi :

- Umum : Strategi, Disain organisasi

- Operasional : Pemasaran,SDM, Operasi, Keuangan

Level Evaluasi :

1. National

Adalah batas atas (upper level) besarnya masalah.

2. Sensitivitas

Adalah kepekaan variable target akibat pergerakan variable yang ada berkolerasi.

3. Volatilitas

Adalah variasi/naik turunnya variable target.

4. Penyimpangan Bawah

5. Adalah penyimpangan negatif/kasus terburuk (worstcase) dari variable target.

Dalam melakukan evaluasi banyak istilah – istilah yang harus dipahami :

1. Produksi total (Y) yaitu jumlah produksi per usaha dengan satuan kg.
2. Harga Produksi (P) yaitu Harga produksi per unit dengan satuan Rp/kg.

3. Penerimaan atau nilai produksi ( R atau S ) yaitu jumlah produksi dikalikan harga produksi dengn
satuan Rp.

4. Biaya varibel (VC) yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau menyediakn bahan baku yang
habis dalam satu kali produksi.

5. Biaya variabel per unit ( AVC ) yitu total biaya variabel dibagi dengan total produksi dengan satuan
( Rp/Kg ).

6. Biaya tetap (FC) yaitu biaya sewa lahan , pajak lahan, biaya bunga, penyusutan per usaha dengan
satuan Rp.

7. Biaya total (TC atau C) yaitu jumlah biaya variabel dan biaya tetap per usaha dengan satuan Rp.

8. Pendapatan (I) yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya per usaha dengan satuan Rp.

9. Keuntungn ( л ) yaitu pendapatan dikurangi upah tenaga kerja keluarga (w) dan bunga modal
sendiri per usaha dengan satuan Rp.

Evaluasi Kinerja, yang memberikan majikan dengan kesempatan untuk menilai kontribusi karyawan
mereka untuk organisasi, sangat penting untuk mengembangkan tim kerja yang kuat. Namun dalam
beberapa praktek, praktek dokter dan manajer menempatkan evaluasi kinerja di bagian belakang
kompor, sering karena waktu yang terlibat dan kesulitan mengkritisi karyawan dengan siapa mereka
bekerja sama. Manfaat dari evaluasi kinerja lebih besar daripada tantangan ini, meskipun. Ketika
dilakukan sebagai bagian dari sistem evaluasi kinerja yang mencakup bentuk evaluasi standar, tolok ukur
kinerja standar, pedoman untuk memberikan umpan balik, dan prosedur disiplin, evaluasi kinerja dapat
menegakkan batas-batas yang dapat diterima kinerja, mempromosikan pengakuan staf dan komunikasi
yang efektif dan memotivasi individu untuk melakukan mereka terbaik bagi diri mereka sendiri dan
praktek.

Tujuan utama dari sistem evaluasi kinerja adalah untuk memberikan pengukuran adil kontribusi
karyawan untuk tenaga kerja, menghasilkan dokumentasi penilaian yang akurat untuk melindungi
karyawan dan majikan, dan memperoleh tingkat tinggi kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan.
Untuk membuat sistem penilaian kinerja dalam praktek Anda, ikuti lima langkah:

1. Mengembangkan bentuk evaluasi.

2. Identifikasi pengukuran kinerja.

3. Set pedoman untuk umpan balik.

4. Buat disiplin dan pemutusan prosedur.


5. Atur jadwal evaluasi.

Hal ini juga dianjurkan untuk menjalankan sistem selesai dengan pengacara Anda untuk mengidentifikasi
potensi masalah hukum yang harus tetap.

POIN KUNCI

· Sebuah sistem penilaian kinerja dapat memotivasi staf untuk melakukan yang terbaik untuk diri
mereka sendiri dan praktek dengan mempromosikan pengakuan staf dan memperbaiki komunikasi.

· Evaluasi harus dilakukan secara adil, konsisten dan obyektif untuk melindungi karyawan Anda dan
praktek Anda.

Sebuah sistem penilaian kinerja yang efektif memiliki bentuk evaluasi standar, tolok ukur kinerja,
pedoman umpan balik dan prosedur disiplin.

1. Mengembangkan bentuk evaluasi.

Evaluasi Kinerja harus dilakukan secara adil, konsisten dan obyektif untuk melindungi kepentingan
karyawan Anda dan untuk melindungi praktek Anda dari tanggung jawab hukum. Salah satu cara untuk
memastikan konsistensi adalah dengan menggunakan formulir evaluasi standar untuk evaluasi masing-
masing. Bentuk yang Anda gunakan harus fokus hanya pada bidang kinerja pekerjaan penting.
Membatasi area fokus membuat penilaian lebih bermakna dan relevan dan memungkinkan Anda dan
karyawan untuk mengatasi isu-isu yang paling penting. Anda tidak perlu menutup setiap detail kinerja
seorang karyawan dalam evaluasi.

Untuk posisi staf kebanyakan, area kinerja pekerjaan yang harus disertakan pada formulir evaluasi
kinerja adalah pengetahuan pekerjaan dan keterampilan, kualitas kerja, kuantitas kerja, kebiasaan kerja
dan sikap. Di setiap daerah, penilai harus memiliki berbagai deskriptor untuk memilih dari (misalnya,
jauh di bawah persyaratan, di bawah persyaratan, memenuhi persyaratan, melebihi persyaratan, jauh
melebihi kebutuhan). Tergantung pada bagaimana deskripsi yang spesifik, sering kali penting bahwa
penilai juga memiliki ruang pada bentuk untuk memberikan alasan di balik rating-nya.

2. Identifikasi pengukuran kinerja.

Standar pengukuran kinerja, yang memungkinkan Anda untuk mengevaluasi kinerja karyawan secara
obyektif, dapat mengurangi jumlah waktu dan stres yang terlibat dalam mengisi formulir evaluasi.
Meskipun mengembangkan langkah-langkah ini dapat menjadi salah satu bagian memakan waktu lebih
banyak untuk menciptakan sistem evaluasi kinerja, itu juga salah satu yang paling kuat.

. Jika Anda memiliki deskripsi pekerjaan saat ini untuk tiap posisi dalam latihan Anda, Anda telah
mengambil langkah pertama menuju menciptakan tolok ukur kinerja standar, yang pada dasarnya jumlah
tertentu dan tujuan kualitas yang melekat pada tugas-tugas yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan.
Sebuah uraian pekerjaan sendiri dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam evaluasi jika, misalnya, Anda
sedang menilai apakah keterampilan karyawan sesuai dengan kebutuhan posisi. Namun ukuran kinerja
standar mengambil deskripsi pekerjaan satu langkah lebih lanjut. Sebagai contoh, satu tugas yang
tercantum dalam uraian pekerjaan resepsionis mungkin memasuki pendaftaran pasien baru dan
diperbarui ke dalam komputer.

ukuran kinerja standar dapat bahkan objektif mengukur beberapa daerah kerja yang lebih subyektif
kinerja, seperti kebiasaan kerja. Sebagai contoh, Anda dapat menetapkan ukuran yang obyektif untuk
pertemuan dengan mendefinisikan jumlah kali diterima seorang karyawan bisa lambat atau tidak selama
jangka waktu tertentu.

Namun, ukuran kinerja standar tidak selalu bekerja untuk daerah subyektif lainnya, seperti sikap. Dalam
kasus ini, itu masih penting untuk seobjektif mungkin dalam evaluasi Anda. Jangan mencoba untuk
menggambarkan sikap, misalnya, melainkan menggambarkan perilaku karyawan, yang adalah apa yang
menyampaikan sikap, dan konsekuensi dari perilaku untuk berlatih . Sebagai contoh: "karyawan ini telah
gagal untuk mendukung rekan kerja. Ketika anggota lain dari departemennya tidak ada, ia menolak untuk
mengambil tugas-tugas tambahan yang diperlukan untuk memproses pasien secara tepat waktu .”
Perilaku ini menyebabkan backlog pasien, tempat beban pada staf dan kompromi kerja sama tim yang
efektif. "

Untuk mulai mengembangkan ukuran kinerja standar dalam praktek Anda, meninjau deskripsi pekerjaan
untuk setiap posisi dan pilih komponen-komponen kunci dari pekerjaan yang secara khusus dapat diukur.
Kemudian, kerja dengan karyawan di setiap posisi untuk mengumpulkan data kuantitatif, meneliti pola-
pola historis volume dan menentukan pengukuran kualitatif yang mencerminkan praktek misi dan
tujuan. Tergantung pada seberapa besar latihan Anda dan berapa banyak posisi perlu tolok ukur kinerja
standar, Anda mungkin ingin memilih sebuah komite untuk mengembangkannya. Kemudian, dengan
bantuan dari karyawan di setiap posisi, supervisor harus menjaga mereka. Ini penting untuk menjaga
deskripsi pekerjaan dan standar ukuran kinerja lancar mungkin. Jika tidak, ketika pekerja tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan, Anda tidak dapat memastikan apakah ia memiliki masalah kinerja
atau apakah harapan Anda dari posisi menjadi tidak realistis berdasarkan volume meningkat atau
perubahan keadaan.

Menghargai KINERJA DENGAN MEMBAYAR

Jika kenaikan gaji praktek Anda didasarkan pada prestasi, mungkin tepat dan efisien untuk meninjau gaji
karyawan pada saat penilaian kinerja. Seperti hubungan langsung antara kinerja dan membayar bisa
membuat Anda dan karyawan Anda mengambil evaluasi kinerja bahkan lebih serius daripada yang
mungkin Anda miliki sebaliknya. Namun, jika kenaikan gaji Anda hanya didasarkan sebagian pada
prestasi dan sebagian pada perubahan tahunan dalam Indeks Harga Konsumen, mungkin tidak cukup
mudah untuk meninjau dan perubahan gaji individu pada waktu yang berbeda sepanjang tahun.
Apakah Anda berencana untuk memasukkan review dari gaji karyawan selama setiap evaluasi kinerja
harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan secara lisan dan tertulis ketika mereka
dipekerjakanAdalah penting bahwa karyawan memahami ini sehingga harapan mereka yang realistis dan
mereka tidak kecewa.

3. 3. Set pedoman untuk umpan balik.

Umpan balik apa evaluasi kinerja semua tentang. Jadi sebelum Anda menerapkan sistem evaluasi kinerja
Anda, pastikan bahwa setiap orang yang akan melakukan evaluasi tahu apa umpan balik untuk
memberikan, bagaimana memberi dan bagaimana mendapatkannya dari karyawan kembali.

Berikan umpan balik seimbang. Jangan membuat kesalahan umum glossing atas karyawan sebuah
kekurangan dan hanya berfokus pada atau dia kekuatannya . Hal ini dengan memahami kelemahan
mereka bahwa karyawan dapat mengambil kepemilikan kinerja dan peran mereka dalam praktek. Dan
ketika mengingat dukungan yang mereka butuhkan untuk melakukan perbaikan di wilayah ini, karyawan
belajar untuk mengambil kebanggaan dalam pekerjaan mereka dan bersedia untuk menghadapi
tantangan baru dengan percaya diri. Garis Besar harapan untuk perbaikan. Bila Anda menangani bidang-
bidang perbaikan yang diperlukan, garis besar harapan Anda untuk perbaikan dan bagaimana Anda
berniat untuk membantu karyawan menemui mereka. Sebagai contoh, jika seorang karyawan berbicara
kasar dengan karyawan lain dan tampaknya tidak toleran dengan pasien, memberikan karyawan
beberapa contoh perilaku nya dan menawarkan beberapa saran untuk mengatasi masalah ini, seperti
sesi role-playing atau keterampilan komunikasi / layanan pelanggan workshop atau seminar. Tentukan
batas-batas dengan membiarkan karyawan tahu apa yang dapat diterima dan apa yang tidak akan
ditoleransi, dan kemudian menetapkan rencana untuk memantau kinerja dan re-evaluasi karyawan.

Mendorong umpan balik dari karyawan,. Setelah Anda telah mendiskusikan hasil evaluasi dengan
karyawan mendorong dia untuk memberikan Anda beberapa umpan balik nondefensive. Mintalah
karyawan apakah dia setuju dengan penilaian Anda, dan / atau mengundang saran untuk perbaikan.
Sebagai contoh: "Anda tampaknya menjadi tidak sabar dan pendek dengan pasien ketika dokter
terlambat. Karena ada kalanya terlambat tidak bisa dihindari, bagaimana Anda menyarankan kita
menangani hal ini untuk menghindari reaksi seperti itu "Hal ini harus mengarah untuk pertukaran
informasi terbuka yang akan memungkinkan Anda dan karyawan untuk lebih memahami sudut pandang
masing-masing?.

4. Disiplin dan pemutusan prosedur.

Dalam beberapa kasus, bahkan setelah evaluasi kinerja menyeluruh dan diskusi perbaikan yang
diharapkan, seorang karyawan akan terus berkinerja buruk. Anda harus siap untuk menangani situasi
seperti itu dengan memiliki yang jelas, prosedur tertulis disiplin dan pemutusan hubungan di tempat.
Prosedur ini perlu menguraikan tindakan yang akan diambil jika kinerjanya memburuk - peringatan lisan,
peringatan tertulis jika tidak ada perbaikan atau kambuh, dan pengakhiran jika situasi tidak akhirnya
diselesaikan.
Ini harus diberikan secara pribadi, dengan perilaku atau alasan untuk disiplin jelas. Sebagai contoh: "Aku
mengamati Anda berbicara tidak hormat kepada karyawan lain di meja depan. Kau bilang dia mati otak
dan melemparkan grafik padanya. Kami tidak akan mentolerir hormat di tempat kerja. Selain itu, ledakan
ini bisa mendengar dari ruang resepsi. Jika hal ini terjadi lagi, laporan akan ditulis dan ditempatkan
dalam file Anda. Apakah Anda memahami pentingnya "Setelah diberikan peringatan lisan?,
Memungkinkan karyawan untuk menanggapi, tetapi membiarkan singkat tukar.

Teguran tertulis. Bagaimana Anda menangani peringatan tertulis memainkan peran penting dalam
keberhasilan disiplin dan pemutusan prosedur Anda. Ini adalah waktu untuk membuat jelas kepada
karyawan seberapa serius masalah kinerja nya . Sayangnya, banyak praktek gagal untuk melakukan ini
dan / atau untuk menindaklanjuti dengan pemutusan jika perlu. Setelah peringatan tertulis adalah
kesalahan penanganan dengan cara ini, tidak lagi memiliki manfaat apapun . Standar A, ditulis, bentuk
peringatan harus mencakup sebagai berikut:

· Penjelasan mengenai perilaku atau masalah yang mencakup temuan obyektif,

· Para terukur tindakan dan perubahan yang diharapkan karyawan,

· Dukungan majikan akan memberikan untuk perbaikan,

· Penjelasan tentang apa yang akan terjadi (misalnya, waktu off dibayar atau terminasi) dan ketika
(misalnya, setelah satu kejadian lebih atau dua) jika peringatan tersebut tidak diperhatikan,

· Tanda tangan dari karyawan dan penilai dan tanggal peringatan.

Pemutusan. Jelaskan alasan pemutusan tetapi melakukannya sebentar dan obyektif untuk menghindari
masuk ke sebuah diskusi yang rumit yang menempatkan Anda dalam posisi defensif. Validasi karyawan
sebagai pribadi, mungkin dengan memberikan suatu pandangan yang positif potensi karyawan dalam
pasar kerja. Sebagai contoh, meskipun seorang karyawan mungkin telah menjadi petugas file buruk
untuk Anda karena dia tidak memperhatikan detail, karyawan mungkin memiliki kepribadian ramah yang
akan membuatnya atau operator telepon yang baik. Juga, membiarkan karyawan tahu apa yang akan
terjadi dari setiap liburan yang masih harus dibayar atau cuti sakit, tunjangan pensiun, dll undang-
undang negara Anda Ketahui tentang masalah ini. Akhirnya, tanyakan apakah karyawan memiliki
pertanyaan lebih lanjut dan kemudian membantu karyawan dalam mengambil semua harta nya dan
meninggalkan dengan sebagai martabat sebanyak mungkin. Jika Anda menangani pemutusan baik, Anda
cenderung tidak memiliki karyawan yang ingin "membalas dendam" dengan badmouthing Anda dalam
komunitas atau membalas dendam hukum.

5. 5. Atur jadwal evaluasi.

Setelah Anda telah membangun sistem evaluasi kinerja Anda - formulir evaluasi, pengukuran kinerja,
pedoman umpan balik dan prosedur disipliner - Anda hanya perlu memutuskan kapan untuk melakukan
evaluasi kinerja. Beberapa praktek melakukan semua evaluasi karyawan pada saat yang sama tahun,
sementara yang lain melakukan mereka dalam waktu 30 hari ulang tahun masing-masing karyawan kerja
(yang terakhir mungkin bekerja lebih baik karena menyebar karya evaluasi keluar untuk majikan dan
karyawan). Namun Anda memutuskan untuk jadwal evaluasi, pastikan bahwa setiap penilai konsisten
memenuhi batas waktu evaluasi tunggakan . Mengabaikan karyawan akan membuat mereka merasa
mendevaluasi dan dapat melukai moral dan kinerja. Analisis terakhir

Sistem evaluasi kinerja harus merupakan komponen kunci dari struktur latihan Anda. Bila diterapkan
secara efektif, hal ini menjamin keadilan dan akuntabilitas, mendorong pertumbuhan dan pembangunan
dan mendorong rasa bangga kontribusi karyawan Anda 'untuk latihan.

IV. Kapan Melakukan Evaluasi Usaha

Evaluasi memiliki periode yang dapat dilakukan, waktu yang tepat dalam melakukan
evaluasi.Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu :

1. Secara rutin/berkala.

Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang paling sering
dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan dan
pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan
usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya
evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untk
pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.

2. Secara Insidental

Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan cukup
signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau
kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan
tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan
adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi
insidental ini pun bisa dikurangi.
Hal-Hal yang Perlu Dievaluasi :

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga
pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan
memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik

2. Membuat visi dan misi bisnis

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis
dan keuangan.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko
manajemen.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Kesimpulan:

Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang mengkhawatirkan, sedini mungkin
evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan tindakan mencegah dari kegagalan usaha.

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan
di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak
menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai
bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan
optimistis.

Evaluasi adalah melihat apa yang telah dilakukan,apa yang telah dicapai dan bagaimana
mencapainya.Evaluasi adalah perbandingan antara dampak nyata dari proyek dengan perencanaan
strategis yang disepakati. Evaluasi bisa bersifat formatif yaitu dilakukan ditengah berlangsungnya proyek
atau organisasi agar tejadi perbaikan. Evaluasi juga bersifat sumatif yaitu mengambil pelajaran dari suatu
proyek yang sudah selesai

Tujuan evaluasi ada 2 yaitu :

a) Untuk pembelajaran dan pengembangan

Ini tentang apa yang terjadi dan mengapa, apa yang bisa dan tidak bisa dikerjakan,serta apa yang
menjadi kekuatan dan kelemahan proyek.

b) Sebagai bentuk pertanggung jawaban (untuk menunjukkan kepada pihak lain bahwa kita telah bekerja
dengan baik).

Referensi :

Referensi:

1.
http://fe.umy.ac.id/upgrade/file.php/70/Materi_2008/BAB_I._Gambaran_Umum_Evaluasi_Usaha.pdf

2. http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/evaluasi-usaha-tani/

3. http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/evaluasi-kemajuan-usaha

4. elearning.gunadarma.ac.id/.../kewirausahaan/bab4-evaluasi_peluang_usaha_ baru.pdf

5. http://www.ittelkom.ac.id/library/

6. http://www.pengusahamuslim.com/baca/artikel/102/memahami-9-aspek-penting-sebelum-
memulai-usaha

7. http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=41143
NAMA : PURNAMA SARI

KELAS : 2SA02

NPM : 12609099

Purnama Sari Blog di 07.03

Berbagi

1 komentar:

Option Hastagemily26 Oktober 2018 08.33

Platform Trading Berbasis di Indonesia

Trading Binary Option Indonesia | Binary Option Terpercaya | Trading Online Indonesia

✅ Akun Demo Gratis

✅ minimum Deposit 50.000

✅ Bonus Deposit 10%

✅ Customer support 24jam /7 hari

✅ Browser Gadget / komputer


✅ Proses Deposit & withdrawal cepat

✅ Pembayaran profit up to 80%

✅ Bonus Referral 1%

HASHTAGOPTION

Trading Binary Option Indonesia | Binary Option Terpercaya | Trading Online Indonesia

Trading lebih mudah & Rasakan pengalaman Trading dengan profit mudah . Bergabunglah Sekarang di
HASHTAG OPTION

Balas

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai