Anda di halaman 1dari 7

Keterangan:

1. Coccobacillus
1 2. Bacilli
2 3. Diplobacilli
4. Palisades
5. Streptobacilli

3 Klasifikasi:
4 Kingdom : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Bacillaceae
5 (Mizuno, 2010) Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus sp.
Gambar. Bakteri Batang (Bacillus sp.)
Deskripsi:
Basil (genus Bacillus) merupakan salah satu dari kelompok bakteri berbentuk batang,
gram positif, aerobik atau (dalam beberapa kondisi) bakteri anaerob yang banyak ditemukan di
tanah dan air. Istilah bacillus telah diterapkan secara umum untuk semua bakteri yang
berbentuk silindris atau seperti batang. Spesies Bacillus terbesar yang diketahui adalah
Bacillus megaterium, berukuran sekitar 1,5 nanomater (mikrometer; 1 nanometer = 10−6 m)
dengan panjang 4 nanometer. Bacillus sering berbentuk rantai. Bakteri ini terlihat seperti
silindris, ujung sel bervariasi seperti persegi, bundar, meruncing dan sebagainya. Bakteri
berbentuk batang dapat ditemukan dalam keadaan tunggal (monobacillus), berpasangan
(diplobacillus), maupun koloni yang membentuk rantai (streptobacillus) dan berbentuk seperti
buah anggur (staphylobacillus), contoh dari bakteri ini antara lain Eschericia coli dan
Salmonella thyposa (Graumann, 2010). Dinding sel Bacillus adalah struktur di luar sel yang
membentuk penghalang kedua antara bakteri dan lingkungan, dan pada saat yang sama
mempertahankan bentuk batang dan menahan tekanan yang dihasilkan oleh turgor sel. Bacillus
dapat mereduksi diri menjadi endospora oval dan dapat tetap dalam keadaan tidak aktif ini
selama bertahun-tahun. Pembentukan endospore biasanya dipicu oleh kekurangan nutrisi:
bakteri membelah didalam dinding selnya, dan satu sisi kemudian menelan yang lain.
Pembentukan Endospore awalnya mendefinisikan genus, tetapi tidak semua spesies tersebut
terkait erat. Secara alami, Bacillus termasuk spesies yang hidup bebas (nonparasitic) dan dua
spesies patogen parasit. Kedua spesies Bacillus ini signifikan secara medis: B. anthracis
menyebabkan antraks dan B. cereus menyebabkan keracunan makanan (Indah, 2012).

Referensi:
Graumann, P. 2010. Bacillus: Cellular and Molecular Biology. Carstreri Academic Press,
Germany.
Indah, N. E. 2012. Buku Ajar Kedokteran: Bakteri. Erlangga, Jakarta
Mizuno, T. 2010. Illustrasion of freshwater Bacteria of Japan. Hoikusha Publishing, Osaka.
Keterangan:
1 2 1. Coccus
2. Diplococcus
3. Tetracoccus
4. Staphylococcus
3 5. Streptococcus

Klasifikasi:
5 Kingdom : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Coccaceae
(Mizuno, 2010) Genus : Coccus
Spesies : Coccus
Gambar. Bakteri Coccus
Deskripsi:
Bakteri coccus merupakan bakteri berbentuk bulat seperti bola menyerupai buah beri
kecil apabila dilihat dari bawah mikroskop. Coccus merupakan jenis bakteri terkecil yang ada
saat ini. Diameter coccus biasanya rata-rata 0,5-1,0 mikrometer dan biasanya berbentuk seperti
datar, oval, dan memanjang (Hasanuddin, 2017). Bentuk ini memberikan coccus luas
permukaan terbesar dalam kaitannya dengan ukuran mereka yang memungkinkan untuk lebih
efisien mengambil nutrisi dari lingkungan. Luas permukaan yang lebih besar dapat membuat
bakteri lebih rentan menyerap zat-zat berbahaya. Bentuk sel dari coccus bermacam-macam
seperti rantai, tunggal, bergandengan dan buah anggur. Bakteri coccus juga dapat membentuk
kelompok yang lebih besar, termasuk kelompok empat, delapan, sepuluh, atau lebih.
Kelompok empat dikenal sebagai tetrad, sementara kelompok delapan disebut sarcinae.
Banyak bakteri pembentuk rumpun biasanya disebut staphylococcus, yang juga merupakan
nama sebuah genus spesifik bakteri yang paling sering terbentuk dalam pengaturan ini. Genus
resmi Staphylococcus mencakup banyak spesies yang umum ditemukan pada kulit manusia,
serta beberapa bakteri yang berada di dalam tanah. Dalam kebanyakan kasus juga
mengandung Staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan infeksi Staphylococcus strain
ini juga sering resisten terhadap antibiotik. Beberapa rantai bakteri umumnya disebut
streptococcus, dan banyak bakteri yang memiliki bentuk ini ditemukan dalam genus
Streptococcus. Enterococcus dan Lactococcus adalah spesies yang menghasilkan asam laktat,
zat yang diperlukan untuk membuat produk susu fermentasi seperti yoghurt. Lactococcus
khususnya yang sering digunakan dalam industri susu baik sebagai cara untuk membantu
menghasilkan produk susu dan untuk membantu konsumen dalam pencernaan mereka
(Graumann, 2010).
Referensi:
Graumann, P. 2010. Bacillus: Cellular and Molecular Biology. Carstreri Academic Press,
Germany.
Hasanuddin. 2017. Bakteri Kokus pada Pekasam Durian Makanan Khas Bengkulu. Jurnal
Agroindustri. 7(1) : 37-43.
Mizuno, T. 2010. Illustrasion of freshwater Bacteria of Japan. Hoikusha Publishing, Osaka.
Keterangan:
1. Dinding Sel
3 2. Klorofil
1 3. Semisel
4. Isthmus

4
2
Klasifikasi:
Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Conjugatophyceae
Ordo : Desmidiales
Famili : Desmidiaceae
Genus : Cosmarium
Spesies : Cosmarium sp.
Gambar. Cosmarium sp.
Deskripsi:
Cosmarium adalah anggota air tawar non-motil dari kelas Chlorophyta (ganggang
hijau). Cosmarium adalah unisel yang relatif besar yang ditandai oleh penyempitan di tengah
sel (disebut isthmus) yang membaginya menjadi dua bagian simetris atau setengah lingkaran.
Nukleus haploid tunggal menempati isthmus. Setiap semicell sebagian diisi oleh kloroplas
hijau besar yang mengandung dua pirenoid yang terdiri dari bahan protein. Di sekeliling
pirenoid ada banyak butiran pati. Sebagai besar protoplas dari setiap semicell ditempati oleh
vakuola yang jelas. Dinding sel relatif kaku dan terdiri dari selulosa, polisakarida yang
ditemukan di dinding sel sebagian besar anggota divisi Chlorophyta dan semua anggota
kelompok tanaman yang lebih berkembang. Reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan
sel sederhana. Perpanjangan wilayah isthmus dan pembelahan mitosis inti menjadi dua semi-
sel masing-masing berisi inti. Reproduksi seksual terjadi melalui konjugasi. Interaksi dua sel
konjugasi menghasilkan tabung konjugasi tipis. Pembentukan zygospore bulat yang setelah
periode dormansi membagi secara reduksi membentuk empat inti di mana dua inti
berdegenerasi. Protoplas terbagi menjadi dua sel anak, masing-masing menerima inti anak
(Tjitrosoepomo, 2011). Cosmarium masuk dalam divisi Chlorophyta dikarenakan Cosmarium
memiliki klorofil yang terdapat dalam kloroplas dan struktur tubuhnya yang bersel satu,
sehingga Cosmarium ini termasuk dalam divisi Chlorophyta. Cosmarium terkadang
menghasilkan sel istirahat dengan dinding yang tebal. Sel triradiate dengan tiga semicell
kadang tumbuh dalam kultur tumbuhan (Nurrahman, 2015).

Referensi:
Nurrahman, B. M. 2015. Anatomi dan Fisiologi Ganggang Hijau. Erlangga, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2011. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press, Yogyakarta.
Keterangan:
1. Hifa
2. Sporangium
3. Spora

2
3 Klasifikasi:
Kingdom : Fungi
Divisi : Mucoromycetina
1 Kelas : Mucoromycetes
Ordo : Mucorales
Famili : Mucorineae
Genus : Rhizopus
Spesies : Rhizopus oryzae
Gambar. Rhizopus oryzae
Deskripsi:
Rhizopus oryzae memiliki ciri-ciri hifa tidak bersekat (senasitik), hidup sebagai
saprotof, yaitu dengan menguraikan senyawa organik. Reproduksi aseksual jamur Rhizopus
oryzae dilakukan dengan cara membentuk sporangium yang didalamnya terdapat
sporangiospora. Pada Rhizopus oryzae terdapat stolon, yaitu hifa yang terletak diantara dua
kumpulan sporangiofor (tangkai sporangium) (Rindah, 2016). Rhizopus oryzae terdiri dari
empat struktur utama seperti sporangium, apofisis, sporangiofor, dan rhizoid. Rhizopus oryzae
tumbuh dengan memperluas filamen yang disebut hypae di sepanjang permukaan substrat, dan
menembus substrat dengan struktur seperti akar yang disebut rhizoid. Rhizoid oryzae
mencerna makanannya di luar tubuh, dan memindahkannya ke dalam tubuhnya. Ini bisa
dilakukan dengan reproduksi seksual dan aseksual. Selama reproduksi aseksual, sporangia
berisi spora di bagian atas hypae. Ketika reproduksi terjadi, spora haploid dari sporangia
tersebar dari sporangia yang rusak. Spora ini menyebar ke organisme lain dan mengirimkan
hypae memanjang ke dalam organisme untuk menyerap nutrisi. Seiring perkembangannya,
jamur haploid yang baru dapat menghasilkan lebih banyak sporangia untuk memulai siklus
Rhizopus oryzae yang lain. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan hifa (+) dan hifa (-)
membentuk progamentagium yang akan membentuk gametangium. Rhizopus oryzae, juga
dikenal sebagai Rhizopus arrhizus, adalah jamur berfilamen yang merupakan penyebab paling
umum dari mucormycosis. Ini umumnya ditemukan dalam bahan organik mati
(Tjitrosoepomo, 2011).

Referensi:
Rindah, N. 2016. Taksonomi Tingkat Rendah Semester V. Institut Keguruan Pendidikan PGRI,
Jawa Barat.
Tjitrosoepomo, G. 2011. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press, Yogyakarta.
Keterangan:
1. Dinding Sel
2. Klorofil

2 1

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Cladophorales
Famili : Cladophoraceae
Genus : Chaetomorpha
Spesies : Chaetomorpha sp.
Gambar. Chaetomorpha sp.
Deskripsi:
Chaetomorpha sp. dari divisi Chlorophyta memiliki filamen halus tidak kasar, panjang
(40cm atau lebih) dan tidak bercabang yang tumbuh terjerat di antara rumput laut lainnya.
Setiap filamen terdiri dari satu baris sel silinder yang disatukan dari ujung ke ujung. Sel-selnya
lebih panjang daripada selnya yang lebar sehingga filamennya menyerupai bambu jika dilihat
di bawah mikroskop. Hijau terang ke hijau tua, terkadang hijau zaitun.Chaetomorpha
mempunyai talus atau daunnya berbentuk benang yang mengumpal. Chaetomorpha sp.
dimasukkan kedalam divisi chlorophyta karena memiliki struktur tubuh yang memanjang dan
memiliki klorofil didalam kloroplas nya (Rindah, 2016). Chaetomorpha juga dikenal sebagai
alga rambut hijau, alga makro yang sangat baik untuk refugiums. Setiap sel tumbuh ujung ke
ujung, membuat panjang, dan untaian kaku. Jenis ini tumbuh dalam rumpun berserabut,
menyerupai bola pancing. Cheatomorpha cepat tumbuh, biasanya tumbuh di refugium yang
mana menyerap nitrat dan fosfat keluar dari air untuk tumbuh. Selain itu ganggang ini
merupakan habitat besar untuk mikrofauna seperti copepoda dan amphipods untuk tinggal dan
membentuk populasi. Chaetomorpha sp. mempunyai susunan tubuh berbentuk filamen tidak
bercabang, hal ini menyesuaikan diri dengan tempat hidup dan gaya hidupnya. Dinding sel
tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh selulose yang dapat memberikan
sifat keras pada dinding sel dan lapisan luar adalah pektin. pada pada jenis ini ada yang berinti
prokariota dan ada yang sebagian besar berinti eukariota. Intinya diselubungi membran inti
terdapat nukleus dan kromatin. Inti umumnya tunggal tetapi ada yang memiliki inti lebih dari
satu (Tjitrosoepomo, 2011).

Referensi:
Rindah, N. 2016. Taksonomi Tingkat Rendah Semester V. Institut Keguruan Pendidikan PGRI,
Jawa Barat.
Tjitrosoepomo, G. 2011. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press, Yogyakarta.
Keterangan:
1. Dinding sel
2. Klorofil
3. Sel apikal
3
4. Rizoid / holdfast

Klasifikasi:
Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Ulotrichales
4
Famili : Ulotrichaceae
Genus : Ulothrix
Spesies : Ulothrix sp.
Gambar. Ulothrix sp.
Deskripsi:
Ulothrix sp. merupakan genus ganggang hijau berbentuk filamen (famili Ulotrichaceae)
ditemukan di Ganggang divisi Chlorophyta ini hidup di air tawar yang airnya tidak terlalu
hangat dan hidup menempel pada batu-batu atau di dasar perairan. Ulotrix memiliki klorofil
sehingga masuk kedalam divisi Chlorophyta. Tubuh Ulothrix sp. terdiri atas sel-sel yang
berbentuk silindris dan tersusun memanjang seperti benang. Setiap sel mengandung nukleus
berbeda, vakuola sentral, dan kloroplas tipis besar dengan setidaknya satu pirenoid. Sel khusus
untuk satu benang lembaran disebut holdfast, dan filamen biasanya tidak bercabang
(Triastono, 2010). Ulothrix mereproduksi secara vegetatif melalui fragmentasi, secara aseksual
oleh spora nonmotil (aplanospora) dan spora quadriflagellate motil (zoospora), dan seksual
dengan gamet biflagellate. Ulotrix sp. kloroplas itu dapat mengambil bentuk silinder yang
sempurna atau hanya sekitar sebagian selnya, dan mengandung satu atau beberapa pirenoid.
Dinding sel Ulothrix sp. tersusun atas dua lapisan, lapisan luar adalah pektin dan lapiasan
dalam tersuun oleh selulosa. Kloroplas terbungkus oleh system membran rangkap. Pigmen
yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan b. kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti
bentuk dinding sel (parietal). Ulothrix memiliki filamen selebar 11-45 μm dan tak bercabang.
Setiap sel memiliki kloroplas yang berbentuk seperti ladam atau lempengan yang terletak pada
bagian tepi ruangan sel serta dilengkapi dengan 1-2 pirenoid. Filamen pada Ulothrix tidak
bercabang, akan tetapi terdiri dari sebaris sel yang silindris dan pendek berkaitan dengan ujung
pangkalnya, pada sel pangkal biasanya akn berubah menjadi sel pelengkap. Bagian luar
filamen terdapat struktur seperti rambut dan memiliki warna hijau (Fauziah & Laily, 2015).
Referensi:
Fauziah, S. M., & A. N. Laily. 2015. Identifikasi Mikroalga dari Divisi Chlorophyta di Waduk
Air Jaya Dusun Krebet Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Jurnal
Bioedukasi. 8(1) : 20-22.
Triastono, I. P. 2010. Genus Alga Air Tawar Sistematika dan Deskripsi. FMIPA IKIP,
Malang.

Anda mungkin juga menyukai