Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR 2
“KOMBINASI GERBANG LOGIKA DASAR”

DOSEN PENGAMPU :
Drs. Alex Harijanto, M.Si
Drs. Maryani, M.Pd

Disusun Oleh :
NAMA : JIHAN NI’AMI MIDRORO
NIM : 170210102080
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA
KELAS :C

LABORATORIUM FISIKA ELEKTRONIKA DASAR


PENDIDIKAN FISIKA – PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

4.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini, berbagai bentuk alat kebutuhan manusia serba dengan
barang elektronik. Dari mulai alat berkomunikasi sampai media hiburan
menggunakan yang namanya barang elektronik.
Dalam barang elektronik tersebut, terdapat rangkaian-rangkaian elektronik yang
satu sama lain terhubung sehingga menjadilah barang elektronik. Dalam barang
elektronk tersebut, terdapat banyak rangkaian yang mempunyai nama-nama tersendiri
diantaranya ada yang disebut Gerbang logika dasar.
Gerbang logika dasar ini merupakan ragkaian dasar yang selalu ada dalam setiap
rangkaian elekronik, yang mempunyai satu keluaran sinyal high (1) atau low (0) dan
mempunyai satu atau lebih sinyal masukan.
Dengan praktikum ini, ingin membutikan kebenaran dari masing-masing
gerbang logika.

4.2 Rumusan Masalah


1.3.1 Bagaimana cara kerja gerbang logika dasar independent ?
1.3.2 Bagaimana hasil tabel kebenaran dari gerbang logika dasar independent ?
4.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja gerbang logika dasar independent
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui tabel kebenaran dari gerbang logika dasar
independent
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Rangkaian logika dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu rangkaian kombinasi
(combination circuit) dan rangkaian berurut (seuquensial circuit). Perbedaan kedua jenis
rangkaian ini terletak pada sifat keluarannya. Keluaran suatu rangkaian kombinasi setiap saat
hanya ditentukan oleh masukan yang diberikan saat itu. Keluaran rangakian berurut setiap
saat, selain ditentukan oleh masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan keluaran saat
sebelumnya, hadi jiuga dapat dari masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian berurut tetap
mengingat keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini mempunyai ingatan
(memory) . kemampuan mengingat pada rangkian ini diperoleh dengan memberikan tundaan
waktu pada lintasan balik (umpan balik) dan keluaran ke masukan.

Proses penggabungan beberapa logika dasar menjadi sebuah gerbang logika kombinasi
disebut dengan rangkaian logika kombinasi atau rangkaian kombinasi. Rangkaian kombinasi
ini terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung pada kombinasi
input yang dapat ditentukan secara logika dengan memakai sebuah fungsi Boolean
(Heriandi,2009).

Aljabar Boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variable –variabel biner
dan operasi –operasi logic. Variable – variable diperlihatkan dengan huruf – huruf alphabet
dan tiga operasi dasar dengan AND, OR, dan NOT (komplemen). Fungsi Boolean terdiri dari
variable – variable biner yang menunjukan fungsi suatu tanda sama dengan dan suatu
ekspresi aljabar yang dibentuk dengan menggunakan variable – variable biner, konstanta –
konstanta 0 dan 1 , symbol – symbol logic, dan tanda kurung (Sutrsno,1986).

Suatu fungsi Boolean dapat dinyatakan dalam table kebenaran. Suatu table kebenaran
untuk fungsi Boolean merupakan daftar semua kombinasi angka – angka 0 dan 1 yang
diberikan ke variable – variable biner dan daftar yang memperhatikan nilai fungsi untuk
masing –masing kombinasi biner. Selain menggunakan symbol elemen logika, deskripsi
rangkaian logika kombinasi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan logika. Secara
umum rangkaian logika diklasifikasikan ke dalam dua bentuk yaitu Sum Of Product (SOP)
dan Product Of Sum (POS). Dari masing – masing pasangan tersebut dapat diklasifikasikan
lagi menjadi bentuk standard dan tidak standar (Muchlas,2005).

Sum Of Product (SOP) merupakan persamaan yang terbentuk dari dua atau lebih
gerbang logika AND yang kemudian di OR kan di dalam tanda kurunf, kemudian di dalam
tanda kurung tersebut bisa jadi terdiri dari dua variable ataupun lebih. Secara sederhana dapat
dijelaskan bahwa SOP merupakan bentuk persamaan yang menjalankan operasi OR terhadap
AND. Bentuk – bentuk umum yang digunakan dalam metode desain rangkaian logika SOP
atau jumlah hasil kali. Beberapa contoh dan bentuk SOP yaitu, ABC + A’BC’ + CD’ + D
(Syatno,2006).

Product Of Sum ( POS ) merupakan persamaan yang terbentuk dari dua atau lebih
gerbang logika OR yang kemudian di AND kan, dalam persamaan ini dapat berisi dua atau
lebih variable. Secara sederhan dapat dijelaskan bahwa POS merupakan bentuk persamaan
yang menjalankan operasi AND terhadap keluaran – keluaran OR. Bentuk umum yang
digunakan dalam metode desain rangkaian logika POS atau hasil kali jumlah. Beberapa
contoh dari bentuk umum pada POS yaitu, (A+B+C)(C+D) dan (A+B)(C+D)(E+F)
(Sumarma,2006).
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Probe LED merah 1 buah
3.1.2 Switch SPDT
3.1.3 Resistor 470 Ω
3.1.4 Sumber daya DC 5 V
3.1.5 IC Gerbang logika OR (7432 N)
3.1.6 IC Gerbang logika AND (7408 N)
3.1.7 IC Gerbang logika Ex-Or (74136 N)
3.1.8 IC Gerbang logika NOT (7404 N)

3.2 Langkah Kerja


3.2.1 Kombinasi AND dan OR 3 masukan
Rangkaialah alat dan bahan seperti pada gambar

catatlah hasil percobaan pada tabel kebenaran

- INPUT
A B C OUTPUT (Y)

0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1

3.2.2 Kombinasi AND dan OR 4 masukan


Rangkaialah alat dan bahan seperti pada gambar
Catatlah hasil percobaan pada tabel kebenaran

INPUT
OUTPUT (Y)
A B C D
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 0 1
1 1 1 0
1 1 1 1

3.2.3 Kombinasi OR dan Ex-OR


Rangkailah alat dan bahan seperti pada gambar

Catatlah hasil percobaan pada tabel kebenaran

INPUT
OUTPUT (Y)
A B C D
0 0 0 0
0 0 0 1
INPUT
OUTPUT (Y)
A B C D
0 0 1 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 0 1
1 1 1 0
1 1 1 1

3.2.4 Kombinasi OR, Ex-OR, dan NOT


Rangkailah alat dan bahan seperti pada gambar

Catalah hasil percobaan pada tabel kebenaran

INPUT
OUTPUT (Y)
A B C D
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 1 1
INPUT
OUTPUT (Y)
A B C D
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 0 1
1 1 1 0
1 1 1 1

3.3 Gambar Rangkaian


3.3.1 Kombinasi AND dan OR 3 masukan

VCC
R1 5.0V

470Ω
S1

Key = Space U1A

S2 X1
7408N
2.5V
U2A
Key = Space
7432N
S3

Key = Space
3.3.2 Kombinasi AND dan OR 4 masukan

VCC
R1 5.0V

470Ω
S1

Key = Space U1A

S2 X1
7408N
2.5V
U2A
Key = Space
7432N
S3

U3A
Key = Space
S4
7408N

Key = Space

3.3.3 Kombinasi OR dan Ex-OR

VCC
R1 5.0V

470Ω
S1

Key = Space U1A

S2 X1
7432N
2.5V
U2A
Key = Space
74136N
S3

U3A
Key = Space
S4
7432N

Key = Space
3.3.4 Kombinasi OR, Ex-OR, dan NOT
VCC
R1 5.0V
470Ω
S1
X1
U1A
2.5V
Key = Space
7432N
S2
U3A U4A

Key = Space 74136N 7404N

S3
U2A

Key = Space 7432N

S4

Key = Space
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Tabel kebenaran kombinasi gerbang logika AND dan OR 3 masukan

- INPUT
A B C OUTPUT (Y)

0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1

4.1.2 Tabel kebenaran kombinasi gerbang logika AND dan OR 4 masukan

INPUT
OUTPUT (Y)
A B C D
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 1
1 1 0 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1
4.1.3 Tabel kebenaran kombinasi gerbang logika OR dan Ex – OR

INPUT
OUTPUT (Y)
A B C D
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0

4.1.4 Tabel kebenaran kombinasi gerbang logika OR, Ex – OR, dan NOT

INPUT
OUTPUT (Y)
A B C D
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
0 1 1 1 1
INPUT
OUTPUT (Y)
A B C D
1 0 0 0 0
1 0 0 1 1
1 0 1 0 1
1 0 1 1 1
1 1 0 0 0
1 1 0 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1

4.2 Pembahasan
Prinsip kerja pada percobaan ini adalah dengan cara memberikan komponen –
komponen masukan, rangkaian logika, dan keluaran, tanpa umpan balik pada rangkaian
kombinasi. Masing – masing masukan dan keluaran diberi nama simbolis. Keluaran
atau output pada percobaan ini adalah probe LED berwarna merah. Output logika 1
didapatkan ketika LED menyala dan output logika 0 didapatkan ketika LED mati.
Kemudian dengan tabel kebenaran yang menyatakan hubungan masukan dan keluaran
yang diinginkan, maka keluaran sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan dan
disederhanakan.
Rangkaian kombinasi merupakan gabungan dari beberapa gerbang logika dasar
yang membentuk rangkaian baru dengan fungsi beragam , seperti : rangkaian pengganti
( fungsi sama ) dan atau pengembangan rangkaian.
Gerbang And mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tetapi hanya
menghasilkan satu sinya keluaran. Dalam gerbang AND , untuk menghasilkan sinyal
keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus bernilai tinggi. Gerbang OR akan
memberikan sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal memiliki masukan
bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah.
Pada percobaan kombinasi yang pertama dan kedua yaitu gabungan antara
gerbang AND dan gerbang OR maka dalam tabel kebenaran dengan tiga maupun empat
input dan satu output maka yang akan terjadi jika salah satunya bernilai 1 (high) maka
akan menghasilkan high pula yaitu 1, dan apabila keduanya bernilai 0 (low) maka
hasilnya yaitu 0 pula atau low, hal ini disebabkan karena gerbang ini adalah gabungan
dari gerbang AND dan gerbang OR yang meiliki perbedaan hasil tabel kebenaran
namun tabel kebenarannya akan mirip dengan tabel kebenaran gerbang logika OR.
Gerbang Ex-OR akan memiliki nilai logika 1 (high) jika inputnya bernilai logika
berlawanan dan apabilai nilai inputnya benilai logika sama/kembar maka akan
menghasilkan output 0 (low)
Pada percobaan kombinasi yang ketiga yaitu gabungan antara gerbang OR dan
gerbang Ex-OR maka dalam tabel kebenaran dengan empat input dan satu output maka
yang akan terjadi jika salah satunya bernilai 1 (high) maka akan menghasilkan high
pula yaitu 1, dan apabila keduanya bernilai 0 (low) maka hasilnya yaitu 0 pula atau low,
disini yang muncul adalah nilai logika 0 (low) semua. Dikarenakan pada input yang
bernilai logika 0 semua maka pada gerbang logika yang OR akan menghasilkan output
0, pertemuan diantara 0 pada gerbang logika OR 1 dan gerbang logika OR yang ke 2
melalu gerbang Ex-OR dan diolah akan menghasilkan nilai keluaran 0(low), karena
nilai inputnya selalu sama dari gerbang logika OR 1 dan gerbang logika OR 2
Gerbang NOT atau bisa disebut juga dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi
membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Membalik dalam hal ini adalah
mengubah menjadi lawannya. Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi
yaitu tinggi dan rendah atau satu dan nol, maka membalik logika tegangan berarti
mengubah satu menjadi nol atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu. NOT yang
bergabung dengan OR menjadi NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika
semua sinyal masukannya bernilai rendah.
Pada percobaan kombinasi yang keempat yaitu gabungan antara gerbang OR
,gerbang Ex-OR, dan Gerbang NOT maka dalam tabel kebenaran dengan empat input
dan satu output maka yang akan terjadi jika semua sinyal masukan bernilai rendah atau
bernilai tinggi semua maka akan menghasilkan keluaran high yaitu 1, dan apabila
keduanya bernilai berlainan (satunya high dan satunya low) maka hasilnya yaitu 0 atau
low.
Pada percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap gerbang
logika dasar memiliki karakteristik yang berbeda, penggunaan IC pada setiap gerbang
logikanya pun juga berbeda. IC 7408 digunakan pada gerbang logika dasar AND, IC
7432 digunakan pada gerbang logika dasar OR, IC 7404 digunakan pada gerbang dasar
NOT, dan IC 74136 digunakan pada gerbang dasar Ex-OR.
Contoh dari rangkaian kombinasional adalah encoder, decoder, multiplexer, dan
demultiplexer. Encoder adalah rangkaian logika yang berfungsi untuk mengubah atau
mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner. Rangkaian
decoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan encoder yaitu merubah kode biner
menjadi sinyal diskrit. Rangkaian logika kombinasional mulpiplexer atau disingkat
MUX adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang
akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Aplikasi dari berbagai macam rangkaian
kombinasi ini dapat digunakan pada cutter ID (pemotong ID card), Press Textille,
Plotter, televise digital, thermometer digital, kamera digital, jam digital, dan masih
banyak lainnya.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Gerbang logika berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa sinyal input
(masukan) menjadi sebuah sinyal output (keluaran). Prinsip kerja dari rangkaian
kombinasi gerbang logika ini yaitu dengan memberikan komponen – komponen
masukan, rangkaian logika, dan keluaran , tanpa umpan balik pada rangkaian.
Keluaran atau output pada percobaan unu adalah Probe LED merah, output logika 1
didapatkan ketika LED menyala dan output logika 0 didapatkan ketika LED mati.
5.1.2 Pada percobaan kombinasi gabungan antara gerbang AND dan gerbang OR maka
dalam tabel kebenaran dengan tiga maupun empat input dan satu output maka yang
akan terjadi jika salah satunya bernilai 1 (high) maka akan menghasilkan high pula
yaitu 1, dan apabila keduanya bernilai 0 (low) maka hasilnya yaitu 0 pula atau low.
Pada percobaan kombinasi yang ketiga yaitu gabungan antara gerbang OR dan
gerbang Ex-OR maka dalam tabel kebenaran dengan empat input dan satu output
maka yang akan terjadi jika salah satunya bernilai 1 (high) maka akan menghasilkan
high pula yaitu 1, dan apabila keduanya bernilai 0 (low) maka hasilnya yaitu 0 pula
atau low, disini yang muncul adalah nilai logika 0 (low) semua. Pada percobaan
kombinasi yang keempat yaitu gabungan antara gerbang OR ,gerbang Ex-OR, dan
Gerbang NOT maka dalam tabel kebenaran dengan empat input dan satu output
maka yang akan terjadi jika semua sinyal masukan bernilai rendah atau bernilai
tinggi semua maka akan menghasilkan keluaran high yaitu 1, dan apabila keduanya
bernilai berlainan (satunya high dan satunya low) maka hasilnya yaitu 0 atau low.
5.2 Saran
Lebih memahami tentang prinsip dari masing – masing gerbang logika agar saat
memabndingkan hasil percobaan dengan literature tidak kebingungan
DAFTAR PUSTAKA

Herlandi, M.2009. Rangkaian Logika Kombinasional. Jakarta : UI Press

Muchlas. 2005. Rangkaian Digital. Yogyakarta : Graha Media

Sumarna. 2006. Elektronika Digital. Bandung : Media Cipta

Sutrisno. 1986. Rangkaian Digital dan Rancang Digital. Jakarta : Erlangga

Suyatno. 2006. Tutorial Elektronika Digital. Jakarta : Erlangga


LAMPIRAN

1. Kombinasi AND dan OR 3 masukan

2. Kombinasi AND dan OR 4 Masukan


3. Kombinasi OR dan Ex-OR

4. Kombinasi OR, Ex-OR, dan NOT

Anda mungkin juga menyukai