Makalah Epid Penyakit Akibat Kerja Di Perusahaan.
Makalah Epid Penyakit Akibat Kerja Di Perusahaan.
OLEH :
Atiroh R.16.02.006
Desi Intan Saraswati R.16.02.007
Semester VI
Peminatan K3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang
telah di berikan kepada penulis . Sehingga penulis bisa menyelesaikan pembuatan
makalah ini.
Terimakasih penulis ucapkan kepada orang tua yang telah membantu penulis
dalam membuat makalah ini, terimakasih juga kepada Ibu Setyo Dwi W, S.K.M.,
M.KM. selaku Dosen pengajar mata kuliah Epidemiologi Penyakit Akibat Kerja
yang telah memberikan arahan dan bimbingannya sehingga penulis dapat
memahami materi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, oleh karena itu penulis mohon maaf atas kekurangannya.
Namun penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua ,
terutama untuk mahasiswa/i yang akan melaksanakan pembuatan makalah pada
angkatan berikutnya.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
BAB VI PENUTUP...........................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
LAMPIRAN......................................................................................................................12
ii
DAFTAR SINGKATAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan (Azrul Azwar). Biasanya ilmu ini digunanakan untuk menggambarkan
apa, dimana, kapan, mengapa, dan kepada siapa penyakit dan masalah yang berhubungan
dengan kesehatan lainnya terjadi sehingga tindakan pengendalian dapat didefinisikan dan
diimplementasikan.
Epidemiologi kesehatan keselamatan kerja adalah studi yang mempelajari efek
kesehatan yang disebabkan oleh faktor-faktor pemaparan (bahaya) di lingkungan kerja.
Selain itu gaya hidup ( merokok, minum minuman keras, pola makan kebiasaan olahraga)
merupakan faktor sekunder yang turut memodifikasi variabel yg menyertai pemaparan
faktor lingkungan kerja.
ILO (2012) mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja sebanyak 2 juta kasus dan tahun berikutnya 2013 ILO mencatat sebanak 1
pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja (Anonim, 2014).
Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan jumlah kasus kecelakaan kerja terus
menurun. Tahun 2015 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 110.285 kasus, sedangkan tahun
2016 sejumlah 105.182 kasus, sehingga mengalami penurunan sebanyak 4,6%.
Sedangkan sampai Bulan Agustus tahun 2017 terdapat sebanyak 80.392 kasus.
Dari data kasus kecelakaan kerja, kemudian ada yang dinyatakan meninggal,
cacat total, cacat sebagian, cacat fungsi dan dinyatakan sembuh setelah mendapatkan
perawatan medis. Untuk tahun 2018, data sementara yang didapat hingga triwulan 1
tahun 2018 kecelakaan kerja yang terlapor ada 5.318 kasus kecelakaan kerja dengan
korban meninggal dunia sebanyak 87 pekerja, 52 pekerja cacat dan 1.1361 pekerja
lainnya dinyatakan sembuh setelah mendapatkan perawatan medis (BPJS TK dalam
ISafety Magazine periode Desember 2018).
Menurut WHO dalam pengendalian penyakit akibat kerja, salah satu upaya yang
wajib dilakukan adalah deteksi dini dari pemeriksaan sebelum kerja dan pemeriksaan
kesehatan berkala, sehingga pengobatan bisa dilakukan secepat mungkin. Dengan
1
2
3
4
atau pada hari libur resmi yang ditetapkan Pemerintah (Pasal 1 ayat 1
Peraturan Menteri no.102/MEN/VI/2004).
Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam/hari dan
14 jam dalam 1 minggu diluar istirahat mingguan atau hari libur resmi.
D. Pelayanan Kesehatan
Menurut Depkes RI (2009), pelayanan kesehatan adalah setiap upaya
yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama- sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat.
E. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda
(Permenaker No. 03/MEN/1998). Pengertian lain kecelakaan kerja adalah
semua kejadian yang tidak direncanakan yang menyebabkan atau berpotensial
menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakan atau kerugian lainnya (Standar
AS/NZS 4801:2001). Sedangkan definisi kecelakaan kerja menurut OHSAS
5
6
7
uang makan biasanya di kolektifkan untuk makan malam. Rata – rata karyawan
di PD BWI berusia 40 tahun dan tergantung kondisi fisik seseorang tersebut sehat
jasmani dan rohaninya dari mulai sehat penglihatan dan pendengaran. Untuk
pekerja supir minimal lulusan SMA/sederajat dan bagian Mekanik minimal
SMA/sederajat, untuk karyawan laiinya tidak ada kriteria pendidikan yang
terpenting sehat dan kondisi fisik staminanya terjaga.
B. Identifikasi HAZARD
Dari hasil observasi di Perusahaan Daerah Bumi Wiralodra Indramayu
produksi Batching plant (Jasa Pengecoran) terdapat masalah identifikasi bahaya
pada bagian lapangan adalah yang mengendarai forklift tidak menggunakan APD
dan lahan parkiran tidak sesuai dengan prosedur dekat sekali dengan produksi
sehingga bahaya yang akan timbul jika kurangnya komunikasi antar pekerja akan
tertabrak forklift yang sedang beroperasi.
boots, dan karyawan produksi tidak menggunakan masker pada saat bahan baku
pengecoran di produksikan, tidak menggunakan kacamata pengaman di
lingkungan perusahaan sebagian karyawan tidak menggunakan kacamata
pengaman pada saat produksi bahan baku sehingga tidak baik untuk penglihatan
karena keadaan lingkungan pada saat siang hari sangat panas sekali dan keluar
masuk kendaraan mobil produksi sehingga menyebabkan polusi yang tidak baik
untuk penglihatan dan pernafasan jika tidak menggunakan masker.
E. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang bekerja sama dengan Perusahaan Daerah
Bumi Wiralodra Indramayu adalah Puskesmas Lohbener karena wilayah
terdekatnya. Namun jika ada saalah satu karyawan yang ingin di rujuk PD BWI
bekerja sama dengan Rumah sakit Umum Daerah Indramayu (RSUD Indramayu
dan Rumah Sakit MM sesuai keputusan dari perusahaan ingin di rujuk kemana
melihat dari tingkat keparahan penyakit akibat kerja yang di dertta karyawan
pada saat itu terjadi.
F. Kecelakaan Kerja
Di Perusahaan Daerah Bumi Wiralodra Indramayu dalam produksi tidak
ada terjadinya kecelakaan kerja karena pada saat produksi semuanya
menggunakan alat dan langsung didistribusikan dengan mobil mobil yang
tersedia untuk mengangkut bahan pengecoran tersebut dan mengantarkannya ke
konsumen.
MANAGER
Denny Herlambang
ADMINISTRASI KEUANGAN
Mansyur Zaenal
Kusnadi
LAB
Toto
Nazhan
SOPIR SECURITY
Ukaya
Wakidin Aripin
Daden
Rosidin Tarip
Waryo Lami
Sunadi Agus
Celo
Hasan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan (Azrul Azwar). Biasanya ilmu ini digunanakan untuk
menggambarkan apa, dimana, kapan, mengapa, dan kepada siapa penyakit dan
masalah yang berhubungan dengan kesehatan lainnya terjadi sehingga tindakan
pengendalian dapat didefinisikan dan diimplementasikan.
Pekerja di Perusahaan Daerah Bumi Wilalodra Indramayu (PD BWI) tidak
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat bekerja atau pada saat melakukan
proses produksi. Perusahaan sendiri sudah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD),
akan tetapi para pekerja tidak mematuhi aturan yang sudah ada dan beberapa pekerja
menjual salah satu APD kepada orang lain.
B. Saran
Pihak Perusahaan sudah benar dalam system pengupahan dan fasilitas lain yang
diberikan kepada pekerja namun sebaiknya perlu adanya program atau pembuatan
kegiatan untuk meningkatkan kemauan pekerja dalam menggunakan dan pentingnya
akan menggunakan Alat Pelindug Diri (APD) pada saat bekerja. Sebaiknya pihak
Perusahaan memiliki Ahli K3, agar pekerja dapat terkontrol dalam penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/22776467/Makalah_PENGERTIAN_EPIDEMIOLOGI
https://hendronurcahyo.wordpress.com/2013/07/03/manfaat-epidemiologi-dalam-
lingkup-kesehatan-keselamatan-kerja-kkk-dalam-menganalisis-status-kesehatan-
pekerja/
https://www.searchnewworld.com/search/search2.html?partid=imnsknsch&p=latar+bel
akang+makalah+penyakit+akibat+kerja&subid=62212345
http://www.depkes.go.id/article/view/18012200004/menaker-hanif-canangkan-
peringatan-bulan-k3-nasional-2018.html
https://sadkes.net/2018/12/30/data-kasus-kecelakaan-kerja-di-indonesia/
https://safetysign.co.id/news/365/6-Langkah-Identifikasi-Bahaya-dan-Penilaian-Risiko-
Sesuai-Standar-OSHA
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/kompensasi/waktu-kerja-lembur-1
https://safety4abipraya.wordpress.com/2008/03/19/penyakit-akibat-kerja/
https://www.kajianpustaka.com/2017/12/pengertian-jenis-penyebab-pencegahan-
kecelakaan-kerja.html
http://produksielektronik.com/pengertian-alat-pelindung-diri-apd-k3-jenis-apd/
https://www.google.co.id/search?q=pelayanan+kesehatan+adalah&oq=pelayanan+kese
hatan+adalah+&aqs=chrome..69i57j0l5.5851j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.kompasiana.com/didno76/5b879ca8aeebe15cc4457dd7/pd-bwi-raih-laba-
1-miliar-dalam-satu-bulan
LAMPIRAN
(foto dengan bagian ADM) (foto dengan karyawan dan bagian ADM)