Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah di berikan
oleh guru mata pelajaran fisika. Makalah ini membahas tentang pemanasan global atau global
warming . Masalah pemanasan global belum memiliki titik terang dalam penanggulangannya.
Disini penulis berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi nantinya.

Bumi merupakan satu satunya tempat untuk hidup bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya. Di bumi segala macam kebutuhan tersedia untuk menunjang kehidupan. Namun seiring
perkembangan zaman dan perkembangan teknologi yang di miliki manusia menusia pun
berubah dari masa agrikultur ke era rovolusi industri seperti sekarang.

Para ahli lingkungan telah menemukan adanya indikasi pemanasan secara global yang
merupakan dampak nyata dari berubahnya pola hidup manusia yang berorientasi pada dunia
industri. Efek dari pemanasan global ini tidak dirasakan langsung sekarang namun akan
berpengaaruh di masa yang akan datang. Oleh karena itu penulis akan mencoba menjelaskan
dampak dampak dan pencegahan dari pemanasan global.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan makalah ini penulisan akan membahasa beberapa poin penting tentang
pemanasan global yang merupakan masalah besar bagi kelangsungan bumi. Poin penting yang
akan penulis bahas diantaranya

A. Pengertian pemanasan global


B. Hubungan pemanasan global dengan efek rumah kaca dan kelangsungan kehidupan di
bumi
C. Penyebab pemanasan global
D. Dampak pemanasan global
E. Solusi mengatasi pemanasan global

1.3 TUJUAN

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan.
Selain itu penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan banyak
orang terutama para pelajar tentang pemanasan global dan dampak terburuknya bagi
kelangsungan bumi. Melalui makalah ini penulis juga mengajak banyak orang untuk sama sama
menjaga bumi dari bahayanya pemanasan global dan mencari solusi bersama untuk
menyelamatkan bumi beserta kehidupan yang ada di dalamnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global (Global Warming) adalah gejala meningkatnya suhu rata rata
atmosfer, hidrosfer, dan litosfer bumi. Menurut IPCC (Intergovermental Panel on Climate
Change), sebagian besar peningkatan suhu rata rata global pada permukaan bumi
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas gas rumah kaca akibat dari aktivitas manusi
terutama aktivitas industri.

Pemanasan global juga dikuti dengan perubahan iklim , seperti meningkatnya


curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi sedangkan
di belahan bumi yang lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan yang
disebabkan oleh kenaikan suhu.

B. HUBUNGAN PEMANASAN GLOBAL DENGAN EFEK RUMAH KACA

Hubungan antara efek rumah kaca dengan pemanasan global adalah Bumi
menjadi panas karena radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian
diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. jika sinar matahari
mengenai rumah kaca sinarnya akan memantul dan mengenai lapisan ozon,jika hal itu terus
terjadi maka lapisan ozon akan menipis dan menimbulkan pemanasan global Karena ada
gas rumah kaca di atmosfer

Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan
kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu
akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca,
sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah
kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan
terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat
menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.

Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati
manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius
lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O
(Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF 6 (Sulphur
hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama
yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara)
seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak.
Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas
pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti
karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di
atmosfer.

Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK


secara global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan
kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi
akibat terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada

2
akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian
dikenal dengan Pemanasan Global.

Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari
permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang
panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat
menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah
terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa
(stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi
panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih
dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas
rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan
bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari
iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara
global.

Dan hubungannya dengan kelangsungan bumi adalah jika suhu bumi dari tahun
ke tahun semakin meningkat dan semakin panas maka bisa terjadi pencairan gunung
gunung es di kutu. Jika gunung gunung es yang berada dikutub mencair permukaan air
debitnya akan meningkat dan semakin tinggi dan membuat daratan di bumi menjadi
berkurang. Jika dataran bumi berkurang maka banyak ekosistem daratan yang akan punah
dan merusak ekosistem yang ada di bumi dan bukan tidak mungkin bumi akan tenggelam
oleh air dan warna bimi akan di hhiasi oleh warna biru akibat tenggelamnya daratan yang
ada di bumi .

Sedangkan faktor lainnya yang akan menunjang kurangnya keberlangsungan


kehidupan di bumi adalah terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya
permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode
musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomaly-
anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini
kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas
daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit,
dan lain-lainnya

3
C. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Penyebab pemanasan global adalah dikarenakan oleh ulah manusia sendiri dengan
pertumbuhan populasi teknologi dan industri serta penambahan populasi penduduk yang
semakin bertambah dan hal ini lah yang akan menyebabkan pemanasan global di seluruh
dunia.
Berikut adalah penyebab pemanasan global :

1. Meningkatnya gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor

Penyebab pemanasan global ini disebabkan oleh aktivitas manusia


sendiri, semakin padat nya penduduk yang ada di seluruh dunia dan populasi
manusia terus bertamabah maka jumlah kendaraan bermotor juga akan selalu
bertambah.

Efek kendaraan bermotor sangat berpengaruh bagi pemanasan global


karena gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor adalah gas karbon
monoksida yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia serta gas karbon
monoksida juga menyebabkan efek rumah kaca.

2. Efek rumah kaca

Penyebab efek rumah kaca adalah akibat efek panas yang dipantulkan ke
permukaan bumi yang terperangkap oleh gas-gas yang ada di lapisan
atmosfer sehingga mengalami pemberhentian dan tidak dapat diteruskan kembali
ke luar angkasa dan akibatnya akan panas cahaya matahari tersebut akan
dipantulkan kembali ke permukaan bumi.

Efek rumah kaca juga memberikan manfaat bagi bumi serta makhluk
hidup yang ada di bumi, namun jika pemanasan global terlalu berlebihana akan
mengakibatkan efek yang tidak baik bagi kehidupan makhluk hidup yang ada
dibumi.

3. Gas buang dari industri

Gas buang dari industri adalah penyebab efek rumah kaca yang
berpengaruh juga dengan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan
pencemaran udara yang disebabkan oleh asap pabrik yang berlebihan, karena asap
pabrik mengeluarkan gas berupa karbondioksida, karbon monoksida, gas metana
dan yang lainnya

4. Penggunaan CFC yang tidak terkontrol

CFC adalah Cloro Four Carbon adalah penyebab pemanasan global yang
sifatnya masih bisa ditangani, CFC merupakan bahan kimia yang digabungkan
menjadi sebuah bahan lalu digunakan sebagai memproduksi peralatan rumah
tangga. CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC yang menimbulkan
pemanasan global.

5. Luas hutan yang semakin menurun

Luas hutan yang semakin menurun juga menyebabkan pemanasan


global, karena seringnya ada pembakaran hutan yang secara liar membuat lahan
hutan semakin berkurang. Karena hutan yang berperan penting sekali unutk
makhluk hidup, hutan merupakan paru-paru dunia.

Efek hutan yang semakin berkurang adalah cuaca semakin memburuk


karena tidak ada yang membantu karbondioksida menjadi oksigen, pernafasan pun

4
menjadi terganggu karena cuaca yang kurangnya masukan oksigen sehingga
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

6. Polusi kendaraan dari bahan bakar bensin

Kendaraan yang ada di seluruh dunia sangat memberikan pengaruh besar


dalam pemanasan global, karena kendaraan yang menggunakan bahan bakar
minyalk seperti mobil, motor dan kendaraan yang lainnya hasil dari
pembuangannya akan menghasilkan gas karbondioksida yang berlebihan.

Nah gas karbondioksida inilah yang berpengaruh sekali dalam


pemanasan global karena karbondioksida merupakan gas yang menangkap cahaya
panas sehingga tidak bisa di salurkan lagi ke luar angkasa. Pengaruhnya
memberikan dampak tidak baik bagi kesehatan karena banyaknya polusi di
lingkungan yang penduduknya mayoritas tinggal di pinggir jalan raya.

7. Boros nya pemakaian listrik

Boros menggunakan listrik juga dapat menyebabkan terjadinya


pemanasan global. Karena adanya penguapan pada listrik jika listrik terlalu sering
digunakan. Seharusnya pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai dengan
keperluan sehingga tidak menyebabkan pemanasan global, walaupun tidak terlalu
berpengaruh namun bisa menambah gas karbondioksida sehingga cepat terjadinya
pemanasan global.

Tak heran di sepanjang jalan pernah kita lihat ada kampanye di tv atau di
jalanan yang menghimbau untuk hemat listrik. Karena walaupun sedikit
pengaruhnya jika semakin banyak justru akan merusak lingkungan sekitar dan
merugikan diri sendiri membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar.

8. Polusi metana oleh pertanian, perkebunan, dan peternakan

Gas metana merupakan gas yang menyebabkan pemanasan global, gas


ini sangat berpengaruh dalam pemanasan global karena gas merupakan urutan
kedua penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana disebabkan
dari bahan-bahan organik yang kekurangan dari hasil pemecahan bakteri pada
pertanian, perkebunan dan peternakan.

Sebagai contohnya adalah semakin tinggi produksi hewan ternak maka


gas metana akan semakin meningkat yang akan dilepaskan ke permukaan bumi.

9. Konsep rumah modern

Konsep rumah modern akan menyebabkan pemanasan global. Karena


perkembangan di dunia ini semakin berkembang, manusia lebih memilih untuk
mendesain rumah yang banyak terdiri dari kaca. Hal ini menyebabkan cahaya
matahari akan memantul ke udara lagi sehingga hal tersebut dapat menimbulkan
efek rumah kaca, karena cahaya yang mengenai bangunan tidak akan menyerap
cahaya sehingga cahaya akan dipantulkan lagi ke udara yang akan menyebabkan
pengaruh lebih cepat terjadinya pemanasan global.

10. Pengrusakan hutan

Pengrusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global. Karena hutan


memiliki fungsi yang akan meyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan
oksigen. Jika semakin banyak adanya penebangan liar, pengundulan hutan maka
jumlah karbondioksida akan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer
yang akan menyebabkan pemanasan global.

5
Sehingga diperlukannya reboisasi dan penghijauan pada hutan agar
pohon-pohon yang ada di sekeliling hutan bisa tumbuh subur dan lebih cepat,
sehingga bisa sedikit mengurangi pemanasan global karena banyaknya pohon
yang akan menyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen.

11. Pencurian hutan yang merajalela

Pencurian hutan yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggung


jawab yang tidak dimanfaatkan dengan baik, yang menggunakan lahan secara
sembarangan, penebangan hutan secara liar, dan penggundulan hutan. Hal ini
memang sangat berpengaruh dengan pemanasan global, semakin sering adanya
pencurian hutan maka lingkungan sekitar akan semakin tercemar yang bisa
menyebabkan dampak akibat kerusakan hutan dan kerusakan pada pernafasan.

12. Pembakaran sampah secara berlebihan

Pembakaran sampah secara berlebihan setiap hari yang dilakukan juga


dapat menyebabkan pemanasan global. Pembakaran sampah yang terkadang
dilakukan oleh orang yang tidak brtanggung jawab dengan sampah yang sudah
dibakar ditinggalkan begitu saja, hal ini dapat menimbulkan gas metana yang akan
menangkap panas sehingga karbondioksida akan sulit untuk menghasilkan
oksigen.

13. Kekurangan pepohonan

Kekurangan pepohonan dapat menimbulkan pemanasan global, karena


pepohonan juga dapat membantu untuk mengatasi suhu panas dan menghirup
karbondioksida yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pepohonan
memiliki fungsi penting bagi lingkungan, karena pohon bisa membuat lingkungan
menjadi sejuk, mengurangi polusi, dan jauh dari pencemaran udara.

Setelah kita sudah menjelaskan mengenai penyebab pemanasan global.


Kita akan mengulas juga mengenai dampak yang akan ditimbulkan karena adanya
pemanasan global.

14. Polusi udara dari industri pabrik

Di Indonesia memang lebih banyak industri pabrik di bandingan bisnis


usaha yang dijalani masing-masinh orang. Semakin banyaknya industri pabrik
yang berkembang akan menyebabkan kerugian asap yang yang dihasilkan dari
pabrik industri tersebut, sehingga akan menyebabkan polusi udara yang akan
membuat lingkungan tercemar. Sehingga akan semakin banyak terjadinya
pemanasan global pada bumi.

6
D. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Banyak dampak negatif yang di sebabkan oleh pemanasan global terutama


dampak pemanasan global terhadap kelangsungan kehidupan di bumi
Dampak tersebut di antaranya adalah

1. Mencairnya es yang berada di kutub utara dan selatan bumi.

Akibat pemanasan global yang pertama yang akan kita bahas adalah
mencairnya es yang berada di kutub utara dan juga kutub selatan Bumi. Seperti
yang kita ketahui bersama bahwasanya kutub utara dan kutub selatan Bumi adalah
berupa es (baca: hujan es). Es yang berada di area kutub volumenya lebih besar
daripada yang berada di wilayah bukan kutub Bumi.

Pemanasan global merupakan peristiwa niknya suhu rata- rata yang ada
Bumi. Kenaikan suhu ini akan menyebabkan mencairnya es- es yang ada di Bumi,
termasuk juga es yang ada di wilayah kutub Bumi. Hal ini tentu saja akan
mengakibatkan berkurangnya volume es yang berada di Bumi. Akibat selanjutnya
adalah suhu di wilayah kutub Bumi menjadi lebih hangat dan penguapan air
menjadi lebih banyak.

2. Naiknya permukaan air laut

Pemanasan global akan menyebabkan suhu rata- rata di Bumi menjadi


meningkat. Memang kenaikan suhu ini tidak terjadi secara drastis atau dengan
kata lain berangsunr- angsur. Meski demikian kenaikan suhu rata- rata di Bumi
ini mampu menyebabkan perubahan pada kondisi global di Bumi. Adapun suhu
rata- rata di Bumi ini juga tidak lepas dari suhu atmosfer Bumi yang meningkat.

Meningkatnya suhu rata- rata Bumi dan atmosfer Bumi ini akan
menyebabkan es di kutub menjadi cair, baik kutub Utara Bumi maupun kutub
Selatan Bumi. Akibat mencairnya bongkahan es atau gunung es ini, air laut
(baca: ekosistem air laut) pun menjadi bertambah volumenya. Hal ini karena es
yang mencair akan lari ke dalam lautan dan akan menambh jumlah atau volume
air laut. Ketika volume air laut bertambah, maka permukaan air laut pun menaik.
Kasus kenaikan permukaan air laut sendiri selama abad 20 sudah mencapai 10 cm
hingga 25 cm. Kemudian prediksi oleh lembaga IPCC, kenaikan air laut hingga
abad 21 akan mencapai 88 cm.

3. Banyaknya daratan yang tenggelam

Pemanasan global pada akhirnya akan menyebabkan dampak yang


berupa tenggelamnya daratan (baca: ekosistem darat) yang ada di Bumi. Hal ini
terutama menyerang pulau- pulau kecil dan juga daratan yang ada di pesisir pantai
(baca: ekosistem pantai). Hal ini tidak lepas dari dua akibat pemanasan global
yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni mencairnya es di wilayah kutub dan juga
naiknya permukaan air laut.

Mencairnya es di kutub yang akan menambah volume air laut dan


menyebabkan permukaan air laut ini menaik ini akan menggeser garis permukaan
pada pantai menjadi naik dan menciutkan wilayah daratan yang bebas dari air.
Akibatnya banyak pulau- pulai kecil yang akan tenggelam atau permukaannya
tertutup oleh air dan juga garis pantai menjadi naik. Garis pantai yang menik ini
akan menyebabkan daratan di suatu wilayah lebih sempit daripada semula.

7
4. Menipisnya lapisan ozon

Pemanasan global juga akan menyebabkan masalah yang sangat serius.


Masalah serius yang akan dimunculkan dari adanya pemanasan global diantaranya
adalah menipisnya lapisan ozon yang menyelimuti Bumi. Seperti yang telah kita
ketahui bersama bahwasannya lapisan ozon ini sangatlah penting keberadaannya
di Bumi karena dapat melindungi Bumi dari berbagai macam ancaman buruk,
seperti menyaring sinar ultraviolet yang akan masuk ke permukaan Bumi sehingga
tidak langsung menyinari permukaan Bumi dan memberikan berbagai dampak
penyakit.

Pemanasan global yang membuat suhu rata- rata Bumi menjadi naik ini
akan menyebabkan lapisan ozon menjadi tipis dan bahkan berlubang. Apabila
lapisan ozon berlubang maka berbagai macam ancaman yang membahayakan
akan masuk ke Bumi. Hal ini berarti lapisan ozon tidak akan menjalankan
fungsinya dengan semestinya. Dan ketika lapisan ozon tidak berfungsi dengan
baik, maka Bumi akan mendapatkan banyak kerugian akibat menipisnya lapisan
ozon tersebut (baca: penyebab tipisnya lapisan ozon).

5. Terjadinya pergantian musim yang tidak teratur

Pemanasan global ini membuat suhu rata- rata di Bumi menjadi


meningkat. Meningkatnya suhu rata- rata di Bumi ini tidak hanya membuat Bumi
menjadi terasa lebih panas, banyak makhluk hidup yang mati, bahkan juga akan
membuat pergantian musim (baca: pembagian musim di Indonesia) menjadi tidak
stabil. Pergantian musim yang tidak stabil ini membuat musim yang ada
sebelumnya menjadi sulit diprediksi pergantiannya. Terkadang satu musim lebih
lama terjadi daripada musim yang lainnya.

Sebagai contoh di Indonesia sendiri. Musim hujan dan juga musim


kemarau pada dasarnya terjadi masing- masing selama enam bulan. Waktu
berlangsungnya musim ini pun sangat tertatur, yakni musim hujan dari November
– Maret dan musim kemarau dari Oktober – April. Namun adanya pemanasan
global terkadang membuat keberadaan musim- musim tersebut menjadi tidak
teratur dan sulit sekali diprediksi kapan terjadinya musim tersebut.

Akibatnya di Indonesia hujan turun di musim- musim yang biasanya


berlangsung musim kemarau dan terkadang musim kemarau berlangsung terlalu
lama daripada biasanya. Hal ini akan membawa berbagai macam dampak buruk
kepada manusia dan juga makhluk hidup lainnya, sebagai contoh adalah bencana
kekeringan.

6. Terjadinya ketidakstabilan iklim

Pemanasan global menyebabkan iklim (baca: iklim di Indonesia) yang


ada menjadi tidak stabil dan juga sulit diprediksi. Iklim yang seperti ini sulit sekali
diprediksi dan tidak seperti kondisi iklim pada biasanya. Pada kondisi pemanasan
global ini kondisi di kutub utara Bumi lebih panas dan ini menyebabkan salju yang
ada di wilayah kutub Bumi menjadi mencair. Akibat pemanasan global inilah
daerah- daerah yang di dekat kutub yang pada awalnya mengalami hujan salju
ringan menjadi tidak lagi mengalami hujan salju ringan.

Hal ini disebabkan karena di wilayah kutub utara Bumi ini mempunyai
lapisan ozon yang berlubang lebih besar daripada kondisi lapisan ozon di kutub
selatan. Karena iklim yang tidak stabil dan lebih mengarah pada meningkatnya
suhu ini, mengakibatkan pada musim dingin suhu lebih meningkat daripada

8
musim dingin sebelumnya. Hal ini akan berdampak pada penguapan air yang lebih
besar dan menyebabkan banyak wilayah yang mengalami kekeringan yang lebih
panjang.

7. Produksi pertanian menjadi menurun

Dampak lainnya yang akan dirasakan akibat pemanasan global adalah


turunnya produksi pertanian masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari dampak
pemanasan global yang membuat iklim tidak stabil. Ketidakstabilan iklim ini akan
membuat lamanya musim hujan dan kemarau menjadi sulit diprediksi. Lamanya
curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) turun menjadi berbeda- beda di setiap
wilayahnya.

Lama tidaknya curah hujan ini akan mempengaruhi produksi pertanian


yang ada. Misalnya di Kanada, ketidakstabilan iklim membuat musim hujan di
Kanada lebih panjang daripada biasanya. Sehingga produksi pertanian di Kanada
akan melimpah karena masa tanam yang lebih panjang. Sebaliknya, di daerah
Afrika akan mengalami masa kekeringan dan musim tanam yang lebih pendek.
Sehingga hal ini akan menyebabkan produksi pertanian menjadi menurun.
Kenaikan suhu secara global ini menyebabkan produksi pertanian menjadi turun
hingga mencapai 4 persen setiap kali panen.

8. Terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga tumbuhan

Dampak selanjutnya dari pemanasan global adalah terjadinya perubahan


pola hidup binatang dan juga tumbuh- tumbuhan. Wilayah Bumi yang mengalami
kenaikan suhu rata- rata (terutama di wilayah utara) menyebabkan banyak
binatang bermigrasi mencari tempat yang lebih dingin (di daerah selatan
misalnya).

Sehingga hal ini menyebabkan di daerah yang memiliki suhu yang lebih
dingin memiliki banyak hewan. Hal ini juga terjadi pada tumbuhan. Banyak
tumbuhan yang mati karena suhu di tempat yang lama sudah memanas. Hal ini
menyebabkan tumbuhan mulai tumbuh di tempat- tempat yang baru yang
mempunyai suhu yang lebih dingin. Kenaikan suhu juga membuat banyak
binatang dan tumbuhan yang mati. Banyak rerumputan dan tumbuhan sebagai
produsen yang mati, sehingga makanan alami yang tersedia pun akan berkurang
jumlahnya.

9. Menimbulkan banyak penyakit bagi manusia

Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari pemanasan global adalah


timbulnya berbagai macam jenis penyakit bagi manusia. Banyak penyakit yang
dapat timbulkan dari pemanasan global ini. Penyakit yang dapat ditimbulkan
tersebut antara lain stress, gangguan kardiovaskular, hingga stroke.

Selain penyakit yang langsung muncul dari virus- virus yang dapat
menyerang syaraf- syaraf di dalam tubuh, banyak juga penyakit yang dapat
ditimbulkan oleh berbagai jenis binatang. Sebagai contoh adalah panyakit malaria
dan juga demam berdarah yang ditimbulkan oleh serangga jenis nyamuk.
Binatang ini akan berkembang biak dengan cepat seiring dengan meningkatnya
suhu di permukaan Bumi. Oleh karena itulah pemanasan global akan
menyebabkan perkembangan penyakit jenis ini menjadi merebak luas.

9
E. SOLUSI MENGATASI PEMANASAN GLOBAL

Upaya menanggulangi Pemanasan Global ini bisa dimulai dari diri sendiri
dan ruang publik kehidupan serta lingkungan di sekitar kita. Walaupun tidak akan langsung
terealisasi atau terlihat langsung dampak dari upaya yang kita lakukan, tapi jika dilakukan
terus menerus dan dilakukan oleh orang banyak, beberapa tahun kedepan pasti akan terlihat
perubahan yang telah kita lakukan. Dan walaupun kita tidak dapat menghentikan
pemanasan global ini tetapi setidaknya kita dapat memperlambat dampak yang ditimbulkan
oleh pemanasan global tersebut. Upaya menanggulangi pemanasan global yang dapat kita
lakukan tersebut antara lain:

1. Melakukan penghematan listrik

Dengan berhemat listrik, secara tidak langsung kita telah mengurangi


kadar CO2 pada lapisan atmosfer karena sebagian besar gas CO2 ini dihasilkan
dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil.

2. Menanam pohon atau reboisasi

Menanam pohon atau reboisasi merupakan langkah untuk


menyeimbangkan kadar gas CO2 di lapisan atmosfer. Karena pohon akan
menyerap gas CO2 untuk melakukan proses fotosintesis dan akan melepaskan
oksigen ke udara. Dan hal ini akan membuat udara pada lapisan atmosfer lebih
sejuk dan pemanasan global sedikit teratasi

3. Tidak menebang pohon di hutan sembarangan

Seperti disebutkan sebelumnya, pohon merupakan tumbuhan yang


menyerap gas CO2. Jadi, jika kita menebangnya, apalagi menebang dalam jumlah
yang sangat banyak, akan menimbulkan bahaya jika hutan di bumi terus
dieksploitasi secara berlebihan, dan dampak pemanasan global pun akan semakin
buruk karena tidak ada yang menyerap gas CO2. Dengan mengurangi dampak
penebangan hutan secara liar juga kita turut membantu cara menjaga kelestarian
hutan yang saat ini banyak mengalami dampak akibat kerusakan hutan.

4. Menggunakan Energi Alternatif

Kita dapat menggunakan energi alternatif guna meminimalisir hal – hal


yang dapat menjadi penyebab pemanasan global. Misalnya mengganti pemakaian
pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil dengan energi yang dikeluarkan oleh
sinar matahari, panas bumi, angin atau air.

5. Tidak menggunakan alat yang menghasilkan gas CFC

Gas CFC ini biasanya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara. Dan
perlu diketahui bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20% proses terjadinya efek
rumah kaca. Maka dari itu, penggunaan CFC harus dihentikan. menghapus
penggunaan CFC secara menyeluruh.

6. Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil

Kendaraan bahan bakar fosil, seperti mobil atau motor merupakan


penyumbang CO2 terbesar di perkotaan. Apalagi jika menggunakan kendaraan
pribadi. Dengan banyaknya pemakaian kendaraan pribadi maka akan
menyebabkan borosnya penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi
karbon dioksida. Tetapi jika kita mengurangi penggunaan kendaraan, maka
sedikitnya kita sudah mengurangi emisi karbon dioksida yang dikeluarkan oleh
kendaraan tersebut.

10
7. Melakukan Reuse, Reduce dan Recycle

 Reuse, merupakan cara pemanfaatan sampah atau memanfaatkan


kembali barang yang sudah tidak terpakai atau penggunaan barang –
barang yang tidak sekali pakai, jadi barang tersebut masih dapat
digunakan dan dimanfaatkan untuk pemakaian kedua dan seterusnya.
Misalnya seperti menggunakan kertas bekas untuk kertas corat-coret atau
catatan keperluan sehari hari atau menggunakan sapu tangan yang bisa
digunakan kembali daripada menggunakan kertas tissue.

 Reduce, yaitu melakukan penghematan dan mengurangi sampah.


Misalnya hemat dalam menggunakan kertas dan tissue karena kertas dan
tissue terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan. Atau
bisa juga membeli produk yang berlabel ramah lingkungan dan
mengurangi pemakaian produk yang dikemas plastik atau styrofoam.
Dan berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC
yang akan mengganggu lapisan Ozon bumi.

 Recycle, yaitu mendaur ulang barang – barang yang sudah tidak dapat
digunakan menjadi barang yang memberikan manfaat. Misalnya dengan
cara memisahkan barang – barang yang berbahan organik dan bukan
organik terlebih dahulu. Lalu yang berbahan organik bisa dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos dan yang bukan organik seperti botol plastik bisa
dikreasikan menjadi kotak pensil atau pot tanaman.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat
manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan
dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan
usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan
global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini
adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah
menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah kelam
yang pernah menimpa bumi ini.
Maka dari itu marilah kita bersama sama menjaga bumi ini dengan cara
mengurangi pemakaian gas gas yang berbahaya bagi lingkungan karena bumi akan kita
wariskan kepada anak cucu kita nanti.

3.2 SARAN

Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada.
Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita
memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita
menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi
yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. https://mbojo.wordpress.com/2008/07/17/hubungan-efek-rumah-kaca-pemanasan-global-
dan-perubahan-iklim/
2. https://brainly.co.id/tugas/13112789
3. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/penyebab-pemanasan-global
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
5. Lasmi,Ni ketut.2017.fisika untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta:Erlangga

13

Anda mungkin juga menyukai