Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2 (2018)
putridianwijayanti@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this research is to develop a mathematics learning module at a Vocational High Schools
Technology group Class X Semester 1 which is effective to facilitate the learning process of mathematics
by students independently as well as to instill some values of nation character through math learning,
based on expert assessment and student response. Adaptation procedures from the Dick and Carey
learning development model adapted into the module development stage written by the PMPTK covering
module requirements analysis stage, draft module development, expert validation, classroom testing, and
revision. Quality of Mathematics learning module at a Vocational High Schools Technology Class X
Semester 1 based on expert evaluation is good. The student's response to the learning materials product
is very positive. This Mathematics Module is expected to facilitate students of Vocational High Schools
especially Technological field in learning mathematics independently.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul pembelajaran matematika SMK Teknologi
Kelas X Semester 1 yang efektif untuk memfasilitasi proses pembelajaran matematika siswa secara
mandiri sekaligus menanamkan beberapa nilai karakter bangsa melalui pembelajaran matematika,
berdasarkan penilaian ahli dan respon siswa. Prosedur pengembangan mengadaptasi dari model
pengembangan pembelajaran Dick and Carey yang diadaptasikan ke dalam tahap pengembangan modul
yang ditulis oleh Tim Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) yang meliputi
tahap analisis kebutuhan modul, pengembangan draft modul, validasi ahli, uji coba kelas, dan revisi.
Kualitas modul pembelajaran matematika SMK Teknologi Kelas X Semester I berdasarkan penilaian ahli
tergolong baik. Respon siswa terhadap produk bahan pembelajaran tergolong sangat positif. Modul
pembelajaran matematika SMK Teknologi Kelas X Semester 1 ini diharapkan dapat memfasilitasi peserta
didik jenjang SMK khususnya kelompok teknologi dalam belajar matematika secara mandiri.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang Undang-Undang Sisdiknas No. 20
penting dalam kehidupan manusia, dimana tahun 2003 Bab I (Sekretariat Negara
manusia dan pendidikan bagaikan 2 sisi Republik Indonesia), mengatakan bahwa:
mata uang yang tidak dapat dipisahkan. “Pendidikan adalah usaha sadar dan
Pendidikan bagi kehidupan manusia terencana untuk mewujudkan suasana
merupakan kebutuhan mutlak yang harus belajar dan proses pembelajaran agar
dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa peserta didik secara aktif mengembangkan
pendidikan mustahil manusia dapat hidup potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
berkembang sejalan dengan keinginan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
konsep pandangan hidup manusia. serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Demikian hal nya juga pendidikan tidak masyarakat, bangsa dan negara.” Kemudian
akan berjalan tanpa kehadiran manusia. pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 (Sekretariat Negara Republik
157
Putri Dian Wijayanti dan Leny Hartati
158
Pengembangan Modul Matematika SMK
untuk memahami konsep materi 228) sumber belajar adalah segala sesuatu
selanjutnya. Akan tetapi, tidak semua siswa yang ada di sekitar lingkungan kegiatan
mampu menguasai konsep materi prasyarat. belajar yang secara fungsional dapat
Hal ini dikarenakan karakteristik dan digunakan untuk membantu optimalisasi
kemampuan belajar siswa yang berbeda- hasil belajar. Sumber belajar bisa berbentuk
beda. benda, data, fakta, ide, orang dan lain
Siswa pada hakekatnya berbeda-beda sebagainya. Sumber belajar merupakan
satu dengan yang lainnya baik dalam bahan mentah untuk menyusun bahan ajar,
ketertarikannya terhadap suatu bahan ajar, untuk bisa disajikan kepada peserta didik
kemampuan intelektual masing-masing sumber belajar harus diolah dan
maupun dalam gaya belajar yang dikembangkan terlebih dahulu oleh guru.
disukainya. Guru dalam pembelajaran di Anwari (Putra dan Setiawati, 2018: 140)
kelas berperan sebagai fasilitator yang mengatakan bahwa guru sebagai pendidik
harus mampu membangkitkan ketertarikan profesional diharapkan memiliki
siswa terhadap suatu materi belajar dan kemampuan mengembangkan bahan ajar
menyediakan beraneka pendekatan cara sesuai dengan mekanisme yang ada dengan
belajar. Pada kenyataannya, selama ini memperhatikan karakteristik dan
pembelajaran di kelas cenderung lingkungan sosial peserta didik. Bahan ajar
mengabaikan perbedaan karakteristik dan yang perlu dikembangkan pada saat ini
kemampuan belajar siswa. Sunardi (2007: adalah bahan ajar yang berpusat pada
226) mengatakan bahwa “kelas-kelas di kebutuhan belajar siswa, sehingga siswa
sekolah-sekolah di Indonesia sebenarnya mampu belajar secara mandiri.
merupakan kelas heterogen, tetapi Pamungkas dan Yuhana (2016:178)
perbedaan individu kurang mendapat mengatakan bahwa Bahan ajar secara
perhatian dalam sistem pembelajaran yang umum terdiri dari pengetahuan,
dipakai”. Hal ini berdampak pada siswa, keterampilan, dan sikap yang harus
yaitu potensi siswa-siswa unggul tidak dipelajari siswa untuk mencapai standar
berkembang secara optimal, sebaliknya, kompetensi yang telah ditentukan. Modul
siswa-siswa yang lambat juga tidak merupakan salah satu bahan ajar cetak yang
memperoleh bimbingan yang memadai. dapat dipelajari siswa secara mandiri,
Untuk mengatasi kebutuhan siswa karena di dalamnya telah dilengkapi
yang berbeda-beda, guru dituntut untuk petunjuk untuk belajar sendiri. Tim
dapat mengembangkan pembelajaran yang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
efektif yang berpusat pada siswa (student Kependidikan (2008: 5) mengatakan
centred learning). Untuk memperoleh melalui modul pembaca dapat melakukan
pembelajaran yang efektif, guru harus kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar
mampu menyusun rencana pembelajaran secara langsung, bahasa, pola, dan sifat
yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa kelengkapan lainnya yang terdapat dalam
di kelas. Peraturan Pemerintah nomor 19 modul ini diatur sehingga ia seolah-olah
tahun 2005 Pasal 20, mengisyaratkan merupakan bahasa pengajar atau bahasa
bahwa guru diharapkan mengembangkan guru yang sedang memberikan pengajaran
materi pembelajaran, yang kemudian kepada murid-muridnya. Hal ini
dipertegas melalui Peraturan Menteri menjadikan modul sebagai bahan ajar yang
Pendidikan Nasional (Permendiknas) mampu memenuhi kebutuhan siswa sesuai
nomor 41 tahun 2007 tentang Standar dengan karakteristik dan kemampuan
Proses, yang antara lain mengatur tentang belajar siswa yang bervariasi. Sehingga
perencanaan proses pembelajaran yang modul dapat digunakan untuk melengkapi
mensyaratkan bagi pendidik pada satuan 4 pembelajaran matematika yang berpusat
pendidikan untuk mengembangkan rencana pada siswa (student centered learning).
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam pembelajaran matematika
Salah satu elemen dalam rencana terdapat 4 (empat) kompetensi inti yang
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah perlu dikembangkan siswa, dimana 2 (dua)
sumber belajar. Menurut Sanjaya (2008: kompetensi inti memuat nilai-nilai karakter
159
Putri Dian Wijayanti dan Leny Hartati
yang harus dikembangkan pada diri seorang masyarakat luas tanpa harus menambah
siswa. Situmorang (2013: 237) mata pelajaran secara khusus”. Untuk itu
mengemukakan bahwa “pengembangan perlu adanya pengembangan bahan ajar
materi ajar yang memuat pendidikan berupa modul matematika berkarakter yang
karakter menjadi salah satu upaya dapat memenuhi kebutuhan belajar dan
menyebarluaskan gagasan dan pembentukan karakter siswa Indonesia.
implementasi pendidikan karakter kepada
B. METODE PENELITIAN
Pengembangan modul ini andconduct formative evaluation)
menggunakan jenis penelitian 9) Merevisi pembelajaran
pengembangan (research and development). (instructional revitions)
Metode penelitian dan pengembangan 10) Mengembangkan evaluasi sumatif
adalah metode penelitian yang digunakan (design and conduct summative
untuk menghasilkan produk tertentu, dan evaluation)
menguji keefektifan produk tersebut. Peneliti berusaha untuk
Penelitian jenis ini berbeda dengan menyesuaikan langkah pengembangan
penelitian pendidikan lainnya karena pembelajaran Dick and Carey dengan
tujuannya adalah mengembangkan produk langkah pengembangan modul sesuai
berdasarkan uji coba untuk kemudian dengan yang ditulis oleh Tim Peningkatan
direvisi sampai menghasilkan produk yang Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
layak pakai. Model pengembangan yang (PMPTK) menjadi 5 tahap. 5 tahap
digunakan dalam penelitian ini adalah tersebut antara lain:
model pengembangan sistem pembelajaran 1) Analisis Kebutuhan Modul
Dick and Carey. Model pengembangan 2) Penyusunan Draft
sistem pembelajaran Dick and Carey 3) Validasi
(Warsita, 2011: 15-23) menggambarkan 4) Uji Coba
langkah-langkah yang 5) Revisi
sistematis dan menyeluruh dalam Dalam penulisan modul sendiri,
mengembangkan sistem pembelajaran. terdapat tiga teknik yang dapat dipilih
Model Dick and Carey terdiri dari 10 dalam menyusun modul. Ketiga teknik
tahapan: tersebut menurut Sungkono (2003: 10),
1) Identifikasi tujuan yaitu menulis sendiri, pengemasan kembali
2) Melakukan analisis pembelajaran informasi, dan penataan informasi:
(conducting a goal analysis) 1) Menulis Sendiri (Starting from
3) Mengidentifikasi tingkah laku awal/ Scratch)
karakteristikpesertadidik Penulis/guru dapat menulis sendiri
(identityentry behaviours, modul yang akan digunakan dalam
characteristic) proses pembelajaran. Asumsi yang
4) Merumuskan tujuan khusus (write mendasari cara ini adalah bahwa
performance objectives) guru adalah pakar yang berkompeten
5) Pengembangan tes acuan patokan dalam bidang ilmunya, mempunyai
(developing criterian-referencedtest kemampuan menulis, dan
items) mengetahui kebutuhan siswa dalam
6) Mengembangkan strategi bidang ilmu tersebut.
pembelajaran (develop instructional 2) Pengemasan Kembali Informasi
strategy) (Information Repackaging)
7) Mengembangkan materi Penulis/guru tidak menulis modul
pembelajaran (develop and select sendiri, tetapi memanfaatkan buku-
instructional materials) buku teks dan informasi yang telah
8) Merancang dan mengembangkan ada di pasaran untuk dikemas
evaluasiformatif(design kembali menjadi modul yang
160
Pengembangan Modul Matematika SMK
siswa dalam belajar matematika secara soal prasyarat disediakan sebagai persiapan
mandiri. Produk modul ini memuat materi awal siswa dalam memasuki kegaiatan
matematika SMK yang yang mencakup belajar di setiap babnya. Evaluasi
kompetensi dasar untuk pembelajaran pembelajaran, refleksi diri, dan kolom
selama satu semester. Materi dalam modul penilaian yang disediakan dalam modul ini
ini terbagi menjadi 3 bab yang terdiri dari, memungkinkan siswa untuk dapat mengukur
persamaan dan pertidaksamaan nilai kemampuan belajarnya secara mandiri,
mutlak, sistem persamaan linear dan sehingga siswa mampu mengikuti
fungsi. pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya
Dalam setiap bab ditunjang dengan yang berbeda-beda. Selain itu penyusunan
berbagai rubrikasi yang ditandai dengan modul ini juga diintegrasikan dengan nilai-
ikon-ikon tertentu yang menunjang nilai karakter bangsa yang disesuaikan
pembelajaran siswa secara mandiri. Materi dengan kurikulum 2013. Penggunaan warna
prasyarat dan soal prasyarat disediakan dan gambar dibuat sedemikian mungkin
sebagai persiapan awal peserta didik dalam supaya terlihat menarik oleh siswa sehingga
memasuki kegiatan belajar di setiap kegiatan belajar menjadi lebih
babnya. Evaluasi pembelajaran, refleksi menyenangkan.
diri, dan kolom penilaian yang disediakan Bab pertama yaitu “Persamaan dan
dalam modul ini memungkinkan siswa Pertidaksamaan Linear yang memuat Nilai
untuk dapat mengukur kemampuan mutlak” memuat materi tentang nilai
belajarnya secara mandiri, sehingga siswa mutlak, persamaan linear satu variabel yang
mampu mengikuti pembelajaran sesuai memuat nilai mutlak, dan pertidaksamaaan
dengan kebutuhannya yang berbeda-beda. linear satu variabel yang memuat nilai
Selain itu penyusunan modul ini juga mutlak. Dalam setiap materi tersebut
diintegrasikan dengan nilai-nilai karakter dilengkapi dengan materi prasyarat,
bangsa yang disesuaikan dengan kurikulum penjelasan dan contoh soal serta beberapa
2013. Penggunaan warna dan gambar ilustrasi yang berkaitan dengan konsep.
dibuat sedemikian mungkin supaya terlihat Penggunaan gambar beserta ilustrasi
menarik oleh siswa sehingga kegiatan dari contoh tersebut dimaksudkan untuk
belajar menjadi lebih menyenangkan. menarik minat siswa untuk mempelajari
Modul merupakan bahan ajar yang materi tersebut, dan agar siswa dapat lebih
ditulis dengan tujuan agar siswa dapat memahami materi yang sedang dipelajari.
belajar secara mandiri tanpa atau dengan Selain penggunaan contoh beserta
bimbingan guru. Oleh karena itu menurut penjelasannya, pada aspek isi/materi juga
Prastowo (2011: 104), modul harus berisi dilengkapi dengan uji kompetensi dan soal
tentang petunjuk belajar yang akan dicapai, evaluasi yang berguna untuk melatih
isi materi pelajaran, informasi pendukung, kemampuan akademik siswa.
latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan Pada bab kedua yaitu “Sistem
balikan terhadap hasil evaluasi. Modul persamaan Linear” memuat materi tentang
Matematika SMK Teknologi Kelas X sistem persamaan linear dua variabel dan
Semester I disusun berdasarkan pada empat sistem persamaan linear tiga variabel.
aspek kelayakan. Aspek tersebut antara lain Sedangkan pada bab ketiga yaitu “Fungsi”
isi/materi, penyajian, bahasa, dan memuat materi tentang fungsi linear,
konstruksional/ instruksional. kuadrat dan rasional, aritmatika fungsi,
Isi/materi dalam modul pembelajaran komposisi fungsi dan fungsi invers. Sama
ini disusun berdasarkan kompetensi inti dan seperti pada bab pertama, bab kedua dan
kompetensi dasar yang akan dicapai dalam ketiga ini juga dilengkapi dengan materi
satu semester. Kegiatan belajar dalam prasyarat, penjelasan dan contoh soal serta
modul ini dibagi menjadi 3 bab, dalam beberapa ilustrasi yang berkaitan dengan
setiap bab ditunjang dengan berbagai konsep.
rubrikasi yang ditandai dengan ikon-ikon Aspek penyajian dalam modul
tertentu yang menunjang pembelajaran pembelajaran matematika ini mencakup
siswa secara mandiri. Materi prasyarat dan bagian pendahuluan, isi, dan penutup.
162
Pengembangan Modul Matematika SMK
Bagian pendahuluan terdiri dari halaman Bagian ini berisi mengenai berita-
judul, panduan penggunaan modul, prakata, berita seputar kehidupan sehari-hari
daftar isi, judul sub bab dan kompetensi yang berkaitan dengan materi yang
dasar. Panduan penggunaan modul dibahas untuk menambah wawasan
disajikan/dibuat untuk memudahkan siswa dan pengetahuan umum siswa.
dalam mengetahui materi apa saja yang ada Di setiap akhir pembelajaran juga
dalam modul tersebut, dan bagaimana cara disajikan uji formatif. Uji formatif dalam
menggunakan modul pembelajaran setiap pembelajaran dilengkapi dengan
matematika ini secara mandiri. pedoman penilaian. Pedoman penilaian
Bagian isi terdiri dari beberapa disajikan agar siswa dapat menilai hasil
kegiatan pembelajaran pada setiap babnya kerjanya secara mandiri. Dengan pedoman
yang dilengkapi dengan gambar dan penilaian, siswa dapat mengetahui nilai
penjelasan yang berkaitan dengan konsep, yang diperolehnya. Bagian akhir modul
dilengkapi juga dengan peta konsep dan terdapat glosarium, kunci jawaban, dan
kompetensi dasar yang hendak dicapai daftar pustaka. Kunci jawaban berisi
dalam setiap pembelajaran. Pada setiap bab jawaban pertanyaan dari uji formatif yang
dilengkapi dengan rubrikasi-rubrikasi diberikan pada setiap akhir bab. Penyajian
sebagai berikut: glosarium dimaksudkan untuk
a) Ayo mengingat! Materi Prasyarat memudahkan siswa dalam mengetahui arti
Melalui kegiatan ini siswa diajak dari istilah-istilah yang belum diketahui.
untuk mengingat kembali materi- Modul matematika SMK teknologi
materi yang harus dikuasai sebelum ini disusun dengan memberikan
mempelajari materi yang akan keunggulan/daya tarik tersendiri. Pertama,
dibahas. daya tarik modul ini terletak pada bagian
b) e-MATH sampul/kulit luar. Sampul didesain full
Bagian ini akan mengajak siswa colour dengan dominasi gradasi warna biru
untuk berselancar di dunia maya beserta gambar wahana “roller coaster”
guna melengkapi materi yang dibahas yang merupakan salah satu bentuk
saat itu. penerapan penggunaan fungsi kurva.
c) Ayo Diskusi! Sedangakan untuk hurufnya menggunakan
Bagian ini mengajak siswa untuk beberapa warna yaitu hitam, putih dan
mendiskusikan beberapa masalah kuning. Kedua, penyajian gambar/ilustrasi,
yang berkaitan dengan materi dan penggunaan warna yang berbeda di
bersama dengan teman setiap babnya untuk meninggalkan kesan
d) Ayo Selidiki! formal dalam pembelajaran matematika.
Bagian ini mengajak siswa untuk Selain itu pengguanaan gambar dan variasi
menyelidiki dan membuktikan setiap warna akan mengurangi rasa bosan siswa
kebenaran-kebenaran yang terdapat dalam membaca dan mempelajari modul
dalam sertiap materi pembelajaran matematika ini. Ketiga, modul ini
e) Pendidikan Karakter dilengkapi dengan unsur pendukung
Bagian ini mengajak siswa untuk pembelajaran, seperti penyajian panduan
belajar dan menerapkan nilai-nilai penggunaan modul, “Ayo mengingat”, “e-
karakter bangsa yang terdapat dalam Math”, dan kolom-kolom rubrikasi
pembelajaran matematika kedalam lainnnya. Daya tarik lainnya adalah adanya
keidupan sehari-hari pedoman penilaian yang disajikan agar
f) Refleksi Diri siswa dapat menilai hasil kerjanya secara
Bagian ini mengajak siswa untuk mandiri dan menentukan tahapan belajar
belajar terbuka pada dirinya sendiri yang sesuai dengan kebutuhannya.
mengenai kemampuan belajarnya
untuk meningkatkan hasil belajar Deskripsi Data
yang lebih maksimal. Deskripsi Data Hasil Validasi Ahli/
g) Artikel Pakar
163
Putri Dian Wijayanti dan Leny Hartati
164
Pengembangan Modul Matematika SMK
dengan nilai yang diperoleh dari uji coba untuk setiap aspek, tetapi juga memberikan
terbatas siswa yang masuk kategori “baik”. saran dan pendapat tentang modul
Berdasarkan data hasil uji coba pembelajaran matematika ini. Saran dan
terbatas yang diikuti oleh 6 siswa di atas, pendapat siswa tersebut di antaranya, 1)
dapat diketahui bahwa tiga aspek penilaian, ilustrasi dan gambar yang di berikan cukup
yaitu aspek ketertarikan, aspek isi atau baik dan perlu untuk diperbanyak lagi, 2)
materi, dan aspek bahasa memperoleh siswa memerlukan bahasa yang lebih friendly
prosentase berturut-turut 67%, 74%, dan atau ramah dalam penyajian materi.
72% dengan aspek materi memiliki Hasil yang diperoleh dari akumulasi
prosentase kelayakan terbesar. skor rata-rata dosen ahli, guru, dan siswa
Setelah dilakukan uji kelompok kecil pada modul pembelajaran memperoleh skor
dengan peserta 6 siswa, maka selanjutnya rata-rata sebesar 2,96 dengan kategori
adalah uji kelompok besar dalam satu kelas “baik”. Kriteria kelayakan modul yang
dengan 26 siswa sebagai peserta. dikembangkan merujuk pada bab 3 yang
Berdasarkan data hasil uji coba terbatas menjelaskan bahwa nilai kelayakan
yang diikuti oleh 26 siswa di atas, dapat ditentukan dengan nilai minimal “B”
diketahui bahwa tiga aspek penilaian, yaitu dengan kategori “Baik”. Jadi, jika
aspek ketertarikan, aspek isi/materi, dan pernyataan tersebut dikorelasikan dengan
aspek bahasa memperoleh prosentase hasil skor rata-rata yang diperoleh dari
berturut-turut 81%, 75%, dan 87% dengan produk yang dikembangkan, yaitu sebesar
aspek penyajian bahasa memiliki prosentase 2,96 dengan prosentase kelayakan sebesar
kelayakan terbesar. 74%, maka Modul Matematika SMK
Siswa yang menjadi responden dalam Teknologi Kelas X Semester 1 Terintegrasi
uji coba ini tidak sekedar memberi nilai Karakter Bangsa layak digunakan.
165
Putri Dian Wijayanti dan Leny Hartati
DAFTAR PUSTAKA
166
Pengembangan Modul Matematika SMK
167
168