Anda di halaman 1dari 60

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL DENGAN

PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DI


PUSKESMAS BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh:
TASYA KHALIS ILMIANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL DENGAN
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DI
PUSKESMAS BANDAR LAMPUNG

Oleh

Tasya Khalis Ilmiani

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


SARJANA KEDOKTERAN

pada

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRACT

THE RELATION BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMAN


AND WEIGHT GAIN DURING PREGNANCY AT BANDAR LAMPUNG PRIMARY
HEALTH CENTER

By

TASYA KHALIS ILMIANI

Background:Adequacy of nutrition for pregnant women is very important because it can


have an impact on both the mother and the baby, pregnant women with good nutritional
status will have healthy babies as well. Pregnant women with poor nutritional status can
cause a risk of fetal development, disability in infants, low birth weight, and death before
birth. Adequacy of nutrition for pregnant women is influenced by the mother's knowledge
of nutrition during pregnancy.
Methods:This is an analytical research with cross sectional approach using primary data
by measuring the knowledge of pregnant women using questionnaires and secondary data
by using the form of weight data for pregnant women in the KIA / KMS book. Samples
were taken at Puskesmas Bandar Lampung which included the Kedaton, Way Kandis,
Satelite, Sukaraja, Sukabumi, and Simpur Puskesmas in 2018. Samples were taken using
purposive sampling with a total 130 samples that have the inclusion criteria and exclusion
criteria. Data analysis using Chi Square with α = 0.05 and CI = 95%.
Results: The results of the research showed that there were 49.2% women with good
nutrition knowledge, 37.7% women with passably nutrition knowledge and 13.1%
women with poor knowledge. Then there were 46.2% women with normal weight gain
and 53.8% women with abnormal weight gain. Bivariate analysis showed that there was a
relationship between nutritional knowledge in pregnant women and weight gain during
pregnancy in Bandar Lampung Primary Health Center with a value of p = 0.003, OR =
2.9.
Conclusion:Knowledge of nutrition in pregnant women affects the weight gain during
pregnancy.

Keywords: knowledge of nutrition, pregnant women, weight gain during pregnancy


ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL TERHADAP PENINGKATAN BERAT


BADAN SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BANDAR LAMPUNG

Oleh

TASYA KHALIS ILMIANI

Latar Belakang:Pemenuhan gizi ibu hamil sangat penting karena dapat memberikan
dampak baik bagi ibu maupun bayi yang dikandungnya, ibu hamil dengan status gizi
yang baik maka akan melahirkan bayi yang sehat juga. Ibu hamil dengan status gizi yang
kurang dapat menyebabkan resiko tidak berkembangnya janin, kecacatan pada bayi, berat
lahir rendah, dan kematian bayi dalam kandungan. Pemenuhan gizi pada ibu hamil salah
satunya dipengaruhi oleh pengetahuan ibu terhadap gizi saat kehamilan.
Metode:Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional
menggunakan data primer dengan mengukur pengetahuan ibu hamil menggunakan
kuesioner dan data sekunder berupa data berat badan ibu hamil di buku KIA/KMS.
Pengambilan sampel dilakukan di Puskesmas Bandar Lampung yang mencakup
Puskesmas Kedaton, Way Kandis, Satelit, Sukaraja, Sukabumi, dan Simpur pada tahun
2018. Sampel diambil menggunakan purposive sampling dengan total sampel ialah 130
sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Analisis data menggunakan
Chi Square dengan α=0,05 dan CI=95%.
Hasil:Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat 49,2% ibu dengan pengetahuan gizi
baik, 37,7% ibu dengan pengetahuan gizi cukup baik dan terdapat 13,1% ibu dengan
pengetahuan kurang baik. Kemudian terdapat 46,2 ibu dengan peningkatean berat badan
normal dan terdapat 53,8% ibu dengan peningkatan berat badan yang tidak normal.
Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan pengetahuan gizi pada ibu hamil
terhadap peningkatan berat badan selama kehamilan di Puskesmas Bandar Lampung
dengan nilai p= 0,003, OR = 2,9.
Simpulan:Pengetahuan gizi pada ibu hamil mempengaruhi peningkatan berat badan
selama kehamilan.

Kata kunci: pengetahuan gizi , ibu hamil, peningkatan berat badan selama kehamilan
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 10 Oktober 1999, sebagai anak kedua dari 4

bersaudara, dari Bapak dr. Muhammad Iqbal, Sp. A dan Ibu Dewi Nurbaiti, SE. Penulis memiliki

1 kakak perempuan dan 2 adik, yaitu Nadira Rahil Rachmawani, Raisha Naomi Zahrani, dan Samil

Razali Abdurrahim.

Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) diselesaikan di TK Al-Kautsar Bandar Lampung pada

tahun 2005. Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun

2011, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMPN 2 Bandar Lampung pada tahun

2013, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA International Islamic Boarding

School Cikarang pada tahun 2015.

Pada tahun 2015, Penulis terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif dalam organisasi BEM dan FSI Ibnu Sina

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.


Persembahan

Terima Kasih atas doa yang tak ada


hentinya, semangat yang tak pernah pudar,
dan kasih sayang yang begitu luar biasa

Sebuah persembahan sederhana untuk


Keluargaku Tercinta
Suami, Papa, Mama, Kakak dan Adik-adik
SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil terhadap

Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan di Puskesmas Bandar Lampung”

adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran di

Universitas Lampung.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan masukan, bantuan,

dorongan, saran, bimbingan dan kritik dari berbagai pihak. Maka pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. Selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Dr. dr. Muhartono, S. Ked., M. Kes, Sp. PA selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung;

3. dr. Dian Isti Angraini, S. Ked, M.P.H. selaku Pembimbing Satu yang telah

meluangkan waktu untuk membantu, memberi kritik, saran dan membimbing

dalam penyelesaian skripsi ini;


4. dr. Rizki Hanriko, S. Ked, Sp. PA. selaku Pembimbing Dua yang telah

meluangkan waktu untuk membantu, memberi kritik, saran dan membimbing

dalam penyelesaian skripsi ini;

5. dr. Roro Rukmi Windi Perdani, S. Ked, M. Kes, Sp. A. selaku Pembahas

yang telah meluangkan waktu untuk membantu, memberi kritik, saran dan

membimbing dalam penyelesaian skripsi ini;

6. Dr. dr. Betta Kurniawan, S. Ked, M. Kes selaku dosen PA saya yang telah

banyak memberi masukkan dan motivasi selama ini;

7. Papa dan Mama tercinta, dr. Muhammad Iqbal, Sp. A dan Ibu Dewi Nurbaiti,

S.E., terimakasih atas doa, kasih sayang, nasihat, dukungan, dan bimbingan

yang terus menerus diberikan untukku. Semoga Allah SWT selalu

menyayangi, melindungi, memberikan kesehatan dan umur yang panjang,

serta rezeki yang cukup;

8. Suamiku tercinta, Akhmad Rizky Fadhillah terima kasih atas kasih

sayangnya, doa, dukungan, semangat, bantuan serta bimbingannya selama ini.

Semoga Allah SWT selalu melindungimu, memberi kesehatan dan umur yang

panjang serta rezeki yang cukup;

9. Kakak dan adik-adik saya, Nadira Rahil Rachmawani, Raisha Naomi Zahrani,

dan Samil Razali Abdurrahim, terimakasih atas bantuan, doa, dukungan,

semangat, dan kasih sayangnya;

10. Teman-teman satu bimbingan saya, Fina Prayitno, Rachmatia Ramadanti,

Rachmi Rukmono, dan Sonia Anggraini, terima kasih atas bantuan dan

dukungannya dalam melakukan penelitian ini;


11. Kak Zelta dan Kak Sarah yang telah membantu dan mendukung saya dalam

melakukan penelitian ini;

12. Sahabat-sabahat saya Dita Mauliana, Nisrina Aulia Amirah, Wasiatul Ilma,

atas doa, dukungan dan jasanya dalam membantu penyelesaian skripsi ini;

13. Seluruh Staf Dosen FK Unila atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis

untuk menambah wawasan yang menjadi landasan untuk mencapai cita-cita;

14. Seluruh Staf TU, Administrasi, dan Akademik FK Unila, serta pegawai yang

turut membantu dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini mulai

dari pengurusan surat izin penelitian hingga pengajuan ethical clearance.

15. Teman-teman sejawat, FK Unila 2015 (Endom15ium) yang tidak bisa

disebutkan satu-persatu, terimakasih atas kebersamaannya selama ini, semoga

kita kelak menjadi dokter yang professional;

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembacanya.

Bandar Lampung, Januari 2019


Penulis

Tasya Khalis Ilmiani


DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ......................................................................................................... i
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………………….....4
1.3.2 Tujuan Khusus………………………………………………………....4
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4
1.4.1 Bagi Peneliti…………………………………………………………...4
1.4.2 Bagi Masyarakat……………………………………………………….5
1.4.3 Bagi Ilmu Pengetahuan………………………………………………..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Ibu Hamil .................................................................................................... 6
2.1.1 Definisi………………………………………………………………...6
2.1.2 Tanda dan Gejala Kehamilan………………………………………….6
2.1.3 Gizi Ibu Hamil………………………………………………………....7
2.2 Peningkatan Berat Badan Ibu selama Kehamilan .................................... 14
2.2.1 Definisi……………………………………………………………….14
2.2.2 Komponen Pertambahan Berat Badan Selama Kehamilan…………..15
2.2.3 Anjuran peningkatan berat badan…………………………………….16
2.3 Pengetahuan.............................................................................................. 17
2.3.1 Definisi……………………………………………………………….17
2.3.2 Tingkat pengetahuan…………………………………………………18
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil.….20
2.4 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Penambahan Berat Badan Ibu Hamil. 21
2.5 Kerangka Teori ......................................................................................... 23
2.6 Kerangka Konsep ..................................................................................... 24
2.7 Hipotesis ................................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 25
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 25
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................ 26
3.3.1 Populasi Penelitian…………………………………………………...26
3.3.2 Teknik Sampling……………………………………………………..26
3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................. 28
3.4.1 Alat Penelitian………………………………………………………..28
3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Test………………………...28
3.4.3 Pengumpulan data………………………………………………….....30
3.5 Variabel Penelitian ................................................................................... 31
3.5.1 Variabel bebas………………………………………………………..31
3.5.2 Variabel terikat……………………………………………………….31
3.6 Definisi Operasional Penelitian ................................................................ 32
3.7 Alur Penelitian .......................................................................................... 33
3.8 Pengolahan dan Analisis Data .................................................................. 33
3.8.1 Pengolahan Data……………………………………………………...33
3.8.2 Analisis Data………………………………………………………….35
3.9 Etika Penelitian......................................................................................... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian......................................................................................... 37
4.1.1 Karakteristik Responden……………………………………………...37
4.1.2 Analisis Univariat…………………………………………………….39
4.1.3 Analisis Bivariat……………………………………………………...41
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 42
4.2.1 Analisis Univariat…………………………………………………….42
4.2.2 Analisis Bivariat……………………………………………………...45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan .................................................................................................. 48
5.1.1 Simpulan Umum……………………………………………………...48
5.1.2 Simpulan khusus……………………………………………………...48
5.2 Saran ......................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 49

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komponen Peningkatan Berat Badan Ibu Hami ............................................... 15


2. Peningkatan BB Selama Hamil Berdasarkan IMT Prahamil ............................ 16
3. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan Gizi Ibu Hamil ............................. 29
4. Definisi Operasional Penelitian......................................................................... 32
5. Karakteristik usia ibu hamil .............................................................................. 37
6. Karakteristik Pendidikan ibu hamil ................................................................... 37
7. Karakteristik usia kehamilan ............................................................................. 38
8. Karakteristik pekerjaan ibu hamil ..................................................................... 38
9. Distribusi frekuensi pengetahuan gizi ibu hamil ............................................... 39
10. Distribusi frekuensi penambahan berat badan pada ibu hamil........................ 39
11. Hasil kuesioner pengetahuan gizi ibu hamil ................................................... 40
12. Hubungan antara pengetahuan gizi ibu hamil dengan penambahan berat badan
pada ibu hamil di Puskesmas Bandar Lampung ................................................... 41
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Teori Penelitian................................................................................. 23


2. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................................. 24
3. Alur Penelitian .................................................................................................. 33
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed Consent


Lampiran 2. Kuesioner Penelitian
Lampiran 3. Data Penelitian
Lampiran 4. Hasil Analisis Data Penelitian
Lampiran 5. Dokumentasi
Lampiran 6. Persetujuan Etik
Lampiran 7. Izin Melakukan Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah jumlah angka

kematian ibu maternal (AKI). Angka kematian ibu dapat berguna untuk

menunjukkan gambaran tingkat status gizi, kesadaran dalam berperilaku

hidup sehat serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil.

Untuk mencapai salah satu target MDGs (Millenium Development Goals)

yaitu meningkatkan kesehatan ibu, maka diperlukan upaya-upaya yang

efektif dan efisien serta konsisten untuk ikut bersama-sama dalam

mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu atau AKI dan Bayi Baru

Lahir di Indonesia (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2015).

Penentuan status gizi wanita hamil dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

dengan menghitung IMT atau mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas).

Seorang ibu hamil dikatakan status gizinya normal apabila mempunyai IMT

18,5 s/d 24,9 kg/m2 selama kehamilan atau ditandai dengan hasil

pengukuran LILA lebih dari atau sama dengan 23,5 cm yang merupakan

indikator seorang ibu tidak mengalami Kekurangan Energi Kalori (KEK).

Status gizi ibu hamil yang normal diharapkan akan melahirkan bayi yang

sehat dan ibu bisa menjalani kehamilan dan persalinan yang aman

(Kemenkes RI, 2015).


2

Penelitian yang dilakukan di Jakarta pada tahun 2015 menunjukkan bahwa

dari 128 ibu hamil yang diteliti peningkatan berat badannya selama

kehamilan, terdapat 71 ibu hamil (55,5%) memiliki kenaikan berat badan

yang kurang atau tidak sesuai yang direkomendasikan oleh Institute of

Medicine (IOM). Sedangkan 39 ibu hamil (30,4%) mengalami peningkatan

berat badan ideal sesuai yang direkomendasikan, dan 18 ibu lainnya (14,1

%) mengalami peningkatan berat badan berlebih selama kehamilan.

(Firdaus, dkk 2015).

Peningkatan berat badan ibu hamil yang kurang maupun berlebih dapat

memberikan dampak bagi ibu maupun janin. Beberapa dampak apabila

terjadi kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil adalah bayi yang

dilahirkan besar sehingga beresiko untuk mengalami kesulitan selama

persalinan, selain itu berat badan berlebih pada kehamilan trimester III

merupakan tanda bahaya resiko terjadinya preeklampsia. Sedangkan

dampak yang terjadi pada ibu hamil yang kenaikan berat badannya kurang

dari yang direkomendasikan selama kehamilan adalah resiko tidak

berkembangnya janin, selain itu kurang gizi dan anemia dapat menjadi

penyulit saat melahirkan (Mandriwati, 2008).

Penelitian tentang gambaran peningkatan berat badan ibu selama kehamilan

di Bandar Lampung sendiri belum banyak yang meneliti datanya. Untuk

melengkapi data yang dibutuhkan penelitian, peneliti mengambil 6

puskesmas yang dapat mewakili seluruh puskesmas di Bandar Lampung.


3

Pada penelitian ini, peneliti mengambil Puskesmas Kedaton, Waykandis,

Satelit, Sukaraja, Sukabumi dan Simpur Bandar Lampung, dengan alasan

setelah dilakukan penelitian awal, data yang paling lengkap berada di 6

puskesmas tersebut.

Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan berat badan ibu selama hamil

salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang

ibu dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga

berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik

kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya. Hal ini

terlebih lagi pada saat seorang ibu memasuki masa ngidam, dimana perut

terasa mual dan tidak mau diisi. Walaupun dalam kondisi tersebut, jika

seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ia akan berupaya untuk

memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya (Wawan & Dewi, 2010).

Dari penjabaran diatas, maka penelitian di Indonesia terhadap masalah ini

harus terus dikembangkan. Penelitian tentang masalah ini khususnya di

Bandar Lampung juga masih sedikit, maka dari itu peneliti mengambil

sampel di Puskesmas Bandar Lampung. Peneliti tertarik untuk menganalisis

“Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil dengan Peningkatan Berat Badan

Ibu Selama Kehamilan di Puskesmas Bandar Lampung”.


4

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka peneliti merumuskan masalah

dalam penelitian ini yaitu "Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan

gizi ibu hamil dengan peningkatan berat badan selama kehamilan?"

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan

pengetahuan gizi ibu hamil dengan peningkatan berat badan selama

kehamilan di Puskesmas Bandar Lampung.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik ibu hamil.

b. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan gizi ibu hamil dan

peningkatan berat badan ibu selama kehamilan.

c. Mengetahui hubungan pengetahuan gizi pada ibu hamil dan

peningkatan berat badan selama kehamilan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman peneliti.

b. Melatih kemampuan peneliti dalam melaksanakan penelitian di

masyarakat.
5

1.4.2 Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi dan pengetahuan pada masyarakat

khususnya ibu hamil mengenai pentingnya pengetahuan gizi saat

hamil guna meningkatkan berat badan dan mencegah KEK.

1.4.3 Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pustaka ilmiah bagi

ilmu pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ibu Hamil

2.1.1 Definisi

Kehamilan adalah penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam

tiga trimester, trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, diikuti

trimester kedua yang berlangsung dari minggu ke-13 hingga minggu

ke-27 (selama 15 minggu) dan trimester ketiga dari minggu ke-28

hingga minggu ke-40 (selama 13 minggu). Sehingga, pada umumnya

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu

(Sarwono, 2014).

2.1.2 Tanda dan Gejala Kehamilan

Tanda kehamilan yang dirasakan oleh seorang wanita terdiri dari tiga

tanda, tanda yang pertama yaitu tanda tidak pasti berupa perubahan

fisiologis yang dilihat dari keluhan atau apa yang dirasakan oleh ibu

hamil. Tanda yang kedua adalah tanda kemungkinan berupa

perubahan fisiologis yang dapat diketahui dari hasil pemeriksaan fisik

pada ibu hamil. Tanda yang ketiga adalah tanda pasti hamil berupa

tanda yang menunjukkan adanya janin, yang dapat dilihat langsung

oleh tenaga medis maupun alat media (Hanni & Ummi, 2011).
7

2.1.3 Gizi Ibu Hamil

2.1.3.1 Definisi

Substansi makanan yang berfungsi sebagai sumber energi,

pertumbuhan, sumber zat pembangunan serta sebagai

pertahanan dan perbaikan jaringan tubuh. Zat gizi terdiri dari

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang

dibutuhkan untuk hidup sehat. Status gizi merupakan cerminan

dari ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi (PERSAGI, 2009).

2.1.3.2 Manfaat Gizi dalam Masa Kehamilan

Kecukupan gizi ibu saat hamil erat kaitannya dengan keadaan

bayi yang dilahirkan. Masa kehamilan yang paling kritis adalah

trimester ketiga, yakni saat umur janin sudah mencapai enam

bulan, janin akan tumbuh cepat sekali. Hal ini dapat dilihat dari

kenaikan berat badan ibu yang makin cepat ketika memasuki

trimester kedua kehamilan. Selain itu, pertumbuhan otak janin

selama kehamilan juga sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi

ibu. Sel otak jumlahnya akan bertambah sampai mencapai

jumlah sel tertentu, kemudian sel-sel tersebut akan membesar

sampai ukuran tertentu. Pertumbuhan sel otak dimulai sejak

berusia dua puluh minggu atau lima bulan, jika terjadi

kekurangan gizi pada ibu, maka jumlah sel otak yang terbentuk

juga tidak dapat mencapai jumlah yang seharusnya. Gangguan

pertumbuhan sel otak akibat kurang gizi akan menyebabkan

terganggunya pertumbuhan mental pada masa kanak-kanak


8

seperti, kemampuan sosial anak berkurang, kemampuan verbal

anak tidak begitu baik, anak juga kurang mampu menyesuaikan

diri dengan lingkungan. Hal tersebut dapat mempengaruhi

Intelegensi Quotient I.Q anak. Sehingga dapat menyebabkan

terjadinya kesukaran pada anak untuk mengikuti pelajaran yang

diberikan di sekolah akibat rendahnya daya konsenterasi atau

pemusatan pikiran (Moehji, 2013).

2.1.3.3 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Kebutuhan gizi ibu hamil merupakan faktor penting yang akan

mempengaruhi nutrisi ibu dan janin, sehingga seorang ibu harus

memperhatikan zat-zat yang dikonsumsi untuk memenuhi

kebutuhan gizinya. Kebutuhan gizi ibu hamil adalah sebagai

berikut:

1. Kebutuhan energi (karbohidrat)

Kebutuhan energi pada ibu hamil lebih banyak dibanding

kebutuhan energi ibu sebelum hamil. Pada ibu hamil trimester 1,

membutuhkan tambahan energi 180 kkal/ hari, sedangkan pada

ibu hamil trimester 2 dan 3 membutuhkan tambahan energi 300

kkal/hari. Energi tersebut dibutuhkan untuk memenuhi

metabolisme basal ibu hamil yang meningkat. Pertambahan

kalori ini terutama dibutuhkan pada dua trimester terakhir

selama kehamilan untuk pertumbuhan janin, plasenta, jaringan


9

payudara serta sebagai cadangan lemak. Sumber energi dapat

diperoleh dengan mengonsumsi beras, jagung, singkong,

kentang, ubi, gandum, sagu (Kemenkes RI, 2013).

2. Protein

Kebutuhan protein ibu hamil setiap harinya membutuhkan 20 g

lebih banyak dibanding sebelum hamil. Protein sebagai zat

pembangun atau pembentuk jaringan baru dan membentuk

sistem kekebalan tubuh dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin, pertumbuhan jaringan maternal seperti

pertumbuhan jaringan mammae ibu, pertambahan volume darah

serta pertumbuhan jaringan uterus (Budiani, 2010).

3. Lemak

Kebutuhan lemak ibu hamil setiap harinya membutuhkan

tambahan 6 g pada trimester 1 dan 10 g pada trimester 2 dan 3.

Lemak dibutuhkan untuk membentuk energi dan perkembangan

sistem saraf janin (Setyasih, 2012).

4. Vitamin larut dalam lemak

a. Vitamin A

Kebutuhan vitamin ibu hamil adalah 300 mcg lebih banyak

setiap harinya pada trimester 1 dan 2, sedangkan pada

trimester 3 membutuhkan tambahan 350 mcg/hari. Fungsi


10

vitamin A adalah untuk membantu proses pertumbuhan sel

dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit, organ dalam dan

fungsi rahim. Vitamin A dapat diperoleh dari kuning telur,

hati dan ikan. Sedangan provitamin A dapat diperoleh dari

wortel, tomat, nangka, bayam, kangkong (Kemenkes RI,

2013).

b. Vitamin D

Kebutuhan vitamin D ibu hamil sama seperti sebelum hamil

yaitu 15 mcg/hari, vitamin D dibutuhkan untuk

pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan

kalsium dan fosfor. Vitamin D dapat diperoleh dari ikan,

susu, minyak ikan, kuning telur, mentega dan hati (Budiani,

2010).

c. Vitamin E

Kebutuhan vitamin E ibu hamil sama seperti sebelum hamil

yaitu 15 mcg/hari. Vitamin E dibutuhkan sebagai antioksidan

serta dapat mencegah perdarahan. Vitamin E dapat diperoleh

dari biji-bijian, sayuran hijau, telur dan hati (Setyasih, 2012).

5. Vitamin larut dalam air

a. Vitamin C
11

Ibu hamil setiap harinya membutuhkan tambahan 10 mcg

vitamin c. vitamin c berperan sebagai antikolagen yang dapat

mempercepat proses penyembuhan luka, selain itu vitamin c

dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi serta

dapat membantu penyerapan besi. Vitamin c dapat diperoleh

dari buah dan sayuran seperti jeruk, kiwi, tomat, papaya,

bayam, dsb (Kemenkes RI, 2013).

b. Vitamin B6

Vitamin B6 dibutuhkan untuk metabolism asam amino,

vitamin ini dapat membantu mengatasi mual dan muntah, ibu

hamil setiap harinya membutuhkan tambahan vitamin B6

sebanyak 0,4 mcg (Budiani, 2010).

6. Mineral

a. Kalsium

Kebutuhan kalsium ibu hamil setiap harinya memerlukan

tambahan 200 mg. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan

tulang dan bakal gigi janin yang mulai terbentuk sejak usia 8

minggu (Setyasih, 2012).

b. Magnesium

Magnesium berfungsi untuk pertumbuhan jaringan lunak

(Budiani, 2010).
12

c. Zat Besi

Jumlah sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30%

dari sebelum hamil. Maka, dibutuhkan tambahan zat besi

untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Selain akan

mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah merah

juga dibutuhkan untuk proses persalinan dan menyusui. Sel

darah merah berguna untuk peningkatan sirkulasi darah ibu

dan pembentukan hemoglobin. Sumber makanan yang

mengandung zat besi dapat diperoleh dari kuning telur, hati,

daging, merah kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran

hijau (Badriah, 2011).

7. Air

Asupan air dibutuhkan untuk menjaga kesehatan yaitu

meningkatkan fungsi ginjal dan mencegah sembelit karena air

membantu penyerapan makanan dalam tubuh. Ibu hamil

cenderung lebih mudah kencing dan berkeringat serta adanya

peningkatan aliran darah. Asupan air yang dibutuhkan ibu hamil

sebanyak 2 liter sehari atau setara dengan 8 gelas. Sumber air

dapat diperoleh beragam dari minuman, sayuran berkuah, buah-

buahan dan jus (Badriah, 2011).


13

2.1.3.4 Penilaian Status Gizi Ibu Hamil

Penilaian status gizi ibu hamil dilakakukan dengan pengukuran

Antropometri. Antropometri artinya ukuran tubuh manusia,

berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh dan komposisi

dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Pemeriksaan

antropometri dilakukan dengan cara mengukur:

1. Berat Badan

Ibu hamil harus memiliki berat badan yang sesuai dengan

bertambahnya umur kehamilan. Kenaikan berat badan yang

ideal untuk ibu gemuk adalah sekitar 7 kg dan 12,5 kg untuk ibu

yang tidak gemuk. Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu

hamil akan naik sampai 2 kg kemudian dinilai normal apabila

berat badan naik 0,5 kg setiap minggunya (Arisman, 2009).

2. Tinggi Badan

Pengukuran status gizi dengan tinggi badan biasanya tidak

dilakukan karena tinggi badan pada wanita hamil tidak dapat

bertambah lagi. Namun status gizi sebelum kehamilan dapat

dilihat dengan mengukur tinggi badan ibu hamil. Salah satu

syarat status gizi ibu hamil yang baik adalah ibu hamil memiliki

tinggi badan minimal 145 cm (Supariasa, 2012).


14

3. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks massa tubuh (IMT) merupakan metode yang biasa

digunakan untuk menentukan kondisi berat badan dan tinggi

badan. Cara menghitung IMT:

IMT=

(Kemenkes RI, 2015).

4. Lingkar Lengan Atas (LILA)

Pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur (WUS)

merupakan salah satu cara yang mudah dan dapat dilakukan oleh

masyarakat awam untuk deteksi dini kelompok yang berisiko

mengalami kekurangan energi protein (KEK). Ambang batas

LILA WUS adalah 23,5 cm, apabila hasil pengukuran kurang

dari 23,5 cm maka berisiko KEK. Wanita usia subur adalah

wanita dengan rentang usia 15 sampai 45 tahun yang terdiri dari

remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur (PUS)

(Supariasa, 2012).

2.2 Peningkatan Berat Badan Ibu selama Kehamilan

2.2.1 Definisi

Berat badan adalah penggambaran jumlah dari protein, lemak, air, dan

mineral pada tulang. Pertambahan berat badan ibu hamil terdiri dari

dua bagian utama, yaitu berat janin dan jaringan ibu. Pertambahan
15

berat badan ibu hamil pada trimester III akan didominasi oleh

pertambahan berat janin sebagai nutrisi untuk pekembangan otak janin

dan juga untuk penimbunan lemak tubuh (Guyton, 2008).

Berat badan ibu hamil merupakan merupakan komponen hasil

penjumlahan berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan

selama kehamilan. Kenaikan berat badan selama kehamilan

merupakan gambaran laju pertumbuhan janin yang perlu diperhatikan,

karena kenaikan berat badan yang kurang maupun berlebih dari yang

direkomendasikan dapat menimbulkan permasalahan serius bagi ibu

dan bayinya (Budiman, 2011).

2.2.2 Komponen Pertambahan Berat Badan Selama Kehamilan

Pertambahan berat badan selama kehamilan terbagi menjadi dua

bagian utama, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Komponen Peningkatan Berat Badan Ibu Hami


Deskripsi komponen Berat (kg)
Produk konsepsi Janin 3,23
Plasenta 0,64
Cairan Amnion 1,44
Perubahan berat badan ibu Air 6
t terkait kehamilan Cairan plasma 1,2
Cairan ekstraseluler 2,2
Cairan intraseluler 2,6
Protein tubuh 1,5
Total 12,5
Sumber : Kemenkes RI, 2015.
16

2.2.3 Anjuran peningkatan berat badan

Kenaikan berat badan yang berlebih atau turunnya berat badan ibu

setelah kehamilan trimester kedua harus menjadi perhatian. Dalam

keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil,

dihitung mulai trimester I sampai trimester III Penimbangan berat

badan pada umur kehamilan trimester I dan II bertujuan untuk

mengetahui kenaikan berat badan ibu sebelum dan sesudah hamil.

Penimbangan berat badan mulai trimester III bertujuan untuk

mengetahui kenaikan berat badan setiap minggu (Sofian, 2011).

Bahaya kenaikan berat badan yang berlebih pada ibu hamil antara

lain, bayi yang dilahirkan besar sehingga berisiko untuk mempersulit

persalinan. Selain itu, kenaikan berat badan berlebih terutama pada

trimester III merupakan suatu tanda bahaya kemungkinan terjadinya

preeklampsia. Kenaikan berat badan berlebih juga merupakan salah

satu gejala penyakit diabetes melitus pada ibu hamil. Sedangkan pada

bahaya penurunan berat badan yang berlebih meliputi resiko

terjadinya janin tidak berkembang. Kemudian kurang gizi dan anemia

pada ibu hamil juga dapat menjadi penyulit saat melahirkan

(Mandriwati, 2008).

Tabel 2. Peningkatan BB Selama Hamil Berdasarkan IMT Prahamil


IMT pra-hamil (kg/m2) Kenaikan BB total Laju Kenaikan BB pada
selama kehamilan trimester II dan trimester
(kg) III (Rentang rerata
kg/minggu)
Gizi kurang/ KEK 12,7 – 18,6 0,45
(18,5) (0,45 – 0,59)
17

Normal (18,5-24,9) 11,35 – 15,89 0,45


(0,36 – 0,45)
Kelebihan BB (25-29,9) 6,81 – 11,35 0,27
(0,23 – 0,32)
Obes (30) 4,99 – 9,08 0,23
(0,18 – 0,27)
Sumber: Institute of Medicine (IOM), 2009.

Perhitungan peningkatan berat badan selama hamil diformulasikan

sebagai berikut:

1. Menambahkan 20% dari berat badan ideal (BBI) ibu prahamil

sesuai standar normal (dapat menggunakan perhitungan berat

badan ideal menurut Broca.

2. Jika berat badan ibu lebih rendah dari berat badan ideal, maka

peningkatan berat badan ideal ibu hamil harus ditambahkan dengan

selisih kekurangannya yaitu selisih berat badan ideal dengan berat

badan aktual ibu (Sandra, 2015).

2.3 Pengetahuan

2.3.1 Definisi

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang dapat

menjawab pertanyaan “what”. Pengetahuan ini dapat berupa hasil tahu

dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk

memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-

barang baik lewat akal maupun lewat indra, dapat pula objek yang

dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan

dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).


18

2.3.2 Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan terdiri dari 6 tingkatan yang dicapai dalam


domain kognitif, yaitu:
1. Tahu (know)

Tahu adalah kegiatan mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Untuk mengukur pengetahuan seseorang dapat

dilakukan dengan cara menyebutkan, menguraikan,

mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).

2. Memahami (Comprehention)


Seseorang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menyebutkan, menjelaskan, memberi contoh, serta menyimpulkan

terhadap objek yang dipelajari. Sehingga definisi dari memahami

adalah suatu kemampuan individu untuk dapat menjelaskan tentang

objek yang diketahui secara benar serta dapat melaksanakan materi

tersebut dengan benar (David L, 2014).

3. Aplikasi (Application)


Aplikasi diartikan sebagai seseorang yang telah mampu

menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi

(Notoatmodjo, 2012).

4. Analisis (Analysys)


Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi serta


19

memisahkan materi ke dalam komponen-komponen, namun masih

di dalam suatu struktur organisasi yang masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan seseorang melakukan analisa ini dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja. Individu dapat menggambarkan,

membedakan, mengelompokkan dan sebagainya. (David L, 2014).

5. Sintesa (Syntesis)


Sintesis adalah seseorang mampu untuk menyusun suatu formasi

baru dari berbagai informasi yang ada misalnya dapat menyusun,

menggunakan, meringkas dan menyesuaikan terhadap suatu teori

atau rumusan yang telah ada (Notoatmodjo, 2012).

6. Evaluasi (Evaluation)


Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan 


justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau menggunakan kriteria yang telah ada (David L, 2014).

Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dikategorikan menjadi tiga,

yaitu:

1. Pengetahuan baik apabila responden dapat menjawab 76% -

100% dari total pertanyaan

2. Pengetahuan cukup baik apabila responden dapat menjawab

56% - 75% dari total pertanyaan

3. Pengetahuan baik apabila responden dapat menjawab <56%


20

dari total pertanyaan (Arikunto, 2010).

2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil

Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan ibu hamil,

antara lain:

a. Pendidikan (pengetahuan)

Untuk mendapatkan informasi, khususnya yang menunjang

kesehatan dan dapat meningkatkan kualitas hidup maka diperlukan

pendidikan (pengetahuan). Pada umumnya semakin tinggi

pendidikan seseorang maka semakin mudah seseorang untuk

menerima informasi. Wanita yang berpendidikan juga akan

cenderung mencari pelayanan kesehatan yang memelihara

kesehatan keluarga dengan baik (Wawan & Dewi, 2010).

b. Pekerjaan (faktor sosial)

Energi diperlukan untuk melakukan aktivitas. maka apabila

semakin banyak aktivitas yang dilakukan, semakin banyak juga

energi yang dibutuhkan. Pekerjaan juga dapat menggambarkan

tingkat kehidupan seseorang termasuk pemeliharaan kesehatan

dengan penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan tersebut

(Notoatmodjo, 2010).

c. Umur
21

Usia ibu hamil akan mempengaruhi kebutuhan gizi yang

diperlukan. Usia yang dianggap paling aman menjalani kehamilan

dan persalinan adalah 20 hingga 30 tahun. Wanita dengan usia

tersebut dianggap ideal untuk menjalani kehamilan karena kondisi

fisik yang sedang dalam keadaan prima. Pada ibu hamil dengan

usia muda diperlukan gizi tambahan untuk pertumbuhan dan

perkembangan dirinya sendiri dan janinnya. Sedangkan pada ibu

hamil dengan usia tua perlu energi tambahan untuk mendukung

kehamilan tersebut dikarenakan seiring berjalannya usia maka

fungsi organ akan semakin melemah juga (Proverawati, 2009).

2.4 Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Penambahan Berat Badan Ibu


Hamil

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syarifah Umniati pada tahun 2013

dengan judul penelitian “Hubungan Pengetahuan Gizi, Sikap, Pola Makan

dan Tingkat Stress Ibu Hamil terhadap Kenaikan Berat Badan Ibu di Poli

Kebidanan Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi” menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan

kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan nilai P value sebesar 0,016

dan dengan tingkat kepercayaan 95% nilai OR sebesar 2,112 (1,150-3,877)

artinya responden dengan tingkat pengetahuan kurang baik mempunyai

peluang dua kali lebih besar mengalami kenaikan berat badan yang berlebih

atau kurang baik (Umniati, 2013).


22

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukmawati pada

tahun 2012 yang berjudul “Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dalam

Memenuhi Kebutuhan Nutrisi terhadap Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas

Kassi-Kassi Makassar” menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

pengetahuan ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi terhadap status

gizi ibu. Ibu yang mempunyai pengetahuan tinggi dengan status gizi baik

sebanyak 29 (85,3%) responden, sedangkan ibu hamil yang mempunyai

pengetahuan kurang dengan status gizi kurang sebanyak 6 (54,5%)

responden, maka didapat nilai p= 0,048 < α= 0,05 (Sukmawati, 2012).


23

2.5 Kerangka Teori

Dari teori yang telah disebutkan diatas, dapat dibentuk kerangka teori sebagai

berikut:

Status Gizi
Ibu Hamil

Konsumsi Gizi tidak Penyebab


Penyakit langsung
cukup

Persediaan Pola asuh Kesling dan Penyebab


makanan tidak Yankes Tidak
tidak cukup memadai tidak langsung
memadai

Kurang pendidikan, pengetahuan


dan keterampilan

Kurang pemberdayaan wanita, Masalah


keluarga dan SDM Utama

Pengangguran, inflasi, kurang pangan dan


kemiskinan

Krisis ekonomi, politik dan sosial Masalah Dasar

Gambar 1. Kerangka Teori Penelitian


Sumber: Modifikasi dari Kerangka Konseptual UNICEF & ACC/SCN (2000).
24

2.6 Kerangka Konsep

Dari kerangka teori dapat diambil kerangka konsepnya sebagai berikut:

Variabel Bebas Variabel Terikat

Pengetahuan gizi ibu Kenaikan berat badan


hamil selama kehamilan

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

2.7 Hipotesis

1. H0: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu hamil dengan

kenaikan berat badan selama kehamilan di Puskesmas Bandar Lampung

2018.

2. H1: Terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu hamil dengan

kenaikan berat badan selama kehamilan di Puskesmas Bandar Lampung

2018.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

dengan rancangan penelitian cross sectional study untuk mengetahui

hubungan antara pengetahuan gizi ibu hamil terhadap kenaikan berat badan

selama kehamilan di Puskesmas Bandar Lampung. cross sectional dikenal

sebagai studi prevalensi, maka variabel independen dan dependen akan

diukur dalam waktu yang bersamaan pada suatu populasi, karena variabel

diambil dalam waktu yang sama maka studi Cross Sectional ini tidak dapat

menjelaskan hubungan sebab-akibat (GAMEL, 2015).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di wilayah Puskesmas

Kedaton, Way Kandis, Satelit, Sukaraja, Sukabumi dan Simpur Bandar

Lampung, penelitian dilakukan mulai 1 Oktober – 5 November 2018.


26

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang

memeriksakan kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Bandar

Lampung.

3.3.2 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling, yaitu penentuan individu sebagai sampel

diambil sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan peneliti, pada

penelitian ini diambil ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di

Puskesmas Kedaton, Way Kandis, Satelit, Sukaraja, Sukabumi dan

Simpur Bandar Lampung. Adapun jumlah sampel yang akan diambil

adalah menggunakan rumus (Madiyono, 2008):

√ √
[ ]

√ √
[ ] = 120

n = Jumlah sampel minimal

Zα = Derivat baku alfa (1,96; dengan menggunakan α=0,05)

Zβ = Derivat baku beta (0,84; dengan menggunakan β = 0,20)

P1-P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna (0,169)

P1 = Proporsi pada kelompok uji, atau kasus (0,73) (Umniati, 2013).


27

P2 = Proporsi pada kelompok standar, atau kontrol (0,56)

(Umniati, 2013).

Q1 = 1-P1= 0,27

Q2 = 1-P2= 0,44

P = Proporsi total (P1+P2)/2= 0,64

Q = (1-P) = 0,36

Jadi berdasarkan perhitungan, jumlah sampel pada penelitian ini

adalah orang, untuk menghindari hilang pengamatan maka

jumlah sampel ditambah 10 % sehingga dalam penelitian ini banyak

sampel yang dibutuhkan ialah 130 orang.

Sampel penelitian ini berasal dari ibu hamil di Puskesmas Kedaton,

Way Kandis, Satelit, Sukaraja, Sukabumi dan Simpur Bandar

Lampung, dengan kriteria:

a. Kriteria inklusi

1. Ibu yang bersedia menjadi responden.

2. Ibu yang mampu membaca dan menulis.

3. Ibu hamil trimester II & III yang datang ke Puskesmas Bandar

Lampung.

b. Kriteria eksklusi

1. Data berat ibu hamil tidak tecatat baik.

2. Ibu hamil dengan penyakit kronis: TBC paru, diabetes

mellitus, hipertensi, penyakit keganasan.


28

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Alat Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan

berupa data berat badan ibu hamil pada buku KIA/KMS dan kuesioner

terkait pengetahuan ibu hamil terhadap kebutuhan gizi selama

kehamilan. Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang dibuat untuk

memperoleh informasi mengenai pengetahuan pribadi responden

(Arikunto, 2010). Kuesioner yang dibuat untuk mengukur

pengetahuan tentang nutrisi bagi ibu hamil terdiri dari 10 pertanyaan

dengan bentuk pilihan ganda.

3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Test

a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk menganalisis validitas item soal tes

dengan mencari korelasi antara item soal dengan seluruh soal tes

dengan bantuan program SPSS. Adapun kriteria uji validitas

dikatakan valid jika rhitung > rtabel maka item mempunyai

korelasi positif dengan kriterium (skor total), serta korelasi yang

tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang

tinggi pula. Apabila rhitung < rtabel, maka dapat dinyatakan butir

pertanyaan tidak valid. Pada pengujian kuesioner ini, peneliti

membagikan kuesioner yang terdiri dari 10 butir soal kepada 21

responden yang pada penelitian ini adalah ibu hamil di RS Puri

Betik Hati Bandar Lampung, untuk mengetahui tingkat validitas


29

dilakukan dengan melihat pada tabel distribusi r tabel. Berdasarkan

DF sebesar N-2 = 21-2 = 19 dengan signifikansi 0,05 maka didapat

nilai r tabel sebesar 0,433. Berikut adalah tabel hasil uji validitas

kuesioner

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan Gizi Ibu Hamil


Item rhitung rtabel Keterangan
P1 0.478 0,433 Valid
P2 0.523 0,433 Valid
P3 0.531 0,433 Valid
P4 0.505 0,433 Valid
P5 0.509 0,433 Valid
P6 0.441 0,433 Valid
P7 0.634 0,433 Valid
P8 0.441 0,433 Valid
P9 0.531 0,433 Valid
P10 0.441 0,433 Valid

Berdasarkan hasil olah data pada nilai rhitung seluruh item

pertanyaan lebih besar dari rtabel 0,433 sehingga dapat

disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel

dinyatakan valid. (Lampiran 2).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur

suatu instrument test dengan merujuk pada derajat stabilitas,

konsistensi, daya prediksi, dan akurasi (Ghozali, 2013). Uji

Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s

Alpha, dengan metode pengambilan keputusan menggunakan

batasan 0,600. Apabila Nilai Cronbach Aplha > 0,600, maka dapat

dikatakan reliabel, sebaliknya apabila nilai Cronbach Aplha <


30

0,600 maka dinyatakan tidak reliabel. Berdasarkan hasil

pengolahan data, didapatkan nilai Cronbach’s Alpha variabel

pengetahuan sebesar 0,668. Sehingga nilai Cronbach’s Alpha lebih

besar dari 0,600, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

pengetahuan dinyatakan reliabel (Lampiran 2).

3.4.3 Pengumpulan data

a. Data primer

Untuk memperoleh data primer, peneliti menggunakan lembar

kuesioner yang berisi beberapa item pertanyaan dan akan dibagikan

secara langsung kepada responden, yaitu ibu hamil yang datang

memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Bandar Lampung.

b. Data sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari petugas KIA dan KMS dari

ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas

Bandar Lampung. Data yang terdapat pada buku tersebut dicatat

tanggal saat ibu datang melakukan pemeriksaan dan berat badan

ibu hamil pada trimester I, II, dan III. Kemudian data tersebut

nantinya akan ditabulasi dengan mengurangi berat badan ibu pada

saat peneliti datang ke puskesmas dengan data berat badan pada

buku KIA/KMS tersebut, yang kemudian akan dibagi sesuai berapa

minggu jarak waktu antara pemeriksaan sebelumnya dan saat

peneliti datang.
31

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil

tentang gizi.

3.5.2 Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kenaikan berat badan ibu

selama kehamilan.
32

3.6 Definisi Operasional Penelitian

Tabel 4. Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Kategori Alat Ukur Skala Ukur
Tingkat Kemampu 1. Baik : 76 % - 100 % kuesioner Ordinal
pengetahuan an ibu 2. Cukup baik : 56% - 75 %
ibu hamil menjawab 3. Kurang baik : < 56%
tentang kuesioner
kebutuhan tentang
gizi selama kebutuhan
kehamilan gizi selama
kehamilan

Kenaikan Jumlah 1. Normal jika IMT pra hamil Timbangan Nominal


berat badan total normal (18,5-24,9) dan
ibu hamil kenaikan kenaikan BB pada Ibu hamil
berat badan trimester II & III adalah
yang 0,45 kg/ minggu
dialami ibu 2. Tidak normal jika IMT pra
dari awal hamil tidak normal dan atau
kehamilan kenaikan berat badan ibu
sampai hamil pada trimester II & III
trimester III adalah < 0,45 kg/ minggu

Untuk kepentingan penelitian, sampel yang diambil hanya trimester II

dan III. Peneliti tidak mengambil peningkatan berat badan ibu hamil pada

trimester 1 dikarenakan pada trimester 1 menurut penelitian peningkatan

berat badan tidak terlalu bermakna. Ibu hamil yang tidak mengalami

peningkatan berat badan selama trimester 1 masih merupakan hal yang

normal. Hal tersebut dikarenakan janin dalam rahim masih sangat kecil.

Meskipun kondisi janin masih kecil, proses perkembangan janin tetap

berlangsung (Nurhudayaeni, 2017). Dari data yang didapatkan

menunjukkan bahwa berat badan sebelum hamil dan pada trimester 1


33

hampir sama bahkan terdapat ibu hamil yang berat badannya menurun

saat trimester 1 dibanding sebelum hamil. Hal tersebut dapat disebabkan

karena faktor pola makan yang salah, muntah yang berlebihan atau diare

pada masa kehamilan pertama.

3.7 Alur Penelitian

Izin penelitian

Populasi Ibu Hamil di Puskesmas Kedaton, Way Kandis, Satelit,


Sukaraja, Sukabumi, dan Simpur Bandar Lampung

Sampel Ibu Hamil yang masuk


kriteria inklusi

Pengisian Kuesioner

Analisi Data

Hubungan antara Pengetahuan Gizi Ibu Hamil terhadap Kenaikan Berat


Badan selama Kehamilan

Gambar 3. Alur Penelitian

3.8 Pengolahan dan Analisis Data

3.8.1 Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diolah

dengan bantuan software SPSS melalui tahapan sebagai berikut


34

(Hidayat, 2009):

1. Editing


Kegiatan untuk mengoreksi data yang tidak jelas agar bila terjadi

kekurangan atau kesalahan data dapat dengan mudah terlihat dan

segera dilakukan perbaikan. 


2. Koding 


Kegiatan pemberian kode numerik (angka) atau mengkonversikan

data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam yang cocok

untuk keperluan analisis. Biasanya dalam pemberian kode dibuat

daftar kode dan artinya dalam satu buku untuk memudahkan

kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

3. Entri data


Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana. 


4. Tabulasi 


Hasil pengolahan data dimasukkan ke dalam tabel distribusi. 


5. Verifikasi 


Pemeriksaan secara visual terhadap data yang dimasukkan ke

dalam komputer.

6. Output komputer


Hasil data yang telah dianalisis oleh computer kemudian dicetak.


35

3.8.2 Analisis Data

a. Analisis univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat

bergantung dari jenis datanya (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian

ini dilakukan analisis secara deskriptif karakteristik masing-masing

variabel yaitu pengetahuan gizi pada ibu hamil dan kenaikan berat

badan selama kehamilan dengan distribusi frekuensi yang akan

ditampilkan dalam bentuk narasi dan tabel.

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan tiap-tiap

variabel independen dan variabel dependen yang diuji dengan statistic

Chi-Square. Namun sebelumnya sudah dilakukan penggabungan sel

untuk memenuhi syarat chi-square. Apabila terdapat nilai expected

kurang dari lima sebesar maksimal 20% dari total jumlah sel, maka

peneliti akan menggunakan Uji Fisher. Analisa data dilakukan dengan

bantuan komputer dengan nilai signifikan 0,05. Artinya bila hasil uji

statistik menunjukkan p < 0,05 maka Ha diterima sehingga ada

hubungan yang bermakna antara variabel independen yang diteliti

dengan variabel dependen. Sedangkan bila nilai p > 0,05 maka Ha

ditolak dan Ho gagal ditolak sehingga tidak ada hubungan yang

bermakna antara variabel independen yang diteliti dengan variabel

dependen.
36

3.9 Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komite Etika

Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan nomor 3444.

Untuk melakukan penelitian melibatkan ibu yang memeriksakan

kehamilannya di Puskesmas Bandar Lampung.


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

5.1.1 Simpulan Umum

Setelah dilakukan penelitian mengenai “Hubungan pengetahuan gizi ibu

hamil terhadap peningkatan berat badan selama kehamilan di Puskesmas

Bandar Lampung” maka didapatkan kesimpulan terdapat hubungan

pengetahuan ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan gizi terhadap

peningkatan berat badan ibu hamil di Puskesmas Bandar Lampung.

5.1.2 Simpulan khusus

1. Tingkat pengetahuan gizi ibu hamil di Puskesmas Bandar Lampung

adalah 49,2% ibu hamil dengan pengetahuan gizi baik, 37,7% ibu hamil

dengan pengetahuan gizi cukup baik dan 13,1% ibu hamil dengan

pengetahuan gizi kurang baik.

2. Terdapat 46,2% ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Bandar

Lampung dengan laju penambahan berat badan yang normal yaitu > 0,45

kg/minggu dan terdapat 53,8% ibu hamil dengan laju penambahan berat

badan yang tidak normal yaitu < 0,45 kg/minggu.


49

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Terkait dengan peningkatan berat badan yang kurang pada ibu hamil,

diharapkan Puskesmas di Bandar Lampung lebih memperhatkan kondisi

tersebut dengan cara mengadakan konseling maupun penyuluhan

khususnya tentang jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada ibu

hamil.

2. Pemberian edukasi kepada ibu yang memeriksakan kehamilannya di

Puskesmas Bandar Lampung tentang dampak yang terjadi apabila ibu

kekurangan asupan nutrisi selama kehamilan.

3. Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi data awal bagi peneliti

selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam hubungan antara pengetahuan gizi

ibu hamil dengan peningkatan berat badan selama kehamilan serta

penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

ibu hamil khususnya peningkatan berat badan selama kehamilan.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rhineka Cipta.

Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Badriah, D. 2011. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: Refika Aditama.

Budiman, C. 2011. Korelasi antara Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat Bayi
Lahir di RSUP. Dr. Kariadi Semarang. [Skripsi]. Semarang: Fakultas
Kedokteran Universitas Dipenogoro.

Committee on Nutrition (ACC/SCN). 2000. Nutrition Through out the Life Cycle
United Nations Administrative Commitee on Coordination Sub-
Comimitee on Nutrition (ACC/SCN).

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Lampung


Tahun 2015.

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. 2015. Pedoman Penanggulangan Kurang
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil.

Effendi, Sofian dan Singarimbun, M. 2011. Metode Penelitian Survei. Jakarta:


Pustaka LP3ES.

Fikawati Sandra. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers.

Firdaus MY. 2015. Weight Gain Pattern During Pregnancy among Woman
Attending for Normal Labor at Makasar Primary Health Care. Indian
Journal of Nutrition. 2(1): 113.
Gajah Mada E-Learning (GAMEL). 2015. Materi Penelitian Deskriptif. FK UGM.
[diunduh 2 Agustus 2018]. Tersedia dari: http://gamel.fk.ugm.ac.id

Guyton, A. 2008. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Semarang: Universitas Dipenogoro.

Hanni & ummi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika

Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik


Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Institute of Medicine (IOM). 2009. Weight Gain During Pregnancy: Reexamining


the Guidelines. National Academy.

Kemenkes RI. 2013. Lampiran Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 75 Tahun 2013: Angka Kecukupan Gizi Energi, Protein Yang
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.

L, David. 2014. Bloom’s Taxonomy (Bloom) in Learning Theories. [diunduh 5


Agustus 2018]. Tersedia dari: https://www.learning-
theories.com/blooms-taxonomy-bloom.html.

Madiyono. 2008. Perkiraan besar sampel. Jakarta: Sagung Seto.

Mandriwati, G. 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta:


EGC.

Moehji. 2013. Ilmu Gizi I. Jakarta: Bratara Karya Aksara.

Nurhudayaeni. 2017. Model Prediksi Berat Lahir Bayi berdasarkan Berat Badan
Ibu Sebelum Hamil dan Pertambahan Berat Badan Pertrimester di
Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Tahun 2015-2016. Jimkesmas.
2(6):250-60.
Notoatmodjo. 2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Notoatmodjo. 2010. Prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rhineka Cipta.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009. Kamus Gizi Pelengkap


Kesehatan Keluarga. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Prawihardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono.

Proverawati & Asfuah. 2009. Gizi untuk Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika.

Retnaningsih, Budiani. 2010. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi


dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Colomadu II
Karanganyar [Karya Tulis Ilmiah]. Surakarta: FK Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

Rochman Arifin. 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan


Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul
[Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setyasih. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Nutrisi


selama Kehamilan di BPM Haryanti Annas Singosari Mojosongo
Boyolali Tahun 2012. Surakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kusuma Husada Surakarta.

Sukmawati. 2012. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dalam Memenuhi


Kebutuhan Nutrisi dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Kassi-
Kassi Makassar [Skripsi]. Makassar: UIN Alauddin.

Supariasa. 2012. Pendidikan Dan Konsultasi Gizi. Jakarta : EGC.

Umniati S. 2013. Hubungan Pengetahuan Gizi, Sikap, Pola Makan dan Tingkat
Stress Ibu Hamil dengan Kenaikan Berat Badan Ibu di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi [Skripsi]. Jakarta: FKM UI.
Wawan & Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai