Anda di halaman 1dari 1

Risiko Reksadana

Sedangkan risiko yang akan dihadapi jika menyimpan uang di reksadana adalah sebagai
berikut :
1. Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyerta (NUP), risiko ini dipengaruhi oleh
turunnya harga saham dan efek (saham dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam
fortopolio reksadana tersebut.
2. Risiko likuiditas, risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer
Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali
(redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam
menyediakan uang tunai atas permintaan redemption tersebut.
3. Risiko wanprestasi, risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang
mengasuransikan kekayaan reksa dana tidak segera tidak membayar ganti rugi atau
membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi.

Kendala Pengembangan Reksadana Syariah


Kendala pengembangan reksadana syariah antara lain:
1. Reksadana relatif dikenal oleh kalangan masyarakat tertentu terutama investor
yang akan menanamkan modalnya, dan masyarakat yang berkepentingan terhadap
keberadaan reksadana syariah. Seperti pelaku bisnis, praktisi dan akademisi.
Sehingga reksadana syariah kurang dikenal masyarakat umum
2. Dualisme sistem dalam pasar modal yang menawarkan reksadana konvensional, juga
reksadana syariah, kurang memberikan dorongan, perkembangan reksadana syariah dari
sisi ekonomi. Karena masyarakat lebih memilih reksadana yang berpengalaman dalam
sistem pasar modal.
3. Untuk meningkatkan tumbuhnya reksadana perlu dukungan pengusaha, pelaku
reksadana maupun akademisi guna mendukung sinergi bagi peningkatan perkembangan
reksadana syariah diberbagai sektor ekonomi.

Strategi Perkembangan Reksadana Syariah


Adapun strategi perkembangan reksadana syariah, antara lain:
1. Memperbanyak jenis reksadana syariah guna memperbanyak alternatif bagi
masyarakat untuk menyimpan dananya di reksadana syariah. Sekaligus mendorong
terealisasinya program "amar ma'ruf" di bidang bisnis.
2. Selama ini perkembangan reksadana syariah dipengaruhi oleh faktor permintaan
pasar dibanding karena faktor "idealisme". Oleh karena itu perlu usaha untuk
merealisasikan idealisme reksadana syariah supaya masyarakat memahami urgensi
keberadaan reksadana syariah ini.
3. Perlunya sinergi dari pemerintah, Bapepam, pengusaha, praktisi, akademisi dan
ulama dalam mendorong terbangunnya sistem bisnis syariah terutama pada pasar modal
guna mengakomodir eksistensi reksadana syariah.

Anda mungkin juga menyukai