Makalah Kimia Vanesa
Makalah Kimia Vanesa
Bekasi, 25-September-2016
Vanesa Estefania
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………………………………….1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………………………………………..….1
C. TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………………………………….1
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………………………16
SARAN…………………………………………………………………………………………………………………………………………..16
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………………………………………………………………………17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak
hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang
menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari
minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga
tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
Dapat mengetahui dan menambah pengetahuan terkait Minyak Bumi
Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan Minyak Bumi dan senyawa
Hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
1
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Proses terbentuknya Minyak Bumi
Terdapat dua teori mengenai asal terjadinya minyak bumi, yaitu teori anorganik
atau abiogenesis dan teori organik atau biogenesis. Teori anorganik menyatakan
bahwa minyak bumi berasal dari proses anorganik tetapi teori ini hampir tidak ada
penganutnya lagi. Teori organik menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari zat-
zat organik.
Minyak bumi berasal dari hewan dan tumbuhan dengan proses sebagai berikut.
Pada zaman purba, di darat dan di dalam lautan hidup beraneka ragam hewan dan
tumbuh-tumbuhan jasad hewan dan tumbuh-tumbuhan yang mati akan tertimbun
dibawah endapan lumpur. Endapan lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus
sungai menuju lautan bersama bahan organic lainnya dari daratan.
Akibat pengaruh yang sama, endapan lumpur berubah menjadi batuan sedimen.
Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung bitnik-bintik minyak
dikenal sebagai batuan induk atau source rock. Selanjutnya, minyak dan gas ini akan
bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi
ditempat yang disebut perangkap (trap). Suatu perangkap dapat mengandung:
a. Minyak, gas dan air
b. Minyak dan air
c. Gas dan air
Karena perbedaan berat jenis, apabila ketiga-tiga berada dalam suatu perangkap
dan berada dalam keadaan stabil, gas berada diatas, minyak ditengah, dan air
dibagian bawah. Gas yang terdapat bersama-sama minyak bumi disebut associated
gas,sedangkan gas yang terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut
nonassociated gas. Mengenai berapa lama proses terbentuknya minyak dan gas
bumi hal itu masih terdapat pendapat yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan
jutaan tahun bahkan ada yang berpendapat lebih dari itu.
2
Komponen utama minyak bumi dan gas alam adalah alkana. Gas alam
mengandung 80% metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana,
sisanya pentana. Untuk dapat dimanfaatkan gas propana dan butana dicairkan yang
dikenal sebagai LNG (Liquid Natural Gas). Karena pembakaran gas alam murni
lebih efisien dan sedikit polutan, maka gas alam banyak digunakan untuk bahan
bakar industri dan rumah tangga. Dalam tabung kecil sering digunakan untuk
berkemah, piknik, dan sebagai pemantik api. LNG juga banyak digunakan untuk
bahan dasar industri kimia seperti pembuatan metanol dan pupuk. Komponen
utama minyak bumi dan gas alam adalah alkana. Gas alam mengandung 80%
metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana, sisanya pentana. Untuk
dapat dimanfaatkan gas propana dan butana dicairkan yang dikenal sebagai LNG
(Liquid Natural Gas). Karena pembakaran gas alam murni lebi efisien dan sedikit
polutan, maka gas alam banyak digunakan untuk bahan bakar industri dan rumah
tangga. Dalam tabung kecil sering digunakan untuk berkemah, piknik, dan sebagai
pemantik api. LNG juga banyak digunakan untuk bahan dasar industri kimia
seperti pembuatan metanol dan pupuk.
3
b. Proses pengolahan Minyak Bumi sampai kepada
produk siap pakai
Pengolahan minyak bumi secara garis besar dapat dibagi dalam dua tahap
pengolahan. Tahap pertama merupakan pemisahan minyak bumi kedalam fraksi
fraksinya berdasarkan perbedaan titik didh (distilasi bertingkat).
Tahap pertama yang harus dilalui dalam proses pengolahan minyak bumi mentah
adalah destilasi. Destilasi (sering pula disebut fraksinasi) adalah proses pemisahan
fraksi-fraksi dalam minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didih. Proses destilasi
biasanya dilakukan pada sebuah tanur tinggi yang kedap udara. Minyak bumi
mentah dialirkan kedalamnya untuk dipanaskan dalam tekanan satu atmosfer pada
suhu 370 derajat celcius.
Pemanasan minyak mentah ini kemudian membuat fraksi-fraksi dalam minyak
bumi terpisah. Fraksi yang memiliki titik didih terendah akan berada didasar tanur.
Beberapa fraksi dari proses destilasi minyak bumi ini sudah dijelaskan pada artikel
terdahulu tentang fraksi-fraksi minyak bumi.
Cracking
Fraksi-fraksi yang dihasilkan dari proses destilasi kemudian dimurnikan
(refinery) melalui proses ctacking. Cracking adalah tahapan pengolahan minyak
bumi yang dilakukan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa
hidrokarbon menjadi molekul-molekul hidrokarbbon yang lebih kecil, misalnya
pengolahan fraksi minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Proses
cracking dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu cara panas (thermal cracking), cara
katalis (catalytic cracking) dan hydrocracking.
4
Reforming
Setelah dilakukan pemurnian melalui cracking,tahap pengolahan Minyak
Bumi dilanjut dengan proses Reforming. Reforming adalah merubah struktur
molekul fraksi yang mutunya buruk ( Rantai karbon lurus ) menjadi fraksi yang
mutunya lebih baik ( Rantai karbon bercabang ) yang dilakukan dengan
penggunaan katalis atau proses pemanasan. Karena dilakukan untuk merubah
struktur molekul, maka proses ini juga bias disebut sebagai proses isomerisasi.
Alkilasi dan polimerisasi
Setelah diperbaiki struktur molekulnya, fraksi-fraksi yang dihasilkan dari
pengolahan minyak bumi mentah kemudian melalui proses alkilasi dan
polimerisasi. Alkilasi adalah tahap penambahan jumlah atom pada fraksi
sehingga molekul fraksi menjadi yang lebih panjang dan bercabang. Proses
alkilasi menggunakan penambahan katalis asam kuat seperti HCl, H2SO4 atau
AlCl3 (suatu asam kuat lewis). Sedangkan polimerisasi adalah tahap
penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam
fraksi sehingga mutu dari produk akhir akan lebih meningkat.
Treating
Treatmg adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui eliminasi
bahan-bahan pengotor yang terikut dalam proses pengolahan atau yang berasal
dari bahan baku minyak mentah. Bahan-bahan pengotor yang dilakukan dalam
proses treating tersebut antara lain; bau tidak sedap melalui copper sweetening
dan doctor treating, lumpur dan warna melalui acid treatment, paraffin melalui
dewaxing, aspal melalui deasphalting,dan belerang melalui desulfurizing.
5
Blending
Tahap terakhir yang dilalui dalam proses pengolahan minyak bumi
sehingga menghasilkan bahan siap guna adalah blending. Blending adalah
tahapan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk melalui
penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi. Bahan-bahan
aditif yang digunakan tersebut salah satunya adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL
adalah bahan aditif yang digunakan menaikkan bilangan oktan bensin.
6
c. Dampak pembakaran minyak bumi bagi
lingkungan
7
3. Hujan asam
Air hujan pada umumnya bersifat asam dengan pH (derajat keasaman) sekitar
5,7. Jika air hujan mempunyai pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam. Hujan
asam disebabkan oleh banyaknya polutan diudara yaitu SO2,SO3 dan NO2.
Hujan asam memiliki dampak lingkungan terutama bagi tanaman, biota air dan
bangunan yaitu matinya beberapa biota air karena pencemaran akibat hujan asam
dan terkikisnya bangunan atau patung karena hujan asam.
8
d. Macam-macam zat pencemar lingkungan yang
diakibatkan penggunaan minyak bumi
9
1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut:
Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga
dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau,
bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan
buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah
0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng- ganggu pernapasan. Selain itu,
gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari
sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga
sebagai efek rumah kaca.
Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu
pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung
sari juga dapat mengganggu kesehatan.
Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan
sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar
matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan
suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam
dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan
benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya,
nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer
dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan,
tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk
hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit
akibat kelainan gen, dan bahkan kematian Pencemaran udara dinyatakan
dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.
10
2. Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah
domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb,
Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air
berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air
Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan
menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan
pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di
dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat
kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme
akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan
tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya
yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin
banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada
tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada
organisme pemangsa yang lebih besar.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
11
4. Pencemaran suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru
mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu
pendengaran.
12
e. cara mengatasi dampak negatif dari pembakaran
minyak bumi
14
C. Kegunaan Senyawa Hidrokarbon di Bidang Papan
B. SARAN
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus
berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan
penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan alam sekitarnya
Setiap individu mempunyai kesadaran untuk mengurangi kegiatan yang
menghasilkan hidrokarbon.
16
DAFTAR PUSTAKA