Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“GIZI SIMBANG BAGI REMAJA”

“diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia.”


Dosen pengampu : Mimin Sahmini, SPd., M.Hum

OLEH
VANESA ESTEFANIA
1321118018

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

Jl. Kh. Wahid Hasyim No.161, Kopo, Bandung


TAHUN 2018

KATA PENGANTAR
Segala puja puji bagi Allah Tuhan yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gizi Seimbang Bagi Remaja” untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyususan materi ini tidak lain berkat
bantuan dari beberapa pihak yang telah memberi sedikit ilmu pengetahuan, wawasan,
materi serta ide ide yang dimiliki untuk membantu selesainya makalah ini.

Bandung, 14 Oktober 2018

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Fenomena pertumbuhan pada masa remaja menuntut kebutuhan nutrisi yang


tinggi agar potensi pertumbuhan secara maksimal, karena nutrisi dan pertumbuhan
merupakan hubungan integral, jika tidak dipenuhi dapat berakibat terlambatnya
pertumbuhan linear. Kebutuhan nutrisi anak pria dan anak wanita yang berada pada
masa/usia antara anak dan dewasa tidak dibedakan. Masa remaja merupakan periode
dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan
yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi
akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan
kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi. Contoh, remaja
perempuan membutuhkan zat besi lebih banyak karena mengalami mentruasi setiap
bulan.

Butuh waktu yang lama untuk berlangsung masa transisi dari anak menjadi
manusia dewasa yang dipengaruhi oleh faktor sosio-kultural dan ekonomi. Penelitian
Blum (1991) pada remaja 15-18 tahun, didapatkan bahwa remaja pria lebih percaya
diri, merasa lebih bahagia dan sehat dibandingkan remaja wanita yang cenderung
merasa kurang puas akan keadaan tubuhnya, kepribadian serta kesehatannya. Masalah
nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia definisi
zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan pendek maupun
gizi lebih sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya yang keduanya seringkali
berkaitan dengan perilaku makan salah.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari gizi dan remaja?
2. Prinsip gizi seimbang bagi remaja?
3. Bagaimana karakteristik makanan pada remaja?
4. Bagaimana mengatur makanan pada remaja?
5. Faktor apa saja yang memicu timbulnya masalah gizi pada remaja
6. Bagaimana cara mengatasi supaya masalah gizi pada remaja tidak terjadi?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk memahami pengertian remaja dan gizi.
2. Untuk mempelajari prinsip gizi seimbang pada remaja.
3. Mengerti karakteristik makanan pasa remaja
4. Bisa mengatur pola makan remaja.
5. Paham dan mengerti tentang faktor timbulnya masalah gizi pada remaja.
6. Agar bisa mengatasi masalah gizi tidak terjadi pada remaja.

1.4. Manfaat Penulisan Makalah


a. Bagi Penulis
Membantu penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang
kebutuhan gizi remaja.
b. Bagi Remaja
1. Membantu remaja untuk mengetahui betapa pentingnya pemenuhan gizi dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui bagaimana karakteristik makanan pada remaja.
3. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi masalah gizi.
4. Membantu remaja untuk mengatasi masalah gizi akan tidak terjadi.

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1. PENGERTIAN MASALAH

2.1.1 Pengertian Gizi

Istilah “Gizi” dan “Ilmu Gizi” di Indonesia dikenal pada tahun 1952-1955
sebagai terjemahan kata bahasa inggris nutrition. Kata gizi berasal dari bahasa Arab
“ghidza” yang berarti makanan. Disatu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan
disisi lain dengantubuh manusia. Secara klasik ilmu gizi hanya dihubungkan dengan
kesehatan tubuh, untuk energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta
mengatur proses proses kehidupan dalam tubuh(Almatsir, 2003:3). Gizi adalah suatu
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsindan organ organ, serta menghasilkan energi.
Makanan beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan yang
mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh. Dalam makanan, terdapat zat
biasanya disebut triguna yaitu makanan yang mengandung sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur. Sumber zat tenaga biasanya mengandung lemak dan
penting untuk menunjang aktifitas sehari hari. Sumber zat pembangun biasanya
berasal dari bahan makanan nabati dan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan. Sumber zat pengatur yang mengandung vitamin dan
mineral berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ.

2.1.2 Pengertian Remaja


Remaja adalah individu baik pria maupun wanita yang berada pada masa/usia
antara anak anak dan dewasa. Remaja adalah kelompok orang yang berusia 10-19
tahun. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan
dipengaruhi status kesehatan dan gizi remaja, perubahan intelektual Pentingnya
kesehatan remaja adalah kesehatan reproduksi remaja. Asupan zat-zat gizi seimbang
sesuai dengan kebutuhan remaja akan membantu remaja mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal. Ketidak seimbangan asupan kebutuhan atau kecukupan
akan menimbulkan masalah gizi baik itu berupa masalah gizi lebih ataupun gizi
kurang.

2.2 Prinsip Gizi Seimbang Bagi Remaja


Remaja merupakan usia peralian dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada
usia remaja banyak perubahan yang terjadi selain perubahan fisik karena mulai
matangnya sistem hormonal dalam tubuh mereka, sehingga mempengaruhi komposisi
tubuh. Perubahan tinggi dan berat tubuh biasanya terlangsung sangat cepat. Pubertas
sangat mempengaruhi kebutuhan gizi dari makanan.
Pada usia remaja cenderung memiliki banyak aktivitas yang berpengaruh pada
jumlah energi yang dibutuhkan tubuh. Pada usia remaja tumbuh kembang tubuh
berlangsung lambat bahkan akan berhenti menjelang usia 18 tahun. Sifat energi pada
remaja menyebabkan aktivitas fisik tubuh meningkat sehingga membutuhkan energi
juga akan meningkat. Rentang usia pertumbuhan remaja biasanya yaitu : (10 anak
pria: usia 10-13 tahun, (2) anak wanita: usia 9-15 tahun, rentang usia itu tidak selalu
sama pada masing-masing individu. Ada yang berlangsung cepat dan ada yang
berlangsung lambat tergantung pada kecepatan aktivitas hormonal. Status gizi remaja
dinilai secara peroragan, ilmuan Wait dkk menyatakan bahwa “kebutuhan kalori pada
masa remaja dapat diukur melalui tinggi badannya yaitu: usia 11-18 tahun: 13-23
kkal/cm, sedangkan remaja putri 10-19 kkal/cm

2.3 Karakteristik Perilaku Makanan Remaja


 Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih
 Gadis remaja sering terjebak dengan pola makan tak sehat, menginginkan
penurunan berat badan secara drastis, bahkan sampai gangguan pola makan.
Hal ini dikarenakanremaja memiliki body image (citra diri).
 Kebiasaan “ngemil” yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin dan
mineral) seperti makanan ringan, kerupuk, dan chips.
 Kebiasaan makanan siap saji (fast food) yang komposisi gizi tidak seimbang
yang terlalu tinggi kandungan energinya, seperti pasta, fried chiken, dan
biasanya disertai minman bersoda.

2.4 Mengatur Makanan Pada Usia Remaja


 Jagalah berat badan agar pada tingkat normal. Hindari berat badan terlalu
rendah yaitu dibawah 80% dan berat badan terlalu tinggi lebih dari 120%
berat badan normal.
 Berbagai jenis sayuran dan buah buahan yang kaya akan berbagai vitamin dan
mineral sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan kulit.
 Hindari atau kurangi makanan kesukaan yang berlebihan seperti makanan
makanan tertentu saja, makanan fast food baik lokal maupun yang berasal dari
luar negeri.
 Hindari makanan atau jajan yang kadar lemaknya tinggi dan makanan yang
gulanya berlebihan agar kulit selalu tampak halus dan tidak berminyak.
 Hindari jajanan tidak sehat di sekolah atau dikampus pada saat beraktivitas.

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Gizi


Faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu tingkat pendidikan, pengetahuan,
dan keterampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan , pengetahuan dan keterampilan
keluarga maka makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga. Ketahanan pangan
keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan, dan daya beli
keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
Pola Makan Remaja
Pola makan anak remaja serupa dengan pola makan orang dewasa. Selera
makan yang begitu besar harus dipenuhi dengan makanan yang bergizi baik dan
seimbang. Masa remaja menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat sehingga
memerlukan zat gizi yang relative besar jumlahnya bila konsumsi z

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja merupakan pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada
masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkerkelanjutan. Perubahan fisik
karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan
masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun kurang.
perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan
dipengaruhi status kesehatan dan gizi remaja tersebut. Salah satu area penting dalam
kesehatan remaja adalah kesehatan reproduksi remajaa. Asupan zat-zat gizi seimbang
dan sesuai dengan kebutuhan akan membantu mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan dan
kecakupan akan menimbulkan masalahgizi baik berupa masalah gizi lebih maupun
gizi kurang.

A. Saran
1. Remaja sebaiknya sadar akan kebutuhan gizinya walaupun mempunyai
aktivitas yang sangat padat.
2. Sadar bahwa kesehatan mahal, makanya lebih baik untuk mencegah daripada
mengatasi atau mengobati.
3. Dengan pemenuhan kebutuhan gizi remaja diharapkan semakin banyak
prestasi yang dihasilkan di negara ini. Karena dengan remaja yang dipenuhi
zat gizinya semakin aktif dan konsentrasi dalam belajar dan berkreasi lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai