Anda di halaman 1dari 15

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN


PADA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN ORIENTASI ETIKA
SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Ria Afriani Hariningtyas


Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
vcc.unyil@gmail.com

Mimin Nur Aisyah, M. Sc., Ak.


Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak: Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Senjangan Anggaran Pada Penganggaran


Partisipatif Dengan Orientasi Etika Sebagai Variabel Moderating. Penelitian eksperimen ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh asimetri informasi terhadap senjangan anggaran dan pengaruh
orientasi etika pada hubungan asimetri informasi terhadap senjangan angggaran. Teknik analisis data
menggunakan ANOVA dan uji Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimetri informasi
berpengaruh terhadap senjangan anggaran (Fhitung 18,826 > Ftabel 3,07, p-value 0,000 < 0,05). Pada uji
Scheffe, kelompok tidak ada asimetri informasi dan asimetri informasi tinggi memiliki perbedaan rata-
rata nilai senjangan anggaran paling besar (0,3224; p-value 0,000 < 0,05). Kelompok relativisme
tinggi tidak memiliki rata-rata nilai senjangan anggaran yang lebih tinggi daripada kelompok
relativisme rendah (Fhitung 0,307 < Ftabel 3,07 dan p-value 0,736 > 0,05). Kelompok idealisme tinggi
tidak memiliki rata-rata nilai senjangan anggaran yang lebih rendah daripada kelompok relativisme
rendah (Fhitung 0,127 < Ftabel 3,07 dan p-value 0,881 > 0,05). Orientasi etika tidak berpengaruh pada
hubungan asimetri informasi terhadap senjangan anggaran (Fhitung 0,127 < Ftabel 3,07dan p-value 0,893
> 0,05).

Kata Kunci: Asimetri Informasi, Relativisme, Idealisme, Orientasi Etika, Senjangan Anggaran

Abstract: The Effect Of Information Asymetry Towards Budgetary Slack On Participatory


Budgeting With Ethical Orientation As Moderating Variable. This experiment aims to find out the
effect of information asymmetry towards budgetary slack and the effect of ethical orientation on the
relation between information asymmetry and budgetary slack. The method of analyzing data used is
ANOVA and Scheffe Test. The result showed that information asymmetry affect budgetary slack (Fvalue
18,826 > Ftable 3,07 and p-value 0,000 < 0,05). Scheffe Test showed that none of the information
asymmetry group nor the high information asymmetry group have higher mean difference (0,3224; p-
value 0,000 < 0,05). High relativism group didn’t have higher slack than low relativism group (0,307
< Ftable 3,07 and p-value 0,736 > 0,05). High idealism didn’t have lower slack than low idealism
group (Fvalue 0,127 < Ftable 3,07 and p-value 0,881 > 0,05). Ethical orientation didn’t affect relation
between information asymmetry and budgetary slack (Fvalue 0,127 < Ftable 3,07 and p-value 0,893 >
0,05).

Keywords: Budgetary Slack, Information Asymmetry, Relativism, Idealism, Ethical Orientation.

PENDAHULUAN Govindarajan, 2005). Manajer bawah akan


Senjangan anggaran adalah perbedaan mengajukan anggaran dibawah estimasi
antara jumlah anggaran yang diajukan kemampuan terbaiknya. Seringkali
dengan estimasi terbaik (Anthony & manajer bawah memperendah kemampuan

73
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

kinerjanya dengan meninggikan kebutuhan Mengingat dampak buruk yang


sumber-sumber daya yang dialokasikan diakibatkan oleh adanya senjangan
dalam anggaran atau meninggikan anggaran maka peneliti bermaksud
pengeluaran atau memperendah meneliti mengenai senjangan anggaran
pendapatan dalam menyusun anggaran dengan menggunakan variabel-variabel
(Schiff & Lewin, 1970; Kren, 2003; yang diperkirakan dapat mempengaruhi
Lukka, 1988). senjangan anggaran. Hal tersebut bertujuan
Senjangan anggaran dapat menjadi untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
masalah bagi perusahaan. Senjangan yang dapat mempengaruhi senjangan
anggaran mengakibatkan pengalokasian anggaran sehingga faktor-faktor tersebut
sumber-sumber daya yang tidak efisien, dapat dikurangi atau diminimalisasi agar
anggaran yang ditetapkan menjadi tidak tidak menimbulkan senjangan anggaran.
efektif, dan fungsi anggaran sebagai alat Dalam suatu perusahaan seringkali
menilai kinerja manajer bawah menjadi manajer atas mendelegasikan wewenang
tidak berfungsi dengan baik karena pada manajer bawah untuk
anggaran yang ditetapkan tidak mengoperasikan perusahaan.
mencerminkan kemampuan manajer Pendelegasian wewenang ini
bawah yang sebenarnya . memunculkan kondisi asimetri informasi
Selain itu, jika suatu anggaran yang dimana manajer bawah lebih mengetahui
ditetapkan terdapat senjangan anggaran, informasi lokal di unit tanggungjawabnya
maka akan mempengaruhi anggaran untuk daripada manajer atas.
tahun berikutnya. Biasanya, anggaran yang Adanya asimetri informasi ini
sedari awal sudah terdapat senjangan memunculkan adanya kebijakan
anggaran maka anggaran tahun berikutnya penganggaran partisipatif. Dengan
juga akan terdapat senjangan anggaran kebijakan penganggaran partisipatif,
Jika senjangan anggaran terus terjadi manajer bawah diharapkan dapat
maka akan membuat perusahaan memiliki memberikan masukan sehingga terjadi
kinerja yang tidak optimal. Hal tersebut pertukaran informasi terkait penyusunan
akan membuat perusahaan kurang bisa anggaran. Namun, adanya asimetri
bersaing dengan perusahaan kompetitor. informasi dimanfaatkan oleh manajer
Jika hal tersebut terjadi bukan tidak bawah untuk menciptakan senjangan
mungkin perusahaan akan mengalami anggaran. Berdasarkan pernyataan
kerugian. tersebut, peneliti bermaksud menguji
pengaruh adanya asimetri informasi
74
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

terhadap senjangan anggaran pada etika karena orientasi etika dapat


penganggaran partisipatif dengan mempengaruhi tindakan individu.
pertimbangan bahwa asimetri informasi Orientasi etika merupakan cara
sering terjadi di perusahaan terutama di pandang individu atas suatu masalah etis
perusahaan besar. yang kemudian mempengaruhi
Menurut Herrel & Harrison (1994), penilaiannya terhadap masalah etis
faktor yang membuat manajer bawah tidak tersebut, lalu akan mempengaruhi motivasi
memenuhi tanggungjawabnya kepada untuk berbuat dan akan diwujudkan dalam
perusahaan tidak hanya adanya perbuatan (Shaub, 1993).
kesempatan untuk melakukan tindakan Forsyth (1980) membagi orientasi
yang menyimpang, tetapi juga faktor etika menjadi dua tipe. Orientasi etika
insentif yang memotivasi untuk melakukan yang pertama adalah relativisme yang
tindakan tersebut. Oleh karena itu, peneliti berkaitan dengan keyakinan terhadap
memasukkan insentif untuk memotivasi aturan moral secara umum dalam menilai
manajer bawah dengan memanfaatkan etis atau tidaknya suatu tindakan. Individu
asimetri informasi untuk membuat dapat memiliki relativisme tinggi atau
senjangan anggaran. Insentif akan rendah. Individu yang memiliki
diberikan pada masing-masing tingkatan relativisme tinggi akan menilai etis atau
asimetri informasi karena insentif bukan tidaknya suatu perilaku berdasarkan
variabel yang diuji dalam penelitian ini. pertimbangan-pertimbangan personal.
Ada kalanya manajer bawah yang Sebaliknya, individu yang memiliki
dihadapkan pada asimetri informasi tinggi relativisme rendah meyakini aturan moral
tidak melakukan senjangan anggaran secara umum dalam menilai etis atau
walau dengan membuat senjangan tidaknya suatu tindakan.
anggaran dapat memperoleh insentif yang Orientasi etika yang kedua adalah
besar. Salah satu penyebabnya adalah idealisme. Idealisme berkaitan dengan
faktor individu (Dunk & Perera (1996). keyakinan individu terkait konsekuensi
Oleh karena itu, penulis akan atau dampak yang ditimbulkan dari suatu
menginteraksikan asimetri informasi tindakan untuk mengkategorikannya
dengan variabel individu sebagai variabel menjadi tindakan etis atau tidak. Sama
moderating. Variabel moderating yang seperti relativisme, idealisme pada
digunakan dalam penelitian ini adalah individu dapat tinggi atau rendah. Individu
orientasi etika. Penulis memilih orientasi yang memiliki idealisme tinggi meyakini
bahwa suatu tindakan dikatakan etis jika
75
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

tindakan tersebut tidak akan merugikan peneliti mengambil judul “Pengaruh


pihak lain, sedangkan tindakan yang tidak Asimetri Informasi terhadap Senjangan
etis akan merugikan pihak lain. Anggaran pada Penganggaran Partisipatif
Sebaliknya, individu yang memiliki dengan Orientasi Etika Sebagai Variabel
idealisme rendah meyakini bahwa suatu Moderating”.
tindakan dapat dikatakan etis walaupun
METODE PENELITIAN
dapat merugikan pihak lain karena
Jenis Penelitian
individu tersebut meyakini bahwa tindakan
Jenis penelitian ini adalah penelitian
tersebut di sisi lain dapat memberikan
eksperimen yang melibatkan mahasiswa
dampak positif.
Akuntansi dan Pendidikan Akuntansi
Gabungan tingkatan relativisme dan
untuk berperan sebagai manajer bawah.
idealisme akan mempengaruhi penilaian
etis manajer bawah untuk melakukan
Waktu dan Tempat Penelitian
senjangan anggaran dan akan
Penelitian dilaksanakan pada bulan
mempengaruhi kecenderungan untuk
Mei 2014 bertempat di Fakultas Ekonomi
membuat senjangan anggaran. Forsyth
Universitas Negeri Yogyakarta.
(1980) membagi orientasi etika menjadi
empat tipe, yaitu situationist, absolutist, Populasi dan Sampel
subjectivist, dan exceptionist. Populasi dalam penelitian ini adalah
Situationist merupakan individu yang mahasiswa S1 Akuntansi 2010 dan 2011
memiliki relativisme dan idealisme tinggi. dan Pendidikan Akuntansi 2011
Absolutist merupakan individu yang Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik
memiliki relativisme rendah dan idealisme pengambilan sampel menggunakan
tinggi. Subjectivist merupakan individu purposive sampling dengan kriteria lulus
yang memiliki relativisme tinggi dan mata kuliah Akuntansi Manajemen atau
idealisme rendah. Exceptionist merupakan Penganggaran atau Sistem Pengendalian
individu yang memiliki relativisme dan Manajemen.
idealisme rendah.
Berdasarkan uraian dari latar belakang Prosedur
di atas, penelitian ini bermaksud menguji Peneliti memanipulasi asimetri
pengaruh asimetri informasi terhadap informasi menjadi tiga tingkatan dan
senjangan anggaran pada penganggaran mengukur orientasi etika menggunakan
partisipatif dengan orientasi etika sebagai kuesioner. Pembagian tugas eksperimen
variabel moderating. Oleh karena itu,
76
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

dilakukan secara acak (randomly assigned) Senjangan anggaran diketahui dengan


sehingga kelompok-kelompok tersebut melihat perbedaan antara expected
dapat dibandingkan (Imam, 2011). performance dengan proyeksi kemampuan
Dalam eksperimen, partisipan partisipan dalam menyelesaikan tugas
berperan sebagai manajer bawah bagian produksi yang diajukan. Untuk
produksi yang bertugas untuk menentukan menghitung expected performance,
target produksi untuk tahun berikutnya. digunakan rumus berikut (Stevens, 2002;
Sebelum menentukan target produksi, Nugrahani & Sugiri, 2004; Delli &
partisipan harus tahu kemampuan Ertambang, 2008):
kinerjanya terlebih dahulu. Oleh karena Hasil Produksi1  Hasil Produksi 2
EXP = .
2
itu, partisipan diminta untuk membuat
Untuk mengetahui nilai senjangan
pesawat terbang kertas. Partisipan diberi anggaran, digunakan rumus:
tahu bahwa manajer atas akan memberikan Hasil Produksi 3 - Target Produksi
Slack =
Expected Performance
insentif jika manajer bawah dapat
melampaui target yang diajukan manajer Asimetri Informasi
bawah. Setelah membuat pesawat terbang
Asimetri informasi adalah kondisi
kertas, partisipan diminta untuk membaca
dimana dalam suatu organisasi perusahaan,
kasus manipulasi asimetri informasi pada
manajer atas tidak selalu mengetahui
angket yang diberikan kepada partisipan.
aktivitas manajer bawah dan kondisi di
Partisipan kemudian diminta untuk
unit tanggungjawab agen tersebut.
menentukan target produksi yang diajukan
Penelitian eksperimen ini mengartikan
kepada manajer atas. Setelah itu, partisipan
asimetri informasi, yaitu informasi yang
diminta untuk mengisi kuesioner orientasi
diketahui oleh manajer atas terhadap
etika untuk mengkategorikan partisipan
kemampuan produksi manajer bawah,
sesuai tingkatan asimetri informasi unutk
yang dikelompokkan dalam tiga tingkat,
mengetahui pengaruhnya terhadap target
yaitu tidak ada asimetri informasi, asimetri
anggaran yang diajukan.
informasi rendah, asimetri informasi tinggi
untuk membedakan pengaruhnya terhadap
Definisi Operasional Variabel
Senjangan Anggaran senjangan anggaran.

Senjangan anggaran menurut Anthony


Orientasi Etika
dan Govindarajan (2005) merupakan Orientasi etika merupakan cara
perbedaan antara jumlah anggaran yang pandang individu atas suatu masalah etis
diajukan dengan estimasi terbaik. yang kemudian mempengaruhi

77
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

penilaiannya terhadap masalah etis yang dilakukan partisipan dengan


tersebut, lalu akan mempengaruhi motivasi menghitung rata-ratanya.
untuk berbuat dan akan diwujudkan dalam
perbuatan (Shaub, 1993). Teknik Analisis Data
Manipulation Check
Forsyth (1980) membagi orientasi
Partisipan diminta mengisi
etika menjadi dua komponen, yaitu
manipulation check untuk mengetahui
relativisme dan idealisme. Relativisme
apakah partisipan memahami treatment
berkaitan dengan batasan individu yang
yang diberikan setelah partisipan diminta
mendasarkan penilaian etis atau tidaknya
untuk membaca treatment asimetri
perilaku pada aturan moral secara umum,
informasi. Partisipan diminta memberi
sedangkan idealisme berkaitan dengan
respon benar atau salah terkait pertanyaan
keyakinan individu pada hubungan antara
yang diberikan oleh peneliti. Pertanyaan
tindakan dengan dampak yang
yang diberikan berkaitan dengan kasus
ditimbulkannya.
yang diberikan peneliti pada angket
Untuk mengetahui tipe orientasi etika,
penelitian.
peneliti menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh Forsyth (1980). Untuk
Uji Asumsi ANOVA
menentukan tingkatan relativisme dan Uji Normalitas
idealisme partisipan, peneliti Uji normalitas digunakan untuk
menggunakan nilai median dari skor mengetahui apakah variabel independen
kuesioner sebagai cut-off (Forsyth & Nye, dan variabel dependen berdistribusi
1990; Abdullah, 2012). normal atau tidak (Yusuf, 2000).
Pengujian normalitas distribusi data
Teknik Pengumpulan Data populasi dilakukan dengan menggunakan
Metode pengumpulan data yang uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai
digunakan dalam penelitian adalah angket signifikansi (p-value)> 0,05, maka data
yang berisi manipulasi kasus asimetri berdistribusi normal.
informasi dan kuesioner orientasi etika.
Uji Homogenitas Varians
Partisipan diminta menuliskan hasil tugas
Uji homogenitas dilakukan untuk
produksi, menuliskan target anggaran pada
mengetahui apakah varians populasi sama
angket yang telah diberikan kepada
atau tidak. Untuk menguji homogenitas
partisipan, dan juga diminta mengisi
dapat dilakukan uji Levene’s Test. Jika
kuesioner orientasi etika. Setelah itu,
nilai signifikansi > 0,05 maka dapat
peneliti menghitung senjangan anggaran

78
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

disimpulkan bahwa varians kelompok data terhadap senjangan anggaran. ANOVA


adalah homogen (Efferin, Darmadji & menggunakan uji F. Nilai F hasil
Tan, 2008). pengujian (Fhitung) akan dibandingkan
dengan Ftabel untuk menolak atau
Random Sampling menerima hipotesis. Di bawah ini
Untuk menguji signifikansi maka merupakan rumus untuk membandingkan
sampel untuk setiap kelompok perlakuan Ftabel.
harus diambil secara acak (Imam, 2011).
Hal ini agar setiap kelompok dapat Ftabel asimetri informasi (a-1; ab(n-1))
Ftabel orientasi etika (b-1; ab(n-1))
diperbandingkan.
Ftabel interaksi (a-1)(b-1); ab(n-1))

Pengujian Hipotesis Masing-masing Fhitung asimetri


ANOVA informasi, orientasi etika, dan interaksinya
Pengujian Pengaruh Tingkatan
Asimetri Informasi terhadap Senjangan dibandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung
Anggaran ≥ Ftabel maka terdapat perbedaan rata-rata
Pengujian one way ANOVA nilai senjangan anggaran pada tiap
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kelompok asimetri informasi dan orientasi
asimetri informasi terhadap senjangan etika (Suwanda, 2011).
anggaran. ANOVA menggunakan uji F. Kriteria pengujian ANOVA untuk
Nilai F hasil pengujian (Fhitung) akan mengetahui diterima atau ditolaknya
dibandingkan dengan Ftabel untuk hipotesis juga bisa dengan menggunakan
menolak atau menerima hipotesis. Taraf p-value. Jika p-value < 0,05 maka
signifikansi α akan diperoleh Ftabel, yaitu dinyatakan signifikan dan hipotesis
Fα, (k-1; N-1). Kriteria pengujian jika nilai diterima (Imam, 2011).
Fhitung ≥ Fα, (k-1; N-1) maka terdapat
Uji Post Hoc
perbedaan antara kelompok tingkatan Jika hasil dari ANOVA menunjukkan
asimetri informasi.
hasil yang menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan maka diperlukan uji Post
Pengaruh Orientasi Etika terhadap
Hubungan Asimetri Informasi dan Hoc. Uji Post Hoc dilakukan pada
Senjangan Anggaran kelompok tingkatan asimetri informasi
Pengujian two way ANOVA untuk mengetahui kelompok asimetri
dilakukan untuk mengetahui pengaruh informasi mana yang memiliki perbedaan
asimetri informasi dan orientasi etika rata-rata nilai senjangan anggaran yang

79
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

signifikan. Uji Post Hoc juga dilakukan Tabel 2. Uji Normalitas Variabel
Orientasi Etika
pada kelompok klasifikasi orientasi etika
Data Kolmogorov Sig. Ket.
untuk mengetahui tipe orientasi etika apa -Smirnov Z
Relativisme 0,915 0,373 Data
yang memiliki perbedaan rata-rata nilai Normal
Idealisme 0,870 0,436 Data
senjangan anggaran yang signifikan. Uji Normal
Post Hoc dilakukan dengan uji Scheffe. Sumber: Data primer diolah (2014)
Uji Scheffe bisa dilihat dari selisih Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa
rata-rata antar kelompok perlakuan. data pada kasus tingkatan asimetri
Apabila menunjukkan signifikansi < 0,05 informasi memiliki nilai signifikansi lebih
maka dinyatakan signifikan (Hamid, besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi
2011). normal. Tabel 2 menunjukkan bahwa data
orientasi etika memiliki nilai signifikansi
Koefisien Determinasi
lebih besar dari 0,05 sehingga data
Koefisien determinasi (R2) digunakan
berdistribusi normal.
untuk mengetahui seberapa besar
Homogenitas Varians
persentase pengaruh variabel asimetri
informasi dan orientasi etika terhadap Tabel 3. Uji Homogenitas Varians
Variabel Sig. Ket.
senjangan anggaran. Nilai koefisien
Asimetri Informasi 0,314 Data
determinasi (R2) dilihat dari nilai Adjusted dan Senjangan Homogen
Anggaran
R2 (Anwar, 2013). Asimetri Informasi, 0,650 Data
Relativisme, dan Homogen
Senjangan Anggaran
HASIL PENELITIAN DAN Asimetri Informasi, 0,717 Data
Idealisme, dan Homogen
PEMBAHASAN
Senjangan Anggaran
Uji Asumsi ANOVA Asimetri Informasi, 0,785 Data
Uji Normalitas Orientasi Etika, dan Homogen
Senjangan Anggaran
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Senjangan Sumber: Data primer diolah (2014)
Anggaran pada Tingkatan
Asimetri Informasi Dari tabel 3 di atas, terlihat bahwa
semua data bersifat homogen karena nilai
Data Kolmogorov Sig. Ket.
-Smirnov Z signifikansinya lebih besar dari 0,05.
None 1,006 0,264 Data Normal
Low 0,775 0,585 Data Normal
High 1,660 0,777 Data Normal
Sumber: Data primer diolah (2014)

80
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

Uji Hipotesis Uji Scheffe menunjukkan bahwa


Pengaruh Asimetri Informasi terhadap kelompok tingkatan asimetri informasi
Senjangan Anggaran
memiliki rata-rata nilai senjangan
Tabel 4. Tests of Between-Subjects anggaran yang berbeda secara signifikan.
Effects Asimetri Informasi
Source df F Sig. Ket. Hal tersebut terlihat pada nilai signifikansi
Corrected 2 18.826 .000 pada perbandingan masing-masing
Model
Intercept 1 363.077 .000 kelompok asimetri informasi yang lebih
INF 2 18.826 .000 H1
Diterima kecil dari 0,05. Hasil tersebut
Error 138
Total 141
menunjukkan bahwa tingkatan asimetri
Corrected 140 informasi mempengaruhi kecenderungan
Total
R Squared = .214 (Adjusted R Squared = .203) untuk melakukan senjangan anggaran.
Sumber: Data primer diolah (2014) Tabel di atas menunjukkan bahwa
H1: Terdapat perbedaan rata-rata nilai kondisi asimetri informasi memiliki selisih
senjangan anggaran pada tingkatan rata-rata nilai senjangan anggaran yang
asimetri informasi. paling tinggi, yaitu 0,3224. Hal tersebut
Hasil pengujian H1 menunjukkan menunjukkan bahwa manajer bawah
bahwa Fhitung > Ftabel, sebesar 18,826 > memiliki kecenderungan yang tinggi untuk
3,07. Nilai p-value signifikan karena 0,000 melakukan senjangan anggaran pada
< 0,05. Berdasarkan hasil Fhitung dan p- kondisi asimetri informasi tinggi.
value dapat disimpulkan bahwa terdapat Pada pengujian H1, peneliti menguji
perbedaan rata-rata nilai senjangan asimetri informasi terhadap senjangan
anggaran yang signifikan pada tingkatan anggaran. Model pengujian H1
asimetri informasi. Hal tersebut menghasilkan nilai adjusted R2 sebesar
menunjukkan adanya pengaruh tingkatan 20,3%. Hal tersebut berarti variabel
asimetri informasi terhadap senjangan asimetri informasi mempengaruhi
anggaran. Dengan demikian, H1 senjangan anggaran sebesar 20,3 %.
dinyatakan diterima. Hasil pengujian H1 menjadi bukti

Tabel 5. Uji Scheffe Asimetri Informasi bahwa adanya insentif yang diberikan
Perbandingan Mean Sig. manajer atas akan membuat manajer
Difference
Scheffe None Low -.1643 .012 bawah melakukan senjangan anggaran
High -.3224 .000
Low None .1643 .012
ketika dihadapkan pada kondisi asimetri
High -.1581 .019 informasi.
High None .3224 .000
Low .1581 .019
Sumber: Data primer diolah (2014)

81
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

Pengaruh Orientasi Etika pada Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat


Hubungan Asimetri Informasi terhadap
disimpulkan bahwa H2 ditolak.
Senjangan Anggaran

Tabel 6. Test of Between-Subjects Effects Tabel 7. Tests of Between-Subjects


Asimetri Informasi dan Effects Asimetri Informasi
Relativisme dan Idealisme
Source df F Sig. Ket. Source Df F Sig. Ket.
Corrected 5 8.383 .000 Corrected 5 8.115 .000
Model Model
Intercept 1 363.811 .000 Intercept 1 365.039 .000
INF 2 19.412 .000 INF 2 18.748 .000
REL 1 3.347 .070 IDL 1 2.654 .106
INF*REL 2 .307 .736 H2 INF * 2 .127 .881 H3
Ditolak IDL Ditolak
Error 135 Error 135
Total 141 Total 141
Corrected 140 Corrected 140
Total Total
Sumber: Data primer diolah (2014) Sumber: Data primer diolah (2014)
H2: Manajer bawah yang memiliki H3: Manajer bawah yang memiliki
relativisme tinggi akan memiliki rata-rata idealisme tinggi akan memiliki rata-rata
nilai senjangan anggaran yang lebih tinggi nilai senjangan anggaran yang lebih
dibandingkan dengan manajer bawah yang rendah dibandingkan dengan manajer
memiliki relativisme rendah. bawah yang memiliki idealisme rendah.
Pada tabel 6 menunjukkan bahwa Pada tabel 7 menunjukkan bahwa
interaksi antara asimetri informasi dan interaksi antara asimetri informasi dan
relativisme (INF*REL) memiliki Fhitung idealisme (INF*IDL) memiliki Fhitung <
< Ftabel, yaitu sebesar 0,307 < 3,07 dan p- Ftabel, yaitu sebesar 0,127 < 3,07 dan p-
value 0,736 > 0,05 yang berarti nilai value 0,881 > 0,05 yang berarti nilai
tersebut menunjukkan perbedaan rata-rata tersebut menunjukkan perbedaan rata-rata
senjangan anggaran yang tidak signifikan. senjangan anggaran yang tidak signifikan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Hasil pengujian menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai
senjangan anggaran pada tingkatan senjangan anggaran pada tingkatan
asimetri informasi berdasarkan tingkatan asimetri informasi berdasarkan tingkatan
relativisme manajer bawah. Hal tersebut idealisme manajer bawah. Hal tersebut
menunjukkan tidak ada efek interaksi menunjukkan tidak ada efek interaksi
antara asimetri informasi dan relativisme antara asimetri informasi dan idealisme
terhadap kecenderungan manajer bawah terhadap kecenderungan manajer bawah
untuk melakukan senjangan anggaran.
82
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

untuk melakukan senjangan anggaran. maka disimpulkan bahwa H4 dinyatakan


Berdasarkan pernyataan di atas maka ditolak.
dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak. Hasil penelitian H2, H3, H4 tersebut
membuktikan tidak adanya pengaruh
Tabel 8. Tests of Between-Subjects
orientasi etika (relativisme dan idealisme)
Effects Asimetri Informasi
dan Orientasi Etika terkait kecenderungan dalam melakukan
Source df F Sig. Ket
senjangan anggaran jika dihadapkan pada
Corrected 11 4.179 .000
Model kondisi asimetri informasi.
Intercept 1 359.869 .000
INF 2 19.593 .000 Pada proses pembuatan keputusan etis,
ORIENTAS 3 2.290 .081
I
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
INF * 6 .377 .893 H4 personal, seperti orientasi etika, tetapi juga
ORIENTAS Ditolak
I faktor situasional. Hal ini yang menjadi
Error 129
Total 141 kemungkinan penyebab tidak adanya
Corrected 140
Total perbedaan rata-rata nilai senjangan
Sumber: Data primer diolah (2014) anggaran yang signifikan antara manajer
H4: Terdapat perbedaan rata-rata nilai bawah yang memiliki relativisme dan
senjangan anggaran pada tingkatan idealisme tinggi ataupun rendah. Faktor
asimetri informasi berdasarkan orientasi situasional di sini seperti lingkungan
etika. sosial, budaya etis organisasi, dan adanya
kesempatan (Ferrel & Gresham, 1985).
Pengujian H4 menunjukkan Fhitung < Pendapat Ferrel & Gresham (1985)
Ftabel, yaitu sebesar 0,377 < 2,10. Hasil p- menjadi penegas bahwa ketika manajer
value sebesar 0,893 > 0,05. Hal tersebut bawah yang memiliki idealisme tinggi atau
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan memiliki relativisme rendah ketika
rata-rata nilai senjangan anggaran yang dihadapkan pada kondisi asimetri
signifikan antara manajer bawah yang informasi dan adanya insentif yang
bertipe subjectivist, absolutist, situasionist, diberikan manajer atas maka manajer
dan exceptionist. Hal tersebut bawah akan memiliki kecenderungan yang
menunjukkan tidak ada efek interaksi tidak berbeda dengan manajer bawah yang
antara asimetri informasi dan orientasi memiliki idealisme rendah dan relativisme
etika terhadap kecenderungan manajer tinggi.
bawah untuk melakukan senjangan Manajer bawah yang memiliki
anggaran. Berdasarkan pernyataan di atas idealisme tinggi atau relativisme rendah
akan memiliki kecenderungan yang tinggi
83
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

untuk menilai senjangan anggaran senjangan anggaran. Hal tersebut


termasuk perbuatan yang tidak etis terlihat pada hasil Fhitung < Ftabel,
sehingga akan menghindarinya, namun yaitu sebesar 0,127 < 3,07 dan p-value
motivasi untuk tidak melakukan senjangan 0,881 > 0,05 yang berarti nilai tersebut
anggaran tersebut kemungkinan bisa menunjukkan perbedaan rata-rata
berubah karena adanya kesempatan yang senjangan anggaran yang tidak
dimiliki manajer bawah. Manajer bawah signifikan.
memiliki kesempatan untuk melakukan d. Orientasi etika tidak berpengaruh pada
senjangan anggaran dengan memanfaatkan hubungan asimetri informasi terhadap
kondisi asimetri informasi untuk senjangan anggaran. Hal tersebut
mendapatkan insentif. ditunjukkan oleh hasil Fhitung < Ftabel,
yaitu sebesar 0,127 < 3,07 dan p-value
KESIMPULAN DAN SARAN 0,893 > 0,05 yang berarti nilai tersebut
Kesimpulan
menunjukkan perbedaan rata-rata
a. Asimetri informasi berpengaruh
senjangan anggaran yang tidak
terhadap senjangan anggaran karena
signifikan.
terdapat perbedaan rata-rata nilai
senjangan anggaran pada tingkatan
Saran
asimetri informasi. Hal tersebut 1. Bagi Perusahaan
ditunjukkan oleh Fhitung > Ftabel, yaitu a. Perusahaan dapat mengurangi asimetri
sebesar 18,826 > 3,07 dan p-value informasi melalui pengungkapan
sebesar 0,000 < 0,05 yang menunjukkan (disclosure) dalam laporan keuangan.
signifikan. Pengungkapan pada laporan keuangan
b. Relativisme tidak berpengaruh pada tersebut harus dicek oleh audit internal
hubungan asimetri informasi terhadap perusahaan untuk menilai keakuratan
senjangan anggaran. Hal tersebut laporan keuangan tersebut.
terlihat pada hasil Fhitung < Ftabel, b. Manajer atas dapat memberikan insentif
yaitu sebesar 0,307 < 3,07 dan p-value berupa saham kepada manajer bawah
sebesar 0,736 > 0,05 yang berarti nilai agar manajer bawah merasa memiliki
tersebut menunjukkan perbedaan rata- perusahaan sehingga mau memberikan
rata senjangan anggaran yang tidak informasi yang dimilikinya.
signifikan. c. Perusahaan harus mempraktikkan
c. Idealisme tidak berpengaruh pada budaya etis di perusahaan dengan cara
hubungan asimetri informasi terhadap membuat suatu peraturan atau kode

84
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

etik. Bagi yang melanggar peraturan Chow, C.W, Cooper, J.C. & Waller, W.S.
(1988). “Participative Budgeting:
atau kode etik tersebut diberikan
Effects of A Truth-Inducing Pay Scheme
hukuman (punishment) yang berat. and Information Asymmetry on Slack
and Performance.” The Accounting
Review. Vol. 38. No. 1.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian sebaiknya dilakukan dengan Delli, M & Ertambang, N. (2008).
“Influence of Fairness Perception and
sampel manajer bawah yang Trust On Budgetary Slack: Study
sesungguhnya karena mereka terlibat Experiment On Participation Budgetary
Context”._____________.
langsung dalam proses penyusunan
anggaran. Dunk, S. A & Perera, H. (1996). “The
Incidence of Budgetary Slack: A Field
b. Penelitian selanjutnya dapat menguji Study Exploration”. Accounting,
masalah senjangan anggaran dengan Auditing & Accountability Journal, 10,
649 – 664.
memasukkan variabel situasional yang
berkaitan dengan etika, misalnya Efferin, S., Darmadji, S. H., & Tan, Y.
(2008). Metode Penelitian Akuntansi;
budaya etis organisasi (organizational Mengungkap Fenomena dengan
ethical culture). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Elizabeth. V. P. (2014). “Pengaruh


DAFTAR PUSTAKA Asimetri Informasi dan Locus of
Control pada Hubungan Antara
Abdullah, I. A. (2013). “The Influence of
Penganggaran Partisipatif dengan
Horizontal Equity, Self Efficacy, and
Senjangan Anggaran”. E-Jurnal
Ethical Position On The Creation of
Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 6.
Budgetary Slack”. Disertasi. Virginia
No. 2. Hlm: 287 – 305.
Commonwealth University.
Ferrel, O. C. & Gresham, L. G. (1985). “A
Al-Rwita, S. S. (2008). “Budgetary Slack:
Contingency Framework for
The Effects of Truth-Inducing Schemes
Understanding Ethical Decision
on Slack and
Making in Marketing”. Journal of
Performance”.__________________.
Marketing, 49. 87 – 96.
Anthony, Robet N dan Govindarajan.
Forsyth, D. R. (1980). “A Taxonomy of
(2005). Management Control System.
Ethical Ideologies”. Journal of
(Alih Bahasa Kurniawan Tjakrawala).
Personality and Social Psychology,
Jakarta: Salemba Empat.
39(1), 175-184.
Anwar, Sanusi. (2013). Metodologi
Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Forsyth, D.R., and Nye, J. L. (1990).
Empat. “Personal Moral Philosophies and
Moral Choice”. Journal of Research in
Arfan, Ikhsan. (2011). Akuntansi Personality, 24 (4), 398-414.
Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

85
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

Hansen & Mowen. (2006). Management Nafarin, M. (2007). Penganggaran


Accounting. (Alih Bahasa : Dewi Perusahaan, Edisi 3. Jakarta: Salemba
Fitriasari & Deny Arnos). Jakarta: Empat.
Salemba Empat.
Ponemon. (1991). “The Influence of
Harrell. A & Harrison, P. (1994). “An Ethical Reasoning on Auditors’
Incentive to Shirk, Privately-Held Perceptions of Management’s Integrity
Information and Managers Project and Competence”. Advances in
Evaluation Decisions”. Accounting Accounting. 11, 1 – 29.
Organization and Society,19, 569-577.
Schiff, M., & Lewin, A. Y. (1970). “The
Imam, Ghozali. (2011). “Aplikasi Analisis Impact of People On Budgets”. The
Multivariate dengan Program IBM Accounting Review. 259–268.
SPSS 19”. Edisi 5. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Dipenegoro. Shaub, M. K., Finn, D. W., & Munter, P.
(1993). “The Effects Of Auditors’
Kren, Leslie. (1992). “Budgetary Ethical Orientation On Commitment
Participation and Managerial And Ethical Sensitivity”. Behavioral
Performance: The Impact of Research in Accounting. 5, 145-169.
Information and Environment
Volatility”. The Accounting Review, Shim, J. K & Siegel, J. G. (2001).
511-528. Penganggaran. (Alih Bahasa: Julius
Mulyadi & Neneng Natalia). Jakarta :
Kren, Leslie. (2003). “Effect of Erlangga.
Uncertainty, Participation, and Control
System Monitoring on The Propensity Shields, M. D., and Young, S. M. (1993).
to Create Budget Slack and Actual “Antecedents And Consequences Of
Budget Slack Created”. Advances in Participative Budgeting: Evidence On
Management Accounting, 11, 143-167. The Effects Of Asymmetrical
Information”. Journal of Management
Kyj, Larissa & Parker, R. J. (2008). Accounting Research. 265-280.
“Antecedents of Budget Participation:
Leadership Style, Information Stevens, D.E. (2002). “The Effects of
Asymmetry, and Evaluative Use of Reputation and Ethics on Budgetary
Budget”. ABACUS, 44 (4). Slack”. Journal of Management
Accounting Research. 14, 153.
Lukka, K. (1988). “Budgetary Biasing In
Organizations: Theoretical Framework Sugiyono. (2007). Statistika untuk
And Empirical Evidence”. Accounting, Penelitian. Yogyakarta : BPFE.
Organization And Society, 281–301.
Sutedja. (2004).“Pengungkapan
Maiga, A.S & Jacobs, F.A. (2008). “The (Disclosure) Laporan Keuangan
Moderating Effect of Manager’s Ethical Sebagai Upaya Mengatasi Asimetri
Judgment On The Relationship Between Informasi”. TEMA. 5 (5).
Budget Participation And Budget
Slack”. Advances in Accounting, 23, Suwanda. (2011). Desain Eksperimen
113-145. untuk Penelitian Ilmiah. Bandung:
Alfabeta.

86
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

Tri. S. N & Slamet, S. (2004). “Pengaruh Yusuf, Wibisono. (2005). Metode Statistik.
Reputasi, Etika, dan Self Esteem Pada Yogyakarta: Gadjah Mada University
Budgeting Slack”. Simposium Nasional Press.
Akuntansi X.
Faria, J.A & Silva, S.M.G. (2013). “The
Welsch, G. A., Hilton, R. W. & Gordon, P. Effect of Information Asymmetry on
N. (2000). Budgeting: Planning and Budget Slack: An Experimental
Profit Control. (Alih Bahasa : Research”. African Journal of Business
Purwatiningsih & Maudy Warouw). Management Vol. 7, Hlm. 1086-1099
Jakarta: Salemba Empat.

87

Anda mungkin juga menyukai