Anda di halaman 1dari 2

NAMA : IRAWATI NURRAMADANI

NIM : 201710130311057

KELAS : K3 – F

1. Jelaskan model perubahan perusahaan pada sebuah PT. –X yang mengalami perubahan
dari waktu pendirian hingga saat ini dan jelaskan perkembangan usaha dari PT. –X
tersebut!
Jawab :
PT. Solo Jaya awalnya adalah CV.Solo Jaya, didirikan pada tahun 1975 oleh H.Tukirji
dan Hj. Siti Sumarni. Berlokasi diPasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.Pada saat
itu, komoditi unggulan yangditawarkan oleh CV. Solo Jaya adalah distributor tunggal
beras produksi Solo, JawaTengah.Kedua pemilik, satu sama lainnya memiliki pembagian
tugas pada waktu itu, H.Tukirji untuk bagian penjualan dan jaringan baru, sedangkan Hj.
Siti Sumarni untuk bagian stok dan perputaran arus kas. Model strategi perusahaan kala
itu masih sangat sederhana, yakni, mengandalkan pada hubungan baik, yang terjalin, dan
kemudian menganggap bahwa langganan adalah raja, sehingga betapa pun pembeli
tersebut menawar, meski harga yang ditawar pembeli rendah, CV. Solo Jaya selalu
melayani. kala itu sekitar tahun 1980-an, CV melebarkan sayap dengan mendirikan
pabrik penggilingan dan pemrosesan gabah menjadi padi di beberapatempat, yakni Solo
(Jawa Tengah) dan Sukra,akses Pantura (Jawa Barat). Golongan bisnis yang
undiversified, pada tahun 1990-an, CV membeli 100 truk tronton yang dipergunakan
untuk angkutan pasir, dimana pasir tersebut diperoleh di daerah Gunung Kidul, Jawa
Tengah. Masing-masing perluasan bisnis tersebut memiliki nilai positif dan negatif.Untuk
golongan yang diversified, yakni pabrik penggilingan dan pemrosesan gabah, CV
memperoleh keuntungan karena suplai beras utama dapat diperoleh dari usaha sendiri.
Pada tahun yang sama, CV merubah diri menjadi Perusahaan Terbatas. Tahun 2002, bisa
dikatakan sebagai era kegelapan bagi usaha keluarga ini, karena masa itu tidaklah
semudah tahun 90-an kebawah. pada bulan Mei 2007, terjadi keputusan strategik, yakni
beralihnya pengelolaan perusahaan dari H. Tukirji dan Hj. Siti Sumarni ke Hj. Siti
Sumarni dan Dian Rahardjo (atau putra kedua). Dimana ketika dahulu pada tahun 1970an
– akhir 1980-an tidak memerlukan sarana komunikasi seluler untuk berhubungan dengan
konsumen, kini di era 2000-an bukan saja memerlukan komunikasi seluler namun juga
pelengkap lainnya untuk mempermudah bisnis, misalnya penggunaan mesin faksimili
sebagai kebutuhan dasar dan internet untuk hubungan dengan transaksi perdagangan via
bank.Peralihan pengelolaan ke pihak yang baru, tidak serta merta merubah strategi
perdagangan, dikarenakan kesulitan putra kedua (DR) untuk merubah prinsip dagang
konservatif sang ibu. Perlahan-lahan, DR melakukan pendekatan perubahan. pemicu
perubahan di dalam PSJ adalahkarena adanya bentuk pengelolaan baru.Strategi
perubahan adalah dengan perlahan-lahan memperkenalkan apa yang relevan saat ini
(menyangkut perkembangan teknologi dantantangan dari pesaing yang memiliki system
kartel). PSJ mengelola perubahan dalam tahap yang masih awal dan melibatkan seluruh
Sumber Daya Manusia yang berada di dalam perusahaan. Sifat dari strategi perubahan
didalam PSJ adalah kombinasi dari perubahan yang emerjen dan terencana,
dikatakandemikian karena jika pengelola sebelumnya pun tetap berada di dalam struktur
pengelolaan, lambat laun akan diserahkan pada pengelola saat ini, namun waktu
pengalihan tersebut tidak direncanakan. Sasaran dari perubahan yang terjadi di PSJ,
terutama adalah perubahan perilaku individu memandang bisnisnya saat ini. Perilaku
manajemen secara keseluruhan mengikuti perubahan meskipun melalui proses yang
panjang. Hasil perubahan terlihat dari beberapa perubahan sikap terhadap bisnisnya,
misalnya penggunaan teknologi dan cara promosi. Dapat dipetik sebuah pelajaran dari
kasus manajemen perubahan di PSJ, dikarenakan karakter bisnis nya adalah perusahaan
milik keluarga, yang masih tradisional dan belum mengenal struktur yang jelas dalam
chain of command -nya mungkinakan mengalami kesulitan dalam prosesperubahan apapun.
Namun, jika perubahan terjadi maka efeknya pun akan sangat besar,terutama untuk
kelestarian bisnis yang menitik beratkan pada kerjasama antara keluarga tersebut Saat ini
di PSJ mengalami kekurangan program K3 (keseshatan dan keselamatan kerja)program
keselamatan kerja harus diterapkan setiap perusahaan agar terhindar dari kecelakaan-
kecelakaan yang akan mencederai para pekerja. Oleh sebab itu, diperlukan rencana yang
tepat untuk perbaikan program kesehatan dan keselamatan kerja di PSJ.

Anda mungkin juga menyukai