Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN


DI INDONESIA

Dan
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN
DI INDONESIA SELAMA 5 TAHUN TERAKHIR

Dosen Pengampu: Dr. M.Nasir,MS

OLEH:

NAMA : BELLA LORENZA SIMANJUNTAK

NIM : (7182240002)

PRODI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas critical jurnal review dengan baik. Adapun tugas ini adalah
berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Indonesia”

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Perekonomian Indonesia. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari berbagai kesulitan dalam proses penyelesaiannya. Namun,
berkat bantuan Tuhan yang Maha pengasih yang selalu menuntun langkah penulis
dan atas bantuan seluruh pihak serta usaha maksimal dari penulis akhirnya tugas
ini dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga CJR ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan
mampu mempermudah pembaca dalam membaca jurnal yang menjadi kritikan
penulis. Penulis juga mengharapkan agar peneliti merasa terbantu untuk dapat
mengetahui kesalahan yang ada dalam hasil penelitiannya dan dapat
memperbaikinya. Penulis mohon maaf jika ada penulisan kata atau kalimat yang
tidak sesuai. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran atau masukan dari semua
pihak, agar kedepannya saat ada tugas CJR, penulis mampu memberikan hasil
tugas yang lebih baik.

Medan, April 2019

Bella Lorenza Simanjuntak

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 4


1.2Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3Tujuan Penulisan ...................................................................................... 4

BAB II KELENGKAPAN JURNAL

2.1 Identitas jurnal utama ................................................................................ 5


2.2 Identitas jurnal pembanding…………………………………………….. 5

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………6

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama.............................................. .15

4.2 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pembanding .................................. ...15

4.3 Perbandingan Jurnal Utama dengan Jurnal Pembanding ..................... ...16

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ .17

5.2 Saran ..................................................................................................... ...17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di
Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.
Masalah kemiskinan ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional,
dimana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya.
Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal di belahan dunia, khususnya
Indonesia yang merupakan Negara berkembang. Kemiskinan telah membuat
jutaan anak tidak bisa mengenyam pendidikan, kesulitan membiayai kesehatan,
kurangnya tabungan dan investasi, dan masalah lain yang menjurus ke arah
tindakan kekerasan dan kejahatan. Kemiskinan yang terjadi dalam suatu negara
memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini
kemiskinan, membuat banyak masyarakat Indonesia mengalami kesusahan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih dipicu karena
masih banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran. Pengangguran yang
dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada.
1.2 TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mencari kelebihan dan kelemahan dari jurnal.
b. Untuk membantu pembaca mengetahui gambaran bagaimana menyusun
sebuah critical journal review dalam bentuk makalah.
c. Memenuhi syarat tugas wajib bagi mahasiswa sesuai RPS yang diberikan.

1.3 MANFAAT PENULISAN


a. Dapat mencari kelebihan dan kelemahan dari jurnal
b. Dapat membantu pembaca mengetahui gambaran bagaimana menyusun
sebuah critical journal review dalam bentuk makalah.

4
BAB II

KELENGKAPAN JURNAL

2.1 IDENTITAS JURNAL UTAMA


3 Judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Indonesia
Jurnal Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
Volume Vol. 4, No. 2
Tahun Agustus 2014
Penulis Yoghi Citra Pratama
Reviewer Bella lorenza (7182240002)
ISSN -

3.1 IDENTITAS JURNAL PEMBANDING

Judul Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di


Indonesia Selama Lima Tahun Terakhir (Studi Kasus Pada 33
Provinsi)
Jurnal Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Brawijaya
Volume Volume 11 Nomor 2
Tahun Februari 2017
Penulis Noor Zuhdiyaty, David Kaluge
Reviewer Bella Lorenza (7182240002)
ISSN -

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Jurnal Utama

Metode - Metode penelitiannya


penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif- korelasional
(kausal) yang akan menjelaskan strategi program kemiskinan
yang menjadi program pemerintah dan efektifitasnya terhadap
pengentasan kemiskinan, serta melakukan analisa ekonometri
untuk melihat seberapa besar pengaruh tiap-tiap variabel bebas
yaitu variabel tingkat pendapatan, tingkat konsumsi, tingkat
inflasi, indeks pembangunan manusia (IPM), tingkat pendidikan,
terhadap variabel terikatnya yaitu tingkat kemisikinan di 33
provinsi di Indonesia. Apakah pengaruhnya positif atau negatif.
Penelitian deskriptif merupakan penjelasan karakteristik,
mengetahui profil, dan menjelaskan aspek yang relevan dari
fenomena terhadap objek penelitian (Nasution dan Usman,2007).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Multi Reggression (MR) Model yang di gunakan adalah:
Kemiskinan = α +β1 Pendapatan + β2 Pendidikan +β3 Inflasi +
β4 IPM + β5 Konsumsi + ε Definisi operasional variabel
Indenpenden dan Dependen dalam penelitian ini adalah :
a. Tingkat Pendapatan rumah tangga. Besarnya nilai pendapatan
rumah tangga yang diperoleh oleh masyarakat dalam satuan
pendapatan perkapita di 33 provinsi di Indonesia .
b. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan formal masyarakat
Indonesia, dalam penelitian ini adalah angka partisipasi sekolah
umur 15-18 tahun di 33 propinsi di Indonesia, yang datanya
diperoleh dari berbagai sumber, baik dari badan pusat statistik

6
maupun lembaga lainnya.
c. Tingkat Inflasi Kenaikan harga barang-barang secara umum
dalam periode tertentu yang dihitung dalam satuan persentase di
33 provinsi Indonesia. d. Konsumsi rumah tangga Konsumsi
rata-rata rumah tangga masyarakat di 33 provinsi Indonesia yang
dihutung dalam satuan milliar rupiah yang di ubah menjadi
presentase. e. Indeks Pembangunan manusia (IPM) IPM adalah
indeks komposit dari gabungan 4 (empat) indicator yaitu angka
harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan
pengeluaran per kapita. f. Tingkat Kemiskinan Jumlah
masyarakat Indonesia yang teridentifikasi hidup dibawah garis
kemiskinan di 33 provinsi Indonesia.
Langkah 1. Mengidentifikasi latar belakang masalah dalam
penelitian penelitian ini
2. Merumuskan masalah dan menentukan tujuan serta
manfaat penelitian
3. Mengumpulkan informasi mengenai gambaran umum
instansi dan data mengenai penyajian laporan keuangan
4. Melakukan analisis data yang diperoleh dengan
menggunakan analisis deskriptif

Hasil Adapun hasil penelitian dari jurnal ini adalah:


penelitian - Hasil dan Pembahasan
Dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia, Presiden RI
mencanangkan program Master Plan Percepatan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI), program ini menentukan titik-titik
pembangunan yang dibagi kedalam enam koridor utama dari
Aceh sampai Papua. Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan langkah
awal untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan
termasuk 10 (sepuluh) negara besar di dunia pada tahun 2025
melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif, berkeadilan

7
dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, diharapkan
pertumbuhan ekonomi riil rata-rata sekitar 7-9 persen per tahun
secara berkelanjutan. Pengembangan MP3EI dilakukan dengan
pendekatan breakthrough yang didasari oleh semangat “Not
Business As Usual”, melalui perubahan pola pikir bahwa
keberhasilan pembangunan ekonomi tidak hanya tergantung
pada pemerintah saja melainkan merupakan kolaborasi bersama
antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD,
dan Swasta. Pihak swasta akan diberikan peran utama dan
penting dalam pembangunan ekonomi terutama dalam
peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja, sedangkan
pihak pemerintah akan berfungsi sebagai regulator, fasilitator
dan katalisator. Dari sisi regulasi, pemerintah akan melakukan
deregulasi (debottlenecking) terhadap regulasi yang menghambat
pelaksanaan investasi. Fasilitasi dan katalisasi akan diberikan
oleh pemerintah melalui penyediaan infrastruktur maupun
pemberian insentif fiskal dan non fiskal. Pelaksanaan MP3EI
dilakukan untuk mempercepat dan memperluas pembangunan
ekonomi melalui pengembangan 8 (delapan) program utama
yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama.
Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan mengintegrasikan
3 (tiga) elemen utama yaitu: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI... 217 (1) Mengembangkan potensi
ekonomi wilayah di 6 (enam) Koridor Ekonomi Indonesia, yaitu:
Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor
Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor
Ekonomi Bali–Nusa Tenggara, dan Koridor Ekonomi Papua–
Kepulauan Maluku; (2) Memperkuat konektivitas nasional yang
terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally
integrated, globally connected); (3) Memperkuat kemampuan
SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan
program utama di setiap koridor ekonomi. Penyusunan MP3EI

8
dimaksudkan bukan untuk mengganti dokumen perencanaan
pembangunan yang telah ada seperti RPJPN dan RPJMN, namun
akan menjadi dokumen yang terintegrasi dan komplementer,
serta penting dan khusus untuk melakukan percepatan dan
perluasan pembangunan. (MP3EI, Kemenko Perekonomian).
Dalam masa sekarang Indonesia menempati urutan ke 15 negara
terbesar dalam jumlah PDB nya sehingga Indonesia masuk ke
dalam Negara G-20. Tingkat PDB yang besar tersebut tidak
dimbangi oleh distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata
hal ini tercermin dari semakin memburuknya indeks Gini yang
meningkat menjadi 0,4 dari 0,3 pada tahun 2011, ini menjadi
concern bagi kita semua untuk menciptakan pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkeadilan yang
dapat dinikmati oleh semua rakyat Indonesia. Pertumbuhan
ekonomi yang mencapai 6,5 % pada tahun 2011 dan
diperkirakan akan mencapai menurun 6,0-6,3 % pada tahun
2012, disebabkan karena menurunnya nilai ekspor Negara kita
ke Negara-negara tujuan ekspor, yang diakibatkan oleh adanya
krisis global di Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa.
Pertumbuhan ekonomi yang belum maksimal juga disebabkan
oleh rendahnya infrastruktur Indonesia yang mengakibatkan
meningkatnya biaya-biaya produksi. Birokrasi yang kompleks
juga ditenggarai menjadi penghambat pembangunan ekonomi,
serta penegakan hokum yang masih lemah manjadi salah satu
hambatan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi
yang pada akhirnya mengurangi efektivitas pengentasan
kemiskinan. BPS menggunakan konsep kemampuan seseorang
untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach)
sebagai dasar dalam mengukur kemiskinan. Dengan pendekatan
ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan
makanan yang diukur dari garis kemiskinan. Dengan pendekatan

9
ini, dapat dihitung Head Count Index (HCI), yaitu persentase
penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan.Metode yang
digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang
terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM). Vol.
4, No. 2, Agustus 2014 E S E N S I Jurnal Bisnis dan
Manajemen 218 Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan
secara terpisah untuk setiap provinsi dan dibedakan menurut
daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah
penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan di bawah Garis Kemiskinan. Sumber data utama yang
dipakai untuk menghitung kemiskinan adalah data SUSENAS
(Survei Sosial Ekonomi Nasional) Bulan September 2012.
Sebagai informasi tambahan, juga digunakan hasil survei
SPKKD (Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar), yang
dipakai untuk memperkirakan proporsi dari pengeluaran masing-
masing komoditi pokok bukan makanan.

3.2 Metode Penelitian Jurnal Pembanding

Metode Metode penelitiannya adalah


penelitian 1. Penelitian ini dilaksanakan di Indonesia dengan sampel 33
provinsi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
dengan data sekunder. Sumber data dari penelitian ini adalah
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Periode waktu yang
digunakan selama lima tahun yaitu 2011-2015. Adapun
teknik pengumpulan data dilakukan secara dokumentasi
yakni berdasarkan pengamatan terhadap kajian literatur,
buku-buku, jurnal, dsb. Alat analisis yang digunakan adalah
regresi data panel. Pertama dilakukan uji Chow untuk
menentukan model masuk dalam common effect ataupun

10
fixed effect, kedua dilakukan uji Hausman untuk
menentukan model masuk dalam fixed effect ataupun
random effect. Ketiga uji tersebut dilakukan untuk
menentukan mana model terbaik yang akan digunakan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, Indeks pembangunan
manusia (IPM) dan Tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Model yang digunakan adalah : Kemiskinan =
α+β1.Pertumbuhanekonomi +β2.TPT +β3.IPM+ e Adapun
definisi operasionalnya antara lain 1. Kemiskinan presentase
kemiskinan setiap provinsi yang sudah penjumlahan total
antara kemiskinan yang terjadi di perkotaan dan perdesaan.
2. Pertumbuhan ekonomi presentase pertumbuhan ekonomi
atas dasar harga konstan pada setiap provinsi. 3. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat pengangguran terbuka
dari masingmasing provinsi di Indonesia 4. Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indeks pembangunan manusia
dengan metode penghitungan baru yang telah diterbitkan
oleh BPS.

Hasil Adapun hasil penelitian dari jurnal ini adalah:


penelitian . - Hasil Dan Pembahasan
Berdasarkan hasil uji regresi dengan metode fixed effect maka
pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi

11
memiliki nilai konstanta sebesar -0.028355 dengan probabilitas
sebesar 0.5791 > 0.05. pertumbuhan ekonomi memiliki nilai
negatif tidak signifikan, yang berarti pertumbuhan ekonomi
tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. TPT memiliki
nilai konstanta sebesar -1.12E-05 dengan probabilitas sebesar
0.9824 > 0.05. TPT memiliki nilai negatif tidak signifikan, yang
berarti TPT tidak berpengaruh terhadap kemiskinan. Sedangkan
untuk IPM memiliki probabilitas sebesar 0.0202 < 0.05. IPM
memiliki nilai positif signifikan, yang berarti IPM berpengaruh
terhadap kemiskinan. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa uji f
statistik dengan nilai 0.0000 < 0.05 maka variabel independen
secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen.
Sementara pada uji koefisien determinasi dengan nilai sebesar
0.96840 mengartikan bahwa variabel 96,84% variasi tingkat
kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel independent dalam
model yaitu pertumbuhan ekonomi, IPM, TPT. Sedangkan
3,16% dapat dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan hasil uji
diatas maka dapat dilihat bahwa IPM berpengaruh negatif
signifikan terhadap kemiskinan sebesar - 0.289890. Hal tersebut
menandakan bahwa antara IPM dengan kemiskinan memiliki
hubungan terbalik, yaitu ketika IPM mengalami penurunan
sebesar 1 persen dapat menaikkan kemiskinan sebesar -
0.289890, begitu sebaliknya. Hal ini sama dengan penelitian
(Rustam 2010) dan (Pratama, 2014) yang menunjukkan bahwa
IPM berpengaruh negatif terhadap kemiskinan Sementara pada
pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemiskinan. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Barika 2013) hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan
ekonomi yang ada lebih banyak ditopang oleh konsumsi
daripada investasi atau modal. Pertumbuhan ekonomi yang tidak
berpengaruh tersebut mencerminkan kurangnya kualitas
pertumbuhan ekonomi yang ada karena masih tidak mampu

12
dalam mengurangi kemiskinan. Namun penelitian ini berbeda
dengan yang dilakukan oleh (Rustam 2010) yang menunjukkan
bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif signifikan
terhadap kemiskinan. TPT juga tidak berpengaruh terhadap
kemiskinan, hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Ketut & Endrayani 2016). Hal tersebut mengindikasikan bahwa
tidak semua yang menganggur adalah masyarakat miskin, atau
mereka yang menganggur masih dihidupi oleh orang yang
memiliki pendapatan yang cukup. Namun penelitian ini berbeda
dengan yang dilakukan oleh (Yacoub 2012) yang menunjukkan
hasil bahwa pengangguran berpengaruh negatif terhadap
kemiskinan. Selain itu penelitian ini juga berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Barika 2013) yang
menunjukkan hasil bahwa pengangguran berpengaruh positif
terhadap kemiskinan.

13
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama

Kelebihan Kekurangan
1. Abstrak 1. Penulisan alamat Email
Sudah terdapat Tujuan dari Penelitian, Cara Pada Jurnal Ini penulis
mendapatkan data, Analisis data, hasil menampilkan alamat email, tetapi
penelitian, kata kunci serta abstrak dalam bahasa dalam penulisan alamat email
inggris menggunakan penulisan cetak miring . yang baik dalam karya ilmiah
seharusnya alamat email ditulis
2. Heading
dengan cetak miring
Heading adalah judul untuk setiap bagian di
dalam suatu tulisan jurnal seperti pendahuluan,
metode/sub judul, hasil dan pembahasan serta
kesimpulan. Setiap huruf awal dari kata dalam
heading ditulis dengan huruf besar,diberi nomor
dan dicetak tebal dengan posisi disebelah kiri
dan sub judul dari headings maka diberi nomor
dan disusun dengan berurut.
3. Teks Tulisan
Sudah sesuai dengan cara penulisan karya
ilmiah, serta pada setiap tabel diberi nama serta
sumber masing-masing dari tabel yang di
tampilkan .
4. Metode Penelitian
Sudah terdapatnya jenis metode yang
digunakan.
5. Teori
Teori yang disajikan sudah sesuai dengan latar
belakang pembuatan penelitian.
6. Bahasa
yang digunakan mudah dipahami
7. Sistematika penulisan jurnal
sudah sesuai dengan pedoman umum penulisan
artikel
8. ISSN sudah ditampilkan sehingga
reviewer tidak kesulitan dalam
mengetahui data artikel

14
4.2 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pembanding

Kelebihan Kekurangan
1. Abstrak 1. Penulisan alamat Email
Sudah terdapat Tujuan dari Penelitian, Cara Pada Jurnal Ini penulis
mendapatkan data, Analisis data, hasil menampilkan alamat email, tetapi
penelitian, kata kunci serta abstrak dalam bahasa dalam penulisan alamat email yang
inggris menggunakan penulisan cetak miring . baik dalam karya ilmiah seharusnya
alamat email ditulis dengan cetak
2. Heading
miring
Heading adalah judul untuk setiap bagian di
dalam suatu tulisan jurnal seperti pendahuluan,
metode/sub judul, hasil dan pembahasan serta
kesimpulan. Setiap huruf awal dari kata dalam
heading ditulis dengan huruf besar,diberi nomor
dan dicetak tebal dengan posisi disebelah kiri
dan sub judul dari headings maka diberi nomor
dan disusun dengan berurut.
3. Teks Tulisan
Sudah sesuai dengan cara penulisan karya
ilmiah, serta pada setiap tabel diberi nama serta
sumber masing-masing dari tabel yang di
tampilkan .
4. Metode Penelitian
Sudah terdapatnya jenis metode yang
digunakan.
5. Teori
Teori yang disajikan sudah sesuai dengan latar
belakang pembuatan penelitian.
6. Bahasa
yang digunakan mudah dipahami
7. Sistematika penulisan jurnal
sudah sesuai dengan pedoman umum penulisan
artikel
8. ISSN sudah ditampilkan sehingga
reviewer tidak kesulitan dalam
mengetahui data artikel

15
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independent pertumbuhan


ekonomi, TPT, dan IPM berpengaruh secara simultan/bersama-sama terhadap
variabel dependent kemiskinan dapat dilihat dari nilai f statistik < 0.05. Pada nilai
sebesar 0.96840 menjaskan bahwa variabel independent dapat menjelaskan 96%
dari variabel dependent dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Pertumbuhan
ekonomi, TPT, dan IPM memiliki hubungan yang negatif terhadap kemiskinan.
Diantara ketiga variabel tersebut hanya variabel Ipm yang berpengaruh terhadap
kemiskinan. Sementara pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap
kemiskinan, hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan yang ada kurang
berkualitas sehingga tidak mempengaruhi kemiskinan. Begitu juga dengan
pengangguran bahwa tingkat TPT juga tidak berpengaruh terhadap kemiskinan,
hal ini menandakan bahwa mereka yang menganggur belum tentu memiliki
pendapatan yang rendah. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel
pendapatan perkapita, inflasi, tingkat pendidikan indeks pembangunan manusia
(IPM) dan konsumsi secara bersamaan atau simultan mempengaruhi variable
tingkat kemiskinan, hal ini dapat dilihat dari Uji f yang menunjukkan tingkat
signifkansi < 0,05. Dan dari R square diketahui bahwa variable variabel bebas
tersebut dapat menjelaskan tingkat kemiskinan sebesar 56 persen dan artinya
sisanya sebesar 44 persen dijelaskan oleh variable lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Jalur Indeks pembangunan manusia merupakan jalur yang tepat
dalam menjelaskan kemiskinan dalam penelitian ini, hal ini ditunjukan dengan
hasil analisis ekonometri diatas dimana IPM dipengaruhi positif signifikan oleh
variable pendidikan dan pendapatan perkapita, dan hanya inflasi yang tidak
mempengaruhi IPM secara signifikan. Sedangkan jalur Konsumsi tidak
dipengaruhi signifikan oleh ketiga varibel bebasnya yaitu pendidikan , tingkat
pendapatan perkapita dan inflasi. Penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat
inflasi, konsumsi, pendapatan perkapita, IPM memiliki hubungan negatif dengan
tingkat kemiskinan, dan tingkat pendidikan memilki hubungan positif dengan

16
tingkat pendidikan, yang menarik adalah ternyata yang memiliki pengaruh
signifikan adalah variable konsumsi dan IPM, hal menunjukkan bahwa tingkat
konsumsi yang rendah menunjukkan tingkat kemisikinan,

5.2 Saran
Peneliti menyarankan kepada perusahaan untuk melakukan revaluasi
secara teratur, agar perusahaan bisa memastikan bahwa jumlah tercatat tidak
berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan
nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha
yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka
peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul
untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau
tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan,
skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global. Dan
diharapkan kepada pemerintah dalam rangka kebijakan pengentasan
kemiskinan dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
jumlah penduduk miskin terutama menggunakan strategi pertumbuhan
ekonomi dan permasalahan pendidikan, sehingga kebijakan yang dibuat dapat
lebih kongkret dan nyata dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat
Indonesia baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

17
DAFTAR PUSTAKA

Citra Pratama ,Yoghi (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Kemiskinan Di Indonesia. Uin Syarif Hidayatullah Jakarta,
Zuhdiyaty ,Noor, Kaluge,David (2017). Analisis Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Kemiskinan Di Indonesia Selama Lima Tahun Terakhir (Studi
Kasus Pada 33 Provinsi). Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Brawijaya,

18

Anda mungkin juga menyukai