Lapres 1 PSD
Lapres 1 PSD
1.1 Tujuan
1. Memahami konsep deret dan representasinya pada MATLAB.
2. Mempelajari deret-deret dan operasi dasar untuk membentuk deret yang
lebih kompleks.
3. Mengerti konsep linearitas, shift-invariance, stabilitas, dan kausalitas.
4. Menjadi lebih familiar dengan sifat-sifat konvolusi.
5. Mempelajari perhitungan konvolusi menggunakan penjumlahan dan
matriks.
1.2 Peralatan
1. Program Matlab 2012 keatas.
2. Laptop atau PC
3. Susun sinyal x[x] dan h[n-k], lalu lakukan perkalian x[x] dan h[n-k] pada
setiap pergeseran n.
Hitung untuk n=0 ày[0]= = 1*1 =1. Gambarkan y[0]=1
1.4.2 Konvolusi
1. Diketahui suatu sinyal :
a. x4 (n) = {1,2,3,4} ; 0<n<3,
b. x5 (n) = {3,2,1} ; 0<n<2,
c. x6 (n) = {2,2,1,2,3} ; 0<n<4
Lakukan proses konvolusi untuk x4 (n) * x5 (n), menggunakan program
P1_2 berikut :
close all
clear all
x=input('Enter x: ')
h=input('Enter h: ')
m=length(x);
n=length(h);
X=[x,zeros(1,n)];
H=[h,zeros(1,m)];
for i=1:n+m-1
Y(i)=0;
for j=1:m
if(i-j+1>0)
Y(i)=Y(i)+X(j)*H(i-j+1);
else
end
end
end
Y
stem(Y);
ylabel('Y[n]');
xlabel('----->n');
title('Convolution of Two Signals without conv
function');
Gambar 1.13 Data Hasil Konvolusi dan Command Window X4(n) * X5(n)
2. Data Hasil X5(n) * X4(n)
Gambar 1.14 Data Hasil Konvolusi dan Command Window X5(n) * X4(n)
Gambar 1.15 Data Hasil Konvolusi dan Command Window [X4(n) * X5(n)] * X6(n)
4. Data Hasil X4(n) * [X5(n) * X6(n)]
Gambar 1.16 Data Hasil Konvolusi dan Command Window X4(n) * [X5(n) * X6(n)]
Gambar 1.17 Data Hasil Konvolusi dan Command Window X4(n) + X5(n)] * X6(n)
Gambar 1.18 Data Hasil Konvolusi dan Command Window X4(n) * [X5(n) + X6(n)]
1.6 Analisa Data Hasil Percobaan
1.6.1 Analisa Hasil Percobaan Menggambar Sinyal Diskrit
Sistem waktu diskrit merupakan suatu alat atau algoritma yang beroperasi
pada pada sinyal waktu diskrit (input), menurut beberapa aturan yang dibuat, untuk
menghasilkan sinyal waktu diskrit dengan bentuk lain (output atau response).
1. Sinyal Diskrit X1(n) = (0.9)n cos(0,2πn + π / 3); 0 < n < 20
Untuk menghasilkan sinyal waktu diskrit yang memiliki besaran nilai
𝜋
𝑥1 (𝑛) = (0.9)𝑛 𝑐𝑜𝑠 (0,2𝜋𝑛 + 3 ) , 0 < 𝑛 < 20, digunakan perhitungan berikut:
Diketahui :
n = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
𝜋
𝑥1 (𝑛) = (0.9)𝑛 𝑐𝑜𝑠 (0,2𝜋𝑛 + ) , 0 < 𝑛 < 20
3
Ditanya 𝑥1 (𝑛)= ....?
Jawab:
Pada saat n = 0, maka 𝑥1 (𝑛) adalah sebagai berikut :
𝜋
𝑥1 (𝑛) = (0.9)𝑛 𝑐𝑜𝑠 (0,2𝜋𝑛 + ) , 0 < 𝑛 < 20
3
𝜋
𝑥1 (0) = (0.9)0 𝑐𝑜𝑠 (0,2𝜋0 + )
3
𝑥1 (0) = 1 𝑐𝑜𝑠 (0 + 𝜋/3)
𝑥1 (0) = 0,5
Dengan cara perhitungan yang sama maka didapatkan nilai dari 𝑥1 pada
tiap-tiap nilai 0 < n < 20 didapatkan hasilnya sebagai berikut pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Hasil Perhitungan X1(n)
N 𝒙𝟏 (𝒏)
0 0,5
1 -0,094
2 -0,5419
3 -0,713
4 -0,5993
5 -0,2952
6 0,0555
7 0,32
8 0,421
9 0,353
10 0,174
11 -0,032
12 -0,188
13 -0,248
14 -0,208
15 -0,102
16 0,019
1.19 dapat dianalisa bahwa nilai dari persamaan 𝑥1 (𝑛) = (0.9)𝑛 𝑐𝑜𝑠 (0,2𝜋𝑛 +
𝜋
) , 0 < 𝑛 < 20 merupakan sinyal waktu diskrit dalam bentuk impulse dan termasuk
3
sinyal periodik, karena pada periode yang sama, nilai sinyal tidak sama. Suatu
sinyal disebut sebagai sinyal periodik jika nilai sinyal pada periode yang
berkelipatan adalah sama.
N X2(n)
0 10
1 9,999999037
2 9,999984595
3 9,99992201
4 9,999753514
5 9,999398231
6 9,998752186
7 9,997688311
8 9,996056468
9 9,993683474
10 9,990373148
Untuk mengahasilkan sinyal waktu dikrit X2 (n) dari nilai n selajuntnya
digunakan Matlab. Dengan hasil X2 (n) dapat dilihat pada grafik gambar 1.20.
N 𝒙𝟑 (𝒏) = 𝟐𝒏
0 0
1 2
2 4
3 6
4 8
5 10
Untuk mengahasilkan sinyal waktu dikrit 𝑥3 (𝑛) dari nilai n pada tabel 1.3
selanjutnya digunakan Matlab. Dengan hasil 𝑥3 (𝑛) dapat dilihat pada gambar 1.21.
Widyantara, I Made Oka dan IGAK Diafari Djuni. 2016. Modul Praktikum
Pemrosesan Sinyal Digital. Bali : Laboratorium Telekomunikasi dan Jaringan
Multimedia.