Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Jenis ikatan yang terjadi antara gugus fungsional zat warna dispersi dengan serat
poliester ada 2 macam yaitu :
1. Ikatan Van der Walls
Zat warna dispersi dan serat merupakan senyawa hidrofob dan bersifat non
polar. Ikatan yang terjadi pada senyawa hidrofob dan bersifat non polar ini
ikatan fisika, yang berperan dalam terbentuknya ikatan fisika adalah ikatan van
der walls, yang terjadi berdasarkan interaksi antara kedua molekul yang
berbeda. Ikatan yang besar terjadi pada ikatan van der walls pada zat warna
dispersi dan serat poliester adalah dispersi London.
2. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya dipol yang melibatkan atom hidrogen dengan
atom lain yang bersifat elektronegatif. Kebanyakan zat warna dispersi tidak
mengadakan ikatan hidrogen dengan serat poliester karena zat warna dispersi
dan serat poliester bersifat nonpolar, hanya sebagian zat warna dispersi yang
mengadakan ikatan hidrogen dengan serat poliester yaitu zat warna dispersi
yang mempunyai donor proton seperti –OH atau NH2.
III. PRAKTIKUM
pencelupan
Ppencucian
pengeringan
3. Resep
a. Proses Pencelupan
Zat warna disperse : 0,5%, 0,75%, 1,25%
Asam asetat : 1-3 ml/L
Pendispersi : 1ml/L
Vlot : 1 : 20
Suhu : 110-1200 C
Waktu : 30 menit
b. Cuci Sabun
Sabun : 1 cc/L
Na2CO3 : 0,5 g/L
Vlot : 1 : 20
Suhu : 700 C
Waktu : 10 menit
4. Fungsi Zat
CH3COOH : Memberikan suasana asam karena
poliakrilat tidak tahan alkali.
CH3COONa : Sebagai larutan buffer(agar pH tetap).
Pembasah : Menurunkan tegangan permukaan.
Retarder : Sebagai zat perata.
Sabun : Untuk menghilangkan zat warna yang
masih menempel pada serat sehingga
daya luntur terhadap hasil pencelupan tinggi.
5. Perhitungan resep
1. Pencelupan
• Resep I
Berat kain : 6,61 g
Vlot : 6,61 g x 20 =132,2 mL
ZW disperse : 0,5% x 6,61 g x 100/1= 3,305 mL
Pendispersi : 1/1000 x 132,2 = 0,1322 mL
Air : 132,2 – (3,305 + 0,1322) = 128,7628 mL
• Resep II
Berat kain : 8,280 g
Vlot : 8,28 g x 20/1 = 165,6 mL
ZW dispersi : 0,75% x 8,28 g x 100/1 = 6,21 mL
Pendispersi : 1/1000 x 165,6 = 0,1656 mL
Air : 165,6 – (6,21 + 0,1656) = 159,2244 mL
• Resep III
Berat kain : 8,7439 g
Vlot : 8,7439 x 20/1 = 174,8 mL
ZW dispersi : 1,25 % x 8,7439 x 100/1 = 10,925 mL
Pendispersi : 1/1000 x 174,8 = 0,1748 mL
Air : 174,8 – (10,925 + 0,1748) = 163,7002 mL
2. Cuci sabun
Berat kain : 23,6339 g
Air : 23,6339 g x 20/1 = 472,678 mL
Sabun : 1 mL/L x 0,207 L = 0,2 mL
Na2CO3 : 0,5 g/L x 0,0207 L = 0,1 g
6. Skema Proses
• Pencelupan
Metoda Standar ( I )
Zw dispersi
Disperse ,CH3COOH 1100C
kain
700C
30 C
10 55 85 90 menit
• Cuci Sabun
Na2CO3
Sabun 70o C
10 20 menit
7. Cara kerja
VI. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum pencelupan poliakrilat dengan zat warna dispersi
dapat disimpulkan bahwa ketuaan kain poliakrilat hasil celup paling bagus
adalah menggunakan RESEP III dengan konsentrasi 1,25% OWF dan
hasil kecerahan warna yang paling bagus adalah RESEP I dengan
konsentrasi 0,5% OWF.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Djufri, Rasyid. 1976. Teknologi pengelantangan, pencelupan dan pencapan.
Bandung: Institut Teknologi Teksti
Buku referensi Pencelupan. Bandung: Institut Teknologi Tekstil..
LAPORA PRAKTIKUM PENCELUPAN II
KAIN POLIAKRILAT DENGAN ZAT WARNA DISPERSI
Disusun Oleh :
Grup : 3K4
BANDUNG
2018