PEMBAHASAN
1. Definisi
Immobility (imobilisasi) adalah Suatu keadaan keterbatasan kemampuan
pergerakan fisik secara mandiri yang dialami seseorang (Pusva, 2009).
Imobilisasi adalah suatu kondisi yang relatif, dimana individu tidak saja
kehilangan kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami
penurunan aktifitas dari kebiasaan normalnya (Mubarak, 2008).
2. Patway
3. Tanda dan Gejala
Pasien mengatakan lemah anggota gerak sebelah kanan tubuh, pasien bicara
pelo, kesadaran compos mentis, kekuatan otot ekstremitas sebelah kanan 2,
dalam beraktifitas pasien di bantu dengan keluarga TD: 160/90 mmhg, N: 84
x/menit, RR: 20 x/ menit T : 36,7 C
4. Tindakan
1. Terapi keperawatan
a. Mengkaji kemampuan mobilitas pasien
b. Mengkaji tanda-tanda vital pasien
c. Membantu pasien untuk melakukan tirah baring setiap 2 jam sekali
d. Melakukan tindakan ROM aktif dan pasif pada pasien dan mengajarkan
keluarga pasien
2. Terapi medis
1. Citicolin 500mg/12 jam
Kandungan : neurotonik/bneurotopik vasodilator perifer dan aktivator
dan serebral
Fungsi : untuk mengobati luka di kepala, pemyakit serebrovaskuler
seperti stroke
2. Lanzoprazole 50mg/24 jam
Kandungan : senyawa penghambat sekresi yang merupakan subsitusi
dari benzimidazol
Fungsi : pengobatan jangka pendek untuk tukak lambung
3. Mecobolamin 500g/24 jam
Kandungan : vitamin nurologis yang aktif vit B12 enzim methionim
Fungsi : mengobati masalah yang terjadi pada saraf
5. Evaluasi
Stroke dapat berdampak pada berbagai fungsi tubuh diantaranya adalah
defisit motorik berupa hemiparase (kelemahan pada sisi tubuh) yang dapat
berpengaruh dalam mobilitas seseorang sehingga mengakibatkan imobilisasi
atau tergangguanya mobilitas fisik seseorang. Tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien TN. S dengan gangguan mobilisasi fisik antara lain
mengkaji kemampuan mobilitas pasien, membantu pasien melakukan tirah
baring setiap 2 jam sekali, melakukan tindakan ROM aktif dan pasif pada
pasien.
Dari hasil evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien
yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan motorik pada
pasien dengan imobilisasi atau gangguan mobilisasi adalah dengan pemberian
latihan ROM (range of motion) pasif dan aktif hal ini berdasarkan dari hasil
jurnal penelitian yang dilakukan oleh kun ika nur rahayu dari fakultas ilmu
kesehatan universitas kediri berjudul pengaruh pemberian latihan range of
motion (ROM) terhadap kemampuan motorik pada pasien post stroke di RSUD
Gambiran.
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 17
responden, dan 16 sample yang diberikan latihan range of motion 2x sehari
dalam 7 hari. Evaluasi penelitian hari 1 dan hari ke 7 dengan teknik
pengambilan sample purposive sampling. Analisa data dalam penelitian ini
menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat (paired sample T.test).
Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh pemberian latihan ROM terhadap
kemampuan motorik pada pasien post stroke.