PT. Intisari mengakuisisi 75% saham PT. Arun pada tanggal 5 Januari 2015 dengan
harga Rp. 9.562.500.000. kekayaan PT. Arun pada tanggal tersebut adalah Rp. 13
M, yang terdiri dari modal saham Rp. 10 M dan laba ditahan Rp. 3 M. Selisih harga
perolehan dengan nilai buku saham disebabkan oleh undervalue persediaan
sebesar Rp. 250 juta yang telah dijual pada tahun 2016. Laporan keuangan PT.
Intisari dan PT. Arun untuk tahun yang berakhir 31/12/2018 disajikan dalam table
berikut ini. Pada tahun 2016, PT Arun menjual tanah kepada PT. Intisari dengan
keuntungan sebesar Rp. 150 juta, dan hingga tahun 2018 PT. Intisari masih memiliki
tanah tersebut. Pada tanggal 1 Juli 2018 PT Intisari menjual mesin seharga Rp. 500
juta dimana harga pokok mesin tersebut bagi PT Intisari adalah Rp 400 juta. Umur
mesin tersebut ditaksir 5 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus.
Neraca
Kas ? Rp400,000
Piutang Deviden Rp150,000
Piutang Usaha Rp3,000,000 Rp1,500,000
Persediaan Rp5,000,000 Rp1,600,000
Investasi saham PT. Arun ?
Bangunan dan peralatan Rp4,000,000 Rp6,500,000
Tanah Rp5,000,000 Rp6,000,000
Total Aktiva ? Rp16,000,000
Utang Deviden Rp200,000
Utang usaha Rp1,667,500 Rp1,300,000
Modal saham Rp20,000,000 Rp10,000,000
Laba ditahan ? Rp4,500,000
Kepentingan non pengendali
Total Passiva ? Rp16,000,000
Diminta:
1. Susunlah perhitungan pendapatan investasi periode 2018 dan nilai investasi
dalam saham biasa PT. Arun per 31/12/2018
2. Buatlah jurnal eliminasi dalam kertas kerja per 31/12/2018
3. Susunlah kertas kerja konsolidasi PT. Intisari dan perusahaan anaknya per
31/12/2018