Anda di halaman 1dari 5

BAB II.

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Drone

Drone adalah sebuah sebutan sederhana dari "kendaraan terbang tanpa awak". Sering juga
disebut dengan UAV, unmanned aerial vehicle, atau UAS, unmanned aircraft system, namun
benda ini jauh lebih dikenal dengan sebutan drone saja. Pesawat tanpa awak memliki bentuk,
ukuran, konfigurasi dan karakter yang bervariasi. Sejarah pesawat tanpa awak adalah drone,
pesawat tanpa awak yang digunakan sebagai sasaran tembak. Perkembangan kontrol otomatis
membuat pesawat sasaran tembak yang sederhana mampu berubah menjadi pesawat tanpa awak
yang kompleks dan rumit. Kontrol pesawat tanpa awak ada dua variasi utama, variasi pertama
yaitu dikontrol melalui pengendali jarak jauh dan variasi kedua adalah pesawat yang terbang
secara mandiri berdasarkan program yang dimasukan kedalam pesawat sebelum terbang.

Saat ini, pesawat tanpa awak mampu melakukan misi pengintaian dan penyerangan. Walaupun
banyak laporan mengatakan bahwa banyak serangan pesawat tanpa awak yang berhasil tetapi
pesawat tanpa awak mempunyai reputasi untuk menyerang secara berlebihan atau menyerang
target yang salah.Pesawat tanpa awak juga semakin banyak digunakan untuk keperluan sipil (non
militer) seperti pemadam kebakaran, keamanan non militer atau pemeriksaan jalur pemipaan.
Pesawat tanpa awak sering melakukan tugas yang dianggap terlalu kotor dan terlalu berbahaya
utnuk pesawat berawak.

2.2 Komponen-komponen drone

Bagian ini merupakan komponen utama yang diperlukan untuk merakit drone quadcopter. Ada 7
Komponen utama yang diperlukan untuk merakit drone quadcopter sampai RTF (Ready To
Fly) antara lain Flight Control Board (FCB), Frame, Motor, Electronic Speed Control
(ESC), propeller (baling-baling), Baterai dan charger dan yang terakhir adalah remote ( Radio
transmitter and receiver).
1. Flight Control Board (FCB)
FCB ini merupakan bagian utama dari drone quadcopter merupakan otaknya dari pesawat
tersebut. Banyak sekali jenis Flight Control dengan berbagai kemampuan dan fitur ekstra
didalamnya. Fitur yang dibawa FC biasanya seperti Gyro, GPS, Accelerometer, Magnetometer
dan sebagainya. Fitur Gyro digunakan agar pesawat bisa hold position pada ketinggian tertentu
yang kita inginkan, fitur GPS bisa kita gunakan untuk mengatur pesawat terbang pada posisi
tertentu. Tapi tidak semua quadcopter membawa fitur FC yang lengkap, contohnya adalah
quadcopter JJRC H8C yang tidak dilengkapi dengan GPS.
2. Frame

Sudah cukup jelas ini merupakan kerangka dari quadcopter. Banyak jenis dan banyak tipe yang
beredar, mulai dari bahan kayu, aluminium dan carbon fiber tersedia. Bentuknyapun macam-
macam sesuai selera anda, mau memilih tricopter, quadcopter ataupun hexacopter. Yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan frame ini adalah pada jumlah rotor yang dipakai, berat bahan
frame dan bentuk yang presisi.
3. Motor

Motor adalah bagian yang menggerakan baling-baling. Motor ini biasanya tersedia dalam ukuran
dimensi motor dan kekuatannya dalam satuan kv atau rpm/v. Pemilihan motor disesuaikan
dengan propeller dan ESC yang anda gunakan. Sebagai catatan bahwa semakin besar satuan
kekuatannya maka semakin besar pula daya yang diperlukan.
4. Electronic Speed Control (ESC)

Bagian ini merupakan bagian yang cukup penting mengatur kecepatan dari setiap motor. ESC ini
biasanya akan otomatis mengatur kecepatan atau arus ke setiap motor. Praktek sederhananya
adalah ketika posisi pesawat sedang miring, maka ESC otomatis akan mengirimkan atau
membuat salah satu atau beberapa motor berputar lebih cepat demi membuat keseimbangan
pesawat. Dalam quadcopter dibutuhkan 4 ESC sesuai jumlah rotornya.
5. Propeller (Baling-baling)
Pada quadcopter terdiri dari dua buah propeller akan dibuat berputar searah jarum jam, dan dua
buah lagi berputar berlawanan arah jarum jam.Pemilihan propeller menitik beratkan pada
ukuran, bahan dan bentuk yang presisi. Hal ini karena akan berpengaruh pada keseimbangan
terbang. Ukuran propeller biasanya menyatakan panjang x pitch , contohnya untuk ukurang
quadcopter 250 biasanya menggunakan propeller ukuran 50×30. Bahan yang umum digunakan
antara lain Nylon, Composite dan Carbon Fiber.
6. Baterai dan charger

Komponen selanjutnya adalah sumber tenaganya. Baterai yang biasa digunakan adalah jenis
Lithium Polymer (LiPo) , dan untuk penggunaan pada multirotor biasanya menggunakan jenis
kemasan softpack untuk meminimalkan beban. Yang diperlukan dalam pemilihan baterai adalah
berdasarkan jumlah cell dan kapasitasnya. Selain itu juga diperhatikan bentuk konektornya, yang
cukup umum digunakan adalah konektor model XT60 atau Deans Plug. Jumlah cell menentukan
berapa voltage baterai tersebut. Satu cell LiPo adalah sebesar 3.7 Volt, jadi apabila menggunakan
LiPo 3 cell, berat memiliki ukuran 11.1 Volt.Sesuaikan dengan Motor dan ESC yang akan
digunakan bersama-sama.

Untuk charger baterai, banyak pilihan dengan berbagai fitur, misalnya ada yang dilengkapi
dengan fitur charge beberapa baterai sekaligus atau ada juga yang bisa melakukan balance
charging . Yang jelas menggunakan charger yang baik dengan teknik charging yang baik bisa
membuat umur baterai lebih lama.
7. Remote Control

Remote control merupakan bagian yang penting sekalipun sudah merakit drone quadcopter
dengan baik tapi tak bisa terbang tanpa remote. Yang perlu diperhatikan dalam memilih remote
quadcopter adalah jumlah Channel yang mampu di control oleh Radio Transmitternya. Pada
quadcopter minimal diperlukan 4 channel yaitu untuk mengendalikan Throttle, Yaw, Pitch dan
Roll. Channel tambahan bisa digunakan untuk keperluan lain misalnya mengganti flight mode,
atau menggerakkan gimbal untuk menggambil foto atau video udara.

2.3 Tipe-tipe drone

Mesin terbang yang juga akrab disebut drone memiliki bentuk, ukuran, konfigurasi, serta fungsi
yang sangat bervariasi. Saat ini ada 2 tipe drone :
1. Drone dengan Kontrol Jarak Jauh (Pilot).
2. Drone dengan Autopilot (mengendalikan dirinya sendiri).

2.4 Cara kerja drone

Drone merupakan pesawat nirawak atau pesawat tanpa awak. Pesawat ini tidak membutuhkan
seorang pilot untuk memandunya, serta sering disebut sebagai pesawat UAV atau Unmanned
Aerial Vehicle. Teknologi ini menjadi salah satu yang berkembang pesat di dunia. Tidak hanya
dimanfaatkan dalam dunia militer, drone juga dapat digunakan dalam berbagai bidang
kehidupan, seperti kesehatan, pengiriman barang dan bahkan berselfie ria. Tak jarang juga di
masyarakat, model pesawat tanpa awak menjadi mainan dan olahraga populer.
Sebagai pesawat tak berawak, tentunya tidak ada manusiapun di dalam sebuah drone. Bentuknya
bermacam-macam mengikuti tujuan utama penggunaan. Sedangkan cara kerja drone yaitu
memanfaatkan kendali jarak jauh atau sistem remote dimana pilote memegang kontrol dari darat.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, kini ada pula drone yang memiliki kemampuan
untuk mengendalikan dirinya secara mandiri setelah diprogram menggunakan komputer onboard
yang dipasangkan di drone itu sendiri.

2.5 Kegunaan drone

Dewasa ini pemanfaatan teknologi drone juga menjalar ke area sipil (non-militer). Tujuan utama
yang tadinya seperti rudal, kini berubah sebagai alat yang bermanfaat untuk pemetaan wilayah,
fotografi, pemadam kebakaran, pemeriksaan jalur pemipaan dan sebagainya. Tentunya cara kerja
drone disesuaikan dengan fungsi dan tujuan penggunaan. Sampai saat ini, drone telah
dimanfaatkan pula dalam industri bisnis dan diaplikasikan ke dalam berbagai layanan, seperti:
1. Pengiriman komersil
2. Eksplorasi tambang, minyak dan mineral
3. Bantuan kesehatan darurat
4. Pembuatan film

2.6 Kelebihan dan kekurangan drone

Perkembangan drone yang begitu pesat serta penggunaannya yang begitu kompleks membuat
drone banyak mempunyai kelebihan serta di lain sisi juga mempunyai kekurangan
1. Kelebihan drone :
a. Tidak perlu tenaga ahli atau pilot untuk menerbangkannya.
b. Harga lebih murah dibandingkan memakai pesawat umum berawak.
c. Biaya perawatan lebih terjangkau.
d. Bersifat portable sehingga bisa lebih mudah dibawa kemana saja.
e. Keamanan pada manusia lebih terjamin jika terjadi kesalahan system.
f. Ukurannya kecil dan beratnya pun sangat ringan.
g. Sistem navigasi yang canggih.
h. Control jarak jauh.
2. Kekurangan :
a. Tidak bisa menjangkau tempat yang jauh karena keterbatasan bahan bakar.
b. Sangat rawan rusak jika terjadi badai di lautan karena ukurannya yang kecil.
c. Harus memiliki banyak tempat pemberhentian untuk mengisi bahan bakar.
d. Harus orang yang mengerti untuk pengoperasiannya.

Anda mungkin juga menyukai