Anda di halaman 1dari 24

IV-1

BAB IV
OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH di
RSUD dr. SLAMET GARUT

4.1 Sumber Limbah Padat Medis RSUD dr. Slamet


Rumah sakit merupakan salah satu sumber penghasil sampah. Segala aktivitas
pelayanan kesehatan yang ada di RSUD dr. Slamet Garut menghasilkan limbah
padat medis maupun non medis. Aktivitas yang ada di RSUD dr. Slamet terdiri dari
pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan pelayanan non medis. Kegiatan
yang dapat menghasilkan limbah padat medis yaitu dari pelayanan medis yang
menghasilkan limbah padat medis di RSUD dr. Slamet Garut dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.1 Ruangan
Jenis
Nama Ruangan
Pelayanan
Rawat Inap:
1.Ruang Perawatan Umum
2.Ruang Perawatan Kebidanan dan
Pelayanan
Kandungan
Medis
3. Ruang Perawatan Bayi dan Anak
4. Ruang Perawatan Bedah
5. Ruang Perawatan Penyakit Dalam
Rawat Jalan :
1.Klinik Bedah
2. Klinik Kebidanan dan Kandungan
Pelayanan 3. Klinik Anak
Medis 4. Klinik Gigi dan Mulut
5. Klinik Orthopedi
6. Klinik THT
7.Klinik Mata
IV-2

ICU
Ruang Operasi
Pelayanan
IGD
Medis
Hemodialisa
Lab. Klinik
Lab Patologi Anatomi
Pelayanan Instalasi Farmasi
Penunjang Radiologi
Medis Kamar Jenazah

Sumber : Hasil Pengamatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber di RSUD dr. Slamet Kab.


Garut terdapat beragam limbah yang dihasilkan dari pelayanan medis dan
pelayanan penunjang medis yaitu perban, kain kassa, jarum suntik, infus, botol
obat, selang infus, kapas. Jenis kegiatan medis yang berasal dari ruang operasi
menghasilkan limbah jaringan tubuh. Semua limbah padat medis yang dihasilkan
oleh RSUD dr. Slamet dibawa menuju TPS B3 yang kemudian akan diangkut oleh
pihak transporter menuju ke pengolah.
Terdapat tiga pelayanan di RSUD dr. Slamet yaitu pelayanan medis,
pelayanan penunjang medis, dan pelayanan non medis. Limbah padat medis hanya
dihasilkan pada pelayanan penunjang medis, sedangkan untuk pelayanan non medis
hanya menghasilkan limbah domestik. Sehingga dapat diketahui bahwa sumber
limbah padat medis hanya dihasilkan pada pelayanan medis dan pelayanan
penunjang medis. Berikut adalah jenis limbah yang dihasilkan dari setiap sumber :

Tabel 4.2 Sumber dan Jenis Limbah Medis


Nama Ruangan Jenis Limbah Medis
Rawat Inap:
Ruang Perawatan Umum Masker disposable, botol obat (kecil dan besar),
infus set/ transet (selang infus), botol infus,
flabot, spuit, kantung darah, tempat plester/
IV-3

balutan, kassa, sarung tangan sekali pakai,


tissue, pembungkus spuit, kapas, plester,
pecahan kaca, linen infeksius.
Ruang Perawatan Kebidanan Popok / diapers, plabot, kassa, kapas, sarung
dan Kandungan tangan sekali pakai, pembungkus spuit, spuit,
infus set / transet (selang infus), botol infus,
plasenta.
Ruang Perawatan Bayi dan Popok, plabot, kassa, kapas, sarung tangan
Anak ( PERINATOLOGI ) sekali pakai, pembungkus spuit, spuit, infus set /
transet (selang infus), botol infus,
Ruang Perawatan Bedah Linen, sarung tangan disposable, kantung darah,
(OK) kapas beralkohol, tissue bekas, spuit, botol obat,
bungkus obat, selang infus, benang operasi,
kassa bekas cairan tubuh/ darah, jaringan tubuh.
Ruang Perawatan Penyakit Pembungkus obat, tissue bekas pakai, sarung
dalam tangan disposable, ampul, penggantung alat
infus, botol obat, spuit, linen infeksius,
flabot,kantung/bag darah, cateter (urine bag).
Rawat Jalan :
Klinik Bedah Linen, sarung tangan disposable, kantung darah,
kapas beralkohol, tissue bekas, spuit, botol obat,
bungkus obat, selang infus, benang operasi,
kassa bekas cairan tubuh/ darah, jaringan tubuh.
Klinik Kebidanan dan Spuit, pembungkus spuit, masker, sarung
Kandungan tangan, bekas cairan tubuh/ darah, jaringan
tubuh.
Klinik Anak Spuit, pembungkus spuit, masker, sarung
tangan.
Klinik Gigi dan Mulut Spuit, pembungkus spuit, masker, sarung tangan
bekas cairan tubuh/ darah, jaringan tubuh.
Klinik Orthopedi Spuit, pembungkus spuit, masker, sarung tangan
bekas cairan tubuh/ darah, jaringan tubuh.
IV-4

Klinik THT Bekas cairan tubuh, kassa, kapas, tissue , sarung


tangan, masker
Klinik Mata Masker, sarung tangan bekas cairan tubuh/
darah, jaringan tubuh.
ICU Linen infeksius, cateter urine, NGT, popok,
jarum suntik/spuit, ampul, balutan, tisu, perban,
masker sekali pakai, sarung tangan sekali pakai,
kantung/bag darah.
Ruang Operasi Linen, sarung tangan disposable, kantung darah,
kapas beralkohol, tissue bekas, spuit, botol obat,
bungkus obat, selang infus, benang operasi,
kassa bekas cairan tubuh/ darah, jaringan tubuh.
IGD Urine bag/cateter, linen infeksius, popok, infus
set/transet, perban, tisu, sarung tangan
disposable, masker sekali pakai, jarum spuit.
Hemodialisa Sarung tangan disposable, kantung darah, cairan
tubuh, spuit, pembungkus spuit, masker sekali
pakai, jarum suntik.
Lab. Klinik Spuit, tusuk gigi, botol sample urine,
pembungkus spuit, sarung tangan sekali pakai,
potongan selang infus, jaringan tubuh, feses,
dahak, pembungkus obat, reagen, botol reagen
tutup tabung/vakutener, kaca objek, tip.
Lab Patologi Anatomi Spuit, tusuk gigi, botol sample urine,
pembungkus spuit, sarung tangan sekali pakai,
potongan selang infus, jaringan tubuh, feses,
dahak, pembungkus obat, reagen, botol reagen
tutup tabung/vakutener, kaca objek, tip, jaringan
tubuh.
Instalasi Farmasi Obat-obatan kadaluarsa.
IV-5

Radiologi Kapas beralkohol, spuit, pembungkus spuit,


infus set/transet selang infus, sarung tangan
disposable bahan kimia.
Kamar Jenazah Kain penutup jenazah, sprei/linen infeksius,
sarung tangan sekali pakai/disposable, perban,
pembungkus sarung tangan disposable.
Sumber: Hasil Wawancara

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sumber penghasil limbah padat
medis berupa limbah infeksius diantaranya Ruang Perawatan Umum, Perinatologi,
ICU, IGD, Ruang bedah/OK, Radiologi, Poli Gigi, Hemodialisa, dan Laboratorium.
Limbah patologi dihasilkan oleh Laboratorium, Ruang Bedah, dan Perinatologi.
Limbah kimia dihasilkan oleh laboratorium. Limbah sitotoksik hanya dihasilkan
oleh bagian kemoterapi. Limbah benda tajam hampir dihasilkan oleh semua
ruangan kecuali apotek.

4.2 Jenis dan Karakteristik Limbah Padat Medis RSUD dr. Slamet
Peraturan-peraturan yang membahas mengenai limbah padat medis adalah
peraturan pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 dan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 Tahun 2015 tentang
Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Pada PP No. 101 Tahun 2014 Karakteristik Limbah B3 meliputi mudah
meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif dan beracun. Rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pada limbah B3 dari sumber spesifik umum
yang termasuk kedalam limbah rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yaitu
limbah klinis yang memiliki karakteristik infeksius, produk farmasi kadaluarsa,
bahan kimia kadaluarsa, peralatan lab, terkontaminasi B3, peralatan medis yang
mengandung logam berat termasuk Mercury (Hg), Cadmium (Cd) dan sejenisnya,
dan kemasan produk farmasi. Dalam PP no. 101 Tahun 2014 disebutkan bahwa
limbah rumah sakit termasuk dalam kategori 1, dimana kategori 1 ini dapat
berdampak akut atau langsung terhadap manusia.
IV-6

Pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 Tahun 2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Karakteristik Limbah B3 meliputi radioaktif, sitotoksik, dan
infeksius. Yang termasuk kedalam limbah fasilitas pelayanan kesehatan adalah
limbah infeksius, limbah benda tajam, limbah bahan kimia kadaluarsa, tumpahan
atau sisa kemasan, limbah patologis, limbah radioaktif, limbah farmasi, limbah
sitotoksik, limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi dan limbah tabung
gas (Kontainer Bertekanan). Pada peraturan KEPMENLHK No 56 Tahun 2015
dibahas tentang Tata Cara Pengurangan dan Pemilahan Limbah B3 dari fasyankes,
simbol limbah B3 dari fasyankes, tata cara penyimpanan limbah B3 dari fasyankes,
tata cara pemberian kode manifest, format manifest, pengisian manifest, dan
peletakan simbol dan label limbah B3 pada alat ukur limbah B3, dan penjaminan
perlindungan personil, pengelolaan limbah B3.
Jenis limbah padat medis di RSUD dr. Slamet terbagi menjadi 3 bagian.
Pembagian tersebut didasarkan pada peraturan Keputusan Menteri Kesehatan No.
1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Limbah medis terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam,
limbah farmasi, limbah sitotoksik, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah
kontainer bertekanan dan limbah dengan logam berat yang tinggi. Jenis limbah
yang dihasilkan RSUD Dr. Slamet dapat dilihat pada tabel 4.2.
RSUD dr. Slamet menghasilkan limbah infeksius, limbah benda tajam, limbah
patologi, dan limbah Farmasi. Untuk limbah farmasi yang ada di RSUD dr. Slamet
sangat jarang dihasilkan, jika ada maka limbah farmasi akan disimpan pada bin
berwarna kuning. Limbah farmasi ini sangat jarang dihasilkan karena obat-obatan
yang tersedia di RSUD dr. Slamet ini selalu habis. Untuk limbah sitotoksik tidak
dihasilkan di RSUD dr. Slamet karena tidak ada pelayanan medis yang dapat
menghasilkan limbah sitotoksik. Untuk limbah radioaktif yang dihasilkan dari
instalasi radiologi limbahnya akan di ambil kembali oleh perusahaan yang telah
menjadi rekanan dengan rumah sakit mengenai limbah radiologi sehingga limbah
radiologi tidak masuk ke dalam TPS B3 RSUD dr. Slamet. Untuk limbah kimiawi,
limbah logam berat, dan limbah kontainer bertekanan tidak dihasilkan oleh RSUD
dr. Slamet.
IV-7

Tabel 4.3 Jenis Limbah yang di Hasilkan RSUD dr. Slamet


No. Jenis Limbah Limbah yang Dihasilkan
1. Limbah Infeksius Perban, Selang Infus, Infusa, dan
Kapas
2. Limbah Patologi Jaringan Tubuh
3. Limbah Benda Tajam Jarum Suntik
Sumber : Hasil wawancara

Berikut adalah jenis limbah padat medis dan sumber penghasil limbah padat
medis yang dihasilkan oleh RSUD dr. Slamet dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Jenis Limbah Padat Medis dan Sumbernya


No. Jenis Limbah Sumber Penghasil
Rawat Inap
Rawat Jalan
ICU
1. Limbah Infeksius
IGD
Hemodialisa
Ruang Operasi
Ruang Operasi
2. Limbah Patologi
Lab. Patologi Anatomi
Rawat Inap
Rawat Jalan
IGD
3. Limbah Benda Tajam ICU
Hemodialisa
Ruang Operasi
Lab. Klinilk
Sumber : Hasil Wawancara

Berikut terdapat penjelasan tentang limbah padat medis yang dihasilkan oleh
RSUD dr. Slamet:
IV-8

a. Limbah Infeksius
Menurut KEPMENKES No. 1204 Tahun 2004 Limbah Infeksius adalah
limbah yang terkontaminasi Organisme Petogen yang tidak secara rutin
ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah virulensi yang
cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan. Limbah
infeksius dari RSUD dr. Slamet berasal dari pelayanan medis dan
pelayanan penunjang medis limbah infeksius dapat juga dikatakan
limbah non benda tajam.
b. Limbah Patologi
Limbah Patologi adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh
manusia dan cairan tubuh manusia, seperti darah, keringat, dahak, air
liur, dan lain-lain. Sumber limbah patologi di RSUD dr. Slamet berasal
dari Ruang Operasi dan ruang tindakan lainnya.
c. Limbah Benda Tajam
Limbah Benda Tajam adalah limbah yang dapat menyebabkan luka
tusuk atau luka iris. Benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi
oleh cairan tubuh atau darah limbah benda tajam yang dihasilkan oleh
rumah sakit berasal dari pelayanan medis dan pelayanan penunjang
medis.

4.3 Sistem Pengelolaan Limbah Padat Medis


Pada umumnya setiap rumah sakit yang menghasilkan limbah padat medis
harus melakukan pengelolaan terhadap limbah yang dihasilkannya. Hal ini sesuai
dengan PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Padat B3 pasal 3 yaitu
setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah
B3 yang dihasilkan.
Pengelolaan limbah padat medis sangat berpengaruh terhadap kebersihan
lingkungan dan kenyamanan rumah sakit, dengan adanya sistem pengelolaan
limbah padat tersebut diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit.
Sehingga untuk mewujudlkan hal tersebut RSUD dr. Slamet bertanggung jawab
atas limbah yang dihasilkan. Adapun sistem pengelolaan limbah padat yang
dilakukan oleh RSUD dr. Slamet Kab. Garut adalah sebagai Berikut :
IV-9

Gambar 4.1 Sistem Pengelolaan Limbah

4.4 Sistem Pemilahan dan Pewadahan


Pemilahan merupakan kegiatan yang dilakukan pada sumber dan sistem
pewadahan yang menyimpan limbah padat medis sementara di sumber penghasil
limbah padat medis. Skema sistem pewadahan di Rsud dr. Slamet kab Garut dapat
dilihat padah gambar 4.7
Sistempemilahan dan pewadahan dilakukan di semua sumber, pemilahan dilakukan
oleh petugas medis yang bertugas di setiap ruanganm, dimana petugas medis telah
IV-10

diberikan sosialisasi mengenmai pemilahan antara limbah padat medis dan non
medis pada tahun 2013. Sosialisasi baru dilakukan satu kali namun dengan adanya
pelabelan pada wadah akan memudahkan para petugas medis untuk memilah
limbah. Dengan adanya pemilahan di sumber timbulan limbah akan memudahkan
petugas pengumpul limbah padat medis untuk mengambil limbah padat medis
karena petugas pengumpul tidak perlu lagi memilah limbah.
RSUD dr. Slamet melakukan pemilahan antara limbah padat medis dan non
medis, benda tajam, dan patologi. Berikut adalah jenis wadah yang digunakan di
RSUD dr. Slamet Kab. Garut. Dari hasil observasi dan wawancara, upaya
pemilahan dilakukan oleh perawat RSUD Dr. Slamet langsung pada sumber
penghasil limbah. Berikut adalah jenis pemilahan limbah :

Sumber Pemilahan Pada Sumber


Ruang Perawatan  Limbah medis tajam dimasukkan ke dalam
Umum safety box
Kebidanan dan  Limbah medis non tajam dimasukan kedalam
Kandungan plastik kuning
ICU  Limbah non medis dimasukkan ke dalam
Ruang Bedah / OK plastik hitam
IGD  Linen infeksius dimasukan kedalam wadah
plastik
 Linen non infeksius dimasukkan kedalam
wadah plastik
Perawatan Penyakit  Limbah medis tajam dimasukkan ke dalam
dalam safety box
Radiologi  Limbah medis non tajam dimasukan kedalam
plastik kuning
 Limbah non medis dimasukkan ke dalam
plastik hitam
 Linen infeksius dimasukan kedalam wadah
plastik
IV-11

Sumber Pemilahan Pada Sumber


 Linen non infeksius dimasukkan kedalam
wadah plastik
Poliklinik Gigi  Limbah medis tajam dimasukkan ke dalam
Hemodialisa safety box
 Limbah medis non tajam dimasukan kedalam
plastik kuning
 Limbah non medis dimasukkan ke dalam
plastik hitam

Ruang Jenazah  Limbah medis tajam dimasukkan ke dalam


safety box
 Limbah medis non tajam dimasukan kedalam
plastik kuning
 Limbah non medis dimasukkan ke dalam
plastik hitam
 Linen infeksius dimasukan kedalam tempat
berwarna hijau
Laboratorium (Klinik,  Limbah medis tajam dimasukkan ke dalam
Patologi Anatomi) safety box
 Limbah medis non tajam dimasukan kedalam
plastik kuning
 Limbah non medis dimasukkan ke dalam
plastik hitam

 Limbah patologis seperti jaringan/ potongan


tubuh diberi senyawa formalin sebelum
dimaukkan kedalam plastic kuning
Sumber : Hasil observasi dan wawancara

Pada saat pewadahan limbah padat medis, wadah yang digunakan cukup seragam.
Seluruh ruangan kurang lebih menggunakan tempat sampah yang bervolume sama
IV-12

tergantung dengan kondisi ruangan. Untuk pewadahan limbah padat medis


digunakan wadah berukuran 50L dengan warna Hijau dan sampah dibungkus
dengan kantong plastik berwarna hitam

Gambar 4.2 Wadah Limbah Non Infeksius


Sedangkan untuk limbah padat medis non benda tajam/Infeksius digunakan
wadah berukuran 50L berwarna kuning dengan sampah dari penghasil yang sudah
terbungkus kantong plastik berwarna kuning.

Gambar 4.3 Wadah Limbah Infeksius


Untuk Pewadahan limbah benda tajam di setiap ruang penghasil limbah
digunakan safety box yang berukuran 5 L. Safety box ini khusus digunakan untuk
limbah padat benda tajam (gambar 4.4), Konstruksi wadah untuk limbah benda
tajam menurutpersyaratan yang telah ditetapkan berdasarkan KEPMENLHK No.
IV-13

56 Tahun 2015 yaitu wadah yang digunakan untuk limbah benda tajam adalah anti
tusuk anti bocor dan memiliki penutup.

Gambar 4.4 Safety Box


Dalam sistem pewadahan untuk menampung limbah digunakan kantong
plastik. Untuk memudahkan pengosongan dan pengumpulan limbah pada bak
sampah penggunaan kantong plastik pada proses pewadahan bertujuan untuk
mencegah ceceran limbah saat pemindahan limbah dari bak ke troli serta akan
menyebabkan bak sampah menjadi cepat kotor dan mengundang vektor penyakit.
RSUD dr. Slamet Garut menyediakan 2 kantong plastik untuk melapisi bak sampah
wadah pertama memiliki warna kuning yang dipergunakan untuk mewadahi limbah
infeksius lalu kantong plastik yang kedua berwarna hitam dipergunakan untuk
mewadahi limbah non infeksius (domestik).
Menurut persyaratan yang telah ditetapkan berdasarkan KEPMENLHK No. 56
Tahun 2015 wadah bagi limbah patologis ialah wadah/box yang memiliki penutup
dan diberi label limbah patologis Untuk limbah patologi pewadahan hanya di
sediakan di ruang operasi saja sehingga setiap sumber sudah disediakan 3 wadah
secara terpisah.
IV-14

Gambar 4.11 Limbah Patologi dan Limbah Laboratorium

4.4.2 Pelabelan
Pelabelan pada limbah padat medis dilakukan dengan tujuan agar proses
pemilahan limbah padat medis lebih mudah untuk dilakukan pada wadah level 1
yang terdapat di setiap ruangan penghasil limbah padat medis yaitu untuk limbah
infeksius, limbah patologi dan limbah benda tajam. Pelabelan limbah infeksius
berisi mengenai keterangan jenis limbah dan contoh limbah padat medis seperti
dapat dilihat pada gambar 4.12 keterangan tersebut sudah cukup mewakili
pelabelan limbah padat medis di RSUD dr. Slamet.

Gambar 4.5 Pelabelan Limbah Infeksius


IV-15

4.4.3 Sistem Pengumpulan


Pengumpulan limbah medis yaitu proses pengambilan limbah medis dari
wadah level 1 dan level 2 yang berada di setiap ruangan penghasil menuju ke TPS.
Pengumpulan limbah padat medsi di RSUD dr. Slamet dilakukan dengan cara
individual, dimana limbah padat medis yang dihasilkan dari setiap ruangan
penghasil dikumpulkan oleh petugas pengumpul limbah dengan menggunakan bin
berwarna kuning berukuran 240 L sebagai alat pegumpul. Bin yang digunakan
untuk mengumpulkan limbah padat medis tersebut digunakan untuk mengangkut
limbah padat medis benda tajam serta non benda tajam.
Berdasarkan KEPMENLHK No.56 Tahun 2015 pengumpulan limbah
medis harus menggunakan alat angkut yang tertutup. Pengumpulan limbah padat
medis di RSUD dr. Slamet dari sumber menuju ke TPS digunakan bin/troli dengan
ukuran 240 L.

Gambar 4.6 Petugas sedang nelakukan pengangkutan


Menurut KEPMENLHK No. 56 Tahun 2015 pada proses pengangkutan
limbah medis menuju ke TPS limbah yang diangkut adalah sebesar ¾ dari wadah
tidak boleh terisi penuh juga terdapat larangan bagi petugas pengumpul limbah
padat medis untuk melakukan pemadatanm baik dengan menggunakan tangan
maupun kaki.
IV-16

Banyaknya pelayanan yang ada di RSUD dr. Slamet Kab. Garut


mempengaruhi jumlah timbulan sampah sehingga limbah yang dihasilkan akan
banyak dan akan mempengaruhi jumlah troli/bin yang digunakan untuk
Pengumpulan limbah padat medis di RSUD dr. Slamet dilakukan oleh cleaning
service khusus untuk mengumpulkan limbah padat medis. Petugas pengumpul ini
bertugas mengumpulkan limbah padat medis dari tiap ruangan. Pada saat
melakukan pengumpulan para petugas wajib menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) seperti pakaian pekerja, sarung tangan, sepatu boot dan maskr.
jadwal pengangkutan limbah medis dilakukan 3x dalam sehari dan dibagi
menjadi 3 shift yaitu shift pagi pukul 06.00 s/d 14 00, shift siang 14.00 s/d 22.00
dan shift malam pukul 22.00 s/d 06. 00 WIB. Sistem pergantian shift ini bertujuan
untuk menghindari penumpukan limbah pada sumber ruangan penghasil .
Jalur pengumpulan limbah padat medis di RSUD dr. Slamet adalah dengan
menggunakan selasar yang juga digunakan aktivitas petugas rumah sakit dan
pengunjung. Limbah padat medis kemudian dikumpulkan dan diangkut menuju
TPS B3 oleh petugas pengumpul. Pengumpulan limbah padat medis dimulai dari
TPS Limbah B3, para petugas membawa bin/troli kosong berkeliling menuju ke
ruangan sumber penghasil limbah lalu kembali lagi ke TPS B3. Pengumpulan
limbah padat medis ini dilakukan dengan 4-5 kali ritasi. Untuk menghindari kontak
dengan pengunjung rumah sakit ataupun pasien maka petugas meluakukan
pengangkutan pada 06.00 – 08.00 pada shift pagi lalu jam 15.00 pada shift siang
setelah jam besuk selesai dan pukul 00.00 – 02.00 pada shift malam, Berikut adalah
rute penguympulan limbah padat medis di RSUD dr. Slamet Kab Garut. Berikut
adalah rute pengangkutan di RSUD dr. Slamet :
IV-17

Gambar 4.7 Rute pengangkutan limbah padat medis

4.5 Penyimpanan Limbah Padat Medis


Penyimpanan limbah padat medis RSUD Dr. Slamet disimpah pada TPS
Limbah B3 (tempat pembuangan sementara limbah B3). Limbah di TPS ini
disimpan selama 3 s/d 4 hari tergantung penjemputan yang dilakukan oleh
transporter. Pada ruangan ini juga dilakukan proses pemilahan kembali dan
pemadatan, proses pemilahan danb pemadatan ini dilakukan untuk menyortir
limbah domestik yang masuk ke dalam wadah limbah infeksius dan pemadatan
limbah agar mudah dibawa oleh transporter hingga akhirnya limbah padat medis
dimasukan kedalam wheelbin yang selanjutnya akan di angkut dan dihancurkan
oleh pihak ke – 3.

4.5.1 TPS B3
Penyediaan TPS B3 merupakan tahap lanjutan dari proses pengelolaan limbah
padat medis di RSUD dr. Slamet. TPS Limbah B3 ini berfungsi sebagai tempat
menampung limbah padat medis dari fasilitas kesehatan sebelum diangkut oleh
pihak transporter yaitu CV. Jalan Hijau dan dimusnahkan oleh pihak ke 3 yaitu PT.
Wastec Internasional. TPS B3 RSUD dr. Slamet terletak di bagian belakang rumah
sakit tepatnya berdekatan dengan kantor instalasi sanitasi, TPS limbah B3 ini
memiliki luas 5m x 4m berbentuk persegi. Adanya TPS limbah B3 ini juga
IV-18

berfungsi untuk mencegah penularan penyakit baik melalui udara, binatang,


maupun kontak langsung. (Depkes, 2006)

Limbah
Benda Limbah Infeksius
Tajam

Gambar 4.8 Layout TPS B3

TPS B3 di RSUD dr. Slamet terbagi menjadi dua bagian yaitu ruangan
khusus limbah dan ruangan khusus limbah benda tajam. Adapun lokasi TPS B3 di
Rumah sakit yang dapat dilihat pada gambar, sayangnya RSUD dr. Slamet tidak
memiliki tempat untuk penimbangan limbah medis perhitungan jumlah timbulan
sambah dilakukan dengan mengukur volume troli pengangkut.
IV-19

Gambar 4.9 TPS B3 RSUD dr. Slamet

Berdasarkan permenlhk No.56 Tahun 2015 tentang tata cara dan persyaratan
teknis pengelolaan limbah B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan terdapat beberapa
persyaratan untuk fasilitas penyimpanan B3 yang meliputi :
1. Lantai kedap (Impermeable), berlantai beton atau semen dengan sistem
drainase yang baik, serta mudah dibersihkan dan dilakukan desinfeksi
2. Tersedia sumber air atau kran air pembersihan
3. Mudah diakses untuk penyimpanan limbah
4. Dapat dikunci untuk menghindari akses oleh pihak yang tidak
berkepentingan
5. Mudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau mengangkut
limbah
6. Terlindungi dari sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir dan faktor lain
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
7. Tidak dapat diakses oleh hewan, serangga dan burung
8. Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik dan memadai
9. Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan
IV-20

10. Peralatan pembersihan, pakaian pelindung, dan wadah atau kantong limbah
harus diletakan sedekat mungkin dengan lokasi fasilitas penyimpanan
11. Dinding, lantai, dan langit-langit fasilitas penyimpanan senantiasa dalam
keadaan bersih termasuk pembersihan lantai setiap hari.

Dibagian luar TPS B3 terdapat simbol dan keterangan mengenai tempat


penyimpanan limbah B3 untuk limbah infeksius dan limbah benda tajam.

Gambar 4.10 Bagian Luar TPS B3

4.5.2 Sistem Pengangkutan


Sistem pengangkutan yaitu proses pengangkutan limbah padat
medis yang telah ditampung di TPS B3 menuju ke tempat pemusnahan atau
pengolahan. Sistem pengangkutan di RSUD dr. Slamet dilakukan oleh CV.
Jalan Hijau yang berperan sebagai transporter yang mengantarkan limbah
dari RSUD dr. Slamet menuju ke pihak ke-3 yaitu PT Wastec International.
Pengangkutan limbah padat medis ini dilakukan 2 kali dalam satu minggu
yaitu setiap hari Rabu dan Jumat. Limbah padat yang ada di troli/bin
ditimbang lebih dahulu oleh pihak ke 3 lalu setelah dilakukan penimbangan
maka limbah padat medis akan diangkut memnggunakan mobil box
tertutup.
IV-21

Gambar 4.11 Penimbangan Limbah Padat Medis

Gambar 4.12 Pengangkutan Limbah Padat Medis

Petugas CV. Jalan Hijau yang bertugas mengangkut limbah padat


medis terdiri dari 2 orang. Petugas dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri
(APD) berupa pakaian, sepatu boot, sarung tangan, dan masker.
Berdasarkan KEPMENKES 1204 Tahun 2004 menyatakan bahwa petugas
IV-22

yang mengambil limbah harus menggunakan alat pelinfung diri yang terdiri
dari helm, masker, pakaian panjang, apron, pelindung mata pelindung kaki,
dan sarung tangan khusus.
Pengangkutan dari TPS B3 menuju ke tempat pemusnahan
dilakukan dengan menggunakan mobil box tertutup. Sebelum limbah medis
diangkut menuju ke tempat pemusnahan limbah akan ditimbang terlebih
dahulu dan dilakukan penvatatan yang disaksikan oleh petugas instalasi
sanitasi RSUD dr. Slamet Garut, Pihak ke 3 Akan memberikan Form
pengisian untuk pengambilan limbah seperti berikut

Gambar 4.13 Surat tanda terima


IV-23

Gambar 4.14 Dokumen B3

Gambar 4.15 Dokumen B3

Form yang harus dilengkapi terbagi menjadi dua bagian yaitu :


bagian pertama diisi oleh penghasil limbah padat medis dan bagian kedua
diisi oleh perusahaan pengangkut limbah padat medis.
Adapun bagian yang harus diisi oleh penghasil limbah yaitu :
1. Nama dan alamat penghasil limbah B3
2. Jenis limbah B3, karakteristik limbah, kode limbah B3, berat limbah B3
dan jumlah total kemasan.
3. Tujuan pengangkutan

Bagian yang harus diisi oleh perusahaan pengangkut limbah B3 yaitu ;

1. Nama dan alamat perusahaan


2. Identitas kendaraan yang digunakan
3. Nama, tanda tangan, jabatan dan tanggal pengambilan.

PT. Wastec International merupakan pihak ke-3 yang bekerja sama


dengan RSUD dr. Slamet sebagai pemusnah limbah medis yang
menyediakan layanan pemusnahan limbah B3 dengan menggunakan proses
insenerasi dengan suhu mencapai >1200 ̊C, dimana proses pemusnahan ini
dianggap paling efisien. Pt Wastec Internasional sebagai perusahaan
IV-24

pengelolaan limbah B3 ini sudah bersertifikat ISO 9001, ISO 14001 dan
18001 sejak tahun 2004, serta pemegang proper biru dari kementrian
lingkungan hidup. Lokasi PT. Wastec International ini berada di JL.
Australia II Kav H-1/2 Kawasan Kiec, Cilegon Provinsi Banten.

Gambar 4.16 Mobil Pengangkut CV. Jalan Hijau

Anda mungkin juga menyukai