BAB IV
OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH di
RSUD dr. SLAMET GARUT
ICU
Ruang Operasi
Pelayanan
IGD
Medis
Hemodialisa
Lab. Klinik
Lab Patologi Anatomi
Pelayanan Instalasi Farmasi
Penunjang Radiologi
Medis Kamar Jenazah
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sumber penghasil limbah padat
medis berupa limbah infeksius diantaranya Ruang Perawatan Umum, Perinatologi,
ICU, IGD, Ruang bedah/OK, Radiologi, Poli Gigi, Hemodialisa, dan Laboratorium.
Limbah patologi dihasilkan oleh Laboratorium, Ruang Bedah, dan Perinatologi.
Limbah kimia dihasilkan oleh laboratorium. Limbah sitotoksik hanya dihasilkan
oleh bagian kemoterapi. Limbah benda tajam hampir dihasilkan oleh semua
ruangan kecuali apotek.
4.2 Jenis dan Karakteristik Limbah Padat Medis RSUD dr. Slamet
Peraturan-peraturan yang membahas mengenai limbah padat medis adalah
peraturan pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 dan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 Tahun 2015 tentang
Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Pada PP No. 101 Tahun 2014 Karakteristik Limbah B3 meliputi mudah
meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif dan beracun. Rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pada limbah B3 dari sumber spesifik umum
yang termasuk kedalam limbah rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yaitu
limbah klinis yang memiliki karakteristik infeksius, produk farmasi kadaluarsa,
bahan kimia kadaluarsa, peralatan lab, terkontaminasi B3, peralatan medis yang
mengandung logam berat termasuk Mercury (Hg), Cadmium (Cd) dan sejenisnya,
dan kemasan produk farmasi. Dalam PP no. 101 Tahun 2014 disebutkan bahwa
limbah rumah sakit termasuk dalam kategori 1, dimana kategori 1 ini dapat
berdampak akut atau langsung terhadap manusia.
IV-6
Pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 Tahun 2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Karakteristik Limbah B3 meliputi radioaktif, sitotoksik, dan
infeksius. Yang termasuk kedalam limbah fasilitas pelayanan kesehatan adalah
limbah infeksius, limbah benda tajam, limbah bahan kimia kadaluarsa, tumpahan
atau sisa kemasan, limbah patologis, limbah radioaktif, limbah farmasi, limbah
sitotoksik, limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi dan limbah tabung
gas (Kontainer Bertekanan). Pada peraturan KEPMENLHK No 56 Tahun 2015
dibahas tentang Tata Cara Pengurangan dan Pemilahan Limbah B3 dari fasyankes,
simbol limbah B3 dari fasyankes, tata cara penyimpanan limbah B3 dari fasyankes,
tata cara pemberian kode manifest, format manifest, pengisian manifest, dan
peletakan simbol dan label limbah B3 pada alat ukur limbah B3, dan penjaminan
perlindungan personil, pengelolaan limbah B3.
Jenis limbah padat medis di RSUD dr. Slamet terbagi menjadi 3 bagian.
Pembagian tersebut didasarkan pada peraturan Keputusan Menteri Kesehatan No.
1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Limbah medis terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam,
limbah farmasi, limbah sitotoksik, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah
kontainer bertekanan dan limbah dengan logam berat yang tinggi. Jenis limbah
yang dihasilkan RSUD Dr. Slamet dapat dilihat pada tabel 4.2.
RSUD dr. Slamet menghasilkan limbah infeksius, limbah benda tajam, limbah
patologi, dan limbah Farmasi. Untuk limbah farmasi yang ada di RSUD dr. Slamet
sangat jarang dihasilkan, jika ada maka limbah farmasi akan disimpan pada bin
berwarna kuning. Limbah farmasi ini sangat jarang dihasilkan karena obat-obatan
yang tersedia di RSUD dr. Slamet ini selalu habis. Untuk limbah sitotoksik tidak
dihasilkan di RSUD dr. Slamet karena tidak ada pelayanan medis yang dapat
menghasilkan limbah sitotoksik. Untuk limbah radioaktif yang dihasilkan dari
instalasi radiologi limbahnya akan di ambil kembali oleh perusahaan yang telah
menjadi rekanan dengan rumah sakit mengenai limbah radiologi sehingga limbah
radiologi tidak masuk ke dalam TPS B3 RSUD dr. Slamet. Untuk limbah kimiawi,
limbah logam berat, dan limbah kontainer bertekanan tidak dihasilkan oleh RSUD
dr. Slamet.
IV-7
Berikut adalah jenis limbah padat medis dan sumber penghasil limbah padat
medis yang dihasilkan oleh RSUD dr. Slamet dapat dilihat pada tabel 4.4.
Berikut terdapat penjelasan tentang limbah padat medis yang dihasilkan oleh
RSUD dr. Slamet:
IV-8
a. Limbah Infeksius
Menurut KEPMENKES No. 1204 Tahun 2004 Limbah Infeksius adalah
limbah yang terkontaminasi Organisme Petogen yang tidak secara rutin
ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah virulensi yang
cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan. Limbah
infeksius dari RSUD dr. Slamet berasal dari pelayanan medis dan
pelayanan penunjang medis limbah infeksius dapat juga dikatakan
limbah non benda tajam.
b. Limbah Patologi
Limbah Patologi adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh
manusia dan cairan tubuh manusia, seperti darah, keringat, dahak, air
liur, dan lain-lain. Sumber limbah patologi di RSUD dr. Slamet berasal
dari Ruang Operasi dan ruang tindakan lainnya.
c. Limbah Benda Tajam
Limbah Benda Tajam adalah limbah yang dapat menyebabkan luka
tusuk atau luka iris. Benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi
oleh cairan tubuh atau darah limbah benda tajam yang dihasilkan oleh
rumah sakit berasal dari pelayanan medis dan pelayanan penunjang
medis.
diberikan sosialisasi mengenmai pemilahan antara limbah padat medis dan non
medis pada tahun 2013. Sosialisasi baru dilakukan satu kali namun dengan adanya
pelabelan pada wadah akan memudahkan para petugas medis untuk memilah
limbah. Dengan adanya pemilahan di sumber timbulan limbah akan memudahkan
petugas pengumpul limbah padat medis untuk mengambil limbah padat medis
karena petugas pengumpul tidak perlu lagi memilah limbah.
RSUD dr. Slamet melakukan pemilahan antara limbah padat medis dan non
medis, benda tajam, dan patologi. Berikut adalah jenis wadah yang digunakan di
RSUD dr. Slamet Kab. Garut. Dari hasil observasi dan wawancara, upaya
pemilahan dilakukan oleh perawat RSUD Dr. Slamet langsung pada sumber
penghasil limbah. Berikut adalah jenis pemilahan limbah :
Pada saat pewadahan limbah padat medis, wadah yang digunakan cukup seragam.
Seluruh ruangan kurang lebih menggunakan tempat sampah yang bervolume sama
IV-12
56 Tahun 2015 yaitu wadah yang digunakan untuk limbah benda tajam adalah anti
tusuk anti bocor dan memiliki penutup.
4.4.2 Pelabelan
Pelabelan pada limbah padat medis dilakukan dengan tujuan agar proses
pemilahan limbah padat medis lebih mudah untuk dilakukan pada wadah level 1
yang terdapat di setiap ruangan penghasil limbah padat medis yaitu untuk limbah
infeksius, limbah patologi dan limbah benda tajam. Pelabelan limbah infeksius
berisi mengenai keterangan jenis limbah dan contoh limbah padat medis seperti
dapat dilihat pada gambar 4.12 keterangan tersebut sudah cukup mewakili
pelabelan limbah padat medis di RSUD dr. Slamet.
4.5.1 TPS B3
Penyediaan TPS B3 merupakan tahap lanjutan dari proses pengelolaan limbah
padat medis di RSUD dr. Slamet. TPS Limbah B3 ini berfungsi sebagai tempat
menampung limbah padat medis dari fasilitas kesehatan sebelum diangkut oleh
pihak transporter yaitu CV. Jalan Hijau dan dimusnahkan oleh pihak ke 3 yaitu PT.
Wastec Internasional. TPS B3 RSUD dr. Slamet terletak di bagian belakang rumah
sakit tepatnya berdekatan dengan kantor instalasi sanitasi, TPS limbah B3 ini
memiliki luas 5m x 4m berbentuk persegi. Adanya TPS limbah B3 ini juga
IV-18
Limbah
Benda Limbah Infeksius
Tajam
TPS B3 di RSUD dr. Slamet terbagi menjadi dua bagian yaitu ruangan
khusus limbah dan ruangan khusus limbah benda tajam. Adapun lokasi TPS B3 di
Rumah sakit yang dapat dilihat pada gambar, sayangnya RSUD dr. Slamet tidak
memiliki tempat untuk penimbangan limbah medis perhitungan jumlah timbulan
sambah dilakukan dengan mengukur volume troli pengangkut.
IV-19
Berdasarkan permenlhk No.56 Tahun 2015 tentang tata cara dan persyaratan
teknis pengelolaan limbah B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan terdapat beberapa
persyaratan untuk fasilitas penyimpanan B3 yang meliputi :
1. Lantai kedap (Impermeable), berlantai beton atau semen dengan sistem
drainase yang baik, serta mudah dibersihkan dan dilakukan desinfeksi
2. Tersedia sumber air atau kran air pembersihan
3. Mudah diakses untuk penyimpanan limbah
4. Dapat dikunci untuk menghindari akses oleh pihak yang tidak
berkepentingan
5. Mudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau mengangkut
limbah
6. Terlindungi dari sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir dan faktor lain
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
7. Tidak dapat diakses oleh hewan, serangga dan burung
8. Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik dan memadai
9. Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan
IV-20
10. Peralatan pembersihan, pakaian pelindung, dan wadah atau kantong limbah
harus diletakan sedekat mungkin dengan lokasi fasilitas penyimpanan
11. Dinding, lantai, dan langit-langit fasilitas penyimpanan senantiasa dalam
keadaan bersih termasuk pembersihan lantai setiap hari.
yang mengambil limbah harus menggunakan alat pelinfung diri yang terdiri
dari helm, masker, pakaian panjang, apron, pelindung mata pelindung kaki,
dan sarung tangan khusus.
Pengangkutan dari TPS B3 menuju ke tempat pemusnahan
dilakukan dengan menggunakan mobil box tertutup. Sebelum limbah medis
diangkut menuju ke tempat pemusnahan limbah akan ditimbang terlebih
dahulu dan dilakukan penvatatan yang disaksikan oleh petugas instalasi
sanitasi RSUD dr. Slamet Garut, Pihak ke 3 Akan memberikan Form
pengisian untuk pengambilan limbah seperti berikut
pengelolaan limbah B3 ini sudah bersertifikat ISO 9001, ISO 14001 dan
18001 sejak tahun 2004, serta pemegang proper biru dari kementrian
lingkungan hidup. Lokasi PT. Wastec International ini berada di JL.
Australia II Kav H-1/2 Kawasan Kiec, Cilegon Provinsi Banten.