Anda di halaman 1dari 13

PELAKSANAAN PROGRAM GIZI ANAK DI TPA AL-GHANI PADANG

Pipin Afindra Putri, Septiriani, Widia Sutri, Elza Fitrianis, Mardiati

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang

Abstrak

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan


program gizi untuk anak di TPA. Teknik pengumpulan data berupa
observasi dan wawancara. Gizi untuk anak usia dini sangat lah penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Nutrisi yang dimiliki
akan berpengaruh untuk anak. Berdasarkan hasil observasi terlihat
untuk TPA Al-Ghani kurang memberikan gizi sempurna untuk anak.
Kata kunci: Gizi, Anak

Pendahuluan

Usia lahir sampai memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan

(Golden Age) sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan

menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan setiap anak tidak

sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda. Anak usia

dini memiliki sifat yang unik karena di dunia ini tidak ada satu pun anak yang

sama, meskipun lahir kembar, mereka dilahirkan dengan potensi yang berbeda,

memiliki kelebihan, kekurangan, bakat, dan minat masing–masing.

Usia dini merupakan periode sensitif atau masa peka pada anak, yaitu

suatu periode ketika suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, dan diarahkan

sehingga tidak terhambat perkembangannya. Meskipun usia dini merupakan

Jurnal Pesona PAUD Page 1


rentang usia masa-masa golden age bukan berarti anak harus dijejali dengan

berbagai pembelajaran yang memberatkan. Anak harus dibimbing dan dididik

berdasarkan pada karekteristik belajarnya agar setiap aspek perkembangannya

dapat berkembang secara optimal dan sebagai bentuk mempersiapkan diri untuk

kehidupan selanjutnya.

Menurut Sujiono (2009 : 6) Anak Usia Dini adalah sosok individu yang

sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi

kehidupan selanjutnya. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan

dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang

perkembangan hidup manusia.

Suyanto (2005 : 6) mengemukakan bahwa anak usia dini adalah individu

yang bersifat unik dan terlahir dengan potensi yang berbeda-beda, memiliki

kelebihan, bakat dan minat sendiri. Dimana bakat dan potensi tersebut harus

dikembangkan melalui sesuai dengan tahap perkembangannya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah

seseorang yang memiliki potensi untuk berkembang sehingga anak bisa mencari

dan menemukan pengetahuan serta keterampilan dengan menggunakan

kemampuannya sendiri.

Aspek-aspek yang harus dikembangakan pada anak usia dini adalah aspek

fisik, Motorik, sosial emosional, bahasa dan kognitif. Perkembangan anak tersebut

terjadi dalam suatu urutan yang berlangsung dengan rentang bervariasi antar anak

dan juga antar bidang perkembangan. Dalam mengembangkan dan memupuk

setiap aspek perkembangan anak, individu harus melalui proses pendidikan.

Jurnal Pesona PAUD Page 2


Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan

bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini jalur formal berbentuk Taman

Kanak-kanak diselenggarakan dengan tujuan untuk menstimulasi, membimbing,

mengasuh dan menyediakan pembelajaran bagi anak usia dini. Sesuai dengan

tujuan tersebut, maka kerjasama yang baik antara guru dan orang tua akan dapat

membantu anak dalam mengembangkan setiap aspek perkembangannya dan

setiap potensi yang dimiliki anak secara lebih baik sesuai tahapannya.

Tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk mendidik anak usia 0 – 8

tahun agar mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal.

Pengembangan potensi diri anak dilakukan agar kelak dapat berfungsi sebagai

manusia yang utuh sesuai falsafah suatu bangsa. Pendidikan anak usia dini

tersebut diarahkan untuk menfasilitasi setiap anak dengan lingkungan belajar dan

bimbingan belajar yang tepat agar anak dapat berkembang sesuai kapasitas

genetisnya.

Pengertian pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan

gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari

oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat

tertentu. Untuk seorang anak makan dapat dijadikan media untuk mendidik anak

supaya dapat menerima, menyukai, memilih makanan yang baik, untuk

Jurnal Pesona PAUD Page 3


menentukan jumlah makanan yang cukup dan bermutu. Dengan itu dapat dibina

kebiasaan yang baik tentang waktu makan dan melalui cara pemberian akanan

yang teratur untuk anak. Zat makanan dengan bahan makananitu berbeda. Zat

makanan adalah satuan-satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan

makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan. Contoh bahan

makanan adalah ikan, telur, beras dan sebagainya. Bahan makanan telah

mengandung zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Menurut Sulistyoningsih (2012 :2) defenisi gizi awalnya adalah ilmu yang

mempelajari nasib makanan sejak mulai ditelan sampai diubah menjadi bagian

tubuh dan energy atau dieksresikan sebagai sisa. Pengertian ini kemudian

berkembang seiring dengan tujuan akhir ilmu gizi yaitu untuk mencapai,

memperbaiki dan mempertahankan kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan.

Ilmu gizi yang merupakan modifikasi dari nasional akademi of sciences

(1994) oleh organisasi profesi yang berkaitan dengan gizi pada seminar

pengembangan ilmu gizi pada tahun 2000. yaitu ilmu yang mempelajari zat-zat

dari pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada pangan

sejak dikonsumsi, dicerna, serap, smpai dimanfaatkan tubuh serta dampaknya

terhdapa pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup manusia serta

faktor yang memengaruhinya (Hardinsyah dan Victor dalam WKNPG VIII,

2004).

Metode

Metodologi merupakan sesuatu cara yang teratur yang digunakan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuatu denga yang dikehendaki, atau

Jurnal Pesona PAUD Page 4


cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang ditentukan.

Menurut Partanto dan Al Barry metodologi adalah cara yang teratur dan

sistematis untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Metodologi penelitian adalah cara atau teknik yang disusun secara teratur

yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data/ informasi dalam

melakukan penelitian yang disesuaikan dengan subjek atau objek yang diteliti.

Metode yang digunakan yaitu metode observasi dan wawancara.

Hasil dan Pembahasan

Dilihat dari observasi tanggal 09 oktober 2018, dari jam 08.00-12.00 di TPA

AL-Ghani yaitu:

Di TPA tersebut tidak menyediakan makanan, pengasuh disana sudah

menyampaikan dengan orangtua untuk membawa dari rumah (bekal siang).

Apabila bekal yang dibawah anak tersebut, ank tidak menyukainnya, maka dari

skolahlah makanannya dibuat. Tapi sebelum itu pengasuh duu bertanya dulu

makanan apa yang mau makannya?. Anak di TPA Al-Ghani ini disekolah hanya

untuk makan siang saja yaitu pada jam 11.00 WIB. Apabila makanan anak

tersebut berlebih, akan dilanjutkan jika anak mau makan lagi disiang hari. Karena

makanan itu tidak disediakan disekolah, maka dilihat dari bagaimana orangtua

mempersiapkan makanannya untuk anak( makanan berat, makanan ringa, ataupun

keduanya).

Jurnal Pesona PAUD Page 5


Untuk porsi anak makan anak sebaiknya secukupnya, apabila bekal anak tersebut

habis dimakannya, anak melapor kepada pengasuh dan apabila tidak

habis,pengasuh akan bertanya “ apakah kamu udah kenyang” “sudah bu” berarti

itu akan digunakan apabila anak meminta kembali makanan atau lapar kembali

disiang hari, maka makanan yang bersisa tadi tersebut akan diberikan kembali

pada anak.

TPA Al Ghani tidak menyediakan menu makanan, sebaiknya harus ada kolaborasi

dengan orangtua untuk menu makanan yang dibawah anak( empat sehat lima

sempurna). Dilihat dari anak-anak disana , banyak anak yang ceria dan tidak

ditemukan gangguan kesehatan pada anak (flu, batuk, dan lesu).

Anak-anak disana beraneka ragam ukuran badanya, ada yang gemuk, ada yang

ideal da nada yang kurus. Ada satu anak yang gemuk namanya Ramzan berumur 4

bulan , da nada juga anak yang kurus bernama Azki berumur 4 tahun.

Wawancara

1. Apakah sekolah menyediakan makanan untuk anak di sekolah?

Tidak.

Makanan dibawa dari rumah (bekal) dan menunya yang tergantung yang

disiapkan oleh ibu. Tapi kalau anak tidak mau makan yang dibawa dari

rumah anak akan ditanya, "kenapa tidak mau makan?" Lalu anak ditanya

lagi "mau makan apa?". Kalau anak mau telur dibuatkan telur dan pada

anak yang berusia 4 bulan telah disediakan ASI yang telah dipompa oleh

Jurnal Pesona PAUD Page 6


sang ibu dan di simpan dalam kulkas. Selain itu ada juga yang

menggunakan susu bantu.

2. Berapa kali anak makan di sekolah?

Anak makan di sekolah pada jam 11:00 WIB dan terkadang jika bekalnya

berlebih, maka mereka akan mengulang disiang hari

3. Sebutkan jenis makanan yang diberikan? Apakah berupa snack atau makanan

porsi untuk siang hari?

Jenis makanan (bekal) tergantung yang disiapkan orangtua di rumah.

Biasanya orangtua menyediakan nasi. Porsi makan tergantung yang

disediakan orangtua, kadang habis dan kadang tidak. Biasanya anak

melapor apabila telah habis dan bila tidak anak menjelaskan bahwa ia

telah kenyang. Kalau porsi yang diberikan banyak biasanya akan dibagi

untuk makan siang.

4. Apakah ada daftar menu makanan yang dibeikan kepada anak-anak?

Tidak ada daftar menu karena makanan telah disiapkan dari rumah. Jadi menu

makanannya tergantung orangtua. Jika ada cantumkan menu makanan

tersebut.Tidak ada daftarr menu karena tergantung apa yang telah disiapkan

oleh orangtua di rumah.

5. Menurut anda apakah menu makanan yang diberikan sudah memenuhi

kebutuhan gizi anak?

Tidak, karena ada orangtua yang memberikan bekal berupa makanan siap saji

yaitu fried chicken

6. Apakah anak-anak disekolah tersebut sehat?

Jurnal Pesona PAUD Page 7


Tidak ada. Karena kebanyakan anak aktif, tidak ada yang lesu, batuk, dan flu.

7. Berapa anak yang gemuk?

Satu orang bernama Ramzan umur 4 bulan.

8. Berapa orang yang kurus?

Satu orang bernama Azki usia 4 tahun.

9. Berapa orang yang menderita sakit?

Tidak ada.

10. Penyakit apa saja yang diderita anak?

Tidak ada anak yang sakit.

11. Apakah sekolah melaksanakan program penyelenggaraan untuk anak?

Tidak ada

12. foto menu makana yang disediakan disekolah. Tidak ada.

13. foto makanan anak yang dibawa dari rumah

Jurnal Pesona PAUD Page 8


Jurnal Pesona PAUD Page 9
14. foto anak-anak yang ada disekolah ketika makan bersama

15. foto ketika anak mendapatkan makanan tersebut disekolah. Tidak ada, karna

sekolah tidak memberikan makanan.

Jurnal Pesona PAUD Page 10


Simpulan dan Saran

Dilihatdari pembahasan dapat dilihat kalau TPA Al-Ghani tidak memperhatikan

kecukupan gizi untuk anak, tidak memiliki program untuk gizi anak. Dilihat dari

fisik anak, banyak anak yang kurus dari pada yang gemuk. Itu karena tidak

cukupnya gizi untuk anak. Sebaiknya sekolah memiliki program untuk gizi anak,

agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Gizi sangat penting untuk

perkembangan otak anak, banyak gizi yang didapat semakin banyak, matang

neuron-neuron yang tersambung. Maka dari itu gizi untuk anak sangat penting

pertumbuhan dan perkembangan anak.

Jurnal Pesona PAUD Page 11


Daftar Rujukan

Eliza, Delfi. 2013.Penuntun Kesehatan dan Gizi untuk Anak TK. Padang:UNP

Santoso, Soegeng & Ranti, Anne Lies.2009.Kesehatan & Gizi.Jakarta: PT


RINEKA CIPTA

Sulistyoningsih, Hariyani. 2012.Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:


GrahaIlmu

Sujiono, Yuliani Nurani, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
(Cetakan Pertama). Jakarta: PT Indeks.

Suyanto, Slamet, 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Jurnal Pesona PAUD Page 12


Nama Anggota:

Pipin Afindra Putri : 16022039

Mardiati :16022022

Septiriani :16022043

Widia Sutri :16022026

Elza Fitrianis :16022048

Jurnal Pesona PAUD Page 13

Anda mungkin juga menyukai