Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGEMBANGAN KISI-KISI TES

Tugas Evaluasi Pembelajaran Sejarah


OLEH
Suci Yati
1662042103
PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah

melakukan tes, karena dengan melakukan tes, seorang guru dapat mengetahui

sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.

Dalam penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami kesulitan, karena

dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar soal yang

dibuat tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan emmbingungkan peserta didik ketika

hendak menjawab soal-soal tersebut. Dalam penyususnan tes prestasi hal yang

paling penting yang harus dimiliki yaitu validitas soal-soal yang akan diujikan

kepada peserta didik. Untuk memudahkan guru dalam penyusunan tes maka

diperlukan pembuatan kisi-kisi (tabel spesifikasi).

Kisi-kisi soal dikenal pula dengan nama tes blue-print atau table of specification.

Pada intinnya kisi-kisi ini diperlukan sebelum seseorang menyususn suatu tes kisis-

kisi ada;ah suatu deskripsi mengenai ruang lingkup da nisi apa yang diujikan, serta

membrikan perincian mengenai soal-soal yang diperluakn dalam mengevaluasi

Penulisan soal merupakan salah satu langkah penting untuk dapat menghasilkan

alat ukur tes yang baik. Penulisan soal adalah penulisan indikator jenis dan tingkat

perilaku yang hendak diukur menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya

sesuai dengan perinciannya dalam kisi-ksis. Dengan demikian setiap pertanyaan

atau butir-butir soal perlu dibuat sedemikian rupa sehingga jelas pula jawaban yang
dituntut. Mutu setiap butir soal akan menentukan mutu tes secara keseluruhan

(Rukajat, 2018).

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Kisi-Kisi?

2. Bagaimana cara Penyusunan Kisi-Kisi?

3. Apa saja Komponen kisi-kisi?

4. Bagaimana penyusunan Tes?

C. Tujuan Penulisan ?

1. Dapat mengetahui pengertian dari kisi-kisi

2. Mengetahui bagaimana tata cara penyusunan kisi-kisi

3. Mengetahui komponen dari kisi-kisi

4. Mengetahui proses penyusuan tes

5. Pemenuhan tugas mata kuliah evaluasi pembelajaran Sejarah


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kisi-Kisi

Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item

untuk berbagai topic atau pokok bahsaan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu.

Fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk menukis soal atau merakit soal

menjadi perangkat tes jika anda memiliki kisi-kisi yang baik, amaka akan

memperoleh perangkat soal yang relative sama sekalipun penulis soalnya berbeda.

Dalam konteks penilaian hasil belajar, kisi-kisi disusun berdasarkan silabus setiap

mata pelajaran, jadi harus melakuakn analisis silabus terlebu dahulu. Dalam

praktiknya sering kali guru di sekolah membuat soal langsung dari buku sumber.

Ha ini jelas keliru karena buku sumber belum tentu sesuai dengan sikabus. Kisi-

kisi ini mnejadi penting dalam perencanaan evaluasi, karena didalmanya terdapat

sejumlah indicator sebagai acuan menulis soal. Kisi-kisi soal yang baik harus

memnuhi persyaratan tertentu antara lain:

a. Representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum yang akan

dievaluasi

b. Komponen-komponenya harus terurai/rinci, jelas dan mudah dipahami

c. Soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.

(Marwiyah, et al., 2018)


Contoh Format Kisi-Kisi

Jenis Sekolah : Alokasi Waktu :

Mata Pelajaran : Jumlah Soal :

Kurikulum :

Standar Kompetensi Indikator Aspek Teknik Penilaian


Kompetensi Dasar

Paling sedikit memuat empat hal yang harus di perhatikkan dalam meilih materi

pembelajaran yang akan diujikan, yaitu :

a. Merupakan konsep dasar

b. Merupakan materi kompetensi dassar berkelanjutan

c. Memiliki nilai terapan

d. Merupakan materi yang diburtuhkan untuk mepelajari bidang lain


Sumber utama kompetensi dasar adalah silabus. Pemilihan mari kompetensi dasar

yang akan diujikan berdasarkan pada tingkat kepentingan, yaitu:

a. Konsep dasar

b. Materi yang berkelanjutan

c. Berkaitan dengan mata pelajran lain

d. Mengandung nilai aplikasi tinggi

Tujuan yang akan dicapai disertai informasi tentang materi kemudian diuraikan dalam

bentuk indicator. Penentuan indikato-indikattro mengacu pada kompetensi dasar

dengan maksud agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam memilih bahan

yang akan diujikan jumlah butir soal tergantung pada waktu yang disediakan dalam

menyelesaikan tes yang akan diujikan.

Dalam penentuan materi perlu diperhatikan esahihan isi yaitu seberapa jauh materi

yang akan diujikan sesuai dengan kompetensi dasar an mengukur apa yang seharusnya

diukur. Ada kompetensi dasar yang harus diukur melalui portofolio. Untuk ulangan

akhir semester materi yang diujikan harus mencakup kompetensi dasar.

Tes dapat disajikan dalam bentuk objektif maupun uraian (non objektif) dengan

memperhatikan kaidah penulisan soal yang terkait dengann : (1) materi, (2) konstruksi,

dan (3) bahasa.

1. Segi Materi

a. Soal harus sesuai dengan indicator ketercapaian belajar


b. Untuk soal bentuk objektif hanya ada satu jawaban benar, sedangkan untuk

soal bentuk uraian ruang lingkup pertanyaan maupuun jawaban yang

diharapkan harus jelas

2. Segi konstruksi

a. Untuk soal bentuk objektif diantaranya ; pokok pertanyaan dalam soal

harus jelas, tidak memberi petunjuk kearah jawaban yang benar dan

pilihan jawaban harus homogeny supaya tidak mudah ditebak oleh

siswa

b. Untik soal bentuk uraian diantaranya : soal yang menuntut jawaban

terurai da nada petunjuk cara mengerjakan dengan jelas

3. Segi bahasa

Bahasa yang digunakan hendaknya menggunakan kaidah bahsa Indonesia yang

baik dan bennar, singkat, jelas , serta komunikatif

Pemilihan bentuk instrument akan ditentukan oleh tujuan, jumlah peserta,

waktu yang tersedia untuk memeriksa, cakupan materi dan karakteristik mata

pelajaran yang diujikan. Bentuk pilihan ganda misalnya sangat tepat digunakan

apabila jumlah peserta banyak, waktu koreksi singkat, dan cakupan materi yang

diujikan banyak (Anwar H.M., 2018).

B. Menyusun Kisi-kisi

Setelah diketahhui ruang lingkup pelajaran yang akan dinilai dan

dievaluasi, disusunlah bagan perincian, yaitu suatu bagan yang merupakan

pedoman dalam penyusunan alat evaluasi selanjutnya :


Dalam penyusunan bagan perincian perlu diperhatikan hal-hal berikut

a. Pokok bahsan bidang studi/subbidang studi/mata pelajran yang akan dinilai

b. Taraf-taraf penguasaan aspek-aspek yang akan diukur kognitif (ingatan / recall,

pemahaman / comprehensifion, penerapan / application), afektif dan

psikomootrik

c. Jumlah item yang akan disusun beserta alat evaluasi yang akan dipergunakan

d. Jumlah item setiap aspek dari setiap pokok bahsan. Besarnya ditentukan oleh

guru berdasarkan tingkat penguasaan / aspek-aspek yang akn dinialai. Jumlah

waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes tersebut (Rukajat, 2018)

C. Komponen Kisi-kisi

Komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi sangat ditentukan oleh

tujuan tes yang hendak disusun. Komponen-komponen ini dapat dihimpun menjadi

dua kelompok, yaitu kelompok identitas dan kelompok matriks. Kelompok

identitas dicantumkan dibagian atas matriks, sedangkan kelompok matriks

dicantumkan dalam kolom-kolom yang sesuai dengan tujuan tes. Komponen-

komponen yang biasa digunakan dalam penyusunan kisi-kisi tes prestasi belajar

adalah sebagai berikut:

1. Jenis sekolah/jenjang sekolah

2. Mata pelajaran.

3. Tahun ajaran.

4. Kurikulum yang diacu.

5. Alokasi waktu.
6. Jumlah soal.

7. Bentuk Soal.

8. Standar kompetensi.

9. Kompetensi dasar.

10. Indikator.

11. Bahan kelas.

12. Jumlah soal

13. Nomor urut soal.

14. Bentuk soal

Idealnya semua kompetensi dasar dan indicator yang ada dalam kurikulum, yang

tentunya telah dilakukan proses pembelajaran, diujikan dikelas. Namun demikian,

dari berbagai komponen tersebut diatass, khusus untuktes ulangan umum, tes

kenaikan kelas, ujian sekolah dasar, ataupun ujian akhir nasional komponen

kompetensi dasar dan indicator merupakan salah satu komponen yang perlu dipilih

secara mendalam. Hal ini dikarenakan menya gkut pemilihan yang akan diujikan.

Pemilihan ini dilakukan karena di dalam suatu tes, tidak mungkin semua

kompetensi dasar dan indicator yang terdapat dalam kurikulum dapat diujikan

dalam waktu singkat. Oleh karena itu perlu dipilah komptetensi dasar ini dilakukan

dengan memeperhatikan kriteria sebagia berikut :

1. Urgensi, yaitu kompetemsi dasar atau indicator yang secra teoritis, mutlak

harus dikuasai oleh peserta didik


2. Kontinuitas, yaitu kompetensi dasar atau indicator lanjutan yang merupakan

pendalaman dari satu atau lebih

3. Relevansi maksudnya kompetensi dasar atau indikatao terpilih harus

merupakan kompetensi dasar atau indicator yang diperlukan untuk

mempelajari atau memahami bidang studi lain

4. Keterpakaian kompetemsi dasar dan indicator harusmerupakan kompetensi

dasar dan indicator yang mmeiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-

hari

Untuk pemilihan kompetensi dasar dan indicator, selain perlu diperhatikan kriteria

pemilihan di atas, perlu pula diperhatikan bahwa penguasaan materi kompetensi

dasar dan instrumen terpilih harus dapat diukur dengan menggunakan bentuk soal

yang sudah ditetapkan. Misalnya kalau sudah ditetapkan untuk membuat tes

pilihan ganda, maka penguasaan kompetensi dasar dan indicator yang dapat diukur

dengan menggunakan pilihan ganda. Sebaliknya kalau sudah ditetapkan untuk

membuat tes uraian, maka penguasaan kompetensi dasar atau instrumen yang

terpilih juga harus dapat diukur dengan menggunakan tes uraian

semua kompenen kisi-kisi yang disebutkan terdahulu adalah komponen-komponen

yang diperlukan dalam pennyusunan kisi-kisi. Namun demikian, tidak ada tuntunan

atau keharusan untuk menggunakan semua komponen tersebut. Penggunaan

komponen tersebut disesuaikan dengan keperluan berdasarkan jenis dan tujuan tes

yang akan disusun. Setelah ditentukan komponen-komponen yang perlu dimasukan


ke dalam kisi-kisi, maka langkah selanjutnya adalah memasukan semua komponen

tersebut ke dalam suatu format atau matriks (Syarifuddin, 2015)

D. Penyusunan Tes

Menyusun instrument evaluasi tentunya sudah menjadi tugas kewajiban

seorang guru dan instrument evaluasi yang baik tentunya selain harus sesuai dengan

tuuan pembelajran juga harus memperhatikan kemampuan berpikir siswa.

Lamgkah-langkah menyusun instrument evaluasi yang baik yaitu

1. Merujuk pada silabus, silabus dibutuhkan pada saat membuat kisi-kisis soal

agar soal yang dibuat mewakili semua pokok bahasan yang ada sehingga tujuan

pemebelajaran dapat tercapai

2. Menyusun ksis-kisi soal, kisi-kisi soal merupakan suatu format yang memuat

kriteria butir soal yang diperlukan dalam penyusuan butir soal. Kriteria dalam

menentukan kisi-kisi yang baik diantaranya, yaitu menggambarkan

keterwakilan isis kurikulum, komponen yang membentuk kisi-kisi harus jelas,

rinci dan mudah dipahami, setiap indicator dapat dituliskan pada butir soalnya

3. Menyusun instrument evaluasi yangdapat memperoleh soal yang baik. Untuk

itu instrument evaluasi objektif mauoun uraian

4. Melakukan uji ciba tes, tujuanya agar dpat memperoleh soal yang baik. Untuk

itu instrument evakuasi tersebut harus diuji coba

5. Membuat skor, setelah isntrumen evalusi duji coba,langkah selanjutnya yakni

diberi pedoman yang tidak menjawab atau menjawab salah diberi skor 0
Bentuk tes tertulis yang sering dipakai dalam kegiatan belajar mengajar dibagi

menjadi dua, yaitu tes uraian dan tes objektif. Tes uraianadlah tes yang berbentuk

pernyataan tertulis yang jawabanya adalah sebuah uraian atau kalimat yang

panjang. Panjang atau pendeknya suatu jawaban itu instrument tergantung dari

kemampuan siswa dalam menjawab tes tersebut

Hal-hal yag perlu diperhatikan dalam menyusun soal uraian diantarabya

yaitu

1. Pertanyaan mengukur secara jelas hasil belajar yang harus dikuasai siswa

2. Menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan, sebutkan , bedakan dan sebagainya

di awal perintah insttrumen evaluasi

3. Menggunakan bahan-bahan dalam menyusun instrument evaluasi

4. Rumuskan isntrumen evaluasi secra jelas, supaya tidak menimbulkan makna

ganda bagi siswa

5. Sesuaikaan panjang danpendeknya jawaban maupun komplesitas jawaban

tersebut dengan tingkat kematangan siswa

6. Tulis beberapa petunjuk umum bagit tes tersebut

Aturan-aturan untuk meniali soal uraian diantaranya sebagai berukut

1. Jawaban uraian haruskah dinilai dengan hasil belajar siswa yang diukur

2. Buat kunci jawaban sebagai pedoman penskoran

3. Penskoran sebiknya dilakukan dengan metode perbandingan dengan

menggunkaan kriteria pedoman yang sudah ditentukan.

4. Evaluasi semua jawaban siswa dari masing-masing butir soal


Cara menyusun soal pilihan ganda dianaranya sebagai berikut

1. Pernyataan hendaklah jelas dan merumuskan suatu maslah

2. Pernyataan dan pilihanya tidak menggunakan kalimat yang terlalu panjang

3. Pilihan jawaban hendaklah bersifat homogeny

4. Gunakan sebagian besar kata-kata dalam bagian pokok pertanyaan

5. Hendaklah menyatakan sebuah pokok pertanyaan dengan positif (Julia, et al.,

2018)

Dari kisi-kisi yang terbentuk akan dapat memberikan informasi mengenai soal

Yang dianalisis apakah dalam penyusunnannya sesuai dengan silabus atau ada

beberapa butir yang keluar dari jalur sehingga menjadikan instrument tersebut tidak

berkualitas. (Adiputra, n.d.)


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kisi-kisi merupakan sebuah matriks atau format yang berisikan kriteria

soal-soal yang nantinya akan dibuat dan diujikan kepada peserta didik. Manfaat

kisi-kisi adalah untuk menjamin validitas soal yang baik. Dalam arti mencakup

semua pokok bahasan secara operasional. Agar item-item atau butir-butir soal

mencakup keseeluruhan materi pokok bahasan atau sub bahasan secara

proporsional, maka sebelum menulis butir-butir tes terlebih dahulu kita harus

membuat kisi-kisi sebagai pedoman.sebuah kisi-kisi memuat jumlah butir yang

harus dibuat untuk setiap bentuk soal dan setiap pokok bahasan serta untuk setiap

aspek kemampuan yang hendak diukur.

Ada beberapa syarat kisi-kisi yang baik, yaitu :

1. Dapat mewakili isi kurikulum secara tepat

2. Memiliki sejumlah komponen yang jelas sehingga mudah difahami

B. Saran

Pemakalah menyadari pemaparan ini tidaklah mesti sebagai sesuatu yang

mutlak kebenarannya. Sangat banyaklah kesalahan dan kekurangan yang ada oleh

karena sumber yang kurang. Pemakalah sangat mengharapkan adanya kritik yang
membangun sehingga pembahasan ini semakin sempurna dan dapat bermanfaat

untuk menambah wawasan mengenai pengembangan kisi-kisi tes


DAFTAR PUSTAKA

References

 Adiputra, I. B. R., n.d. Analisis Butir Soal Tes Ulangab Akhir Semester IPS

Terpadu Buatan MGMP IPS Kabupataen Gianyar Kelas VII Semester 1

Tahun Pelajaran 2011-2012. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.

 Anwar H.M., M., 2018. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Prenadamedia

Group.

 Julia, I. & I. S., 2018. Prosiding Seminar Nasional. Sumedang: UPI

Sumedang Press.

 Marwiyah, S., A. & BK, M. K. U., 2018. Perencanaan Pembelajaran

Kontemporer Berbasisi Penerapan Kurikulum 2013. Yogyakarta:

DEEPUBLISH.

 Rukajat, A., 2018. TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN. Yogyakarta:

deepublish.

 Syarifuddin, A., 2015. Langkah-Langkah Penyusunan Kisi-Kisi Tes Hasil

Belajar, s.l.: Academia Edu.

Anda mungkin juga menyukai