Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan
baik, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan
bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang
bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya dan juga kesadaran dari
masyarakat untuk mengelolanya.
1
lingkungan. Banyaknya masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan
yang membuat daerah Kelurahan Liliba menjadi tercemar.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2. Pengertian Sampah
Sampah adalah material sisa yang dibuang sebagai hasil dari proses
produksi, baik itu industri maupun rumah tangga. Definisi lain dari sampah adalah
sesuatu yang tidak diinginkan oleh manusia setelah proses/ penggunaannya
berakhir. Adapun material sisa yang dimaksud adalah sesuatu yang berasal dari
manusia, hewan, ataupun dari tumbuhan yang sudah tidak terpakai. Wujud dari
sampah tersebut bisa dalam bentuk padat, cair, ataupun gas.
Untuk lebih memahami apa arti sampah, maka kita bisa merujuk kepada
pendapat beberapa ahli tentang definisi sampah. Di bawah ini adalah pengertian
sampah menurut para ahli:
1. Juli Soemirat
Menurut Juli Soemirat pengertian sampah adalah barang padat yang
dihasilkan dari kegiatan manusia yang tidak lagi dikehendaki.
2. Azwar
Menurut Azwar pengertian sampah adalah sebagian dari sesuatu yang
tidak digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya
berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi
bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk
kedalamnya.
3. Bahar
Menurut Bahar definisi sampah adalah suatu barang yang harus bersifat
padat yang tidak lagi dipergunakan dan dibuang, sehingga barang tersebut tidak
bisa diuraikan dengan sempurna oleh alam yang akhirnya mengakibatkan
kerusakan.
4. Basriyanta
Menurut Basriyanta sampah adalah suatu material yang tidak lagi dipakai
sehingga dibuang oleh pemiliknya, akan tetapi sampah masih dapat digunakan
jika didaur ulang menjadi sesuatu yang baru.
5. Tanjung
4
Menurut Tanjung, definisi sampah adalah barang yang tidak berguna lagi
sehingga dibuang oleh pemiliknya.
6. Wijaya Jati
Menurut Wijaya Jati, pengertian sampah secara sederhana adalah
konsekuensi sisa dari selurih kegiatan (aktivitas) manusia.
7. World Health Organization (WHO)
Menurut WHO pengertian sampah adalah barang yang berasal dari
kegiatan manusia yang tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak
disenangi, ataupun yang dibuang.
8. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI arti sampah adalah barang yang dibuang oleh pemiliknya
karena tidak terpakai lagi atau tidak dinginkan lagi, misalnya kotoran, kaleng
minuman, daun-daunan, kertas, dan lain-lain.
5
2. Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan.
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi menjadi :
6
A. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah
kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan
organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu
pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
(biodegradability), maka sampah dapat dibagi lagi menjadi:
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1. Sampah hitamyaitu sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan industri.
Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
2. Sampah rumah tangga sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
7
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari
aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan,
manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang
limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
C. Sampah alam
D. Sampah manusia
8
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat
menimbulkan penyakit.
Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah sebagai berikut :
a) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat
bercampur dengan air m inum. Penyakit demam berdarah dapat juga
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai.
b) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
c) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita
(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
a. Pencemaran Udara
9
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat
berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui,
terutama akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan. Proses
dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung dan
dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4,
H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi
gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan global,
disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di
sekitarnya.
b. Pencemaran Air
10
tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan
aliran air tanah akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi
cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak pada elevasi yang
lebih rendah.
c. Pencemaran Tanah
11
5. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang
tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan
air. Jika sarana penampungan sampah kurang atu tidak efisien, orang akan
cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan
perlu lebih sering dibersihkan atau diperbaiki (Gilbert dkk; 1996)
12
2.5. Undang-Undang Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
13
7. Pasal 43 Ayat 3 menyebutkan bahwa "Insentif dan/atau disinsentif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) huruf c antara lain
diterapkan dalam bentuk: a. pengadaan barang dan jasa yang ramah
lingkungan hidup; b. penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungan
hidup; c. pengembangan sistem lembaga keuangan dan pasar modal
yang ramah lingkungan hidup; d. pengembangan sistem perdagangan
izin pembuangan limbah dan/atau emisi; e. pengembangan sistem
pembayaran jasa lingkungan hidup; f. pengembangan asuransi
lingkungan hidup; g. pengembangan sistem label ramah lingkungan
hidup; dan h. sistem penghargaan kinerja di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
8. Paragraf 12 Audit Lingkungan Hidup Pasal 48 menyebutkan bahwa
"Pemerintah mendorong penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
untuk melakukan audit lingkungan hidup dalam rangka meningkatkan
kinerja lingkungan hidup".
9. Pasal 80 Ayat 1. menyebutkan bahwa "Paksaan pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (2) huruf b berupa : a.
penghentian sementara kegiatan produksi; b. pemindahan saran
produksi; c. penutupan saluran pembuangan pembuangan air limbah
atau emisi; d. pembongkaran; e. penyitaan terhadap barang atau alat
yang berpotensi menimbulkan pelanggaran; f. penghentian sementara
seluruh kegiatan; atau g. tindakan lain yang bertujuan untuk
menghentikan pelanggaran dan tindakan memulihkan fungsi lingkungan
hidup". Pasal 80 Ayat 2 menyebutkan bahwa "Pengenaan paksaaan
pemerintah dapat dijatuhkan tanpa didahului teguran apabila
pelanggaran yang dilakukan menimbulkan: a. ancaman yang sangat
serius bagi manusia dan lingkungan hidup; b. dampak yang lebih besar
dan lebih luas jika tidak segera dihentikan pencemaran dan/atau
perusakannya; dan/atau c. kerugian yang lebih besar bagi lingkungan
hidup jika tidak segera dihentikan pencemaran dan/atau perusakannya".
14
BAB III
PEMBAHASAN
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada ruas jalan di Kelurahan Liliba
terdapat banyak sekali sampah yang menumpuk. Di sekitar area yang dipenuhi
sampah tersebut juga terdapat perumahan penduduk. Hal ini menyebabkan
dampak lingkungan yang buruk bagi masyarakat di sekitar area sampah tersebut,
maupun orang-orang yang melewati area jalan tersebut.
Maka dari itu perlu adanya solusi untuk menangani masalah sampah yang
terjadi di Kelurahan Liliba.
15
memisahkan sampah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.
Siapkanlah dua tempat sampah yang berbeda di rumah yang dikhususkan untuk
setiap jenis-jenis sampah. Kalian pasti sudah tahu, sampah organik adalah sampah
yang berasal dari alam. Seperti sisa makanan atau daun. Dengan kata lain semua
sampah yang dapat terurai dengan mudah adalah sampah organik. Sementara
sampah plastik, karet, kaca dan kaleng masuk ke dalam kategori sampah
anorganik.
16
4. Pengelolaan Sampah Berbahaya
a. Reduce (Mengurangi)
Sampah dianggap sesuatu yang tidak bernilai serta tidak bermanfaat lagi,
tetapi bagi sebagian orang yang kreatif dan inovatif sampah dapat diubah menjadi
barang yang bernilai guna atau bernilai jual. Kita dapat memanfaatkan barang-
barang yang tidak terpakai lagi menjadi sesuatu yang dapat kita gunakan yaitu
dengan cara mengubah funggsinya. Misalnya menggunakan memodifikasi kaleng
bekas sebagai pot tanaman, tempat pensil, celengan dan lain sebagainya; baju
bekas dapat digunakan sebagai lap, membuat kerajinan tangan (handycraft) dari
barang bekas sehingga akan tercipta kreatifitas dan melath ketrampilan.
17
c. Recycle
Sampah-sampah dapat dia daur ulang menjadi sesuatu atau barang yang
bernilai setelah melalui tahapan atau proses. Kita dapat memilah-milah sampah
organik dan nnon organik atau pada saat pembuangan disediakan tempat sampah
yang berbeda sehingga kita tidak perlu memilah-milah lagi. Misalnya sampah
organik dapat daur ulang menjadi pupuk kompos yang dapat menyuburkan
tanaman dan tanah. Sedangkan sampah anorganik dapat kita salurkan ke petugas
daur ulang atau bank sampah di daerah anda.
d. Replace (Mengganti)
18
BAB 1V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
19
sampah berjalan baik di lapangan jika secara infrastruktur tidak didukung oleh
departemen-departemen yang ada dalam pemerintahan.
20