Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN BUKU AJAR III

Oleh Ihsan Ibrahim, 1106054706

Referensi: Buku Ajar MPKT III

BAB I: BANGSA INDONESIA


1. Pengertian Bangsa dan Suku Bangsa
 Bangsa: sekelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan
sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri.
 Suku bangsa:
Koentjaraningrat: sebagai golongan social, suku bangsa adalah golongan manusai yang
terikat oleh identitas dan kesadaran akan “kesatuan kebudayaan”.
Suparlan: kategori atau golongan social yang askriptif, yaitu keanggotaan dalam suku
bangsa tersebut diperoleh bersama dengan kelahiran, yang mengacu kepada
asal orang tua yang melahirkan dan asal daerah tempat seseorang dilahirkan.
 Sebagai kelompok: ciri-ciri suku bangsa adalah:
a. Merupakan satuan kehidupan yang secara biologis mampu berkembang biak
dan lestari, yaitu dengan adanya keluarga yang dibentuk melalui perkawinan.
b. Mempunyai kebudayaan bersama yang merupakan pedoman bagi kehidupan
mereka, dan secara umum berbeda dengan kelompok suku bangsa lain.
c. Keanggotaan di dalam suku bangsa bercorak askriptif.
2. Indonesia Bangsa yang Majemuk
a. Pluralitas bangsa Indonesia sebagai realita
Indonesia adalah sebuah masyarakat yang terdiri dari aneka suku bangsa yang secara
bersama-sama mewujudkan diri sebagai satu bangsa. (Suparlan)
 Mengenal tiga system sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari warga
masyarakatnya:
 Sistem nasional
 Sistem suku bangsa
 Sistem tempat-tempat umum
b. Masalah-masalah terkait pluralitas bangsa Indonesia
 Potensi terjadinya konflik atau integrasi karena sikap etnisentrisme atau
primordialisme
“Akar dari bangsa Indonesia adalah satuan social atau kelompok yang berbeda-
beda dalam suku bangsa, agama, dan ras (SARA),” Jatiman. Oleh karena itu, maka
permasalahan integrasi nasional berkaitan dengan konflik dalam hal SARA.
3. Faktor-Faktor Pemersatu Bangsa Indonesia
a. Latar belakang sejarah bangsa Indonesia
b. Pancasila dan UUD 1945
c. Simbol-simbol atau lambang-lambang pemersatu bangsa
d. Kebudayaan nasional
o Konsep kebudayaan
o Gagasan kebudayaan nasional
4. Jati Diri Bangsa Indonesia
 Jati diri bangsa Indonesai adalah ciri-ciri atau identitas kita sebagai bangsa Indonesia
 Karena Indoensia adalah bangsa yang terdiri dari ikatan berbagai suku bangsa, maka
dibutuhkan kebudayaan nasional yang berlandasakan pada unsur-unsur kebudayaan
suku-suku bangsa di daerah yang dapat menimbulkan rasa bangga terhadap bangsa
sendiri dan berfungsi untuk memperkuat rasa identitas nasional warga bangsa.
 Perasaan sebagai bagian dari Negara kesatuan harus dikembangkan agar sadar akan jai
diri bangsanya sendiri
 Pendekatan kebudayaan
Sebagai media untuk dapat saling memahami antar suku bangsa
 Pengembangan kebudayaan nasional
Sebagai upaya untuk meningkatkan rasa solidaritas dan menumbuhkan rasa bangga
sebagai bangsa Indonesia.

BAB II: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN


1. Hakekat Negara
 Logemann: Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang bertujuan, dengan
kekuasaanya, mengatur serta menyelenggarakan suatu masyarakat.
 Max Webber: Negara adalah struktur masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
menggunakan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah
 Kedaulatan pada syarat Negara adalah konsep mengenai kekuasaan teringgi dalam suatu
Negara
o Teori Kedaulatan Tuhan
o Teori Kedaulatan Raja
o Teori Kedaulatan Negara
o Teori Kedaulatan Hukum
o Teori Kedaulatan Rakyat
tercantum dalam Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 dan merupakan prinsip dasar yang
kemudian dikenal sebagai demokrasi
2. Ideologi dan Konstitusi Negara
 Ideologi (Pancasila):
a. Pedoman yang mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa dan Negara, serta
membentuk masyarakat menuju cita-cita
b. Sumber motivasi dan semangat bangsa
 Konstitusi (UUD 1945):
a. Dokumen tertulis yang merupakan hasil perjuangan politik bangsa di masa lampau
b. Tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa
c. Pendangan pendiri/tokoh bangsa yang hendak diwujudkan untuk masa sekarang
dan yang akan dating
d. Suatu keinginan, perkembangan ketatanegaraan bangsa
 Menurut Miriam Budiardjo:
 UUD berfungsi khas membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
 Konstitusi Indonesia dimungkinkan diubah melalui:
a. Siding legislative dengan tambahan syarat
b. Referendum/plebisit
c. Persetujuan ¾ Negara bagian
d. Musyawarah khusus (convention)
 Sedangkan menurut UUD 1945, perubahan UUD dimungkinkan bila sekurang-
kurangnya 2/3 darpada jumlah anggota MPR hadir dan sekurang-kurangnya 2/3 dari
anggota yang hadir setuju
 UUD 1945 dari periode ke periode:
 Periode UUD 1945—1949
 Periode Konstitusi RIS1949-1950
 Periode UUDS 1950-1959
 Kembali ke UUD 1945-1966 (Dekrit Presiden 5 Juli 1959
 Periode UUD 1945 Masa Orde baru 1966-1998
 Periode UUD 1945 [21 Mei 1998-19 Oktober 1998]
 Periode UUD 1945 yang diamandemen 1998-sekarang (reformasi)
3. Negara dalam Arti Wilayah
a. Ciri khas wilayah Indonesia
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang berada di antara dua benua, yaitu benua
Asia dan benua Australia, serta dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik, dan juga berada di bawah Geostationary Satellite orbit (GSO) sepanjang 12,8 %
GSO bumi.
b. Geopolitik Indonesia
Karena ciri khas wilayah Indonesia tersebut, maka Indonesia menyusun doktrin
Geopolitik Indonesia yang merupakan kesatuan pandang bangsa tentang diri dan
lingkungannya, yang disebut Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah sikap
dan cara pandang bangsa Indonesia tentang dirinya yang bhinneka, dan lingkungan
geografinya yang berwujud Negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 Tujuan dari wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam
kebhinnekaan yang merupakan penjabaran tujuan yang telah diselaraskan dengan
kondisi, posisi, dan potensi geografi serta pedoman pola tindak dan pola piker
kebijaksanaan nasional.
 Peran wawasan nusantara:
a. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras,
segenap aspek kehidupan nasional
b. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan
c. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional
d. Merentang hubungan internasional dalam upaya ikut melaksanakan ketertiban
dunia
c. Geostrategi Indonesia
Geostrategi adalah konsep untuk melaksanakan konsep wawasan Nusantara yang
disebut Ketahanan Nasional. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa
yang berisi keuletan dan ketangguhan, serta kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman. Konsep ini disusun dengan
sistematika yang sama dengan konsep wawasan nusantara. Lalu konsep ini juga
merupakan konsep pengaturan keamanan dan kesejahteraan dalam kehidupan nasional.
4. Negara dalam Arti Institusi/Organisasi Negara
Bentuk NKRI adalah Negara persatuan, yitu Negara yang melindungi dan meliputi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darahnya. Negara Indonesia bukan Negara federasi melainkan
Negara kesatuan yang kekuasaan utamanya berada di pemerintah pusat. Menurut
Pancasila, hakikat Negara Pancasila adalah Negara persatuan, Negara integralistik, Negara
kebangsaan yang berketuhanan, beradaban, berkerakyatan, dan berkeadilan sosial.
Keadulatan berkerakyatan berarti bahwa dalam upaya menyelenggarakan kenegaraan, kita
dituntut hidup berdemokrasi yang sesuai dengan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara.
a. Politik nasional Indonesia
Politik nasional Indonesia merupakan asas, haluan, usaha, dan kebijakan tindakan
dari Negara tentang pembinaan dan penggunaan segenap potensi nasional, baik untuk
mencapai tujuan nasional.
Pembahasan politik nasional Indonesia mencakup pemisahan kekuasaan, termasuk
kelembagaan politik, kedaulatan Negara, dan tujuan Negara
Pemisahan kekuasaan Indonesia menurut Trias Politica adalah kekuasaan legislative,
yudikatif, dan eksekutif.
b. Wilayah NKRI
Wilayah NKRI dibagi atas provinsi dan setiap provinsi dibagi atas kabupaten dan
kota, yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah.
Pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan perbantuan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
pelayanan, dan daya saing daerah. Tetapi ada urusan pemerintahan yang tidak
diturunkan kewenangannya pada daerah meliputi politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiscal, dan agama. Sedangkan untuk pemerintahan
daerah ada 16 urusan, yaitu perencanaan dan pengendalian pembangunan,
pernecanaan, pemnfaatan, dan pengawasan tata ruang, penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat, serta penyediaan sarana dan prasarana umum.

BAB III: KEWARGANEGARAAN


1. Apa yang dimaksud dengan Kewarganegaraan?
Secara umum, kewarganegaraan adalah segala sesuatu yang menyangkut warga Negara
2. Siapakah Warga Negara Indonesia?
a. Status rakyat Indonesia pada masa pemerintahan Kolonial Belanda
Puncak hiriarki adalah raja, di bawahnya ada penjabat-penjabat tinggi yang mengabdi
pada raja, di bawahnya lagi ada kaum ulama, militer, dan elit politik yang memiliki
kekuasaan legal.
 Rakyat biasa adalah abdi raja yang tidak memiliki kebebasan individu dan otonomi
politik. Konsep kewarganegaraan belum dikenal.
 Setelah colonial mengambil alih pemerintahan, mulai diberlakukan system kasta.
Hanya orang Belanda yang dapat emngisi jabatan tinggi, orang pribumi hanya
dapat jabatan rendah. Tetepi orang-orang kerajaan masih dapat tempat tinggi di
system Kolonial ini.
b. Status rakyat Indonesia pasca kemerdekaan
 Warga Negara memiliki status legal yang sama, dengan segala hak dan
kepentingan yang melekat di dalamnya
 Warga negara Indonesia adalah semua orang bangsa Indonesia asli atau bangsa lain
yang disahkan oleh UU. Dengan kata lain, bangsa Indonesia menerima keturunan
manapun termasuk dari Negara lain sebagai warga Negara Indonesia.
c. Menjadi warga Negara Indonesia
 Diatur dalam UU RI no. 3 th 1946, UU RI no. 62 th 1958, UU RI no. 4 th 1969,
UU RI no. 3 th 1976, dan UU RI no.12 th 2006
 Menurut UU no.12 th 2006, ada 4 asas kewarganegaraan, yaitu: ius sanguinis, ius
soli, kewarganegaraan tunggal, dan kewarganegaraan ganda
 Kewarganegaraan Indonesia dapat diperoleh atas dasar: kelahiran, pemberian
status, pengangkatan, permohonan, naturalisasi, perkawinan, dan kehormatan
d. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia
WNI dapat kehilangan kewarganegaraanya karena;
 Atas kemauan sendiri menjadi WNA
 Melanggar asas kewarganegaraan tunggal
 Masuk dinas militer asing tanpa seizin Presiden
 Tinggal di luar wilayah Indonesia, tidak dalam rangka dinas Negara selama 5 tahun
berturut-turut, dan sebelum jangka 5 tahun berakhir, dengan sengaja tidak
menyatakan keinginannya untuk mempertahankan kewarganegaraannya, serta
setiap 5 tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin
tetap menjadi WNI
 Perkawinan dengan WNA yang mengharuskan menjadi warga Negara pasangan
Anda
WNI yang menjadi WNA, dpt diberi kesempatan untuk kembali menjadi WNI.
3. Prinsip-Prinsip dalam Hubungan Timbal Balik: Negara dan Warga Negara
Hubungan antara Negara dengan warga Negara merupakan hubungan timbal balik yang
melibatkan unsur hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. Hubungan itu secara mendasar
terbangun dari tujuan awal Indonesia yang tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945.
 UUD telah menetapkan prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman berbangsa dan
bernegara. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Prinsip Negara kesatuan
o Kekuasaan terletak pada pemerintahan pusat, bukan pemerintahan daerah
o Prinsip ini dibuat agar di bawah pemerintah pusat tidak ada Negara lagi,
sehingga dapat terhindar dari perpecahan bangsa, provinsialisme yang menjurus
ke separatisme, namun tetap harus memperhatikan kepentingan daerah
b. Prinsip kedaulatan rakyat
o Bentuk kedaulatan dianggap dapat mencegah terjadinya Negara kekuasaan yang
absolut atau penindas
o Pemegang kedaulatan rakyat pada awalnya adalah MPR, namun setelah
amandemen UUD 1945, kekuasaan tersebut dicabut
o Kedaulatan rakyat dipegang oleh rakyat, dan diwujudkan dalam Pemilu
c. Prinsip Negara republik
o Republik mendukung kedaulatan rakyat yang mengisyaratkan adanya
kebebasan dari intervensi Negara lain dan dominansi pihak lain
o Kebebasan rakyat selalu disertai rasa tanggung jawab untuk mempertahankan
indepedensi Negara
d. Prinsip Negara hukum
o Menuntut pemerintahan agar berjalan sesuai hokum dan bukan kekuasaan
o Hukum, khususnya UUD merupakan sumber norma yang mengatur
pemerintahan maupun rakyat
4. Hak dan Kewajiban Warga Negara
a. Hak warga Negara
 Hak legal: hak yang berdasarkan hukum
 Hak moral: hak yang berfungsi dalam system moral
 Hak khusus: hak yang dimiliki karena fungsi khusus terhadap orang lain
 Hak umum: hak semata-mata ia manusia (HAM)
 Hak positif: hak seseorang untuk memperbolehkan orang lain berbuat sesuatu
padanya
 Hak negatif: hak untuk bebas melakukan dan memiliki sesuatu
 Hak individual: hak individu terhadap negara
 Hak sosial: hak yang dimiliki seseorang sebagai anggota masyarakat
HAM (Hak Asasi Manusia): hak yang dimiliki setiap individu dan didapat sejak lahir
dari Tuhan. Hak ini diatur dalam UUD 1945.
b. Implementasi hak dan kewajiban warga Negara dalam kehidupan sehari-hari
o Keamanan
o Kesetaraan
o Kemerdekaan
 Hak mengeluarkan pendapat dan mendapatkan informasi
 Hak berserikat
 Hak untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya
masing-masing
 Hak memilih dalam Pemilu
 Hak berpartisipasi dalam pemerintahan
c. Batasan-batasan terhadap hak dan kewajibanwarga Negara
Pemenuhan hak-hak warga Negara tidak dapat diartikan sebebas-bebasnya. Perlu
batasan-batasan untuk menjamin pengakuan dan penghormatan terhadap HAM, hak
orang lain, kesusilaan, ketertiban umum, dan kepentingan bangsa.
d. Kewajiban Warga Negara
 Menjunjung/mematuhi hukum dan pemerintahan
 Membela Negara
 Membayar pajak
 Mengikuti pendidikan dasar (wajib sekolah)
 Menghormati hak asasi orang lain
e. Kewajiban dan Hak Negara
Kewajiban Negara secara implisit adalah tujuan bangsa Indonesia yang tercantum di
Pembukaan UUD 1945. Lalu hak Negara adalah kewajiban warga Negara.

BAB IV: INDONESIA DAN DUNIA INTERNASIONAL


1. Hubungan Antarbangsa
a. Integrasi (kerja sama): kepentingan kedua Negara sejalan
b. Konflik (pertentangan): kepentingan masing-masing Negara saling bertentangan
Penyelesaian konflik: tindak kekerasan, penekanan atau pemaksaan (coercion), dan
akomodasi
2. Peran Indonesia dalam hubungan Antarbangsa
 GNB (Gerakan Non Blok): gerakan yang diprakarsai oleh Indonesia sebagai blok netral
di tengah perang dingin blok barat dengan blok timur
 ASEAN: salah satu pemrakarsa dalam mengembalikan hubungan antarnegara Asia
Tenggara
3. Berbagi Kecenderungan di Era Globalisasi
 Kecenderungan politik
 Kecenderungan ekonomi
 Kecenderungan social dan budaya
 Kecenderungan bentuk pertahanan dan keamanan
GNB dan kemerdekaan yang mempengaruhi banyak Negara untuk mengikuti langkah
tersebut.
4. Indonesia dan Globalisasi
Globalisasi membuat pengaruh asing masuk ke Indonesia dengan sangat gencar dan tanpa
henti. Oleh karena itu, kita harus memilihnya dengan bijaksana, yaitu yang sesuai dengan
jati diri bangsa Indonesia. Untuk inilah Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dibuat
dan dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai