Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI KEUANGAN II

“Rangkuman Ekuitas: Saldo Laba,


Dividen, Saham Treasuri, dan Penghasilan
Komprehensif Lain dan Latihan 14.2”

Oleh :
KELOMPOK 2

1. I MADE ARYA SUPUTRA (A1C014054)


2. M. ICHSAN YUSRI (A1C014069)
3. M ARIA RAMAWANDA U. (A1C014078)
4. NI PUTU SETIA DEVI ASTINI (A1C014089)

AKUNTANSI B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2016
RANGKUMAN EKUITAS: SALDO LABA, DIVIDEN,
SAHAM TREASURI, DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN

KOMPONEN EKUITAS: SALDO LABA, DIVIDEN, SAHAM TREASURI, DAN


PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
A. SALDO LABA

Saldo Laba yakni Earned Capital yang tidak didistribusikan kepada pemegang saham
sebagai dividen dan tetap diinvestasikan dalam perusahan.
Perusahaan dapat melakukan pembatasan atau restriksi atau mengalokasikan atas
penggunaan sebagian dari saldo laba untuk tersebut, hal tersebut mencakup:

1. Retriksi Hukum
Yakni dimana negara mensyaratkan perusahaan untuk merestriksi biaya dari saham
treasuri dari pembagian dividen.
2. Retriksi Kontraktual
Kontrak utang jangka panjang dapat membatasi pengguaan aset untuk pembayaran
dividen sebagai bagian dari utang yang akan meretriksi penggunaan saldo laba untuk
pembayaran dividen.
3. Restriksi Sukarela
Merestriksi saldo laba untuk tujuan khusus perusahaan.
Ketika perusahaan melakukan restriksi atas sebagian dari saldo laba, maka perusahaan tidak
dapat menggunakan keseluruhan saldo laba untuk pengembagan usahanya, karena saldo laba
yang telah di restriksi harus digunakan untuk tujuan khususnya. Untuk menginformasikan
stakeholder maka perusahaan membagi saldo laba menjadi Saldo Laba dan Saldo Laba yang
Direstriksikan.

B. DIVIDEN
Dividen yakni bagian laba perusahaan yang telah ditentukan presentasenya untuk
didistribusikan kepada pemegang saham. Perusahaan mengeluarkan dividen berdasarkan
keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pertimbangan-
pertimbagan perusahaan dalam memberikan dividen yakni sebagai berikut.

1. Memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam perjanjian dengan kreditor


2. Memenuhi ketentuan pendirian perusahaan
3. Memenuhi pendanaan yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka pertumbuhan atau
ekspansi lebih lanjut
4. Menciptakan skema pembagian dividen yang stabil
5. Menciptakan cadangan untuk menghadapi potensi kerugian yang dihadapi perusahaan
di masa mendatang
Bentuk dividen yang paling umum adalah dividen kas, yaitu perusahan mendistribusikan
kas kepada pemegang saham sebesar proporsi tertentu, mengacu pada rasio pembagian
dividen, dari laba bersih. Adapun bentuk lain dari dividen selain dari dividen kas diantaranya
sebagai berikut.

1. Dividen Saham
Pembagian saham perusahaan yang bersangkutan secara pro-rata kepada pemegang
sahamnya. Di Indonesia hal ini dikenal sebagai saham bonus.
2. Dividen Properti
Dividen yang terutang dari aset perusahaan dalam bentuk selain kas disebut dividen
properti. Bentuknya dapat beragam seperti barang, persediaan perusahaan, real estate,
investasi, dan lain-lain.
3. Dividen Scrip
Meruapaan surat promes yang menyetakan tanda kesediaan membayar sejumlah uang
tunai tertentu kepada para pemegang saham sebagai dividen. Seperti surat promes
lainnya, surat ini berbunga sampai dengan dibayarkannya uang tersebut kepada
pemegang saham yang berhak.
4. Dividen Likuidasi
Beberapa perusahaan menggunakan modal disetor sebagai basis dari dividen.

C. SAHAM TREASURI
Saham treasuri merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dan
kemudian dibeli kembali. Beberapa alasan perusahaan melakukan hal tersebut adalah sebagai
berikut.

1. Untuk memperkecil pajak


2. Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas
3. Mengurangi jumlah pemegang saham
4. Membentuk pasar bagi saham
5. Saham akan dijual kembali kepada karyawan perusahaan atau saham akan dibagikan
sebagai dividen
6. Saham akan dikeluarkan dengan surat-surat erharga perusahaan lain

D. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Penghasilan Komprehensif Lain merupakan komponen ekuitas yang direprentasikan


dalam Laporan Penghasilan Komprehensif yang mencerminkan total penghasilan dikurang
beban yang tidak diakui dalam laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam SAK lainnya.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN EKUITAS: SALDO LABA, DIVIDEN, DAN
SAHAM TREASURI
E. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN SALDO LABA

Saldo laba merupakan akumulasi laba perusahaan yang tidak didistribusikan sebagai
dividen dan ditahan oleh perusahaan untuk direinvestasikan dalam bisnis perusahaan atau
dapat pula digunakan untuk pembayaran utang. Cara menghitung saldo laba adalah sebagai
berikut.
Saldo Laba = Saldo Laba Awal + Laba (Rugi) Bersih – Dividen

F. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN DIVIDEN

Dividen Kas, ketika perusahaan mendistribusikan labanya dalam bentuk Dividen Kas
maka terdapat dua pencatatan jurnal yaitu pada tanggal pengumuman dividen ketika
perusahaan mengakui adanya utang dividen dan pendebitan saldo laba, dan pada tanggal
pembayaran ketika perusahaan melakukan pencatatan atau pembayaran dari dividen dan
pendebitan utang dividen yang telah diakui sebelumnya.

Dividen Saham, ini adalah alternatif yang paling sering dilakukan perusahaan untuk
membagikan dividen bila perusahaan kekurangan likuiditas (kas), dan hal ini biasanya
diberikan secara merata bagi semua pemegang saham. Pembagian dividen saham
sesungguhnya tidak menyebabkan kekayaan perusahaan berkurang. Nilai aset bersih
perusahaan tetap seperti sebelum pembagian dilakukan. Begitu juga dengan komposisi
kepemilikan. Transaksi yang dilakukan dengan cara mengapitalisasi saldo laba sebagian atau
seluruhnya yang artinya saldo laba dipindahkan ke akun modal sehingga modal yang disetor
bertambah, sedangkan saldo laba berkurang atau habis.

Dividen Properti, merupakan pembagian dividen dalam bentuk aset perusahaan. Apabila
perusahaan hendak membagikan dividen dengan tipe ini, maka perusahaan harus melakukan
penilaian atas nilai wajar dari aset tersebut, dan mengakui adaya keuntungan atau kerugian
sebagai selisih dari nilai wajar aset dengan nilai buku aset pada tanggal deklarasi.
Dividen Scrip, merupakan keadaan ketika perusahaan memiliki akumulasi saldo laba
yang sesungguhnya sudah memungkinkan untuk dibagian dividen bagi para pemegang
sahamnya, akan tetapi jumlah uang tunaina tidak mencukupi. Alternatif yang bisa diambil
jika ingin membagi dividen adalah dengan menerbitkan promes atau janji membayar di
kemudian hari (notes payable). Dividen semacam ini disebut dengan “Scrip Dividend.”

Dividen Likuidasi, apabila perusahaan mengeluarkan dividen dari saldo laba tidak dapat
mencukupi jumlah dividen tersebut, maka jumlah dividen tersebut diambil dari modal saham.
Oleh karena itu, dividen likuidasi akan mengurangi jumlah modal saham perusahaan.
G. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN SAHAM TREASURI

Terdapat dua metode pengakuan transaksi untuk Saham Treasuri, yaitu metode biaya dan
metode nilai nominal, yakni sebagai berikut.

1. Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya, pada saat akuisisi saham treasuri maka akun saham
treasuri didebit sebesar biaya perolehan dan melaporkan akun saham treasuri sebagai
pengurang dari ekuitas pada laporan posisi keuangan. Pada saat penjualan kembali
saham treasuri dijual kembali, maka jumlah sama dengan nilai pembelian yang akan
di kreditkan. Apabila saham treasuri diperoleh dalam waktu yang berbeda-beda, maka
perusahaan dapat memilih harga perolehan yang digunakan ketika menjual kembali
saham treasuri tersebut berdasarkan alternatif metode persediaan yaitu identifikasi
khusus, biaya rata-rata, atau FIFO.
Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga di atas harga perolehan, maka
kelebihan tersebut dikreditkan pada akun Agio Saham-saham Treasuri dan selisih
tersebut tidak diakui sebagai keuntungan.
Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga di bawah harga perolehan,
maka selisih tersebut didebitkan pada akun Agio Saham-saham Treasuri. Apabila
selisih harga di bawah harga perolehan melebihi saldo kredit pada akun Agui Saham-
saham Treasuri, maka saldo laba didebit untuk kekurangan tersebut.

2. Metode Nilai Nominal


Berdasarkan metode nilai nominal, pada saat akusisi saham treasuri maka
pencatatan semua transaksi dalam saham treasuri pada nominalnya dan melaporkan
saham treasuri hanya sebgai pengurang dari modal saham.
Pada saat pembelian saham treasuri, maka saham treasuri didebit sebesar nilai
nominal saham dan didebit agui saham biasa sebesar selisih antara nilai nominal
dengan harga pengeluaran saham biasa.
Apabila harga pembelian saham treasuri lebih tinggi dari harga pengeluaran
saham biasa, maka Saldo Laba akan didebit, dan sebaliknya apabila harga pembelian
saham treasuri lebih rendah dari harga pengeluaran saham biasa, maka akan dikredit
Agio Saham-saham Treasuri.
Jika saham treasuri dijual dengan harga di atas nilai nominal dan harga saham
pada saat pengeluaran, maka saham treasuri dikredit sebesar nilai nominal, dan selisih
antara harga perolehan dengan harga penjualan kembali diakui dengan mendebit akun
Agio Saham Biasa. Sedangkan jika saham treasuri dijual dengan harga di bawah nilai
nominal maka saham treasuri dikredit sebesar nilai nominal saham dan Agio Saham-
saham Treasuri didebit sebesar selisih antara nilai nominal dengan harga penjualan.
LATIHAN 14.2
PT. Ryzka memiliki saham biasa dengan jumlah beredar sebanyak 400.000 lembar denga
nilai nominal sebesar Rp.100. Perusahaan mendeklarasikan 5% dividen saham dengan nilai
wajar sebesar Rp.650 per lembar. Buatlah pencatatan jurnal yang dilakukan oleh PT Ryzka
pada tanggal deklarasi dan tanggal distribusi dividen!

Jawab :
Jumlah dividen yang akan dibagikan = 5% x 400.000 x Rp.650
= Rp.13.000.000,-

Jurnal saat tanggal deklarasi :


Saldo Laba Rp.13.000.000,-
Utang Dividen Rp.13.000.000,-

Jurnal saat tanggal distribusi :


Utang Dividen Rp.13.000.000,-
Kas Rp.13.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai