( VTEC )
Disusun Oleh :
1651050008
Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Jakarta
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dikarenakan kita masih
diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini berisikan tentang kelebihan DOHC manfaat DOHC Kekurangan DOHC serta
Penulis sadar makalah ini masih perlu untuk dikembangkan sehingga menjadi lebih
detail terarah dan terstruktur, Saran, dan Kritik yang membangun sangat diharapkan demi
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mesin yang hemat bahan bakar , bertenaga, responsif diputaran rendah, sedang, dan
katup yang memiliki katup ganda dimana ada 2 katup masuk , 2 katup keluar, 2
berakselerasi diputaran sedang ke putaran tinggi namun boros bahan bakar di putaran
rendah hal ini disebabkan karena lubang pemasukan bahan bakar yang lebih besar hal
ini menyebabkan 2 pilihan Hemat bahan bakar tapi tidak bertenanga atau bertenaga
namun boros bahan bakar.karena hal ini ditemukan lah teknologi yang dinamakan
sebagai VTEC dimana saat putaran rendah katup tidak terbuka penuh namun saat
putaran tinggi katup dapat membuka penuh sehingga bisa mendapatkan performa
2. Rumusan Masalah
1
3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulis makalah adalah untuk mengetahui seberapa besar
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dasar Teori
a. Katup DOHC
Gambar (1)
DOHC merupakan salah satu teknologi valve lifting atau mekanisme katup. Sesuai
dengan namanya, teknologi ini menggunakan dua buah noken as (camshaft). Masing-
masing noken as memiliki fungsi yang berbeda, dimana salah satu noken berfungsi
untuk katup isap dan yang lainnya untuk katup buang. Biasanya, DOHC memiliki 4
buah katup yaitu 2 buah katup isap dan 2 buah katup buang. Namun, ada juga yang
memiliki 2 buah katup isap dan 1 buah katup buang. Pada mesin 4 silinder DOHC 16
Valve, berarti setiap silinder memiliki 4 katub yaitu 2 katub hisap dan 2 katub buang.
Masing-masing katub digerakkan oleh 1 noken as yang berputar sesuai putaran poros
engkol yang dihubungkan oleh timing belt atau drive chain.
3
Gambar (2)
b. Kelebihan DOHC
4
terpakai sedikit untuk menggerakkan part yang lebih banyak pada mesin DOHC
walaupun tidak signifikan.
c. Kekurangan DOHC
Mesin jenis DOHC 16 Valve memang memiliki banyak kelebihan, namun dibalik
kelebihhan tersebut mesin jenis ini juga memiliki kekurangan. Kelemahan yang
paling mendasar dari DOHC ini adalah biaya yang tentunya lebih mahal dari pada
SOHC. Jika pada SOHC cukup dengan mengganti satu noken as, sesuai dengan
namanya DOHC membutuhkan dua noken as yang memiliki kondisi yang tidak
berbeda. Selain itu, jumlah overhead camshaft yang lebih banyak membutuhkan
power yang lebih banyak juga untuk menggerakkannya. Hal ini akan mengurangi
power yang dihasilkan dari mesin itu sendiri walaupun tidak terlalu banyak. Jadi
power yang dihasilkan oleh mesin akan terpakai sedikit untuk menggerakkan part
yang lebih banyak pada mesin DOHC walaupun tidak signifikan. Mesin DOHC
memiliki jumlah dua pasang overhead camshaft tiap silinder (sepasang lebih banyak
daripada SOHC), memiliki kemampuan memasukkan bahan bakar dan udara lebih
banyak, artinya mesin DOHC menghasilkan power yang lebih besar dari. Sebagai
konsekuensinya, mesin DOHC akan lebih boros karena asupan bahan bakar lebih
banyak.
d. Teknologi VTEC
VTEC merupakan singkatan dari Variable Valve Timing and Lift Electornic
Control, teknologi dimana katup masuk terbuka semuanya pada putaran mesin
8500 rpm. Karakter tersebut hampir mirip dengan teknologi VTEC pada mobil
yang cenderung bekerja pada putaran mesin menengah ke atas VTEC bertujuan
untuk meningkatkan efesiensi masuknya campuran bahan bakar dan udara ke ruang
bakar pada mesin 4 langkah sehingga kemampuan mesin meningkat disetiap bagian
polusi (Hidayat, 2012). Cam atau bubungan pada teknologi VTEC pada katup
masuk ada dua, yaitu cam dengan angkat kecil dan cam dengan angkat besar. Saat
5
putaran mesin diatas 4000–6000 maka kontrol elektronik akan mengaktifkan
sistem hidrolik untuk mengganti cam dengan angkat kecil dengan cam dengan
angkat besar, sehingga katup akan membuka dengan lebih besar yang
mengakibatkan campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar
menjadi lebih banyak. Tenaga dari mesin juga akan naik, sehingga akselerasi dan
Gambar (3)
Katup adalah salah satu komponen yang menentukan performa dan efesiensi
mesin, sejalan dengan itu semakin besar diameter katupnya maka performa yang
6
mampu dihasilkan semakin meningkat, namun ada batasan perhitungan
perbandingan antara ukuran piston dan katup masuk, ukuran klep masuk dengan
katup buang dan ukuran batas angkat katup. Menurut buku Graham Bell yang
45 % - 50 % x Diameter Piston
Sebagai contoh Mesin Honda Tiger dengan diameter piston 63.5 mm single katup
= 28.56 mm = 31.75 mm
Maka katup masuk yang memungkinkan sebesar 28.56 sampai dengan 31.75 mm
= 22.86mm = 26.99mm
7
Maka katup Buang yang memungkinkan sebesar 22.86mm sampai dengan 26.99mm
double katup
= 0.45 x 62 mm = 0.5 x 62 mm
= 27.9 mm = 31 mm
= 22.32 mm = 26.35 mm
Maka katup Buang yang memungkinkan sebesar 22.32 mm sampai dengan 26.35
mm
Untuk membuat persamaan yang kita jadikan acuan adalah luas permukaan Katup 45
L = 611.05 mm2
8
karena Katup Masuk fu ada dua maka luas katup masuk fu 27.9 mm adalah 611.05
mm2 x 2 = 1,222.10 mm
L = luas
Sekarang tinggal kita konversi luas tersebut kedalam mesin berkatup tunggal
r = √(L / 3,14) x 2
= √(1,222.10 mm / 3,14) x 2
= √(389.20)mm x 2
= 39.46 mm
Dikatup ganda ukurannya adalah 27.9 mm untuk mendapat ukuran yang sama maka
katup tunggal harus sebesar 39.46 mm terdapat perbedaan 11.56 mm kita mengetahui
bahwa semakin besar diameter katup maka campuran udara dan bahan bakar yang
masuk ke ruang bakar pada saat langkah hisap akan lebih besar jika dibandingkan
Semakin besar bahan bakar yang masuk maka tekanan saat kompresi juga besar yang
Merujuk buku Graham Bell yang bejudul “ Performance Tuning in Theory Practice
Four Strokes ” katup terbuka maksimum tingginya 0.32 sampai dengan 0.35 mm dari
9
diameter katup maka jika kita ambil contoh katup masuk Suzuki Fu diatas dengan
hitungan 45 % x diameter piston maka didapat sebesar 27.9 mm2
F. Kesimpulan
10
Daftar Pustaka
(http://otomotif.kompas.com/read/2012/09/22/0043237/VTEC.Bawah.Sip.
Atas.Oke.htm ).
https://cemetgarage.blogspot.com/2015/04/cara-menentukan-diameter-klep-in-
motor.html
http://sususegarsport.blogspot.com/2012/09/cara-menentukan-lift-kem-dan-
durasi.html
11