METODOLOGI AMDAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
KARUNA DWI MANDARI (1610401091)
NUR IVANI KHOIRI .F. (1610401092)
ISI MATERI
Beberapa ahli telah menyatakan bahwa penyusunan suatu metodologi Andal yang baik
harus mendasarkan berbagai syarat, di antaranya ialah harus komprehensip, fleksibel
pemakaiannya, dapat menunjukkan dampak-dampak yang akan terjadi, obyektip, dapat
diterima ilmuwan, dapat menggambarkan besaran dari dampak dan lain sebagainya.
berikut:
b. Meyakinkan pemakai bahwa tidak ada komponen lingkungan penting yang harus
dipertimbangkan terlewatkan. Hal ini sangat penting mengingat banyaknya komponen di alam dan
hubungannya yang sangat kompleks. Dalam menetapkan dan menyusun komponen tersebut
haruslah dibuat sistematik . mengikuti pengelompokan alam dengan kaidah ilmiah,
c. Dapat digunakan untuk menetapkan data dan informasi apa yang diperlukan dalam pendugaan
dampak. Dengan demikian dapat pula digunakan untuk menyusun rencana penelitian di lapangan,
data sekunder yang diperlukan dan penelitian-penelitian khusus,
d. Dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh dampak yang akan terjadi dan sejauh mana dampak
akan terjadi serta untuk melakukan evaluasi dari alternatif- alternatif aktivitas yang diusulkan.
Hasi! evaluasi ini akan membantu pengambil dalam mengambi! keputusannya,
e. Dapat menunjukkan usaha-usaha apa yang diperlukan untuk dapat menekan dampak negatif.
Kemudian digunakan pula untuk mengevaluasi usulan dari pemrakarsa proyek dalam usahanya
menekan dampak negatif, apakah. Dapat dianggap cukup, kurang atau salah.
f. Metoda yang baik akan memudahkan siapa saja untuk dengan cepat mengetahui dampak apa yang
akan terjadi dan usaha apa yang harus dilakukan.
Terdapat enam buku yang dinilai sangat baik dalam membandingkan metoda tersebut,
yaitu: Environmental Impact Analysis: An Examination of Three Metodologies, oleh Warner
(1973).
a. Fungsi identifikasi
b. Fungsi pendugaan
Berfungsi dalam menentukan perubahan kuantitatif yang meliputi dimensi waktu dan ruang
yang akan terjadi (untuk biologi, sosial-ekonomi dan sosial budaya belum banyak dikembangkan
)
c. Fungsi evaluasi
Mengingat tiap metoda mempunyai kelebihan dan kekurangan dari fungsinya dari ketiga
hal tersebut, maka penggunaan metoda tersebut dapat disesuaikan atau dimodifikasi agar lebih
sesuai dengan proyek yang akan dikerjakan. Banyak pula tim Methodologi ANDAL 165 yang
mengkombinasikan beberapa metoda dan memodilkanya sesuai dengan kehendak. dari tim dan
proyeknya.
Warner dan Bromley (1974) membuat klasifikasi metoda Andal berdasarkan caranya
dampak ditetapkan sebagai berikut,
1. Metode Ad Hoc
2. Metode Overlays
Menggunakan sejumlah peta di tempat proyek yang akan dibangun dan daerah
sekitarnya yang tiap peta menggambarkan komponen-komponen lingkungan yang
lengkap meliputi. aspek fisik-kimia, biologi, sosial-ekonomi dan sosial budaya.
Penggabungan dalam bentuk penampalan akan menunjukkan kumpulan atau susunan
keadaan lingkungan daerah tersebut.
3. Metode Checklists
4. Metode Matrices
Berupa bentuk checklist dua dimensi yang menggunakan satu jalur (kolom) daftar
komponen lingkungan dan lajurnya (baris) daftar aktifitas proyek atau dapat pula
sebaliknya. Dengan bentuk matriks dapat ditetapkan interaksi antara aktivitas proyek
dengan komponen lingkungan atau dapat diketahui sebab-sebab yang terjadi dalam
dampak
Metode berupa susunan daftar aktivitas proyek yang saling berhubungan dan
komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak. Kemudian dari kedua daftar
tersebut disusun lagi hingga dapat menunjukkan aliran dampak yang dimulai dari suatu
aktivitas proyek. Susunan aliran dampak ini menggambarkan adanya dampak langsung
dan tidak langsung serta hubungan antara komponen-komponen lingkungan, sehingga
dapat mengevaluasi dampak secara keseluruhan, dapat dicari aktivitas pokok mana yang
harus dikendalikan. Merupakan pengembangan dari metode matriks sehingga kelemahan
matriks dapat dihilangkan.
Bentuk modifikasi dan kombinasi dari kelima metode tersebut untuk mengurangi
kelemahan tim maupun metode Amdal , disesuaikan dengan proyek yang akan dikerjakan,
hasil penilaian tim dan pertimbangan-pertimbangan lain.
1. Memahami kelebihan dan kelemahan dari tiap metode baik dalam fungsi maupun
cara kerja
3. penguasaan ciri dan sifat umum dan khusus dari rona lingkungan
4. pemahaman dampak penting yang akan terjadi melalui skoping. Makin besar dan
makin kompleks dampak harus menggunakan metode yang lebih kompleks pula
6. batasan-batasan waktu, keahlian, biaya, peralatan dan data serta teknik analisis
yang diperlukan
7. Mempelajari metode yang digunakan tim-tim lain dan pustaka mengenai proyek
yang sejenis
Banyak metoda Andal diperkenalkan oleh. beberapa ahli, tetapi dari sekian banyak
metoda tersebut beberapa metoda tampak lebih menonjol dan lebih sering digunakan.
Penggunaan dari suatu metoda biasanya juga mengalami penyesuaian oleh tim yang
menggunakan didasarkan pada proyek dan penilaian dari tim. Beberapa metoda yang seng
digunakan tersebut adalah sebagai berikut: .
1. Metoda Leopold
Metoda Leopold ini juga dikenal sebagai Matriks Leopold atau Matriks
interaksi dari Leopold. Metoda matriks ini mulai diperkenalkan oleh Leopold dan
teman-temannya pada tahun 1971. Matriks yang diperkenalkan adalah matriks dari
100 (seratus) macam aktivitas dari suatu proyek dengan 88 (delapan. puluh delapan)
komponen lingkungan. Identifikasi dampak lingkungan dari proyek ditulis dalam
interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan.
Langkah pertama setelah matriks dibuat ialah menentukan dampak dari tiap
aktivitas proyek pada komponen lingkungan. “Apabila diduga akan terjadi dampak
pada suatu komponen lingkungan dari suatu aktivitas maka kotak pertemuan pada
matrik dari keduanya diberi tanda diagonal. Langkah kedua dari tiap kotak yang
berdiagonal akan ditetapkan besarnya (magnitude) dan tingkat kepentingan
(importance) dampaknya. Bersama dari dampak yang diduga dinyatakan dalam nilai
angka atau skala dari satu sampai sepuluh serta diberikan catatan uraian atau kriteria
yang jelas dari tiap nilai tersebut. Nilai satu merupakan besaran terkecil sedang
sepuluh merupakan terbesar. Penyusunan skala sebaiknya didasarkan pada evaluasi
nilai yang objektif.
Nilai tingkat kepentingan dampak juga diberikan nilai satu sampai dengan
sepuluh. Nilai kepentingan ini ditinjau dari kepentingan lokal atau nilai bagi masyarakat
ditempat proyek, sehingga penetapan arti dari skala dilakukan berdasarkan
pertimbangan yang subyektif dari masyarakat dan bukan nilai subyektif dari tim.
metoda matriks dari Leopold yang menarik ialah metoda tersebut telah
digunakan berbagai tim dengan melakukan modifikasi atau perubahan, baik di dalam
jumlah aktivitas proyek maupun komponen lingkungannya. Jumlahnya dapat diubah
menjadi lebih banyak atau dapat pula menjadi lebih sedikit. Kelebihan lain dari metoda
ini ialah sangat berguna sebagai penyaring atau untuk identifikasi dampak lingkungan
dan dapat merupakan gambaran dampak secara keseluruhan yang akan menunjukkan
komponen lingkungan apa
c. Ekstraksi sumberdaya
d. Pemrosesan
e. Perubahan lahan
f. Pembaharuan sumberdaya
g. Perubahan lalulintas
j. Kecelakaan.
Leopold membagi komponen lingkungan menjadi 88, yang terdiri dari 5 kelompok sebagai
berikut:
b. Air
c. Atmosfir
d. Proses
2. Keadaan biologi
a. Flora
b. Fauna
3. Sosial-budaya
a. Tataguna tanah
b. Rekreasi
d. Status budaya
5. Ekologi
2. Metode Matrik
Metoda yang diperkenalkan Moore tahun 1973 dikenal pula dengan nama
Matrik Dampak dari Moore. Keistimewaan dari metoda Moore ini adalah dampak
lingkungan dilihat dari sudut dampak pada kelompok-kelompok daerah yang sudah
atau sedang dimanfaatkan manusia atau dapat digambarkan pula sebagai proyek-proyek
pembangunan manusia lainnya. '
Proyek yang akan dibangun disebut sebagai sumber pembuatan aktivitas baru,
dari proyek baru tersebut dikenal berbagai tipe pembuat aktivitas yang akan
dimatrikskan dengan potensi dampak utama pada tiga daerah di pantai Delaware,
Amerida Serikat, yang telah dimanfaatkan oleh manusia.
4. Metoda MacHarg
Metoda yang dikembangkan tahun 1968 oleh MacHarg juga dikenal sebagai
metoda Overlay atau teknik Overlay. Sesuai dengan namanya maka metoda ini
menggunakan berbagai peta yang digambarkan dalam lembar-lembar transparansi.
Daerah yang akan dianalisis dibagi dalam beberapa satuan. Satuan tersebut
dapat disusun berdasarkan topografi atau penggunaan lahan atau dasar-dasar lainnya. :
Untuk tiap satuan dikumpulkan keterangan mengenai keadaan lingkungannya . dengan
berbagai cara, baik dengan survei lapangan (wawancara, pengamatan, pengukuran dan
lain sebagainya) maupun dengan potret udara dan peta-peta yang telah ada..
Langkah berikut melakukan indentifikasi dari dampak yang diduga akan terjadi
pada berbagai komponen lingkungan dari setiap satuan daerah. Setiap komponen
lingkungan dan dampaknya digambarkan dalam satu transparasi tersendiri.
Metoda yang dikembangkan oleh Fisher dan Davies pada tahun 1973 juga
dikenal sebagai Matriks dari Fisher dan Davies. Kekhususan dari metoda ini ialah tiga
macam matriks yang disusun secara bertahap. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai
berikut:
Pada tahap ke dua matriks yang disusun ialah matriks dampak lingkungan.
Bentuk matriksnya hampir sama dengan matriks Leopold, hanya dalam matriks ini
komponen lingkungan dan macam aktivitas yang dimasukkan lebih sederhana
bentuknya.
Tahap ke tiga dalam menyusun matriks keputusan. Matriks disusun berdasarkan
hubungan antara Kriteria Komponen Lingungan yang akan terkena dampak bernilai
skala 4 dan 5 baik yang menguntungkan maupun yang merugikan dari matriks tahap ke
dua dengan dua alternatif, yaitu keadaan lingkungan tanpa proyek dan keadaan
lingkungan dengan proyek. Kolom tersebut diisi aktivitas dari proyek yang mempunyai
nilai skala 4 sampai dengan 5 dari matriks ke dua. Kolom tanpa proyek diisi dari hasil
evaluasi keadaan lingkungan sewaktu penelitian dari matriks'pertama. Dalam
menyusun kolom kriteria keputusan haruslah dipertimbangkan kriteria pengambil
keputusan, seperti: siapa yang akan terkena dampak, ketidakpastian, kompensasi,
keperluan pengelolaan, keanekaragaman dan lain sebagainya.
6. Metoda Ad Hoc
Metoda sedikit sekali memberikan pedoman-pedoman kepada tim dan tidak
membagi lingkungan ke dalam komponen-komponen lingkungan yang mendetail tetapi
membagi lingkungan ke dalam bidang dampak yang lebih luas atau membaginya ke
dalam ekosistem. Misalnya, dianalisis dampaknya pada danau, areal hutan, areal
pertanian dan seterusnya. Dapat pula membagi lingkungan ke dalam aspek flora, fauna,
tanah, drainasi, air bumi, tempat rekreasi dan lain sebagainya.
7. Metode checklis
Komponen dampak dari proyek yang digunakan oleh Adkins dan Burke —
dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1. Transportasi
2. Lingkungan
3. Sosiologi
4. Ekonomi.
Andal yang baik harus mendasarkan berbagai syarat, di antaranya ialah harus
komprehensip, fleksibel pemakaiannya, dapat menunjukkan dampak-dampak yang akan
terjadi, obyektip, dapat diterima ilmuwan, dapat menggambarkan besaran dari dampak dan lain
sebagainya.
Metode yang sering digunakan adalah metode Leopald, metode Matriks, metode
Sorenson, metode MacHarg, metode fisher dan Davies, metode Ad Hoc, Metode Checklis.