Tujuan Kegiatan
State
Sebisa mungkin dihindari lalu ditinggalkan (Boleh digunakan tetapi harus sesuai dosis
dan saran dari dokter/resep dokter)
Alasan
Kita tidak boleh menyalahgunakan penggunaan diazepam dan nitrozepam, apa lagi
melebihi dosis karena memberi dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh, dan menurunkan
fungsi otak.
Cara Penyampaian
1. Penyebaran Pamflet/Brosur
Penyebaran pamphlet/brosur bias dilakukan dengan cara menempelnya ditiang
jalanan, dibagikan ke masyarakat secara langsung, dan dibagikan saat
sosialisasi
2. Penampilan Power Point saat sosialisasi
Penampilan powerpoint yang berisi tentang point-point mengenai psiotropika
terutama diazepam dan nitrozepam, hal ini sangat mendukung untuk
menampilkan gambar supaya masyarakat jauh lebih paham dan mengerti
3. Isi Sosialisasi
Bapak/Ibu sekalian
Perkenalkan saya Irlyana Khansa atas nama perwakilan SMAN 1 Talun menyambut
baik serta mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan Sosialisasi Bahaya Psikotropika ini.
Semoga dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat Kecamatan Talun menjadi lebih paham
terhadap pengaruh buruk penggunaan psikotropika secara berlebih, sehingga harapan kita
untuk menyelamatkan masyarakat dari bahaya psikotropika dapat terwujud dengan mudah.
Saat ini masalah napza terutama psikotropika sudah menjadi masalah yang menggejala
di lingkungan kita, terutama remaja. Namun data akhir-akhir ini, bahaya psikotropika ternyata
tidak hanya mengancam anak-anak pada usia remaja, psikotropika bahkan sudah dikonsumsi
oleh anak-anak di bawah usia remaja. Jumlah pengguna psikotropika di Indonesia tiap tahun
terus meningkat sehingga mengancam masa depan generasi muda.
Dampak bahaya dan korban psikotropika dari tahun ke tahun semakin meningkat,
bahkan sudah sangat meresahkan masyarakat dan membahayakan perkembangan generasi
muda serta memerlukan penanganan yang terpadu dan serius.
Oleh karena itu pemerintah Indonesia telah bertekat bulat, bahwa penyalahgunaan
psikotropika merupakan bahaya yang harus ditangani secara dini, dengan melibatkan seluruh
potensi yang ada baik di pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Penggunaan obat-obatan berbahaya saat ini mulai disalahartikan. Beberapa jenis zat
yang mampu merangsang syaraf pusat justru sering dipakai secara sembarangan tanpa
resep yang tepat. Efek halusinasi dan juga ketenangan yang diberikan obat tersebut
disalahgunakan sebagai zat untuk menghilangkan depresi dan juga kesedihan. Jenis zat ini
dikenal dengan nama psikotropika. Obat tersebut bukanlah sejenis narkoba, namun efeknya
juga bisa menyebabkan kecanduan yang berakhir dengan kematian. Ada yang tahu apa itu
psikotropika? Apa saja jenisnya? Bagaimana dengan dampak mengonsumsi psikotropika
tersebut? Mari kita bahas lebih dalam.
Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta
merangsang susuan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi, ilusi,
gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa
kecanduan pada pemakainya. Jenis obat-obatan ini bisa ditemukan dengan mudah di
apotik, hanya saja penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter.
Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
(mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Bapak/Ibu masyarakat Talun mungkin ada yang sudah tau berapa jenis psikotropikaitu?
Psikotropika golongan I : yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan
dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat
Psikotropika golongan II : yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan
ketergantungan.
Psikotropika golongan III : yaitu psikotropika dengan efek ketergantungannya sedang dari
Disini saya akan membahas lebih lanjut mengenai Diazepam dan Nitrozepam
yang tergolong ke Psikotropika golongan IV
Kejang pada anak memang sangat mengkhawatirkan, karena kejang pada anak
merupakan suatu kegawat daruratan medis yang membutuhkan penanganan yang segera.
Biasanya jika seorang anak mengalami kejang untuk pertama kalinya, ia akan diberikan obat
yang dimasukan ke dalam anus dan reaksi kejang akan hilang dengan sekejap.Apakah ada yang
tahu apa obat itu? Ya, benar sekali hadirin, obat tersebut adalah Diazepam
Anda tidak boleh menggunakan Diazepam jika Anda memiliki kondisi yang disebut
myasthenia gravis. Yaitu penyakit saraf yang menyebabkan kelumpuhan secara
bertahap
Anda tidak boleh mengonsumsi Diazepam jika Anda menderita glaukoma sudut
sempit akut. Katakan kepada dokter Anda tentang gejala mata lainnya
Anda mungkin tidak boleh mengkonsumsi Diazepam jika Anda memiliki penyakit
paru-paru yang parah, penyakit hati, atau apnea tidur
Kondisi lain yang perlu diketahui dokter Anda adalah masalah jantung, kejang,
penyalahgunaan alkohol atau narkoba, dan depresi
Jika Anda berusia 65 tahun atau lebih, bicarakan dengan dokter Anda tentang obat lain
yang dapat berfungsi sebagai pengganti Diazepam
Diazepam tidak aman digunakan jika Anda sedang hamil atau menyusui.
Mengkonsumsi Diazepam selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir dan
gejala penarikan pada bayi baru lahir. Karena Diazepam masuk ke ASI, Anda tidak
boleh menyusui saat mengkonsumsi Diazepam
Anak-anak yang lebih muda dari 6 bulan tidak boleh mengonsumsi Diazepam
Nah ini lah hadirin cara penggunaan diazepam yang benar, mari kita gunakan obat ini
sebagaimana mestinya, mari kita mencegah penyelakaan terhadap diri sendiri, agar ita
juga hidup bahagia
Hadiri sekalian
Jenis Psikotropika kedua yang akan saya bahas adalah Nitrazepam.Bapak/ibu disini
ada yang pernah mengalalmi insomnia? Iya insomnia adalah penyakit susah tidur.
Penyakit ini bias diobati dengan nitrazepam. Jadi Nitrazepam adalah obat dengan fungsi
untuk mengobati masalah tidur (insomnia). Selain itu juga digunakan untuk mengobati
jenis kejang tertentu. Alodorm, Dumolid, Mogadon, yang sering kita temui ini termasuk
nitrazepam. Obat ini hanya boleh digunakan dalam dalam jangka waktu yang pendek.
Obat ini bersifat sedatif (menenangkan), amnestik (memicu rasa lupa), dan antikonvulsan.
Nitrazepam termasuk ke dalam psikotropika golongan IV. Obat-obat golongan
psikotropika sejatinya hanya bisa dikeluarkan dengan resep dokter. Ketika seseorang
tanpa resep mendapatkan dan mengonsumsi obat dumolid untuk mendapatkan efek
penenangnya, penggunaan berubah menjadi penyalahgunaan.
STOP PENYALAHGUNAAN
PSIKOTROPIKA!!!