LAPORANAMBANGAHNEW
LAPORANAMBANGAHNEW
PENDAHULUAN
peran serta masyarakat sebagai hal yang utama. Tenaga kesehatan dituntut mampu
kesehatan, program yang dilaksanakan harus sesuai dengan situasi dan kondisi
masalah dan menetapkan lokasi kasus serta melakukan intervensi di Desa Sungai
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari tiga dusun,
tujuh RW, serta 32 RT. Adapun nama-nama dusun tersebut yaitu dusun Mekar
Sari, Kumpai, dan Karya Sari. Luas wilayah daratan desa Sungai Ambangah +
15.560 km2 .
dan empat SD Negeri, dua SLTP, dan satu SLTA. Sarana pelayanan Kesehatan
Ambangah masih banyak masyarakat yang belum berperilaku hidup bersih dan
sehat, penggunaan sumber air untuk keperluan rumah tangga yang digunakan
paling banyak adalah menggunakan air sumur gali dan untuk air minumnya
sarana sanitasi dasar seperti kepemilikan jamban dan kepemilikan tempat sampah
sebagian masyarakatnya ada yang belum memiliki sarana sanitasi dasar tersebut,
sedangkan untuk sarana pengolahan air limbah(SPAL) tidak ada rumah tangga
yang memiliki.
Pemilihan dan penetapan lokasi kasus ini di lihat dari derajat kesehatan
dari kondisi yang ada di masyarakat Desa Sungai Ambangah masih sangat kurang
Bercermin pada uraian yang terdapat pada latar belakang maka beberapa
Kubu Raya?
Kubu Raya?
masalah penyakit menular, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan penyakit menular
Desember – April 2015. Adapun tahap pertama adalah berupa analisis situasi
dan tahap ketiga adalah pelaksanaan intervensi terhadap masalah kesehatan yang
sekunder dari Puskesmas, Polindes dan Desa. Tahapan kedua untuk mengAnalisis
penelitian Survei cepat. Populasi dan sampel dalam survei cepat adalah seluruh
Kepala Keluarga yang ada di Desa Sungai Ambangah Kecamatan Sungai Raya
Kabupaten Kubu Raya. Sedangkan Sampel Penelitian diambil dari keluarga yang
1. Peneliti menentukan lokasi awal di tengah desa, bila perlu yang ada
persimpangan.
3. Setelah ditentukan jalan, kemudian undi kembali rumah mana yang terlebih
5. Bila jalan pertama tidak mencukupi sampel hasil perhitungan sampel maka
kembali ketahap awal, lakukan pengundian dan tidak mengulang jalan yang
sudah di survei.
Gambar. 2.1
Alur Metode Rapid Survei
dan Desa, tahapan selanjutnya adalah melakukan interview dengan Kepala Desa,
Bidan Desa dan SPL untuk mengetahui situasi kesehatan masyarakat berdasarkan
sudut pandang dari stake holder dan petugas kesehatan. Setelah semua data
kesehatan.
1. Emergency
kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa
penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka
2. Greetes member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena
3. Expanding Scope
wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin
5. Policy
dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap
suatu desain penelitian yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan dengan
cara mengamati status paparan dan penyakit serentak pada populasi tunggal, pada
suatu waktu atau periode. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
telah ditentukan sebagai sampel kasus dan masyarakat yang tidak terpapar
hampir sama dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi
kasus adalah ibu yang memiliki bayi dan balita yang pernah menderita diare
selama 3 bulan terakhir, tinggal di wilayah Desa Sungai Ambangah, dan bersedia
balita dan tidak pernah menderita diare selama 3 bulan terakhir, dan bersedia
untuk diwawancarai.
Keterangan :
OR = 7,113
0,88
P2 = = 0,51
7,113𝑥(1−0,88)+0,88
( 1.96√2𝑥(0,51)(1−0,51)+0,84√0,88(1−0,88)+0,51(1−0,51)} 2
n =
(0,88−0,51)2
n = 27,116543332=28
Untuk mmndapatkan besarnya sampel yang akan diambil dihitung selain manual
juga menggunakan aplikasi komputer yaitu sample size versi 2.0.
menggunakan metode dan kegiatan yang efektif dan efisien sesuai dengan prioritas
masalah dengan menggunakan metode PAHO. Indikator dalam metode PAHO yaitu :
berikut:
efisiensi ini biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk
melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya yang diperlukan, Makin tidak
efisien.
mulai dari tanggal 20 Februari sampai dengan 13 Maret 2015di Desa Sungai
minggu yaitu mulai dari tanggal 14 Maret sampai dengan 24 maret 2015 di Desa
Maret sampai 4 april 2015. Tempat kegiatan intervensi dilakukan adalah di Desa
Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari empat dusun yaitu dusun Sungai
Ambangah laut, Sungai Ambangah tengah, Sungai Ambangah darat, dan dusun
parit baru.
Keterangan :
n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan
interview kepada kepala desa dengan banyaknya jumlah rumah tangga sebesar
Sampel diambil dengan cara simple random sampling, dimana sampel diambil
dari anggota populasi dengan mengambil rumah tangga yang dipilih secara zig-
Kubu Raya yang terdiri dari keluarga yang mempunyai bayi dan balita yang
sebagai sampel Kasus dan masyarakat yang tidak terpapar masalah kesehatan
Kubu Raya.
1. Data Primer
Data primer adalah hasil yang didapat dari hasil jawaban responden
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari arsip data Puskesmas Sungai Durian
intervensi masalah kesehatan adalah dengan memberikan free tes dan post tes
dalam bentuk table, grafik dan narasi sebagai gambaran situasi kesehatan
Raya.
1. Editing
Memeriksa kelengkapan data, kesinambungan data, keseragaman data
2. Coding
Mengklasifikasikan data-data dari masing-masing variabel dengan
3. Scoring
Memberikan skor terhadap item-item jawaban dari variabel untuk
4. Entry
Proses memasukan data yang sudah diberi kode ke program statistik
komputer.
5. Tabulating
Setelah dilakukan pengolahan data selanjutnya data disajikan dalam
bentuk tabel dan grafik untuk melihat kecenderungan dari suatu faktor
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah Analisis yang dilakukan untuk melihat
yang digunakan adalah 95% terdapat nilaip value <.0,05 maka faktor
Bila hasil Analisis bivariat tidak terdapat nilai p value < 0,05 maka
ada.
determinan utama dengan melihat nilai Odd ratio (OR), bila nilai OR
PENDIDIKAN JUMLAH %
TK / PAUD 243 15,74
SD 754 48,83
SMP / SLTP 362 23,45
SMA / SLTA 102 6,61
Perguruan Tinggi (Akademi D3 + S1) 83 5,38
Jumlah 1.544
Sumber : Profil Desa Sungai Ambangah 2011
Ambangah paling banyak adalah tingkat Sekolah Dasar yaitu sebesar 48,83%,
Gambar 3.1
Mata Pencaharian Masyarakat
di Desa Sungai Ambangah
Ambangah sebagian besar adalah petani dengan Persentase sebesar 72,00% dan
Tabel 3.2
Distribusi dan Frekuensi Penyakit pada Masyarakat
di Desa Sungai Ambangah
Jumlah Penderita Persentase (%)
Jenis Penyakit
2012 2013 2014 2012 2013 2014
Diare 45 112 66 78,95 41,48 95,65
TBC 2 6 3 3,51 2,22 4,35
DBD 1 1 0 1,75 0,37 0,00
Malaria 0 4 0 0,00 1,48 0,00
Filariasis 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Kusta 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Pneumonia 0 50 0 0,00 18,52 0,00
Penyakit gigi dan mulut 9 97 0 15,79 35,93 0,00
ISPA 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Astma 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Jumlah 57 270 69
Sumber : Profil Puskesmas Sungai Durian Tahun 2012, 2013, 2014
Desa Sungai Ambangah adalah diare dengan proporsi pada tahun 2012 sebesar
78,95%, mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 41,48%, dan kembali
Penyakit gigi dan mulut menempati urutan kedua setelah diare dengan
proporsi pada tahun 2012 sebesar 15,79%, mengalami peningkatan pada tahun
2013 sebesar 35,94 % dan pada tahun 2014 datanya tidak lengkap.
(18,52%) pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2012 dan 2014 tidak ditemukan
kasus tersebut.
terdapat 6 kasus (2,22%) yang kemudian menurun di tahun 2014 yaitu sebesaer 3
kasus (4,35%). Sedangkan untuk data penyakit tidak menular tidak ada laporan.
Tabel 3.3
Persentase Bayi BGM, ASI Eksklusif, dan Kematian Perinatal
di Desa Sungai Ambangah 2012, 2013, 2014
Jumlah Penderita Persentase (%)
Uraian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
BGM 22 4 0 7,01 2,82 0,00
ASI Ekslusif 13 14 0 4,14 9,86 0,00
Kematian perinatal 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Bayi ditimbang 314 142 301
Sumber : Profil Puskesmas Sungai Durian Tahun 2012, 2013, 2014
Berdasarkan tabel 3.3, Persentase bayi dengan BGM Pada tahun 2012
sebesar 7,01%, menurun pada tahun 2013 sebesar 2,82% dan pada tahun 2014
tidak ada balita dengan BGM. Cakupan Pemberian ASI eksklusif di Desa Sungai
Ambangah pada tahun 2012 sebesar 4,14% dan pada tahun 2013 sebesar 9,86%,
pada tahun 2014 data mengenai ASI tidak ada. Dalam tiga tahun terakhir tidak
Gambar 3.4
Jumlah Pelayanan K1, K4 dan Bumil dengan Pertolongan Yankes
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2011 s/d 2014
oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2014
dari ibu hamil yang mendapat pelayanan K1 sebanyak 250 ibu hamil, pelayanan
3.1.1.3 Lingkungan
Tabel 3.5
Persentase Keluarga dengan Akses Air Bersih
Desa Sungai Ambangah Tahun 2014
Berdasarkan tabel 3.5, keluarga yang memiliki akses air bersih di Desa Sungai
Ambangah dari 235 rumah tangga yang diperiksa yang memiliki akses sumber air
SGL sebesar 37,87 %, dan PAH sebesar 62,13%, sedangkan yang lain tidak
tersedia.
Tabel 3.6
Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Desa Sungai Ambangah Tahun 2014
Jumlah Jumlah
Jumlah % KK % KK
Sarana Sanitasi Dasar KK Yang KK Yang
Sehat Memiliki Sehat
Diperiksa Memiliki
Berdasarkan tabel 3.6 menunjukkan bahwa dari 323 rumah tangga yang
kepemilikan jamban adalah yang tertinggi yaitu sebesar 97,09% dan terendah
Gambar 3.7
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga
Puskesmas Sungai Durian Tahun 2012
Berdasarkan tabel 3.7 laporan profil puskesmas survei prilaku hidup bersih
dilaksanakan pada tahun 2012 di empat desa di wilayah Puskesmas Sungai Durian
yaitu desa limbung, Kuala Dua, Teluk Kapuas dan Tebang Kacang dengan jumlah
sampel sebesar 473 rumah tangga. Hasil pemantauan menunjukkan jumlah rumah
tangga tidak ber PHBS (51,80%) lebih besar sedikit dibanding dengan rumah
tangga dengan PHBS yaitu sebesar 48,20%. Desa Sungai Ambangah belum
3.1.2.1.1 Demografi
Gambar 3.8
Tingkat Pendapatan Masyarakat
Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Sungai Ambangah paling banyak adalah pada 500.000 – 1.000.000 yaitu sebesar
28,57% sedangkan yang paling sedikit adalah 2 juta – 2,5 juta yaitu sebesar 7,14
%.
Gambar 3.9
Persentase Kematian dalam Keluarga
Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Rumah Tangga yang diwawancarai pada Rapid Survei dalam tiga tahun terakhir.
Gambar 3.10
Penyakit Penyebab Kematian Anggota Rumah Tangga
Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Kasus kematian menurut penyakit penyebab dapat dilihat pada gambar 3.6
Tabel 3.11
Penyakit Tidak menular
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
peringkat teratas yaitu sebesar 68,57% dan penyakit menular terendah adalah
typhoid yaitu sebesar 4,29%, sedangkan DBD, Filariasis, dan penyakit menular
yang dilakukan pada hari jumat tanggal 23 januari 2015 di dapat bahwa masalah
kesehatan yang dominan di Desa Sungai Ambangah adalah diare dan batuk, pilek
yang dominan di wilayah tersebut adalah asma dan diare. Menurut Kepala Desa
kejadian diare meningkat bila musim kemarau hal ini karena sumber air yang
digunakan oleh warga pada musim kemarau adalah air dari air sungai, PAH dan
air sumur yang bila musim kemarau kualitasnya tidak bagus selain itu karena ada
kebiasaan masyarakat yang meminum langsung air tanpa dimasak terlebih dahulu.
menurut kades hal ini terjadi karena kondisi jalan ke wilayah desa sungai
ambangah terutama akses ke Dusun Kampung Baru, Dusun Parit Karya Desa,
Dusun Karya Sari, Dusun Kumpai dan Dusun Mekar Sari yang masih jalan tanah
yang bila musim kemarau kondisi jalan berdebu. Selain Diare dan ISPA Penyakit
lain yang pernah diderita masyarakat desa Sungai Ambangah adalah DBD yang
berada di dusun Sungai Ambangah laut, TB Paru, malaria, stroke, dan tiphus.
Tabel 3.12
Persentase Penyakit Tidak Menular
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
diderita masyarakat desa Sei Ambangah paling banyak adalah hipertensi yaitu
dilakukan pada hari rabu tanggal 21 maret 2015 di dapat bahwa masalah
kesehatan yang dominan di Desa sui ambangah adalah diare dan batuk, pilek
(ISPA). Menurut Kepala Desa kejadian diare meningkat bila musim kemarau hal
ini karena sumber air yang digunakan oleh warga pada musim kemarau adalah air
bagus selain itu karena ada kebiasaan masyarakat yang meminum langsung air
meningkat pada musim kemarau, menurut kades hal ini terjadi karena kondisi
jalan ke wilayah desa sui ambangah terutama akses ke Dusun Mekar Sari, Dusun
Karya Desa, Dusun Karya Sari, Dusun Kumpai Baru yang masih jalan tanah dan
rusak yang bila musim kemarau kondisi jalan berdebu. Selain Diare dan ISPA
Penyakit lain yang pernah diderita masyarakat desa sui ambangah adalah
Tabel 3.13
Proporsi Bayi yang Ditimbang pada Masyarakat
diDesa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Bayi yang ditimbang 72 81.82
Bayi yang Tidak Ditimbang 16 18.18
Total 88 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Berdasarkan tabel 3.13, didapat bahwa proporsi bayi yang ditimbang pada
Tabel 3.14
Proporsi Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
diDesa Sungai Ambangah Tahun 2015
Total 88 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
persalinan yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan adalah sebesar 21,59%.
Tabel 3.15
Proporsi Bayi yang Diberi ASI EksklusifPada Masyarakat
diDesa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Bayi yang diberi ASI eksklusif 33 37.50
Bayi Tidak diberikan ASI eksklusif 55 62.50
Total 88 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Berdasarkan tabel 3.15 didapat bahwa proporsi bayi yang diberikan ASI
eksklusif adalah sebesar 37,50%. Sedangkan proporsi bayi yang tidak diberikan
3.1.2.1.3Lingkungan
Tabel 3.16
Sumber Air Keperluan Rumah Tangga pada Masyarakat
diDesa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
PDAM 0 0.00
PAH 5 5.10
Air sumur 37 37.76
Air sungai 56 57.14
Total 98 100.00
rumah tangga pada masyarakat desa Sungai Ambangah paling banyak digunakan
adalah air sungai yaitu sebesar 57,14%, dan yang paling sedikit sumber air yang
Uraian Jumlah %
PDAM 0 0.00
PAH 98 100.00
Air sumur 0 0.00
Air sungai 0 0.00
Total 98 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Berdasarkan tabel 3.17, di atas didapat bahwa sumber air masak dan
minum masyarakat Desa Sungai Ambangah yang menggunakan air hujan sebesar
Tabel 3.18
Sumber Pencemaran Kurang Dari 10 Meter dari Sumber Air
Pada Masyarakat di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Ada sumber pencemaran 2 2.04
Tidak ada sumber pencemaran 96 97.96
Total 98 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
kurang dari 10 meter dari sumber air pada masyrakat Desa Sungai
Uraian Jumlah %
Mudah 17 17.35
Sulit di musim kemarau 81 82.65
Sulit sepanjang tahun 0 0.00
Total 98 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
17,35%, sulit dimusim kemarau sebesar 82,65% dan sulit sepanjang tahun sebesar
0%.
Tabel 3.20
Kemudahan Mendapatkan Air
diDesa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Keruh 0 0.00
Berwarna 98 100.00
Berasa 0 0.00
Berbusa 0 0.00
Berbau 0 0.00
Total 98 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Berdasarkan tabel 3.20, di atas di dapat bahwa air yang digunakan oleh
Uraian Jumlah %
Langsung minum 2 2.04
Di masak 96 97.96
Disaring 0 0.00
Di beri bahan kimia 0 0.00
Total 98 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Sungai Ambangahyang mengolah air dengan cara dimasak adalah sebesar 97,96
Tabel 3.22
Tempat Penampungan Limbah dari kamar mandi/ tempat cuci/dapur
Pada Masyarakat di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Tertutup di pekarangan/ SPAL 2 2.04
Terbuka di pekarangan 12 12.24
Di luar pekarangan 6 6.12
Tanpa penampungan 40 40.82
Langsung ke got / sungai 38 38.78
Total 98 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
limbah dari kamar mandi/ tempat cuci/dapur pada masyarakat di Desa Sungai
penampungan limbah rumah tangga yang tertutup hanya sedikit yaitu sebesar 2,04
%.
Uraian Jumlah %
Terbuka 73 74.49
Tertutup 7 7.14
Tanpa saluran 18 18.37
Total 98 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Ambangah yang memiliki saluran pembuangan air limbah di kamar mandi yang
Tabel 3.24
Ketersediaan Pembuangan Sampah diluar rumah
diDesa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Memilki 67 68.37
Tidak memiliki 31 31.63
Total 98 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
tempat pembuangan sampah di luar rumah adalah sebesar 68,37%. Dan yang
Tabel 3.25
Tempat Pengumpulan/Penampungan Sampah Rumah Tangga
di Luar Rumah di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Terbuka 64 95,52
Tertutup 3 4,48
Total 67 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
yaitu sebesar 95,52 %, sedangkan sisanya memiliki tempat sampah tertutup yaitu
sebesar 4,48 %.
Tabel 3.26
Ketersediaan Tempat Penampungan Sampah Basah (Organik)
di Dalam Rumahdi Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
dibandingkan dengan yang tidak mempunyai tempat sampah organik yaitu sebesar
68,37 %.
Tabel 3.27
Jenis Tempat Pengumpulan/ Penampungan Sampah Basah (Organik)
di Dalam Rumah di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Tempat penampungan sampah organik
- Terbuka 30 96,77
- Tertutup 1 3,23
Total 31 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Tabel 3.28
Jumlah Rumah Tangga Yang Memelihara Ternak
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Memelihara ternak
- Ya 42 42,86
- Tidak 56 57,14
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Tabel 3.29
Jumlah Rumah Tangga Yang Memelihara Ternak
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Jenis Ternak
- Unggas 31 73,81
- Ternak sedang 2 4,76
- Ternak besar 2 4,76
- lainnya 7 16,67
Total 42 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Berdasarkan tabel 3.29, di atas didapat bahwa jenis ternak yang paling
banyak dipelihara oleh masyarakat Desa Sungai Ambangah adalah unggas yaitu
sebesar 73,81% sedangkan yanng terkecil yaitu ternak sedang dan besar yaitu
sebesar 4,76%.
Uraian Jumlah %
Tempat Memelihara Ternak
- Kandang dalam rumah 1 2,38
- Kandang luar rumah 26 61,90
- Rumah tanpa kandang 6 14,29
- Luar rumah tanpa kandang 9 21,43
Total 42 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
masyarakat desa ambangah yang paling besar berada di kandang luar rumah
61,90%, sedangkan yang paling sedikit adalah kandangnya dalam rumah 2,38%.
Tabel 3.31
Tempat Pemeliharaan Ternak
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Ventilasi Rumah
- Tertutup 61 62,24
- Terbuka 37 37,76
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Uraian Jumlah %
Ventilasi Kamar
- Memenuhi syarat 75 76,53
( >15% luas ruangan)
- Tidak memenuhi syarat 23 23,47
(<15% luas ruangan)
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
ruangan) adalah sebesar 76,53%, lebih besar dibandingkjan dengan yang tidak
Tabel 3.33
Kepemilikan Jamban pada Rumah Tangga
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
- Memiliki Jamban 83 84,69
- Tidak Memiliki Jamban 15 15,31
. Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Uraian Jumlah %
Kondisi Jamban
- Memenuhi syarat 65 78,31
- Tdk memenuhi syarat 18 21,69
Total 83 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Ambangah yang memiliki jamban dengan kondisi yang memenuhi syarat adalah
sebesar 78,31% lebih besar dibandingkan kondisi yang tidak memenuhi syarat
Tabel 3.35
Keberadaan Jentik Nyamuk di Tempat Penampungan Air
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Keberadaan Jentik
- Ada 95 96.94
- Tidak ada 3 3.06
Total 98 100.00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Ambangah yang pada tempat penampungan airnya terdapat jentik nyamuk adalah
sebesar 96,94%. Sedangkan yang tidak ada jentik nyamuk didalam tempat
Uraian Jumlah %
Kondisi Tempat Penampungan Air
Terbuka 23 23,47
Tertutup rapat 75 76,53
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
76,53%.
Tabel 3.37
Sampah Yang Dapat Menampung Air Di Sekitar Rumah
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Kondisi Sampah
- Terdapat sampah menampung air 11 11,22
- Tidak terdapat sampah menampung air 87 88,78
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Ambangah yang terdapat sampah, yang dapat menampung air di sekitar rumah
Tabel 3.38
Proporsi persalinan pada Masyarakat
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Persalinan
- Ya 69 70,41
- Tidak 29 29,59
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
tangga masyarakat desa Sei Ambangah yang ditolong oleh tenaga kesehatan
sebesar 70,41%.
Tabel 3.39
Proporsi pemberian ASI eksklusif
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Bayi dan Balita
- ASI Ekslusif 5 27,78
- Tidak ASI Ekslusif 13 72,22
Total 18 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
balita rumah tangga. Proporsi pemberian ASI eksklusif dari rumah tangga yang
mempunyai bayi dan balitadi desa Sei Ambangah hanya sebesar 27,78% dan yang
Uraian Jumlah %
- Balita yang ditimbang 8 44,44
- Balita tidak ditimbang 10 55,56
Total 18 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
rumah tangga yang ditimbang setiap bulan hanya sebesar 44,44% dan balita yang
Tabel 3.41
Proporsi Air Minum Dimasak
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Air minum dimasak 88 89,80
Air minum tidak dimasak 10 10,20
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Berdasarkan tabel 3.41, didapat bahwa proporsi rumah tangga yang air
minum dimasak terlebih dahulu sebesar 89,80% dan proporsi air minum yang
Tabel 3.42
Proporsi menguras bak mandi sekali seminggu
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Menguras Bak Mandi 55 56,12
Tidak Menguras Bak Mandi 43 43,88
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
menguras bak mandi seminggu sekali adalah sebesar 56,12% dan yang tidak
Tabel 3.43
Proporsi Kebiasaan Mencuci Tangan Menggunakan Sabun
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Sebelum makan 70 71,43
Setelah buang air besar/menceboki bayi 4 4,08
Sebelum menyiapkan makanan 21 21,43
Setelah memegang binatang 3 3,06
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
setelah buang air besar sebesar 4,08%, setelah memegang binatang sebesar 3,06%.
Tabel 3.44
Proporsi Tempat Buang Air Besar (BAB) masyarakat
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Jamban 83 84,69
Sungai/parit 15 15,31
Kebun/halaman 0 0,00
Selokan 0 0,00
Lubang tanah 0 0,00
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Tabel 3.45
Proporsi Menggosok Gigi Setiap Hari Pada Masyarakat
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Saat mandi pagi dan/ sore 98 100,00
Sesudah bangun pagi 0 0,00
Sesudah makan pagi 0 0,00
Sebelum tidur malam 0 0,00
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
waktu menggosok gigi saat mandi pagi dan sore sebesar 100%.
Tabel 3.46
Proporsi Anggota Rumah Tangga Yang Merokok
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Kebiasaan Merokok
Ya, setiap hari 70 71,43
Ya, kadang-kadang 3 3,06
Tidak, sebelumnya pernah 2 2,04
Tidak pernah sama sekali 23 23,47
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
anggota rumah tangga yang merokok setiap hari sebesar 71,43%, kadang-kadang
3,60%, tidak tapi sebelumnya pernah sebesar 32,65% dan yang tidak pernah sama
Uraian Jumlah %
Kelompok Umur Merokok
6 - 10 tahun 0 0,00
11 – 15 tahun 2 2,86
16 – 20 tahun 65 92,86
21 – 25 tahun 3 4,29
26 - 30 tahun 0 0,00
Total 70 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
kelompok umur yang merokok umur 6 – 10 tahun sebesar 0%, 11-15 tahun
sebesar 2,86%, 16-20 tahun sebesar 92,86%, 21-25 tahun sebesar 4,29%, dan 26-
30 tahnu sebesar 0 %.
Tabel 3.48
Proporsi Banyaknya Konsumsi Rokok Anggota Keluarga
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Banyaknya Konsumsi Rokok
<10 batang perhari 24 34,29
≥ 10 batang perhari 46 65,71
Total 70 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
banyaknya konsumsi rokok <10 batang perhari sebesar 34,29%, lebih sedikit
Uraian Jumlah %
Jenis Rokok
Rokok filter 70 100,00
Rokok linting 0 0,00
Tembakau Kunyah 0 0,00
Rokok kretek tanpa filter 0 0,00
lainnya 0 0,00
Total 70 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
merokok dengan menggunakan rokok filter yaitu dengan proporsi sebesar 100
%.
Tabel 3.50
Proporsi Anggota Keluarga Yang Merokok Dalam Rumah
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Merokok didalam Rumah 40 57,14
Tidak Merokok di dalam Rumah 30 42,86
Total 70 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
yang merokok dalam rumah sebesar 57,14%, lebih banyak dibandingkan yang
Tabel 3.51
Proporsi Jarak Rumah Ke Pelayanan Kesehatan
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Jarak tempuh yankes
<1 KM 43 43,88
1-2 KM 35 35,71
>2 KM 20 20,41
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
jarak rumah ke pelayanan kesehatan yang berjarak <1 km sebesar 43,88%, 1-2 km
Tabel 3.52
Proporsi Waktu Tempuh Rumah Ke Pelayanan Kesehatan
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
waktu tempuh yankes
< 15 menit 39 39,80
15-30 menit 58 59,18
> 30 menit 1 1,02
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
waktu rumah ke pelayanan kesehatan terdekat dengan waktu <15 menit sebesar
39,80%, 15-30 menit sebesar 59,18% dan >30 menit sebesar 1,02%.
Uraian Jumlah %
Angkutan umum ke pelayanan kesh.
Ya 0 0,00
Tidak 98 100,00
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Tabel 3.54
Rasio Pemanfaatan PelayananKesehatan
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Pemanfaatan pelayanan kesehatan
Ya 88 89,80
Tidak 10 10,20
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Uraian Jumlah %
Penimbangan 8 9,20
Penyuluhan 1 1,15
Imunisasi 22 25,29
KIA 1 1,15
KB 26 29,89
Pengobatan 26 29,89
PMT 0 0,00
Suplementasi Gizi 0 0,00
Konsultasi risiko penyakit 0 0,00
Pemeriksaan Kehamilan 1 1,15
Persalinan 1 1,15
Pemeriksaan ibu nifas 1 1,15
Pemeriksaan neonatus 0 0,00
Pemeriksaan bayi 0 0,00
Total 87 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
kehamilan dan persalinan serta pemeriksaan ibu nifas sebesar 1,15%. pelayanan
penyakit, pemeriksaan neonatus dan bayi tidak ada yang mendapatkan pelayanan.
Sedangkan hasil wawancara dengan Bidan Desa pada hari Kamis tanggal
posyandu, yaitu di Dusun Karya Sari terdapat 2 dan Dusun Kumpai 1. Pelayanan
oleh bidan lebih banyak di Desa Sui Ambangah dan kebanyakan mereka
membawa ke bidan atau pelayanan kesehatan yang terdekat di desa tersebut, bila
tidak bisa ditanggani mereka segera rujuk ke puskesmas induk terdekat yang ada
Tabel 3.56
Proporsi Alasan Tidak Menggunakan Pelayanan Kesehatan
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Letak pelayanan kesehatan jauh 0 0,00
Tidak ada tempat pelayanan kesehatan 0 0,00
Pelayanan yang diberikan tidak lengkap 1 10,00
lainnya ...... (tidak menjawab) 9 90,00
Total 10 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Berdasarkan tabel 3.56, didapat bahwa Dari 10 Rumah Tangga yang tidak
pelayanan kesehatan dengan alasan karena letak pelayanan kesehatan jauh sebesar
9,20%, Tidak ada tempat pelayanan kesehatan sebesar 1,02%, pelayanan yang
diberikan tidak lengkap 22,45, dan lainnya yang tidak menjawab sebesar 68,37%.
Uraian Jumlah %
Pernah Mengikuti Penyuluhan Kesehatan
- Ya 29 29,59
- Tidak 69 70,41
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
pada penyuluhan kesehatan yang pernah diberikan hanya sebesar 29,59% dan
Tabel 3.58
Proporsi Pelayanan Kesehatan Tradisional Pada Masyarakat
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Uraian Jumlah %
Menjalani Pengobatan Tradisional
- Ya 35 35,71
- Tidak 63 64,29
Total 98 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
yang menggunaan pelayanan kesehatan tradisional sebesar 35,71% dan yang tidak
sebesar64,29%.
Uraian Jumlah %
Total 35 100,00
Sumber : Data Rapid Survei desa sungai ambangah tahun 2015
Hasil analisa dari data yang dikumpulkan dari data sekunder yang didapat
dari Puskesmas Sungai Bakau Kecil, hasil Survey Cepat, dan Hasil Indeph
Interview dengan Kepala Desa dan Bidan Desa Sungai Ambangah maka dapat
PERMASALAHAN ALASAN
Hipertensi Berdasarkan hasil Rapid survey, Proporsi kejadian hipertensi 58,14% Sedangkan
dari data register Puskesmas Sungai Durian data tidak terlaporkan.Hasil rapid
survey menemukan beberapa faktor yang diduga mejadi pemicu munculnya
penyakit hipertensi seperti kebiasaan merokok yaitu sebesar 76,53%. Dari jumlah
tersebut yang merokok setiap hari sebesar 71,43% dengan rata-rata jumlah
hisapan rokok perhari diatas 10 batang sebesar 65,72%. Hal tersebut sangat
berhubungan dengan kejadian hipertensi karena nikotin yang terdapat dalam
rokok dapat menyebabkan perlebgketan kepingan darah dan menumpuknya
kolesterol sehingga dapat terjadinya hipertensi. Selain itu rata-rata perokok
tersebut sudah mengkonsumsi rokok dalam waktu yang lama dimana jumlah
perokok diatas 10 tahun 92,86%. Hipertensi juga terkait dengan kebiasaan
merokok masyarakat dimana jumlah perokok didalam rumah sebesar 57,14%, hal
tersebut meungkinkan banyaknya perokok pasif yang menghisap asap
sampingan/ sidestream.
1. Emergency
kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa
penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka
2. Greetes Member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena
untuk masalah lain, maka greetes member ditentukan dengan cara melihat
3. Expanding Scope
wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin
Tabel 3.61
Matriks Penentuan Prioritas masalah berdasarkan metode MCUA
Desa Sei Ambangah Tahun 2015
Greetes
Permasalahan Emergency Eksp Scope Feasibility Policy Jumlah
Member
Diare 2 4 3 2 3 14
ISPA 1 3 3 2 2 11
Hipertensi 1 2 4 1 2 10
Diabetes melitus 3 2 4 1 2 12
prioritas masalah utama adalah diare dengan skor sebesar 15. Terpilihnya diare
menjadi prioritas mjasalah utama karena kejadian diare tertinggi kedua setelah
ISPA berdasarkan hasil survey dan juga dari register pasien di puskesmas.
terakhir yang disebabkan oleh diare, dan kelompok umur yang berisiko adalah
a. Definisi Diare
didapat prioritas masalah utama adalah diare dengan skor sebesar 14.
orang yang meninggal akibat Diabetes Melitus dalam 3 tahun terakhir, dan
kelompok umur yang berisiko adalah bayi dan balita karena sistem
Tabel 3.62
Distribusi dan Frekuensi Diare Berdasarkan Kelompok Umur
Di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
umur yang berisiko terkena diare adalah kelompok umur bayi dan balita. Pada
Menurut H.L Blum penyebab utama suatu masalah kesehatan ada 4 faktor
yaitu faktor perilaku, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor
keturunan. Berdasarkan teori H.L Blum tersebut, faktor determinan dari masalah
a. Faktor Perilaku
2. Sikap ibu
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
dengan apa yang dia persepsikan. Sikap ibu balita tentang penyakit
diare yang benar dan efektifyakni perilaku sehat yang terdiri dari pemberian
ASI yaitu perilaku untuk menyusui bayi secara penuh sampai mereka
berusia 6 (enam) bulan, pemberian makanan pendamping ASI yaitu saat bayi
membuang tinja bayi yang benar serta pemberian imunisasi campak yaitu
mencegah agar bayi tidak terkena penyakit campak, karena anak yang
merupakan salah satu cara mencegah diare. Kegiatan lain yang dapat
0,000). Penelitian lain yang dilakukan oleh Ali Rosyidi (2012) didapat
zat yang tidak terdapat dalam susu sapi dan tidak dapat di buat
duplikasi atau tiruannya dalam susu formula, yaitu faktor bifidus . Zat
seperti E. Coli. Pemberian ASI saja, tanpa cairan atau makanan lain
Sehat (PHBS) dalam rumah tangga. Salah satu PHBS dalam rumah
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau vektor lainnya, atau secara langsung melalui air yang tercemar oleh
jambanl buang air besar di sungail parit, kebun, lubang tanah dan tempat
lain.
yang meningkat, sebagai akibat dari pengadaan air dan sterilisasi yang
kurang baik. Penggunaan susu formula bayi yang tidak benar atau
Ambangah, terdapat 44,17 % bayi dalam rumah tangga tidak diberi ASI
memiliki jamban.
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah, belum memiliki
akses terhadap air bersih serta kurangnya keluarga yang memiliki sarana
Hasil survey cepat yang dilakukan pada 98 rumah tangga di Desa Sungai
c. Sosiodemografi
dari ibu yang berpendidikan. Data dari profil Desa Sungai Durian (2013) di
asupan zat gizi keluarga. Analisis multivariat yang dilakukan oleh Jamaludin
Sikap ibu
1. Karakteristik Responden
a. Umur Responden
Tabel 3.63
Distribusi dan Frekuensi umur responden
di Desa Sungai Ambangah 2015
Jumlah
Mean Median Minimum Maksimum
Responden
56,00 26,70 25,00 18,00 42,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
dengan umur paling muda adalah 18 tahun dan yang paling tua adalah 42
tahun.
b. Pendidikan Responden
Tabel 3.64
Distribusi dan Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Pendidikan F (%)
Tidak Sekolah 2 3,57
Tidak tamat SD 10 17,86
Tamat SD sederajat 11 19,64
Tamat SMP sederajat 18 32,14
Tamat SMA dan PT 15 26,79
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
Tabel 3.65
Distribusi dan Frekuensi Status Pekerjaan Responden
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Pekerjaan F (%)
Bekerja 5 8,93
Tidak bekerja 51 91,07
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
daripada yang bekerja yaitu sebesar 91,07%, sedangkan yang bekerja sebesar 8,93
%.
d. Pendapatan Keluarga
Tabel 3.66
Distribusi dan Frekuensi Pendapatan Keluarga Responden
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Pendapatan F (%)
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
banyak adalah diatas Rp.500.000 yaitu sebesar 85,71% dan yang dibawah
2. Pengetahuan ibu
Pengetahuan F (%)
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
Tabel 3.68
Distribusi dan Frekuensi Sikap Responden
di Desa Sungai Ambangah 2015
Sikap F (%)
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
Tabel 3.69
Distribusi dan Frekuensi Kebiasaan CTPS Setelah Memegang Ternak
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Tidak 3 8,57
Ya 32 91,43
Jumlah 35 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
Tabel 3.70
Distribusi Dan Frekuensi Kebiasaan CTPS Sebelum
Memberikan Makanan/MinumanPada Bayi/Balita
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Tidak 55 98,21
Ya 1 1,79
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
Tabel 3.71
Distribusi dan Frekuensi Kebiasaan Mencuci Tangan
Menggunakan Sabun Setelah BAB
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Tidak 0 0
Ya 56 100,00
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
menggunakan sabun setelah BAB lebih yaitu sebesar 100,00%, tidak terdapat
Tabel 3.72
Distribusi dan Frekuensi Pemberian Asi Ekslusif
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Tidak 36 64,29
Ya 20 35,71
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
pada bayinya lebih banyak yaitu sebesar 64,29%, dibandingkan dengan yang
Tabel 3.73
Distribusi Dan Frekuensi Pemberian Susu Formula
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Ya 51 91,07
Tidak 5 8,93
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
Tabel 3.74
Distribusi Dan Frekuensi Perebusan Botol Susu
Di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Tidak 20 39,22
Ya 31 60,78
Jumlah 51 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
c. Kepemilikan Jamban
Tabel 3.75
Distribusi Dan Frekuensi Kepemilikan Jamban
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Tidak 24 42,86
Ya 32 57,14
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
yaitu sebesar 57,14 %, dibandingkan dengan yang memiliki jamban yaitu sebesar
42,86 %.
d. Kondisi Jamban
Tabel 3.76
Distribusi Dan Frekuensi Kondisi Jamban
Di Desa Sungai Ambangah Tahun2015
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 201
memenuhi syarat sebesar 100 %.Tidak terdapat responden yang memiliki jamban
Tabel 3.77
Distribusi Dan Frekuensi Ketersediaan Air Bersih
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
PDAM 0 0,00
PAH 22 39,29
Sumur 2 3,57
Sungai 32 57,14
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
sungai dengan persentase sebesar 57,14 %, PAH sebesar 39,29 % serta sumur
Tabel 3.78
Distribusi dan Frekuensi Kemudahan Mendapatkan Sumber Air Bersih
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
musim kemarau dan sepanjang tahun lebih banyak yaitu sebesar 57,14 %,
sebesar 42,86 %.
Tabel 3.79
Distribusi Dan frekuensi Kualitas Fisik Air Bersih
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Keruh 3 5,36
Berwarna 51 91,07
Berasa 2 3,57
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
berwarna lebih banyak yaitu sebesar 91,07 %, dibandingkan yang keruh dan
Tabel 3.80
Distribusi dan frekuensi Kualitas Asal Sumber Air Minum
di Desa Sungai Ambangah 2015
PDAM 1 1,79
PAH 49 87,50
Sungai 6 10,71
Sumur 0 0,00
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
banyak yaitu sebesar 87,50 %, sungai 10,71 %, dan PDAM sebesar 1,79 %.
Tabel 3.81
Distribusi Dan frekuensi Kemudahan Mendapatkan Air Minum
Di Desa Sungai Ambangah 2015
Jumlah 56 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
di musim kemarau dan sepanjang tahun lebih banyak yaitu sebesar 57,14 %,
dibandingkan dengan responden yang mudah akses terhadap air bersih yaitu
sebesar 42,86 %.
Tabel 3.82
Distribusi Dan frekuensi Kualitas Fisik Air Minum
di Desa Sungai Ambangah 2015
Keruh 1 1,82
Berwarna 54 98,18
Berasa 1 1,82
Jumlah 55 100,00
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
berwarna lebih banyak yaitu sebesar 98,18 %, dibandingkan yang keruh dan
Tabel 3.83
Hubungan pengetahuan dengan Kejadian Diare
di Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
P Value
Pengetahuan Kasus Kontrol (CI 95%)
N (%) N (%)
Kurang baik 23 82,10% 22 78,60% 1,255
1 (0,334-
Baik 5 17,90% 6 21,40% 4,710)
Jumlah 28 100 28 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
(82,1%) dibandingkan dengan tidak menderita diare sebanyak 22 orang (78,6 %).
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan
Tabel 3.84
Hubungan Sikap ibu dengan Kejadian Diare
di Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
P Value
Sikap Diare Tidak (CI 95%)
N (%) N (%)
Tidak mendukung 28 100,00% 27 96,40%
1 0
Mendukung 0 0,00% 1 3,60%
Jumlah 17 100 34 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan kejadian diare
Tabel 3.85
Hubungan Perilaku ibu dengan Kejadian Diare
Di Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
Perilaku Ibu Diare Tidak P Value (CI 95%)
N (%) N (%)
Tidak mendukung 27 96,40% 27 96,40% 1
Mendukung 1 3,60% 1 3,60% 1 (0,059-
16,822)
Jumlah 28 100 28 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku ibu dengan kejadian diare
Ternak
Tabel 3.86
Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan Menggunakan Sabun
Setelah Memegang Ternak dengan Kejadian Diare
Di Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
CTPS Setelah
kasus kontrol P Value (CI 95%)
Memegang Ternak
N (%) N (%)
Tidak 1 5,60% 2 11,80% 0,441
(0,036-
Ya 17 94,40% 15 88,20% 0,603
5,368)
Jumlah 18 100 17 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
(5,6%), lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak menderita diare sebanyak 2
orang (11,8%).
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara CTPS setelah memegang ternak
Bayi/Balita
Tabel 3.87
Hubungan Kebiasaan CTPS Sebelum Memberikan Makanan/
Minuman Pada Bayi/Balita dengan Kejadian Diare
di Desa Sungai Ambangah 2015
CTPS Sebelum Penyakit Diare
OR
Memberikan
Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Makanan/Minuman
Pada Bayi/Balita N (%) N (%)
Tidak 0 0% 1 3,60%
Ya 28 100% 27 96,40% 1 0
menderita diare sebanyak 0%, lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak
1,000).
Tabel 3.88
Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Setelah BAB
Dengan Kejadian Diare di Desa Sungai Ambangah 2015
Kebiasaan Mencuci Penyakit Diare OR
Tangan
Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Menggunakan Sabun
Setelah BAB N (%) N (%)
Tidak 0 0% 0 0%
Ya 28 100% 28 100% 0 0
Jumlah 28 100 28 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
menggunakan sabun setelah BAB menderita diare sebanyak 0%, sama dengan
Tabel 3.89
Hubungan Pemberian ASI EkslusifDengan Kejadian Diare
di Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
Pemberian ASI
Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Ekslusif
N (%) N (%)
Tidak 22 78,60% 14 50,00% 3,667
(1,141-
Ya 6 21,40% 14 50,00% 0,051
11,787)
Jumlah 28 100 28 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
sebanyak 3,667 kali balitanya mengalami diare dibandingkan balita yang diberi
ASI ekslusif.
Tabel 3.90
Hubungan Pemberian Susu Formula Pada Bayi/Balita Dengan Kejadian
Diare Di Desa Sungai Ambangah 2015
Pemberian Susu Penyakit Diare OR
Formula Pada Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Bayi/Balita N % N %
Ya 27 96,40% 24 85,70% 4,5
(0,470-
Tidak 1 3,60% 4 14,30% 0,352
43,091)
Jumlah 28 100 28 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
Tabel 3.91
Hubungan Perebusan Botol Susu Bayi/Balita Dengan Kejadian Diare Di
Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
Merebus botol susu Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
N (%) N (%)
Tidak 16 61,50% 4 16,00% 8,4
Ya 10 38,50% 21 84,00% 0,002 (2,223-
31,744)
Jumlah 26 100 25 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambabngah 2015
Berdasarkan tabel 3.91, responden yang tidak Merebus botol susu, lebih
banyak balitanya menderita diare yaitu sebesar 61,5%, dibandingkan yang tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara Merebus botol susu dengan kejadian
Odd Rasio pada tabel menunjukkan nilai = 8,400 dengan CI 95% (2,223-
31,744), dimana bayi yang menggunakan botol susu tidak direbus terlebih dahulu
saat pemberian susu formula memiliki kecendrungan 8,400 kali menderita diare
Tabel 3.92
Hubungan Kepemilikan Jamban Rumah Tangga.dengan Kejadian Diare
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Penyakit Diare OR
Memiliki jamban
Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
rumah tangga
N (%) N (%)
Tidak 9 32,10% 15 53,60% 0,411
Ya 19 67,9o% 13 46,40% 0,177 (0,139-
1,217)
Jumlah 17 100 34 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sumber air minum dengan
Tabel 3.93
Hubungan Kondisi Jamban Rumah Tangga dengan Kejadian Diare Di
Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
Kondisi Jamban
Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Rumah Tangga
N (%) N (%)
Tidak Memenuhi
0 0% 0 0%
Syarat
Tabel 3.94
Hubungan Asal Sumber Air Bersih Dengan Kejadian Diare Pada Balita
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Penyakit Diare OR
Asal Sumber Air
Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Bersih
N (%) N (%)
Sumur, Sungai 14 50% 8 28,60% 2,5
PDAM, PAH 14 50% 20 71,40% 0,171 (0,828-
7,548)
Jumlah 28 100 28 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
Berdasarkan tabel 3.94, responden yang asal sumber air bersih dari
Tabel 3.95
Hubungan Kemudahan Mendapatkan Air Bersih Dengan Kejadian Diare
di Desa Sungai Ambangah 2015
Kemudahan Penyakit Diare OR
Mendapatkan Air Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Bersih N (%) N (%)
Sulit Di Musim
Kemarau Dan 20 71,40% 12 42,90% 3,333
Sepanjang Tahun
0,05
Mudah 8 28,60% 16 57,10% (1,098-
10,116)
Jumlah 17 100 34 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
musim kemarau dan sepanjang tahun lebih banyak balitanya menderita diare yaitu
Odd Rasio pada tabel menunjukkan nilai = 3,333 dengan CI 95% (1,098-
10,116), dimana responden yang Sulit mendapatkan air bersih di musim kemarau
Tabel 3.96
Hubungan Kualitas Fisik Air Bersih Dengan KejadianDiare
Di Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
Kualitas Fisik Air
Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Bersih
N (%) N (%)
Keruh , Berwarna 27 96,40% 26 92,90% 2,077
Berasa,berbusa, berbau 1 3,60% 2 7,10% 1 (0,177-
24,313)
Jumlah 17 100 34 100
Sumber : data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
Tabel 3.97
Hubungan Asal Sumber Air Minum Rumah Tangga dengan kejadian diare
pada balita Di Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
Ketersediaan
Diare Tidak P Value (CI 95%)
Sumber Air Minum
N (%) N (%)
PDAM,PAH 26 92,90% 23 82,10% 2,826
Sumur,sungai 2 7,10% 5 17,10% 0,422 (0,499-
Jumlah 17 100 34 100 15,991)
Sumber : Data Primer Desa Sungai Ambangah 2015
bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan ibu
Tabel 3.98
Hubungan kemudahan Mendapatkan Air Minum dengan kejadian diare
pada balita Di Desa Sungai Ambangah 2015
kemudahan Penyakit Diare OR
Mendapatkan Air Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Minum N (%) N (%)
Sulit dimusim kemarau 21 75,00% 11 39,30% 4,636
Mudah 7 25,00% 17 28,00% 0,015 (1,478-
Jumlah 28 100 28 100 14,543)
Berdasarkan tabel 3.98, responden yang sumber air bersihnya sulit di musim
Odd Rasio pada tabel menunjukkan nilai = 4,636 dengan CI 95% (1,478-
14,543), dimana responden yang Sulit mendapatkan air bersih di musim kemarau
Tabel 3.99
Hubungan Kualitas Fisik Air Minum dengan kejadian diare pada balita
di Desa Sungai Ambangah 2015
Penyakit Diare OR
Kualitas Fisik Air
Kasus Kontrol P Value (CI 95%)
Minum
N (%) N (%)
Berasa, berbau, berbusa 0 0% 1 3,60%
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas fisik air minum
KESIMPULAN
sebagai berikut:
Tabel 3.100
Matriks Penentuan Faktor determinan Desa Sungai Ambangah
Tabel 4.1
Rencana program kegiatan intervensi Praktikum Kesehatan Masyarakat
di Desa Sui Ambangah Tahun 2015
1. Pemberian ASI Ekslusif a. Pembentukan POKJA a. Berkoordinasi dengan pihak terkait, a. Intervensi jangka panjang.
ASI di desa Sui sehinngga POKJA ASI terbentuk
Ambangah dengan mengeluarkan SK dari
puskesmas.
3 Pemberian susu formula a. Penyuluhan tentang a. Memberikan penyuluhan kepada a. Intervensi jangka pendek
pada balita pentingnya menjaga ibu-ibu yang mempunyai balita. saat kegiatan berlangsung
kebersihan botol susu
yang digunakan untuk
balita dengan sasaran
ibu yang mempunyai
balita.
yakni dengan memberikan angka 1 (paling tidak efektif) sampai dengan angka 5
(paling efektif). Prioritas jalan keluar adalah yang efektifitasnya paling tinggi. Untuk
berikut:
keluar tersebut dilaksanakan, untuk setiap alternatif. Makin besar masalah yang dapat
yang dihadapi, untuk setiap alternatif. Pentingnya jalan keluar yang dimaksudkan
disini dikaitkan dengan lama selesainya masalah. Makin lama selesainya masalah,
yang dihadapi, untuk setiap alternatif. Sensitivitas yang dimaksud disini dikaitkan
dengan kecepatan jalan keluar mengatasi masalah. Makin cepat masalah teratasi,
yakni dengan memberikan angka 1 (paling tidak efisien) sampai dengan angka 5
(paling efisien). Nilai efisiensi ini biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang
diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya yang diperlukan.
Efektifitas Efisiensi
Altenatif Pemecahan Masalah Total Prioritas
M I S C
Pembentukan POKJA ASI 3 2 2 1 12 I
Pemasangan poster 4 2 2 2 6 II
Keterangan :
dilaksanakan).
tersebut dilaksanakan.
2. Efisiensi, dikaitkan dengan biaya (Cost), makin besar biaya makin tidak efisien.
F det = M x I x S
C
Adapun hasil penelitian untuk menetapkan prioritas alternatif pemecahan
1. Tujuan:
Sasaran :
2. Metode :
1. Tujuan :
2. Sasaran :
Masyarakat
3. Metode :
Tabel 4.4
Rencana kegiatan (Plan Of Action-POA) Kegiatan Intervensi PKM di Desa Sungai Ambangah Kecamatan Mempawah Timur tahun 2013
Jenis Kegiatan Tujuan (TIU & TIK) Sasaran Waktu Lokasi Metode Media PJ Biaya
Tabel 4.5
Indikator Keberhasilan Intervensi PKM
di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015
Output :
pembentukan POKJA ASI
Terbentuknya POKJA ASI dengan Orang 2 kelompok
SK yang dikeluarkan oleh Puskesmas
Sui Durian
Input :
- Dana Paket Rp. 500.000
- Tenaga Orang 4 Orang
Proses :
koordinasi dengan kader kesehatan dan
pembuatan poster sesuai dengan Kali 1 Kali
masalah kesehatan yang di dapat.
Pembuatan dan Pembagian Output :
poster terbuat dan terpasangnya poster di
poster 20 buah
posyandu
Outcome :
adanya peningkatan pengetahuan dan terbuat dan
perubahan perilaku sehingga angka terpasangnya poster.
kejadian diare menurun
Input :
- Dana paket Rp.150.000
- Tenaga Orang 3 Orang
Proses :
Pelaksanaan pemasangan Poster
tentang diare di Posyandu dan tempat- Kali 1 Kali
tempat umur
Pemasangan poster di
posyandu dan tempat-tempat
umum.
Input :
- Dana paket Rp.150.000
- Tenaga Orang 3 Orang
Proses :
Pelaksanaan pemasangan Poster
tentang diare di Posyandu dan tempat- Kali 1 Kali
tempat umur
Pemasangan poster di Output :
posyandu dan tempat-tempat
Terpasangnya poster tentang diare di Lembar 30 Lembar
umum.
tempat-tempat umum.
Tabel 4.6
Jadwal kegiatan Intervensi Praktikum Kesehatan Masyarakat
di desa Sungai Ambangah Tahun 2015
1. Penyuluhan tentang - Koordinasi Rabu 24 Mared 2015 08.00 – 10.00 Kantor desa
diare. - pembuatan media penyuluhan Rabu 24 Mared 2015 11.00 – 16.00 Posko
- membuat surat undangan kegiatan Kamis 25 Mared 2015 08.00 – 10.00 Posko
- mengantarkan surat undangan kegiatan. Kamis 25 Mared 2015 13.00 - 16.30
- Rapat persiapan kegiatan Jumat 26 Mared 2015 08.00 - 10.00 kantor desa
- Kegiatan penyuluhan. Sabtu 27 Mared 2015 15.30 – 16.30
2. Sosialisasi dan - Koordinasi Rabu 24 Mared 2015 08.00 – 10.00 Kantor desa dan
pembentukan Tim puskesmas.
- Pembuatan materi sosialisasi Kamis 25 Mared 2015 16.00 – 22.00
pemicu Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat - Pembuatan Surat undangan. Sabtu 27 Mared 2015 08.00 – 10.00 Rumah Kades
(STBM). - Mengantarkan surat undangan. Sabtu 27 Mared 2015 11.00 – 17.00 Rumah Kades
- Rapat persiapan Minggu 28 Mared 2015 08.00 – 10.00 Kantor desa
- Kegiatan sosialisasi Senin 29 Mared 2015 08.00 – 10.00 Kantor desa
- Pembentukan tim STBM Senin 29 Mared 2015 10.00 – 11.00
3. Pemasangan poster - Koordinasi Rabu 24 Mared 2015 08.00 – 10.00 Kantor desa
di posyandu dan - Pembuatan Poster Rabu-sabtu 24-27 Mared 2015 08.00 – 10.00 Posko dan percetakan
tempat-tempat umum.
- Pemasangan poster Minggu 28 Mared 2015 08.00 – 10.30 Posyandu, surau,
- Evaluasi Rabu 1 Mared 2015 masjid, dan tempat
umum lain.
4. Penyuluhan tentang - Koordinasi Rabu 24 Mared 2015 08.00 – 10.00 Kantor desa
pentingnya menjaga - Penyiapan alat dan media Rabu 24 Mared 2015 11.00 – 16.00 Posko
kebersihan botol susu
- Mengantarkan surat undangan. Kamis 25 Mared 2015 13.00 – 16.30 Kantor desa
yang digunakan
- Rapat persiapan kegiatan Jumat 26 Mared 2015 08.00 – 10.00
untuk balita dengan
sasaran ibu yang - Kegiatan Sabtu 27 Mared 2015 16.30 – 17.00
mempunyai balita.
1. Geografi
Kecamatan sSungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari tiga dusun,
tujuh RW, 32 RT. Adapun nama-nama dusun tersebut yaitu dusun Mekar Sari,
Karis Sari, dan Kembar. Luas wilayah daratan desa Sungai Ambangah + 15.560
km2.
berikut:
Berdasarkan data dari Profil Desa Sui Ambangah tahun 2012, jumlah
penduduk Desa Sui Ambangah sebanyak 2.754 jiwa, dengan penduduk laki-laki
desa Sungai Ambangah paling banyak pada kelompok umur 17 – 29 tahun yaitu
sebesar 846 jiwa. Tingkat pendidikan masyarakat didesa Sungai Ambangah paling
banyak adalah Sekolah Dasar yaitu sebesar 45,6% dan tidak sekolah dan tidak
Sarana kesehatan yang ada di Desa Sui Ambangah terdiri dari 1 (satu)
(satu). buah Polindes yang terletak di Dusun Sungai Ambangah Laut. Fasilitas
kesehatan lain yang ada di Desa Sui Ambangah adalah posyandu sebanyak 3
(tiga) buah. Masing-masing terletak di Dusun yaitu Dusun Mekar Sari, Dusun
Intervensi
dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 27 Maret 2015 di AULA Kantor Desa
Desa Sui Ambangah. Dalam kegiatan intervensi tersebut dihadiri oleh Kepala
Desa, Bidan Desa dan kader kesehatan yang berasal dari masing-masing
yang digunakan berupa in Fokus dan LCD, yang berisi tentang Materi
ini adalah masyarakat khususnya masyarakat. Isi dari poster yaitu berkaitan
secara perlahan.
Evaluasi
Tabel 4.7
Matriks Evaluasi Hasil Kegiatan intervensi PKM di Desa Sui Ambangah
Input :
- Dana Rp. 150.000 Rp. 150.000 100%
- Tenaga 3 orang 3 orang 100%
Proses :
Pelaksanaan Kegiatan
1 kali 1 kali 100%
Penyuluhan
Output :
Terlaksana Kegiatan
Penyuluhan tentang diare,
pencegahan, dan cara 40 orang ibu 35 orang ibu 85,70%
Penyuluhan penanggulangannya.
tentang diare.
Outcome :
Input :
- Dana Rp. 200.000 Rp.200.000 100%
- Tenaga 3 Orang 3 orang
Proses :
Pelaksanaan Sosialisasi dan
pembentukan Tim pemicu
Sanitasi Total Berbasis 1 Kali 1 kali 100%
Masyarakat (STBM) di Desa
Sosialisasi dan Parit Banjar
pembentukan Output :
Tim pemicu
Terlaksananya Sosialisasi dan
Sanitasi Total
pembentukan Tim pemicu
Berbasis
Sanitasi Total Berbasis 40 orang 36 Orang 90%
Masyarakat
Masyarakat (STBM) di Desa
(STBM).
Parit Banjar.
Outcome :
Terbentuknya Tim Pemicu Terbentuknya Terbentuknya
Sanitasi Total Berbasis Tim Kerja Tim Kerja Pemicu
Lingkungan di desa Parit Pemicu STBM STBM di 2 dusun
Banjar. di 4 dusun dari 4 dusun yang 50%
yang ada di ada di desa Parit
desa Parit Banjar.
Banjar
Input :
- Dana Rp.150.000 Rp.150.000 100%
- Tenaga 3 Orang 3 Orang
Proses :
Pelaksanaan pemasangan
Poster tentang diare di
1 Kali 1 kali 100%
Posyandu dan tempat-tempat
umur
Output :
Pemasangan
poster di Terpasangnya poster tentang 25 Lembar 25 Lembar 100%
posyandu dan diare di tempat-tempat umum.
tempat-tempat
9 dari 10 Orang
umum.
yang rumahnya
7 dari 10 rumah
dekat dengan
yang dekat
Posyandu atau
dengan tempat
tempat umum
Outcome : pemasangan 70%
yang dipasang
pernah melihat
Poster pernah
dan membaca isi
melihat dan
poster.
membaca isi
poster.
Input :
- Dana Rp. 30.000 Rp. 30.000 100%
- Tenaga 3 Orang 3 Orang
Proses :
Pelaksanaan kegiatan
Demontrasi Pembuatan Larutan 1 Kali 1 Kali 100%
Penyuluhan
Gula Garam (LGG).
tentang
pentingnya
menjaga Output :
kebersihan botol terlaksananya kegiatan
susu yang Demontrasi Pembuatan Larutan
digunakan untuk Gula Garam (LGG).
balita dengan 40 orang ibu 35 orang ibu 85,70%
sasaran ibu yang Outcome :
mempunyai 8 dari 10 ibu
balita. yang dipilih
7 dari 10 ibu yang
secara acak
dipilih secara
Ibu dapat mempraktikan sendiri dapat
acak dapat
cara membuat Larutan Gula mempraktikan 70%
mempraktikan
Garam (LGG). cara membuat
cara pembuatan
larutan Gula
LGG
garam.
- Pembahasan
Salah satu prioritas memecahan masalah diare yang ada di Desa Sui
yang paling banyak berpengaruh terhadap kejadian diare pemberian ASI ekslusif.
Selain faktor pemberian ASI ekslusif, faktor lain yang berpengaruh adalah
perebusan botol susu pada bayi. Menurut Ottawa Charter, pilar kesehatan antara
semua masyarakat maka perlu suatu upaya promosi kesehatan yang semua
masyarakat bisa terpapar, dan salah satu media yang bisa digunakan adalah poster
waktu antara masyarakat dan mahasiswa tidak sama, karena masyarakat hanya
bisa pada saat siang sampai sore hari, sehingga perlu waktu untuk
cepat dengan menggunakan kuesioner, dan hambatan yang lain adalah akses
jalan yang tidak memadai dikarenakan jalan yang rusak. Sedangkan indept
sulitnya menemui kepala desa beserta perangkat desanya. Dan pada tahap
laporan bulanan, profil, dan laporan wabah) terdapat hambatan yaitu kurang
2. Pada tahap analisis penyebab faktor determinan yaitu dengan mengambil data
mahasiswa tidak sama, karena masyarakat hanya bisa pada saat siang sampai
sore hari, sehingga perlu waktu untuk menyelesaikan tahapan tersebut. Dan
PHBS.
PHBS.
Ambangah.
Tabel 3.13Sumber Air Keperluan Rumah Tangga pada Masyarakatdi Desa Sungai Ambangah
Tahun 2015 ............................................................................................................ 32
Tabel 3.14Sumber Air Untuk Keperluan Masak dan Minum Rumah Tanggadi Desa Sungai
Ambangah Tahun 2015 .......................................................................................... 34
Tabel 3.15Sumber Pencemaran Kurang Dari 10 Meter dari Sumber AirPada Masyarakat di Desa
Sungai Ambangah Tahun 2015 .............................................................................. 34
Tabel 3.16Kemudahan Mendapatkan Airdi Desa Sungai Ambangah Tahun 2015 ......................... 35
Tabel 3.17Kemudahan Mendapatkan Airdi Desa Sungai Ambangah Tahun 2015 ......................... 35
Tabel 3.18Cara Mengolah Airdi Desa Sungai Ambangah Tahun 2015 .......................................... 36
Tabel 3.19Tempat Penampungan Limbah dari kamar mandi/ tempat cuci/dapurPada Masyarakat di
Desa Sungai Ambangah Tahun 2015 ..................................................................... 36
Tabel 3.20Saluran Pembuangan Air Limbah di Kamar Mandidi Desa Sungai Ambangah Tahun
2015 ....................................................................................................................... 37
Tabel 3.21Ketersediaan Pembuangan Sampah diluar rumah37di Desa Sungai Ambangah Tahun
2015 ....................................................................................................................... 37
Tabel 3.22 Tempat Pengumpulan/Penampungan Sampah Rumah Tanggadi Luar Rumah di
Desa Sungai Ambangah Tahun 2015 ..................................................................... 37
Tabel 3.23 38Ketersediaan Tempat Penampungan Sampah Basah (Organik)di Dalam
Rumahdi Desa Sungai Ambangah Tahun 2015 ..................................................... 38
Tabel 3.24 Jenis Tempat Pengumpulan/ Penampungan Sampah Basah (Organik)di Dalam
Rumah di Desa Sungai Ambangah Tahun 2015 .................................................... 38
Tabel 3.25 Jumlah Rumah Tangga Yang Memelihara Ternakdi Desa Sungai Ambangah
Tahun 2015 ............................................................................................................ 39
Tabel 3.26 Jumlah Rumah Tangga Yang Memelihara Ternakdi Desa Sungai Ambangah
Tahun 2015 ............................................................................................................ 39
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan Praktikum
Kesehatan Masyarakat (PKM) di Desa Sungai Ambangah Kecamatan Sungai
Raya Kabupaten Kubu Raya dengan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan
partisipasi dari berbagai pihak, penyusunan laporan ini tidak akan terwujud. Oleh
karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu dimohon saran serta bimbingan kepada kami agar dapat memperbaiki
penulisan laporan ini.
Penulis