Hygiene Industri Blok
Hygiene Industri Blok
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap aktifitas manusia disadari atau tidak, dapat menjadi sumber bising. Seiring
hidupnya. Namun kebanyakan aktifitas dalam suatu industri terutama proses produksi,
sekitarnya.
Kebisingan adalah bentuk energi yang bila tidak disalurkan pada tempatnya akan
berdampak serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Upaya pengawasan dan
Kebisingan merupakan salah satu aspek lingkungan yang perlu diperhatikan. Karena
termasuk polusi yang mengganggu dan bersumber pada suara / bunyi. Oleh karena itu
bila bising tidak dapat dicegah atau dihilangkan, maka yang dapat dilakukan yaitu
B. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebisingan
a. Menurut Doelle (1993): “suara atau bunyi secara fisis merupakan penyimpangan
tekanan, pergeseran partikel dalam medium elastis seperti misalnya udara. Secara
fisiologis merupakan sensasi yang timbul sebagai akibat propagasi energi getaran
b. Menurut Patrick (1977): “kebisingan dapat pula diartikan sebagai bentuk suara
d. Menurut Ikron I Made Djaja, Ririn A.W, (2005) bising adalah bunyi yang tidak
usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
Kebisingan dapat juga diartikan bentuk suara yang tidak sesuai dengan tempat dan
waktunya, sehingga secara umum kebisingan dapat diartikan sebagai suara yang
a. Sifat Kebisingan
Sifat dari kebisingan antara lain (Goembira, Fadjar, Vera S Bachtiar, 2003):
1. Kadarnya berbeda;
b. Sumber Kebisingan
2. Kecepatan kendaraan.
pompa.
2. Sumber terbesarnya abrasi gas pada kecepatan tinggi, fan dan katup ketel uap.
e. Bidang domestik: kegiatan rumah tangga, vaccum cleaner, mesin cuci, dan
pemotong rumput.
Bising terus menerus dihasilkan oleh mesin yang beroperasi tanpa henti, misalnya
blower, pompa, kipas angin, gergaji sirkuler, dapur pijar, dan peralatan
intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Bising kontinyu dibagi
a. Wide Spectrum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas. bising
ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik
Adalah kebisingan saat tingkat kebisingan naik dan turun dengan cepat, seperti
lalu lintas dan suara kapal terbang di lapangan udara (Goembira, Fadjar, Vera S
Bachtiar, 2003). Bising jenis ini sering disebut juga intermittent noise, yaitu
bising yang berlangsung secar tidak terus-menerus, melainkan ada periode relatif
Merupakan kebisingan dengan kejadian yang singkat dan tiba-tiba. Efek awalnya
menyebabkan gangguan yang lebih besar, seperti akibat ledakan, misalnya dari
mesin pemancang, pukulan, tembakan bedil atau meriam, ledakan dan dari suara
tembakan senjata api (Goembira, Fadjar, Vera S Bachtiar, 2003). Bising jenis ini
mercon, meriam
disebabkan oleh putaran bagian mesin seperti motor, kipas, dan pompa. Pola
Bising ini memiliki energi akustik yang penting dalam range frekuensi 8-100 Hz.
Bising jenis ini biasanya dihasilkan oleh mesin diesel besar di kereta api, kapal
dan pabrik, dimana bising jenis ini sukar ditutupi dan menyebar dengan mudah ke
Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang, misalnya
mesin tempa.
D. Efek Kebisingan
menimbulkan gangguan pada fungsi pendengaran dan juga pada fungsi non
marah.
a. Gangguan Fisiologi
pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat
b. Gangguan Psikologi
susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama
d. Gangguan Keseimbangan
e. Efek Pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera
pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui
dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada
terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak
1. Sumber radiasi;
3. Penerima (telinga).
komponen ini. Secara garis besar, ada dua jenis pengendalian kebisingan, yaitu
pengendalian bising aktif (active noise control) dan pengendalian bising pasif
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bising merupakan suatu polusi lingkungan yang tidak terlihat namun efeknya
kerusakan setempat dan sporadis. Selain berpengaruh pada fisiologis dan psikologis
perjalan dan penerimanya. Selain itu dapat juga dengan melakukan pengendalian
B. Saran
Goembira, Fadjar., Vera S Bachtiar, Diktat Mata Kuliah Pengendalian Bising, 2003, Jurusan
KELAS : TRANSFER A
Disusun Oleh :
ARRUMAISHA 131510288
APRIA SYAILINDRI 131510452
AYU NURANNISA .M 131510055
NOVITA ANDRIYANI 131510056
ZUNIAR FEBRIANTY 131510054