Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap individu, keluarga dan
masyarakat dapat mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri. Oleh karena itu
dalam rangka mencapai tujuan tersebut masyarakat perlu memperoleh pengetahuan
dan bimbingan dari tim kesehatan. Salah satu tim kesehatan yang besar
pengaruhnya dalam melakukan pendidikan kesehatan dan mengatasi masalah
kesehatan masyarakat adalah perawat. Perawat diharapkan mampu mengatasi
permasalahan yang ada melalui penerapan asuhan keperawatan keluarga dan
asuhan keperawatan komunitas.

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai andil yang besar
dalam upaya melihara kesehatan, namun ada kalanya keluarga tersebut mengalami
keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan kemauan, sehingga memerlukan
bantuan orang lain, dalam hal ini tenaga kesehatan termasuk tenaga keperawatan.
Keberhasilan keperawatan di komunitas akan menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan
oleh keluarga di rumah, secara empiris bahwa kesehatan anggota keluarga dan
kualitas kehidupan komunitas sangat signifikan.

Bidang studi Keperawatan Komunitas adalah salah satu bagian dari bidang studi
yang ada di kurikulum D.IV Keperawatan dan tujuan dari bidang studi ini adalah
bersama dengan masyarakat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup
sejahtera sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki dengan strateginya
yaitu Community scientific approach and community science-based.

Sikap dan kemampuan profesional seorang sarjana sains terapan keperawatan


khususnya dibidang keperawatan komunitas yang dituntut untuk mengabdikan
dirinya kepada masyarakat, ditumbuhkan dan dibina sepanjang proses pendidikan
melalui berbagai bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan dan dikembangkan
di masyarakat. Pembinaan pendidikan di masyarakat dapat diperoleh melalui
adanya kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa/peserta didik untuk berlatih
bekerja di tengah-tengah masyarakat.

Guna mendapat kesempatan untuk berlatih bekerja di masyarakat tersebut,


diperlukan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam tatanan nyata di
masyarakat, khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan melalui Praktek Belajar
Lapangan dalam bentuk Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).

Sehubungan dengan itu Mahasiswa Program Studi D.IV Keperawatan Mataram


Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram melaksanakan praktek keperawatan
komunitas dari tanggal 22 April s.d. 11 Mei 2019.

Tahapan dari proses keperawatan komunitas dimulai dari proses pengkajian,


analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi dan evaluasi. Setelah kami kelompok 6 melakukan pengkajian di
Desa Sigerongan selama 3 hari yaitu pada tanggal 23-25 April 2019 menggunakan
instrumen kuesioner diperoleh data-data; meliputi data demografi, kesehatan bayi
dan balita, remaja, ibu hamil, lansia, dan data focus pengkajian Wienshield Survey,
wawancara dengan Kepala Desa, masing-masing Kepala Dusun, Para Kader,
Karang Taruna Desa serta observasi. Setelah merumuskan masalah keperawatan
komunitas, kami menyusun rencana-rencana yang dapat dilakukan untuk
penyelesaian masalah tersebut, yang kemudian rencana tersebut perlu diketahui
oleh masyarakat dan ditentukan prioritas kegiatan yang dapat diimplementasikan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan pada kelompok khusus di masyarakat.

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengkaji kesehatan pada kelompok khusus dimasyarakat
(balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa dengan masalah kesehatan, usia
lanjut dan ibu hamil).
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah/diagnosa keperawatan pada
kelompok khusus di masyarakat.
c. Mahasiswa mampu merumuskan rencana keperawatan pada kelompok
khusus dimasyarakat.
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan pada kelompok khusus
dimasyarakat sesuai rencana dengan memanfaatkan sumber-sumber yang
tersedia dan potensi yang ada pada kelompok khusus.
e. Mahasiswa mampu melakukan kerjasama lintas sektoral dan menyelesaikan
masalah pada kelompok khusus dimasyarakat.
f. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan
pada kelompok khusus dimasyarakat dan membuat rencana tindak lanjut
yang diperlukan.
g. Mahasiswa mampu mendokumentasikan seluruh proses asuhan keperawatan
yang dilakukan pada kelompok khusus dimasyarakat secara sistematis.

C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada
masyarakat.
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas.
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat.
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah
kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang di alami
masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya
peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Pendidikan
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi D.IV Keperawatan
Mataram Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
khususnya di bidang keperawatan komunitas.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktek
keperawatan komunitas selanjutnya.
4. Untuk Profesi
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga
profesi mampu mengembangkannya.
c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

D. Sistematika
Untuk mempermudah laporan ini, penulis membagi penyusunannya dalam 3
(tiga) bab yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu:
BAB I : Pendahuluan yang merupakan gambaran dari isi laporan secara
keseluruhan yang mencakup: latar belakang, tujuan, manfaat dan
sistematika penulisan.
BAB II : Asuhan keperawatan komunitas di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar
Kabupaten Lombok Barat, yang meliputi: pengkajian, analisa dan
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan, dan evaluasi.
BAB III : Kesimpulan dan Saran yang berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dan
saran yang disesuaikan dengan kesimpulan.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DESA SIGERONGAN KECAMATAN LINGSAR

KABUPATEN LOMBOK BARAT

TANGGAL 22 APRIL – 11 MEI 2019

1. Data Umum
a. Luas Wilayah : ha/m2
b. Batas-Batas Wilayah
1) Barat : Desa Duman
2) Timur : Desa Karang Bayan
3) Utara : Desa Lanko
4) Selatan : Desa Peteluan Indah
c. Jumlah Penduduk
1) Laki-Laki : 3.006 Jiwa
2) Perempuan : 3.151Jiwa
3) Jumlah keseluruhan : 6.157Jiwa
4) Jumlah KK : 2.042KK

I. PENGKAJIAN KELUARGA DENGAN KUESIONER


Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan di Desa Sigerongan
tanggal 23 s/d 25 April 2019 menggunakan kuesioner, didapatkan data sebagai
berikut:
1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa
2) Jumlah KK : 100 KK
3) Hasil kuesioner :
A. DATA DEMOGRAFI/KEPENDUDUKAN
1. Distribusi penduduk berdasarkan Umur

NO UMUR JUMLAH PRESENTASE


1. 0 - 1 bulan 0 0%
2. 1 bulan – 1 tahun 14 3,98%
3. 1 – 5 tahun 22 6,26%
4. 6 – 13 tahun 42 11,96%
5. 14 – 19 tahun 56 15,59%
6. 20 – 55 tahun 187 53,27%
7. > 60 tahun 30 8,54%
TOTAL 351 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 1) disimpulkan bahwa sebagian besar
penduduk berumur 20-55 tahun sebanyak 187 orang (53,27%).

2. Distribusi penduduk berdasarka jenis kelamin


NO. JENIS KELAMIN JUMLAH PRESENTASE
1 Laki-laki 3.006 48,82%
2 Perempuan 3.151 51,18%
TOTAL 6.157 100%
(Sumber: Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Desa Sigerongan
Bulan Maret 2019)
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 2) disimpulkan bahwa sebagian besar
penduduk berjenis kelamin perempuan sejumlah 3.151 orang (51,18%).

3. Distribusi penduduk berdasarka agama

NO AGAMA JUMLAH PRESENTASE


1. Islam 351 100%
2. Kristen 0 0%
3. Hindu 0 0%
4. Budha 0 0%
TOTAL 351 100%

Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 3) disimpulkan bahwa seluruh penduduk


beragama islam sejumlah 351 orang (100%)

4. Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pedidikan

NO PENDIDIKAN JUMLAH PRESENTASE


1. Belum sekolah 35 9,97%
2. Masih SD 33 9,40%
3. Tidak tamat SD 65 18,51%
4. Tamat SD 39 11,11%
5. Masih SMP 23 6,55%
I
6. Tamat SMP 49 13,96%
n
7. Masih SMA 21 5,98%
t
8. Tamat SMA 43 12,25%
e
9. Masih kuiah 5 1,42%
r
10. Tamat perguruan tinggi 4 1,13%
p
11. Tidak pernah sekolah 40 11,39%
r
TOTAL 351 100%
e
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 4) disimpulkan bahwa sebagian besar
penduduk tidak tamat SD yaitu sebanyak 65 orang (18,51%).

5. Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan

NO PEKERJAAN JUMLAH PRESENTASE


1. PNS/TNI/POLRI 10 2,85%
2. Wiraswasta 51 14,53%
3. Petani 28 7,98%
4. Buruh 36 10,26%
5. Tidak bekerja 190 54,13%
TOTAL 351 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 5) disimpulkan bahwa sebagian besar
penduduk tidak bekerja yaitu 190 orang (54,13%)

B. DATA EKONOMI
6. Distribusi KK berdasarkan pengasilan rata – rata

NO PENGHASILAN RATA-RATA JUMLAH PRESENTASE


1. < Rp.500.00 50 50%
2. Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 33 33%
3. Rp. 1.000.000 – 1.500.000 10 10%
4. > Rp. 1.500.000 0 0%
TOTAL 100 100%
I
nterpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 6) disimpulkan bahwa sebagian besar KK
memiliki penghasilan > Rp.500.000 sebanyak 50 orang (50%).

C. DATA LINGKUNGAN
7. Distribusi KK berdasarkan terdapatnya jendela/ventilasi

NO JENDELA/VENTILASI JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 85 85%
2. Tidak 15 15%
TOTAL 100 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 7) disimpulkan bahwa sebagian besar rumah
KK memiliki jendela/ventilasi sebayak 85 KK (85%).

8. Distribusi KK berdasarkan apakah jendela dibuka setiap hari

NO JENDELA DIBUKA SETIAP JUMLAH PRESENTASE


HARI
1. Ya 63 63%
2. Tidak 37 37%
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 8) disimpulkan bahwa seagian besar
membuka jendela setiap hari sebanyak 63 KK (63%).

9. Distribusi KK berdasarkan sumber air yang digunakan

NO SUMBER AIR JUMLAH PRESENTASE


1. Sumur gali 81 81%
2. Ledeng 11 11%
3. Sumur pompa 2 2%
4. Sumur bor 5 5%
5. Lain – lain 1 1%
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 9) disimpulkan bahwa sebagian besar
menggunakan sumber air dari sumur gali sebanyak 81 KK (81%)

10. Distribusi KK berdasarkan air yang diminum dimasak/tidak

NO AIR YANG DIMINUM JUMLAH PRESENTASE


DIMASAK/TIDAK
1. Ya 31 31%
2. Tidak 69 69%
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 10) disimpulkan bahwa sebagian besar
keluarga minum air yang Tidak di masak yaitu sebanyak 69 KK (69%).

11. Distribusi KK berdasarkan saluran pembuangan air limbah

NO SALURAN PEMBUANGAN AIR JUMLAH PRESENTASE


LIMBAH
1. Ya 73 73%
2. Tidak 27 27%
TOTAL 100 100%

Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas (tabel 11) disimpulkan bahwa KK


yang memiliki saluran pembuangan air limbah sebanyak 73 KK (73%).

12. Distribusi KK berdasarkan cara penanganan sampah keluarga

NO CARA PENANGANAN SAMPAH JUMLAH PRESENTASE


1. Dibakar 3 3%
2. Ditimbun 0 0%
3. Dibuang ke kebun 0 0%
4. Dibuang ke sungai 97 97%
5. Dibuang ke tempat sampah umum 0 0%
TOTAL 100 100%

Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas (tabel 12) disimpulkan bawha hampir


seluruh KK membuang sampah ke sungai yaitu sebanyak 97 KK (97%).
13. Distribusi KK berdasarkan adanya ketersediaan WC

NO KETERSEDIAAN WC JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 56 56%
2. Tidak 44 44%
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 13) disimpulkan bahwa KK yang memiliki
WC yaitu sebanyak 56 KK (56%).

14. Distribusi KK berdasarkan tempat BAB bila tidak ada WC

NO TEMPAT BAB JUMLAH PRESENTASE


1. Di suangai/ di kali 44 100%
2. Di kebun 0 0%
TOTAL 44 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 14) disimpulkan bahwa KK yang tidak
memiliki WC BAB di sungai / kali yaitu sebanyak 44 KK (100%)

D. DATA PRILAKU HIDUP SEHAT


15. Distribusi KK berdasarkan makann sayur setiap hari

NO KELUARGA MAKAN SAYUR JUMLAH PRESENTASE


SETIAP HARI
1. Ya 30 30%
2. Tidak 70 70%
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 15) disimpulkan bahwa sebagian besar KK
tidak makan sayur setiap hari yaitu sebanyak 70 KK (70%).
16. Distribusi KK berdasarkan keluarga sering berolahraga

NO KELUARGA SERING JUMLAH PRESENTASE


BEROLAHRAGA
1. Ya 12 12%
2. Tidak 88 88%
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarlan tabel diatas (tabel 16) disimpulkan bahwa sebagian besar
keluarga tidak berolahraga yaitu sebanyak 88 KK (88%).

17. Distribusi KK berdasarkan keluarga yang merokok

NO ANGGOTA KELUARGA YANG JUMLAH PRESENTASE


MEROKOK
1. Ya 76 76%
2. Tidak 24 24%
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 17) disimpulkan bahwa sebagian besar KK
merokok yaitu sebanyak 76 KK (76%).

18. Distribusi KK berdasarkan aggota keluarga yang mencuci tangan


pakai sabun sebelum makan

ANGGOTA KELUARGA
NO MENCUCI TANGAN SEBELUM JUMLAH PRESENTASE
MAKAN
1. Ya 30 30%
2. Tidak 70 70%
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 18) disimpulkan bahwa sebagian besar
anggota keluarga tidak mencuci tangan pakai sabun sebelum makan yaitu
sebanyak 70 (70%).

E. DATA STATUS KESEHATAN KELUARGA


19. Distribusi KK berdasarkan aggota keluarga yang sakit/tidak

NO ANGGOTA KELUARGA YANG JUMLAH PRESENTASE


SAKIT SEKARANG
1. Ya 61 61%
2. Tidak 39 39%
TOTAL 100 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 19) disimpulkan bahwa sebagian besar
anggota keluarga yang sakit sebanyak 61 orang (61%)

20. Distribusi KK berdasarkan usia anggota keluarga yang sakit

NO USIA KELUARGA YANG SAKIT JUMLAH PRESENTASE


1. Bayi 0 – 1 bulan 6 9,37%
2. Balita 1 tahun – 5 tahun 13 21,31%
3. Anak – anak 6 – 12 tahun 3 18,30%
4. Remaja 13 – 20 tahun 7 11,47%
5. Dewasa 21 – 59 tahun 20 32,78
6. Lansia > 60 tahun keatas 12 19,67%
TOTAL 61 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 20) disimpulkan bahwa sebagian besar
anggota keluarga yang sakit dialami oleh usia dewasa sebanyak 20 orang
(32,78%)

21. Distribusi keluarga berdasarkan jenis penyakit yang diderita

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH PRESENTASE


1. Batuk pilek 30 49,18%
2. Diare 4 6,55%%
3. Tbc 0 0%
4. Rematik 2 3,27%
5. Demam 0 0%
6. Demam berdarah 2 3,27%
7. Kulit (gatal) 4 6,55%%
8. Hipertensi 19 31,14%%
9. Lain – lain 1 1,63%
TOTAL 61 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 21) disimpulkan bahwa sebagian besar
anggota keluarga mengalami penyakit batuk pilek sebanyak 30 orang
(49,18%) .
F. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK IBU HAMIL
1. Jumlah penduduk : 351 Jiwa
2. Jumlah Ibu Hamil : 7
3. Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya ibu hamil dalam keluarga

NO ADA IBU HAMIL DALAM KELUARGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 7 100%
2. Tidak 0 0%
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 22) disimpulkan bahwa keluarga memiliki ibu hamil
(100%) .

2. Distribusi usia kehamilan ibu

NO USIA KEHAMILAN JUMLAH PRESENTASE


1. a. 0 – 3 bulan 0 0
2. b. > 3 bulan – 6 bulan 4 57,14%
3. c. > 6 bulan – 9 bulan 2 28,57%
4. d. > 9 bulan 1 14,29%
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 23) disimpulkan bahwa usia kehamilan ibu hamil >
3 bulan – 6 bulan (57,14%) .

3. Distribusi apakah ibu hamil melakukan pemeriksaan

NO IBU HAMIL MELAKUKAN JUMLAH PRESENTASE


PEMERIKSAAN
1. Ya 7 100%
2. Tidak 0 0%
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 24) disimpulkan bahwa seluruh ibu hamil rutin
melakukan pemeriksaan (100%) .

4. Distribusi tempat ibu hamil melakukan pemeriksaan

NO TEMPAT MELAKUKAN JUMLAH PRESENTASE


PEMERIKSAAN
1. Bidan 2 28,57%
2. Dukun 0 0
3. Puskesmas 5 71,43%
4. Rumah sakit 0 0
5. Dokter 0 0
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 25) disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
melakukan pemeriksaan di puskesmas (71,43%).

5. Distribusi status imunisasi TT ibu hamil

NO IMUNISASI TT JUMLAH PRESENTASE


1. Lengkap 7 100%
2. Belum lengkap 0 0
3. Tidak mendapakan imunisasi TT 0 0
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 26) disimpulkan bahwa seluruh ibu hamil
mendapatkan imunisasi TT lengkap (100%).
6. Distribusi adanya peningkatan berat badan setiap bulan

NO PENINGKATAN BERAT BADAN JUMLAH PRESENTASE


SETIAP BULAN
1. Ya 7 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 7 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 27) disimpulkan bahwa seluruh ibu hamil
mengalami kenaikan berat badan (%).
G. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK USIA BAYI (0 – 11 BULAN)
1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa
2) Jumlah Bayi : 50 Jiwa
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya bayi dalam keluarga

NO ADA BAYI DALAM KELUARGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 28) disimpulkan bahwa keluarga memiliki bayi
(100%).
2. Distribusi bayi mendapat ASI dalam 6 bulan

NO BAYI MENDAPAT ASI DALAM 6 JUMLAH PRESENTASE


BULAN
1. Ya 44 88%
2. Tidak 6 12%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 29) disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
mendapat ASI dalam 6 bulan (88%)

3. Distribusi bayi mendapat imunisasi lengkap

NO BAYI MENDAPAT IMUNISASI JUMLAH PRESENTASE


LENGKAP
1. Ya 46 88%
2. Tidak 6 12%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 30) disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
mendapatka imunisasi lengkap (88%)

4. Distribusi bayi dibawa ke posyandu

NO BAYI DIBAWA KE POSYANDU JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 46 88%
2. Tidak 4 12%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 31) disimpulkan bahwa sebagian besar bayi dibawa
ke posyandu (88%)
H. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK USIA BALITA (1– 5 TAHUN)

1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa


2) Jumlah Balita : 50 Jiwa
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya balita dalam keluarga

NO ADA BALITA DALAM KELUARGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 32) disimpulkan bahwa keluarga memiliki balita
(100%)

2. Distribusi balita sakit/tidak

NO BALITA SAKIT/TIDAK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 32 64%
2. Tidak 18 36%
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 33) disimpulkan bahwa sebagian balita dalam
keluarga mengalami sakit (64%)

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH PRESENTASE


1. Diare 1 2%
2. Batuk pilek 28 56%
3. D 3. Demam 1 2%
i 4. Kulit (Gatal) 2 4%
s 5. Lan – lain, sebutkan 0 0
I TOTAL 50 100%
n
terpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 34) disimpulkan bahwa sebagian besar balita
mengalami sakit batuk pilek (56%)

4. Distribusi apakah balita dibawa ke posyandu

NO BAYI DIBAWA KE POSYANDU JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 35) disimpulkan bahwa seluruh balita dibawa ke
posyandu (100%)

5. Distribusi apakah balita menderita batuk pilek dalam 6 bulan terakhir

NO MENDERITA BATUK PILEK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 27 54%
2. Tidak 23 46%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 36) disimpulkan bahwa sebagian balita menderita
batuk pilek dalam 6 bulan terakhir (54%)
6. Distribusi apakah balita menderita diare dalam 6 bulan terakhir

NO MENDERITA DIARE JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 16 32%
2. Tidak 34 68%
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 37) disimpulkan bahwa sebagian besar balita tidak
mengalami diare dalam 6 bulan terakhir (68%)

7. Distribusi apakah BB balita naik dalam 2 bulan terakhir

NO BB BALITA NAIK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 47 94%
2. Tidak 3 6
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 38) disimpulkan bahwa sebagian besar berat badan
balita naik dalam 2 bulan terakhir (94%)
I. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK ANAK SEKOLAH (6– 12 TAHUN)

1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa


2) Jumlah Anak Sekolah : 50
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya anak usia sekolah

NO ADA ANAK USIA SEKOLAH DALAM JUMLAH PRESENTASE


KELUARGA
1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%

Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 39) disimpulkan bahwa keluarga memiliki anak
usia sekolah (100%)

2. Distribusi apakah anak sekolah mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum makan

NO CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN JUMLAH PRESENTASE


AIR MENGALIR
1. Ya 9 18%
2. Tidak 41 82%
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 40) disimpulkan bahwa sebagian besar anak usia
sekolah tidak mencuci tangan sebelum makan (82%)
3. Distribusi apakah anak jajan sembarangan di sekolah dan di rumah

NO ANAK JAJAN SEMBARANGAN JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 46 92%
2. Tidak 4 8%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 41) disimpulkan bahwa sebagian besar anak usia
sekolah jajan sembarangan di sekolah maupun di rumah (92%)

4. Distribusi apakah anak rajin gosok gigi

NO ANAK RAJIN GOSOK GIGI JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 42 84%
2. Tidak 8 16%
TOTAL 50 100%

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 42) disimpulkan bahwa sebagian besar anak usia
sekolah rajin gosok gigi (84%)

5. Distribusi ba apakah gigi anak berlubang

NO GIGI ANAK BERLUBANG JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 7 14%
2. Tidak 43 86%
TOTAL 50 100%
I
nterpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 43) disimpulkan bahwa sebagian besar anak usia
sekolah tidak mengalami gigi berlubang (43%)
J. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK REMAJA (13–20 TAHUN)

1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa


2) Jumlah Remaja : 50
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya remaja dalam keluarga

NO ADA REMAJA DALAM KELUARGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%

Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 44) disimpulkan bahwa dalam keluarga memiliki
remaja (100%)

2. Distribusi remaja aktif dalam kegiatan remaja di masyarakat

NO REMAJA AKTIF DALAM KEGIATAN JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 17 34%
2. Tidak 33 66%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 45) disimpulkan bahwa sebagian remaja tidak aktif
dalam kegiatan remaja di masyarakat (66%)
3. Distribusi remaja merokok

NO REMAJA MEROKOK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 33 66%
2. Tidak 17 34%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 46) disimpulkan bahwa sebagian remaja laki-laki
merokok (66%%)

4. Distribusi remaja sudah memiliki pacar

NO REMAJA SUDAH MEMILIKI PACAR JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 31 62%
2. Tidak 19 38%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 47) disimpulkan bahwa sebagian remaja sudah
memiliki pacar (62%)
5. Distribusi remaja yang mengetahui tentang PMS

NO REMAJA TAHU TENTANG PMS JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 7 14%
2. Tidak 43 86%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 48) disimpulkan bahwa sebagian besar remaja
belum mengetahui tentang penyakit menular seksual (PMS) (86%)

6. Distribusi mengetahui tentang penilaran AIDS

NO REMAJA TAHU TENTANG JUMLAH PRESENTASE


PENULARAN AIDS
1. Ya 30 60%
2. Tidak 20 30%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 49) disimpulkan bahwa sebagian remaja tahu
tentang penularan AIDS (60%)
7. Distribusi remaja mengetahui tentang kesehatan reproduksi

NO REMAJA TAHU TENTANG JUMLAH PRESENTASE


KESEHATAN REPRODUKSI
1. Ya 22 44%
2. Tidak 28 56%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 50) disimpulkan bahwa ada 28 remaja belum
mengetahui tentang kesehatan reproduksi (56%)
K. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK DEAWASA (21–59 TAHUN)

1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa


2) Jumlah Dewasa : 50 Jiwa
3) Hasil kuesioner :
1. Distribusi adanya usia dewasa dalam keluarga

NO ADA USIA DEWASA DALAM JUMLAH PRESENTASE


KELUARGA
1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 51) disimpulkan bahwa dalam keluarga memiliki
usia dewasa (100%)
2. Distribusi dewasa yang mengalami sakit

NO DEWASA MENGALAMI SAKIT JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 31 62%
2. Tidak 19 38%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 52) disimpulkan bahwa sebagian besar dewasa
mengalami sakit (62%)
3. Distribusi dewasa rutin berolahraga

NO DEWASA RUTIN BEROLAHRAGA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 10 20%
2. Tidak 40 80%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 53) disimpulkan bahwa sebagian besar dewasa
tidak pernah olahraga (80%)

4. Distribusi dewasa yang merokok

NO DEWASA MEROKOK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 42 84%
2. Tidak 8 16%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 54) disimpulkan bahwa sebagian besar dewasa
laki-laki merokok (84%)
5. Distribusi penyakit yang diderita saat ini

NO PENYAKIT YANG DIDERITA JUMLAH PRESENTASE


1. a. Batuk pilek 24 48%
2. b. Diare 1 2%
3. c. TBC 0 0
4. d. Reumatik 0 0
5. e. Demam 0 0
6. f. DBD 2 4%
7. g. Nyeri 0 0
8. h. Gatal-gatal 4 8%
9. i. Hipertensi 5 10%
10. j. Lain-lain, sebutkan 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas (tabel 55) disimpulkan bahwa sebagian dewasa


mengalami penyakit batuk pilek (48%)
L. TABULASI KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
KELOMPOK LANSIA (>60 TAHUN)
1) Jumlah penduduk : 351 Jiwa
2) Jumlah lansia : 50 Jiwa
3) Hasil kuesioner :

1. Distribusi adanya lansia dalam keluarga

NO ADANYA LANSIA DALAM JUMLAH PRESENTASE


KELUARGA
1. Ya 50 100%
2. Tidak 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 56) disimpulkan bahwa sebagian besar KK memiliki
anggota keluarga yang berusia lanjut (100%).

2. Distribusi lansia yang menderita penyakit

NO LANSIA MENDERITA JUMLAH PRESENTASE


PENYAKIT
1. Ya 37 74%
2. Tidak 13 26%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 57) disimpulkan bahwa sebagia besar lansia sakit
(74%).

3. Distribusi jenis penyakit yang diderita lansia

NO JENIS PENYAKIT YANG JUMLAH PRESENTASE


DIDERITA
1. a. Asma 0 0
2. b. TBC 0 0
3. c. Hipertensi 25 67,57%
4. d. DM 1 2,7%
5. e.Reumatik 10 27,03%
6. f. Katarak 0 0
7. g. Pusing 1 2,7%
8. h. Lain – lain 0 0%
TOTAL 37 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 58) disimpulkan bahwa sebagian besar lansia
mengalami penyakit hipertensi (67,57%)

4. Distribusi penanganan penyakit lansia

NO PENANANGANAN JUMLAH PRESENTASE


PENYAKIT LANSIA
1. a. Sarana kesehatan 35 70%
2. b. Non medis 3 6%
3. c. Diobati sendiri 12 24%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 59) disimpulkan bahwa sebagian besar lansia pergi
berobat kesarana kesehatan (70%).

5. Distribusi lansia yang merokok

NO LANSIA MEROKOK JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 29 58%
2. Tidak 21 42%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 60) disimpulkan bahwa sebagian lansia laki-laki
mrokok (58%)
6. Distribusi lansia yang minum kopi

NO MINUM KOPI JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 46 92%
2. Tidak 4 8%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas ( tabel 61) disimpulkan bahwa sebagian lansia minum kopi
(92%)

7. Distribusi lansia sering jalan-jalan pagi

NO LANSIA JALAN-JALAN PAGI JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 19 38%
2. Tidak 31 62%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 62) disimpulkan bahwa sebagian lansia tidak pernah
jalan-jalan pagi (62%).

8. Distribusi keikut sertaan lansia dalam posyandu lansia

NO IKUT POSYANDU LANSIA JUMLAH PRESENTASE


1. Ya 18 36%
2. Tidak 32 64%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 63) disimpulkan bahwa sebagian besar lansia tidak
pernah mengikuti posyandu lansia (64%).
9. Distribusi penggunaan waktu senggang lansia

NO PENGGUNAAN WAKTU JUMLAH PRESENTASE


SENGGANG
1. a. Berkebun 27 54%
2. b. Duduk di rumah 23 46%
3. c. Olahraga 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 64) disimpulkan bahwa sebagian lansia
menggunakan waktu senggang untuk berkebun (54%).

10. Distribusi selera makan lansia

NO SELERA MAKAN JUMLAH PRESENTASE


1. a. Meningkat 0 0
2. b. Menurun 4 8%
3. c. Biasa-biasa saja 46 42%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 65) disimpulkan bahwa sebagian besar selera makan
lansia biasa-biasa saja (46%)

11. Distribusi bagaimana tidur lansia

NO Merokok JUMLAH PRESENTASE


1. Tidur nyenyak 14 28%
2. Susah memulai tidur 20 40%
3. Sering terbangun 16 32%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 66) disimpulkan bahwa sebagian lansia mengalami
susah memulai tidur (40%).
12. Distribusi lansia yang terlibat dlam kegiatan masyarakat

KETERLIBATAN LANSIA
NO DALAM KEGIATAN JUMLAH PRESENTASE
MASYARAKAT
1. Ya 12 24%
2. Tidak 38 76%
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 67) disimpulkan bahwa sebagian lansia tidak terlibat
dalam kegiatan masyarakat (76%).

13. Distribusi bagaimana kegiatan lansia sehari-hari

NO KEGIATAN SEHARI-HARI JUMLAH PRESENTASE


1. a. Melakukan sendiri 50 100%
2. b. Dibantu keluarga 0 0
TOTAL 50 100%
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas (tabel 68) disimpulkan bahwa seluruh lansia melakukan
kegiatan secara mandiri (100%).
M. DATA FOCUS HASIL WIENSHEILD SURVEY (OBSERVASI)
1. Tipe perkampungan/pedesaan
Tipe perkampungan di Desa Sigerongan adalah perkampungan dataran
rendah yang relatif datar, memiliki potensi air dan sumber mata air yang
mengalir sepanjang tahun, sehingga daerah perkampungan di penuhi oleh sawah
diantara rumah warga.

2. Kondisi fisik bangunan


Pada umumnya rumah tempat tinggal masyarakat di Desa Sigerongan
berdekatan antara rumah yang satu dengan rumah yang lain namun masih cukup
mendapatkan sinar matahari. Selain itu, di sekitar rumah warga dikelilingi oleh
sawah-sawah dan peternakan di beberapa dusun. Sedangkan untuk tipe
bangunan rumah di Desa Sigerongan didominasi oleh bangunan permanen,
namun karena bencana alam gempa bumi yamg terjadi sekitar bulan agustus
tahun 2018 terdapat banyak bangunan yang rusak seperti bangunan pelayanan
kesehatan masyarakat, bangunan sekolah, kantor dan rumah warga dengan
dikategori rusak parah, rusak sedang dan rusak ringan, beberapa rumah warga
masih tampak dalam proses pembangunan kembali serta terdapat beberapa
rumah warga yang ventilasi udaranya berdebu, rumah warga yang berdekatan
sumgai dan rumah warga yang berdekatan dengan kandang ternak (sapi, ayam,
kambing, dan bebek).

3. Lingkungan Tempat Tinggal


Kondisi lingkungan tempat tinggal khususnya di Desa Sigerongan cukup
bersih, jarang terlihat sampah berserakan di sekitar jalan namun masih terdapat
sampah dibeberapa selokan, terdapat lalat disekitar kandang ternak dan selokan,
kotoran ternak ada yang ditampung dan ada yang di buang sembarangan.
Sampah sebagian besar dibuang ke sungai dan ada beberapa yang dibuang ke
tempat pembuangan sampah umum dikarenakan tidak semua dusun di desa
sigerongan memiliki pembuangan sampah umum. Selain itu sebagian besar
masyarakat memiliki WC namun masih ada yang tidak memiliki WC sehinga
mandi, BAB dan BAK di sungai.
4. Karakteristik Cultural
Variasi umur penduduk di Desa Sigeronganberkisar antara 20-60 tahun.
Kegiatan masyarakat di Desa Sigerongan pada umumnya pagi sampai sore hari
bekerja sebagai buruh tani, petani dan wiraswasta. Budaya yang mendominasi di
wilayah Desa Sigerongan adalah sasak.

5. Pelayanan Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Desa Sigerongan adalah Puskesmas,
Poskesdes,Pustu dan Posyandu. Sarana dan fasilitas kesehatan yang sering
digunakan oleh masyarakat adalah Puskesmas Sigerongan, Posyandu dan Klinik
yang terdapat di Desa Sigerongan

6. Ekonomi
Tingkat ekonomi penduduk khususnya di Desa Sigerongan rata-rata
menengah kebawah, jenis pekerjaan yang sebagian besar masyarakat Desa
Sigerongan bekerja sebagai buruh tani, petani, dan wiraswasta.

7. Sumber-sumber yang ada di masyarakat


Masyarakat Desa Sigerongan biasanya membeli kebutuhan sehari-hari
biasanya di Pasar atau warung-warung yang menyediakan sembako maupun
sayur mayur.
N. DATA HASIL WAWANCARA
1. Kondisi fisik bangunan
Hasil wawancara dengan warga, beberapa rumah KK masih dalam proses
pembangunan kembali, beberapa KK juga jarang membersihkan ventilasi
udaranya karena sibuk bekerja.

2. Lingkungan tempat tinggal


a. Masyarakat mengatakan gotong royong sering diadakan untuk pembersihan
dan pembangunan kembali bangunan yang rusak.
b. Sebagian besar warga Desa Sigerongan mengatakan memiliki WC dirumah
namun ada beberapa KK yang tidak memiliki dan mandi, BAB dan BAK di
sungai.

3. Karakteristik cultural
a. Hanya sebagian kecil masyarakat yang tidak memiliki jamban

4. Pelayanan kesehatan
a. Beberapa keluarga mengatakan sebagian besar mengkonsumsi air minum
yang tidak dimasak dan hanya sebagian kecil yang memasak air sebelum
diminum.
b. Sebagian besar warga mengatakan hanya mencuci tangan dengan air saja dan
tidak menggunakan sabun.
c. Hasil wawancara dengan kader dan masyarakat mengatakan terdapat
beberapa anak yang mengalami diare dan belum adanya pendidikan kesehatan
mengenai diare di Desa Sigerongan
d. Beberapa remaja mengatakan tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi,
penyakit-penyakitnya dan penularannya
e. Sebagian besar masyarakat mengatakan memeriksakan kesehatannya ke pusat
pelayanan kesehatan terutama puskesmas.
f. Sebagian besar masyarakat mengatakan mereka memeriksakan kesehatannya
pada saat sakit saja.
g. Sebagaian besar masyarakat mengatakan sering merokok dan minum kopi.
h. Beberapa masyarakat mengatakan sering merasa pusing, sakit kepala dan
kaku tengkuk
i. Beberapa masyarakat mengatakan sering merasakan sakit pinggang dan sendi
di kaki

5. Ekonomi
a. Hasil wawancara dengan masyarakat mengatakan sebagiann besar memenuhi
kebutuhan sehari-harinya sebagai buruh tani dan wiaswasta.
b. Hasil wawancara dengan masyarakat mengatakan sebagian besar memiliki
waktu luang hanya saat malam hari dikarenakan dari pagi sampai sore hari
kebanyakan masih bekerja.

6. Sumber-sumber yang ada di masyarakat


a. Dari hasil wawancara dengan masyarakat mengatakan biasa berbelanja di
Pasar. Sarana transportasi yang biasa digunakan adalah kendaraan roda dua
milik pribadi. Sarana tempat pembuangan sampah tidak ada sehingga
biasanya warga membuang sampah di sungai.
II. PENENTUAN MASALAH DI WILAYAH DESA SIGERONGAN

A. ANALISA DATA
Tabel 69 Analisa Data

NO TANGGAL DATA FOKUS Masalah

1 26 April 2019 Data Subyektif Tidak efektifnya


pemeliharaan kesehatan pada
1. Sosial:
warga Desa Sigeronganyang
Wawancara dengan Bapak Kepala Desa Sigerongan mengatakan bahwa :
berhubungan dengan
“terdapat beberapa masyarakat yang terkena penyakit Demam
kurangnya dukungan sosial,
Berdarah”
ketidakberdayaan, kurangnya
2. Epidemiologi: pengetahuan, kesulitan
ekonomi.
Hasil wawancara dengan petugas Pustu dan KTU Puskesmas Desa
Sigerongan mengatakan banyak warga menderita penyakit ISPA, diare,
tekanan darah tinggi (Hipertensi) dan penyakit reumatik

3. Perilaku dan Lingkungan :

Hasil wawancara dengan bapak kepala RT Dusun Sigerongan


mengatakan sedang ada pembangunan jamban umum untuk masyarakat
dibeberapa tempat.

4. Pendidikan Pengetahuan dan Organisasi :

Wawancara dengan Sigerongan mengatakan : “Sudah ada program


pembangunan jamban umum untuk warga, namun letak pembangunannya
tidak strategis dan jumlahnya belum memadai”.

5. Administrasi dan Kebijakan

Hasil wawancara dengan Kepala Dusun dan Kader Dusun Sigerongan


diperoleh data bahwa selama ini di wilayah Sigerongan jarang diadakan
penyuluhan kesehatan untuk lansia, balita, maupun ibu hamil pasca
gempa.
Data Obyektif

1. Sosial :
a. Observasi

Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian warga Desa Sigerongan


memiliki jamban dan hampir sebagian ada yang belum memiliki
jamban dan memiliki kebiasaan mandi dan BAB di sungai

b. Angket

Sejumlah 44 (44%) KK di Desa Sigerongan belum memiliki jamban.

2. Epidemiologi :
a. Angket :
Sejumlah 3,2% warga Desa Sigerongan mengalami diare dalam kurun
waktu tahun 6 bulan terakhir

3. Perilaku dan Lingkungan


a. Observasi :
Banyak warga yang memiliki kebiasaan untuk BAB di sungai

b. Angket :

- BAB di sungai 50 (80,64%)

4. Pendidikan Pengetahuan dan Organisasi


Angket : -

5. Administrasi Kebijakan : -

2 Data Subyektif Resiko Penurunan Status


Kesehatan pada Warga Desa
1. Sosial
Sigerongan yang
Wawancara dengan Bapak Kepala Dusun Sigerongan mengatakan
berhubungan dengan
bahwa : “Terdapat yang menderita kurang gizi”
kurangnya dukungan sosial,
kesulitan ekonomi dan
2. Epidemiologi kurang pengetahuan.
Wawancara dengan petugas Pustu mengatakan bahwa masalah kesehatan
yang sering terjadi di wilayah Desa Sigerongan adalah ISPA, Sakit
Kepala dan Rematik.

3. Perilaku dan Lingkungan


Wawancara dengan tokoh masyarakat mengatakan : “Warga desa
memiliki kebiasaan membuang sampah di sungai dan sebagian besar
remaja laki – laki memiliki kebiasaan merokok”

4. Pendidikan Pengetahuan dan Organisasi


Hasil wawancara : “Jarang dilakukan penyuluhan terkait kesehatan di
wilayah Desa Sigerongan”

Data Obyektif

1. Sosial
Berdasarkan penghasilan rata-rata keluarga memperlihatkan bahwa
penghasilan warga Sigerongan adalah <Rp 500.000

 Angket : Sebanyak 50 KK (50%) warga Desa Sigerongan


berpenghasilan < Rp 500.000.
2. Epidemiologi
a. Observasi

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan mulai tanggal 22 sampai


24 April 2018 di wilayah Desa Sigerongan terdapat kasus ISPA yang
diderita oleh anak – anak. Disamping itu ada banyak yang menderita
batuk pilek.

b. Angket

 56% usia balita menderita penyakit ISPA dan 48% usia dewasa
menderita penyakit batuk pilek
 2% masyarakat menderita penyakit Demam Berdarah
 1% balita menderita gizi buruk

3. Perilaku dan Lingkungan


a. Observasi :

1). Ada beberapa masyarakat yang membakar sampah


2). Banyak kepala keluarga dan remaja laki – laki yang merokok,
3). Banyak petani yang membakar jerami setelah selesai panen,
b. Angket
1). Cara pembuangan sampah dengan dibakar sebanyak 3 (3%)
2). Sebanyak 33 (66%) remaja di Desa Sigeronga merokok

3 Data Subyektif Kurangnya pengetahuan


tentang kesehatan remaja
1. Prilaku dan lingkungan :
pada remaja di Desa
a. Wawancara : Sigerongan berhubungan
- Kebanyakan remaja Desa Sigerongan belum mengetahui tentang dengan keterbatasan kognitif,
penyakit menular seksual dan kesehatan reproduksi dan sebagian kurangnya ketertarikan untuk
mengetahui tentang penularan AIDS belajar, sumber informasi
yang kurang familier.
 Wawancara dengan masyarakat mengatakan bahwa banyak
warganya yang tidak melanjutkan sekolah atau tidak tamat dan
sebagian besar remaja laki – laki mempunyai kebiasaan merokok
2. Pendidikan pengetahuan dan organisasi

a. Wawancara

- Rata-rata remaja jarang mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait


kesehatan reproduksi, penularan AIDS dan penyakit menular seksual

3. Administrasi dan kebijakan : -

Data Obyektif

1. Sosial:

Angket : Jumlah remaja (13 - 22 tahun) di Desa Sigerongan: 55 orang

2. Perilaku dan Lingkungan

a. Observasi
- Banyak remaja yang berkumpul tiap sore hari sambil merokok.

b. Angket :

- Sejumlah 33 (66%) remaja laki-laki yang merokok

4.Pendidikan Pengetahuan dan Organisasi :

Angket :

- Sejumlah 43 (86%) remaja di Desa Sigerongan belum mengetahui


tentang penyakit menular seksual dan sejumlah 28 (56%) remaja
belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi
4 Data Subyektif Tidak efektifnya
pemeliharaan kesehatan pada
1. Sosial:
lansia di Desa
Wawancara dengan Bapak Kepala Desa Sigerongan mengatakan bahwa:
Sigeronganyang
“Posyandu lansia di Desa Sigeronga sebagian besar jarang dilakukan lagi
berhubungan dengan
pasca gempa karena kendala dengan tempat pelaksanaan”
kurangnya dukungan sosial,
ketidakberdayaan, kurangnya
pengetahuan, kesulitan
2. Epidemiologi: ekonomi.

Hasil wawancara dengan tokoh masyarakat dan Petugas Pustu


mengatakan banyak lansia menderita penyakit reumatik dan hipertensi.

3. Prilaku dan Lingkungan :

Hasil wawancara dengan warga mengatakan bahwa sebagian banyak


lansia mempunyai kebiasaan merokok dan minum kopi.

4. Pendidikan Pengetahuan dan Organisasi :

Wawancara dengan masyarakat desa Sigerongan mengatakan “Di


beberapa dusun belum pernah diselenggarakan Posyandu Lansia dan
sebagian besar dusun posyandu lansia jarang diselenggarakan”.

5. Administrasi dan Kebijakan

Hasil wawancara dengan Staff Puskesmas Desa Sigerongan, mengatakan


bahwa “Penyelenggaraan posyandu lansia di Desa Sigerongan belum
optimal terlebih lagi pasca bencana alam gempa bumi, sehingga
posyandu lansia jarang diselenggarakan”.

Data Obyektif

6. Sosial :
a. Observasi

Hasil observasi menunjukkan bahwa Posyandu Lansia di Desa


Sigerongan yang khusus melayani kesehatan Lansia belum
diselenggarakan secara merata dan optimal”.

b. Angket

Sebanyak 34 (62%) penduduk Lansia Desa Sigerongan tidak pernah


mengikuti Posyandu Lansia.

7. Epidemiologi:
a. Angket:
- Keluhan lansia:
1). Asma 0 (0%)
2). TBC 0 (0%)
3). Hipertensi 25 (50%)
4). DM 1 (2%)
5). Reumatik 10 (20%)
6). Katarak 0 (0 %)
7). Lain-lain 1 (2%)

8. Perilaku dan Lingkungan


a. Observasi:

Banyak lansia yang laki-laki mempunyai kebiasaan merokok


danminum kopi

b. Angket:

- Sebanyak 29 (58%) Lansia memiliki kebiasaan merokok.


- Sebanyak 46 (92%) Lansia memiliki kebiasaan minum kopi.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 70 Intervensi Keperawatan
Tujuan
Masalah
No Tujuan Jangka Tujuan Jangka
Keperawatan Intervensi
Panjang Pendek
1 Tidak efektifnya Masyarakat Setelah mengikuti Penyuluhan
pemeliharaan mampu penyuluhan jamban Jamban
kesehatan pada melaksanakan sehat diharapkan Sehat
warga Desa pemeliharaan masyarakat:
Sigerongan yang kesehatan dalam a. Mengetahui
berhubungan kehidupan sehari pengertian jamban
dengan - hari sehat
kurangnya b. Mengetahui
dukungan social, manfaat jamban
ketidakberdayaa sehat jenis jamban
n, kurangnya yang digunakan
pengetahuan, c. Mengetahui
kesulitan memilih jenis
ekonomi jamban
d. Mengetahui syarat
jamban sehat
e. Mengetahui cara
memelihara
jamban sehat
f. Mengetahui
manfaat
menggunakan
jamban
g. Bersedia
menyebarkan
pengetahuan
terkait jamban
sehat
Masyarakat Setelah mengikuti Penyuluhan
mampu penyuluhan jamban Cara
melaksanakan sehat diharapkan Penanggulan
pemeliharaan masyarakat mampu: gan Sampah
kesehatan dalam a. Menjelaskan
kehidupan sehari Manfaat
- hari Penanggulagan
Sampah
b. Mengetahui akibat
dari tidak
dilakukannya
penanggulangan
sampah
c. Menyebutkan
cara–cara
penanggulangan
sampah
d. Mengetahui jenis-
jenis sampah
Masyarakat Masyarakat Gotong
mampu mengetahui Royong
melaksanakan pentingnya menjaga
kebersihan di kebersihan di
lingkungan lingkungan rumah dan
rumah lingkungan sekitar
2 Resiko Masyarakat Setelah mengikuti Penyuluhan
Penurunan menerapkan pola penyuluhan ISPA dan ISPA dan
Status Kesehatan hidup sehat untuk Bahaya Merokok Bahaya
pada Warga mencegah dan diharapkan Merokok
Desa Sigerongan mengontrol masyarakat mampu:
yang penyakit a. Menyebutkan
berhubungan pengertian ISPA
dengan b. Mengetahui
kurangnya penyebab ISPA
support social, c. Mengetahui gejala
kesulitan ISPA
ekonomi dan d. Mengetahui
kurang penanggulangan
pengetahuan ISPA
e. Mengetahui
pencegahan ISPA
f. Mengetahui
pengertian
merokok dengan
benar
g. Mampu
menjelaskan
beberapa faktor
penyebab
merokok
h. Mampu
menjelaskan baha
ya merokok
i. Mengetahui cara
mencegah
merokok
j. Mengetahui
cara berhenti
merokok
k. Bersedia
menyebarkan
pengetahuan
mengenai ISPA
dan bahaya
merokok
Masyarakat Setelah mengikuti Penyuluhan
menerapkan pola penyuluhan tentang Penyakit
hidup sehat untuk penyakit demam Demam
mencegah dan berdarah diharapkan Berdarah
mengontrol masyarakat mampu:
penyakit a. Menjelaskan
Pengertian
Demam Berdarah
b. Mengetahui
penyebab Demam
Berdarah
c. Menyebutkan cara
mencegah Demam
Berdarah
d. Mengetahui tanda
dan gejala
penyakit demam
berdarah

Masyarakat Setelah mengikuti Penyuluhan


menerapkan pola penyuluhan tentang tentang
hidup sehat untuk penyakit Diare penyakit
mencegah dan diharapkan Diare
mengontrol masyarakat mampu:
penyakit a. Menyebutkan
pengertian
penyakit Diare
b. Mengetahui
penyebab Diare
c. Mengetahui gejala
Diare
d. Mengetahui
pencegahan Diare
Masyarakat Setelah mengikuti Senam
mampu senam dan cek Kebugaran
mengaplikasikan kesehatan diharapkan dan cek
senam dalam masyarakat kesehatan
aktivitas sehari- mengetahui:
hari dan a. Manfaat senam
melakukan b. Jenis-Jenis
pemeriksaan Gerakan Dasar
kesehatan senam
sebagai c. Mengetahui
penunjang status kesehatan
kesehatan

Ibu yang Setelah mengikuti Penyuluhan


memiliki balita penyuluhan gizi tentang Gizi
mengetahui seimbang bayi dan seimbang
tentang gizi balita diharapkan ibu bayi dan
seimbang untuk mengetahui: balita
bayi dan balita a. Mengetahui
pengertian dan
penyebab kurang
gizi
b. Mengetahui
perawatan pada
balita gizi kurang
c. Mengetahui
kebutuhan gizi
seimbang pada
bayi dan balita
d. Mengetahui cara
pengilahan MP-
ASI

Anak usia Setelah dilakukan Penyuluhan


sekolah mampu penyuluhan PHBS Kesehatan
mengaplikasikan dan kebersihan mulut Kebersihan
prilaku hidup dan gigi diharapkan : Gigi dan
sehat dalam a. Anak usia sekolah Mulut serta
kehidupan dasar memahami Cuci tangan
sehari-hari pentingnya PHBS
dan kebersihan
gigi dan mulut
b. Anak usia sekolah
dasar dapat
mendemonstrasika
n kembali cuci
tangan 6 langkah
dan sikat gigi
c. Anak usia sekolah
dasar dapat
menerapkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
dan menjaga
kebersihan mulut
dan gigi
d. Anak usia sekolah
dasar dapat
menerapkan
perilaku sehat
dengan memakan
makanan buah dan
sayur
3 Kurangnya Para remaja Setelah dilaksanakan Penyuluhan
pengetahuan dapat mengetahui penyuluhan kesehatan Kesehatan
tentang dan menjaga tentang Kesehatan Reproduksi
kesehatan kesehatan Reproduksi,
remaja pada reproduksinya diharapkan :
remaja di Desa serta tidak ada a. Remaja
Sigerongan yang menikah mengetahui
berhubungan usia dini (usia < definisi kesehatan
dengan 20 tahun) reproduksi
keterbatasan b. Remaja
kognitif, mengetahui
kurangnya anatomi organ
ketertarikan reproduksi
untuk belajar, c. Remaja
sumber mengetahui cara
informasi yang menjaga
kurang familier kesehatan organ
reproduksi
d. Remaja
mengetahui
dampak
pernikahan dini
bagi kesehatan
reproduksi
4 Tidak efektifnya Lansia dapat Setelah dilaksanakan Penyuluhan
pemeliharaan mengetahui penyuluhan kesehatan Kesehatan
kesehatan pada tentang penyakit tentang Rematik, tentang
lansia di Desa (rematik, Hipertesi dan Katarak Penyakit
Sigerongan yang hipertensi, diharapkan lansia Rematik dan
berhubungan katarak) tanda dapat : Hipertensi
dengan dan gejala serta a. Lanisa
kurangnya penanganan mengetahui
dukungan social, penyakit definisi penyakit
ketidakberdaya- rematik dan
an, kurangnya hipertensi
pengetahuan, b. Lansia
kesulitan mengetahui tanda
ekonomi penyakit rematik
dan hipertensi
c. Lansia
mengetahui gejala
penyakit rematik
dan hipertensi
d. Lansia
mengetahui
penanganan
penyakit rematik
dan hipertensi

Anda mungkin juga menyukai