Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

DBD

1. KONSEP PENYAKIT
 Pengertian
DBD adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam, manifestasi
perdarahan dan bertendensi dapat mengakibatkan renjatan yang dapat
mengakibatkan kematian.
 Etiologi
Disebabkan oleh arbovirus (arthopodborn virus) dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegypty.
Nyamuk ini suka menggigit saat pagi hari, antara jam 9 sampai 10 pagi.
Maka dari itu yang banyak terserang anak-anak karena mereka banyak
melakukan bermain antara jam 9-10.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya DBD :
a. Pencahayaan rumah yang kurang terang
Menyebabkab suasana rumah yang menjadi lembab dan gelap
sehingga nyamukk menyukai untuk hidup dirumah tersebut.
b. Tempat aiar yang terbuka dan jarang dikuras
Nyamuk aedes aegypti menyukai air yang bersih untuk meletakkan
telurnya. Telur tersebut memerlukan waktu 4-5 hari untuk berkembang
menjadi nyamuk dewasa. Jadi bak mandi / tempat air lainnya
sebaiknya harus dikuras minimal 1 minggu sekali.
c. Kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai
Nyamuk suka berlindung dan hinggap di sela-sela pakaian bekas pakai.
 Tanda dan gajala DBD
 Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa
sebab jelas)
 Manifestasi perdarahan
Terdapat bintik-bintik merah pada tubuh
 Pembesaran hati (sudah dapat diraba sejak perrrmulaan sakit)
 Syok yang ditandai dengan nadi yang menurun, tekanan darah
menurun, disertai kulit teraba dingin dan lembab.
 Penanganan pertama pada DBD
 Mengatasi demam
Dengan mengkompres dingin pada ketik dan lipatan paha
 Untuk mengganti cairan, beri minum banyak + 2 L dalam 24 jam
 Selanjutnya segera bawa penderita ke pelayanan kesehatan terdekat
untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.
 Pencegahan DBD
Dengan 3 M yaitu :
 Menguras
Menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali untuk memutuskan
mata rantai kehidupan nyamuk aedes aegypti
 Menutup
Menutup tempat penampungan air sehingga nyamuk tidak bisa bertelur
disana.
 Mengubur
Mengubur barang-barang bekas sehingga tidak terisi oleh air hujan
yang bisa dijadikan nyamuk sebagai tempat bertelur.
,j FISIOLOGI

Nyamuk Aedes Aegypti

Menggigit manusia

Infeksi virus dengue

Merangsang anti Lambung Hati Anti bodi mengurangi Tromnositopenia Perdarahan


bodi dalam tubuh aktifitas sistem (Derajat 2)
Nyeri epigastrik Hipatomegali Potensial terjadi Spontan
Mekanisme Anafilaroksin (C3a Csa) Peristaltik perdarahan
kompensasi Mual/muntah Sekresi dilepas usus menurun (Derajat I) Kondisi klien
bradikimin memburuk
Sekresi zat Anoreksia Permeabilitas vaskuler Konstipasi
pirogen dan Nyeri meningkat Kurang pengetahuan
endogen Intake tidak Gangguan
adekuat Gangguan Perembesan plasma pola eliminasi (Derajat 3) kegagalan Cemas
Hipertermia rasa nyaman sirkulasi
Gangguan Cairan intravaskular ke
kebutuhan ekstravaskular Rx. DDS
Gangguan Hipertensi
nutrisi Rx. Syok (Derajat 4)
keseimbangan
suhu tubuh hipoudlemia Hipovolemia Nadi cepat dan lemah

Rangsangan syok Suplai O2 ke jaringan kurang


hipovolemia
Kelelahan Cyanosis Hipoxia jaringan
Asidosis metabolik
Intoleransi Gangguan sirkulasi
aktifitas O2 Rx. kematian
2. KONSEP ASKEP
I. Pengkajian
1. Identitas
DBD dapat mengenai pada semua umur yang tinggal di daerah tropis.
2. Keadaan Umum
Terjadinya peningkatan suhu tubuh / demam dan disertai ruam macula
popular.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Umumnya klien dengan DHF datang ke Rumah Sakit dengan keluhan
demam akut 2 – 7 hari, nyeri otot dan pegal pada seluruh badan,
malaise, mual, muntah, sakit kepala, sakit pada saat menelan, lemah,
nyeri ulu hati, pendarahan spontan.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Diantara penyakit yang pernah diderita yang dahulu dengan penyakit
DHF yang dialami sekarang, tetapi kalau dahulu pernah menderita
DHF penyakit itu berulang.
5. Riwayat Penyakit keluarga
Riwayat adanya penyakit DHF didalam keluarga yang lain, yang
tinggal didalam satu rumah / beda rumah dengan jarak yang
berdekatan sangat menentukan karena ditularkan melalui gigitan
nyamuk.
6. Riwayat Penyakit Lingkungan
DHF ditularkan oleh 2 nyamuk yaitu: Aedes aeyipry dan Aedes
albopiehis, hidup dan berkembang biak didalam rumah yaitu pada
tempat penampungan air bersih seperti kaleng bekas, bak mandi yang
jarang dibersihkan.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem pernafasan
Tidak ada gangguan dalam pernafasan.
b. Sistem persyarafan
Gangguan dalam sistem persyarafan adalah terdapat respon nyeri.
c. Sistem cardiofaskuler
Terjadi pendarahan dan kegagalan sirkulasi.
d. Sistem pencernaan
Terjadi anorexia, mual dan muntah.
e. Sistem otot dan integumen
Ditemukan peteckie, pegal-pegal pada seluruh tubuh.
f. Sistem eliminasi
Terjadi gangguan pada sistem eliminasi alvi yaitu terjadi
konstipasi.

3. RENCANA ASKEP
1. Gangguan keseimbangan suhu tubuh bagian dari proses infeksi virus
Dengue.
Tujuan : Suhu tubuh normal kembali setelah diberi tindakan
Keperawatan selama 1 x 24 jam
Kriteria : - Suhu tubuh normal (36 – 37o C)
- Pasien bebas dari demam.
Intervensi :
1. Beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
R/ klien dan keluarga bisa kooperatif.
2. Mengkaji saat timbulnya demam
R/ mengidentifikasi pola demam klien.
3. Mengobservasi TTV
R/ mengetahui keadaan umum klien.
4. Beri kompres dingin (pada axilla dan lipat paha)
R/ membantu menurunkan suhu tubuh.
5. Anjurkan klien untuk banyak minum  2,5 liter/ 24 jam
R/ mengimbangi penguapan tubuh.
6. Anjurkan untuk menggunakan pakaian tipis
R/ mempercepat proses penguapan.
7. Kolaborasi dengan dokter
R/ memberikan terapi cairan IV dan obat-obatan sesuai indikasi.
2. Potensi terjadi perdarahan bagian dari trombositopenia
Tujuan : mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut.
Kriteria : - Tidak terjadi tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
- Jumlah trombosit meningkat.
Intervensi :
1. Memonitor tanda-tanda penurunan trombosit yang disertai dengan
tanda-tanda klinis
R/ penurunan jumlah trombosit merupakan tanda-tanda adanya
kebocoran pembuluh darah.
2. Memberikan penjelasan tentang pengaruh trombositopenia pada pasien
R/ agar pasien/ keluarga mengetahui hal-hal yang mungkin terjadi pada
pasien.
3. Memonitor jumlah trombosit setiap hari
R/ dengan jumlah trombosit yang dipantau setiap hari dapat diketahui
tingkat kebocoran pembuluh darah.
4. Menganjurkan klien untuk istirahat banyak
R/ aktivitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya
perdarahan.
5. Menjelaskan obat-obat yang diberikan
R/ pasien termotivasi untuk mau minum obat sesuai dosis jumlah yang
diberikan.

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan suhu tubuh bagian dari infeksi virus Dengue.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagian dari intake tidak adekuat.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri bagian dari pembengkakan hepar.
4. Gangguan pola eliminasi bagian dari konstipasi.
5. Gangguan sirkulasi O2 bagian dari kurangnya suplai O2 ke jaringan.
6. Intoleransi aktivitas bagian dari kelelahan.
7. Cemas bagian dari kurang pengetahuan tentang perubahan status
kesehatan.
8. Resiko syok hipovolemia bagian dari pindahnya cairan intravaskular ke
ekstravaskular.
9. Potensial terjadi pendarahan bagian dari trombositopenia.
10. Resiko terjadi DDS bagian dari hipotensi.

Anda mungkin juga menyukai