Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR BERESIKO


POSTMATUR

Kelompok 2
S16C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan kondisi dimana seorang wanita memiliki
janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di
dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan,
dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.
Kehamilan tersebut pasti diharapkan berjalan dengan lancar dan dalam
kondisi sehat. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi kondisi yang
tidak diinginkan (patologis) dalam kehamilan. Salah satu kondisi tersebut
adalah kehamilan post matur.
Bayi post-term atau postmatur adalah bayi yang lahir dengan usia
gestasi lebih dari 42 minggu dihitung dari menstruasi terakhir ibu (atau
dengan pengkajian usia gestasi) dianggap postmatur, atau post-term, tanpa
memperhitungkan berat badan lahir. (Wong, 2009). Penyebab pasti
kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum diketahui. Tetapi
diperkirakan karena ketidakpastian tanggal haid terakhir, terdapat kelainan
kongenital anensefalus, terdapat hipoplasia kelenjar adrenal, primigravida
dan riwayat kehamilan lewat bulan, jenis kelamin janin laki-laki juga
merupakan pedisposisi, dan faktor genetik.
Menurut Wong (2009), insiden kasus kelahiran bayi postmatur
adalah 3,5% sampai 15% dari semua kehamilan. Beberapa tampak cukup
gestasinya, namun memperlihatkan sifat bayi yang telah berusia 1 sampai
3 minggu, seperti tidak adanya lanugo, verniks dan kaseosa sedikit atau
tidak ada, rambut kepala banyak, dan kuku panjang.
Terdapat peningkatan bermakna mortalitas fetal dan neonatal pada
bayi post-term dibandingkan yang lahir aterm. Biasanya mereka peka
terhadap distress fetal sehubungan dengan rendahnya efisiensi plasenta,
makrosomia, anomali bawaan, dan sindroma aspirasi mekoneum. Resiko
tertinggi terjadi selama stress persalinan dan kelahiran, terutama pada bayi
primigravida, atau wanita yang melahirkan anak pertama. Sesar atau
induksi persalinan biasanya direkomendasikan bila bayi terlambat.
Berbagai masalah keperawatan dapat muncul pada bayi dengan kelahiran
postmatur yaitu mulai dari resiko asfiksia, gangguan nutrisi, dan gangguan
integument.
Atas alasan tersebut diatas maka kami menyusun makalah berjudul
“Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir dengan Post-term / Matur”,
dan berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk teman-teman
perawat dalam memberi pengetahuan yang cukup tentang tanda gejala,
penyebab dan komplikasi bayi postmatur dan diharapkan mampu memberi
asuhan keperawatan yang optimal pada bayi post-term sehingga bayi tidak
mengalami masalah kesehatan dan tumbuh optimal menjadi anak yang
sehat.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep konsep bayi baru lahir beresiko postmatur
2. Untuk mengetahui konsep askep bayi baru lahir beresiko postmatur

C. Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun dengan harapan untuk memberikan manfaat
baik secara teoritas maupun secara praktis, secara teoritas makalah ini
berguna untuk mendapat gambaran tentang bayi baru lahir beresiko
postmatur, secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis
sebagai wahana penambahan pengetahuan tentang bayi baru lahir beresiko
postmatur, pembaca sebagai media informasi tentang pentingnya
pengetahuan penyebab dan tanda terjadinya bayi baru lahir dengan
postmatur.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Kehamilan postmatur (postterm) disebut juga kehamilan lewat
waktu/bulan merupakan kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu
(294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut
rumus Naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari (Prawirohardjo, 2008).
Menurut Sarwono (2008) persalinan postmatur dapat disebabkan
karena pengaruh progesteron. Pengaruh progesteron terhadap kehamilan
dipercaya merupakan kejadian perubahan endokrin yang penting dalam
memacu proses biomoelekular pada persalinan dan meningkatkan
sensitivitas uterus terhadap oksitosin.

B. Etiologi
Penyebab terjadinya kehamilan postterm/ postmature sampai saat
ini masih belum diketahui secara jelas. Menurut (Sarwono,2010) beberapa
teori yang diajukan di antaranya:
a. Pengaruh Progresteron
Penurunan hormon progresteron dalam kehamilan dipercaya
merupakan kejadian perubahan endokrin yang penting dalam memacu
prose biomolekuler pada persalinan dan meningkatkan sensitivitas
uterus terhadap oksitosin, sehingga terjadinya kehamilan postterm
adalah karena masih berlangsungnya pengaruh progresteron.
b. Teori Oksitosin
Pemakaian okstitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan
dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis memgang peranan penting
dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan okstitosin dari
neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga
sebagai salah satu penyebab kehamilan postterm.
c. Teori Kortisol/ ACTH Janin
Dalam teori ini diajukan bahwa sebagai “pemberi tanda” untuk
dimulainya persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan tiba-tiba
kadar kortisol plasma janin. Kortisol janin akan memperngaruhi
plasenta sehingga prosuksi progresteron berkurang dan memperbesar
sekresi esterogen, selanjutnya berpengaruh terhadap meningkatnya
produksi prostaglandin. Pada cacat bawaan janin seperti anesefalus,
hipoplasia adrenal janin, dan tidak adanya kelenjar hipofisis pada janin
akan menyebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan baik
sehingga kehamilan dapat berlangsung lewat bulan.
d. Saraf Uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser akan
membangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak ada
tekanan pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek
dan bagian bawah masih tinggi kesemuanya diduga sebagai penyebab
terjadinya kehamilan postterm.
e. Herediter
Beberapa penulis menyatakan bahwa seorang ibu yang mengalami
kehamilan posterm mempunyai kecenderungan untuk melahirkan lewat
bulan pada kehamilan berikutnya. Mogren menyatakan bahwa bilamana
seorang ibu mengalami kehamilan posterm saat melahirkan anak
perempuan, maka besar kemungkinan anak perempuan akan mengalami
kehamilan posterm.
Menurut (Bayu, 2009) penyebab Postmatur pasti belum diketahui,
faktor yang dikemukakan adalah :
a. Hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun
kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap
oksitosin berkurang.
b. Herediter, karena post naturitas sering dijumpai pada suatu keluarga
tertentu
c. Kadar kortisol pada darah bayi yang rendah sehingga disimpulkan
kerentanan akan stress merupakan faktor tidak timbulnya His
d. Kurangnya air ketuban
e. Insufiensi plasenta.

C. Manifestasi Klinis
1. Gerakan janin yang jarang, yaitu secara subjektif kurang dari 7 kali/ 20
menit atau secara objektif dengan KTG (karditopografi) kurang dari 10
kali/ 20menit. (Echa, 2012)
2. Postterm dapat di bagi dalam 3 stadium (Sarwono,2010) :
a. Stadium I
Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi
berupa kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas.
b. Stadium II
Gejala di atas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit
c. Stadium III
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat
Menurut Bayu, 2009 manifestasi yang ditunjukkan yaitu bayi postmature :
a. Biasanya lebih berat dari bayi matur ( > 4000 gram)
b. Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
c. Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
d. Verniks kaseosa di bidan kurang
e. Kuku-kuku panjang
f. Rambut kepala agak tebal
g. Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel

D. Patofisiologi
Faktor hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun
walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus
terhadap oksitosin berkurang. Diduga adanya kadar kortisol yang rendah
pada darah janin membuat kadar esterogenn meningkat. Hal tersebut
dapat menurunkan oksitosin sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin
berkurang. Akibatnya produksi protaglandin tidak maksimal sehingga
penipisan serviks tidak terjadi dan terjadi kehamilan post matur.
Fungsi plasenta mencapai puncaknya ada kehamilan 38 minggu
dan kemudian mulai menurun terutam setelah 42 minggu. Hal ini dapat
dibuktikan dengan penurunan estriol dan plasental laktogen. Rendahnya
fungsi plasenta beraitan dengan peningkatan kejadian gawat janin dengan
dengan resiko 3 kali. Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta
tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran CO/CO2 akibat tidak
timbul his sehingga pemasakan nutrisi dan O2 menuun menuju janin di
samping adanya spasme arteri spiralis menyebabkan janin resiko asfiksia
sampai kematian dalam rahim. Makin menurun sirkulasi darah meuju
sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan pertumbuhan janin makin lambat
dan penuruanan berat disebut dismatur sebagian janin bertambah besar
sehingga memerlukan tindakan operasi persalinan, terjadi perubahan
metabolisme janin, jumlah air ketuban berkurang dan makin kental
menyebabkan perubahan abnormal jantung janin ( Wiknjosastro, H. 2009,
Manuaba, G.B.I, & Mochtar R, 2009).
BAB III

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR PADA


KASUS

POST MATUR PADA By. Ny X

DI RUANG PERINATOLOGI DI RSUD SURAKARTA

KASUS

Bayi laki-laki lahir postmatur melalui sc, dengan usia kehamilan 43 minggu,
dengan apgar score 8,8,9, BB 4200 gram, PB 55 cm, suhu tubuh 37,3°c, lanugo
tipis, vernik tipis, kuku tampak panjang, rambut tebal, terdapat deskuamasi epitel.
RR 40 x/ menit, nadi 130x/menit.

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 4 April 2019
Waktu pengkajian : 10.00 WIB

A. Identitas
Klien : By. Ny. X
Jenis kelamin : Laki-laki
Waktu lahir : 4 April 2019 / 12.30 WIB
Penanggung jawab
Nama ibu : Ny. X
Usia : 31 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Mojosongo
Nama ayah : Tn. Y
Usia : 32 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Mojosongo
B. Riwayat Obstretsi Ibu
Usia kehamilan : 43 minggu
Pemeriksaan antenatal :klien mengatakan telah melakukan
pemeriksaan ke bidan selama 4 kali
Komplikasi antenatal :-

C. Riwayat Perkawina
Perkawinan ke : 1 (satu)
Usia waktu menikah : 28 tahun
Lama perkawinan : 3 tahun

D. Riwayat Persalinan
BB/TB ibu : 64 Kg/ 154 cm
Keadaan umum ibu : baik
Jenis persalinan : Sectio caesar (SC)
Indikasi : Kala II Lama
Komplikasi persalinan : Kala II Lama
Lamanya ketuban pecah : tidak terkaji
Tempat persalinan : R. OP RSUD Surakarta
TTV :
TD : 120/80 mmHg S : 36,50C
N : 82 x.menit R : 22 x/menit

E. Keadaan Bayi saat Lahir


Lahir tanggal : 4 April 2019
Jenis kelamin : Laki-laki
Kelahiran : Tunggal
APGAR SCORE :
0 1 2 Tanda-tanda 1 mnt 5 mnt 10 mnt
Tdk ada < 100 >100 Denyut jantung 2 2 2
Tdk ada Tdk Baik Pernafasan
2 2 2
teratur

Lemah Sedang Baik Tonus otot 2 2 2


Tdk ada Meringis Menangis Reflek 1 1 2
Biru/putih Merah Seluruh warna
jambu, badan 1 1 1
ujung biru merah
Total 8 8 9
Tidak resusitasi : tidak ada
Plasenta : Lengkap

F. Pemeriksaan Fisik
Umur : 43 minggu
BB : 4200 gram
PB : 55 cm
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 36 cm
TTV :
Suhu : 37,3 0C
Nadi : 130x/menit
RR : 40x/menit
Keadaan umum : agak lemah
Kepala :lingkar kepala 34 cm tidak ada benjolan,
tengkorak mengeras, persebaran rambut
merata, rambut tebal
Mata :simetris ka/ki, mata lebar, konjungtiva
anemis
Hidung : lubang hidung simetris, septum utuh
Mulut : bibir, gusi, palatum utuh, bibir pucat
Telinga :
Kesimetrisan : kanan kiri simetris
Warna : sama dengan kulit wajah
Daun telinga : ada
Lekuk telinga : ada
Leher : pendek, tebal, rentang gerak terbatas, tidak
ada massa
Dada :
Jantung : Bunyi normal, Denyut jantung 130x/menit
ada gerakan mengembang dan mengempis
Paru-paru : Simetris ka/ki, suara nafas vesikuler
Abdomen : bentuk bulat lonjong, bising usus ada, tali
pusat layu.
Lanugo : tipis
Vernik : tipis
Ekstermitas :
Tangan :Jari tangan kanan dan kiri lengkap,
Pergerakan sedikit aktif, Refleks
menggenggam ada, Warna kulit merah
sedikit kebiruan,agak pucat dengan
deskuamasi epitel. Kuku tampak panjang
diwarnai mekonium
Kaki : kaki kanan dan kiri lengkap, Pergerakan
sedikit, akral ujung ekstremitas dingin
Genetalia : Lubang anus ada
Status neurologi :
Refleks moro : refleks kejutan dibagian ekstremitas atas
atau bawah ( ada respon )
Refleks graspy : ada refleks genggam ekstremitas atas dan
bawah (baik)
Refleks stepping : menunjukan refleks seperti berjalan (
belum ada refleks berjalan )
Refleks rooting : menunjukkan refleks seperti mencari
puitng susu ( ibu dapat menyusui bayi
dengan baik)
Refleks sucking : menunjukkan refleks hisap yang kuat (ada,
namun belum kuat)

G. Pengkaian Sistem
Aktivitas/istirahat : bayi terjaga, tidak rewel
Eliminasi : bayi sejak lahir sudah BAB jenisnya
mekonium warna hitam kecoklatan (+)
Nutrisi : masukan cairan melalui asi

II. ANALISA DATA

N Tanggal/
Data Fokus Problem Etiologi TTD
O Jam
4 April Ds : Kerusakan kulit
2019 Ny. X Integritas mengelupas/
12.30 mengatakan kulit Kulit
WIB (00046) hilangnya
bayinya
mengelupas lemak subkutan

Do :
-Kesadaran :
composmentis
-keadaan umum
agak lemah
BB : 4200gr
1 S : 37,30C
N : 130x/menit
RR : 40x/menit
-Warna kulit
merah sedikit
kebiruan, warna
di ekstremitas
agak pucat
dengan
deskuamasi epitel
-APGAR SCORE
8,8,9
4 April Ds : Ketidakseim Fungsi plasenta
2019 Do : bangan menurun
12.30 -Kesadaran : nutrisi
WIB kurang dari
composmentis
kebutuhan
-keadaan umum tubuh
(00002)
agak lemah
BB : 4200gr
PP : 55 cm
2
S : 37,30C
N : 130x/menit
RR : 40x/menit
-Tali pusat layu
-tubuh panjang
dan kurus

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kerusakan Integritas kulit b.d kulit mengelupas/ hilangnya lemak
subkutan (00046)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d fungsi
plasenta menurun (00002)

IV. RENCANA KEPERAWATAN


No.Dx Dx.Kep Tujuan Intervensi TTD
Kerusakan Setelah dilakukan Manajemen
Integritas kulit tindakan Cairan (4120)
keperawatan - Monitor status
selama 1 x 24 jam nutrisi
diharapkan - Monitor status
1 kerusakan hidras
integritas kulit (kelembaban
dapat teratasi membran
dengan KH : mukosa, nadi
adekuat, tekanan
Integritas darah ortostatik ),
jaringan: Kulit & jika diperlukan
Membran - Monitor vital sign
Mukosa (1101) - Melakukan
kolaborasi
- Suhu kulit dengan dokter
normal tentang nutrisi
- Elastisitas pada pasien
dalam batas
normal
- Hidrasi dalam
batas normal
- Tekstur kulit
normal
- Warna kulit
normal
- Tidak ada
pengelupasan
kulit
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen
nutrisi kurang dari tindakan Nutrisi
kebutuhan tubuh keperawatan (1100)
selama 1 x 24 jam - Kaji maturitas
diharapkan refleks berkenaan
ketidakseimbanagn dengan
nutrisi dapat pemberian makan
teratasi dengan KH (misalnya:
: mengisap,
menelan, dan
Status Nutrisi batuk)
2 Bayi (1020) - Monitor kalori
- Intake nutrisi dan asupan
baik makanan
- Asupan - Auskultasi
makanan dan adanya bising
cairan usus, kaji status
- Pertumbuhan fisik, dan status
baik pernapasan
- Indeks masa - Berikan informasi
tubuh normal pada keluarga
- Berat badan tentang kebutuhan
normal nutrisi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
pasien

V. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl/jam No.Dx Implementasi Respon Ttd
1. Memonitor status 1. S :
nutrisi O:
2. Memonitor status S : 37,3°C,
hidrasi ( kelembaban N : 130x/menit,
membran mukosa, nadi R: 40x.menit, status
adekuat, tekanan darah nutrisi bayi baik
ortostatik ), jika 2. S : -
diperlukan O:
3. Memonitor vital sign S : 37,3°C,
4. Melakukan kolaborasi N : 130x/menit,
4 April
2019 1 dengan dokter tentang R: 40x.menit
13.00 nutrisi pada pasien Warna kulit bayi merah
tidak pucat
3. S:
O:
S : 37,3°C,
N : 130x/menit,
R: 40x.menit
4. S:
O:
Telah berkonsultasi
dengan dokter tentang
pemberian kebutuhan
nutrisi pasien
1. Mengkaji maturitas 1. S :
refleks berkenaan O:
dengan pemberian S : 37,3°C,
makan (misalnya: N : 130x/menit,
mengisap, menelan, R: 40x.menit, reflex
dan batuk) mengisap ,menelan
2. Memonitor kalori dan baik
asupan makanan 2. S : -
3. Mengauskultasi O:
adanya bising usus, S : 37,3°C,
kaji status fisik, dan N : 130x/menit,
status pernapasan R: 40x.menit
4. Memberikan informasi Asupan makanan bayi
4 April pada keluarga tentang dan kalori tercukupi
2019 2
kebutuhan nutrisi 3. S:
13.00
5. Berkolaborasi dengan ahli O:
gizi untuk S : 37,3°C,
menentukan jumlah N : 130x/menit,
kalori dan nutrisi yang R: 40x.menit
dibutuhkan pasien Terdapat bising usus
4. S:
O:
Keluarga pasien
mengatakan sudah
paham mengenai
kebutuhan nutrisi pada
bayi
5. S:
O:
Telah berkonsultasi
dengan ahli gizi tentang
pemberian kebutuhan
nutrisi pasien

VI. CATATAN KEPERAWATAN


Tgl/jam No.Dx Evaluasi Ttd
4/4/19 S : Keluarga mengatakan, “kulit bayinya sudah
tidak mengelupas, tidak berkerut juga sus”.
O:
S : 37,3°C,
N : 130x/menit,
R: 40x.menit
1
Tidak ada kerusakan lapisan kulit
Terlihat kulit bersih, tidak berkerut, tidak pecah-
pecah
Warna kulit merah
A: masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
4/4/19 S : keluarga mengatakan “Iya saya sudah paham
tentang kebutuhan nutrisi bayi”

O:
S : 37,3°C,

2 N : 130x/menit,
R: 40x.menit
Tampak BB bayi normal
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bayi post-term atau postmatur adalah bayi yang lahir dengan usia
gestasi lebih dari 42 minggu dihitung dari menstruasi terakhir ibu (atau
dengan pengkajian usia gestasi) dianggap postmatur, atau post-term, tanpa
memperhitungkan berat badan lahir. Penyebab pasti kehamilan lewat
waktu sampai saat ini belum diketahui. Tetapi diperkirakan karena
ketidakpastian tanggal haid terakhir, terdapat kelainan kongenital
anensefalus, terdapat hipoplasia kelenjar adrenal, primigravida dan riwayat
kehamilan lewat bulan, jenis kelamin janin laki-laki juga merupakan
pedisposisi, dan faktor genetik.

B. Saran
Penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
untuk menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca
khususnya bagi mahasiswa keperawatan, namun penulis menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Achdiat, C. M. (2004). Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.


Ahyl, Evha Vella. 2012. Postmatur.

Bayu. 2009. Landasan Teori Seronitus.

Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:


:EGC

Nanda Internasional, (2012). Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi


2018-2020. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo
Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Edisi 6.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai