Anda di halaman 1dari 2

SKRINING/SELEKSI DAN PENANGANAN NYERI

PADA PASIEN RAWAT INAP


No.Dokumen No revisi Halaman
..../.../..../RSPM/X/2018 00 1/2

Jl. Lintas Timur Sumatera, Desa


Agung Dalam RT 03 / RW 02, Kec.
Banjar Margo, Kab. Tulang Bawang
Telp (0726) 7570122
HP 0853 8133 3002

Direktur

Tanggal Terbit
06 – 10 – 2018
SPO

dr. Sabasdin Harahap, Sp.B.,FICS


N.I.K : 197102061311017
Skrining/seleksi adalah penentuan pasien mana saja yang akan
diberikan layanan penanganan nyeri.
1. Melakukan terapi pengananan nyeri oleh unit penanganan nyeri
Pengertian
pada pasien rawat inap
2. Mengatasi nyeri yang dialami pasien secara cepat, tepat dan
tanggap.
3. Meningkatkan kepuasan pasien
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk melakukan
Tujuan skrining/seleksi dan penanganan nyeri pada pasien rawat inap oleh
dokter.
Peraturan Direktur Rumah Sakit NO : ..../..../....//RSPM/X/2018 Tentang
Kebijakan Proses Skrining/Seleksi dan Penanganan Nyeri pada Pasien Rawat
Inap di Rumah Penawar Medika.
1. Undang undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
tenaga kesehatan.
2. Undang undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Referensi
Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2052/Menkes/PER/X/2011 tentang izin praktik dan pelaksanaan

1/2
praktik kedokteran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
755/Menkes/PER/IV/2011 tentang penyelengaraan komite medis di
Rumah Sakit
5. Peraturan Ketua komisi eksekutif Komisi Akreditasi Rumah Sakit
No. 1666/KARS/X/2014 tentang penetapan status akreditasi
Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 1691/MENKES/PER/VIII/2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
7. Pedoman tata kelola Rumah Sakit Penawar Medika tentang Komite
Medis pasal 46.
1. Alat tulis
Alat dan Bahan
2. Form skrining/seleksi nyeri pada pasien
1. Semua pasien rawat inap, dengan nyeri akut maupun nyeri kronik,
harus dilakukan penilaian derajat nyeri yang merupakan tanda vital
kelima.
2. Nilai derajat nyeri pasien dengan numerical rating scale, untuk
Prosedur menjadi acuan jenis dan dosis obat yang akan diberikan.
3. Bila pasien merasa nyeri, DPJP akan langsung melakukan
penanganan nyeri (lihat SOP penanganan nyeri sedang, berat).
4. Jika nyeri tidak membaik, DPJP langsung melakukan konsultasi
penanganan nyeri kepada dokter spesialis anestesi.
Setiap akan melakukan skrining/seleksi dan penanganan nyeri pada
Hal yang perlu
pasien harus memperhatikan keluhan pasien kemudian disesuaikan
diperhatikan dengan skala nyeri sesuai SPO.

1. Seluruh DPJP di RS Penawar medika


2. Instalasi Rawat Inap dan Perawat Ruangan
Unit Terkait 3. UGD, dan Instalasi Bedah
4. Unit terkait lainnya

Dokumen Terkait Pedoman Asesmen Pasien

Riwayat No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal


Perubahan diberlakukan
Dokumen

2/2

Anda mungkin juga menyukai