Anda di halaman 1dari 21

Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan No.

3, Muntang Tapus,
Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan 31121

ANALISIS DATA SEISMIK DENGAN


METODE EMPIRICAL MODE
DECOMPOSITION
(Proposal Pengajua Tugas Akhir)

Oleh: Muhammad Abdulloh Robbani

Alamat:
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No.1 Gedung L Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Teknik Universitas Lampung, Gedong Meneng, Bandar Lampung 35145
ANALISIS SEISMIK DENGAN METODE EMPIRICAL
MODE DECOMPOSITION
(Proposal Pengajuan Tugas Akhir)

Oleh :

M. Abdulloh Robbani 1615051048

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Muhammad Abdulloh Robbani (1615051048)


Jurusan : Teknik Geofisika
Fakultas : Teknik
Instansi : Universitas Lampung (UNILA)
Perihal :Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Tema :Analisis Data Seismik dengan Metode Empirical
Periode : November 2019-Februari 2020
Tempat :PT. PERTAMINA ASSET 2
Alamat :Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan No.3, Muntang Tapus, Prabumulih
Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan 31121

Bandar Lampung, 21 April 2019


Dosen Pembimbing Mahasiswa Pemohon

Bagus Sapto Mulyatno, S. Si, M.T. Muhammad Abdulloh Robbani


NIP. 19700120 2000031001 NPM.1615051048

Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Teknik Universitas Lampung

Dr. Nandi Herudin, S.Si, M.Si


NIP. 197509112000121002

i
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan Tugas Akhir.............................................................................................2
1.3 Batasan Masalah Penelitian..............................................................................2

BAB II TEORI DASAR


2.1 Konsep Dasar Metode Seismik …..........................................................3
2.2 Sumber Gelombag Seismik……..................................................................3
2.3 Hukum Fisika Gelombang Seismik …............................................ 4
2.4 Jenis-Jenis Gelombang Seismik......................................................................6
2.5 Spectral Decomposition…………………........................................................8

BAB III PELAKSANAAN KERJA


3.1 Alat dan Bahan....................................................................................................12
3.2 Waktu dan tempat kegiatan.............................................................................12
3.3 Waktu Pelaksanaan............................................................................................12
3.4 Diagram Alir Pengolahan Data.....................................................................13

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi


yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran
dilakukan dengan menggunakan sumber seismik (palu, ledakan, dan lain-
lain). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam
medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala
arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan.

Survei seismik dilakukan untuk mendapatkan rekaman data seismik dengan


kualitas yang baik. Penilaian baik tidaknya data seismik adalah dari
perbandingan antara banyaknya sinyal refleksi dengan sinyal gangguan
atau noise yang diterima. Semakin banyak sinyal refleksi serta semakin
sedikit noise yang diterima maka kualitas perekaman data seismik semakin
bagus. Keakuratan pengukuran waktu tempuh (travel time) juga
mempengaruhikualitas perekaman. Secara garis besar eksplorasi seismik
dibagi menjadi eksplorasi seismik dangkal dan eksplorasi seismik dalam.
Eksplorasi seismik yang digunakan untuk eksplorasi hidrokarbon (minyak
dan gas bumi) adalah eksplorasi seismik dalam. Sedangkan eksplorasi
seismik dangkal (shallow seismic reflection) biasa digunakan untuk
eksplorasi batubara dan bahan tambang lainnya. Kedua jenis eksplorasi
seismik tersebut memiliki resolusi dan akurasi yang berbeda. Seismik
refleksi terbagi atas tiga bagian yaitu akuisisi data seismik, proses data
seismik, dan yang terakhir adalah interpretasi data. Akuisisi data adalah
untuk memperoleh data seismik dari area yang disurvei.

Dari proses data seismik akan diperoleh penampang seismik permukaan


bawah tanah. Setelah data seismic diproses maka dilakukan interpretasi
untuk menganalisa keadaan geologi di bawah permukaan dan juga untuk
memperkirakan komposisi material batuan di bawah permukaan tersebut.
Proses akuisisi data sangat penting karena mempengaruhi kualitas data
seismik. Kualitas data seismik yang baik akanmenghasilkan penggambaran
penampang seismik bawah tanah yang baik sehingga proses interpretasi
juga dapat dilakukan dengan baik.

Pro
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

1.2 Tujuan Tugas Akhir

Adapun tujuan dilakukannya tugas akhir ini adalah sebagai berikut:


1. Memperdalam pengetahuan mengenai penggunaan metode Seismik di
dalam eksplorasi geofisika.
2. Dapat mengetahui proses reduksi noise pada data seismik.
3. Dapat mengembangkan metode lain di dalam spectral dekomposisi yang
memiliki resolusi temporal dan resolusi frekuensi yang cukup baik.

1.3 Batasan Masalah Penelitian


Pada penelitian ini bermaksud untuk mencakup segala aspek di dalam
eksplorasi geosciences terutama di bidang geofisika dengan salah satu
metode yaitu seismik. Tahapan yang dilakukan dalam tugas akhir ini yaitu
analisa data seismik dengan metode empirical mode decomposition
sehingga didapatkan data seismik dengan noise yang telah tereduksi.

Pro
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

BAB II
TEORI DASAR

2.1 Konsep Dasar Metode Seismik


Seismik merupakan salah satu metoda geofisika yang biasa digunakan untuk
eksplorasi sumber daya alam. Berdasarkan penjalarannya gelombang seismik
menembus struktur perlapisan bumi dan sangat bergantung kepada sifat
elastisitas batuan-batuan yang dilaluinya . Berdasarkan hokum Hooke’s untuk
benda benda elastic sempurna, regangan (strain) akan sebanding dengan
stress (tegangan). Hal ini dikarenakan pada sebuah pendekatan deformasi
media elastic adalah dilatasi kubik yang didasarkan pada konsep dasar tensor
untuk memodelkan tegangan dan regangan.

Gelombang seismik dapat ditimbulkan dengan dua metode yaitu metode aktif
dan metode pasif. Metode aktif adalah metode penimbulan gelombang
seismik secara aktif atau disengaja menggunakan gangguan yang dibuat oleh
manusia, biasanya digunakan untuk eksplorasi. Metode pasif adalah
gangguan yang muncul terjadi secara alamiah, contohnya gempa. Gelombang
seismic termasuk dalam gelombang elastic karena medium yang dilalui yaitu
bumi bersifat elastik. Oleh karena itu sifat penjalaran gelombang seismic
bergantung pada elastisitas batuan yang dilewatinya. Teori lempeng tektonik
telah menjelaskan bagaimana pergerakan dari lempeng bumi. Pergerakan
lempeng bumi menyebabkan batuan terdeformasi atau berubah bentuk dan
ukuran karena adanya pergerakan antar lempeng.

2.2 Sumber Gelombang Seismik

Sumber gelombang seismik pada mulanya berasal dari gempa bumi alam yang
dapat berupa gempa vulkanik maupun gempa tektonik, akan tetapi dalam
seismik eksplorasi sumber gelombang yang digunakan adalah gelombang
seismik buatan. Ada beberapa macam sumber gelombang seismik buatan
seperti dinamit, benda jatuh, air gun, water gun, vaporchoc, sparker, maupun
vibroseis. Sumber gelombang seismik buatan tersebut pada hakekatnya
membangkitkan gangguan sesaat dan lokal yang disebut sebagai gradien
tegangan (stress). Gradien tegangan mengakibatkan terganggunya
keseimbangan gaya-gaya di dalam medium sehingga terjadi pergeseran titik
materi yang menyebabkan deformasi yang menjalar dari suatu titik ke titik
lain. Deformasi ini dapat berupa pemampatan dan perenggangan partikel-
partikel medium yang menyebabkan osilasi densitas/tekanan maupum
Pro
Akhir
Proposal Pengajuan Tugas Akh
Proposal Pengajuan Tugas
Muhammad Abdulloh
Robbani

Muhammad Abdulloh
+628228993145428 931454
abdullohrobbani17@gmail
.com

.com

pemutaran (rotasi) partikel-partikel medium. Apabila medium bersifat elastis


sempurna maka setelah mengalami deformasi sesaat tadi medium kembali ke
keadaan semula. Menurut cara bergetarnya gelombang seismik dibagi menjadi
dua macam yaitu:
1. Gelombang Primer (longitudinal/compussional wave)
Gelombang primer dalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
bergetarnya gelombang tersebut. Gelombang ini mempunyai kecepatan rambat
paling besar diantara gelombang seismik yang lain.
2. Gelombang Sekunder (transversal/shear wave)
Gelombang sekunder adalah gelombang yang raah getarannya tegak lurus
terhadap arah perambatan gelombang. Gelombang ini hanya dapat merambata
pada material padat saja dan mempunyai kecepatan gelombang yan lebih kecil
dibandingkan gelombang primer.

2.3 Hukum Fisika Gelombang Seismik


1. Hukum Snellius
Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh di atas bidang
batas dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang
tersebut akan dibiaskan jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama
dengan sudut kritisnya. Gelombang akan dipantulkan jika sudut datangnya
lebih besar adri sudut kritisnya. Gelombang datang, gelombang bias,
gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar. Perumusan matematis
hukum Snellius adalah

atau
1 1= 2 2
atau

1 2= 2 1

Pro
Akhir
Proposal Pengajuan Tugas Akh
Proposal Pengajuan Tugas
Muhammad Abdulloh
Robbani

Muhammad Abdulloh
+628228993145428 931454
abdullohrobbani17@gmail
.com

.com

Lambang θ1,θ2 merujuk pada sudut datang dan sudut bias, v1 dan v2 pada
kecepatan cahayasinar datang dan sinar bias. Lambang n1 merujuk pada indeks
bias medium yang dilalui sinar datang, sedangkan n2 adalah indeks
biasmedium yang dilalui sinar bias.

Gambar 2.3.1 Peristiwa pemantulan, pembiasan, dan mode conversion yang


terjadi padasaat gelombang SV melewati bidang batas antara
dua media (Stacey, 1977).
Keterangan :
Pembiasan cahaya pada antarmuka antara dua medium dengan indeks bias
berbeda, dengan n2> n1. Karena kecepatan cahaya lebih rendah di medium
kedua (v2< v1), sudut bias θ2 lebih kecil dari sudut datang θ1; dengan kata lain,
berkas di medium berindeks lebih tinggi lebih dekat ke garis normal.

2. Prinsip Huygens
Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik-titik pengganggu yang berada
didepan muka gelombang utama akan menjadi sumber bagi terbentuknya
deretan gelombang yang baru. Jumlah energi total deretan gelombang baru
tersebut sama dengan energi utama.

Pro
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

Gambar 2.3.2 Konstruksi Huygens untuk gelombang seismik yang


dibiaskan pada saat melewati bidang batas antara dua
media dengan kecepatan yang berbeda (Stacey, 1977).
Didalam eksplorasi seismik titik-titik diatas dapat berupa patahan, rekahan,
pembajian, antiklin, dll. Sedangkan deretan gelombang baru berupa
gelombang difraksi. Untuk menghilangkan efek ini dilakukanlah proses
migrasi.

3.Prinsip Fermat
Prinsip Fermat menyatakan bahwa jika sebuah gelombang merambat dari satu
titik ke titik yang lain maka gelombang tersebut akan memilih jejak yang
tercepat. Kata tercepat di-boldkan untuk memberikan penekanan bahwa jejak
yang akan dilalui oleh sebuah gelombang adalah jejak yang secara waktu
tercepat bukan yang terpendek secara jarak. Tidak selamanya yang terpendek
itu tercepat.Dengan demikian jika gelombang melewati sebuah medium yang
memiliki variasi kecepatan gelombang seismik, maka gelombang tersebut
akan cenderung melalui zona-zona kecepatan tinggi dan menghindari zona-
zona kecepatan rendah. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.

2.4 Jenis-Jenis Gelombang Seismik

Gelombang seismik ada yang merambat melalui interior bumi disebut


sebagai body wave, dan ada juga yang merambat melalui permukaan bumi
yang disebut surface wave. Sumber gelombang seismic ada dua yaitu alami
dan buatan. Sumber alami terjadi karena adanya gempa tektonik, gempa
vulkanik dan runtuhan/ longsoran, sedangkan buatan menggunakan
gangguan yang disengaja.

6
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

1. Gelombang Badan/BodyWave
Gelombang badan atau body wave adalah gelombang yang menjalar dalam
media elastik dan arah perambatannya ke seluruh bagian di dalam bumi.
Berdasarkan gerak partikel pada media dan arah penjalarannya gelombang
dapat dibedakan menjadi gelombang P dan gelombang S.
Gelombang P disebut dengan gelombang kompresi/gelombang longitudinal.
Gelombang ini memiliki kecepatan rambat paling besar
dibandingkan dengan gelombang seismik yang lain, dapat merambat
melalui medium padat, cair dan gas. Persamaan dari kecepatan
gelombang P adalah sebagai berikut:
+2

Vp=√

Dimana: = konstanta lame


4
= rigiditas (1-7 x 10 MPa; µ = 0 untuk fluida)
3
= densitas (kg/m )
Gelombang S disebut juga gelombang shear/gelombang transversal.
Gelombang ini memiliki cepat rambat yang lebih lambat bila dibandingkan
dengan gelombang P dan hanya dapat merambat pada medium padat saja.
Gelombang S tegak lurus terhadap arah rambatnya. Persamaan dari
kecepatan Gelombang S:
Vs=√

4
Dimana: = rigiditas (1-7 x 10 MPa; µ = 0 untuk fluida)
3
= densitas (kg/m )

2. Gelombang Permukaan
Gelombang permukaan merupakan salah satu gelombang seismic selain
gelombang badan. Gelombang ini ada pada batas permukaan medium.
Berdasarkan pada sifat gerakan partikel media elastik, gelombang
permukaan merupakan gelombang yang kompleks dengan frekuensi yang
rendah dan amplitude yang besar, yang menjalar akibat adanya efek free
survace dimana terdapat perbedaan sifat elastik (Susilawati, 2008). Jenis
dari gelombang permukaan ada dua yaitu gelombang Reyleigh dan
gelombang Love.

7
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

Gelombang Reyleigh merupakan gelombang permukaan yang Orbit


gerakannya elips tegak lurus dengan permukaan dan arah penjalarannya.
Gelombang jenis ini adalah gelombang permukaan yang terjadi akibat
adanya interferensi antara gelombang tekan dengan gelombang geser
secara konstruktif.
Persamaan dari kecepatan gelombang Reyleigh :
Vr = 0,92 √

Dimana Vs merupakan Kecepatan gelombang S (sekunder).


Gelombang Love merupakan gelombang permukaan yang menjalar dalam
bentuk gelombang transversal yang merupakan gelombang S horizontal
yang penjalarannya paralel dengan permukaannya (Gadallah and Fisher,
2009).

2.5 Spectral Decomposition


A. Metode Empirical Mode Decomposition (EMD)
EMD adalah metode adaptif untuk menganalisis sinyal nyata multi skala non-linear dan non-
stasioner (Huang et al., 1998). Tujuan pertama dari algoritma ini adalah untuk menguraikan
sinyal univariat. EMD mengurai data ke dalam jumlah mode osilasi orthogonal terbatas
sederhana yang disebut Intrinsic Modus Function (IMF) yang memenuhi dua kondisi: (1)
jumlah ekstrem dan jumlah zero crossing harus sama atau berbeda salah satunya dan (2) nilai
rata-rata dari maxima lokal (envelope atas) dan minimum lokal (envelope yang lebih rendah)
adalah nol di setiap tempat. Algoritma EMD menguraikan sinyal asli menjadi IMF dan
residu. Untuk sinyal nyata x(t) , EMD standar memperkirakan satu set N IMFs { ( )} =1 dan
sinyal residu monoton r (t), sehingga
X(t)=∑ (t)+r(t) (1)
=1

EMD sangat adaptif dan dapat sangat memuaskan dalam menggambarkan


karakteristik waktu-frekuensi sinyal. Algoritma EMD menggunakan proses iterasi
untuk memperoleh IMFs. Proses berulang yang disebut proses penyaringan
digunakan. Misalnya, proses pengayakan untuk memperoleh IMF pertama dari
sinyal x0(t) termasuk langkah-langkah berikut (Huang et al., 1998):
1) Memperkirakan semua minima lokal dan maxima lokal x0(t).
2) Interpolasi semua minima lokal untuk mendapatkan envelope sinyal yang lebih
rendah dan kemudian interpolasi semua maxima lokal untuk memperkirakan
envelope sinyal atas.
3) Menghitung fungsi rata-rata antara envelope atas dan bawah m(t).
4) Mengekstrak jumlah rata-rata dari sinyal untuk mendapatkan "mode osilasi"
s(t)=x(t)-m(t).
5) Jika s(t) mematuhi kriteria maka berhenti, sehingga kita mendefinisikan d(t) =
s(t) sebagai IMF, jika tidak atur x’(t) = s(t) dan mengulangi proses dari langkah 1.
Setelah IMF pertama diperkirakan, langkah yang sama diterapkan secara iteratif
pada residual untuk mendapatkan sisa IMF. Proses penyaringan akan berhenti
8
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

setelah standar kriteria berhenti terpenuhi (Huang et al., 2003; Rilling and Fl,
2003).
B. Metode Ensemble E m p i r i c a l M o d e Decomposition (EMD)
Mode mixing merupakan kelemahan EMD yang paling signifikan, yang
menyiratkan satu IMF tunggal yang terdiri dari sinyal skala yang berbeda atau
sinyal skala serupa yang muncul di berbagai komponen IMF, dan biasanya
menyebabkan intermittency untuk menganalisis sinyal. Data seismik hampir
selalu mengandung beberapa noise atau random gap. Jika penguraian tersebut
tidak sensitif terhadap suara tambahan amplitudo kecil tapi tipis dan hanya
memiliki sedikit perubahan kuantitatif dan kualitatif, dekomposisi pada umumnya
dianggap stabil dan memenuhi keunikan fisik; Jika tidak, dekomposisi tidak stabil
dan tidak memenuhi keunikan fisik (Wu dan Huang, 2009; Wang et al., 2007).

Secara umum, EMD tidak memenuhi persyaratan ini karena dekomposisi


didasarkan hanya pada distribusi ekstrem. Untuk menganalisis sinyal seismik
yang lebih akurat, adalah wajib untuk menghilangkan mode mixing. Untuk
mengatasi kekurangan masalah mode mixing yang ada di EMD, sebuah tes
intermiten diajukan secara subjektif (Huang et al., 1996), namun pengaruhnya
tidak diantisipasi. Kemudian Wu dan Huang (Wu and Huang, 2009) mengusulkan
sebuah Ensemble EMD (EEMD), sebuah metode analisis baru dengan bantuan
noise, untuk menghilangkan fenomena mode mixing dan mendapatkan distribusi
frekuensi sebenarnya dari sinyal asli. Prinsip sederhana EEMD yaitu:
menambahkan white noise ke data, kemudian mendistribusikan secara merata ke
seluruh ruang frekuensi, sinyal bit dari skala yang berbeda dapat dirancang secara
otomatis ke skala referensi yang tepat yang ditentukan oleh white noise.
Algoritma ini sangat mudah seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1. Tambahkan white noise ke sinyal asli.
2. Dekomposisi sinyal dengan menambahkan white noise ke IMF menggunakan
EMD.
3. Ulangi langkah (1) dan (2) lagi dan lagi tapi dengan seri white noise yang
berbeda setiap saat.
4. Hitung komponen IMF yang sesuai dari dekomposisi.
5. Gunakan alat ensemble yang sesuai dengan IMF dari dekomposisi sebagai
hasil akhir.
6. Gunakan alat ensemble yang sesuai dengan komponen residu dari
dekomposisi sebagai hasil akhir.

9
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

BAB III
PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan selama tugas akhir ini berlangsung adalah
sebagai berikut :
1. Laptop (Operation System Windows)
2. Software yang digunakan di PT. PERTAMINA ASSET 2
3. Data Seismik

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Tugas akhir ini dilaksanakan selama satu bulan pada :
waktu : November 2019-Februari 2020
tempat : Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan No.3, Muntang Tapus,
Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan 31121

3.3 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan Tugas Akhir ini dapat disesuaikan oleh pihak PT.
PERTAMINA ASSET 2 dan ditargetkan berlangsung selama 12 minggu
dengan rencanakegiatan yang diusulkan yaitu:

*) Jadwal dapat disesuaikan dengan ketentuan daripihak

10
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

3.4 Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.4.1 Diagram Alir Penelitian

11
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

BAB IV
PENUTUP

Demikianlah proposal tugas akhir ini saya buat. Besar harapan bagi kami dapat
diterima di PT. Pertamina Assat 2 Prabumulih untuk melaksanakan tugas akhir
dengan tema Analisis Seismik dengan Metode Empirical Mode Decomposition.
Semoga dengan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi instansi dan
terutama saya sebagai mahasiswa Teknik Geofisika Fakultas Teknik, Universitas
Lampung.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan curriculum vitae, surat
pengantar Surat Pengantar Universitas, transkrip nilai semester 5. Saya mohon kepada
Bapak/Ibu untuk berkenan membalas surat permohonan saya dengan menghubungi No.
Telp 082289931454 atau email abdullohrobbani17@gmail.com. Atas perhatian dari
Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

12
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Muhammad Abdulloh Robbani
+6282289931454
abdullohrobbani17@gmail.com

DAFTAR PUSTAKA

Gadallah, M.R. and Fisher, R. 2009. Exploration Geophysics. Springer, Berlin.


Koesoemadinata. 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi, penerbit ITB, Bandung.
Neidell, N. S., Stratigraphic Modelling and Interpretation: Geophysical Principles and
Techniques, Education Course Note Series # 13, Zenith Exploration Company
Houston, Texas, AAPG.
Prajuto, Pendahuluan Interpretasi Data Seismik, Atlantic Richfield Indonesia
Inc., Jakarta, 1988.
Sarg, J. F., Carbonate Sequence Stratigraphy, Exxon Production Research Co.
Tidak dipublikasikan.
nd
Stacey, F. D et all. 1977. Physics of the Earth 2 Edition. Geophysical Journal
International. New York.
Tearpock, D. J. and Bischke, R E., Applied Subsurface Geological Mapping, P T R
Prentice-Hall, Inc., A Simon & Schuster Company, 1991.

13
Curriculum Vitae

Personal Identity
Name : Muhammad Abdulloh Robbani
Place and Date of : Gadingrejo, December 17th
Birth 1997
: Under-graduate Student of Geophysical
Occupation Engineering, Faculty
of Engineering, Lampung
University
Addres : Jl. Masjid Agung Gadingrejo RT.01/RW.04,
s Gadingrejo,
Pringsewu - 35372
Phone
Number : +6282289931454
Email : abdullohrobbani17@gmail.com
Gender : Male
Religio
n : Islam
Martial
Status : Single
Nationality : Indonesian
Educational
Information

Period School / University Major


2004 - 2010 SDN 7 Gadingrejo
2010 - 2013 SMPN 1 Gadingrejo
2013 - 2016 SMAN 1 Gadingrejo Science
Geophysical
2016 - Present Lampung University
Engineering
Skills & Interest
- Able to work in team
- Good in leadership and social
- Fast learner and hard worker
- Interest to cultural activity and history
- Language : Native in Bahasa Indonesia, beginner in English
- Computer : Microsoft Office Skills
- Interest : Environment, Culture, History, Organizing Event and Self Development

Organizational Activities
- 2011 – 2012 Leader of OSIS SMPN 1 Gadingrejo 2011/2013
201 Vice Leader I of OSIS SMAN 1 Gadingrejo 2013/2014 &
- 3 – 2015 2014/2015
201
- 7 – Present Member of HIMA TG Bhuwana (Division of Secretary)
201 Member of SEG (Society of Exploration Geophysicists) Student
- 7 – 2018 Chapter
Lampung University (Division of Education)
- 201 – 2018 Member of BEM FT, Division of Secretary (2017) and Executive
7 Secretary
(2018)
201
- 9 – Present President of SEG SC Unila 2019
Seminar I Workshop I Training I Events
Unila 2016 Participant of Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi
Mahasiswa Baru (PKKMB)
BEM FT Unila 2016 Participant of latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa
Tingkat Dasar (LKMMTD)
HMGI Regional I 2016 Participant of Company Visit to PT. PGE and PT. PLN-PLTP
Ulubelu, Lampung
SM IAGI Unila 2016 Participant of Launching SM IAGI Unila and Geological Fieldtrip
"Identified Coast Sedimentation Mechanism at Mutun Beach "
BEM FT Unila 2017 Participant of Sharing and Discussion - "Job Prospect in
International Mining, Oil and Gas Companies"
SKK Migas 2017 Participant of General Lecture - "Hulu Migas Goes To Campus"
SEG SC Unila 2018 Participant of SEG Honorary Lecture - "In situ stress, Pore Pressure
and Geomechanical Modeling"
Unila 2018 Best Group Presentation on The 61h ACP (Asian Cooperative
Program) 2018
Unila 2018 Mahasiswa Berprestasi 1 Fakultas TeknikUniversltas Lampung

I declared the detail stated to be true and complete


Muhammad Abdulloh Robbani
(CV Updated on April 21th, 2019)

Bandar Lampung, 21 April 2019

Muhammad Abdulloh Robban

Anda mungkin juga menyukai