Anda di halaman 1dari 12

MACAM-MACAM BENCANA

DAN PEMBAHASANNYA

A. Gempa Bumi
1. Pengertian
Gempa Bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di
dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada
kerak bumi. (Sumber : BMKG)
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik. (Sumber : Wikipedia)
Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur kuat dan
lemahnya suatu gempa bumi. Berdasarkan arah getaran yang diukur, seismograf
dibedakan menjadi 2 (dua) macam :
a. Seismograf horisontal yaitu suatu jenis seismograf yang mencatat kekuatan
gempa ataupun getaran bumi dengan arah secara horizontal (mendatar).
b. Seismograf vertikal yaitu jenis dari seismograf yang mencatat getaran bumi
dengan arah secara vertikal.

Besaran gempa didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik dan dicatat


oleh alat Seismograf dengan menggunakan Skala Richter.

2. Jenis-Jenis
a. Berdasarkan penyebab
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Gempa Vulkanik
Gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunungapi, disebut gempa
vulkanik. Contoh: gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.
2) Gempa Tektonik
Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya
energi di zona penunjaman disebut gempa tektonik. Gempa tektonik memiliki
kekuatan yang dahsyat. Contohnya, gempa Aceh, Pangandaran,serta
Bengkulu.
3) Gempa Runtuhan atau terban
Gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan
sejenisnya disebut gempa runtuhan atau terban. Tipe gempa seperti ini hanya
berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
b. Berdasarkan kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya gempa bumi terbagi menjadi
1) Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa)
berada lebih dari 300 KM di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi).
2) Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada
antara 60 KM sampai 300 KM di bawah permukaan bumi, gempa bumi ini
pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih teras
3) Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada
kurang dari 60 KM di bawah permukaan bumi sertabiasanya menimbulkan
kerusakan yang besar

3. Ciri-Ciri
Ciri-ciri atau karakteristik dari gempa bumi itu sendiri yaitu seperti
a. Berlangsung dalam waktu yang singkat
b. Lokasi kejadian tertentu
c. Akibatnya dapat menimbulkan bencana
d. Berpotensi terulang lagi
e. Belum dapat diprediksikan
f. Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi

B. Tsunami
1. Pengertian
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu ‘tsu dan ‘nami’ yang mempunyai
arti secara harfiah adalah ombak besar pada sebuah pelabuhan. Secara istilah,
pengertian tsunami secara umum dapat diartikan sebagai perpindahan air yang
disebabkan oleh adanya perubahan pada permukaan laut secara vertikal dan
berlangsung secara tiba-tiba.
Istilah tsunami ini berasal dari bahasa Jepang karena secara geografis, Jepang
merupakan salah satu negara yang rawan akan bencana alam tsunami. Gelombang
tsunami adalah jenis gelombang yang dapat bergerak ke segala arah dengan jarak
hingga beribu-ribu kilometer, tak heran jika dampak yang dirasakan oleh bencana ini
bisa menyapu seisi kota.
2. Faktor Penyebab
Ternyata dibalik kedatangan gelombang tsunami terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan terjadinya bencana alam ini, diantaranya
a. Gempabumi
Kedatangan gelombang tsunami ke daratan dapat dipicu oleh adanya
gempabumi. Maka tak heran jika terdapat suatu gempa dengan pusat dasar laut,
pemerintah setempat akan menghimbau untuk menjauhi pantai hingga peringatan
aman akan bencana tsunami. Salah satu penyebab terjadinya gempabumi ini
adalah pergerakan lempeng dan adanya sesar aktif.
b. Longsor Bawah Laut
Tidak hanya gempa dan gunungapi, longsoran bawah laut yang disebabkan
karena adanya lempeng yang bertabrakan juga dapat menyebabkan bencana
tsunami yang disebut dengan istilah tsunami submarine landslide.
c. Erupsi Gunungapi
Erupsi gunugapi atau yang biasa dikenal sebagai gunung meletus juga memicu
terjadinya tsunami karena akan mengakibatkan gempabumi yan bersifat
vulkanik. Salah satu contoh tsunami yang disebabkan oleh erupsi gunungapi
adalah kejadian tsunami akibat letusan Gunung Krakatau.
d. Meteor
Jika tiga faktor diatas adalah faktor internal dari dalam bumi, berbeda dengan
faktor terakhir ini yang berasal dari luar bumi. Adanya hantaman meteor yang
mengenai laut dapat memicu terjadinya tsunami.
3. Jenis-jenis Tsunami
Setidaknya terdapat tiga jenis tsunami yang harus anda ketahui,yaitu
a. Tsunami Lokal
Tsunami jenis pertama ini dapat menyebabkan kerusakan dengan jarang yang
cukup dekat. Penyebab dari tsunami lokal ini adalah adanya gempa yang terjadi
pada kedalaman 100 km. Kedatangan tsunami lokal ini kurang lebih 1 jam dari
datangnya gempa, bahkan bisa kurang dari 10 menit.
b. Tsunami Regional
Berbeda dengan tsunami lokal, tsunami regional ini memberikan dampak
kerusakan dengan lingkup regional atau lebih luas bisa mencapai 100 – 1000 km.
Gelombang tsunami akan datang ke darat dalam waktu 1 – 3 jam sehingga bisa
dibayangkan dampak akan cukup parah.
c. Tsunami Jarak Jauh
Tsunami jarak jauh ini merupakan jenis tsunami Aceh 2004, biasa juga disebut
dengan tele-tsunami. Bencana alam yang dahsyat ini ternyata dapat mencapai
jarak lebih dari 1000 km dari daratan. Kedatangan gelombang tsunami pada jenis
ini mempunyai durasi yang cukup lama namun dampaknya juga sangat besar.
4. Ciri-ciri
a. Kondisi air di sekitar pantai tiba-tiba surut
b. Adanya suara gemuruh dari kejauhan yang cukup keras
c. Perilaku hewan yang aneh seperti burung yang menuju tengah lautan, hewan
ternak yang terlihat stress
d. Adanya gempabumi sebelum tsunami dengan sumber dasar laut
e. Terdapat gelombang yang tidak biasa
f. Keadaan awan yang lebih mendung daripada biasanya
g. Listrik yang menyala meskipun tidak ada aliran listrik karena adanya gelombang
elektromagnetik
C. Banjir
1. Pengertian
Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang
berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang biasanya
kering. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah
berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi sebab
jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah aliran air lainnya yang melebihi
kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga
menjadi meluber.
Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan hal yang
negatif. Hal ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang merugikan
sehingga dapat disebut juga bencana alam. Banjir dapat menyebabkan kerusakan
parah, khususnya pada daerah yang padat penduduk yang berada di bantaran sungai
atau daerah-daerah yang terkena banjir periodik.Pengertian banjir merupakan suatu
peristiwa yang terjadi saat aliran air yang berlebihan merendam suatu daratan
2. Jenis jenis banjir
a. Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi. Penyebab banjir air dikarenakan
meluapnya air di danau, sungai, selokan, atau aliran air yang lainnya sehingga
menyebabkan air tersebut naik dan menggenangi daratan. Biasanya banjir air
disebabkan karena hujan yang terjadi secara terus-menerus sehingga
mengakibatkan aliran air tersebut tidak dapat menampung air yang berlebih.
b. Banjir Bandang
Pengertian banjir bandang merupakan banjir yang mengangkut air dan juga
lumpur. Banjir bandang tersebut sangatlah berbahaya dibandingkan dengan banjir
air biasa, hal ini karena akan sulit untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang
pada umumnya terjadi di area pegunungan yang tanah pegunungan tersebut
seolah longsor karena adanya air hujan yang ikut terbawa air ke daratan yang
lebih rendah.
c. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun lumpur
tersebut keluar dari dalam bumi sehingga dapat menggenangi daratan. Lumpur
tersebut terkadang memiliki kandungan bahan serta gas kimia berbahaya.
d. Banjir Rob
Pengertian banjir rob merupakan banjir yang disebabkan karena pasang air laut.
Banjir rob pada umumnya melanda kota muara baru di jakarta. Pasang air laut
pada umumnya akan menahan air sungai yang menumpuk, hingga dapat
menjebol sebuah tanggul dan menggenangi daratan.
e. Banjir Cileunang
Pengertian banjir cileunang ialah suatu banjir yang mirip dengan banjir air akan
tetapi banjir tersebut dikarenakan hujan yang sangatlah deras dan mempunyai
debit air yang banyak. Terjadinya banjir ini sangatlah cepat, hal ini karena hujan
yang terjadi sangatlah deras sehingga dapat terjadi dalam waktu cepat.
f. Banjir Lahar
Pengertian banjir lahar adalah banjir yang disebabkan karena lahar gunung berapi
masih aktif saat yang meletus atau mengalami erupsi. Dari proses erupsi tersebut,
gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang dapat menyebar ke lingkungan di
sekitarnya.
3. Penyebab Banjir
Dibawah ini merupakan beberapa penyebab banjir yaitu;
a. Penebangan hutan liar
b. Buang sampah sembarangan
c. Permukiman di bantaran sungai atau aliran air
d. Dataran rendah
e. Curah hujan tinggi
f. Bendungan yang jebol
g. Drainase yang tidak baik
h. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
i. Pendangkalan dasar sungai
4. Ciri-ciri Banjir
a. Banjir biasanya terjadi saat hujan deras terus menerus sepanajang hari
b. Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketingian tertentu
c. Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan dan
manusia
d. Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat
tempat yang rendah
e. Banjir mendangkalkan sungai, kolam atau danau
f. Banjir dapat menyebabkan korban jiwa serta kerugian baik moril ataupun materil
D. Kekeringan
1. Pengertian
Kekeringan merupakan peristiwa langkanya keberadaan air di suatu daerah
pada waktu tertentu dan diakibatkan oleh beberapa peristiwa tertentu. Peristiwa
sudah bisa disebut dengan kekeringan ketika hanya ada satu sumber air yang masih
aktif dan digunakan untuk beberapa desa, atau ketika masyarakat harus mencari air
hingga jauh beberapa kilometer dan mereka harus mengantri untuk mendapatkannya.
2. Penyebab
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kekeringan di suatu daerah adalah
sebagai berikut;
a. Musim kemarau yang terjadi terlalu lama
b. Minimnya peresapan air karena sedikitnya pohon
c. Penggunaan air yang berlebihan
d. Kekuranagn sumber air
e. Jauhnya jarak terhadap sumber air
f. Hanya sedikit tampungan air buatan
3. Dampak
Kekeringan sebagai salah satu bencana alam di Indonesia perlu untuk kita perhatikan
secara seksama agar tidak semakin meraja lela. Buntut dari kekeringan ini sangat luar
biasa berbahaya. tidak hanya menyusahkan manusia, namun juga sangat mudah
untuk merenggut nyawa manusia. bahkan bukan hanya manusia saja, namun juga
berujung pada bintang dan tumbuh- tumbuhan. Beberapa dampak kekeringan dapat
kita rasakan langsung maupun tidak langsung. Secara lebih lengkap, berikut ini
merupakan beberapa akibat atau dampak adanya kakaringan di suatu daerah.
a. Kurangnya sumber air minum
b. Tanaman menjadi mati
c. Kurangnya sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
d. Banyak binatang yang mati
e. Lingkungan menjadi kotor
f. Timbul banyak bibit penyakit
g. Kelaparan massal
4. Upaya penanggulan
Kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang keberadaannya sama sekali
tidak diinginkan. Sepeti halnya jenis bancana alam lainnya yang dapat diupayakan
penanggulangannya, demikian halnya dengan kekeringan. Beberapa upaya yang
dapat kita lakukan untuk menanggulangi kekeringan ini antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Menanam banyak pohon
b. Membuat bendungan
c. Menggunakan air sewajarnya
E. Tanah Longsor
1. Pengertian
Tanah Longsor Merupakan Suatu Perpindahan Material Pembentuk Lereng
Berupa Batuan, Bahan Rombakan,Tanah, Atau Material Campuran Tersebut,
Bergerak Ke Bawah Atau Keluar Lereng. Proses Terjadinya Tanah Longsor Terjadi
Karena : Air Yang Meresap Ke Dalam Tanah Akan Menambah Bobot Tanah. Bila
Air Tersebut Menembus Sampai Tanah Kedap Air Yang Berfungsi Sebagai Bidang
Gelincir, Maka Tanah Menjadi Licin Dan Tanah Pelapukan Di Atasnya Akan
Bergerak Mengikuti Lereng Dan Keluar Lereng.
2. Jenis-jenis
a. Longsoran Translasi
Jenis Longsoran Ini Terjadi Karena Bergeraknya Suatu Massa Tanah Dan Batuan
Pada Bidang Gelincir Berbentuk Rata Atau Menggelombang Landai.
b. Longsoran Rotasi
Jenis Longsoran Yang Satu Ini Muncul Akibat Dari Bergeraknya Massa Tanah
Dan Batuan Pada Bidang Gelincir Berbentuk Cekung.
c. Pergerakan Blok
Jenis Longsoran Satu Ini Terjadi Karena Adanya Perpindahan Batuan Yang
Bergerak Pada Bidang Gelincir Berbentuk Rata. Longsoran Jenis Ini Disebut
Juga Dengan Longsoran Translasi Blok Batu.
d. Runtuhan Batu
Jenis Longsoran Yang Satu Ini Terjadi Saat Sejumlah Besar Batuan Atau
Material Lain Bergerak Ke Bawah Dengan Cara Jatuh Bebas. Biasanya Pada
Longsoran Ini Terjadi Pada Lereng Yang Terjal Sampai Menggantung, Terutama
Daerah Pantai. Runtuhan Batu-Batu Besar Bisa Mengakibatkan Kerusakan Parah.
e. Rayapan Tanah
Jenis Lomgsoran Yang Satu Ini Bergerak Lambat Serta Jenis Tanahnya Berupa
Butiran Kasar Dan Halus. Longsoran Ini Hampir Tidak Bisa Dikenali. Seudah
Beberapa Lama Terjadi Longsoran Jenis Rayapan, Posisi Tiang-Tiang, Pohon-
Pohon, Dan Rumah Akan Iring Ke Bawah.
f. Aliran Bahan Rombakan
Jenis Longsoran Yang Satu Ini Terjadi Ketika Massa Tanah Bergerak Didorong
Oleh Air Dan Terjadi Di Sepanjang Lembah Yang Mencapai Ratusan Meter
Jauhnya. Pada Kecepatannya Bergantung Pada Kemiringan Lereng-Volume Air,
Dan Jenis Materialnya.

3. Penyebab Terjadinya Tanah Longsor


a. Tingginya curah hujan
b. Hancurnya bebatuan
c. Tumpukkan sampah
d. Hutan gundul
e. Getaran
f. Erosi
g. Bendungan susut
h. Lereng dan tebing yang terjal
i. Menumpuknya material
j. Longsoran lama
k. Kelebihan beban
l. Tanah tak padat
m. Ada lahan pertanian di lereng

F. Angin Topan
1. Pengertian
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam
atau lebih yang terjadi di khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan
dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini
umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan
rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Angin topan biasa dialami
saat pergantian musim
2. Penyebab terjadinya angin topan
a. Perbedaan tekanan
Angin topan biasa terjadi karena disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan
udara dalam suatu sistem cuaca. Tekanan udara yang berbeda ini membentuk
suatu pusaran dalam suatu sistem cuaca. Angin topan lebih sering terjadi di
samudera karena tekanan udaranya lebih berbeda dibandingkan dengan yang ada
di ekosistem darat biasanya, angin topan lebih berpotensi terjadi ketika musim
kemarau di siang hari. hal ini karena pada waktu itu suhu sedang mencapai
puncaknya, sementara di dalam samudera tidak ada yang mengimbanginya.
b. Suhu udara yang sangat panas
Angin topan juga terjadi ketika suhu udara sangat panas, tepatnya pada siang
hari. pada saat tengah hari, ketika udara menjadi sangat panas, maka lapisan
atmosfer bumi juga akan menerima suhu panas yang lebih besar, namun tekanan
udaranya rendah. Karena hal itulah maka akan terjadi perpindahan tekanan udara
dari tempat yang mempunyai suhu rendah menuju ke tempat yang mempunyai
suhu tinggi.
c. Penguapan air laut yang berjumlah besar
Beberapa samudera yang notabene sering terjadi angin topan adalah
di samudera Pasifik dan Samudera Atlantik. Ketika tengah hari, maka suhu akan
mencapai lebih dari batas normal yakni sebesar 27 derajat naik sedemikian rupa.
Hal ini secara otomatis akan menyebabkan permukaan laut memiliki suhu yang
lebih tinggi daripada suhu di bawah laut. Hal tersebutlan yang memicu terjadinya
penguapan yang sangat besar dan juga sangat cepat. Pada proses penguapan
tersebut juga terjadi proses pembekuan, sehingga akan menyebabkan pusaran air
yang mempunyai kecepatan tinggi.
3. Tanda tanda terjadinya angin topan
a. Terjadinya peningkatan suhu secara drastis
b. Burung dan binatang lainnya bergerak menjauhi lautan
c. Adanya angin dengan kecepatan yang sangat cepat
d. Munculnya awan – awan tertentu dengan tiba- tiba
4. Dampak terjadinya angin topan
a. Bidang perhubungan
Dampak dari angin topan yang pertama mengenai bidang perhubungan.
Karena angin topan kebanyakan terjadi di tengah lautan, maka sangat erat
hubungannya dengan kegiatan perhubungan yang notabene merupakan hubungan
antara wilayah satu negara dengan negara lainnya. Angin topan tidak hanya
mempengaruhi bidang transportasi laut saja, namun juga bidang transportasi darat
dan juga udara. Karena tekanan udara dan juga angin yang tidak stabil, maka
untuk penerbangan tentu akan ditunda karena jadwal penerbangan sangat rentan
dengan yang namanya cuaca.
b. Bidang telekomunikasi
Dampak angin topan yang selanjutnya mempengaruhi bidang telekomunikasi.
Telekomunikasi bisa berjalan lancar dengan bantuan satelit. Apabila keberadaan
satelit menjadi terganggu maka sistem komunikasi juga akan terganggu.
c. Bidang pariwisata
Selanutnya dampak angin topan mempengaruhi bidang pariwisata. Dampak
dari angin topan ini paling banyak mempengaruhi di bidang pariwisata. Bidang
pariwisata menonjolkan keindahan alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan.
Namun ketika angin topan menyerang, maka akan menimbulkan berbagai
kerusakan yang membuat lingkungan menjadi tidak indah lagi. Selain tidak indah
juga dapat menimbulkan berbagai macam marabahaya bagi para wisatawan.
Sektor pariwisata yang terkena dampaknya bukan hanya pariwisata laut saja,
namun juga pariwisata darat.
d. Bidang pertanian
Selanjutnya ada di bidang pertanian. Kita mengetahui bahwa rata- rata
pertanian terjadi di area darat, meskipun ada beberapa pertanian yang terjadi di
wilayah lautan seperti pertanian rumput laut, dan tumbuh- tumbuhan laut yang
lainnya. Wajar saja apabila terjadinya angin topan dapat mengganggu
kelangsungan bidang pertanian. Kecepatan angin yang ideal rata- rata adalah 19
hingga 35 km per jamnya. Dengan kecepatan yang demikian maka akan terjadi
penyerbukan yang sempurna. Sementara itu angin topan mempunyai kecepatan
yang sangat kencang dan juga kekuatan yang sangat besar. Hal ini jelas akan
mengganggu penyerbukan dan membuat pertanian menjadi gagal panen.
e. Bidang pembangunan
Angin topan juga dapat mengganggu terjadinya proses pembangunan yang
tengah dilakukan. Salah satunya alasan yang bisa menjelaskan hal ini adalah
karena bangunan bisa terangkat hingga ke dasarnya, atau bahkan bergeser hingga
akhirnya menjadi roboh. Hal ini terjadi karena kekuatan dari angin topan yang
dasyat. Angin topan juga bisa mengangkat atap dari bangunan tersebut. Angin
topan juga bisa merobohkan tiang besi yang menjadi penyangga suatu bangunan.
Sehingga apabila tiang tersebut roboh, maka yang akan terjadi adalah bangunan
juga akan ikut roboh.
5. Upaya penanggulangan angin topan
a. Membuat bangunan dengan pondasi yang dalam dan kuat
Hal ini terutama harus dilakukan pada daerah yang mempunyai resiko terkena
angin topan yang tinggi. mengingat seperi yang telah disebutkan diatas
bahwasannya angin topan dapat dengan mudah mengangkat atap bangunan, dan
bahkan mengangkat dasar atau pondasi bangunan hingga bergeser dari
tempatnya.
b. Pelatihan mitigasi bencana angin topan
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak
buruk terjadinya angin topan adalah melakukan pelatihan atau mitigasi bencana
angin topan bagi warga masyarakat. Terutama warga masyarakat yang berada di
daerah rawan angin topan. Hal ini tentu akan sangat berguna sebagai upaya
pertahanan diri terhadap angin topan, serta untuk melatih diri mengenai tindakan
yang paling tepat yang harus dilakukan ketika terjadi angin topan.
c. Tidak membangun tempat di rawan bencana angin topan
Upaya yang paling aman diantara yang lainnya adalah menghindari daerah
yang rawan terjadi angin topan untuk digunakan sebagai daerah pemukiman.
Namun hal ini sulit untuk dilakukan, mengingat angin topan dapat berpotensi
terjadi di daerah mana saja yang sekiranya dekat dengan garis khatulistiwa.
d. Memasang alat endeteksi terjadinya angin topan
Langkah yang satu ini merupakan sebuah langkah untuk mengantisipasi
terjadinya dampak buruk serta korban jiwa yang banyak, yakni memasang alat
pendeteksi terjadinya angin topan. Angin topan merupakan salah satu bencana
alam yang berbahaya. maka dari itulah keberadaannya haruslah sangat
diwaspadai. Ketika alat pendeteksi angin topan sudah menggapai tanda- tanda
terjadinya angin topan, maka masyarakat di daerah yang terkena angin topan
tersebut harus segera mengungsi, supaya masyarakat lebih terkondisikan dan jauh
dari marabahaya.

Anda mungkin juga menyukai