Anda di halaman 1dari 17

Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 448

IMPLEMENTASI PEMERINTAHAN YANG BERSIH DALAM KERANGKA


RENCANA AKSI DAERAH PEMBERANTASAN KORUPSI (RAD-PK)
(Studi Di Kabupaten Pemalang)1

Muhammad Fauzan, Bahtaruddin dan Hikmah Nuraini


Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
E-mail : fauzanhtn@yahoo.co.id

Abstract

This research related to the implementation of good governance, free from corruption, collusion
and nepotism. The approach used in this research is a descriptive qualitative approach. The Location
of research conducted in the District of Pemalang. Based on the research results can
presented that the District of Pemalang is committed and fully supports the government policy in
eradicating corruption. District of Pemalang support to efforts to more information accelerate the
eradication of corruption stated in the the Regional Action Plan to Accelerate the Eradication of
Corruption (RAD-PK) in 2011 -2016 which refers to the Medium Term Development Plan (RPJM)
District of Pemalang from 2011 to 2016 and the National Action Plan for Eradication of Corruption
(RAN-PK) and the President of Republic of Indonesia Instruction No. 5 Year 2004 on Accelerating the
eradication of corruption. RAD-PK 2011-2016 District of Pemalang is a document that contains an
action program that aims to accelerate the eradication of corruption. RAD-PK as a program of action
containing concrete measures that have been agreed by the stakeholders in the area, so it has been
a commitment of local governments prevention efforts corruption through the development of
programs and activities aimed at improving public services and the application of the principles of
good governance.

Keywords: governance, eradication, corruption

Abstrak

Penelitian ini berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahan yang bersih, yang jauh dari korupi, kolusi,
dan nepotisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pemalang. Berdasarkan hasil
penelitian dapat dikemukakan bahwa Kabupaten Pemalang berkomitmen dan mendukung penuh
terhadap kebijakan pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi. Dukungan Kabupaten Pemalang
terhadap upaya percepatan pemberantasan korupsi lebih lanjut dituangkan dalam Rencana Aksi
Daerah Percepatan Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) Tahun 2011 -2016 yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pemalang 2011 – 2016 dan Rencana Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi (RAN- PK) serta Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. RAD – PK 2011 – 2016 Kabupaten Pemalang
merupakan sebuah dokumen yang memuat program aksi yang bertujuan untuk mempercepat
pemberantasan korupsi. RAD–PK sebagai suatu program aksi memuat langkah–langkah konkrit yang
telah disepakati para pemangku kepentingan di daerah, sehingga telah menjadi komitmen
pemerintah daerah dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya korupsi melalui pengembangan
program dan kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan pelayanan publik serta penerapan prinsip–
prinsip tata kepemerintahan yang baik.

Kata kunci : pemerintahan, pemberantasan korupsi

1
Tulisan ini merupakan artikel dari hasil penelitian yang dilaksanakan berdasarkan SK Rektor Unsoed No. Kep.307/
UN23/PN.01.00/2012 Tanggal 22 Maret 2012 tentang Pelaksanaan Jasa Penelitian Kerjasama Konsorsium PT.Kogas Driyap
Konsultas, PT. IDI Kajang Consultants dan LPPM Unsoed Dalam Kegiatan Proyek SCBD ADB Loan 1964-INO Packade C.2
Implementation of Capacity Building Action Plan Pemalang Districk Central Java Province.
Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 449

Pendahuluan Frekuensi dan sampai seberapa jauh ko-


Tindak pidana korupsi diyakini merupakan rupsi yang terjadi di Indonesia menurut cata-
ancaman serius yang akibatnya tidak saja me- tan statistik, baik yang diajukan ke pengadilan
nyerang sendi-sendi perekonomian nasional dan yang tercatat pada kejaksaan (dalam pro-
suatu negara, tetapi juga dapat mempengaruhi ses pemeriksaan) akan tetap dalam tingkatan
sistem perekonomian internasional serta mele- konstan, sementara tingkat pengetahuan ma-
mahkan nilai-nilai keadilan di semua negara. syarakat mengenai kejahatan serupa berbeda
Berdasarkan kenyataan tersebut, pemberantas- dari waktu ke waktu, atau dengan perkataan
an dan sekaligus pencegahan terjadinya tindak lain, pengetahuan masyarakat tentang korupsi
pidana korupsi bukan hanya merupakan tang- mengalami keterbatasan, sehingga kelihatan-
gung jawab satu negara saja, namun membu- nya tingkat korupsi stabil, sedangkan hakekat-
tuhkan kerjasama antar negara/internasional, nya meningkat.3 Data Indonesia Corruption
termasuk di dalamnya tanggung jawab seluruh Watch (ICW) mengungkapkan, hingga kini su-
elemen masyarakat bangsa tanpa melihat sta- dah ada 16 kementerian yang telah terjerat ka-
tus sosial dan latar belakangnya. sus korupsi. Kementerian ini ada yang masih
Bangsa-bangsa di duniapun akhirnya me- dalam dugaan kasus korupsi maupun sudah ada
nyadari tingkat parahnya korupsi di negara- putusan pengadilan yang tetap. Sebagian besar
negara yang ada di dunia sehingga pada akhir- (kementerian) di Era pemerintahan SBY, seba-
nya lahirlah United Nations Convention Against gian sebelum KPK dibentuk.4
Corruption yang menandai babak baru dalam Di era reformasi tuntutan pelaksanaan
perlawanan masyarakat dunia terhadap korup- kepemerintahan yang baik (good governance)
si. Pemberantasan tindak pidana korupsi harus semakin kuat dijalankan sehingga ditetapkan-
dilakukan secara luar biasa harus diakui meru- lah TAP MPR RI No. XI/MPR/1999 tentang Pe-
pakan pengakuan bahwa kejahatan korupsi nyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
yang selama ini ada dalam kehidupan berma- Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan di-
syarakat, berbangsa dan bernegara telah men- perkuat lagi dengan UU No. 2 Tahun 1999 ten-
capai taraf tersistematisir dengan berbagai po- tang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan
la, menyeluruh dan sulit ditanggulangi.2 bebas KKN. Pemerintah semakin menegaskan
Korupsi di Indonesia sudah menjadi fe- tekad untuk sentiasa bersungguh-sungguh me-
nomena yang sangat mencemaskan, karena te- wujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
lah semakin meluas dan merambah pada lem- didasarkan pada prinsip-prinsip good governan-
baga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Kondisi ce dan pemberantasan korupsi.
tersebut telah menjadi salah satu faktor peng- Fadillah Putra secara provokatif memas-
hambat utama pelaksanaan pembangunan di In- tikan bahwa seluruh belahan dunia sekarang
donesia. Ketidakberhasilan pemerintah membe- tak berani berbeda pendapat ketika konsep
rantas korupsi juga semakin melemahkan citra good governance dikatakan sebagai solusi ber-
pemerintah dimata masyarakat dalam pelaksa- bagai persoalan kehidupan di dunia ini. Mu-lai
naan pemerintahan yang tercermin dalam ben- dari pengaturan pemerintahan di tingkat nasio-
tuk ketidakpercayaan masyarakat, ketidakpa- nal hingga pedesaan, konsep good governance
tuhan masyarakat terhadap hukum, dan ver- menjadi solusi. Bahkan sekolah, BUMN, perban-
tambahnya jumlah angka kemiskinan absolut. kan, dunia bisnis, Ketua RT, warung hingga
Apabila tidak ada perbaikan yang berarti, maka
kondisi tersebut akan sangat membahayakan 3
Sri Sumawarni, “Korupsi Sebagai Tindak Pidana Dalam
UU No. 3 Tahun 1971 dan UU No. 20 Tahun 2001
kesatuan dan persatuan bangsa.
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”, Jurnal
Hukum Khaira Ummah Vol. III, No. 2, September 2008,
Semarang: Fakultas Hukum UNISSULA. hlm. 226
2 4
Bambang Widjojanto, “Harmonisasi Peran Penegak Hu- M. Purwadi, “Peran KY dalam Pengawasan Hakim Tipi-
kum Dalam Pemberantasan Korupsi”, Jurnal Legislasi kor: Memberikan “Perhatian” Pada Pengadilan Tipikor”,
Indonesia Vol. 4 No. 1 Maret 2007, Jakarta Selatan: Buletin Komisi Yudisial, Vol. VI No. 1, Agustus 2011,
Ditjen Peraturan Perundang-undangan. hlm.1 Jakarta: Komisi Yudisial. hlm. 11
450 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 12 No. 3 September 2012

penjual nasi goreng sekarang telah menyepa- Pertimbangan lahirnya Rancangan Undang
kati bahwa mereka harus menerapkan good go- Undang (RUU) Administrasi Pemerintahan seti-
vernance theory dalam praktek keseharian me- daknya menunjukan upaya pemerintah untuk
reka.5 memberikan kepastian hukum atas setiap tin-
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dakan yang dilakukan pemerintah dan upaya
(Good Governance) adalah pemerintahan yang untuk menciptakan perlindungan hukum kepada
memberikan berbagai kemudahan, kepastian warga masyarakat secara adil dan tidak berpi-
dan bersih dalam menyediakan pelayanan dan hak guna mewujudkan penyelenggaraan admi-
perlindungan dari berbagai tindakan sewenang- nistrasi pemerintahan yang transparan, mudah,
wenang baik atas diri, hak ataupun harta ben- cepat, tepat, pasti, efisien, efektif dan partisi-
danya. Oleh karena itu sangat wajar apabila patif. Hal inilah yang menjadi sebab mengapa
tuntutan penyusunan kebijakan pemerintah Good Governance berhadapan secara kasat
yang bersih dalam kerangka rencana aksi dae- mata dengan tindak pidana korupsi yang ber-
rah pemberantasan korupsi terutama ditujukan laku di birokrasi.8
pada pembaharuan administrasi negara dan Banyaknya peraturan perundang-undang-
juga penegak hukum. an mengenai korupsi yang dibuat sejak tahun
Menurut Menurut Abdul Gani Abdullah, 1957, sebenarnya memperlihatkan besarnya
good governance itu berhubungan erat dengan niat bangsa Indonesia untuk memberantas ko-
manajemen pengelolaan kebijakan pembangun- rupsi hingga saat ini, baik dari sisi hukum pida-
an (khususnya bidang hukum). Apabila seorang na material maupun hukum pidana formal (hu-
pejabat publik akan mengambil keputusan da- kum acara pidana). Walaupun demikian, masih
lam melaksanakan pembangunan, terlebih da- didapati kelemahan yang dapat disalahgunakan
hulu dia harus menerapkan prinsip-prinsip pe- oleh tersangka untuk melepaskan diri dari je-
nyelenggaraan pemerintahan yang baik sehing- ratan hukum.
ga hasil akhirnya secara menyeluruh adalah Terlepas dari kuantitas peraturan perun-
suatu perintah yang baik. Keputusan yang di- dang-undangan yang dihasilkan, dalam pelaksa-
ambil oleh seroang pejabat publik baik itu naannya, instrumen normatif ternyata belum
berbentuk kebijakan (beschiking) maupun atu- cukup untuk memberantas korupsi. Permasa-
ran umum (regeling) harus benar-benar berda- lahan utama pemberantasan korupsi juga ber-
sarkan kewenangan yang diberikan undang-un- hubungan dengan sikap dan perilaku. Struktur
dang maupun yang dilimpahkan oleh pejabat. dan sistem politik yang korup telah melahirkan
Ciri good governance di sini adalah keputusan apatisme dan sikap yang cenderung toleran ter-
tersebut diambil secara demokratis, transpa- hadap perilaku korupsi. Akibatnya sistem sosial
ran, akuntabilitas, dan benar.6 Good governan- yang terbentuk dalam masyarakat telah mela-
ce adalah prinsip yang mengetengahkan kese- hirkan sikap dan perilaku yang permisif dan
imbangan hubungan antara masyarakat dengan menganggap korupsi sebagai suatu hal yang wa-
negara serta negara dengan pribadi. Dengan jar dan normal. Sebagai contoh di bidang pe-
demikian setiap kebijakan publik seharusnya layanan publik, biaya ekstra atau pungutan liar
melibatkan berbagai sektor baik masyarakat meru-pakan gambaran sehari-hari yang umum
maupun sektor privat dengan code of conduct terli-hat pada kantor-kantor pelayanan masya-
nya yang jelas.7 rakat. Masyarakat dapat melihat dengan kasat
mata dan merasakan praktik korupsi yang se-
5
Fadillah Putra, “Perangkap Good Governance dalam makin marak dan meluas. Laporan pengaduan
Liberalisasi Konstitusi Indonesia”, Jurnal Konstitusi Vol.
pun banyak mengalir dari masyarakat, selain
4 No. 2, Juni 2007.Jakarta: Mahkamah Konstitusi.
6
Abdul Gani Abdullah, “Legal Drafting dan Good
Governance”, Jurnal Keadilan Vol. 5. No. 2 2002,
8
Jakarta: Pusat Kajian Hukum Dan Keadilan. Dwiyanto Indiahono, “Korupsi Versus Good Governance:
7
Teten Masduki, “Implementasi Prinsip Good Governance Analitis Kritis Pemberdayaan Pers Melawan Korupsi”,
di Indonesia”, Jurnal Keadilan Vol. 5. No. 2 2002, Jurnal Ilmu Hukum Ammana Gappa, Vol. 17 No. 1,
Jakarta: Pusat Kajian Hukum Dan Keadilan. Maret 2009, Makassar: Fakultas Hukum UNHAS. hlm. 33
Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 451

itu, korupsi juga banyak terjadi pada kegiatan- korupsi, rendahnya komitmen untuk menangani
kegiatan pemerintah yang berhubungan dengan korupsi secara tegas dan tuntas, serta sikap
penerimaan dan pembelanjaan uang negara. masa bodoh sebagian besar masyarakat terha-
Korupsi selain terkait dengan aturan nor- dap upaya pemberantasan korupsi. Ketiga,
matif yang lemah, sikap dan perilaku juga dise- hambatan instrumental, yaitu yang bersumber
babkan karena lemahnya sistem manajemen dari kurangnya instrumen pendukung dalam
sumber daya manusia dari penyelenggara pe- bentuk peraturan perundang-undangan yang
merintahan, mulai dari sistem rekruitmen, karir membuat penanganan tindak pidana korupsi
dan promosi serta penilaian kinerja sampai tidak berjalan sebagaimana mestinya. Keem-
kepada remunerasinya. Cukup banyak contoh pat, hambatan manajemen, yaitu hambatan
birokrasi nepotisme dalam sistem rekruitmen, yang bersumber dari diabaikannya atau tidak
karir dan promosi pegawai negeri sipil yang me- diterapkannya prinsip-prinsip manajemen yang
rupakan bibit-bibit korupsi yang berkembang baik yang membuat penanganan tindak pidana
dalam setiap lini pemerintahan sampai dengan korupsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
saat ini. Selain hambatan tersebut di atas, dalam
Penanganan korupsi selama ini mengha- penanganan pemberantasan korupsi yang masih
dapi berbagai hambatan serius yang dikelom- menjadi masalah adalah masih lemahnya sistem
pokkan menjadi empat.9 Pertama, hambatan pengawasan terhadap lembaga penegak hukum.
struktural, yaitu hambatan yang bersumber dari Masyarakat telah semakin skeptis dan curiga
praktek-praktek penyelenggaraan negara dan dengan pengawasan internal yang dilakukan
pemerintahan yang membuat penanganan tin- oleh masing-masing lembaga penegak hukum,
dak pidana korupsi tidak berjalan sebagaimana bahkan seringkali dituduh sebagai tempat me-
mestinya. Termasuk dalam kelompok ini dianta- lindungi aparat yang bersalah. Walaupun peng-
ranya meliputi egoisme sektoral dan institu- awasan eksternal saat ini telah semakin intensif
sional yang menjurus pada pengajuan dana se- dilakukan oleh masyarakat, namun masih men-
banyak-banyaknya untuk sektor dan instansinya jadi kendala berupa keterbatasan masyarakat
tanpa memperhatikan kebutuhan nasional seca- untuk memperoleh akses informasi terhadap
ra keseluruhan serta berupaya menutup-nutupi proses penanganan perkara korupsi maupun
penyimpangan-penyimpangan yang terdapat di putusan terhadap perkara korupsi. Hal ini men-
sektor dan instansi yang bersangkutan, belum jadi tuntutan utama, khususnya dari kelompok
berfungsinya fungsi pengawasan secara efektif, masyarakat yang menaruh perhatian pada ma-
lemahnya koordinasi antara aparat pengawa- salah korupsi.
san dan aparat penegak hukum, serta lemahnya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004
sistem pengendalian intern. Kedua, hambatan tentang Percepatan Pemberantasan Tindak Pi-
kultural, yaitu hambatan yang bersumber dari dana Korupsi, menginstruksikan kepada para
kebiasaan negatif yang berkembang di masyara- Gubernur serta para Bupati dan Walikota da-
kat. Termasuk dalam kelompok ini diantaranya lam rangka percepatan pemberantasan korup-
meliputi: masih adanya sikap sungkan dan tole- si, untuk meningkatkan kualitas pelayanan ke-
ran diantara aparatur pemerintah yang dapat pada publik baik dalam bentuk jasa ataupun
menghambat penanganan tindak pidana korup- perizinan melalui transparansi dan standar pe-
si, kurang terbukanya pimpinan instansi sehing- layanan minimum yang meliputi persyaratan-
ga sering terkesan toleran dan melindungi pela- persyaratan, kemudahan/kesederhanaan dan
ku korupsi, campur tangan eksekutif, legislatif kepastian target waktu penyelesaian, serta ta-
dan yudikatif dalam penanganan tindak pidana rif biaya yang harus dibayar oleh masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan tersebut sesuai
9
peraturan perundang-undangan dan mengha-
Agung Djoyosoekarto, Diani sadiawati, Hera Setiawati,
2008, Membangun Sistem Integritas dalam Pemberan- puskan pungutan-pungutan liar.
tasan Korupsi di Daerah, Jakarta: Kemitraan, hlm. 51
452 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 12 No. 3 September 2012

Berkaitan dengan peningkatan kualitas mewujudkan pemerintahan yang bersih dalam


pelayanan publik sebagai upaya percepatan kerangka rencana aksi daerah pemberantasan
pemberantasan korupsi, Instruksi Presiden No. korupsi (RAD-PK). Sehubungan dengan itu, me-
5 Tahun 2004 diarahkan pada beberapa bidang. tode penelitian yang dipilih yaitu metode des-
Bidang pencegahan tindak pidana korupsi de- kriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam
ngan kegiatan meliputi: pertama, penyempur- pendekatan kualitatif, data yang dikumpulkan
naan sistem pelayanan publik dengan hasil yang umumya berbentuk kata-kata, gambar dan bu-
diharapkan adalah kejelasan dan kemudahan kan angka-angka, kalaupun ada angka-angka si-
pelayanan kepada masyarakat dalam waktu, fatnya hanya sebagai penunjang. Data dimak-
biaya dan persyaratan; kedua, pengelolaan la- sud meliputi transkrip wawancara, catatan dan
poran harta kekayaan penyelenggaraan Negara lapangan, foto-foto, dokumen pribadi, nota,
dengan hasil yang diharapkan peningkatan jum- dan catatan lain-lain. Atas alasan itulah dipilih-
lah Pejabat/Pejabat Negara Wajib Lapor; dan nya pendekatan kualitatif-deskriptif.
ketiga, peningkatan efektifitas pengawasan pe-
nyelenggaraan pemerintahan daerah, pembina- Pembahasan
an aparatur dan penanganan pengaduan masya- Salah satu program good governance ada-
rakat dengan hasil yang diharapkan adalah per- lah pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotis-
baikan kinerja perangkat daerah. Bidang penin- me. Korupsi menurut Klitgoard ditimbulkan
dakan tindak pidana korupsi melalui kegiatan karena ada monopoli, kekuasaan, dan diskresi
dukungan terhadap upaya-upaya penindakan yang begitu besar. Selama masih ada sentrali-
tindak pidana korupsi dengan hasil yang diha- sasi kekuasaan dan aturan-aturan yang tidak
rapkan adalah peningkatan kelancaran pena- jelas dan tidak ada pertanggungjawaban publik
nganan kasus oleh Aparat Penegak Hukum serta maka akan menimbulkan peluang korupsi.10 Di
jumlah Peraturan Daerah yang direvisi. Bidang Indonesia dapat lihat peluang korupsi begitu
monitoring dan evaluasi melalui kegiatan moni- besar, birokrasi begitu panjang, gaji pegawai
toring, evaluasi dan pelaporan dengan hasil negeri yang kecil, tidak adanya sistem public
yang diharapkan antara lain peningkatan keper- complain dan hampir semua partai politik men-
cayaan masyarakat terhadap kesungguhan dan cari uang untuk membesarkan partainya.
komitmen Pemerintah Daerah dalam membe- Seiring dalam upaya pencegahan dan
rantas korupsi serta memperjelas langkah-lang- pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme
kah Pemerintah Daerah terhadap komitmen (KKN), serta mewujudkan peran masyarakat un-
pemberantasan korupsi, di mana pada dua ca- tuk mencegah dan memberantasnya, maka pe-
bang pemerintahan inilah yang berhubungan merintah Indonesia telah mengeluarkan ber-
dengan masyarakat dalam hal pelayanan dan bagai peraturan perundang-undangan, antara
perlindungan. lain UU No. 3/1971 tentang Pemberantasan Tin-
dak Pidana Korupsi; UU No. 11/1980 tentang
Permasalahan Pemberantasan Tindak Pidana Suap; UU No.
Berdasarkan latar belakang tersebut, ma- 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang
ka dapat diketengahkan perumusan masalah Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepo-
yaitu: Bagaimanakah implementasi pemerintah- tisme; UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan
an yang bersih dalam kerangka Rencana Aksi Tindak Pidana Korupsi; UU No. 20/2001 tentang
Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) di Ka- Perubahan atas UU No. 31/1999 tentang Pem-
bupaten Pemalang? berantasan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 30/
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pi-
Metode Penelitian dana Korupsi; PP No. 30/1980 tentang Disiplin
Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam
upaya untuk menganalisis pelaksanaan kebijak- 10
Robert Kligoard, 2005, Penuntun Pemberantasan Korup-
si dalam Pemerintahan Daerah, Jakarta: Yayasan Obor
an pemerintahan Kabupaten Pemalang dalam Indonesia, hlm. 3.
Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 453

Pegawai Negeri sipil; PP No. 71/2000 tentang merupakan faktor penting agar RAD-PK berjalan
Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat sesuai dengan harapan.
dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegah Implementasi RAD-PK di Kabupaten Pe-
dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ins- malang dalam kurun waktu 2007-2011 diarah-
truksi Presiden No. 5 /2004 tentang Percepatan kan pada tiga bidang. Bidang Pencegahan
Pemberantasan Korupsi. Tindak Pidana Korupsi, dengan kegiatan antara
Pemberantasan korupsi sebagai salah satu lain: pertama penyempurnaan sistem pelaya-
prioritas dalam kebijakan nasional dan komit- nan publik dengan hasil yang diharapkan adalah
men untuk secara berkesinambungan mewujud- kejelasan dan kemudahan pelayanan kepada
kan tata pemerintahan yang baik dan bebas masyarakat dalam waktu, biaya dan persyara-
dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pem- tan; kedua, pengelolaan laporan harta kekaya-
berantasan korupsi secara represif selama ini an penyelenggaraan negara dengan hasil yang
dianggap masih lamban Instruksi Presiden No. 5 diharapkan adalah peningkatan jumlah pejabat
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan negara wajib lapor; dan ketiga, peningkatan
Korupsi tersebut secara umum menginstruksi- efektivitas pengawasan penyelenggaraan peme-
kan kepada seluruh jajaran pemerintah dan se- rintahan daerah, pembinaan aparatur, dan pe-
cara khusus pada instansi tertentu, untuk me- nanganan pengaduan masyarakat dengan hasil
laksanakan tugas-tugas tertentu dalam rangka yang diharapkan adalah perbaikan kinerja pe-
mempercepat upaya pemberantasan korupsi. rangkat daerah.
Pada tingkat daerah didorong untuk me- Langkah-langkah pencegahan tindak pida-
nyusun Rencana Aksi Daerah Pemberantasan na korupsi di Kabupaten Pemalang disesuaikan
Korupsi (RAD-PK) yang merupakan suatu doku- dengan diktum yang ada pada Kementrian PAN
men yang menjadi pedoman penyearah imple- yaitu: pertama, Penetapan Pejabat/Penyeleng-
mentasi komitmen pemerintah daerah dalam gara Negara yang Wajib LHKPN di lingkungan
menanggulangi korupsi. Program aksi ini berisi- Pemerintah Kabupaten Pemalang; kedua, Pene-
kan langkah-langkah konkrit yang telah disepa- tapan kinerja; ketiga, Peningkatan Kualitas Pe-
kati para pemangku kepentingan di daerah da- layanan Publik; keempat, Penetapan Program
lam rangka percepatan pemberantasan korupsi. dan Wilayah Bebas Korupsi; kelima, Pelaksana-
Pada prinsipnya program aksi ini menunjuk pa- an Kepres No. 80 Tahun 2003; keenam, Peneta-
da komitmen pemerintah daerah dalam mela- pan Kesederhanaan Hidup; ketujuh, Dukungan
kukan upaya pencegahan terjadinya korupsi terhadap Aparat Penegak Hukum terhadap Upa-
melalui pengembangan program dan kegiatan ya Penindakan Korupsi; kedelapan, peningkat-
yang bertujuan untuk perbaikan pelayanan pub- an pengawasan dan pembinaan aparatur; ke-
lik, penataan sistem keuangan serta perbaikan sembilan, penerapan prinsip-prinsip tata kepe-
sistem administrasi pemerintahan daerah. merintahan yang baik di lingkungan Pemerintah
Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Dalam Daerah Kabupaten Pemalang; dan kesepuluh,
Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) merupakan peningkatan pelayanan publik dan meniadakan
tindak lanjut dan amanat dari Instruksi Presi- pungutan liar dalam pelaksanaannya.
den No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pem- Bidang Penindakan Tindak Pidana Korup-
berantasan Korupsi menjadi suatu keharusan si, menyelenggarakan kegiatan terhadap upaya-
dalam rangka membangun kerangka sistem da- upaya penindakan tindak pidana korupsi de-
lam pencegahan korupsi, sehingga dalam pelak- ngan hasil yang diharapkan adalah peningkatan
sanaannya diperlukan tindakan represif, maka kelancaran penanganan kasus oleh aparat pe-
pengenaan tindakan hukum harus tetap dilaku- negak hukum serta jumlah Perda yang direvisi.
kan. Untuk itu komitmen dari aparat yang ber- Kegiatan dari penindakan tindak pidana korupsi
wenang bersama dengan elemen masyarakat meliputi penerbitan izin pemeriksaan oleh apa-
rat penegak hukum, pengawasan represif terha-
454 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 12 No. 3 September 2012

dap produk hukum Pemerintah Kabupaten Pe- bentukan Unit Pelayanan Pengadaan Barang/
malang. Jasa Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun
Bidang Monitoring dan Evaluasi melalui 2008. Kebijakan ini relevan dalam rangka tertib
kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan administrasi pengadaan barang/jasa sehingga
dengan hasil yang diharapkan antara lain pe- terwujud transparasi dan akuntabilitas dalam
ningkatan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraannya.
kesungguhan dan komitmen Pemerintah Daerah Selain beberapa langkah tersebut di atas,
dalam memberantas korupsi serta memperjelas pemerintah Kabupaten Pemalang juga mene-
langkah-langkah Pemerintah Daerah terhadap rapkan kebijakan yang sifatnya lebih imple-
komitmen pemberantasan korupsi. mentatif. Wujud kebijakan yang lebih imple-
Kabupaten Pemalang sejak tahun 2007 mentatif ini antara lain: pertama, pencanangan
telah memiliki RAD-PK yang dituangkan dalam area bebas pungutan liar, sebagai wujud tekad
Peraturan Bupati Pemalang No. 67 Tahun 2007 pemerintah daerah khususnya pada institusi pe-
yang merupakan payung hukum dalam upaya layanan seperti Unit Pelayanan Perizinan dan
pencegahan KKN selama 2007-2011. RAD-PK Investasi. Kegiatan ini berupa pemasangan pa-
tersebut selama ini telah diimplementasikan pan himbauan dan spanduk untuk mengingatkan
secara partisipatif. Selama kurun waktu 2007 – tekad memberantas korupsi. Kedua, pemberian
2011 sebenarnya pemerintah Kabupaten Pema- balas jasa (reward) dan hukuman (punishment)
lang telah mengimplementasikan beberapa bagi aparat yang melaksanakan tugas kesehari-
langkah kebijakan yang sinergis dengan upaya an. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat apel
pemberantasan korupsi di Kabupaten Pema- pagi minggu pertama setiap bulan berdasarkan
lang dengan langkah-langkah sebagai berikut. laporan dan absensi yang dilakukan oleh SKPD
Pertama, penerbitan Instruksi Bupati Nomor 6 kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Hal
Tahun 2007 tentang Pemakaian Lencana Ben- ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pim-
dera Merah Putih. Kebijakan ini mulanya dite- pinan sehingga bawahan merasa mendapatkan
rapkan bagi aparatur pemerintah daerah yang perlakuan yang adil atas segala tindakan yang
dimaksudkan sebagai upaya menerjemahkan dilakukannya. Ketiga, penandatangan Pakta In-
dan menumbuhkan jiwa patriotisme sehingga tegritas bagi penyelenggara pemerintahan dae-
diharapkan selalu tertanam kesadaran peran rah mulai dari perangkat desa, kecamatan,
aparatur sebagai pelayanan masyarakat. Se- sampai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
iring dengan berjalannya waktu respon masya- di tingkat kabupaten sampai pejabat negara
rakat terhadap penerapan kebijakan tersebut seperti bupati dan wakil bupati. Kegiatan ini
meluas hingga kalangan pelajar, hal tersebut diharapkan sebagai benteng moral untuk tidak
sebagai upaya dini penerapan jiwa patriotisme melakukan penyimpangan bagi segenap apara-
dan menjaga konsistensi upaya penyelengga- tur dalam setiap tindakan yang dilakukan sela-
raan kehidupan yang bebas korupsi, kolusi dan ma melaksanakan tugas.
nepotisme. Kedua, penerbitan Surat Edaran Bu- Berbagai kebijakan diatas memang terim-
pati Pemalang Nomor 3186/426/ Org tentang plementasi secara partisipatif oleh segenap
Himbauan Penggunaan Alat Transportasi Sepe- SKPD, namun demikian kegiatan yang ada masih
da. Kebijakan ini diterapkan khususnya bagi sebatas pada tindakan seremonial. Oleh karena
aparatur yang secara geografi memungkinkan itu untuk kedepannya diperlukan suatu imple-
untuk dilaksanakan misalnya jarak yang tidak mentasi RAD-PK yang mampu meningkatkan ko-
terlalu jauh (radius 5 km). Hal ini juga sebagai mitmen dan mampu membangun strategi baru
upaya contoh kepada masyarakat bahwa pe- dalam percepatan pemberantasan korupsi. Inti-
nyelenggaraan kesederhanaan hidup dapat di- nya RAD–PK bukan hanya sebuah dokumen se-
tempuh juga dalam pelaksanaan tugas keseha- mata yang berisi berbagai program atau kegiat-
rian. Ketiga, penerbitan Keputusan Bupati Pe- an tapi RAD–PK yang ada bisa menjadi ruh yang
malang Nomor. 050/01.C/2008 tentang Pem-
Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 455

menjiwai bagi semua pemangku kepentingan di pat diinventariskan berbagai program yang
Kabupaten Pemalang dalam bertindak. dijalankan dan permasalahan yang dihadapi.
Gambaran mengenai implementasi RAD– Secara umum implementasi RAD–PK Kabupaten
PK Kabupaten Pemalang dalam kurun waktu Pemalang dan hambatan yang ditemui dapat di-
2007-2011 berdasarkan hasil penelitian yang di- lihat pada tabel berikut:
lakukan pada berbagai SKPD secara umum da-

Tabel 1 Gambaran Umum Implementasi RAD-PK 2007-2011 kabupaten Pemalang dan Hambatannya

KEGIATAN/PROGRAM HAMBATAN
Secara umum hambatan dan permasalahan
Bidang Pencegahan Tindak Pidana Korupsi yang ditemui dalam implementasi RAD – PK
Kabupaten Pemalang 2007-2011 adalah :
1. Program Penyempurnaan Sistem Pelayanan Publik  Kurangnya sosialisasi RAD-PK pada aparatur
 Fasilitasi pelayanan masyarakat melalui penyelengga- pemerintah dimana sosialisasi sebatas pada
raan pelayanan satu pintu (one stop service) pejabat eselon semata hal ini menjadikan
 Peningkatan pelayanan air bersih RAD-PK hanya sebuah dokumen program/
 Fasilitasi pelayanan perizinan pertanahan kegiatan semata belum menjadi jiwa bagi
2. Program Kesederhanaan Hidup aparatur pemerintah dalam memberantas
 Penghematan pemakaian listrik di setiap SKPD korupsi.
 Penghematan pemaikaian telepon di setiap SKPD  Program/kegiatan yang ada beberapa ma-
 Penghematan pemaikaian BBM di setiap SKPD sih merupakan kegiatan seremonial
3. Program Peningkatan Pengawasan dan Pembinaan Apara-  Belum semua SKPD memiliki persepsi dan
tur pemahaman yang sama tentang pelaksa-
 Pemeriksaan Kasus pengaduan masyarakat atas dugaan naan kebijakan pemerintahan yang bersih
korupsi dalam kerangka rencana aksi daerah pem-
 Rakor pengendalian operasional dan kegiatan (Dalop- berantasan korupsi (RAD-PK)
tan) khususnya pengadaan barang dan jasa  Sistem pelayanan publik yang belum sepe-
4. Program Penerapan Prinsip-prinsip tata kepemerintahan nuhnya pro publik
yang baik  Penerapan Prinsip-prinsip good governance
 Transparansi, partisipasi dan akuntabilitas tata kepe- yang belum optimal
merintahan di lingkungan Pemda  Masih lemahnya pengawasan terhadap lem-
baga penegak hukum
 Belum terbentuknya Tim Monev RAD – PK
Bidang Penindakan Tindak Pidana Korupsi
Program Dukungan Terhadap Lembaga Penegak Hukum  Kurangnya survey mengenai implementasi
 Mendukung penegakan hukum dalam penindakan pelaku RAD-PK yang dipublikasikan
tipikor  Belum adanya evaluasi implementasi RAD-
 Meningkatkan koordinasi dan persamaan persepsi antar PK
lembaga internal dan eksternal dengan lembaga penegak
hukum
Bidang Monitoring dan Evaluasi Tindak Pidana Korupsi

1. Pembentukan tim monitoring


2. Pengumpulan informasi tentang proses hukum
3. Mengadakan Survey
4. Mengadakan Pemantauan terhadap pelaksanaan RAD-PK
yang menyangkut perbaikan peraturan

Berdasarkan tabel diatas, dapat dikata- kesempatan tertentu sudah dijalankan oleh
kan bahwa selama ini Rencana Aksi Daerah Ka- aparatur pemerintah meskipun sifatnya tidak
bupaten Pemalang 2007-2011 telah diimple- kontinyu tapi sebatas pada acara–acara sere-
mentasikan secara partisipatif oleh aparatur monial semata. Misalnya untuk penggunaan len-
pemerintah di lingkungan Pemda Kabupaten cana merah putih, penggunaan hanya pada bu-
Pemalang. Maksudnya adalah bahwa program lan Agustus dalam rangka hari kemerdekaan.
dan kegiatan yang ada dalam RAD–PK dalam Kondisi tersebut memberikan suatu asumsi bah-
456 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 12 No. 3 September 2012

wa RAD–PK masih sebatas sebuah dokumen yang bupaten lainnya sehingga menjadi sebuah ke-
berisi berbagai program atau kegiatan yang unggulan komparatif.
bersifat seremonial. Suatu kearifan lokal atau sering disebut
Sosialisasi mengenai RAD–PK hanya ber- local wisdom dapat dipahami sebagai usaha
sifat parsial pada pejabat Pemda Pemalang se- manusia dengan menggunakan akal budinya
hingga banyak aparat Pemda tidak mengeta-hui (kognisi) untuk bertindak dan bersikap terha-
apa sebenarnya subtansi dari adanya RAD–PK dap sesuatu, objek, atau peristiwa yang ter-
sehingga tidak merasa perlu untuk menjadi-kan jadi dalam ruang tertentu. Pengertian di atas,
diktum–diktum yang ada didalamnya sebagai disusun secara etimologi, di mana wisdom di-
panduan dalam berkarya dalam keseharian. Ma- pahami sebagai kemampuan seseorang dalam
ka yang terjadi adalah RAD–PK hanyalah sebuah menggunakan akal pikirannya dalam bertindak
dokumen semata sama seperti dokumen lainnya atau bersikap sebagai hasil penilaian terhadap
yang hanya ada sebagai formalitas bahwa do- sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi.
kumen itu memang harus ada sebagai suatu Sebagai sebuah istilah wisdom sering diartikan
ketentuan. Hal inilah yang menjadikan belum sebagai ‘kearifan/kebijaksanaan’. kearifan lo-
semua SKPD memiliki persepsi dan pemahaman kal dapat ditemui dalam nyayian, pepatah, sa-
yang sama tentang pelaksanaan kebijakan pe- santi, petuah, semboyan, dan kitab-kitab kuno
merintahan yang bersih dalam kerangka renca- yang melekat dalam perilaku sehari-hari. Kea-
na aksi daerah pemberantasan korupsi (RAD-PK) rifan lokal biasanya tercermin dalam kebia-
Adanya rasa apatis dari aparatur tentang saan-kebiasaan hidup masyarakat yang telah
pelaksanaan RAD–PK telah menjadikan kegiatan berlangsung lama. Keberlangsungan kearifan lo-
yang ada sebagai suatu rutinitas yang hanya kal akan tercermin dalam nilai-nilai yang berla-
dilaksanakan sebagi sebuah formalitas. Kondisi ku dalam kelompok masyarakat tertentu. Nilai-
ini telah membuat penjaminan akan program nilai itu menjadi pegangan kelompok masyara-
dan kegiatan RAD–PK seolah terabaikan karena kat tertentu yang biasanya dapat diamati
belum adanya monitoring dan evaluasi. Ke de- melalui sikap dan perilaku mereka sehari-hari
pan untuk memperbaiki kinerja dari berbagai yang tidak terpisahkan. Kemunculan kearifan
program dan kegiatan yang ada dalam RAD–PK lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari
perlu dibentuk suatu tim monitoring dan eva- proses trial and error dari berbagai macam pe-
luasi RAD–PK. Hal ini penting karena dengan ngetahuan empiris maupun non empiris atau
adanya tim monitoring dan evaluasi ini di- yang estetik maupun intuitif. Kearifan lokal le-
harapkan kegiatan dalam RAD–PK menjadi lebih bih menggambarkan satu fenomena spesifik
terpantau. Selain membentuk tim monitoring yang biasanya akan menjadi ciri khas komuni-
dan evaluasi diperlukan pula suatu cara yang ji- tas kelompok tersebut
tu untuk mensosialisasikan apa itu RAD–PK ke- Sebagi contoh, bahwa saat ini di Pemda
pada seluruh aparat pemerintah daerah. Salah Kabupaten Pemalang untuk tiap waktu tertentu
satu cara yang bisa ditempuh adalah melalui secara rutin diadakan kegiatan istighosah.
safari RAD–PK bagi semua aparat di semua SK- Kegiatan ini merupakan cerminan perilaku ma-
PD. Safari ini juga bisa digunakan sebagai jaring syarakat Pemalang yang agamis sebagai salah
aspirasi aparat tiap SKPD untuk memberikan satu kota yang dapat dikatakan sebagai kota
masukan, saran dan kritik terhadap RAD–PK santri. Kegiatan istighosah ini dapat menjadi
yang ada. Dari forum seperti inilah biasanya suatu kegiatan pendidikan karakter aparat da-
ide-ide segar dan kreatif yang mengusung aspi- lam usaha pencegahan korupsi. Selain itu ke-
rasi budaya dan kearifan lokal muncul yang se- giatan istighosah yang selama ini ada juga bisa
lanjutnya bisa kita jadikan sebagai suatu ke- jadikan kegiatan bagi para birokrat Pemda da-
giatan unggulan yang mencirikan sekaligus lam rangka pendidikan karakter yang men-
membedakan Kabupaten Pemalang dengan ka- cerminkan pemalang sebagai salah satu kota
santri sesuai dengan visi Pemalang yaitu “Ka-
Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 457

bupaten Pemalang yang Sehat, Cerdas, Ber- rana dan sarana pelayanan publik di setiap SK-
daya Saing dan Berakhlak Mulia”. PD, kecamatan dan pemerintah desa/kelurahan
Kabupaten Pemalang berkomitmen dan agar kinerja pelayanan publik lebih baik. Keti-
mendukung penuh terhadap kebijakan pemerin- ga, meningkatkan transparansi dan akuntabili-
tah dalam upaya pemberantasan korupsi. Duku- tas penyelenggaraan pemerintahan dan pemba-
ngan Kabupaten Pemalang terhadap upaya per- ngunan melalui pengembangan monitoring,
cepatan pemberantasan korupsi lebih lanjut di- evaluasi dan pelaporan keuangan. Keempat,
tuangkan dalam Rencana Aksi Daerah Percepat- menegakkan hukum terhadap praktik Korupsi,
an Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) Tahun Kolusi dan Nepotisme dan penyalahgunaan we-
2012-2016 yang mengacu pada Rencana Pemba- wenang. Kelima, meningkatkan pelayanan ad-
ngunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabu- ministrasi kependudukan dan pencatatan sipil
paten Pemalang 2011 – 2016 dan Rencana Aksi melalui pelayanan dengan teknologi informasi
Nasional Pemberantasan Korupsi (RAN-PK) dan (TI) dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Dalam rangka mewujudkan pemerintahan
Percepatan Pemberantasan Korupsi, yang me- yang bersih dalam kerangka rencana aksi dae-
nginstruksikan kepada para Gubernur, Bupati rah pemberantasan korupsi Kabupaten Pema-
dan Walikota dalam rangka percepatan pem- lang tetap memprioritaskan pada upaya pe-
berantasan korupsi melalui peningkatan kuali- ningkatan kualitas pelayanan publik sebagai
tas pelayanan publik. upaya percepatan pemberantasan korupsi. Oleh
Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 masih karena itu RAD-PK Kabupaten Pemalang Tahun
sesuai dengan tujuan keempat RPJMD Kabu- 2012-2016 masih diprioritaskan pada dua bi-
paten Pemalang 2011–2016 yaitu meningkatkan dang yaitu bidang pencegahan tindak pidana
tata kelola pemerintahan daerah yang baik, korupsi dan bidang monitoring dan evaluasi. Pa-
melalui pelayanan prima sesuai dengan prin- da bidang pencegahan tindak pidana korupsi,
sip-prinsip good governance. Selanjutnya sasa- kegiatan yang dilakukan antara lain: pertama,
ran Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Dae- penyempurnaan sistem pelayanan publik de-
rah Guna Perwujudan Kepemerintahan yang ngan hasil yang diharapkan adalah kejelasan
Baik dan Pelayanan Prima Kabupaten Pemalang dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat
adalah: tersusunnya orientasi target capaian dalam waktu, biaya dan persyaratan di semua
standar pelayanan minimum pelayanan dasar, pelayanan publik; kedua, pengelolaan laporan
meningkatnya kualitas pengawasan dan status harta kekayaan penyelenggaraan negara de-
audit keuangan daerah, meningkatnya penanga- ngan hasil yang diharapkan adalah peningkatan
nan kasus korupsi, kolusi dan nepotisme, me- jumlah Pejabat Negara Wajib Lapor dan sebagai
ningkatnya kualitas pelayanan administrasi ke- sarana pengawasan terjadinya tipikor; ketiga,
pendudukan melalui sistem informasi adminis- peningkatan efektivitas pengawasan penyeleng-
trasi kependudukan, meningkatkan kapasitas garaan pemerintahan daerah, pembinaan apa-
pemerintah daerah, penguatan aspek-aspek pe- ratur, dan penanganan pengaduan masyarakat
rencana daerah, aspek kelembagaan, kepega- dengan hasil yang diharapkan adalah perbaikan
waian dan aset daerah. kinerja perangkat daerah.
Strategi untuk mencapai meningkatkan Langkah- langkah Pencegahan dalam RAD-
tata kelola pemerintahan daerah yang baik, PK di Kabupaten Pemalang masih disesuaikan
melalui pelayanan prima sesuai dengan prin- dengan diktum yang ada pada Kementrian PAN
sip-prinsip good governance yaitu: pertama, yaitu: penetapan pejabat/penyelenggara nega-
meningkatkan kapasitas dan profesionalisme ra yang wajib LHKPN di lingkungan Pemerintah
aparatur pemerintah daerah melalui pendidi- Kabupaten Pemalang; penetapan kinerja; pe-
kan lanjut, diklat dan bintek bagi segenap apa- ningkatan kualitas pelayanan publik; penetapan
ratur pemerintah. Kedua, meningkatkan prasa- program dan wilayah bebas korupsi; pelaksa-
458 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 12 No. 3 September 2012

naan Kepres No. 80 Tahun 2003 jo Perpres 54 Tabel 2 Program dan Kegiatan RAD–PK Kabu-
Tahun 2010; penetapan kesederhanaan hidup; paten Pemalang Tahun 2012-2016 Bi-
dukungan terhadap aparat penegak hukum ter- dang Pencegahan Tindak Pidana Ko-
rupsi
hadap Upaya penindakan korupsi; peningkatan NO. PROGRAM/KEGIATAN
pe-ngawasan dan pembinaan aparatur; pene- 1. Program: Peningkatan Kualitas Pelayanan
rapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang Publik
Kegiatan :
baik di lingkungan Pemerintah Daerah Kabu-
1. Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan
paten Pemalang; peningkatan pelayanan publik Pendidikan
dan meniadakan pungutan liar dalam pelaksa- 2. Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan
Kesehatan
naannya/LPL.
3. Penanaman nilai-nilai anti korupsi pada
Bidang Penindakan Tindak Pidana Korupsi Pendidikan Dasar dan Menengah
Melalui kegiatan terhadap upaya-upaya penin- 4. Peningkatan Kualiatas Pelayanan Kepen-
dudukan melalui e-KTP
dakan tindak pidana korupsi dengan hasil yang
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan perizin-
diharapkan adalah peningkatan kelan-caran pe- an,
nanganan kasus oleh aparat penegak hukum 6. Fasilitasi Pelayanan Peizinan Pertanahan
7. Penyempurnaan Pelaksanaan Pengadaan
serta jumlah Perda yang direvisi. Kegiatan dari
Barang dan Jasa
penindakan tindak pidana korupsi meliputi: pe- 2. Program: Kesederhanaan Hidup
nerbitan izin pemeriksaan oleh aparat penegak Kegiatan:
1. Penggunaan kendaraan dinas hanya un-
hukum dan pengawasan represif terhadap pro-
tuk kegiatan kedinasan
duk hukum Pemerintah Kabupaten Pemalang. 2. Penghematan Penggunaan BBM
Bidang Monitoring dan Evaluasi melalui 3. Penghematan penggunaan listrik
4. Penghematan Penggunaan Telepon
kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
5. Kampanye hidup sederhana oleh pejabat
dengan hasil yang diharapkan antara lain pe- Pemda
ningkatan kepercayaan masyarakat terhadap 3. Program: Penetapan Kinerja
kesungguhan dan komitmen Pemerintah Da- Kegiatan :
1. Pemberian reward dan punishment bagi
erah dalam memberantas korupsi serta mem- pegawai
perjelas langkah-langkah Pemerintah Daerah 2. Fasiliatasi sistem kehadiran pegawai
terhadap komitmen pemberantasan korupsi. 4. Program: Peningkatan Pengawasan & Pem-
binaan Aparatur
RAD–PK meskipun menggunakan istilah Kegiatan :
“pemberantasan” namun kegiatannya lebih di- 1. Fasilitasi pengaduan masyarakat atas du-
fokuskan pada aspek pencegahan terutama yag gaan korupsi
2. Rakor pengendalian operasional dan ke-
terkait dengan kualitas pelayanan publik. Oleh giatan khususnya dalam pengadaan ba-
karena itu secara administratif RAD–PK adalah rang dan jasa
sebuah dokumen yang memuat program aksi 3. Penguatan kemampuan mental dan ro-
hani bagi semua pejabat di lingkup Pem-
yang bertujuan untuk mempercepat pembe- da melalui kegiatan kerohanian sebagai
rantasan korupsi. RAD–PK sebagai suatu pro- pendidikan karakter.
gram aksi memuat langkah–langkah konkrit 4. Penyusunan dan penerapan kurikulum
berbasis anti korupsi untuk berbagai
yang telah disepakati para pemangku kepen- diklat Pemda
tingan di daerah, sehingga telah menjadi ko- 5. Program: Penerapan Prinsip-Prinsip Tata
mitmen pemerintah daerah dalam melakukan Kepemerintahan yang Baik
Kegiatan :
upaya pencegahan terjadinya korupsi melalui 1. Transparansi, partisipatif & akuntabilitas
pengembangan program dan kegiatan yang ber- tata kepemerintahan di Lingkup Pemda
tujuan untuk perbaikan pelayanan publik serta 2. Pembuatan laporan kegiatan beserta
pembiayaan SKPD yang dipasang secara
penerapan prinsip–prinsip tata kepemerintahan terbuka di setiap SKPD
yang baik. Berikut ini adalah program dan ke- 3. Sistem Jaringan Dokumentasi dan
giatan dalam RAD–PK 2012–2016 Kabupaten Pe- Informasi Hukum yang terpadu
4. Pelaksanaan penerapan Pakta Integritas
malang. secara konsisten dan pengawasannya
oleh komponen masyarakat
Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 459

terus terjadi. Kondisi saat ini menuntut suatu


Peningkatan kualitas pelayanan publik pelayanan yang lebih baik, sederhana, cepat
masih menjadi prioritas dalam bidang pence- dan murah.
gahan korupsi dalam RAD–PK 2012-2016 Kabu- Pelayanan yang cepat, tepat, akurat, mu-
paten Pemalang. Peningkatan kualitas pelaya- rah dan ramah, serta sederhana bagi masya-
nan publik masih relevan dengan amanat da- rakat Indonesia masih sebatas harapan. Selama
lam Instruksi Presiden No. 5/2004 dimana pada ini pelayanan yang diperoleh masyarakat ber-
diktum ke empat diamanatkan kepada berba- kaitan dengan pelayanan publik masih jauh dari
gai instansi baik pusat ataupun daerah untuk harapan, karena pelayanan yang diperoleh ada-
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pu- lah lamban, berbelit-belit, mahal dan rawan
blik baik dalam bentuk jasa ataupun perijinan terjadinya korupsi. Kondisi ini tentunya menun-
melalui transparansi dan standarisasi pelaya- tut untuk diadakannya perubahan pada lemba-
nan yang meliputi persyaratan–persyaratan, ga-lembaga pelayanan publik agar mereka da-
target waktu penyelesaian, dan tarif biaya yang pat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi
harus dibayar oleh masyarakat untuk menda- masyarakat. Oleh karena itu Program dan Ke-
patkan pelayanan tersebut sesuai peraturan giatan RAD–PK Kabupaten Pemalang Tahun
perundang-undangan dan menghapuskan pungu- 2012-2016 Bidang Pencegahan Tindak Pidana
tan-pungutan liar. Korupsi diuraikan pada bagian di bawah ini.
Berbicara mengenai pelayanan publik
mau tidak mau harus berurusan dengan yang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
namanya birokrasi. Birokrasi dalam posisi ini Seperti yang diamanatkan dalam Instruk-
lebih sebagai suatu organisasi yang besar de- si Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepa-
ngan pola sentralistik yang memiliki posisi, tan Pemberantasan Korupsi, yang menginstruk-
wewenang dan kekuasaan yang sangat kuat sikan kepada para Gubernur, Bupati dan Wali-
dalam memobilisasi sumber daya pembangu- kota dalam rangka percepatan pemberantasan
nan, perencanaan maupun pelaksanaan peme- korupsi melalui peningkatan kualitas pelayan-
rintahan. Padahal Salah satu faktor rendahnya an publik dengan meningkatkan kualitas pela-
pemberian pelayanan yang berkuaitas adalah yanan kepada publik dalam bentuk jasa atau
rendahnya sumberdaya manusia.11 Pada dasar- pun perijinan melalui transparansi dan standa-
nya peranan birokrasi adalah sebagai pelayan risasi pelayanan yang meliputi persyaratan-per-
publik (public servant), sehingga dapat dikata- syaratan, target waktu penyelesaian, dan tarif
kan sebagai ujung tombak pelayanan publik biaya yang harus dibayar oleh masyarakat untuk
karena di ranah inilah terjadi interaksi lang- mendapatkan pelayanan tersebut sesuai pera-
sung antara pemberi pelayanan dengan ma- turan perundang-undangan dan menghapuskan
syarakat sebagai penerima layanan. pungutan-pungutan liar. Instruksi Presiden No.
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai 5 Tahun 2004 bertujuan untuk mencegah ter-
suatu pelayanan umum yang dilaksanakan oleh jadinya penyimpangan dalam bentuk kolusi, ko-
pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuh- rupsi dan nepotisme
an masyarakat. Dalam kapasitasnya sebagai Kegiatan yang ada dalam rangka mening-
public servant maka tugas utama dari peme- katkan kualitas pelayanan publik adalah se-
rintah adalah memberikan pelayanan bagi ma- bagai berikut. Pertama, peningkatan kualitas
syarakatnya sesuai dengan tuntutan akan situa- pelayanan perizinan, melalui penyelenggaraan
si dan kondisi perubahan perkembangan yang One Stop Service Plus di bidang perizinan. Mak-
sud dari kegiatan ini adalah melalui penye-
11
Dwiyanto Indiahono, “Gagasan Reformasi Birokrasi da- lenggaraan OSS Plus di bidang perizinan dila-
lam Rancangan Undang Undang (RUU) Tentang Admi- kukan melalui peningkatan sarana prasarana
nistrasi Pemerintahan”, Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11
No. 1, Januari 2011, Purwokerto: Fakultas Hukum yang memadai untuk kegiatannya misal mela-
UNSOED. hlm. 176
460 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 12 No. 3 September 2012

lui Sistem Layanan Informasi Manajemen, yaitu an kesehatan. Kegiatan ini dapat dilakukan
suatu sistem dimana untuk formulir persyara- dengan mengadakan program KIS (Koordinasi,
tan bisa diunduh melalui internet. Selanjutnya Integrasi dan Sinkronisasi) berbagai program-
juga perlu adanya tinjau ulang peraturan-per- program kesehatan masyarakat yang telah ada
aturan yang menghambat OSS seta menyusun selama ini. Luaran dari kegiatan ini adalah ter-
peraturan yang dapat menunjang pelaksanaan bentuknya KIS sistem pelayanan kesehatan
OSS seperti adanya aturan mengenai kemuda- masyarakat, serta sosialisasi program–program
han ataupun pemberian keringanan biaya da- kesehatan masyarakat. Selain itu juga diharap-
lam perizinan tertentu. Inovasi tersebut terse- kan akan munculnya trans-paransi dalam pe-
but akan memberi nilai lebih OSS Pemalang de- ngelolaan bantuan kesehatan. Hasilnya adalah
ngan daerah lainnya dan juga menjadi keung- meluasnya informasi tentang program kesehat-
gulan komparatif. an masyarakat dan cara mendapat dan meng-
Program ini ada kesamaan dengan yang gunakannya.
dilaksanakan di beberapa Daerah, seperti Ka- Kedua, peningkatan kualitas pelayanan
bupaten Purbalingga. Pelayanan perizinan dan Kependudukan melalui e-KTP. Kegiatan ini me-
investasi pada awalnya kewenangannya berada rupakan program yang tengah diterapkan di
pada berbagai dinas teknis untuk selanjutnya Pemalang dalam rangka menertibkan data ke-
digabung dan dijadikan dalam satu lembaga pendudukan berbasis internet. Luaran adanya
baru yaitu Kantor Pelayanan Perizinan dan In- sistem kependudukan (KTP) yang terintegrasi.
vestasi (KPPI) sebagai skala prioritas untuk me- Hasilnya adalah adanya data kependudukan
nekan seminimal mungkin biaya ekonomi tinggi yang valid dengan satu identitas yang multi
yang membebani masyarakat pengguna jasa fungsi.
kantor-kantor yang berhubungan dengan pela- Ketiga, fasilitasi pelayanan peizinan per-
yanan perizinan dengan jalan menata ulang pe- tanahan. Kegiatan ini masih merupakan ke-
layanan perizinan melalui mekanisme One Stop giatan yang perlu dilakukan dimana mahalnya
Service (OSS) serta melakukan deregulasi de- biaya pengurusan sertifikat menjadi kendala,
ngan mengkaji dan merevisi Perda-Perda per- sehingga banyak masyarakat yang belum men-
izinan yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan sertifikatkan tanahnya. Kegiatannya adalah so-
kondisi global. Sasaran dibentuknya KPPI ada- sialisasi program-program pertanahan seperti
lah terciptanya pelayanan dengan prosedur Program Larasita oleh Tim yang telah di ben-
yang lebih sederhana, cepat, akurat dan trans- tuk. Hasilnya adalah meningkatnya transparans
paran.12 dalam persyaratan sertifikat. Keempat, pe-
Luaran yang diharapkan dari adanya OSS nyempurnaan pelaksanaan pengadaan barang
Plus adalah terwujudnya peraturan yang men- dan jasa. Kegiatan pelaksanaan pengadaan ba-
dukung OSS, hasil yang diharapkan adalah me- rang dan jasa telah diatur dengan jelas di
ningkatnya jumlah berbagai perijinan. Pening- Keppres No. 80 tahun 2003 dengan beberapa
katan berbagai perizinan akan tercapai jika di perubahannya dan terakhir dengan Perpres No.
dukung oleh sarana prasarana yang memadai 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
(gedung, penataan ruang, sistem layanan dll) Pemerintah, dimana untuk kegiatannya adalah
dan sosialisasi yang menyeluruh disetiap keca- melalui informasi pengadaan barang dan jasa
matan sebagai tempat pendelegasian dalam melalui media massa
pengelolaan sebagian perizinan. Fasilitasi pe- Hasil yang diharapkan adalah adanya
ningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, transparansi dalam pengadaan barang dan ja-
melalui transparansi pengelolaan dana bantu- sa. Perbaikan Sistem Palayanan Pendidikan.
Tempat pendidikan adalah suatu tempat dima-
12
Hikmah Nuraini, “One Stop Service Alternatif Model
Pelayanan Pubik yang Terintegrasi”, Jurnal Visi Publik
na kita belajar akan pengetahuan, yang akan
Vol. 4 No. 2 April 2008. Puwokerto: Jurusan Adminitrasi kita gunakan sebagai bekal menghadapi masa
Negara FISIP UNSOED.
depan. Akan sangat potensial dalam rangka
Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 461

menciptakan generasi masa depan yang penuh Pemda dengan misal tidak membawa pulang
kejujuran sehingga korupsi dapat dicegah se- mobil dinas, selalu menyambangi stafnya. Tuju-
cara dini maka adanya kurikulum berbasis anti annya adalah agar mereka memberikan contoh
korupsi sebagai muatan lokal akan sangat bagi stafnya tentang kesederhanaan dan peri-
membantu dalam penciptaan generasi anti ko- laku yang ber-sahaja dengan memberikan per-
rupsi. Untuk itu diperlukan suatu sistem pela- hatian walau pun itu cuma senyum dan sapa.
yanan pendidikan yang pro masyarakat dan bi-
sa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Penetapan Kinerja
Apalagi untuk saat ini berbagai dana bantuan Penetapan kinerja dilakukan melalui be-
pendidikan sangat melimpah. Agar dana yang berapa cara. Pertama, pemberian reward dan
ada bisa bermanfaat bagi semua lapisan ma- punishment bagi pegawai. Berupa kegiatan
syarakat perlu adanya pengawasan dalam pe- pemberian apresiasi bagi aparat yang berpres-
ngelolaannya, salah satunya adalah dengan tasi dengan model pemberian award yang pem-
transparansi pengelolaan bantuan operasional beriannya diberikan langsung oleh bupati dan
sekolah. dimasukkan dalam media. Kondisi ini akan sa-
Untuk kegiatan e-KTP, fasilitasi pelayan- ngat meningkatkan mental aparat untuk be-
an perizinan pertanahan, dan pelayan keseha- kerja dengan sepenuh hati karena ada perhati-
tan akan lebih efektif jika untuk sosialisasinya an dari atasan jadi penghargaan bukan semata
dapat dilakukan secara terintegrasi seperti dalam bentuk uang. Kedua, fasiliatasi sistem
melalui perkumpulan PKK atau Dasa Wisma de- kehadiran pegawai. Kegiatan ini bisa dilakukan
ngan melibatkan berbagai staf terkait bidang dengan sistem finger print bagi yang sudah me-
masing-masing. Dimana pada pertemuan se- miliki fasilitasnya, bagi yang belum ada adalah
perti inilah sosialisasi akan berjalan efektif dan adanya buku absensi dengan sistem penanda
mengena sampai pelosok. tanganan 4x, pagi saat masuk, saat mau isti-
rahat, habis istirahat dan jam pulang kerja.
Kesederhanaan Hidup
Kegiatan yang ada pada program keseder- Peningkatan Pengawasan dan Pembinaan
hanaan hidup adalah sebagai berikut. Pertama, Aparatur
penggunaan kendaraan dinas hanya untuk ke- Peningkatan pengawasan dan pembinaan
giatan kedinasan. Penggunaan mobil dinas sela- aparatur dilakukan melalui beberapa langkah.
yaknya memang untuk kedinasan, namun yang Pertama, fasilitasi pengaduan masyarakat atas
sering terjadi adalah kendaraan dinas sering dugaan korupsi. Kegiatan ini lebih pada bagai-
digunakan untuk kepentingan pribadi/keluarga. mana penanganan atas pengaduan masyarakat
Luaran yang ingin dicapai adalah adanya efekti- atas dugaan korupsi, yang sebenarnya bisa di-
fitas penggunaan mobil dinas yang kaitannya lakukan melalui SMS ataupun telepon center
adalah dengan efektifnya pengeluaran BBM mo- yang di sebarluaskan pada masyarakat, sehing-
bil dinas dan juga memunculkan perilaku peja- ga masyarakat mengetahui adanya tempat pe-
bat untuk bijaksana dalam penggunaan mobil ngaduan atas dugaan korupsi. Kedua, rakor pe-
dinas. Kedua, penghematan penggunaan BBM, ngendalian operasional dan kegiatan khusus-nya
listrik, air, telepon. Kegiatan ini adalah untuk dalam pengadaan barang dan jasa. Kegiat-an
mengefisienkan pengeluar-an untuk pemakaian ini diharapkan dapat mengefisienkan pelak-
listrik, BBM, Telpon dan air pada instansi peme- sanaan pengadaan barang dan jasa, sehingga
rintah sehingga hasil yang dicapai adalah ada- monitoring dan evaluasinya menjadi lebih mu-
nya efesiensi belanja untuk keempat barang dah
tersebut. Ketiga, kampanye hidup sederhana Ketiga, penguatan kemampuan mental
dan bersahaja oleh pejabat Pemerintah Daerah. dan rohani bagi semua pejabat di lingkup Pem-
Kegiatan ini diharapkan dilakukan oleh pejabat da melalui kegiatan kerohanian sebagai pendi-
462 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 12 No. 3 September 2012

dikan karakter. Kegiatan ini dapat dilakukan negak hukum dalam upaya pemberantasan ko-
dengan kegiatan yang sudah ada misal kegiat- rupsi.
an istighosah. Keempat, penyusunan dan pene- Kedua, meningkatkan koordinasi dan per-
rapan kurikulum berbasis anti korupsi untuk samaan persepsi antar lembaga pemeriksa in-
berbagai diklat Pemda. Untuk berbagai diklat ternal dan eksternal dengan penegak hukum.
yang dilakukan pemda Pemalang diharapkan Kegiatan ini dilakukan dengan membentuk fo-
untuk selalui memasukan materi anti korupsi. rum kerjasama antara pemda, kepolisian dan
lembaga-lembaga terkait untuk meyesuaikan
Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kepemerin- persepsi tentang cara–cara penindakan tindak
tahan yang Baik pidana korupsi. Sehingga hasil yang di-peroleh
Penerapan prinsip ini dilakukan melalui adalah berjalannya tindak lanjut temuan hasil
transparansi, partisipatif dan akuntabilitas ta- pemeriksaan tindak pidana korupsi secara hu-
ta kepemerintahan di Lingkup Pemda. Kegia- kum.
tan ini dilakukan dengan cara proses penyusu- Tabel 4 Program dan Kegiatan RAD–PK
nan, pelaksanaan dan dalam pertanggung-ja- Kabupaten Pemalang Tahun 2012-
waban APBD; pembuatan laporan kegiatan be- 2016 Bidang Monitoring dan Evaluasi
Tindak Pidana Korupsi
serta pembiayaan SKPD yang dipasang secara
NO PROGRAM/KEGIATAN
terbuka di setiap SKPD; sistem Jaringan Doku-
1. Program : Monitoring dan Evaluasi
mentasi dan Informasi Hukum yang terpadu; Kegiatan :
Pelaksanaan penerapan Pakta Integritas secara 1. Pembentukan tim Monev
konsisten dan pengawasannya oleh komponen 2. Pengumpulan informasi tentang proses
hukum tipikor
masyarakat. 3. Mengadakan survey tentang RAD-PK
Tabel 3 Program dan Kegiatan RAD–PK Kabu- 4. Mengadakan monev dalam implementasi
paten Pemalang Tahun 2012-2016 Bi- RAD-PK
dang Penindakan Tindak Pidana Ko-
rupsi Kegiatan dari program RAD–PK Kabupaten
NO PROGRAM/KEGIATAN Pemalang 2012-2016 di bidang Monitoring dan
1. Program: Dukungan terhadap Lembaga Evaluasi adalah sebagai berikut. Pertama, pem-
Penegak Hukum bentukan tim monev. Kegiatannya adalah mem-
Kegiatan:
1. Mendukung penegak hukum dalam pe- bentuk suatu tim monitoring dan evaluasi de-
nindakan tipikor ngan cara menyeleksi calon anggota dan mene-
2. Meningkatkan koordinasi dan persama- tapkannya. Tujuannya adalah terbentuknya Tim
an persepsi antar lembaga pemeriksa
internal dan eksternal dengan penegak Monitoring dan Evaluasi. Kedua, pengumpulan
hukum informasi tentang proses hukum tipikor. Kegia-
tannya adalah tim monev melakukan pengum-
Kegiatan RAD–PK Pemalang 2012-1016 da- pulan informasi mengenai kasus tindak pidana
lam Bidang Penindakan Tindak Pidana Korupsi korupsi dan proses penindakannya sampai pada
dilakukan dengan dua cara. Pertama, mendu- taraf mana, sehingga akan diketahui berapa ka-
kung penegak hukum dalam penindakan tipikor, sus tipikor yang ada dan sejauh mana pena-
kegiatan yang dilakukan dalam rangka mendu- ngannya. Ketiga, mengadakan survey tentang
kung penegak hukum dalam penindakan tindak RAD-PK. Kegiatan ini untuk mengetahui sebera-
pidana korupsi adalah dengan melakukan sosia- pa efektif RAD–PK dengan upaya pemberantas-
lisasi peraturan perundangundangan di bidang an korupsi, apakah telah dapat menekan korup-
pemberantasan korupsi; mendukung setiap pro- si dengan berbagai program dan kegiatannya
ses kegiatan yang berkaitan dengan penanga- atau biasa saja. Keempat, mengadakan monev
nan tindak pidana korupsi. Hasil yang diharap- dalam implementasi RAD-PK. Kegiatan monito-
kan adalah meningkatnya kepercayaan masya- ring dan evaluasi RAD-PK dilakukan agar prog-
rakat terhadap aparatur pemerintah dan pe-
Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 463

ram dan kegiatannya apakah sudah sesuai atau 2 tahun 2002. Jakarta: Pusat Kajian
belum, sehingga bisa dilakukan perbaikan. Hukum dan Keadilan;
Djoyosoekarto, Agung. Diani Sadiawati, Hera
Penutup Setiawati. 2008. Membangun Sistem
Integritas dalam Pemberantasa Korupsi
Simpulan
di Daerah, Kemitraan. Jakarta;
Beberapa simpulan dari pembhasan di
Indiahono, Dwiyanto. “Gagasan Reformasi
atas sebagai berikut. Pertama, RAD-PK Kabupa-
Birokrasi Dalam Rancangan Undang Un-
ten Pemalang 2007-2011 telah diimplementasi- dang (RUU) Tentang Administrasi Peme-
kan secara partisipatif oleh aparatur pemerin- rintahan”. Jurnal Dinamika Hukum. Vol.
tah di lingkungan Pemda Kabupaten Pemalang. 11 No. 1. edisi Januari 2011. Purwo-
Kedua, RAD-PK masih sebatas sebuah dokumen kerto: Fakultas Hukum UNSOED;
yang berisi berbagai program atau kegiatan -------. “Korupsi Versus Good Governance: Ana-
yang bersifat seremonial. Ketiga, sosialisasi litis Kritis Pemberdayaan Pers Melawan
Korupsi” Jurnal Ilmu Hukum Ammana
mengenai RAD–PK hanya bersifat parsial pada
Gappa. Vol. 17 No.1 edisi Maret 2009.
pejabat Pemda Pemalang. Keempat, belum se- Makassar: FH Universitas Hassanudin;
mua SKPD memiliki persepsi dan pemahaman Kligoard, Robert. 2005. Penuntun Pemberan-
yang sama tentang pelaksanaan kebijakan pe- tasan Korupsi dalam Pemerintahan Dae-
merintahan yang bersih dalam kerangka renca- rah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia;
na RAD-PK. Kelima, belum adanya survey ma- Manan, Bagir. 1999. Good Governance Hindar-
syarakat mengenai persepsi implementasi RAD– kan Rakyat dari Tindakan Negara yang
PK. Keenam, belum optimalnya monitoring dan Merugikan. Kompas , 15 November 1999;
evaluasi terhadap implementasi RAD–PK. Masduki, Teten. “Implementasi Prinsip Good
Governance di Indonesia”. Jurnal Keadil-
an No. 2 Vol. 5 Tahun 2002. Jakarta:
Saran
Pusat Kajian Hukum Dan Keadilan;
Saran yang dapat diberikan adalah seba-
Nuraini, Hikmah. “One Stop Service Alternatif
gai berikut. Pertama, hasil evaluasi implemen- Model Pelayanan Pubik yang Terinte-
tasi RAD-PK selayaknya dibuka secara transpa- grasi”. Jurnal Visi Publik. Vol. 4 No. 2
ran kepada publik. Kedua, Perbaikan metodo- edisi April 2008. Purwokerto: Jurusan
logi sosialisasi dan kampanye publik RAD-PK sa- Ilmu Administrasi Negara, FISIP UNSOED;
ngat diperlukan, agar rencana aksi ini menjadi Purwadi, M. “Peran KY dalam Pengawasan
kepentingan daerah dan diketahui semua pihak. Hakim Tipikor: Memberikan “Perhatian”
Pada Pengadilan Tipikor”. Buletin Komisi
Ketiga, perlu dibentuk suatu tim monitoring
Yudisial. Vol. VI No. 1 edisi Agustus 2011.
dan evaluasi. Keempat, mengadakan survey Jakarta: Komisi Yudisial;
tentang implementasi RAD–PK di lingkup Pemda
Putra, Fadillah. “Perangkap good governance
Pemalang. Kelima, mensinergikan upaya penye- dalam Liberalisasi Konstitusi Indonesia”.
lenggaraan kebijakan pemerintahan yang bersih Jurnal Konstitusi. Vol. 4 No. 2 Edisi Ju-
dalam kerangka rencana aksi daerah pemberan- ni 2007. Jakarta: Mahkamah Konstitusi;
tasan korupsi (RAD-PK) agar RAD–PK bukan ha- Sumawarni, Sri. “Korupsi Sebagai Tindak Pida-
nya menjadi dokumen yang berisi program/ke- na Dalam UU No. 3 Tahun 1971 dan UU
giatan tapi mampu menjadi jiwa segenap apa- No. 20 Tahun 2001”. Jurnal Hukum Khai-
ra Ummah. Vol. III No. 2 edisi September
rat dalam upaya memberantas korupsi.
2008. Semarang: FH UNISSULA;
Widjojanto, Bambang. “Harmonisasi Peran Pe-
Daftar Pustaka negak Hukum dalam Pemberantasan Ko-
Abdullah, Abdul Gani. “Legal Drafting dan Good rupsi”. Jurnal Legislasi Indonesia. Vol. 4
Governance”. Jurnal Keadilan. Vol. 5 No. No. 1 edisi Maret 2007. Jakarta Selatan:
Direktorat Jenderal Peraturan Perun-
dang-undangan.
Implementasi Pemerintahan yang Bersih dalam Kerangka Rencana Aksi Daerah… 2

Anda mungkin juga menyukai