Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, perdagangan nasional maupun
internasional semakin berjalan dengan bebas dan menimbulkan ketidakseimbangan
harga jual dalam pasar. Hal ini berdampak terhadap kompetisi persaingan yang
semakin tinggi dan membuat produsen bisa menjual produknya dengan harga tinggi
dalam perdagangan internasional. Disatu sisi, masalah yang dihadapi oleh negara
berkembang adalah masalah modal, Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi
yang berujung pada efektifitas produksi rendah. Jika hal ini tidak ditindaklanjuti oleh
pemerintah, dampak yang buruk dapat terjadi pada perkembangan usaha nasional.
Salah satu sumber hukum yang penting dalam hukum perdagangan internasional
adalah Persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan oleh “General
Agreement on Tariff and Trade” (GATT). Muatan di dalamnya tidak hanya penting
dalam mengatur kebijakan perdagangan antar negara, tetapi juga dalam taraf tertentu
yang peraturannya terkait dengan aturan perdagangan antar pengusaha. Contoh yang
terakhir ini adalah pengaturan mengenai barang tiruan atau kepabeanan. Tujuan
pembentukan GATT adalah untuk menciptakan suatu iklim perdagangan
internasional yang aman dan jelas bagi masyarakat bisnis, serta untuk menciptakan
liberalisasi perdagangan yang berkelanjutan, lapangan kerja dan iklim perdagangan
yang sehat.
Dalam sistem perdagangan internasional, ada sistem politik dumping yang
mengakibatkan perbedaan harga jual yang tidak sesuai. Dumping merupakan suatu
bentuk hambatan perdagangan yang berupa diskriminasi harga dan sering disebut
sebagai perdagangan yang tidak sehat. Politik dumping diterapkan dengan cara
menjual barang keluar negeri dengan harga lebih murah daripada harga barang
didalam negeri. Hal ini banyak dilakukan oleh negara-negara untuk merebut pasar di

1
luar negeri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Sebaliknya, bagi Negara pengimpor, praktik dumping merupakan praktik dagang
yang tidak fair karena bagi negara pengimpor, praktik dumping dapat menimbulkan
kerugian bagi dunia usaha atau industri barang sejenis dalam negeri dikarenakan
barang-barang dari pengekspor harganya jauh lebih murah dibandingkan barang
dalam negeri. Sehingga hal ini dapat mengakibatkan barang sejenis menjadi kalah
bersaing dan pada akhirnya akan mematikan pasar barang sejenis dalam negeri yang
diikuti munculnya dampak seperti pemutusan hubungan kerja massal, penggangguran
dan bangkrutnya industri barang sejenis dalam negeri bahkan dumping pun dapat
memproduksi monopoli yang pada ujungnya merujuk pada persaingan tidak sehat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, politik dumping yang
dilakukan secara berlebihan dapat menimbulkan kerugian terhadap pasar dalam
negeri. Oleh karena itu, perumusan masalah ini akan kami bahas mengenai kebijakan
apa saja yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasi permasalahan-
permasalahan yang mungkin timbul dalam perdagangan internasional dan bagaimana
cara mengatasi politik dumping.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Politik Dumping
Pengertian dumping dalam perdagangan internasional adalah menjual barang
keluar negeri dengan harga lebih murah dibandingkan dalam negeri itu sendiri
sehingga membuat harga dalam pasar tidak seimbang yang menyebabkan kerugian
pasar nasional, oleh karena itu sistem dumping dikenal dengan suatu bentuk
diskriminasi harga di dalam pasar internasional.

Gambar 2.1 Penjualan Dengan Sistem Dumping


Sumber : http://image.slidesharecdn.com/perdaganganluarnegeri-141208041324
(Diambil pada 31 Oktober 2016)

Sebenarnya, pemberlakuan praktik dumping ini kurang adil dan dapat


dipastikan merugikan banyak pihak lain karena akibatnya merusak harga pasar yang
seharusnya menjadi acuan harga dalam perdagangan internasional.
Dumping dalam pasar internasional bertujuan untuk menguasai pasar dan
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Dampak dumping dalam perdagangan internasional adalah perusahaan-perusahaan
yang memproduksi barang sejenis akan mati karena kalah dalam persaingan harga.
Oleh sebab itu, sistem dumping dalam perdagangan pasar internasional sangat
dilarang karena dapat mematikan harga jual pasar dalam negeri.

3
Gambar 2.2 Definisi Dumping
Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-e7FjeFyDF2M/VNL1zlbZbpl/s1600/
(Diambil Pada 31 Oktober 2016)

Berikut ini adalah beberapa contoh kasus dumping yang telah terjadi :
• Indonesia dan Korea
Indonesia mengajukan keberatan atas pemberlakuan kebijakan anti-dumping
Korea ke “Dispute Settlement Mechanism” (DSM) atau penyelesaian sengketa
dalam kasus anti-dumping untuk “Korea-Certain Paper Products.”
o Indonesia menjual produk kertasnya lebih murah ke Korea Selatan daripada
negaranya sendiri
o Indonesia dikenai tuduhan dumping mencangkup 16 jenis produk

• China dan Amerika


Praktek dumping juga dilakukan China terhadap Amerika. China melakukan
praktek dumping berupa barang impor yaitu ban. Dampaknya adalah pengusaha-
pengusaha ban yang ada di Amerika mengalami kerugian besar dan barang-
barang impor yang berasal dari China yang dijual di Amerika mengalami
kenaikan harga yang tajam. (Maharani).

4
2.2 Tujuan Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Perdagangan internasional berfungsi untuk mengantisipasi
permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul dalam perdagangan internasional.
Fungsinya antara lain :
• Melindungi kepentingan ekonomi nasional
• Melindungi produksi dalam negeri
• Menjaga keseimbangan neraca pembayaran
Perdagangan internasional masih perlu diwaspadai oleh Negara-negara di
dunia ini karena dampaknya terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, ada
kelompok yang setuju dan yang tidak setuju. Kelompok yang tidak setuju dengan
perdagangan internasional memiliki beberapa alasan sebagai berikut :
• Perekonomian dalam Negeri harus dilindungi dari persaingan dengan produk
negara lain agar terjadi keseimbangan harga dalam pasar internasional.
• Negara berkembang belum mampu bersaing di pasar internasional mengingat
faktor-faktor produksi yang dimiliki masih sangat rendah dibandingkan
Negara maju sehingga dikhawatirkan terjadi penjajahan model baru, yaitu
penjajahan di sektor ekonomi.
Kelompok yang setuju memiliki beberapa alasan sebagai berikut :
• Hal ini bisa meningkatkan ekspor dan pembangunan ekonomi
• Untuk menghabiskan barang yang tidak laku (cuci gudang)

2.3 Kebijakan Pemerintah Dalam Perdagangan Internasional


Permasalahan-permasalahan dalam perdagangan internasional yang
disebabkan politik dumping tersebut melahirkan peraturan berupa kebijakan
perdagangan internasional, hal ini akan diberlakukan pemerintah untuk mengatasi
permasalahan perdagangan yang disebabkan oleh politik dumping. Tindakan yang
direalisasikan pemerintah berupa :

5
• Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk merupakan kebijakan yang dilakukan untuk
menyeimbangi harga pasar yang ada dalam perdagangan internasional agar tidak
terjadi perbedaan harga yang sangat mendiskriminasi. Hal ini diberlakukan
pemerintah untuk memberi tarif kepada pihak luar yang akan memasukkan barang
ke dalam negeri.

Gambar 2.3 Barang Yang Masuk Membutuhkan Tarif Harga


Sumber : http://harga.web.id/wp-content/uploads/Import-Tax (Diambil Pada 31
Oktober 2016)

• Kuota

Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor oleh suatu
negara dalam jangka waktu yang ditentukan agar barang dalam negeri tidak habis
dan masih memiliki persediaan.
Kuota terdiri dari :
 Absolute Quota, Absolute quota mengizinkan pemasukan komoditas tertentu
dalam jumlah yang ditetapkan selama jangka waktu tertentu.
 Tarif Rate Quota, Tarif ini mengizinkan pemasukan barang dalam jumlah
tertentu ke suatu negara dengan tarif yang diturunkan selama jangka waktu
tertentu.
Tujuan dari penetapan kuota ekspor adalah, sebagai berikut :
o Mencegah barang-barang penting berada di tangan negara lain.

6
o Untuk mengawasi produksi dan memicu kestabilan harga dalam negeri.

Gambar 2.4 Kuota Produk Yang Di Ekspor atau Impor


Sumber : https://rifdoisme.files.wordpress.com/2012/09/perdagangan-int
(Diambil pada 31 Oktober 2016)
• Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah suatu negara melarang
total semua ekspor komoditas tertentu. Tujuannya adalah agar industri
berkembang, membuka kesempatan kerja baru, dan memberantas penyelundupan.
• Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang
impor komoditas tertentu.
• Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau
bantuan kepada industri (pengusaha) dalam negeri dalam bentuk modal (mesin-
mesin, peralatan, keahlian, keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit
dan subsidi harga yang bertujuan menambah produksi dalam negeri).
• Premi
Premi adalah penambahan dana (dalam bentuk uang) kepada produsen yang
berhasil mencapai target produksi (prestasi) yang ditentukan oleh pemerintah.
Dengan adanya premi dan subsidi kepada produsen dalam negeri maka :

7
o Harga jual barang lebih murah dan lebih terjangkau oleh masyarakat karena
permintaan bertambah banyak.
o Hasil produksi meningkat.
o Menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan.
• Diskriminasi Harga
Deskriminasi harga ialah penetapan harga jual yang berbeda di pasar
perdagangan yang relatif sama. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan
keuntungan dan melihat elastisitas permintaan akan barang yang ada dalam pasar
yang berbeda.
Dalam perdagangan internasional ada juga kebijakan embargo. Embargo
adalah larangan menyeluruh perdagangan dengan negara tertentu. Embargo
adalah sanksi yang ditetapkan pemerintah untuk membatasi perdagangan dengan
wilayah luar negeri. Embargo dapat membatasi ekspor maupun impor. Secara
garis besar embargo digunakan sebagai alat perang ekonomi dengan berbagai
tujuan politik seperti membalas dendam atas tindakan negara lain, memaksa
sebuah negara untuk mengubah perilakunya, dan melemahkan kemampuan militer.

2.4 Penyebab Penurunan Harga Pasar Perdagangan Internasional


Praktik dumping sangat dilarang oleh pemerintah karena mengakibatkan
penurunan harga pasar perdagangan internasional yang mengakibatkan kerugian
dalam pasar nasional. Di satu sisi, pesaing lokal yang merupakan produksi barang
sejenis dapat kehilangan keuntungan karena praktik dumping ini menjual harga
produksi dengan harga yang lebih murah dibandingkan penjualan. Di samping itu,
karena dumping ini memiliki posisi sebagai pemegang saham, hal ini dapat
menyebabkan pemegang saham dapat kehilangan pekerjaan untuk sementara waktu.
Sementara itu, barang dengan harga yang rendah, secara langsung dapat
menguntungkan kondisi keuangan dari para konsumen. Proses ini juga dapat
menimbulkan penurunan pendapatan negara karena apa yang mereka produksi
akhirnya dijual ke negara lain dengan harga yang lebih murah sehingga hasil

8
keuntungan dari tahun ke tahun semakin menurutn. Dari hasil itu, grafik
perdagangan juga terbukti mengalami penurunan seiring berjalannya waktu.

Gambar 2.5 Neraca Perdagangan


Sumber : https://lots.co.id/userfiles/images/hot_topics2/defisit-jan-14.gif (Diambil
pada 31 oktober 2016)

2.5 Cara Untuk Mengatasi Penurunan Harga Pasar Perdagangan Internasional


Jika permasalahan sistem dumping tidak segera diatasi dan tidak
ditindaklanjuti, perekonomian dalam negara produksi dapat mengalami kemunduran
yang berpengaruh terhadap sumber pendapatan negara itu sendiri. Oleh karena itu,
pemerintah dan masyarakat harus konsisten dalam menjalankan peraturan yang telah
ditetapkan dan disepakati bersama serta harus bersikap jujur dalam perdagangan agar
terjadi kondisi yang seimbang antar penjual, pembeli bahkan antar satu negara dan
negara lainnya.
Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi penurunan harga pasar dalam
perdagangan Internasional yang dapat diberlakukan oleh pemerintah untuk
membatasi dan menghindari permasalahan dumping yang menimbulkan kerugian
bagi masyarakat.

9
• Melakukan kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam
perdagangan internasional.
• Memiliki keunggulan tersendiri (Harga akan tetap stabil karena tidak ada yang
bisa meniru atau mengalahkan keunggulan dari Negara tersebut).
• Penetapan harga jual dan harga produksi yang seimbang.
• Undang-Undang Internasional. Yaitu pembuatan ketetapan internasional yang
mengikat negara-negara anggota PBB. Hal itu dilakukan dengan penetapan
langkah-langkah praktis untuk memonitor perdagangan internasional dan
penetapan sanksi terhadap negara yang menyalahinya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Praktik dumping merupakan tanggung jawab dari Hukum Perdagangan
Internasional. Sanksi yang diberikan jika terbukti melakukan praktik dumping yaitu
berupa BMAD (Bea Masuk Anti Dumping), apabila yang dikenai sanksi keberatan
terhadap BMAD, maka dapat mengajukan keberatan ke panel WTO melalui “Komisi
Antidumping.” Penjualan harga di bawah harga pasar seperti yang dilakukan negara
tersebut akan menghambat persaingan yang sehat. Praktik dumping dalam jangka
pendek menguntungkan konsumen namun pada jangka panjang akan merugikan
industri pesaing yang memiliki industri barang yang sejenis. Jika terdapat negara
yang melakukan dumping maka harus segera ditindak dengan diberi sanksi, sehingga
negara-negara lain tidak akan mengikuti seperti yang telah dilakukan negara yang
melakukan dumping itu. Dumping sangat mempengaruhi harga jual dalam pasar
internasional karena menyebabkan kerugian yang cukup besar. Jika dumping tidak
dilakukan, penjualan harga dalam pasar nasional maupun internasional akan tetap
stabil. Kesadaran diri dari segi pelaku ekonomi sangat dibutuhkan untuk menerapkan
perekonomian yang seimbang antara harga produksi dan harga jual.

3.2 Saran
Praktik dumping perlu diwaspadai lagi agar tidak terjadi penurunan harga pasar
dalam perdagangan internasional. Jika ada yang melakukan praktik dumping maka
harus diberi sanksi berupa BMI (Bea Masuk Imbalan) kepada negara atau perusahaan
itu, agar tidak membuat perusahaan tersebut mengalami kerugian dan agar tidak ada
yang melakukan praktik dumping di kemudian hari.

11

Anda mungkin juga menyukai