Dedy Charisma
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
The reviewed statements of problem were how the society empowerment through rabbit farming entrepreneurial literacy program in Public Learning
Center of Hj. Mudrikah was and what factors supporting and obstructing the program. This study aimed to describe the society empowerment
through rabbit farming entrepreneurial literacy program and describe the factors supporting and obstructing the program. The approach used in this
study was qualitative approach, and the method used was descriptive qualitative study method. The subjects were 6 persons consisting of 3 learning
residents, 2 tutors, and 1 program organizer. The data collection was conducted by interview, observation, and documentation. The researcher used
the main instruments in this study aided by interview and observation guidelines. The triangulation was conducted to clarify the data validity using
source and method. The data analysis techniques were data display, data reduction, data collection, and conclusion drawing. The result showed that
the society empowerment through rabbit farming entrepreneurial literacy program was implemented in the steps of planning, training, and
mentoring. In the implementation, the society empowerment through rabbit farming entrepreneurial literacy program could improve the knowledge
and income of learning residents. The factors supporting this program were the positive response from society, the support from Department of
Education and Department of Farming, the cooperation from several institutions, and the adequate natural potential of Pagersari Village. While
the factors obstructing this program was the lack of residents’ knowledge in handling and overcoming the diseases caused by extreme weather change.
The conclusion drawn from this study is that the implementation of society empowerment through rabbit farming entrepreneurial literacy program
in Public Learning Center was conducted in accordance with the expected goals, by educating, prospering, creating jobs, and improving economy of
the society. The suggested recommendation is that it is necessary to increase the number of materials in the training process and to execute the
integrated follow up, so as to create a sustainable society empowerment..
Alamat korespondensi: ISSN 2252-633
Gedung A2 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: dady.epy@gmail.com
68
Dedy Charisma / NFECE 1 (1) (2012)
PENDAHULUAN
Teknis Pengajuan dan Pengelolaan
Salah satu agenda utama Penyelenggaraan Program Rintisan
pembangunan nasional adalah sektor Aksara Kewirausahaan (2012:1),
pendidikan. Pendidikan berperan penting keaksaraan diartikan sebagai kemampuan
dalam membangun kerangka fisik, mental, untuk membaca, menulis, dan
dan spiritual seseorang sehingga menghitung. Keaksaraan didefinisikan
membentuk kepribadian dan karakter secara luas sebagai pengetahuan dasar dan
yang mandiri. Upaya pendidikan yang keterampilan yang diperlukan oleh
diprakarsai pemerintah diwujudkan secara semua. Aksara kewirausahaan merupakan
terpadu dengan upaya masyarakat kegiatan peningkatan kemampuan
setempat untuk meningkatkan keberaksaraan melalui pembelajaran
kesejahteraan sosial, ekonomi, politik dan keterampilan usaha yang dapat
budaya yang lebih bermanfaat dan meningkatkan produktivitas perorangan
memberdayakan masyarakat secara maupun kelompok secara mandiri bagi
nonformal dan informal. Pendidikan warga belajar yang telah mengikuti dan
aksara yang dipadukan dengan mencapai kompetensi baca, tulis, hitung
kewirausahaan merupakan keterampilan pada tingkat keaksaraan dasar. Menurut
yang diperlukan bagi setiap individu Sudjana (2001:130), kewirausahaan
untuk meningkatkan keberaksaraan dan menjadi salah satu alternatif untuk
salah satu pondasi utama untuk meningkatkan daya saing masyarakat
menciptakan individu yang berdaya dalam era globalisasi. Aksara
melalui wirausaha. Salah satu pendidikan kewirausahaan merupakan kemampuan
yang diarahkan untuk menyiapkan kewirausahaan masyarakat yang
individu menuju berdaya adalah melalui dibelajarkan melalui rintisan atau
bimbingan, latihan, dan pengajaran dalam pengembangan inkubator bisnis dan sentra
rangka mengisi peranan tertentu yang usaha mandiri untuk meningkatkan
berpusat di lingkungan masyarakat atau keberaksaraan, penghasilan warga belajar
lembaga swadaya masyarakat. dan masyarakat sekitar melalui
Pengetahuan dasar yang menjadi bekal pemberdayaan masyarakat.
utama dalam kehidupan adalah aksara, Pemberdayaan masyarakat melalui aksara
karena aksara menjadi sarana utama kewirausahaan ternak kelinci merupakan
dalam menghantarkan cakrawala suatu upaya untuk memberikan
pengetahuan dan memajukan peradaban kemampuan sekaligus kesempatan kepada
suatu bangsa, aksara membentuk wacana masyarakat untuk berperan aktif dalam
yang dapat dikenali, dipahami, proses pembangunan. Masyarakat
diterapkan, dan diwariskan dari satu disekitar Balai Belajar Bersama Hj
generasi ke generasi berikutnya. Menurut Mudrikah sebagian besar bermata
Napitupulu (1998:4), keaksaraan pencaharian dibidang pertanian yang
merupakan keterampilan yang diperlukan didalamnya adalah petani tanaman
pada diri dan salah satu pondasi bagi pangan, petani perkebunan dan juga
keterampilan-keterampilan hidup lainnya. petani ternak. Kondisi alam dan sosial
Untuk mewujudkan aksara yang masyarakat sekitar sangat menunjang
membangun peradaban diperlukan adanya program aksara yang dipadukan
kemampuan multi keaksaraan yang dengan kewirausahaan ternak kelinci.
memberdayakan. Berdasarkan Petunjuk Jumlah perkembangan populasi ternak
69
Dedy Charisma / NFECE 1 (1) (2012)