Anda di halaman 1dari 8

1.

1 Penegertian Supervisi Pendidikan

Secara etimologi supervisi berasal dari dua kata bahasa inggris, yaitu kata “super”

dan “vision” yang masing-masing kata itu berarti diatas dan penglihatan. Supervisi juga

merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Jadi supervisi

pendidikan dapat diartikan sebagai penglihatan dari atas. Melihat dalam hubungannya

dengan masalah supervisi dapat diartikan dengan menilik, mengontrol dan mengawasi.1

Dalam Dictionary of Education, Good Carter (1959) memberikan pengertian

bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpi guru-guru

dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi,

menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru, merevisi tujuan-tujuan

pendidikan, bahan pengajaran, metode, dan evaluasi pengajaran (Sahertian,2008:17).

Pengertian supevisi meurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.

1. Boardman et.

Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing

secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun

secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efekktif dalam mewujudkan segala

fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulirkan dan membimbing

pertumbuhan tiap-tiap murid secara kontinu, serta mampu dan lebih cakap

berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern.

2. Wilem Mantja (2007)

Supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan

untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan yang harus

1
Kris Setyaningsih. Administrasi Pendidikan...h.49
diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan penungkatan mutu

pendidikan.

3. Ross L (1980)

Supervisi adalah pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan

perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.

4. Purwanto (1987)

Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu

para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.

5. H. Burton dan Leo J. Brucner

Supervisi adalah sutu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan

memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan anak.2

6. Drs. M. Ngalim purwanto

Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu

para guru dan pegawai lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.3

Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar

mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-

mengajar yang lebih baik. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Supervisi Pendidikan adalah pembinaan yang

merupakan bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada

umumnya dan peningkatan mutu belajar dan mengajar pada khususnya. Supervisi

2
Daryanto. Administrasi Pendidikan.(jakarta: PT Rineka Cipta,2011).h.170-171.
3
Mufti Ahmad. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. ( Palembang: IAIN Raden Fatah Press,
2005).h.202-203
dapat kita artikan sebagai pembinaan. Sedangkan sasaran pembinaan tersebut bisa

untuk kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha.4

1.2 Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan

1.2.1 Tujuan Supervisi Pendidikan

Tujuan supervisi pendidikan adalah dan perkembangan proses belajar mengajar

secara total, ini berarti bahwa tujuan supervis pendidikan tidak hanya untuk

memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru

termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses

belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru,

pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan

dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi

pengajaran.5

Tujuan konkrit dari supervisi pendidikan secara umum adalah:

a. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan;

b. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid;

c. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern;

d. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru

itu sendiri;

e. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar;

f. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid;

g. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam

rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka;

44
Kris Setyaningsih. Administrasi Pendidikan...h.49
5
Ibid,49
h. Membantu guru baru disekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas

yang diperoleh;

i. Memantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat

dan cara-cara menggunakan sumber yang berasal dari masyarakat;

j. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam

pembinaan sekolah.

Tujuan supervisi pendidikan secara khusus adalah:

a. Membantu guru agar dapat lebih mengerti atau menyadari tujuan-tujuan

pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan

pendidikan itu;

b. Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan

masalah-masalah yang dihadapi siswanya, supaya dapat membantu agar

siswanya bisa lebih baik lagi;

c. Untuk melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam

rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan hubungan

antara staff yang kooperatif untuk brsama-sama meningkatkan kemampuan

masing-masing;

d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta

mengembangkan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung jawab

sesuai dengan kemampuannya;

e. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas;

f. Membantu guru dalam masa orientasinya supaya dapat cepat menyesuaikan diri

dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal;


g. Membantu guru menentukan kesulitan belajar murid-muridnya dan

merencanakan kegiata-kegiatan perbaikan;

h. Menghindari tuntuta-tututan terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar,

baik tuntutan itu datangnya dari dalam (sekolah) maupun dari luar (masyarakat).

1.2.2 Fungsi Supervisi Pendidikan

Fungsi-fungsi supervisis pendidiakan yang sangat penting diketahui oleh para

pimpinan pendidikan termasuk kepala sekolah, adalah sebagai berikut:

1) Dalam fungsi kepemimpinan

a. Meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah yang

berada dibawah tanggung jawab dan kewenangannya;

b. Mendorong aktivitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah;

c. Mendorong terciptanya suasana kondusif di dalam dan di luar lingkungan

sekolah;

d. Menampung, melayani dan mengkomodir segala macam keluhan aparat

kependidikan di sekolah tersebut dan berusaha membantu pemecahannya;

e. Membantu mengembangkan kerja sama dan kemitraan kerja dengan semua

unsur terkait;

f. Membantu mengenbangkan kegiatan intra dan ekstra kulikuler di sekolah;

g. Membimbing dan mengarahkan seluruh personil sekolah untuk

meningkatkan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran pada

sekolah tersebut.

2) Dalam melaksanakan fungsi pengawas


a. Mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah,

guru dan seluruh staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang

dilaksanakan itu sesuai dengan rencana atau tidak;

b. Memantau perkembangan pendidikan di sekolah yang menjadi tanggung

jawab dan kewarganegaraannya termasuk belajar siswa pada sekolah yang

bersangkuta;

c. Mengawasi pelaksaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang

didalamnya terdapat administrasi personil, materil, kurikulum dan

sebagainya;

d. Mengendalikan penggunaan dan pendistribusian serta pengelolaan sarana

dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah tersebut.

3) Dalam melaksanakan fungsi pelaksana

a. Melaksanakan tugas-tugas supervisi atau pengawasan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

b. Mengamankan kebijaksanaan yang telah ditetapkan;

c. Melaporkan hasil supervisi atau pengawasan kepada pejabat yang berwenang

untuk dianalisis dan ditindak lanjuti.

Jika fungsi-fungsi supervisi tersebut benar-benar di kuasai dan dijalankan

dengan sebaik-baiknya oleh setiap pemimpin pendidikan, maka kelancaran

jalannya sekolah atau lembaga dalam pencapaian tujuan pendidikan akan lebih

terjamin.

1.3 Perkembangan Supervisi Pendidikan di Indonesia


A. Supervisi Pada Masa Awal

1. Supervisi sebelum abad ke-18

Pada abad ke-17 mula-mula penguasa kota menolak kehadiran supervisi

sebab dianggap mengurangi otoritas sekolah. Tetapi kemudian menerimanya

dengan catatan kata supervisor harus diganti dengan kata guru super, agar

mereka tetap berada di bawah hierarki kepala sekolah.

Perkembangan selanjutnya adalah hanya kepala-kepala sekolah yang

sudah senior atau profesional saja yang diberi tanggung jawab melaksanakan

supervisi. Namun kemudian ketika sekolah-sekolah sudah banyak berdiri, kepala

sekolah senior tadi tidak sanggup lagi melaksanakan tugas terlalu banyak.

2. Supervisi pada abad ke-18

Pada abad ke-18 supervisi dilakukan oleh panitia kantor pendidikan atau

panitia sekolah atau badan-badan pendidikan. Mereka diangkat menjadi

supervisor karena dipandang pandai mengajar. Dengan, demikian, yang menjadi

perhatian mereka ketika menjalankan tugas supervisi adalah apakah guru sudah

bisa mengajar dengan betul.

3. Supervisi abad ke-19

Pada abad ke-19 supervisor secara resmi diakui sebagai profesi di

sekolah sebab mereka ternyata sudah benar-benar ahli dalam metodologi

pengajaran. Walaupun mereka berasal dari pegawai kantor pendidikan, tetapi

mereka profesional dalam mendidik dan mengajar. Profesional mereka tampak

pada upaya memperbaiki proses pembelajaran.

B. Supervisi Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai