Strategi Instruksional
Strategi Instruksional
Suparman (2004), bahwa strategi instruksional merupakan perpadu an dari urutan kegiatan,
cara pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta waktu
yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah
ditentukan.
terdiri atas komponen pendahuluan, penyajian dan penutup dan disetiap komponen
Penjelasan Relevansi isi pelajaran baru. Siswa akan lebih cepat mempelajari
sesuatu yang baru bila sesuatu yang akan dipelajarinya itu dikaitkan dengan
sesuatu yang telah diketahuinya atau dengan sesuatu yang biasa dilakukanya
sehari- hari.
atau matang akan belajar dengan lebih cepat bila ia mendapatkan tanda-
kegiatan pengejaran.
Contoh, adalah benda atau kegiatan yang terdapat dalam kegiatan siswa
kegiatan intruksional.
setelah menyelesaikan suatu tahap pelajaran. tes ini dapat diajukan secara
melakukan tes formatif dan umpan balik. Peserta didik yang telah tuntas
kepada siswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab. Yang dibutuhkan adalah
tertentu.
Metode Penampilan. Metode ini berbentuk praktik yang dilaksanakan atas dasar
Metode Diskusi. Merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau dengan
Metode Studi Mandiri Metode ini berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau
Metode Latihan dengan Teman Memanfaatkan seseorang yang telah lulus dalam
mengganikan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya. Metode ini sesuai
analogis, memungkingkan prakti dan umpan balik dengan resiko kecil dan
pengembangan yang tinggai dan butuh waktu yang lama, fasilitas dan alat yang
karena tidak menemukan konsesus pada akhir proses tersebut. Metode ini juga
Metode Studi Kasus. Metode ini berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian
atau situasi tertentu, yang kemudian siswa ditugaskan untuk mencari alternatif
berfikir kritis dan mendapatkan persepsi baru dari suatu konsep dan masalah.
Metode Computer Assisted learning (CAL) Metode ini berbentuk seri kegiatan
memberikan jawaban dan jawab akan langsung diproses secara elektronik, dan
tidak lama siswa akan mendapat umpan balik atas jawabannya. Kesulitan metode
ini adalah pengembangan program CAL membuthkan biaya tinggi dan waktu lama
yang tidak lengkap tentang suatu peristiwa, kemudian ia harus mencari dat
tambahan. Tambahan data dapat diminta pada pengajar. Untuk itu, pengajar harus
menyelami masalah lebih dahulu sebelum belajar berfikir kritis untuk mencari
pemecahannya.
Metode Proyek. Berbentuk pemberian suatu tugas kepada semua siswa untuk
Metode Berbasis. Peran Metode ini sering digunakan untuk memberi kesempatan
kepada siswa untuk mempraktikkan isi pelajaran yang baru saja dipelajarinya
Metode Seminar. Metode ini berbentuk kegiatan belajar bagi sekelompok siswa
untuk membahas topik atau masalah terentu. Setiap anggota seminar diharapkan
narasumber.
Metode Deduktif Metode ini dmulai dengan pemberian penjelasan tentang prisip-
pada situasi tertentu. Metode ini bergerak dari yang bersifat umum ke khusus.
Metode ini tepat digunakan bila siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang
dipelajari, isi pelajaran meliputi terminologi, teknis dan bidang yang kurang
mempunyai persiapan yang baik dan pembicara yang baik, serta waktu yang
tersedia singkat.
Metode Induktif Dimulai dengan pemberian berbagai kasus, fakta, contoh, atau
sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing
dari pelajaran tersebut. Metode ini tepat digunakan bila siswa telah mengenal atau
pertanyaan, terampil mengulang pertanyaan, dan sabar serta waktu yang tersedia
cukup panjang.
C. Komponen Utama Ketiga : Media Intruksional Media adalah alat yang digunakan untuk
Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjada lebih
besar.
Menyajikan benda atau peristiwa yang terletak jauh dari siswa ke hadapan siswa.
Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan sangat cepat atau
adalah waktu, yaitu jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan siswa
untuk menyelesaikan setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk mengajar, terbatas kepada waktu yang digunakan pengajar dalam
pertemuan dengan siswa. Waktu untuk siswa adalah jumlah waktu yang digunakan dalam
melaksanakan tugas yang sehubungan dengan mata pelajaran di luar pertemuan dengan
pengajar.
MODUL INTERVENSI