Anda di halaman 1dari 5

LATAR BELAKANG

Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang


sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan
keseharian manusia tidak bisa lepas dari pangan. Oleh karena
itu, banyak produsen berlomba-lomba untuk memproduksi
pangan yang berkualitas yaitu pangan yang aman, sehat, dan
bergizi.
Pengawetan makanan dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi
sederhana. Namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu
upaya untuk menahahan laju pertumbuham mikroorganisme pada
makanan. Teknik pengolahan dan pengawetan makanan itu ada
beberapa cara, yaitu: pendinginan, pengeringan, pengalengan,
pengemasan, penggunaan bahan kimia, penggunaan zat aditif
(tambahan) dan pemanasan. Proses pengeringan merupakan
proses pangan yang pertama dilakukan untuk mengawetkan
makanan. Selain untuk mengawetkan bahan pangan yang mudah
rusak atau busuk pada kondisi penyimpanan sebelum digunakan,
pengeringan pangan juga menurunkan biaya dan mengurangi
kesulitan dalam pengemasan, penanganan, pengangkutan dan
penyimpanan, karena dengan pengeringan bahan menjadi padat
dan kering, sehingga volume bahan lebih ringkas, mudah dan
hemat ruang dalam pengangkutan, pengemasan maupun
penyimpanan. Pengeringan merupakan suatu metode untuk
mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan
menggunakan energi panas dengan sengaja biasanya dengan
cara menguapkan air, bertujuan untuk menurunkan kadar air
sampai batas mikroba dan kegiatan enzimatis tidak dapat
menyebabkan kerusakan yang berarti.
TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tentang
pengawetan/pengolahan dengan teknik pengeringan pada bahan
pangan (buah dan sayuran) , diantaranya mengetahui pengertian
pengeringan, teknik pengeringan, kelebihan dan kekurangan
pengeringan, penentuan kadar air, serta sifat organoleptik pada
bahan pangan tersebut.

METODE PRAKTIKUM
Alat :
 Alat pengering
 Pisau
 Talenan
 Panci
 Saringan
 Sendok kayu
 Tampah
Bahan :
 Buncis
Prosedur Kerja :
 Bersihkan bahan dari kotoran dan cuci dengan air yang
mengalir
 Potong bahan sesuai besar bahan yang dikehendaki
 Blansir bahan dalam air mendidih selama 2-3 menit
 Apabila diperlukan, rendamlah dengan bahan dalam larutan
sodium bisulfit 0,25% selama 10 menit.
 Tiriskan bahan selama 35 menit.
 Letakkan dalam baki kawat yang berlubang dan keringkan
dalam oven
 Amati tekstur, warna, aroma, dan berat bahan
HASIL PENGAMATAN
BAHAN MAKANAN BUNCIS
sifat organoleptic sebelum pengeringan Setelah pengeringan

Berat 100 gram 14 gram


Penampakan Hijau Coklat
/warna
Tekstur Keras Kering
Aroma Tidak memiliki aroma Gosong
Rasa Tidak memiliki rasa Pahit
PEMBAHASAN
Dari hasil penilaian sifat organoleptik , yaitu pada sifat
citarasa memiliki rasa pahit. Dan pada tekstur bahan memiliki
tekstur yang kering .Dari segi aroma yaitu gosong. Dari segi
warna pada bahan yaitu memiliki warna yang kecoklatan.

KESIMPULAN
Kandungan air dalam bahan pangan berpengaruh terhadap
umur simpan bahan pangan tersebut karena adanya resiko dari
aktifitas mikroba. Karena itu, diperlukan teknologi untuk
memperpanjang umur simpan dengan mengurangi kandungan air
yang salah satu caranya dengan pengeringan. Jadi, dengan
pengeringan maka bahan pangan akan memiliki umur simpan
yang lebih lama.
MAKALAH
MENGOLAH/MENGAWETKAN PANGAN DENGAN CARA
PENGERINGAN SAYURAN DAN BUAH (BUNCIS)

DI SUSUN OLEH :
ST. NUR ANISA MASHAB
PO714231171079
D IV (B)

DOSEN PEMBIMBING :
NURSALIM, S.Gz, M.Si

Anda mungkin juga menyukai