Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rumusan-rumusan
tentang apa yang akan dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan atau kompetensi dasar yang telah ditentukan, sebelum kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan. Dasar pengembangan pembelajaran merupakan desain pembelajaran
atau tahun 1975 istilahnya disebut sebagai Prosedur Pengembangan Sistem Pembelajaran
(PPSI). Sebagai suatu prosedur, desain pembelajaran dapat diartikan sebagai langkah yang
sistematis untuk menyusun rencana atau persiapan pembelajaran dan bahan pembelajaran.
Produk dari desain pembelajaran adalah berupa persiapan pembelajaran, silabus, modul,
bahan tutorial dan bentuk saran pedagogis lainnya.
Proses pengembangan perencanaan pembelajaran terkait erat dengn unsurunsur dasar
kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar.
Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran adalah : (a) memahami
kurikulum; (b) menguasai bahan ajar; (c) menyusun program pengajaran; (d) melaksanakan
program pengajaran dan (e) menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar
yang telah dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah

a) Apa pengertian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ?


b) Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) ?
c) Bagaiman Prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ?
d) Apa saja Komponen-Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ?
e) Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelaksanaan Rencana Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan


prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP
paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi 1 (satu) atau beberapa
indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih

Rencana pelaksanaan pembelajaran disebut sebagai proses memilih, menetapkan dan


mengembangkan, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran, menawarkan bahan ajar,
menyediakan pengalaman belajar yang bermakna, serta mengukur tingkat keberhasilan proses
pembelajaran dalam mencapai hasil pembelajarannya.

Menurut Nana Sudjana (2000 : 61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses
yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada
waktu yang akan datang. Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari Nawawi (1983 : 16)
bahwa perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau
pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.

Kesimpulannya, efektivitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan rangkaian


kegiatan untuk mencapai tujuan, dapat diukur dengan terpenuhinya apa yang tertuang dalam
perumusan perencanaan. Sementara untuk pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses
yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik
untuk memiliki pengalaman belajar. Menurut Mulyani Sumantri (1988:95) pembelajaran
adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Merujuk
kepada pemahan di atas, berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan
pengambilan keputusan yang diwujudkan dalam penyusunan langkah-langkah untuk
pencapaian tujuan pembelajaran agar peserta didik memiliki pengalaman belajar yang berarti.

Dalam lingkup yang lebih luas, perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan
pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam alokasi waktu tertentu untuk
menapai tujuan yang telah ditentukan.

2
RPP disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan pelajaran di satuan pendidikan.

B. Pengembangan Pelaksanaan Rencana Pembelajaran (RPP)

Proses pengembangan pembelajaran terkait dengan unsur-unsur dasar karikulum yang


sekaligus juga merupakan unsur dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, yaitu tujuan
materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar. Pengembangan program ini
merupakan suatu sistem yang menjelaskan adanya analisis atas semua komponen yang saling
terkait secara fungsional. Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan perangkat yang harus
dilaksanakan dalam perencanaan pembelajaran yang akan dilakukannya, antara lain :
 Memahami kurikulum;
 Menguasai bahan ajar;
 Menyusun program pengajaran;
 Melaksanakan program pengajaran; dan
 Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan.
Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap
materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini, harus
diperhatikan agar guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga harus
berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah dan nafsu belajar, mendorong
peserta didik untuk belajar, dengan menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar
yang sesuai, serta menunjang pembentukan kompetensi dasar. Berikut ini terdapat beberapa
prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan RPP:

 Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas; makin konkret kompetensi
makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk
membentuk kompetensi tersebut.
 Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
 Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
 RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.

3
 Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksanaan program di sekolah, terutama
apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (teamteaching) atau movingclass.

Perencanaan pembelajaran memiliki peran penting dalam memandu guru dalam


melaksanakan tugas sebagai pendidik, yang melayani kebutuhan belajar siswanya.
Perencanaan merupakan langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Beberapa
manfaat yang bisa diperoleh ketika guru membuat perencanaan pembelajaran untuk setiap
kegiatan pembelajarannya antara lain :
 Sebagai petunjuk arah kegitan dalam mencapai tujuan / kompetensi dalam
pembelajaran.
 Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam pembelajaran.
 Sebagai pedoman kerja /kegiatan bagi setiap unsur guru dan unsur siswa.
 Sebagai alat ukur efektif tidaknya sesuatu kegiatan pembelajaran berlangsung.
 Sebagai bahan penyusunan data informasi tentang keberhasilan pembelajaran.

C. Prinsip Pengembangan Pelaksanaan Rencana Pembelajaran (RPP)

Pelaksanaan rencana pembelajaran harus berorientasi kepada upaya penyiapan


individu siswa agar mampu melaksanakan perangkat kompetensi yang telah direncanakan
pada tahap awal pengembangan perencanaan pembelajaran. Konsistensi kompetensi yang
akan dicapai dalam setiap matapelajaran hendaknya selalu diupayakan tercapai sacara
optimal. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peseta didik
untuk menguasai kompetensi yang diharapakan. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
hendaknya
 Berpusat pada peserta didik;
 Mengembangkan kreatifitas peserta didik;
 Menciptakan kondidisi yang menantang da menyenangkan;
 Bermuatan nilai, etika, estetika, logika;
 Menyediakan pusat penglaman belajar yang beragam (Diknas, 2002).
Berdasarkan pemahaman di atas, pengembangan program hendaknya juga dilakukan
berdasarkan pendekatan kompetensi. Sehingga penggunaan pendekatan ini desain
programpun dapat dilakssanakan secara efektif, efisien, dan tepat. Pembelajaran berberbasis
kompetensi akan menitik beratkan kepada pengembangan kemampuan untuk melakukan

4
kompetensi sesuai dengan yang telah direncanakan. Suatu program pembelajaran berbasis
kompetensi harus mengandung empat unsur pokok, yaitu :
(1) Pemilihan kometensi yang sesuai
(2) Spesifikasi indicator evaluasi untk menentukan keberjasilan kompetensi
(3) Pengembangan system pembelajara
(4) Penilaian (evaluasi)
Hasil pembelajaran dinilai dan dapat dijadikan bahan umpan balik untuk selalu
mengadakan perubahan terhadap tujuan pembelajaran dan prosedur pembelajaran yang
dilaksanakan sebelumnya. Adapun langkah-langkah pengembangan pembelajaran tersebut
sebagaimana dikemukakan oleh Stanley Elam dalam Umar Hamalik (2002) sebagai berikut :
(1) Spesifikasi Asumsi
Pengembangan pembelajaran harus didasarkan kepada asumsi yang benar, Misalnya
belajar akan menjadi lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya.
Siswa akan belajar dengan baik apabila mereka memahami apa yang mereka pelajari
berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui. Ini merupakan filosofi belajar secara
konstrukifisme.
(2) Mengidentifikasi Kompetensi
Penyusunan rencana pembelajaran perlu memperhatikan kompetensi dasar yang akan
diajarkan. Cakupan dan keluasan kompetensi dasar digunakan jaringan topik/tema/konsep.
Ketika cakupan materi dalam kompetensi dasar terlalu luas perlu dijabarkan dalam lebih dari
satu pembelajaran. Kompetensi harus dijabarkan secara khusus dan telah divalidasi serta di
tes sejauhmana kontribusinya terhadap keberhasilan dan efektivitas belajar mengajar.
Identifikasi kompetensi dapat dilakukan melalui : analisis tugas (task analysis), dan
sebagainya.
(3) Menggambarkan Kompetensi Secara Spesifik
Spesifikasi kompetensi biasanya lebih khusus, dapat diamati, dan lebih oprasional.
(4) Menentukan Kriteria Jenis Asesmen
Langkah ini ditempuh guna mengukur ketercapaian kompetensi, dan ini sangat
penting dalam pengembangan pembelajaran. Karena ketersediaan alternative penilaian yang
disiapkan oleh guru menunjukkan kesiapan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
(5) Pengelompokan Tujuan Dan Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Pengelompokan tujuan merupakan deskripsi logis dari program yang di dalamnya
memuat kompetensi minimal.
(6) Desain Strategi Pembelajaran

5
Desain ini dibuat sesuai dengan kompetensi yang telah dirumuskan dan
dikembangkan setelah kompetensi ditetapkan Strategi umum yang digunakan biasanya
berupa : prospectus, tujuan, preasesmen (asesmen diagnostic), kegiatan yang akan dilakukan,
dan post asesmen.
(7) Mengorganisasikan Sistem Pengelolaan
Sistem pengelolaan dalam lebih bersifat individual sesuai dengan kebutuhan siswa,
yang dalam implementasinya memerlukan layanan multidisipliner dan mengutamakan
suasana real (field setting).
(8) Melaksanakan Uji Coba Program
Program yang telah dibuat, hendaknya dilakukan uji oba dengan tujuan untuk
mengevaluasi efektivitas strategi instruksional, tuntutan program, ketepatan alat atau jenis
penilaian yang digunakan, dan efektivitas system penglolaan.
(9) Menilai Desain Pembelajaran
Terdapat empat aspek penting dalam menilai desain pembelajaran antara lain :
 validasi tujuan;
 tingkat kriteria dan bentuk asesmen;
 sistem instruksional; dan
 pelaksanaan dan pengelolaan sesuai dengan tujuan.
Penilaian hendaknya dilakukan seawal mungkin, kontinuitas, sebab merupakan bagian
integral dalam pengembangan program.
(10) Memerbaiki Program
Perbaikan program hendaknya dilaksanakan berdasarkan umpan balik dari
pengalaman belajar yang telah dimiliki oleh setiap siswa dan guru.

D. Komponen-Komponen Pelaksanaan Rencana Pembelajaran (RPP)

Ada 11 Komponen RPP, yaitu:


1) Identitas Mata Pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas,
semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema materi pelajaran yang
dibahas, dan jumlah jam pertemuan.
2) Standar Kompetensi

6
Standar kompetensi merupakan kualifikasi atau kemampuan minimal peserta didik
dalam menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3) Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam
suatu pelajaran.
4) Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir‐butir uraian sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
7) Alokasi Waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
8) Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan guru hendaknya dapat menciptakan suasana
belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik mencapai kompetensi
dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, karakteristik dari setiap indikator,
dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan
pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
9) Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan

7
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran
yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (pemberian appersepsi).
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
10) Penilaian Hasil Belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian.
11) Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.

E. Langkah-Langkah Penyusunan Pelaksanaan Rencana Pembelajaran (RPP)

Langkah-langkah minimal dari penyususnan RPP dimulai dari mencantumakan


Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, , Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-
langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen
mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semuanya merupakan suatu
kesatuan. Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut:
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator dan alokasi waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
 RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

8
 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus.
(SK, KD, Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat
dipisahkan).
 Indikator merupakan:
(a) Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa
peserta didik telah mencapai kompetensi dasar.
(b) Penanda pencapaian kompetensi dasar yang telah ditandai oleh
perubahan prilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
(c) Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah.
(d) Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
(e) Digunakan sebagai dasar untuk menyususn alat penilaian.
 Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh 2 x 35
menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat
diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada
kompetensi dasarnya.

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya:
Kegiatan pembelajaran: “Permainan Bola Basket.”
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran,
misalnya peserta didik dapat:
(a) Mendeskripsikan apa itu pengertian dari permainan bola basket.
(b) Mendeskripsikan teknik-teknik dalam bermain bola basket.
(c) Melakukan atau mempraktekan teknik dalam permainan bola basket.
(d) Memberi tanggapan atau evaluasi kepada teman yang telah melakukan
atau mempraktekan teknik dalam permainan bola basket.

3. Menentukan Materi Pembelajaran

9
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari
indikator. Contoh:
Indikator:
Peserta didik dapat menyebutkan teknik-teknik dalam permainan bola basket.
Materi Pembelajaran:
Teknik dalam permainan bola basket:
 Passing dan catching : chest pass (operan setinggi dada), bounce pass
(operan pantul), overhead pass (operan diatas kepala), behind the back
pass
 Dribbling (menggiring bola)
 Shooting (menembak bola)
 Pivot (cara berputar)
 Rebound

4. Menentukan Metode Pembelajaran


Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula
dikatakan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada
karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode
yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
 Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan
proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan
sebagainya.
 Metode-metode yang digunakan, mislanya: ceramah, inkuiri,
observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya.

5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran


1. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
unsur kegiatan pendahuluan/ pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan


pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan

10
 Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada mater yang akan dibelajarkan,
dengan cara menunjukkan enda yang menarik, memberikan ilustrasi, membaca berita
di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya.
 Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan
diajarkan.
 Motivasi: guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan
disampaikan.
 Pemberian acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan
dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
 Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalalman
belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
2) Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dialui peserta didik untuk dapat
mengkonstruksi ilmu sesuai dengan kerangka pemikiran masing-masing.langkah-
langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan
perubahan prilaku sebagaimana yang dituangkan pada pembelajarab dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan ini dilengkapi dengan lembaran kerja
siswa (SKS), baik yang berjenis cetak atau mencetak. Khusus untuk pembelajaran
berbasis ICT (Information and Komunication Technology atau teknologi komunikasi
dan informasi) yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta
didik harus dirumuskan detail mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas.
Termasuk alternatif yang harus ditempuh jikankoneksi mengalami kegagalan.
3) Kegiatan Penutup
 Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/ simpulan.
 Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan
testertulis atau tes lisan atau minta peserta didik untuk mengulang kembali
simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan
mengambil kurang lebih 25 % peserta didik sebagai samplenya.
 Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar
kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remedial atau pengayaan.

2. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh


rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang
dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu,

11
kegiatan pendahuluan tau pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak
harus ada dalam setiap pertemuan.

6. Memilih Sumber Belajar


Pemilihan sumber belajar mengacu pada rumusan yang ada dalam silabus
yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber perujukan, lingkungan,
media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih
operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Mislanya
sumber belajar dalam silabus dituliskan buku reperensi, dalama RPP harus
dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku maka harus ditulis judul buku teks tersebut,
pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT ()
maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang
digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.

7. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas jenis penilaian, bentuk instrumen, dan teknik

instrumen yang dipakai.

F. Langkah-Langkah Pengembangan RPP K-13

Didalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk

implementasi kurikulum 2013, perlu diperhatikan dan diikuti beberapa langkah berikut ini.

Langkah-langkah RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) meliputi :

a) Penkajian silabus

Secara umum, pada tiap materi pokok di setiap silabus yang diberikan telah
terdapat 4 KD yang bersesuaian dengan aspek KI (sikap kepada tuhan, sikap diri dan
terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk memperoleh pencapaian
bagi ke-4 KD tersebut, pada silabus telah dirumuskan kegiatan siswa secara umum saat
mengikuti pembelajaran yang didasarkan pada standar proses. Kegiatan-kegiatan siswa
ini sebenarnya adalah rincian dari tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yaitu :

12
Melakukan pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
selanjutnya mengkomunikasikan. Kegiatan-kegiatan inilah yang kemudian dijabarkan
secara lebih mendetail pada RPP yang akan dikembangkan. Bentuknya adalah berupa
langkah-langkah yng akan dikerjakan guru dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi
terlibat untuk aktif belajar. Penkajian silabus selain hal tersebut di atas juga dengan
merumuskan indikator KD dan lengkap dengan penilaiannya.

b) Identifikasi materi pembelajaran

Guru atau pengembang RPP selajuntnya mengidentifikasi meteri pembelajaran


yang sesuai untuk menunjang tercapainya KD. Pengidentifikasian meteri pembelajaran
untuk siswa ini harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu :

 Potemsi yang dimiliki siswa


 Ada tidaknya relevansi terhadap karakteristik daerah
 Tingkat perkembang fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang
dimiliki siswa saat ini
 Manfaat untuk siswa
 Struktur keilmuan
 Aktualitas, kedalaman,dan keluasan meteri pembelajaran
 Ada tidaknya relevansi terhadap kebutuhan siswa serta tuntutan lingkungan
 Alokasi waktu yang disediakan/tersedia.

c) Penentuan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran bisa diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mencakup


semua KD atau dapat pula tujusn pembelajaran diorganisasikan untuk tiap-tiap
pertemuan. Tujuan pembelajaran harus beracuan kepada inf=dikator yang telah diberikan,
atau setidaknya tujuan pembelajaran tersebut harus mengandung dua aspek: Audience
(peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).

d) Pengembangan kegiatan pembelajaran

Setiap kegiatan pembelajaran didalam RPP didesain sedemikian rupa sehingga


akan dapat member suatu pengalaman belajar (learning experiences) yang bermutu
kepada siswa yang didalamnya terjadi proses mental dan fisik melalui interaksi antar
siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dengan maksud untuk

13
mencapai KD. Pengalaman belajar yang dimaksud umumnya akan dapat diwujudkan
lewat penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta
didik (student centered ). Pengalaman belajar juga harus mengakomodasi pelatihan
keterampilan kecakapan hidup (life skills) yang penting untuk dimiliki siswa. Berikut ini
merupakan beberapa hal yang sayogyanya siperhatikan saat guru melakukan
pengembangan kegiatan pembelajaran :

 Kegiatan pembelajaran didesain agar dapat memberi bantuan kepada guru,


agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara professional.
 Kegiatan pembelajaran harus menjabarkan urutan kegiatan manajerial
yang dilakukan guru, sehingga nantinya siswa akan dapat melakukan
kegiatan yang diharapkan sebagaimana telah tertulis di silabus.

Kegiatan pembelajaran untuk setiap kali pertemuan adalah skenario langkah-


langkah yang harus dilakukan oleh guru sehingga merangsan siswa utnuk aktif belajar.
Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan : Pendahuluan, inti, dan penutup.
Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut dalam rincian kegiatan eksplorasi, eleborasi, dan
konfirmasi, dalam bentuk :mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasiakan, sedangkan pada pembelajaran yang bertujuan menguasai prosedur
untuk melakuakan sesuatu (procedural knowledte), kegaitan pembelajaran dapat
dilakukan oleh guru dalam bentuk pemodelan/demonstrasi (modelling) oleh guru atau
ahlinya, peniruan oleh siswa, pencetakan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan
pelatihan lanjutan. (ingat langkah-langkah model pembelajaran langsung/direct
instruction).

e) Penjabaran jenis-jenis penilaian yang akan digunakan

Pada silabus telah diberikan rujukan mengenai jenis penilaian yang akan
digunakan untuk setiap pembelajarannya. Penilaian pencapaian KD oleh siswa dilakukan
dengan didasarkan kepada indikator yang telah dikembangkan sebelumnya. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis (paper and pencil
test) maupun lisan, pengamatan kenerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri (self
assessment). Oelh karena pada setiap pembelajaran siswa dipicu agar menghasilkan
karya, maka penyajian portofolio adalah cara penilaian yang wajib dilakukan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan

14
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Nah , untuk merancang sebuah
penilaian yang baik dalam pengembangan RPP misalnya guru, sebaiknya memperhatikan
hal-hal berikut :

o Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD


pada KI-3 dan KI-4.
o Penilaian menggunakan acuan criteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mngikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
o System yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan,
berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan belum, serta untuk mengetahui
kesulitan siswa.
o Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, progam remedi bagi peserta
didik yang pencapaian kompetensinya dibawah ketuntasan, dan progam
pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi ketuntasan.
o Sistem penialaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk
berupa hasil melakukan observasi lapangan.
f) Penentuan alokasi waktu yang disediakan

Didalam menentukan alokasi waktu untuk tiap KD harus didasarkan pada tiap
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran setiap minggu yang tersedia
dengan tetap mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan
tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang telah dituliskan didalam silabus adalah
pemikiran waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk penguasaan KD oleh siswa yang
beragam. Karena itu, alokasi tersebut dapat dirinci dan disesuaikan kembali dalam RPP
yang dikembangkan guru.

g) Penentuan sumber belajar

15
Sumber belajar (learning resources) yang dimaksud dalam kurikulum 2013 dan
dikembangkan didalam RPP merupakan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

G. Perbandingan RPP KTSP dan K-13

1. KTSP

 Standar isi ditentukan terlebih dahulu melalui permendiknas No 22 Tahun 2006.


Setelah itu ditentukan SKL (standar kompetensi lulusan) melalui perdiknas No 23
Tahun 2006.
 Lebih menekankan pada aspek pengetahuan.
 Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak disbanding
kurikulum 2013.
 Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Eleborasi, dan Konfirmasi.
 TIK sebagai mata pelajaran.
 Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan.
 Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib.
 Penjurusan mulai kelas XI
 BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa.

2. Kurikulum 2013 (K-13)

 SKL (standar kompetensi lulusan) ditentukan terlebh dahulu, melalui permendikbud


No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan standar isi, yang berbentuk kerangka
dasar kurikulum, yang dituangkan dalam permendikbud No 67,68,69, dan 70 Tahun
2013.
 Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
 Di jenjang SD tematik terpadu untuk kelas I-VI di jenjang SD tematik terpadu untuk
kelas I-III.
 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit disbanding KTSP.

16
 Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), terdiri
dari mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
 TIK (teknologi informasi dan komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran.
 Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
 Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib.
 Permintaan (penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA.
 BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP
paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi 1 (satu) atau beberapa
indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik
terhadap materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Untuk
menyusun sebuah RPP ada beberapa hal yang menjadi prinsipnya, yang mana prinsip
tersebut harus diperhatikan ketika seorang guru menyusun sebuah RPP.
Tujuan penyusunan RPP adalah untuk memudahkan guru dan juga peserta didik di
dalam proses pembelajaran. Yang tentunya pembelajaran yang telah terencana
sebelumnya itu sangat bermanfaat, baik bagi guru maupun peserta didik.
Komponen RPP setidak terdiri dari Materi Pelajaran, Materi Pokok ,
Kelas/Semester, Alokasi Waktu, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK/KD),
Indikator Hasil Belajar, Materi Pelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Alat, Media, dan
Sumber Belajar, serta Evaluasi.

B. Saran
Menyadari tentang keterbatasan pada penulisan makalah ini, penulis menyarankan
kepada pembaca untuk dapat memahami materi ini. Pemahaman materi mengenai
Pengembangan Rencana Pelaksaan Pembelajaran dapat diperoleh dari lebih banyak
sumber lagi. Oleh karena itu, melalui saran ini penulis berharap agar pembaca dapat
memperoleh informasi mengenai materi ini dari sumber yang lebih bervariasi.
Penyaranan ini ditujukan agar kesalahan yang terdapat pada penulis, tidak kembali
terulang kepada pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://penelitiantindakankelas.blogspot.in/2013/11/langkah-langkah-pengembangan-
rpp.html?m=1 diakses pada tanggal 27 maret pukul 00:46.

http://zeidel.blogspot.com/2013/02/pengembangan-rpp.html?m=1

Mulyasa. 2009. IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

19

Anda mungkin juga menyukai