Bab I RPP
Bab I RPP
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rumusan-rumusan
tentang apa yang akan dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan atau kompetensi dasar yang telah ditentukan, sebelum kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan. Dasar pengembangan pembelajaran merupakan desain pembelajaran
atau tahun 1975 istilahnya disebut sebagai Prosedur Pengembangan Sistem Pembelajaran
(PPSI). Sebagai suatu prosedur, desain pembelajaran dapat diartikan sebagai langkah yang
sistematis untuk menyusun rencana atau persiapan pembelajaran dan bahan pembelajaran.
Produk dari desain pembelajaran adalah berupa persiapan pembelajaran, silabus, modul,
bahan tutorial dan bentuk saran pedagogis lainnya.
Proses pengembangan perencanaan pembelajaran terkait erat dengn unsurunsur dasar
kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar.
Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran adalah : (a) memahami
kurikulum; (b) menguasai bahan ajar; (c) menyusun program pengajaran; (d) melaksanakan
program pengajaran dan (e) menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar
yang telah dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Nana Sudjana (2000 : 61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses
yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada
waktu yang akan datang. Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari Nawawi (1983 : 16)
bahwa perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau
pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.
Dalam lingkup yang lebih luas, perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan
pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam alokasi waktu tertentu untuk
menapai tujuan yang telah ditentukan.
2
RPP disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan pelajaran di satuan pendidikan.
Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas; makin konkret kompetensi
makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk
membentuk kompetensi tersebut.
Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.
3
Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksanaan program di sekolah, terutama
apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (teamteaching) atau movingclass.
4
kompetensi sesuai dengan yang telah direncanakan. Suatu program pembelajaran berbasis
kompetensi harus mengandung empat unsur pokok, yaitu :
(1) Pemilihan kometensi yang sesuai
(2) Spesifikasi indicator evaluasi untk menentukan keberjasilan kompetensi
(3) Pengembangan system pembelajara
(4) Penilaian (evaluasi)
Hasil pembelajaran dinilai dan dapat dijadikan bahan umpan balik untuk selalu
mengadakan perubahan terhadap tujuan pembelajaran dan prosedur pembelajaran yang
dilaksanakan sebelumnya. Adapun langkah-langkah pengembangan pembelajaran tersebut
sebagaimana dikemukakan oleh Stanley Elam dalam Umar Hamalik (2002) sebagai berikut :
(1) Spesifikasi Asumsi
Pengembangan pembelajaran harus didasarkan kepada asumsi yang benar, Misalnya
belajar akan menjadi lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya.
Siswa akan belajar dengan baik apabila mereka memahami apa yang mereka pelajari
berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui. Ini merupakan filosofi belajar secara
konstrukifisme.
(2) Mengidentifikasi Kompetensi
Penyusunan rencana pembelajaran perlu memperhatikan kompetensi dasar yang akan
diajarkan. Cakupan dan keluasan kompetensi dasar digunakan jaringan topik/tema/konsep.
Ketika cakupan materi dalam kompetensi dasar terlalu luas perlu dijabarkan dalam lebih dari
satu pembelajaran. Kompetensi harus dijabarkan secara khusus dan telah divalidasi serta di
tes sejauhmana kontribusinya terhadap keberhasilan dan efektivitas belajar mengajar.
Identifikasi kompetensi dapat dilakukan melalui : analisis tugas (task analysis), dan
sebagainya.
(3) Menggambarkan Kompetensi Secara Spesifik
Spesifikasi kompetensi biasanya lebih khusus, dapat diamati, dan lebih oprasional.
(4) Menentukan Kriteria Jenis Asesmen
Langkah ini ditempuh guna mengukur ketercapaian kompetensi, dan ini sangat
penting dalam pengembangan pembelajaran. Karena ketersediaan alternative penilaian yang
disiapkan oleh guru menunjukkan kesiapan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
(5) Pengelompokan Tujuan Dan Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Pengelompokan tujuan merupakan deskripsi logis dari program yang di dalamnya
memuat kompetensi minimal.
(6) Desain Strategi Pembelajaran
5
Desain ini dibuat sesuai dengan kompetensi yang telah dirumuskan dan
dikembangkan setelah kompetensi ditetapkan Strategi umum yang digunakan biasanya
berupa : prospectus, tujuan, preasesmen (asesmen diagnostic), kegiatan yang akan dilakukan,
dan post asesmen.
(7) Mengorganisasikan Sistem Pengelolaan
Sistem pengelolaan dalam lebih bersifat individual sesuai dengan kebutuhan siswa,
yang dalam implementasinya memerlukan layanan multidisipliner dan mengutamakan
suasana real (field setting).
(8) Melaksanakan Uji Coba Program
Program yang telah dibuat, hendaknya dilakukan uji oba dengan tujuan untuk
mengevaluasi efektivitas strategi instruksional, tuntutan program, ketepatan alat atau jenis
penilaian yang digunakan, dan efektivitas system penglolaan.
(9) Menilai Desain Pembelajaran
Terdapat empat aspek penting dalam menilai desain pembelajaran antara lain :
validasi tujuan;
tingkat kriteria dan bentuk asesmen;
sistem instruksional; dan
pelaksanaan dan pengelolaan sesuai dengan tujuan.
Penilaian hendaknya dilakukan seawal mungkin, kontinuitas, sebab merupakan bagian
integral dalam pengembangan program.
(10) Memerbaiki Program
Perbaikan program hendaknya dilaksanakan berdasarkan umpan balik dari
pengalaman belajar yang telah dimiliki oleh setiap siswa dan guru.
6
Standar kompetensi merupakan kualifikasi atau kemampuan minimal peserta didik
dalam menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3) Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam
suatu pelajaran.
4) Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir‐butir uraian sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
7) Alokasi Waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
8) Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan guru hendaknya dapat menciptakan suasana
belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik mencapai kompetensi
dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, karakteristik dari setiap indikator,
dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan
pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
9) Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
7
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran
yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (pemberian appersepsi).
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
10) Penilaian Hasil Belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian.
11) Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
8
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus.
(SK, KD, Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat
dipisahkan).
Indikator merupakan:
(a) Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa
peserta didik telah mencapai kompetensi dasar.
(b) Penanda pencapaian kompetensi dasar yang telah ditandai oleh
perubahan prilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
(c) Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah.
(d) Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
(e) Digunakan sebagai dasar untuk menyususn alat penilaian.
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh 2 x 35
menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat
diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada
kompetensi dasarnya.
9
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari
indikator. Contoh:
Indikator:
Peserta didik dapat menyebutkan teknik-teknik dalam permainan bola basket.
Materi Pembelajaran:
Teknik dalam permainan bola basket:
Passing dan catching : chest pass (operan setinggi dada), bounce pass
(operan pantul), overhead pass (operan diatas kepala), behind the back
pass
Dribbling (menggiring bola)
Shooting (menembak bola)
Pivot (cara berputar)
Rebound
10
Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada mater yang akan dibelajarkan,
dengan cara menunjukkan enda yang menarik, memberikan ilustrasi, membaca berita
di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya.
Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan
diajarkan.
Motivasi: guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan
disampaikan.
Pemberian acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan
dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalalman
belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
2) Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dialui peserta didik untuk dapat
mengkonstruksi ilmu sesuai dengan kerangka pemikiran masing-masing.langkah-
langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan
perubahan prilaku sebagaimana yang dituangkan pada pembelajarab dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan ini dilengkapi dengan lembaran kerja
siswa (SKS), baik yang berjenis cetak atau mencetak. Khusus untuk pembelajaran
berbasis ICT (Information and Komunication Technology atau teknologi komunikasi
dan informasi) yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta
didik harus dirumuskan detail mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas.
Termasuk alternatif yang harus ditempuh jikankoneksi mengalami kegagalan.
3) Kegiatan Penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/ simpulan.
Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan
testertulis atau tes lisan atau minta peserta didik untuk mengulang kembali
simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan
mengambil kurang lebih 25 % peserta didik sebagai samplenya.
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar
kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remedial atau pengayaan.
11
kegiatan pendahuluan tau pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak
harus ada dalam setiap pertemuan.
7. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas jenis penilaian, bentuk instrumen, dan teknik
implementasi kurikulum 2013, perlu diperhatikan dan diikuti beberapa langkah berikut ini.
a) Penkajian silabus
Secara umum, pada tiap materi pokok di setiap silabus yang diberikan telah
terdapat 4 KD yang bersesuaian dengan aspek KI (sikap kepada tuhan, sikap diri dan
terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk memperoleh pencapaian
bagi ke-4 KD tersebut, pada silabus telah dirumuskan kegiatan siswa secara umum saat
mengikuti pembelajaran yang didasarkan pada standar proses. Kegiatan-kegiatan siswa
ini sebenarnya adalah rincian dari tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yaitu :
12
Melakukan pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
selanjutnya mengkomunikasikan. Kegiatan-kegiatan inilah yang kemudian dijabarkan
secara lebih mendetail pada RPP yang akan dikembangkan. Bentuknya adalah berupa
langkah-langkah yng akan dikerjakan guru dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi
terlibat untuk aktif belajar. Penkajian silabus selain hal tersebut di atas juga dengan
merumuskan indikator KD dan lengkap dengan penilaiannya.
13
mencapai KD. Pengalaman belajar yang dimaksud umumnya akan dapat diwujudkan
lewat penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta
didik (student centered ). Pengalaman belajar juga harus mengakomodasi pelatihan
keterampilan kecakapan hidup (life skills) yang penting untuk dimiliki siswa. Berikut ini
merupakan beberapa hal yang sayogyanya siperhatikan saat guru melakukan
pengembangan kegiatan pembelajaran :
Pada silabus telah diberikan rujukan mengenai jenis penilaian yang akan
digunakan untuk setiap pembelajarannya. Penilaian pencapaian KD oleh siswa dilakukan
dengan didasarkan kepada indikator yang telah dikembangkan sebelumnya. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis (paper and pencil
test) maupun lisan, pengamatan kenerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri (self
assessment). Oelh karena pada setiap pembelajaran siswa dipicu agar menghasilkan
karya, maka penyajian portofolio adalah cara penilaian yang wajib dilakukan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan
14
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Nah , untuk merancang sebuah
penilaian yang baik dalam pengembangan RPP misalnya guru, sebaiknya memperhatikan
hal-hal berikut :
Didalam menentukan alokasi waktu untuk tiap KD harus didasarkan pada tiap
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran setiap minggu yang tersedia
dengan tetap mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan
tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang telah dituliskan didalam silabus adalah
pemikiran waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk penguasaan KD oleh siswa yang
beragam. Karena itu, alokasi tersebut dapat dirinci dan disesuaikan kembali dalam RPP
yang dikembangkan guru.
15
Sumber belajar (learning resources) yang dimaksud dalam kurikulum 2013 dan
dikembangkan didalam RPP merupakan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
1. KTSP
16
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), terdiri
dari mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
TIK (teknologi informasi dan komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran.
Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib.
Permintaan (penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA.
BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP
paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi 1 (satu) atau beberapa
indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik
terhadap materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Untuk
menyusun sebuah RPP ada beberapa hal yang menjadi prinsipnya, yang mana prinsip
tersebut harus diperhatikan ketika seorang guru menyusun sebuah RPP.
Tujuan penyusunan RPP adalah untuk memudahkan guru dan juga peserta didik di
dalam proses pembelajaran. Yang tentunya pembelajaran yang telah terencana
sebelumnya itu sangat bermanfaat, baik bagi guru maupun peserta didik.
Komponen RPP setidak terdiri dari Materi Pelajaran, Materi Pokok ,
Kelas/Semester, Alokasi Waktu, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK/KD),
Indikator Hasil Belajar, Materi Pelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Alat, Media, dan
Sumber Belajar, serta Evaluasi.
B. Saran
Menyadari tentang keterbatasan pada penulisan makalah ini, penulis menyarankan
kepada pembaca untuk dapat memahami materi ini. Pemahaman materi mengenai
Pengembangan Rencana Pelaksaan Pembelajaran dapat diperoleh dari lebih banyak
sumber lagi. Oleh karena itu, melalui saran ini penulis berharap agar pembaca dapat
memperoleh informasi mengenai materi ini dari sumber yang lebih bervariasi.
Penyaranan ini ditujukan agar kesalahan yang terdapat pada penulis, tidak kembali
terulang kepada pembaca.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://penelitiantindakankelas.blogspot.in/2013/11/langkah-langkah-pengembangan-
rpp.html?m=1 diakses pada tanggal 27 maret pukul 00:46.
http://zeidel.blogspot.com/2013/02/pengembangan-rpp.html?m=1
19