Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PAP SMEAR”

Oleh :

Dinda Azhari

(P1337424818007)

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN SEMARANG


JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN PAP SMEAR

Topik : Pap Smear


Sasaran :
Tempat : Poli Kandungan
Hari/Tanggal : Jumat, 5 April 2019
Waktu : 1 X 30 menit

I. Tujuan Instruksional umum


Setelah proses penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti tentang pap smear.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1. Menyebutkan pengertian pap smear
2. Menyebutkan tujuan dan manfaat pap smear
3. Menyebutkan syarat-syarat pemeriksaan papsmear
4. Menyebutkan prosedur pemeriksaan papsmear
5. Memeriksakan dirinya untuk melaksanakan pap smear
6. Mengajak istri dan ibu yang lain untuk melaksanakan pemeriksaan pap
smear

III. Materi
1. Pengertian pap smear
2. Tujuan dan manfaat pap smear
3. Syarat-syarat pemeriksaan pap smear
4. Prosedur pemeriksaan pap smear

IV. Metode
1. Penyampaian materi
2. Diskusi
3. Tanya jawab

V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA


1 5 menit Pendahuluan a. Membalas salam
a. Memberikan salam pembuka, b. Mendengarkan
menanyakan kabar dan c. Memberi respon
memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
2 15 menit Penyampaian materi: Mendengarkan dan
Penyampaian materi oleh pemateri: memberikan umpan balik
a. Menggali pengetahuan peserta tentang tehadap materi yang
pap smear disampaikan.
b. Menjelaskan pengertian kanker
serviks
c. Menjelaskan wanita yang beresiko
terifeksi kanker serviks
d. Menjelaskan cara mendeteksi kanker
serviks
e. Menjelaskan manfaat pap smear
f. Menjelaskan wanita yang disarankan
untuk pap smear
g. Menjelaskan petunjuk dan prosedur
pemeriksaan pap smear
3 10 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan
-Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya tentang materi yang
kurang dipahami

VII. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan
a. Siapa saja yang beresiko terkena kanker serviks?
b. Apa saja manfaat dari pap smear?
c. Siapa saja yang disarankan untuk melakukan pap smear?
d. Bagaimana petunjuk dan prosedur pap smear?
2. Observasi
a. Klien mendengarkan penjelasan dengan seksama
b. Klien aktif dalam diskusi
VIII. Sumber Pustaka
Anwar, Mochamad. 2011. Ilmu Kandungan.Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
LAMPIRAN MATERI
“PAP SMEAR”
1. Pengertian Kanker Serviks
Serviks atau leher rahim adalah bagian yang menghubungkan rahim dan
vagina. Kanker serviks merupakan keganasan yang ter- jadi pada leher rahim
terkait Human PapillomaVirus (HPV).

2. Pengertian Pap Smear


Pap smear (juga dikenal sebagai test Pap) adalah suatu tindakan medis yang
mana mengambil sampel sel dari serviks seorang wanita (serviks merupakan
bagian ujung dari uterus yang masuk ke dalam vagina), kemudian dioleskan pada
slide. Sel tersebut diperiksa dengan mikroskop untuk mencari lesi rekanker atau
perubahan keganasan.
Pap smear adalah suatu tes yang aman dan murah dan telahdipakai
bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kaelainan yang terjadi pada
sel-sel leher rahim (Fitria, 2007).
Pap smear adalah ilmu yang mempelajari sel-sel yang lepas dari sistem alat
kandungan wanita (Lestadi, 2009).
Tindakan pap smear sangat mudah, cepat dan tidak atau relatif kurang rasa
nyerinya. Pemeriksaan ini spesifisitas dan sensitifitasnya tidak terlalu tinggi,
sehingga ada beberapa wanita berkembang menjadi karsinoma serviks meskipun
secara teratur melakukan pemeriksaan test Papsmear.

3. Syarat-syarat melakukan papsmear


Penggunaan pap smear untuk mendeteksi dan mendiagnosis lesi prakanker dan
kanker leher rahim, dapat menghasilkan interprestasi sitologi yang akurat bila
memenuhi syarat (Romauli dan Vindari , 2011) yaitu:
a. Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim.
b. Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid,
yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa pramenstruasi.
c. Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan dicurigai
penyebabnya kanker leher rahim, sediaan pap smear harus dibuat saat itu
walaupun ada perdarahan.
d. Pada peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai selesai
pengobatan.
e. Klien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina (pembersihan vagina
dengan zat lain), memasukkan obat melalui vagina atau melakukan
hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam, sebaiknya 48 jam.
f. Klien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan saja.

4. Tujuan dan manfaat dilakukan papsmear


Tujuan tes pap smear menurut Sukaca 2009 adalah:
a. Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat berkembang
menjadi kanker serviks.
b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi seseorang
yang belum menderita kanker.
c. Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker leher
rahim.
d. Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks.

Manfaat pap smear menurut Lestadi 2009 yaitu:


a. Evaluasi sitohormonal
Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui
pemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaanya adalah sekret vagina
yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas.
b. Mendiagnosis peradangan
Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya dapat didiagnosa dengan
pemeriksaan pap smear . Baik peradangan akut maupun kronis. sebagian
besar akan memberi gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan pap
smear sesuai dengan organisme penyebabnya. Walaupun kadang-kadang
ada pula organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan
pap smear.
c. Identifikasi organisme penyebab peradangan
Dalam vagina ditemukan beberapa macam organisme/kuman yang sebagian
merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ tersebut. Pada
umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan serviks, sulit
diidentifikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan perubahan yang ada
pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme penyebabnya.
d. Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher
rahim dini atau lanjut (karsinoma/invasif) pap smear paling banyak dikenal
dan digunakan adalah sebagai alat pemeriksaan untuk mendiagnosis lesi
prakanker atau kanker leher rahim.Pap smaer yang semula dinyatakan hanya
sebagai alat skrining deteksi kanker mulut rahim, kini telah diakui sebagai
alat diagnostik prakanker dan kanker leher rahim yang ampuh dengan
ketepatan diagnostik yang tinggi, yaitu 96% terapi didiagnostik sitologi tidak
dapat mengantikan diagnostik histopatologik sebagai alat pemasti diagnosis.
Hal itu berarti setiap diagnosik sitologi kanker leher rahim harus
dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi jaringan biobsi leher rahim,
sebelum dilakukan tindakan sebelumya.
e. Memantau hasil terapiMemantau hasil terapi hormonal, misalnya infertilitas
atau gangguan endokrin. Memantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker
leher rahim yang telah diobati dengan radiasi, memantau adanya
kekambuhan pada kasus kanker yang telah dioperasi, memantau hasil terapi
lesi prakanker atau kanker leher rahim yang telah diobati dengan
elekrokauter kriosurgeri, atau konisasi.

5. Prosedur
Langkah-langkah Pengambilan pap smear (Romauli dan Vindari,
2011) yaitu:
a. Persiapan pasien
1) Melakukan informent concent.
2) Menyiapkan lingkungan sekitar klien, tempat tidur ginekologi dan
lampu sorot.
3) Menganjurkan klien membuka pakaian bagian bawah.
4) Menganjurkan klien berbaring ditempat tidur ginekologi dengan posisi
litotomi.
b. Pesiapan alat
1) Menyiapkan perlengkapan/bahan yang diperlukan seperti hanscun,
speculum cocor bebek, spatula ayre yang telah dimodifikasi, lidi kapas
atau cytobrush, kaca objek glass, botol khusus berisi alkohol 95%,
cytocrep atau hair spray, tampon tang, kasa steril pada tempatnya,
formuler permintaan pemeriksaan sitologi pap smear, lampu sorot,
waskom berisi larutan klorin 0,5%, tempat sampah, tempat tidur
ginekologi, sampiran.
2) Menyusun perlengkapa/bahan secara ergonomis.
c. Pelaksanaan
1) Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode
tujuh langkah dan mengeringkan dengan handuk kering dan bersih.M
2) Mengunakan hanscun steril.
3) Melakukan vulva higyene.
4) Memperhatikan vulva dan vagina apakah ada tanda-tanda infeksi.
5) Memasang speculum dalam vagina.
6) Masukkan spatula ayre kedalam mulut rahim, dengan ujung patula yang
berbentuk lonjong, apus sekret dari seluruh permukaan porsio serviks
dengan sedikit tekanan dengan mengerakkan spatel ayre searah jarum
jam, diputar melingkar 3600.
7) Ulaskan secret yang telah diperoleh pada kaca object glass secukupnya,
jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis.
8) Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cara:
a) Fiksasi Basah
Fiksasi basah dibuat setelah sediaan diambil, sewaktu secret masih
segar dimasukkan kedalam alkohol 95%. Setelah difiksasi selama
30 menit, sediaan dapat diangkat dan dikeringkan serta dikirim
dalam keadaan keringterfiksasi atau dapat pula sediaan dikirim
dalam keadaan terendam cairan fiksasi didalam botol.
b) Fiksasi Kering
Fiksasi kering dibuat setelah sediaan selesai diambil, sewaktu secret
masih seger disemprotkan cytocrep atau hair spray pada object glass
yang mengandung asupan secret tersebut dengan jarak 10-15 cm
dari kaca object glass, sebanyak 2-4 kali semprotkan. Kemudian
keringkan sediaan dengan membiarkannya diudara terbuka selama
5-10 menit. Setelah kering sediaan siap dikirimkan ke laboratorium
sitologi untuk diperiksa bersamaan dengan formulir permintaan.
9) Bersihkan porsio dan dinding vagina dengan kasa steril dengan
menggunakan tampon tang.
10) Keluarkan speculum dari vagina secara perlahan-lahan.
11) Beritahu ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan.
12) Rapikan ibu dan rendam alat-alat dan melepaskan sarung tangan
(merendam dalam larutan clorin 0,5%).
13) Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode tujuh
langkah.
14) Temui klien kembali.
15) Mencatat hasil tindakan dalam status.

Anda mungkin juga menyukai