Anda di halaman 1dari 3

HORDEOLUM

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPT dr. Sri ina amelia
NIP.19830930 201412 2 001
PUSKESMAS
KALIWATES
1. Pengertian Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.
Biasanya merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar
sebasea kelopak. Hordeolum eksternum merupakan infeksi pada
kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum merupakan infeksi
kelenjar Meibon yang terletak di dalam tarsus.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan hordeolum
3. Kebijakan
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 Tahun
2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Bahan dan alat Tensi meter,stestoskop, thermometer,timbangan badan
6. Langkah – langkah 1. Petugas mengucapkan salam
2. Petugas mempersilakan pasien untuk duduk atau berbaring
3. Petugas memperkenalkan diri, menanyakan identitas pasien
4. Petugas melalukan anamnesa
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
6. Petugas menentukan diagnosa.
7.Petugas memberikan penatalaksanaan berupa
a. Mata dikompres hangat 4-6 x sehari selama 15 menit
setiap kalinya untuk membantu drainage. Tindakan
dilakukan dengan mata tertutup
b. Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih atau
HORDEOLUM
UPT No. Dokumen :
PUSKEMAS No. Revisi :
KALIWATES SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
sabun/sampo yang tidak menimbulkan iritasi untuk
mempercepat penyembuhan.
c. Jangan menekan atau menusuk hordeolum karena dapat
menyebabkan infeksi yang lebih serius.
d. Hindari pemberian make up pada mata karena dapat
menyebabkan infeksi.
e. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan
infeksi ke kornea.
f. Pemberian terapi topical dengan oksitetrasiklin salep mata
atau chloramphenicol salep mata setiap 8 jam. Jika
menggunakan Chloramphenicol tetes mata sebanyak 1
tetes tiap 2 jam.
g. Pemberian terapi oral dengan eritromisin 500 mg pada
dewasa atau doksisiklin 4xsehari selama 3 hari.
8.Petugas melakukan Kriteria rujukan
 Bila tidak memberikan respon dengan pengobatan
konservatif
 Hordeolum berulang
Prognosis
 Pada umumnya baik
7. Bagan Alir
8. Unit terkait 1. Rawat Inap
2. UGD
3. Poli Umum
4. Pustu
9. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Regester

10. Rekaman historis perubahan


HORDEOLUM
UPT No. Dokumen :
PUSKEMAS No. Revisi :
KALIWATES SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai