Anda di halaman 1dari 2

Reaction Memo Metodologi Penelitian Kualitatif

Nama : Hasna Aslama Fathana


NIM : 16/399009/PS/07208
Pertemuan ke - 1

Materi : Pendahuluan Metodologi Penelitian Kualitatif

 Fokus psikologi dibagi menjadi dua : penerapan dan pengembangan.


Penerapan : Konseling, terapi.
Pengembangan : Teoritis, Teknik.
 Fungsi Penelitian
Describe : Menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan itu berguna ketika kita bisa
mengambarkan
suatu fenomena  harus didasarkan penelitian.
Explain : Mengkaitkan hubungan antar fenomena/fakta
Predict : Memprediksi kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan hasil penjelasan
penelitian.
Kontrol ; Mengendalikan kemungkinan tersebut.

 Penelitian tidak akan berguna tanpa ada pengetahuan sebelumnya dan pengetahuan juga tidak
akan berguna tanpa adanya penopang penelitian.

 Mengapa penelitian kualitatif?

Penelitian kualitatif muncul dari pertanyaan ; ‘Apakah proses mental dan perilaku manusia
yang begitu kompleks, bisa diketahui dengan pengukuran saja?’. Setiap manusia memiliki
cara pikir yang berbeda – beda terhadap suatu hal/situasi tergantung pada konteks,
pengalaman, dan pengetahuan sebelumnya. Sehingga, untuk memahami fenomena atau
masalah yang berhubungan dengan manusia tidak cukup hanya dengan menggunakan
penelitian kuantitatif saja. Penelitian kualitatif juga berperan dalam mendukung data hasil
penelitian yang holistik antara suatu fenomena dengan konteksnya.

 Penelitian kuantitatif Vs Penelitian kualitatif

Baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif, sama–sama berperan penting dalam


pengembangan ilmu psikologi. Hanya saja, penggunaan masing–masing penelitian berbeda–
beda tergantung dari tujuan dan pertanyaan penelitian. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk
verifikasi atau memperoleh data yang mendukung hipotesis. Biasanya, pertanyaan penelitian
berupa “Apa...?” atau “Pengaruh..”. Sedangkan, penelitian kualitatif bertujuan untuk
memahami suatu hal atau fenomena yang berkaitan dengan manusia. Pertanyaan
penelitiannya adalah “Bagaimana..?” atau “Mengapa..?”. Masalah penelitian kualitatif
biasanya merupakan hal yang unik atau tidak normal sehingga memerlukan penelusuran yang
lebih dalam. Selain itu, penelitian kualitatif juga digunakan utuk menjelaskan fenomena yang
diangganp negative atau mengandung stigmatisasi. (Misalnya ; kelompok prostitusi,
kelompok LGBT, dsb).
 Paradigma kuantitatif berbeda dengan penelitian kualitatif. Penelitian kuatitatif
menggunakan paradigma positivistik, yakni menekankan fakta – fakta atau data empiris untuk
mendukung suatu hipotesis penelitian sebelumya. Sedangkan, penelitian kualitatif memiliki
paradigma fenomenologis yang menekankan hakikat pengalaman manusia tentang suatu
fenomena tertentu.

 Paradigma yang digunakan dalam penelitian berbeda  kualitas juga berbeda. Kualitas
penelitian eksperimen misalnya, bergantung pada sejauh mana exstraneous variabelnya bisa
dikontrol. Kualitas penelitian survey bergantung dari standar ukur yang sudah benar atau
tidak. Sedangkan kualitas penelitian kualitatif dilihat dari kredibilitasnya, yakni sejauh mana
penelitian itu dapat dipercaya. Penelitian kualitatif mengharuskan peneliti untuk terlibat
langsung dengan subjek ,membentuk pola relasi yang bermakna, hal ini menimbulkan asumsi
bahwa antara peneliti dengan yang diteliti tidak terjadi bebas nilai karena validitas penelitian
kualitatif sangat dipengaruhi oleh kualitas interaksi yang baik antara peneliti dengan subjek
penelitian.

 Selain kredibilitas, indikator kualitas penelitian kualitatif yang lainnya adalah : triangulasi
dan member checking. Triangulasi, yakni menggunakan berbagai macam metode
pengumpulan data misalnya selain melakukan observasi juga dilakukan wawancara. Member
checking adalah memeriksa kembali hasil penelitian kita yang sudah diubah kedalam bentuk
resume kepada responden penelitian,

Anda mungkin juga menyukai