Anda di halaman 1dari 2

Reaction Memo Metodologi Penelitian Kualitatif

Nama : Hasna Aslama Fathana


NIM : 16/399009/PS/07208
Pertemuan ke - 2

Materi : Model Penelitian Kualitatif

 Kuantitatif datanya berupa angka – angka dan angkanya merupakan representasi dari variabel
yang diteliti. Variasinya tinggi atau rendah (tidak ada istilah baik atau buruk).
 Kualitas penelitian kuantitatif dilihat dari validitas dan reliabilitasnya, sedangkan penelitian
kualitatif dlihat dari kredibilitasnya.
 Cara memperoleh data :
- Observasi
- Field Note (catatatan lapangan)
- Wawancara  transkrip verbatim
- Dokumentasi
 Hasil penelitian kuantiatif  menjelaskan proses dinamika, hubungan antara konsep, faktor
– faktor penyebab, dan intervening.
 Koding pada penelitian kuantitatif hanya sebagai kode untuk membedakan deskripsi.
Misalnya ; perempuan 1 laki – laki 0. Sedangkan, koding pada penelitian kualitatif berupa
koding informasi.
 Penelitian kualitatif menggunakan paradigma konstruktivism yakni menjelaskan atau
membangun pemahaman baru.
 Pada penelitian kuantitatif realitas sosial sifatnya tunggal dan antara peneliti dengan yang
diteliti terpisah (positivism). Sedankankan pada penelitian kualtatf realitas sosial lebih ke
yang dimaknai, bersifat majemuk (holistic atau tidak bisa dipisah). Peneliti juga berinteraksi
dengan yang diteliti (konstruktivism). Oleh karena itu, kualitas penelitian kualitatif ditentukan
dari kualitas interpersonal antara peneliti dengan subjek penelitian. Sebisa mungkin tidak
terjadi bias. Peneliti juga tidak boleh mencampurkan nilai yang ia miliki dengan peartisipan
(non judge mental).
 Pada penelitian kuantitatif jumlah sampel sangat penting, sedangkan pada penelitian kualitatif
jumlah informasi yang sangat penting  banyak dan detail. Informasi kualitatif harus rich &
thick. Kuantitatif samplenya representative, sedangkan kualitatif purposif.
 Hasil pengamatan yang objektif : bisa diakses oleh orang lain. Pelaporan dapat berupa
deskripsi objektif atau subjektif (jurnal tentang apa yang dialami peneliti).
 Tips – tips menulis observasi :
- Mencari sebanyak – banyaknya detail!
- Kata ‘beberapa’ sebaiknya diubah apabil ada keterangan yang jelas.
- Jangan menulis ‘kurang lebih’  tegas saja.
- Deskripsi lebih bagus ada catatan waktunya (kapan observasi dimulai dan berakhir).
-Deskripsikan kelompok usia
-Sebelum mencatat observasi perlu dilakukan survey. Mis ; tata ruang
-Kesimpulan tidak boleh loncat. Mis ; kata tenang & kondusif lebih cepat untuk
mendeskripsikan keadaan refleksi.
 Mendukung kredibilitas penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan ;
- Triangulasi : Bisa dengan sumber yang berbeda atau metode yang berbeda (dilakukan
observasi, wawancara, dan dokumentasi).
- Member Checking : Transkrip wawancara diubah kedalam bentuk resume lalu
diberikan ke partisipan untuk dicek kembali kebenarannya.

 Refleksi : Ternyata penelitian kualitatif menarik untuk dilakukan, namun untuk menjadi
peneliti kualitatif kita harus memiliki ketrampilan yang diasah terus menerus hingga mahir.
Misalnya ; (1) Kemampuan mengobservasi dengan detail, untuk melakukannya kita harus
memiliki wawasan yang luas dan teliti. (2) Kemampuan menulis dengan tata cara yang baik,
agar hasil penelitian kita dapat dibaca oleh orang lain kita harus menjabarkannya dengan
bahasa yang jelas dan mudah dipahami. (3) Kemampuan interpersonal, untuk memastikan
kredibilitas penelitian kualitatif, kita perlu menjalin hubungan yang baik dengan subjek yang
kita teliti, apabila kita tidak dapat memperoleh kepercayaan penuh dari partisipan, akan
berdampak pada hasil penelitian kita nanti. (4) Kemampuan memahami tanpa menghakimi,
sebagai peneliti kualitatif kita harus menjaga agar tidak terjadi bias nilai, akibat terlau cepat
menjudge partisipan atas masalah yang mereka ceritakan. Sepertinya penelitian kualitatif
memang seru dan menantang….

Anda mungkin juga menyukai