Anda di halaman 1dari 24

Lampiran 4 137

PERMOHONAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Kepada Yth:
Calon Responden
Di RS Baptis Kediri

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mariani Widoweni
NIM : 01.1.16.00788
Saya adalah mahasiswa Program Studi Keperawatan Diploma III STIKES
RS Baptis Kediri yang akan mengadakan studi kasus dengan judul
“GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN ANAK DIARE
DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI
GEDUNG DUVALL LANTAI II RUANG KARUNIA RUMAH SAKIT
BAPTIS KEDIRI”. Partisipasi Bapak/Ibu dalam studi kasus ini sangat
bermanfaat untuk memberikan masukan tentang pengembangan asuhan
keperawatan pada pasien dengan diare. Partisipasi yang dapat Bapak/Ibu berikan
dalam studi kasus ini adalah dengan menjadi pasien kelolaan selama 2 (dua) hari.
Keseluruhan proses studi kasus ini akan dilaksanakan di RS Baptis Kediri.

Studi kasus ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Bapak/Ibu
sebagai orang tua/keluarga responden, kerahasiaan akan dijaga dan hanya
digunakan sebagai data dalam penelitian. Partisipasi Bapak/Ibu adalah secara
sukarela, tanpa ada paksaan. Apabila dalam penelitian ini responden merasa tidak
nyaman dengan kegiatan yang dilakukan maka responden dapat mengundurkan
diri dari partisipasi sebagai orang tua/keluarga responden dan bila ada pertanyaan
lebih lanjut dapat menghubungi peneliti melalui nomor 081328939109 atau dapat
bertemu secara langsung. Apabila Bapak/Ibu berkenan menjadi keluarga
responden, silahkan menandatangani pada lembar yang telah disediakan. Atas
perhatian dan partisipasinya saya megucapkan terima kasih.

Kediri,
Peneliti

(Mariani Widoweni)
Lampiran 5 138

RAHASIA

INFORMED CONSENT
(Lembar Persetujuan Menjadi Responden)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
Bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh:
Nama : Mariani Widoweni
Judul Penelitian : Gambaran Asuhan Keperawatan Pasien Anak
Diare Dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit di Gedung Duvall Lantai II Ruang
Karunia Rumah Sakit Baptis Kediri
Prosedur penelitian ini tidak akan memberikan dampak, resiko dan
ketidaknyamanan apapun pada saya. Saya telah diberikan penjelasan mengenai
hal tersebut dan diberikan kebebasan untuk bertanya mengenai hal-hal yang
belum dimengerti, maka saya memahami tujuan penelitian ini bermanfaat bagi
saya. Saya memahami bahwa penelitian ini akan menjamin Hak Asasi saya dalam
penelitian ini.
Dengan menandatangani lembar persetujuan penelitian ini maka saya
setuju/tidak setuju *) untuk ikut sebagai responden dalam penelitian ini.
Kediri,
Yang memberi penjelasan Yang mendapat penjelasan
Peneliti,

Mariani Widoweni (…………………………)


Saksi,

(………………………)
*) Coret yang tidak perlu
Lampiran 6 139

STIKES RS BAPTIS KEDIRI


PRODI KEPERAWATAN DIPLOMA III

DATA VALIDITAS STUDI KASUS


GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN ANAK DIARE DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI GEDUNG
DUVALL LANTAI II RUANG KARUNIA
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

No Jenis Data Sumber Data Interprestasi


Pasien Perawat Keluarga
Masalah Keperawatan : Aktual/risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
berhubungan dengan diare, kehilangan cairan pada
gastrointestinal, gangguan absorbsi usus besar, pengeluaran
elektrolit dari muntah.
1. Data
Subyektif

2. Data
Obyektif

Mengetahui, Kediri,
Pembimbing Utama Peneliti,

Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep Mariani Widoweni


SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Mata Ajaran : Pendidikan Kesehatan

Pokok Bahasan : Diare

Sasaran : Pasien Diare dan Keluarga

Tempat : Puskesmas Perawatan Ngletih

Hari / Tanggal : Rabu, 8 Mei 2019

Waktu : 08.00 – 08.30 (30 menit)

1) Latar Belakang

Pendidikan kesehatan adalah segala upaya direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat,

sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan

atau promosi kesehatan. Untuk meningkatkan status kesehatan dan

mencegah timbulnya penyakit, mempertahankan derajat kesehatan yang

sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta

membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan.

Pemberian edukasi pada pasien dan keluarga tentang penyakit Diare ini

membantu pasien dan keluarga memahami tentang penyakit Diare.

2) Tujuan Intruksional Umum

Setelah mendapat penyuluhan, pasien dan keluarga pasien diharapkan

mampu memahami tentang penyakit diare.


141

3) Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan, pasien dan keluarga diharapkan

mampu menjelaskan tentang:

a) Pengertian diare

b) Penyebab diare

c) Tanda gejala diare

d) Pencegahan diare

e) Penatalaksanaan diare

4) Pokok Bahasan

Diare

5) Sub Pokok Bahasan

a) Pengertian diare

b) Penyebab diare

c) Tanda gejala diare

d) Pencegahan diare

e) Penatalaksanaan diare

6) Metode

a) Ceramah

b) Diskusi atau tanya jawab

7) Media

Leaflet

8) Kriteria evaluasi

a) Evaluasi Struktur

(1) Pasien dan keluarga hadir atau ikut dalam kegiatan penyuluhan
142

(2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Puskesmas Perawatan

Ngletih

b) Evaluasi Proses

(1) Pasien dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan

(2) Pasien dan keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai

(3) Pasien dan keluarga aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

c) Evaluasi Hasil

(1) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan pengertian diare

(2) Pasien dan keluarga memahami tentang penyebab diare

(3) Pasien dan keluarga memahami tentang tanda dan gejala diare

(4) Pasien dan keluarga memahami tentang pencegahan diare

(5) Pasien dan keluarga memahami tentang penatalaksanaan diare

9) Pengorganisasian

1. Fasilitator : Kelompok 1

2. Penanggung Jawab Kegiatan : Kelompok 1

3. Penyuluhan Kesehatan : Kelompok 1


RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan
1. 15 menit Pembahasan

1) Membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucap

salam

2) Memperkenalkan diri

3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

4) Menyebutkan materi yang disampaikan

2. 10 menit Pelaksana menyampaikan materi tentang:

1) Pengertian diare
2) Penyebab diare
3) Tanda gejala diare
4) Pencegahan diare
5) Penatalaksanaan diare

Evaluasi

Menanyakan kepada keluarga pasien tentang materi yang

3. 3 menit telah disampaikan

Terminasi

1) Mengucapkan terimakasih atas partisipasi pasien


2) Mengucapkan salam penutup
4. 2 menit

Lampiran :

1. Materi : Diare
2. Media yang digunakan (leaflet)
MATERI PENYULUHAN DIARE

1) Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar lebih dari 4x pada bayi dan lebih dari 3x pada

anak dengan konsistensi berak cair.(Depkes RI, 2005 dalam Lestari, 2016).

2) Penyebab diare
a) Infeksi bakteri
b) Infeksi virus
c) Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
d) Faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
3) Tanda dan gejala diare
a) Berak cair 4-9 kali sehari
b) Kadang muntah 1 – 2 kali sehari
c) Suhu tubuh meningkat
d) Tidak ada nafsu makan
e) Badan lesu lemas
f) Berat badan berkurang
g) Bibir kering
h) Dehidrasi
4) Pencegahan diare
a) Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun
b) Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur
c) Memberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air bersih

yang cukup
d) Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang

air besar
e) Buang air besar di jamban
f) Membuang tinja bayi dengan benar
5) Penatalaksanaan diare
a) Berikan oralit

b) ASI (Air Susu Ibu) diteruskan

c) Teruskan pemberian makanan

d) Sebaiknya yang lunak, mudah dicerna dan tidak merangsang

e) Bila tidak ada perubahan segera bawa kembali ke Puskesmas terdekat

.
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PRODI KEPERAWATAN DIPLOMA III
HE/PENYULUHAN KLIEN DENGAN KASUS MEDIS : DIARE

HE untuk Diagnosa Keperawatan : Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Sasaran : Pasien dan Keluarga
Sub Pokok Bahasan : Diare Hari/tanggal : -
Tempat: Puskesmas Pesantren I
TUJUAN INSTRUKSIONAL
NO RINCIAN MATERI AVA EVALUASI
UMUM KHUSUS
1. Setelah diberikan Setelah diberikan 1) Pengertian Diare Leaflet
penyuluhan penyuluhan Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya
keluarga pasien diharapkan ibu dan perubahan bentuk dan konsistensi tinja, yang
mampu memahami keluarga pasien melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi
penjelasan tentang mampu buang air besar biasnya tiga kali atau lebih dalam
diare menyebutkan: sehari (Depkes RI, 2005 dalam Lestari, 2016).
1) Pengertian 2) Penyebab diare
diare a) Infeksi bakteri
2) Penyebab diare b) Infeksi virus
3) Tanda gejala c) Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
diare d) Faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
4) Pencegahan 3) Tanda dan gejala diare
diare a) Berak cair 4-9 kali sehari
5) Penatalaksanaa b) Kadang muntah 1 – 2 kali sehari
n diare c) Suhu tubuh meningkat
d) Tidak ada nafsu makan
e) Badan lesu lemas
Berat badan berkurang
f) Bibir kering
g) Dehidrasi
4) Pencegahan diare

10 10
TUJUAN INSTRUKSIONAL
NO RINCIAN MATERI AVA EVALUASI
UMUM KHUSUS
a) Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan
diteruskan sampai 2 tahun
b) Memberikan makanan pendamping ASI sesuai
umur
c) Memberikan minum air yang sudah direbus dan
menggunakan air bersih yang cukup
d) Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum
makan dan sesudah buang air besar
e) Buang air besar di jamban
f) Membuang tinja bayi dengan benar
g) Memberikan imunisasi campak
5) Penatalaksanaan diare
a) Berikan oralit
b) ASI (Air Susu Ibu) diteruskan
c) Teruskan pemberian makanan, sebaiknya yang
lunak, mudah dicerna dan tidak merangsang
d) Bila tidak ada perubahan segera bawa kembali ke
Puskesmas terdekat

Pembimbing Klinik Kediri, 8 Mei 2019


Mahasiswa

(Etik Sulityorini, S.Kep.,Ns) (Kelompok 2)

10 10
148

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajaran : Pendidikan Kesehatan

Pokok Bahasan : Oralit

Sasaran : Pasien Anak dengan Diare dan Keluarga

Tempat : Rumah Sakit Baptis Kediri

Hari / Tanggal :-

Waktu :-

1) Latar Belakang

Pendidikan kesehatan adalah segala upaya direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat,

sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan

atau promosi kesehatan. Untuk meningkatkan status kesehatan dan

mencegah timbulnya penyakit, mempertahankan derajat kesehatan yang

sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta

membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan.

Pemberian edukasi pada pasien dan keluarga tentang rehidrasi oral (oralit)

membantu keluarga untuk dapat membuat dan memberikan oralit dengan 10

tepat.

2) Tujuan intruksional umum

Setelah mendapat penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu

melakukan pembuatan dan pemberian oralit dengan cara yang tepat.

3) Tujuan intruksional khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :


10
149

a) Keluarga pasien dapat memahami pengertian rehidrasi oral

b) Keluarga pasien dapat memahami jenis rehidrasi oral

c) Keluarga pasien dapat memahami pengertian oralit

d) Keluarga pasien dapat mengetahui manfaat oralit

e) Keluarga pasien dapat mempraktekkan cara membuat oralit

f) Keluarga pasien dapat mempraktekkan cara memberikan oralit

4) Pokok Bahasan

Rehidrasi oral (Oralit)

5) Sub Pokok Bahasan

a) Pengertian rehidrasi oral

b) Jenis rehidrasi oral

c) Pengertian oralit

d) Manfaat oralit

e) Cara membuat oralit

f) Cara memberikan oralit

6) Metode

a) Ceramah

b) Diskusi atau tanya jawab


10
c) Demonstrasi

7) Media

Leaflet

8) Pengorganisasian

1. Fasilitator : Mariani Widoweni

2. Penanggung Jawab Kegiatan : Mariani Widoweni


10
150

3. Penyuluhan Kegiatan : Mariani Widoweni

9) Kriteria evaluasi

a) Evaluasi Struktur

(1) Pasien dan keluarga hadir atau ikut dalam kegiatan penyuluhan

(2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Karunia Rumah

Sakit Baptis Kediri

b) Evaluasi Proses

(1) keluarga antusias terhadap materi penyuluhan

(2) keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai

(3) keluarga aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

c) Evaluasi Hasil

(1) keluarga mampu menyebutkan pengertian rehidrasi oral

(2) keluarga mampu menyebutkan jenis rehidrasi oral

(3) keluarga mampu menyebutkan pengertian oralit

(4) keluarga mampu menyebutkan manfaat oralit

(5) keluarga mengetahui cara pembuatan oralit

(6) keluarga mengetahui cara pemberian oralit

10
10
151

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan
1. 15 menit Pembahasan

1) Membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucap salam

2) Memperkenalkan diri

3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

4) Menyebutkan materi yang disampaikan

2. 10 menit Pelaksana menyampaikan materi tentang:

1) Pengertian rehidrasi oral


2) Jenis rehidrasi oral
3) Pengertian oralit
4) Manfaat oralit
5) Cara membuat oralit
6) Cara memberikan oralit

Evaluasi

Menanyakan kepada keluarga pasien tentang materi yang telah

disampaikan
3. 3 menit
Terminasi

1) Mengucapkan terimakasih atas partisipasi pasien


2) Mengucapkan salam penutup

4. 2 menit

Lampiran :
10
1. Materi : Rehidrasi oral (Oralit)
2. Media yang digunakan (leaflet)
10
152

MATERI PENYULUHAN REHIDRASI ORAL (ORALIT)

1) Pengertian Rehidrasi Oral

Memberikan cairan yang cukup untuk mencegah atau menangani dehidrasi

2) Jenis Rehidrasi Oral

a) Air kelapa,

b) Air tajin,

c) Air susu ibu,

d) Air teh encer,

e) Sup wortel,

f) Air perasan buah,

g) Larutan gula garam.

3) Pengertian oralit

Oralit adalah campuran garam elektrolit, seperti natrium klorida (NaCl),

kalium klorida (KCl). Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit

dalam tubuh yang terbuang saat diare.

4) Manfaat oralit

Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang
10
terbuang saat diare., untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam

tubuh. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat

diserap dengan baik oleh usus penderita diare.

5) Cara membuat oralit

(1) Mencuci tangan pakai sabun lalu bilas dengan air

(2) Sediakan 1 gelas air minum (200 cc)


10
153

(3) Masukkan 1 bungkus oralit, (kecil, kemasan untuk 200 cc) ke dalam 1

gelas (200 cc) yang telah berisi air minum

(4) Aduk hingga larut.

6) Cara memberikan oralit

Umur <1 1-4 >5 Dewasa


tahun tahun tahun
Jumlah
300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml
Oralit

(1) Pada prinsipnya berikan oralit sebanyak anak mau minum.

(2) Mula-mula berikan sedikit demi sedikit agar anak jangan muntah

(3) Bila anak muntah, tunggu dengan pemberian oralit selama 5-10 menit

untuk kemudian diberikan lagi sedikit demi sedikit.

(4) Dalam 2 jam pertama sebaiknya diberikan oralit sebanyak mungkin,

misalnya 2 gelas.

(5) Bila tanda-tanda dehidrasi sudah berkurang, pemberian cairan dapat

dikurangi, misalnya 1 gelas tiap 2-3 jam, sampai diare berhenti.

(6) Setiap kali anak buang air besar berikan 1 gelas oralit untuk anak

dibawah umur 6 tahun dan 2 gelas oralit untuk anak besar.

10
10
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PRODI KEPERAWATAN DIPLOMA III
HE/PENYULUHAN KLIEN DENGAN KASUS MEDIS : DIARE PADA ANAK

HE untuk Diagnosa Keperawatan : Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Sasaran : Keluarga


Sub Pokok Bahasan : Oralit Hari/tanggal :-
Tempat : Ruang Karunia RS Baptis Kediri
TUJUAN INSTRUKSIONAL
NO RINCIAN MATERI AVA EVALUASI
UMUM KHUSUS
1. Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1) Pengertian rehidrasi oral Leaflet
penyuluhan, penyuluhan, keluarga Memberikan cairan yang cukup untuk mencegah atau
keluarga pasien diharapkan mampu : menangani dehidrasi.
diharapkan mampu a) Keluarga pasien 2) Jenis rehidrasi oral
melakukan dapat memahami Air susu ibu, air tajin. air kelapa, air teh encer, sup wortel, air
pembuatan dan pengertian oralit perasan buah, larutan gula garam (oralit)
pemberian oralit b) Keluarga pasien 3) Pengertian oralit
dengan cara yang dapat mengetahui Oralit adalah campuran garam elektrolit, seperti natrium
tepat. manfaat oralit klorida (NaCl), kalium klorida (KCl). Oralit diberikan untuk
c) Keluarga pasien mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang
dapat saat diare.
mempraktekkan 4) Manfaat oralit
cara membuat Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam
dan memberikan tubuh yang terbuang saat diare, untuk mempertahankan
oralit keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Campuran glukosa dan
garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan
baik oleh usus penderita diare.
5) Cara membuat oralit
(1) Mencuci tangan pakai sabun lalu bilas dengan air

157
154
(2) Sediakan 1 gelas air minum (200 cc)
(3) Masukkan 1 bungkus oralit, (kecil, kemasan untuk 200

10 10
TUJUAN INSTRUKSIONAL
NO RINCIAN MATERI AVA EVALUASI
UMUM KHUSUS
cc) ke dalam 1 gelas (200 cc) yang telah berisi air minum
(4) Aduk hingga larut.
6) Cara memberikan oralit
Umur <1 1-4 >5 tahun Dewasa
tahun tahun
Jumlah
300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml
Oralit
(1) Pada prinsipnya berikan oralit sebanyak anak mau
minum.
(2) Mula-mula berikan sedikit demi sedikit agar anak jangan
muntah
(3) Bila anak muntah, tunggu dengan pemberian oralit
selama 5-10 menit untuk kemudian diberikan lagi sedikit
demi sedikit.
(4) Dalam 2 jam pertama sebaiknya diberikan oralit
sebanyak mungkin, misalnya 2 gelas.
(5) Bila tanda-tanda dehidrasi sudah berkurang, pemberian
cairan dapat dikurangi, misalnya 1 gelas tiap 2-3 jam,
sampai diare berhenti.
(6) Setiap kali anak buang air besar berikan 1 gelas oralit
untuk anak dibawah umur 6 tahun dan 2 gelas oralit
untuk anak besar.
Kediri,
Pembimbing Utama Mahasiswa

155
(Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep) (Mariani Widoweni)

10 10
Lampiran 8
156

STIKES PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT


RS. Baptis DIARE
Kediri
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

Tgl. Terbit: Ditetapkan oleh,


Ketua STIKES RS. Baptis Kediri

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes

PENGERTIAN Pendidikan kesehatan adalah segala upaya direncanakan untuk


mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau
masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan
oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan.
TUJUAN Untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya
penyakit, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada,
memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta
membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan.
ALAT DAN Leaflet
SARANA
RENCANA 1. Pembahasan
PEMBELAJARAN a) Membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucap
salam
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dan penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang disampaikan
2. Pelaksana menyampaikan materi
3. Evaluasi
a) Menyampaikan kepada keluarga pasien tentang materi
yang disampaikan
4. Terminasi
a) Mengucapkan terimakasih atas partisipasi pasien dan
10
keluarga pasien
b) Mengucapkan salam penutup
TANDA DAN 1. Berak cair 4-9 kali sehari
GEJALA 2. Kadang muntah 1 – 2 kali sehari
3. Suhu tubuh meningkat
4. Tidak ada nafsu makan
5. Badan lesu lemas
6. Berat badan berkurang
7. Membran mukosa kering
8. Dehidrasi
PENCEGAHAN 1. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan
DIARE sampai 2 tahun
2. Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur
3. Memberikan minum air yang sudah direbus dan
menggunakan air bersih yang cukup
10
Lampiran 8
157

STIKES PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT


RS. Baptis DIARE
Kediri
No. Dokumen No. Revisi 1/2
Halaman
1/1

Tgl. Terbit: Ditetapkan oleh,


Ketua STIKES RS. Baptis Kediri

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar
5. Buang air besar di jamban
6. Membuang tinja bayi dengan benar
7. Memberikan imunisasi campak
UNIT TERKAIT Laboratorium

10
10
Lampiran 8
158

STIKES RS. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


Baptis Kediri MEMBUAT ORALIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

Tgl. Terbit: Ditetapkan oleh,


Ketua STIKES RS. Baptis Kediri

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes
CARA MEMBUAT 1. Cuci tangan menggunakan sabun lalu bilas dengan air
ORALIT 2. Siapkan alat yang digunakan
3. Bawa alat ke dekat pasien
4. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
5. Tutup sketsel
6. Sediakan satu gelas air minum (200 cc)
7. Masukkan 1 bungkus oralit, (kecil, kemasan untuk 200 cc)
ke dalam 1 gelas (200 cc) yang telah berisi air minum
8. Aduk hingga larut.
CARA
MEMBERIKAN Umur <1 1-4 >5 tahun Dewasa
ORALIT tahun tahun
Jumlah
300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml
Oralit

1. Pada prinsipnya berikan oralit sebanyak anak mau minum.


2. Mula-mula berikan sedikit demi sedikit agar anak jangan
muntah
3. Bila anak muntah, tunggu dengan pemberian oralit selama
5-10 menit untuk kemudian diberikan lagi sedikit demi
sedikit.
4. Dalam 2 jam pertama sebaiknya diberikan oralit sebanyak
mungkin, misalnya 2 gelas.
5. Bila tanda-tanda dehidrasi sudah berkurang, pemberian
cairan dapat dikurangi, misalnya 1 gelas tiap 2-3 jam,
sampai diare berhenti. 10
6. Setiap kali anak buang air besar berikan 1 gelas oralit
untuk anak dibawah umur 6 tahun dan 2 gelas oralit untuk
anak besar.
UNIT TERKAIT Laboratorium
10
Lampiran 10
170

10
10
10 10

Anda mungkin juga menyukai